Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Genetika

Acara 8

Menyusun Silsilah Genetis Manusia

Disusun Oleh :
Muhammad Ali Alfi
E1J010089
Shift 2. Kamis (12.00-13.40)
Kelompok 3

Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2011






























BAB I
PENDAHULUAN

1 1. .1 1 Dasar Teori
Berdasarkan perlakuan kita pada hewan dan tumbuhan, adalah mustahil bagi kita untuk
mengawin-ngawinkan manusia yang genotipenya diketahui atau ingin diketahui. Manusia
begitu mulianya sehingga tidak mungkin bagi kita mengadakan percobaan genetika berupa
menyilangkan manusia sama seperti Gregor Mendel menyilangkan kacang kapri. Akan tetapi
kita ketahui adanya beberapa sifat herediter pada manusia yang diwariskan secara mendelian.
Pengetahuan itu diperoleh bukan dari silangan manusia,melainkan dari silsilah atau bagan
keturunan yang dibuat manusia. Silsilah yang lengkap umumnya dimiliki oleh suatu keluarga
besar kerajaan, bangsawan, untuk tujuan tertentu saja yang non-genetis. Namun apabila
dalam silsilah tersebut didapati pola-pola pewarisan yang Mendelian, maka kita lebih dapat
merunutkannya lebih mudah. Sifat-sifat pada manusia diwariskan kepada keturunannya
mengikuti pola pewarisan tertentu, baik sifat-sifat fisik, dan psikologis.
Secara kebetulan, penyakit genetika yang diwariskan secara Mendelian pertama kali
ditemukan pada keluarga kerajaan inggris, yaitu keluarga dari keturunan Ratu Victoria.
Penyakit yang diturunkan oleh keluarga kerajaan ini adalah penyakit hemophilia, yaitu
penyakit kelainan genetis yang disebabkan karena kegagalan system darah untuk
membekukan darah pada waktu luka. Jika demikian maka akan terjadi pendarahan terus-
menerus dan menyebabkan kematian karena penderita tersebut kehabisan darah. Asal usul
penyakit ini diduga dari Ratu Victoria (Ratu Inggris abad ke 18) atau dari salah seorang ibu
bapaknya. Kelainan mutasi ini kemudian diwariskan secara turun-temurun menurut garis ibu.
Pada dewasa ini para penderita penyakit ini dapat dirawat secara medis, sehingga tidak harus
menderita sampai ajal. Penderita dilarang keras untuk melakukan kegiatan yang
menyebabkan luka, termasuk khitan.

1 1. .2 2 Tujuan Praktikum
Mahasiswa diminta untuk membuat silsilah keluarga berdasarkan data mahasiswa masing-
masing sebanyak-banyaknya.




BAB II
BAHAN DAN PROSEDUR KERJA

2.1 Bahan dan Alat
Data genetis (golongan darah, batas rambut jidat, ujung lidah membulat atau tidak, cuping
telinga) dari mahasiswa dan keluarganya.
2.2 Prosedur Kerja
Untuk praktikum ini Anda diminta untuk membuat silsilah keluarga berdasarkan data
keluargamasing-masing (kakek/nenek, Ayah/Ibu, saudara sekandung, bila mungkin lebih
lengkap). Setelah itu, Anda diminta untuk mengestimasikan genotype keluarga Anda.
























BAB III
HASIL PENGAMATAN
Kel.Ibu Kel.Ayah






Keterangan : perempuan
Laki-laki
Saya (perempuan)

Ibu saya
Ayah saya.

