Anda di halaman 1dari 27

Presentasi Kasus

OLEH :
DEBBY SILTAMI
DHINNI KHAIRUNI



Pembimbing :
dr. Taufik Wahyudi, Sp.OG
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama Ibu : Ny. N
Usia : 37 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama Suami: M. Amin
Usia : 40 Tahun
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Krueng Sabe, Aceh Jaya
No CM : 000711
Tgl Masuk : 28 Januari 2014
R. Kehamilan: G4 P3 A0

Anamnesa

Keluhan Utama : Perdarahan

Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke RS Meuraxa dengan keluhan
perdarahan dari tadi malam, perdarahan yang tidak
terlalu banyak dan berwarna merak kehitaman, yang
diikuti rasa mual muntah dan sakit kepala. Pasien
mengaku hamil 3 bulan.

Riwayat Penyakit Dahulu : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga : Hipertensi



Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital : TD : 110/80 mmHg
N : 80 x / menit
RR : 22 x / menit
T : 36,7 C
Diagnosa : Mola Hidatidosa
Tindakan : Curettase Cyto




Mola hidatidosa
Mola hidatidosa adalah : Suatu
kehamilan yang berkembang tidak
wajar dimana tidak ditemukan
janin dan hampir seluruh vili
korialis mengalami perubahan
berupa degenerasi hidrofobik.
Definisi
EPIDEMIOLOGI
Di negara-negara barat di laporkan
1;200 atau 2000 kehamilan .
Di negara-negara berkembang 1: 100
kehamilan atau 600 kehamilan .
Rumah sakit Cipto Mangunkusumo
jakarta 1;31 persalinan dan 1: 49
kehamilan
Faktor Resiko
Wanita yang berusia lebih dari 35 tahun dan >40
tahun.
riwayat keguguran 2 kali atau lebih,
riwayat kehamilan mola sebelumnya juga dapat
meningkatkan kejadian mola hingga lebih dari 10
kali lipat.
wanita kekurangan carotene dan defisiensi
vitamin A. Sedangkan mola parsialis lebih sering
tejadi pada wanita dengan tingkat pendidikan
tinggi, menstruasi yang tidak teratur dan wanita
perokok
ETIOLOGI
Faktor ovum : ovum memang sudah
patologik sehingga mati, tetapi terlambat
dikeluarkan.
Imunoselektif dari Tropoblast
Keadaan sosioekonomi yang rendah
Paritas tinggi
Kekurangan protein
Infeksi virus dan factor kromosom yang
belum jelas.

Patogenesis
Sebagian dari villi berubah menjadi
gelembung- gelumbung yang berisi cairan
jernih merupakan kista-kista kecil seperti
anggur dan mengisi seluruh cavum uteri.
Secara histopatologis kadang-kadang
ditemukan jaringan mola pada plasenta
dengan bayi normal.
Gelombang mola biasanya bervariasi, mulai
dari yang kecil sampai yang berdiameter
lebih dari 1 cm

Mola Hidatidosa
Mola
hidatidosa
komplit
(klasik)
Mola
Hidatidosa
Inkomplet
( Parsial ).

Mola hidatidosa klasik
Villi kronik berubah
menjadi suatu masa vesikel
vesikel jernih. Ukuran
vesikel bervariasi dari yang
sulit di lihat,berdiamater
sampai beberapa
sentimeter dan sering
berkelompok-kelompok
mengantung pada tangkai
kecil

Gambaran histologi

Terdapat vili dalam berbagai ukuran.
Di tengah villi yang besar menujukkan
edema dengan sentral kavitas berisi cairan
yang di sebut cistern.
Terdapat Proliferasi trofoblast yang
berlebihan.
Sinsitiotrofoblast berwarna ungu,
sitotrofoblas jernih dan nucleus Bizarre.
Tidak ada pembuluh darah fetal di
mesenkim vili
Mola hidatidosa klasik

Mola hidatidosa Parsial
Apabila perubahan
hidatidosa bersifat
fokal dan kurang
berkembang dan
mungkin tampak
sebagian jaringan
janin.
Mo,hidatisoa
Terjadi perkembangan
hidatidosa yang berlangsung
lambat pada sebagian vili
yang biasanya avaskuler,
sementara vili-vili
berpembuluh lainnya dengan
sirkulasi janin plasenta tidak
terkena.
ssss

Gejala Klinis
Amenorrhoe dan tanda tanda kehamilan

Perdarahan pervaginam.

Uterus sering membesar lebih cepat dari biasanya
tidak sesuai dengan usia kehamilan.

Tidak dirasakan tanda tanda adanya gerakan janin
maupun ballottement
Hiperemesis

Preklampsi dan eklampsi sebelum minggu ke 24

ssss

Diagnosis
Berdasarkan anamnesis
Pemeriksaan Fisik
o Palpasi
Uterus membesar tidak sesuai dengan umur
kehamilan, tidak teraba bagian janin dan
ballottement, gerakan janin tidak teraba.

Auskultasi : tidak terdengar bunyi denyut
jantung janin dan terdengar bising dan bunyi
khas






ssss

Diagnosis
Pemeriksaan dalam :
- Memastikan besarnya uterus
- Uterus terasa lembek
- Terdapat perdarahan dalam kanalis servikalis
Laboratorium
Pengukuran kadar Hormon Karionik Ganadotropin
(HCG) yang tinggi maka uji biologik dan imunologik
(Galli Mainini dan Plano test) akan positif setelah titrasi
(pengeceran) :
-Galli Mainini 1/300 (+) maka suspek molahidatidosa






ssss

Diagnosis
Radiologik
- Plain foto abdomen-pelvis : tidak ditemukan
tulang janin
- USG : ditemukan gambaran snow strom atau
gambaran seperti badai salju.

Uji Sonde (cara Acosta-sison)
Tidak rutin dikerjakan. Biasanya dilakukan
sebagai tindakan awal curretage.





ssss

Diagnosis

Histopatologik
Mola hidatidosa komplit: Gambaran proliferasi
trofoblas, degenerasi hidrofik vili khorialis dan
berkurangnya vaskularisasi / kapiler dalam
stromanya
Mola hidatidosa Parsial : Gambaran edema
vilinya fokal dan proliferasi trofoblastnya
ringan dan terbatas pada lapisan





Diagnosis Banding
- KEHAMILAN GANDA
- ABORTUS iminens
- Hidroamnion
- Kario Karsinoma

KOMPLIKASI
-Perdarahan yang hebat sampai
syok.

-Perdarahan berulang-ulang yang
dapat menyebabkan anemia

- Infeksi tindakan atau keganasan
s

Penatalaksanaan
1. Perbaiki keadaan umum
- Pemberian Transfusi darah untuk
perbaikan syok
- Menghilangkan penyulit seperti
preeklampsia
2. Pengeluaran jaringan mola
- Vakum Kuretase
- Histerektomi

Prognosis
Pasien Mola akan sehat
setelah jaringan di keluarkan

Anda mungkin juga menyukai