Pembimbing : dr. Risman F. Kaban, M. Ked (OG), Sp. OG
Galdy Wafie-Nanda Meutia-Rina Sundari- Fitri Rahmariani- Raja Hasayangan Siregar PENDAHULUAN Bab 1 LATAR BELAKANG
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan, lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 24 jam POWER PASSAGE PASSENGER TUJUAN Sebagai salah satu tugas Kepaniteraan Klinik Senior di bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Haji Adam Malik Medan Sebagai bahan untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis serta pembaca, terutama mengenai Persalinan Normal. MANFAAT
Dapat lebih mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai Persalinan Normal. TINJAUAN PUSTAKA Bab 2 DEFINISI Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri), yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.
Persalinan normal disebut juga partus spontan adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN Jalan lahir Jalan lahir dibagi atas bagian tulang dan bagian lunak Tulang panggul terdiri dari os. coxae yang terdiri atas os. ilium, os. ischium dan os. pubis, os. sacrum dan os. coccygis. Secara fungsional panggul terdiri dari 2 bagian yang disebut pelvis mayor dan pelvis minor. Pelvis mayor adalah bagian yang terletak diatas linea terminalis, sedangkan yang terletak dibawah linea terminalis adalah pelvis minor.
Pintu Panggul: Pintu atas panggul (pelvic inlet) : bidang yang dibentuk oleh promontorium, linea inomminata (terminalis), dan pinggir atas simfisis pubis. Ruang tengah panggul (midlet) : kira-kira pada spina ischiadika. Pintu bawah panggul (pelvic outlet) : dibatasi simfisis dan arkus pubis. Ruang panggul : antara inlet dan outlet.
Bidangbidang Hodge : untuk menentukan sampai di manakah bagian terendah janin turun dalam panggul pada persalinan. Bagian lunak jalan lahir adalah segmen bawah uterus, serviks uteri, vagina, otot, jaringan ikat, dan ligamen ligamen yang berfungsi menyokong alatalat urogenitalis. Kekuatan Ibu (his) His dimulai sebagai gelombang dari salah satu sudut dimana tuba masuk ke dalam dinding uterus. His yang sempurna mempunyai kejang otot paling tinggi di fundus uteri dan puncak kontraksi terjadi stimultan di seluruh bagian uterus. His sesudah 30 minggu makin terasa lebih kuat dan lebih sering. Sesudah 36 minggu aktivitas uterus lebih meningkat lagi hingga persalinan dimulai. Amplitudo uterus meningkat terus sampai 60 mmHg pada akhir kala I dan frekuensi his menjadi 24 kontraksi tiap 10 menit. Lamanya his meningkat dari 20 detik menjadi 60- 90 detik. Pada kala I, his mulai kuat, teratur, dan sakit. His yang sempurna akan menyebabkan menipis dan membuka. Pada kala II, his semakin kuat, teratur, simetris, terkoordinasi, dan lama. Koordinasi antara his, kontraksi diafragma, dan otototot dinding abdomen membantu pengeluaran janin. Pada kala III, berlangsung 26 menit, kontraksi sedang untuk pengeluaran plasenta. Setelah plasenta lahir, amplitudo masih tinggi namun frekuensinya berkurang. Pada kala IV, kontraksi uterus melemah, masih sedikit nyeri, pengecilan rahim dalam beberapa jam atau hari.
Janin Istilah-istilah yang dipakai untuk kedudukan janin dalam rahim adalah letak, sikap, presentasi, dan posisi. Letak membujur dengan letak belakang kepala (LBK) fleksi merupakan letak yang paling sering dijumpai (95,5%). SEBAB-SEBAB YANG MENIMBULKAN PERSALINAN Penyebab persalinan belum diketahui secara pasti, yang ada hanyalah teori-teori yang kompleks antara lain faktor-faktor humoral, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada saraf, dan nutrisi. Teori penurunan hormon Teori plasenta menjadi tua Teori distensi rahim Teori iritasi mekanik Induksi partus TANDA-TANDA PERSALINAN Tanda-tanda pada kala pendahuluan ((preparatory stage of labor) : Lightening atau settling atau dropping. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. Perasaan sering atau susah buang air kecil (polakisuria) karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin. Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari uterus, kadang-kadang disebut false labor pain. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah, dan bisa bercampur darah (bloody show).
Tanda-tanda in partu: Rasa sakit oleh adanya his yang semakin kuat, sering, dan teratur. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya. Pada pemeriksaan dalam: serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
KALA PERSALINAN Proses persalinan terdiri dari 4 kala. Pada kali I (kala pembukaan), serviks membuka sampai terjadi pembukaan 10 cm. Kala II (kala pengeluaran), fase dimana kekuatan his dan kekuatan mengejan mendorong janin ke luar hingga lahir. Kala III (kala pengeluaran uri), plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. Kala IV mulai dari lahirnya plasenta dan lamanya 1-2 jam. KALA I Proses membukanya serviks dibagi dalam 2 fase: Fase laten: berlangsung selama 7-8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm. Fase aktif : dibagi lagi dalam 3 subfase, yakni: Fase akselerasi: berlangsung 2 jam, pembukaan 3 cm menjadi 4 cm. Fase dilatasi maksimal: selama 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm. Fase deselerasi: pembukaan menjadi lambat kembali, dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap atau 10 cm. PERBEDAAN PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA Primigravida Multigravida Serviks mendatar dulu, baru dilatasi. Berlangsung 13-14 jam. Mendatar dan membuka terjadi bersamaan. Berlangsung 6-7 jam. KALA II His menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul tekanan pada otot-otot dasar panggul refleks menimbulkan rasa mengedan. Tekanan pada rectum ibu merasa seperti mau buang air besar dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. Para primigravida, kala II berlangsung rata-rata 1 jam- 2 jam dan pada multipara rata-rata 1/2 jam-1 jam. KALA III Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat. Beberapa menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam waktu 5-10 menit yang keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah sekitar 100-200 cc. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir KALA IV Kala IV merupakan kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan postpartum. MEKANISME PERSALINAN NORMAL
A. POWER HIS Kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. His adalah salah satu kekuatan pada ibu yang menyebabkan serviks membuka dan mendorong janin ke bawah. Tenaga Mengedan Selain his, setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah, tenaga yang mendorong anak keluar terutama adalah kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intraabdominal.
B. PASSAGE Keadaan segmen atas dan segmen bawah rahim pada persalinan
Sifat kontraksi otot rahim Perubahan bentuk rahim Faal ligamentum rotundum dalam persalinan Perubahan pada serviks Perubahan pada vagina dan dasar panggul C. PASSENGER Gerakan-gerakan anak pada persalinan yang paling sering kita jumpai ialah presentasi belakang kepala dan kebanyakan presentasi ini masuk ke dalam pintu atas panggul dengan sutura sagitalis sagitalis melintang. Ubun-ubun kecil kiri melintang lebih sering daripada ubun-ubun kecil kanan melintang. 1.ENGAGEMENT Mekanisme yang digunakan oleh diameter biparietal-diameter transversal kepala janin pada presentasi oksiput untuk melewati pintu atas panggul disebut sebagai engagement
2. DESCENT Hal ini merupakan syarat utama kelahiran bayi. Pada wanita nulipara, engagement dapat terjadi sebelum awitan persalinan dan desensus lebih lanjut mungkin belum terjadi sampai dimulainya persalinan kala dua Terjadi akibat satu atau lebih dari empat gaya : Tekanan cairan amnion Tekanan langsung fundus pada bokong saat kontraksi Usaha mengejan yang menggunakan otot-otot abdomen Ekstensi dan pelurusan badan janin
3. FLEKSI Ketika desens mengalami tahanan, baik dari serviks, dinding panggul, atau dasar panggul, biasanya terjadi fleksi kepala. Pada gerakan ini, dagu mendekat ke dada janin dan diameter suboksipitobregmatika yang lebih pendek menggantikan diameter oksipitofrontal yang lebih panjang. 4. PUTAR PAKSI DALAM Yang dimaksud dengan putaran paksi dalam ialah pemutaran bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan, ke bawah simfisis.
5. EKSTENSI Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai di dasar panggul terjadilah ekstensi atau defleksi kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan ke atas sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk melaluinya. 6. PUTAR PAKSI LUAR Setelah kepala lahir, belakang kepala anak memutar kembali kea rah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam.
7. EKSPULSI Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai di bawah simfisis dan menjadi hipomoklion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir.
PEMANTAUAN PERSALINAN DENGAN PARTOGRAF Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan. Tujuan Utama : Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. Dengan demikian, juga dapat melakukan deteksi secara dini setiap kemungkinan terjadinya partus lama
Jika digunakan secara tepat dan konsisten, maka partograf akan membantu penolong persalinan untuk: Mencatat kemajuan persalinan. Mencatat kondisi ibu dan janinnya. Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran. Menggunakan informasi yang tercatat untuk secara dini mengidentifikasi adanya penyulit. Menggunakan informasi yang ada untuk membuat keputusan klinik yang sesuai dan tepat waktu PIMPINAN PERSALINAN
KALA I Akan dilakukan pemeriksaan tentang kedudukan janin dalam rahim. Dilakukan pemeriksaan dalam dengan terbatas dan akan dijelaskan berapa pembukaannya dan kapan perkiraan persalinan berlangsung. Ibu akan dipertahankan kekuatan moral dan emosinya karena persalinan masih jauh sehingga dapat mengumpulkan kekuatan.
KALA II Petugas kesehatan mempersiapkan diri dengan memakai sarung Langan. Memperhatikan kerja sama dengan ibu bersalin sehingga kekuatannya semaksimal mungkin tuntuk mendorong janin keluar. Pada saat ini ibu bersalin akan diingatkan kembali cara merangkul paha, melengkungkan badan sehingga sekat rongga badan berfungsi untuk ikut serta mendorong janin keluar. KALA III Setelah bayi lahir rahim perlu waktu istirahat untuk selanjutnya berkontraksi lagi untuk mengeluarkan plasenta. Dengan terjadinya pemendekatan otot rahim sudah merupakan permulaan pelepasan plasenta, karena plasenta tidak dapat mengikuti pemendekan dilapisan longgar Nitabusch. Dengan kontraksi ringan terdapar pelepasan plasenta yang disertai dengan perdarahan sekitar 2500-300 cc KALA IV Setelah plasenta lahir kontraksi otot rahim keras sehingga pembuluh darah terjepit untuk menghentikan perdarahan. Kesempatan beristirahat untuk memulihkan tenaga, Setelah kerja keras dalam persalinan yang melelahkan. Dilakukan observasi dan pengukuran cermat pada tekanan darah, Wadi, pernapasan, kontraksi otot rahim, perdarahan sering terjadi selama 2 jam pertama. Dilakukan penjahitan kembali luka episiotomi. penjahitan dapat dilakukan dengan atau tanpa anestesi umum, sebagian besar dilakukan dengan anestesi lokal. Setelah dua jam bila keadaan baik, ibu dipindahkan ke ruangan bersama bayinya.
LAPORAN KASUS Bab 3 Identitas Pasien Nama Pasien : Siti Mery Br Sembiring Umur : 25 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Buah Nabar Status : Menikah Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Tanggal Masuk : 11 Agustus 2014
Anamnesis Ny. S, 25 tahun, G2P1A0, Batak, Kristen, IRT, i/d Tn. T, 25 tahun, Batak, Kristen, SMP, Buruh Keluhan utama: Mulas-mulas mau melahirkan Telaah: Hal ini telah dialami pasien sejak tanggal 10 Agustus 2014 pukul 05.00 WIB. Riwayat keluar lendir darah (+) sejak tanggal 11 Agustus 2014 pukul 01.00 WIB. Riwayat keluar air-air dari kemaluan (-). BAK (+) N, BAB (+) N. RPT : - RPO: -
Status presens Sensorium : compos mentis Anemis : - TD : 110/70 mmHg Ikterik : - Nadi : 88 x/i Sianosis : - Pernafasan : 20 x/i Dispnoe : - Suhu : 36,5 o C Edema : -
Pemeriksaan Fisik Kepala : Mata: reflex cahaya (+/+), pupil isokor 3mm, konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), Telinga/ hidung/ mulut: tidak dijumpai kelainan. Leher : Pembesaran KGB (-) Toraks: Inspeksi : simetris fusiformis Palpasi : stem fremitus kanan=kiri, kesan : normal Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru Auskultasi : Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal
Status Lokalisata Abdomen : membesar asimetris TFU : 3 jari bawah processus xyphoideus (33 cm) Terbawah : kepala Teregang : kanan Gerak : (+) HIS : 3 x 30/10 DJJ : 138 x/i EBW : 3200 3400 gram VT : cervix axial, 4 cm, eff 80%, UUK ?, sel ket (+), H I-II ST : lendir darah (+), air ketuban (-)
USG USG TAS JT, LK, AH FHR (+), FM (+) BPD : 9,33 (39 W 1 D) AC : 34,40 (38 W 1 D) FL : 7,42 (38 W 3 D) Plasenta : anterior grade 3 Air ketuban cukup Kesan: IUP (38-39) minggu+LK+AH
Penatalaksanaan: Observasi kemajuan persalinan Awasi vital sign, HIS dan DJJ
Rencana: PSP
Follow Up 11 /8/ 2014 LAPORAN PARTUS
Tanggal 11/08/2014 Pukul 14.10 WIB Ibu dibaringkan di meja ginekologi dengan infus terpasang baik Dengan HIS yang adekuat berikutnya ibu dipimpin mengedan. Terlihat UUK, UUB, dahi & dagu Dengan pegangan biparetal kepala bayi ditarik ke bawah untuk mengeluarkan bahu anterior lalu ditarik kepala bayi ke atas untuk mengeluarkan bahu posterior. Dengan sanggah susur dilahirkan seluruh tubuh. Lahir bayi (perempuan) dengan berat 3285 gram, panjang 50 cm, Apgar Score 8/9, anus (+).
