Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Penggunaan daya listrik di Indonesia semakin banyak sedangkan
persediaan tenaga listrik semakin berkurang. Maka diperlukan suatu alternatif
untuk mengatasi krisis tenaga listrik ini.
Daya yang dipasok oleh PLN adalah daya nyata. Oleh sebab itu untuk
meminimalisasi daya yang dipasok oleh PLN maka sebisa mungkin daya reaktif
diminimalisasi. Jika beban bersifat induktif maka diberi kapasitor dan jika beban
bersifat kapasitif maka beban diberi induktor.
Karena umumnya peralatan yang digunakan dalam lingkungan perumahan
bersifat induktif, maka kompensator daya untuk mengeliminasi daya reaktif tak
lain berupa kapasitor. Biasanya, alat ini dipasang secara paralel pada jaringan
listrik, tepatnya setelah kotak MCB (Mini Circuit Breaker) atau sekering yang
telah terpasang sebelumnya atau langsung disambungkan ke stop kontak.
Arus listrik yang kita pakai dari PLN, diukur dengan meteran listrik yang
bisa kita lihat di tiap-tiap rumah. Arus listrik ini memiliki karakteristik tertentu
sesuai dengan karakteristik jaringan yang dilaluinya. Karakteristik ini bisa bersifat
hambatan (resistif), kapasitas (kapasitif), atau induksi (induktif).
Sebuah kawat tembaga atau kabel di dalam rumah yang dipasang
mengelilingi rumah akan memiliki sifat induktif. Biasanya kabel dipasang lebih
dari satu dalam letak yang cukup dekat, maka kabel tersebut juga akan mengalami
sifat kapasitif juga, apalagi jika tempat pemasangannya tidak tepat, misalnya
dipasang sangat dekat dengan tembok, tanpa menggunakan penutup (paralon),
bisa dipastikan akan terjadi efek kapasitif terhadap tanah, karena dinding bersifat
relatif menjadi grounding. Walaupun sifat kapasitif dan induktif ini relatif kecil,
tetapi jika desain pemasangan jaringan tidak efektif akan cukup berpengaruh
terhadap efisiensi jaringan tersebut.
Apabila tiap rumah di Indonesia bisa memberikan penurunan beban 10%
dikalikan dengan jumlah seluruh rumah di Indonesia, tentunya akan sangat
membantu negara kita dalam mengatasi krisis tenaga listrik sekarang ini.
Namun, dibutuhkan kesadaran semua pihak agar mau berhemat dan tidak
saling merugikan orang lain. Kita bisa memulai dari diri kita sendiri, setelah itu
diharapkan usaha yang kita lakukan akan direspon dengan usaha positif lain dari
pihak-pihak yang terkait khususnya PLN.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan alat ini adalah untuk menghemat
penggunaan daya listik.











BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Daya Listrik
Daya listrik merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan
kerja atau usaha. Daya pada listrik bolak-balik (AC) memiliki dua buah
komponen:
Daya Aktif (P) (satuan : W (Watt))
Daya Reaktif (Q) (satuan : VAR (Volt Ampere Reaktif))
Resultan antara keduanya disebut sebagai daya nyata (S) (satuan : VA (Volt
Ampere) yang merupakan daya yang dirasakan oleh PLN sebagai pemasok daya.
Daya aktif (P) adalah daya sebenarnya yang dibutuhkan oleh beban. Daya
inilah yang dikonversikan menjadi energi tenaga (mekanik), cahaya atau panas.
Tetapi daya yang perlu dipasok oleh PLN adalah daya nyata (S). Untuk
meminimalkan daya yang perlu dipasok PLN, maka sebisa mungkin daya reaktif
(Q) harus dieliminasi. Jika beban bersifat induktif, maka perlu ditambahkan
kapasitor; dan jika beban bersifat kapasitif, maka perlu ditambahkan induktor
sedemikian sehingga daya reaktif (Q) mendekati nol. Karena beban pada
lingkungan perumahan sebagian besar bersifat induktif, maka penambahan
kapasitor adalah cara yang tepat untuk menghemat energi.
Daya Reaktif adalah daya yang digunakan untuk pembangkitan fluks
magnetik atau medan magnet. Daya reaktif (Q) dapat terjadi karena
induktansi atau kapasitansi. Induktansi diakibatkan oleh komponen berbentuk
kumparan (misalnya motor listrik atau transformator step down pada adaptor).
Sedangkan kapasitansi diakibatkan oleh komponen kapasitor. Sifat induktansi dan
kapasitansi ini saling berlawanan; pada diagram segitiga daya, komponen
induktansi memiliki arah ke atas sedangkan komponen kapasitansi memiliki arah
ke bawah. Contoh peralatan listrik yang memerlukan daya reaktif adalah motor
listrik atau dinamo, trafo, ballast lampu yang konvensional dan peralatan listrik
lain yang menggunakan proses induksi listrik lilitan untuk operasinya.
Daya Nyata adalah total perkalian antara arus dan tegangan pada suatu
jaringan listrik atau penjumlahan dengan metode trigonometri dari daya aktif dan
reaktif dalam segitiga daya.
Hubungan antara ketiga jenis daya ini digambarkan dalam segitiga daya.

Daya listrik adalah banyaknya energi tiap satuan waktu dimana pekerjaan
sedang berlangsung atau kerja yang dilakukan persatuan waktu.
Rangkaian penghemat listrik adalah suatu rangkaian yang dibuat atau
dirancang dengan tujuan untuk menghemat penggunaan daya pada alat elektronik.
Rangkaian ini sering digunakan dalam pembuatan inverator dan stabilizer. Produk
-produk tersebut memiliki rancangan yang akan memanipulasi dan mengatur
pemakaian listrik untuk menjalankan perangkat elektronik. Rangkaian yang
diaplikasikan dengan metode yang sedemikian rupa ini juga bersifat fleksibel
karena dapat pula diterapkan dalam perancangan rangkaian listrik di perumahan.
Fungsinya antara lain:
Menghemat biaya listrik samapi dengan 40%
Memperpanjang umur peralatan listrik
Memperbaiki efisiensi jaringan listrik
Meningkatkan kapasitas system dan peralatan
Pemasangan yang mudah dan bebas perawatan
Alat penghemat listrik ini bekerja dengan cara menurunkan jumlah arus
yang masuk (ampere) pada tegangan yang tetap (volt) sehingga meringankan
biaya listrik (watt) yang harus di bayar. Prinsip kerjanya adalah menurunkan arus
yang berlebihan terutama pada peralatan listrik yang mempunyai cos / power
factor 0.5 s/d 1. Cos adalah perbandingan antara daya aktif (P) dan daya nyata
(S) dan dikenal dengan faktor daya listrik (PF : Power Factor). Nilai Cos yang
digunakan PLN adalah sebesar 0.8.
Peralatan yang memakai listrik pada umumnya (kalau tanpa kapasitor)
menggunakan daya watt (daya semu) yang lebih besar dari daya watt
sesungguhnya. Hal ini terjadi pada alat listrik yang tidak memakai kapasitor,
karena adanya daya semu dan power factor yang rendah.
2.2 Arus Bolak-Balik (Arus AC)
Arus AC adalah arus yang pada umumnya dihasilkan oleh PLN. Disebut
arus bolak-balik, karena polaritas tegangan pada kedua penghantar / kabel
berubah-ubah terus sepanjang waktu (makanya colokan listrik tidak ada plus
minus nya seperti batteray), seringkali kita membaca 220V / 50Hz, 50Hz itu
berarti polaritas listrik akan berubah setiap 1/50 detik.

Beban listrik yang ada, mempunyai sifat :
Resistif, beban listrik yang lebih memiliki sifat resistif (walaupun ada unsur
induktifnya juga) misalnya : bola lampu atau setrika listrik, yang terdiri kawat
wolfram atau kawat nikelin yang dapat membara atau panas ketika dialiri
listrik.
Induktif, misalnya : motor penggerak pompa air, lampu TL dengan ballast,
kulkas, freezer, AC, TV, Peralatan Audio Video, Radio, Kipas angin
Kapasitif, yaitu : Kapasitor.
Listrik arus bolak-balik yang terhubung dengan beban induktif, maka
arusnya akan tertinggal terhadap tegangannya (dalam bahasa inggrisnya disebut
Lagging), besarnya sudut tertinggalnya inilah yang disebut dengan faktor daya =
cos . Besarnya faktor daya tersebut selalu dibawah angka 1 dan pada kondisi
yang terburuk bisa mencapai hanya 0.6.
Untuk memperbaiki faktor daya = cos , yaitu dengan melawan sifat
induktif itu tadi, yaitu dengan memasangkan alat yang bernama kapasitor secara
paralel dengan beban.







BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ka

2.2 Waktu dan Tempat
Pembuatan alat ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 8 Oktober 2014
dan pengambilan data pada hari Kamis-Jumat, tanggal 9-10 Oktober 2014.
Bertempat di Laboraturium Elektronika Dasar, Program Studi Pendidikan Fisika,
Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah.

2.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat ini, antara lain
Alat Bahan
Solder

Timah

Kotak
Adaptor
1A

Kapasitor
10F 450 volt
AC

Kabel AC

Resistor 10
k

Fuse 5A

LED

Lem Lilin



2.4 Prosedur Kerja
a. Menyusun rangkaian seperti pada gambar

b. Menghubungkan alat ke stop kontak yang parallel dengan alat elektronik














BAB IV
HASIL DAN KESIMPULAN
4.1 HASIL PENGAMATAN
Daya Sebelum Pemakaian Alat Daya Setelah Pemakaian Alat
22.00 WITA 10.00 WITA 22.00 WITA 10.00 WITA
058116 W 058148 W 058182 W 058201 W

4.2 ANALISIS DATA
Daya sebelum pemakaian alat

Daya setelah pemakaian alat

|


|
|

|


4.3 PEMBAHASAN
Prinsip kerja rangkaian ini adalah dengan cara mengantisipasi lonjakan
arus yang terjadi saat kita menyalakan atau mengaktifkan penyaluran listrik.
Metode yang digunakan untuk mengantisipasi lonjakan tersebut sebenarnya
cukup simple yaitu dengan menggunakan kapasitor untuk menyimpan arus
sementara. Dengan demikian penyaringan terhadap aliran arus akan terjadi. Hal
inilah yang membuat pemakaian daya dapat di hemat. Cara ini sangat bermanfaat
teruma untuk menghemat adanya energy yang terbuang dengan sia-sia. Filter atau
penyaringan oleh kapasitor bersifat semi atau tidak menyaring sepenuhnya arus
yang lewat.
Rangkaian penghemat listrik akan bekerja secara optimal jika komponen
yang digunakan terutama kapasitor dapat berfungsi secara efektif dan efisien.
Kedua hal tersebut dapat dicapai dengan menggunakan kapasitor yang memiliki
spesifikasi tertentu sesuai besarnya paket atau pasokan listrik yang kita terima.
Daya yang diukur oleh PLN untuk tipe perumahan adalah daya aktif yang
diukur dengan KWh meter, sedangkan untuk tipe industri digunakan daya semu
yang diukur dengan KAV meter
Untuk tipe rumah, secara teori pengubahan cos dengan menggunakan
kapasitor tidak berpengaruh pada KWh meter karena daya aktif hanya
dipengaruhi oleh arus dan resistansi jaringan. Tapi, pengubahan cos melalui
kapasitor bisa mengurangi daya reaktif, yang akan mengurangi daya semu,
sehingga akan mengurangi jumlah daya yang diukur dengan KAV meter.
Cara kerja alat ini adalah hanya mengurangi besaran cosinus dari kurva
arus AC yang akan terbaca pada alat ukur pengukur kilometer di rumah kita.
Hasil yang kami peroleh dari pembuatan alat ini menghemat daya sampai
40 %

Manfaat yang dapat diambil bagi tipe rumah adalah bisa menggunakan
daya yang lebih besar dari semula tanpa memutuskan meteran (anjlok), tapi tarif
yang dibayarkan tidak menjadi lebih murah tentunya atau tetap.
Bagaimanapun, penurunan ini akan mengurangi jumlah daya yang perlu
dipasok oleh PLN sehingga akan memberikan efisiensi bagi PLN.
Dengan dasar tersebut kita bisa membuat alat penghemat listrik
menggunakan kapasitor untuk menaikkan faktor daya sehingga menambah
efisiensi pemakaian jaringan listrik.




BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Alat penghemat daya yang kami buat dapat menghemat daya sampai
40,625%
4.2 SARAN
Pada saat menggunakan alat ini, jangan sampai menyentuhnya karena
dapat menyebabkan adanya sengatan listrik
Note: Fungsi alat
Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai