Anda di halaman 1dari 23

RISKA NUR AMALIA

DESY ANNISA PERDANA


NUR FAIZAH
NURUL AFRILLAH MAHKOTA
MIA KARMILA

SOFT TISSUE
Jaringan lunak khususnya jaringan
penghubung (continetive tissue ) secara
umum memiliki beberapa fungsi antara lain:
1. Proteksi terhadap organ / bagian tubuh
yang lemah yang dikelilinginya .
2. Pelengkap bentuk stuktur jaringan tubuh
3. Saling mengikat dan menopang terhadap
jaringan lain.
4. Sarana transportasi subtansi yang di
butuhkan tubuh dari satu regio ke regio
yang lain
5. Sebagai mekanisme pertahanan internal
terhadap serangan senyawa patogen
potensial.
6. Penyimpan cadangan energi
Komposisi jaringan penghubung terdiri dari :
1. Sel ( fixed cell dan wandering cell )
2. Serabut ( collagen , retikular dan elastic )
3. Viscous matrix
Fixed cell : terdiri dari fibroblast, fibrocite dan
macrophage yang berfungsi sebagai homeostatik
repair ( fibroblast dan fibrocite ) dan homeostatik
defance ( macrophage )
Wandering cell : terdiri dari macrophage yang
berfungsi sebagai defence ( pertahanan )
Serabut collagen : merupakan serabut yang panjang,
lurus dan kaku , keras dan kuat

Serabut retikular : terbentuk dari
reticulen,terletak diantara serabut collagen dan
membantu fleksibilitas serabut collagen
Serabut elastic terbentuk dari elastin, mudah
terulur dan membantu / memberikan efek elastis
pada jaringan.


Karakteristik dan fungsi tiap jaringan lunak
1. Ligamentum: pengaman dan pengontrol gerak sendi
dan memungkinkan terjadinya gerakan secara aman
dalam batas limitasi gerak
2. Otot : merespon gerakan,sekaligus menjaga/
memelihara stabilitas dan kekuatan gerak
3. Bursa dan kapsul: secara umum memberikan
support memelihara dan mencegah kerusakan
jaringan akibat penggunaan yang berlebihan dan
beban berat
4. Nerve /syaraf : mempercepat komunikasi diantara
bagian2 tubuh

Klasifikasi
STI
Ligamen
Muscle
Tendon
Facia
Ligamen
Sprain (keseleo)
A sprain (from the French espraindre - to wring) is an injury which
occurs to ligaments caused by being stretched beyond their
normal capacity and possibly torn.
Strain (tegang)
A strain is an injury to a ligamen in which the ligament tear as a
result of overstretching.
Rupture (retak)
rupture is disruption of all fibers of the ligament caused by a
sudden, violent force such that the joint is unstable.
Muscle
Strain (tegang)
A strain is an injury to a muscle in which the muscle fibers
tear as a result of overstretching. Strains are also
colloquially known as pulled muscles.
Rupture
Tendon
strain
rupture
Tenosynovitis
Peradangan selubung tendon
Facia
Iliotibial tract syndrome
The iliotibial tract is a thickened band of fascia on
the lateral aspect of the thigh.

Cedera jaringan lunak pada umumnya disebabkan oleh trauma,
patologis dan fatigue/sterss
Trauma ( lansung dan tidak langsung ) antara lain disebabkan
oleh traific accident ,sport injuri ,pembebanan lebih pada
aktifitas sehari-hari ( waktu,jarak dan beban ) serta merupakan
kasus penyerta dari fraktur ( patah tulang)
Patologis disebabkan oleh infiltrasi organik patogen kedalam
serabut collagen dan menyebabkan ruptur ligamentum.
Fatique/stres : disebabkan oleh penggunaan yang berlebihan
terhadap jaringan lunak atau karena aktifitas yang berulang
dalam waktu yang lama.

HEALING SOFT TISSUE
Menurut Dandy (1993) yang dikutip oleh Hanssenkam (1999),
bahwa pada dasarnya penyembuhan pada cidera jaringan lunak ada
3 tahap yaitu injury, inflamation, dan repair.
1. Injury
Pada tahap ini ,jaringan lunak yang disayat pada proses operasi
menyebabkan luka dan perdarahan serta kematian beberapa
jaringan tersebut. Pada ruang incisi akan terjadi perdarahan yang
kemudian akan diikuti penggumpalan. Setelah itu tubuh akan
mengeluarkan leukosit untuk fagositosis jaringan yang mati.


2. Inflamation
Pada masa ini juga terdapat tanda-tanda peradangan seperti
bengkak, nyeri, teraba panas, dan kemerah-merahan, dan
kehilangan fungsi. Pada tahap ini karena terjadi kerusakan
pada jaringan lunak akan menstimulus pengeluaran zat-zat
kimiawi dari dalam tubuh yang membuat nyeri seperti histamin
dan bradykinin. Bengkak terjadi karena peimbunan exudat
dibawah kulit. Teraba panas dan kemerah-merahan terjadi
karena perubahan vaskuler berupa vasodilatasi pembuluh
darah, sehingga darah banyak terkonsentrasi pada luka
tersebut, (Lachmann,1988).


INFLAMMASI
Tanda dari inflammasi Fisiologi yang terjadi
Tumor (swelling) Permeabilitas pembuluh darah
berkurang, ditandai dengan adanya
penyumbatan cairan
Rubor (redness) Vasodilatasi ; meingkatnya aliran
darah
Color (heat) Vasodilatasi; meningkatnya aliran
darah
Dolor (pain) Kelainan sirkulasi (nyeri iskemik);
penekanan pada edema
menyebabkan nyeri (nociceptive nerve
ending)
Functio laeso (loss of function) Penurunan kemampuan kontraksi otot;
nyeri spasme otot
3. Repair
Pada tahap ini penyembuhan terjadi dengan
mengganti jaringan yang rusak atau hilang dengan
jaringan subtitusi (jaringan pengganti). Jaringan
subtitusi yang mengganti jaringan asal yang rusak
atau hilang adalah jaringan kolagen (collagen),
sehingga akan timbul fibrosis yang akhirnya akan
berwujud sebagai jaringan parut (cicatrix).


Dandy ( 1993 ) menguraikan proses dan reaksi penyembuhan jaringan lunak
akibat suatu cedera sebagai berikut :
1. Seelah injury terjadi pendarahan akibat robeknya pembuluh darah kapiler dan
akan menginfiltrasi ruang ( space ) antar jaringan dan membeku (clot)
2. Pada 2-3 hari kemudian mulai nampak garis2 luka dan sel-sel macrophage
menggantikan jaringan yang mati.pembuluh darah kapiler mulai terbentuk dan
secara bersamaan fibroblast akan menyusup pada bekuan darah ( clot ) dan
berubah menjadi jaringan granulasi
3. Antara 3-14 hari fibroblast akan membentuk jaringan fibrous,vaskularisasi
pada daerah tersebut mulai berkurang ,garis/ bekas luka pada jaringanmulai
mengkerut sampai dengan 80 % dari bentuk semula
4. Setelah 14 hari luka membaik dan secara anatomis jaringan lunak tersebut
telah pulih sehingga toleransi terhadap pembebanan minimal sampai
moderate
5. Setelah 3 bulan dari cedera jaringan tersebut mampu terhadap pembebanan
maksimal ( penguluran ) dan siap beraktifitas seperti semula
KERANGKA WAKTU
PENYEMBUHAN JARINGAN KARTILAGO
Waktu Yang terjadi
Awal Kartilago kekurangan suplai darah
sehingga proses inflamasi tidak terjadi

Langkah awal pembentukan
pembekuan olej jaringan fibrin
5-7 days Fibrin dan kolagen membentuk
fibroblast membentuk bekuan yang
lebih padat
2 minggu Fibroblast berubah menjadi
chondrocytes
4 minggu Sebagian Chondrocyte menjadi sel
primer
8 minggu Chondrocyte menyerupai sel primer

Jaringan Kolagen sedikit muncul
6 month Jaringan kolagen mendekati normal
KERANGKA WAKTU
PENYEMBUHAN LIGAMENT
Waktu Yang terjadi
Awal Eritrosit, leukosit dan limfosit tinggi, fase
inflammasi
24 jam Makrofage dan monosit didaerah luka
meningkat terjadi reaksi panas disekitar
daerah cidera
72 jam Pengaliran darah ke jaringan yang cidera
minimal
Next 6 weeks Pembentukan kapiler baru

Pembentukan jaringan fibroblast dari fibrin

Pembentukan jaringan kolagen, yang
terbentuk acak
6 weeks-1 year Kolagen meningkat jumlahnya.
Benang-benang Fibril meningkat dari
ukuran kecil dan menjadi seperti ikatan tali
Lebih dari 1 tahun Hampir kuat seperti kondisi awal
KERANGKA WAKTU
PENYEMBUHAN JARINGAN TENDON
Waktu Yang terjadi
Awal Fase inflamasi, diawali dengan pembentukan
sebuah bekuan
4 hari Awal perbaikan dengan timbulnya fibroblast dan
sel fagosit
7-8 hari Mulai terbentuknya kolagen
Pembentukan kolagen maksimal terjadi dalam
waktu 4 minggu
16 hari Fibroplasia (pembentukan kedua jaringan
fibroblast) komplit
2 bulan Remodelling jaringan kolagen menghasilkan garis
seperti axis tendon semula
4 bulan Fibroblast berubah menjadi tenosit ; peningkatan
jumlah kolagen.

Penyembuhan dan pembentukan tendon hampir
komplit
Lebih dari 1 tahun Remodeling berlangsung continiu setelah
setahun, dan kuat kembali 85-95% seperti normal
KERANGKA WAKTU
PENYEMBUHAN OTOT
waktu Yang terjadi
Awal ( 6 jam) Rusaknya jaringan fiber, timbulnya
makrofage
1-4 hari Terbentuknya fibroblast dan
menurunya tegangan otot
7 hari Jaringan ikat terlihat di sebagian besar
serat otot
10 hari Kekuatan tegangan otot menurun
2 minggu Sel fagosit menurun dan makrofage
muncul
2 minggu Miotube terlihat
3 minggu Serat otot terlihat
1.5-6 bulan Otot dapat berkontraksi 85-90% deri
normal
FACTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYEMBUHAN:
Extent of injury
Nutrition
Edema
Immobilisasi
Blood supply
Non steroid antiinflamtory drugs
Other factors
Thanks

Anda mungkin juga menyukai