Tali pusat diklem di dua tempat lalu digunting di antaranya, kemudian suntikkan oxytoxin 10 IU/IM Dengan cara peregangan tali pusat plasenta dilahirkan, kesan lengkap Evaluasi perdarahan dan laserasi Dilakukan repair KU ibu post PSP : baik Terapi Cefadroxil 2x1 Asam Mefenamat 3x1 Vit. B comp 2x1
FOLLOW UP TGL 12 AGUSTUS 2014
S: - O: SP : Sens : CM TD : 110/60 mmHg HR : 76 x/i RR : 22 x/i Temp : 37,1 C SL: Abd : soepel, peristaltik (+) TFU : 3 jari bawah pusat P/V : (-), lochia (+) rubra BAK : (+) BAB : (+) A: Post PSP a/i PBK + NH2
P: - Cefadroxil 2 x 500 mg - Asam mefenamat 3 x 500 mg - B. comp 2x1
R/ - Mobilisasi - PBJ
DISKUSI Bab 4 DISKUSI Tanda-tanda inpartu seperti rasa sakit oleh adanya his yang semakin kuat, sering, dan teratur, keluar lendir bercampur darah (show), ketuban pecah dengan sendirinya, pada pemeriksaan dalam: serviks mendatar dan pembukaan telah ada. Pasien datang dengan keluhan mules-mules mau melahirkan, keluarnya lendir darah, dan pada pemeriksaan dalam dijumpai serviks mulai mendatar dan pembukaan 4 cm. TEORI KASUS DISKUSI Penggunaan partograf adalah untuk mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam serta untuk mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. Selama proses persalinan pasien dipantau menggunakan partograf, hal yang dicatat adalah informasi tentang ibu, kondisi janin, kemajuan persalinan, jam dan waktu, kontraksi uterus, obat-obatan dan cairan yang diberikan, kondisi ibu. TEORI KASUS KESIMPULAN Bab 5 KESIMPULAN Ny. S, umur 25 tahun, G2P1A0, suku Batak, agama Kristen, pekerjaan IRT, istri dari Tn. T, umur 25 tahun, suku Batak, agama Kristen, pendidikan terkhir SMP, pekerjaan Buruh. Datang ke VK-IGD Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada tanggal 11 Agustus dengan keluhan Mulas-mulas mau melahirkan. Hal ini telah dialami pasien sejak tanggal 10 Agustus 2014 pukul 05.00 WIB. Riwayat keluar lendir darah (+). Riwayat keluar air-air dari kemaluan (-). HPHT : ?-?-? TTP : ?-?-? Dengan Riwayat persalinan : bayi jenis kelamin perempuan,berat 3400 gram, aterm, PSP, ditolong bidan,di klinik, sekarang berusia 3 tahun 2 bulan, sehat.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai vital sign Sensorium : compos mentis: Tekanan darah : 110/70 mmHg, Nadi : 88 x/I, Pernafasan : 20 x/I, Suhu : afebris. Status lokalisata, Abdomen : Membesar asimetris TFU : 3 jari bawah processus xyphoideus Terbawah : kepala Tegang : kanan Gerak : (+) HIS : 3 x 30/10 DJJ : 138 x/i EBW : 3200 3400 gram
Dilakukan VT, dengan hasil : exaxial, pembukaan 4 cm, eff 80%, sel ket (+), H I-II, Sarung Tangan dijumpai lendir darah (+), air ketuban (-). USG TAS, kesan : Janin Tunggal, LK, AH, IUP (38-39) minggu. Pasien di diagnosis dengan Secondary Gravida + Kehamilan Dalam Rahim (38-39) minggu + Letak Kepala + Anak Hidup + Inpartu. Dilakukan observasi inpartu sampai pembukaan lengkap, pemantauan vital sign, His dan DJJ. Pada pukul 13.30 pasien sudah buka lengkap dan sudah ada tanda-tanda mau mengedan. Pasien dipimpin mengedan, dan pada pukul 14.10 Lahir bayi perempuan dengan berat 3285 gram, panjang 50 cm, Apgar Score 8/9, anus (+). Keadaan umum ibu pasca melahirkan baik, dan diterapi dengan Cefadroxil 2x1, Asam Mefenamat 3x1, Vit. B comp 2x1. Pada tanggal 12 Agustus 2014 pasien PBJ.