Data Genetis adalah sebagai berikut :
1. Batas rambut jidat (W) Ayah Ibu
WW ww




2. Ujung lidah membulat atau tidak (R) Ayah Ibu



3. Cuping (Telinga)





BAB IV
PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini, kami disuruh untuk menyusun silsilah genetis keluarga kami
data genetis yang kami susun berupa golongan darah, batasan rambut jidat, ujung lidah
membulat atau tidak dan dan cuping telinga. Setelah saya mendapat data dari seluruh
keluarga saya, dalam satu keluarga saya memiliki lima berssaudara, maka didapatkan data
genetic yang ada antara lain :
Golongan darah : A, B, AB, dan O.
Batasan rambut jidat : Resesif (ww) dan Dominan (WW).
Ujung lidah membulat atau tidak : Resesif (rr) dan Dominan (RR).
Cuping telinga : Resesif (rr) dan Dominan (RR).
Sifat-sifat yang tertera diatas merupakan sifat dari tetua/parentalnya yang kemudian
diturunkan kepada semua keturunannya. Sifat-sifat pada manusia diwariskan kepada
keturunannya mengikuti pola pewarisan tertentu. Sifat-sifat tersebut dapat meliputi fisik,
fisiologis, dan psikologis.
Susunan yang saya buat diawali dari data golongan darah, data yang ada pada
keluarga saya dimulai dari orang tua dari ibu saya yang memiliki golongan darah, yaitu nenek
memiliki golongan darah O dan kakek memiliki golongan darah A, Nenek-Kakek dari ibu
saya mempunyai 5 orang anak dan salah satunya adalah ibi saya. Ibu saya bergolongan
darah(). Setelah itu saya menyusun data golongan dara dari orang tua Ayah saya, yaitu nenek
memiliki golongan darah dan kakek memiliki golongan darah , Nenek-Kakek dari ayah saya
memiliki 4 orang anak, 2 perempuan dan 2 laki-laki, salah satunya adalah ayah saya. Ayah
saya bergolongan darah (). Ibu saya(A) x Ayah saya(O) memiliki genotipe yang heterozigot,
yaitu I
A
I
O
x I
O
I
O
. Setelah di silangkan, maka salah satu turunannya (fenotipe F1) memiliki
golongan darah A dan O. Dari lima saudara (sudah termasuk saya sebagai anak keenpat),
anak pertama (laki-laki) memiliki golongan darah O, anak kedua (perempuan) memiliki
golongan darah A, anak ketiga (perempuan) memiliki golongan darah O, saya nanak keempat
(perempuan) memiliki golongan darah A, dan anak kelima (laki-laki) memiliki golongan
darah A.
Selanjutnya saya menyusun data genetis untuk batasan rambut jidat yang di simbolkan
(W), yaitu dominan (WW) dan resesif (ww). Bapak memiliki batasan rambut jidat yang
dominan (WW) dikawinkan dengan Ibu memiliki batasan rambut jidat yang resesif (ww).
Ketika P1 terjadi perkawinan WW x ww, maka turunannya adalah anak pertama (laki-laki)
memiliki batasan rambut yang dominan (WW), anak kedua (perempuan) memiliki batasan
rambut yang resesif (ww), anak ketiga (perempuan) memiliki batasan rambut yang dominan
(WW), anak keempat (perempuan) memiliki batasan rambut yang resesif (ww), dan saya
sebagai anak kelima (laki-laki) memiliki batasan rambut yang resesif (ww).
Kemudian, untuk data genetis berupa ujung lidah membulat atau tidak yang di
simbolkan (R), yaitu dominan (RR) dan resesif (rr). Bapak memiliki ujung lidah yang
resesif/tidak membulat (rr) dikawinkan dengan Ibu memiliki ujung lidah yang membulat
(RR). Anak pertama (laki-laki) memiliki ujung lidah yang resesif/tidak membulat (rr), anak
kedua (perempuan) memiliki ujung lidah yang resesif/tidak membulat (rr), anak ketiga
(perempuan) memiliki ujung lidah yang membulat/dominan (RR), anak keempat (perempuan)
memiliki ujung lidah yang membulat/dominan (RR), dan saya sebagai anak kelima (laki-laki)
memiliki ujung lidah yang resesif (rr).
Terakhir saya menyusun data genetis untuk cuping telinga yang di simbolkan (E), yaitu
telinga yang tidak menempel/dominan (EE) dan telinga yang menempel/resesif (ee). Bapak
memiliki cuping telinga yang tidak menempel/dominan (EE) dikawinkan dengan Ibu yang
memiliki cuping telinga yang tidak menempel/dominan (EE) sehingga keturunannya, yaitu
kami semua memiliki cuping telinga yang tidak menempel yaitu dominan (EE).

















BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan mengenai penyusunan silsilah genetis
manusia, maka dapat disimpulkan bahwa :
Setiap sifat yang ada pada setiap tetua selalu diwariskan kepada keturunannya.
Sifat yang diturunkan tetua selalu menghasilkan sifat yang sama pada keturunannya
walaupun sifalnya tidak sama persis dengan tetuanya.
Sifat yang diwariskan kepada keturunannya selalu mengikuti pola-pola tertentu.baik berupa
fisik maupun psikologi.
Jika perkawinan dua tetua memiliki sifat yang bebeda, maka keturunanya akan mengikuti
salah satu dari tetuanya.
Jika perkawinan dua tetua memiliki sifat yang sama, baik dominan ataupun resesif maka
turunannya akan sama sifatnya dari kedua tetuanya.




















Daftar Pustaka

Crowder, L. V. 1997. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Suryati, Dotti. 2007. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi
Universitas Bengkulu.
Suryo. 1986. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai