SOFT TISSUE Jaringan lunak khususnya jaringan penghubung (continetive tissue ) secara umum memiliki beberapa fungsi antara lain: 1. Proteksi terhadap organ / bagian tubuh yang lemah yang dikelilinginya . 2. Pelengkap bentuk stuktur jaringan tubuh 3. Saling mengikat dan menopang terhadap jaringan lain. 4. Sarana transportasi subtansi yang di butuhkan tubuh dari satu regio ke regio yang lain 5. Sebagai mekanisme pertahanan internal terhadap serangan senyawa patogen potensial. 6. Penyimpan cadangan energi Komposisi jaringan penghubung terdiri dari : 1. Sel ( fixed cell dan wandering cell ) 2. Serabut ( collagen , retikular dan elastic ) 3. Viscous matrix Fixed cell : terdiri dari fibroblast, fibrocite dan macrophage yang berfungsi sebagai homeostatik repair ( fibroblast dan fibrocite ) dan homeostatik defance ( macrophage ) Wandering cell : terdiri dari macrophage yang berfungsi sebagai defence ( pertahanan ) Serabut collagen : merupakan serabut yang panjang, lurus dan kaku , keras dan kuat
Serabut retikular : terbentuk dari reticulen,terletak diantara serabut collagen dan membantu fleksibilitas serabut collagen Serabut elastic terbentuk dari elastin, mudah terulur dan membantu / memberikan efek elastis pada jaringan.
Karakteristik dan fungsi tiap jaringan lunak 1. Ligamentum: pengaman dan pengontrol gerak sendi dan memungkinkan terjadinya gerakan secara aman dalam batas limitasi gerak 2. Otot : merespon gerakan,sekaligus menjaga/ memelihara stabilitas dan kekuatan gerak 3. Bursa dan kapsul: secara umum memberikan support memelihara dan mencegah kerusakan jaringan akibat penggunaan yang berlebihan dan beban berat 4. Nerve /syaraf : mempercepat komunikasi diantara bagian2 tubuh
Klasifikasi STI Ligamen Muscle Tendon Facia Ligamen Sprain (keseleo) A sprain (from the French espraindre - to wring) is an injury which occurs to ligaments caused by being stretched beyond their normal capacity and possibly torn. Strain (tegang) A strain is an injury to a ligamen in which the ligament tear as a result of overstretching. Rupture (retak) rupture is disruption of all fibers of the ligament caused by a sudden, violent force such that the joint is unstable. Muscle Strain (tegang) A strain is an injury to a muscle in which the muscle fibers tear as a result of overstretching. Strains are also colloquially known as pulled muscles. Rupture Tendon strain rupture Tenosynovitis Peradangan selubung tendon Facia Iliotibial tract syndrome The iliotibial tract is a thickened band of fascia on the lateral aspect of the thigh.
Cedera jaringan lunak pada umumnya disebabkan oleh trauma, patologis dan fatigue/sterss Trauma ( lansung dan tidak langsung ) antara lain disebabkan oleh traific accident ,sport injuri ,pembebanan lebih pada aktifitas sehari-hari ( waktu,jarak dan beban ) serta merupakan kasus penyerta dari fraktur ( patah tulang) Patologis disebabkan oleh infiltrasi organik patogen kedalam serabut collagen dan menyebabkan ruptur ligamentum. Fatique/stres : disebabkan oleh penggunaan yang berlebihan terhadap jaringan lunak atau karena aktifitas yang berulang dalam waktu yang lama.
HEALING SOFT TISSUE Menurut Dandy (1993) yang dikutip oleh Hanssenkam (1999), bahwa pada dasarnya penyembuhan pada cidera jaringan lunak ada 3 tahap yaitu injury, inflamation, dan repair. 1. Injury Pada tahap ini ,jaringan lunak yang disayat pada proses operasi menyebabkan luka dan perdarahan serta kematian beberapa jaringan tersebut. Pada ruang incisi akan terjadi perdarahan yang kemudian akan diikuti penggumpalan. Setelah itu tubuh akan mengeluarkan leukosit untuk fagositosis jaringan yang mati.
2. Inflamation Pada masa ini juga terdapat tanda-tanda peradangan seperti bengkak, nyeri, teraba panas, dan kemerah-merahan, dan kehilangan fungsi. Pada tahap ini karena terjadi kerusakan pada jaringan lunak akan menstimulus pengeluaran zat-zat kimiawi dari dalam tubuh yang membuat nyeri seperti histamin dan bradykinin. Bengkak terjadi karena peimbunan exudat dibawah kulit. Teraba panas dan kemerah-merahan terjadi karena perubahan vaskuler berupa vasodilatasi pembuluh darah, sehingga darah banyak terkonsentrasi pada luka tersebut, (Lachmann,1988).
INFLAMMASI Tanda dari inflammasi Fisiologi yang terjadi Tumor (swelling) Permeabilitas pembuluh darah berkurang, ditandai dengan adanya penyumbatan cairan Rubor (redness) Vasodilatasi ; meingkatnya aliran darah Color (heat) Vasodilatasi; meningkatnya aliran darah Dolor (pain) Kelainan sirkulasi (nyeri iskemik); penekanan pada edema menyebabkan nyeri (nociceptive nerve ending) Functio laeso (loss of function) Penurunan kemampuan kontraksi otot; nyeri spasme otot 3. Repair Pada tahap ini penyembuhan terjadi dengan mengganti jaringan yang rusak atau hilang dengan jaringan subtitusi (jaringan pengganti). Jaringan subtitusi yang mengganti jaringan asal yang rusak atau hilang adalah jaringan kolagen (collagen), sehingga akan timbul fibrosis yang akhirnya akan berwujud sebagai jaringan parut (cicatrix).
Dandy ( 1993 ) menguraikan proses dan reaksi penyembuhan jaringan lunak akibat suatu cedera sebagai berikut : 1. Seelah injury terjadi pendarahan akibat robeknya pembuluh darah kapiler dan akan menginfiltrasi ruang ( space ) antar jaringan dan membeku (clot) 2. Pada 2-3 hari kemudian mulai nampak garis2 luka dan sel-sel macrophage menggantikan jaringan yang mati.pembuluh darah kapiler mulai terbentuk dan secara bersamaan fibroblast akan menyusup pada bekuan darah ( clot ) dan berubah menjadi jaringan granulasi 3. Antara 3-14 hari fibroblast akan membentuk jaringan fibrous,vaskularisasi pada daerah tersebut mulai berkurang ,garis/ bekas luka pada jaringanmulai mengkerut sampai dengan 80 % dari bentuk semula 4. Setelah 14 hari luka membaik dan secara anatomis jaringan lunak tersebut telah pulih sehingga toleransi terhadap pembebanan minimal sampai moderate 5. Setelah 3 bulan dari cedera jaringan tersebut mampu terhadap pembebanan maksimal ( penguluran ) dan siap beraktifitas seperti semula KERANGKA WAKTU PENYEMBUHAN JARINGAN KARTILAGO Waktu Yang terjadi Awal Kartilago kekurangan suplai darah sehingga proses inflamasi tidak terjadi
Langkah awal pembentukan pembekuan olej jaringan fibrin 5-7 days Fibrin dan kolagen membentuk fibroblast membentuk bekuan yang lebih padat 2 minggu Fibroblast berubah menjadi chondrocytes 4 minggu Sebagian Chondrocyte menjadi sel primer 8 minggu Chondrocyte menyerupai sel primer
Jaringan Kolagen sedikit muncul 6 month Jaringan kolagen mendekati normal KERANGKA WAKTU PENYEMBUHAN LIGAMENT Waktu Yang terjadi Awal Eritrosit, leukosit dan limfosit tinggi, fase inflammasi 24 jam Makrofage dan monosit didaerah luka meningkat terjadi reaksi panas disekitar daerah cidera 72 jam Pengaliran darah ke jaringan yang cidera minimal Next 6 weeks Pembentukan kapiler baru
Pembentukan jaringan fibroblast dari fibrin
Pembentukan jaringan kolagen, yang terbentuk acak 6 weeks-1 year Kolagen meningkat jumlahnya. Benang-benang Fibril meningkat dari ukuran kecil dan menjadi seperti ikatan tali Lebih dari 1 tahun Hampir kuat seperti kondisi awal KERANGKA WAKTU PENYEMBUHAN JARINGAN TENDON Waktu Yang terjadi Awal Fase inflamasi, diawali dengan pembentukan sebuah bekuan 4 hari Awal perbaikan dengan timbulnya fibroblast dan sel fagosit 7-8 hari Mulai terbentuknya kolagen Pembentukan kolagen maksimal terjadi dalam waktu 4 minggu 16 hari Fibroplasia (pembentukan kedua jaringan fibroblast) komplit 2 bulan Remodelling jaringan kolagen menghasilkan garis seperti axis tendon semula 4 bulan Fibroblast berubah menjadi tenosit ; peningkatan jumlah kolagen.
Penyembuhan dan pembentukan tendon hampir komplit Lebih dari 1 tahun Remodeling berlangsung continiu setelah setahun, dan kuat kembali 85-95% seperti normal KERANGKA WAKTU PENYEMBUHAN OTOT waktu Yang terjadi Awal ( 6 jam) Rusaknya jaringan fiber, timbulnya makrofage 1-4 hari Terbentuknya fibroblast dan menurunya tegangan otot 7 hari Jaringan ikat terlihat di sebagian besar serat otot 10 hari Kekuatan tegangan otot menurun 2 minggu Sel fagosit menurun dan makrofage muncul 2 minggu Miotube terlihat 3 minggu Serat otot terlihat 1.5-6 bulan Otot dapat berkontraksi 85-90% deri normal FACTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN: Extent of injury Nutrition Edema Immobilisasi Blood supply Non steroid antiinflamtory drugs Other factors Thanks