Anda di halaman 1dari 26

Magister Teknik Sipil

Manajemen Proyek Konstruksi


Universitas Katolik Parahyangan
1
studi kasus analisis risiko keterlambatan pada tahap
konstruksi jalan tol balikpapan-samarinda
Nama: Parlagutan Siregar
NPM: 2013 831 034
Prodi: Magister Manajemen Proyek Konstruksi
PRESENTATION OUTLINE
1
Pendahuluan
2
Risk Identification
3
Analisis Risiko Kualitatif
4
Analisis Risiko Kuantitatif
5
Kesimpulan
2
Pendahuluan
Latar Belakang
Risiko adalah sebuah event atau kondisi yang jika terjadi akan berdampak negatif
pada proyek. Risk Management adalah proses mengidentifikasi, menilai,
merespon, monitoring, dan pelaporan risiko. Risk Management Plan pada proyek
Jalan Tol Balikpapan Samarinda akan di-identifikasi, dianalisa, dan dikelola risiko
keterlambatan pada tahap konstruksi

Risiko keterlambatan yaitu resiko dimana waktu pelaksanaan pekerjaan yang
diperkirakan tidak mencukupi sehingga terjadi keterlambatan. Keterlambatan ini
menimbulkan tambahan biaya baik langsung maupun tidak, termasuk biaya
kesempatan (opportunity cost) akibat tidak terpenuhinya target pelayanan yang
seharusnya dapat diberikan oleh proyek.
3
Project Summary
Latar Belakang

Jalan Tol Balikpapan-Samarinda merupakan jalan tol yang direncanakan akan
menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan
Timur. Pada tanggal 12 Januari 2011, proyek pembangunan jalan tol Balikpapan-
Samarinda sepanjang 99,12 km dimulai, dengan perkiraan anggaran Rp.6.2 Triliun
dengan sumber dana APBN, APBD Provinsi Kaltim dan APBD 3 Pemkot/Pemkab,
perkiraan selesai dalam waktu 4 Tahun.
4
Analisis Risiko
5

Analisis risiko keterlambatan pada Tol Balikpapan Samarinda pada Tahap
Konstruksi dianalisa secara kualitatif, Setelah diprioritaskan secara kualitatif
selanjutnya dianalisia secara kuantitatif dengan tornado diagram. Kemudian apa
dan bagaimana risiko tersebut direspon untuk mitigasi nya.

Identifikasi risiko adalah mengamati kondisi, mengidentifikasi dan mengklarifikasi
kejadian yang berpotensi menimbulkan risiko. Metode untuk mengidentifikasi
risiko ini bermacam-macam. Semua sumber informasi yang dapat menentukan
sumber permasalahan
Risk Identification
6
Identifikasi Risiko pada Jalan Tol Balikpapan Samarinda diambil berdasarkan
Pedoman Analisis Risiko Jalan Tol yang telah diteliti oleh Puslitbang Prasarana
Transportasi pada Tahun 2003

Dari Tabel berikut terlihat bahwa sumber risiko terjadinya keterlambatan proyek pada
pembangunan jalan Tol Balikpapan Samarinda, yaitu:
Risk Identification
7
Sumber Risiko Keterangan
1. Pembebasan Lahan
1.1 Ketersediaan Lahan Lahan yang dibutuhkan untuk pengembangan jalan tol tidak
sepenuhnya dapat disediakan oleh pemerintah sehingga dapat
mengganggu realisasi rencana investasi yang ada.
1.2 Proses Ganti Rugi Proses ganti rugi sulit dilaksanakan dan harga kompensasi yang
terjadi di atas perkiraan anggaran yang disediakan.
1.3 Penolakan Masyarakat Sebagian lahan yang ada sulit untuk dibebaskan akibat adanya
penolakan masyarakat sehingga berpotensi mengalami
keterlambatan.
1.4 Banyaknya Calo Tanah Banyaknya calo atau perantara dalam pembebasan tanah
menimbulkan ketidakpastian harga dan harga pembebasan tanah
menjadi lebih mahal.
2. Pembiayaan

2.1 Kontuinitas Sumber Dana Risiko yang muncul akibat ketidakpastian dalam hal kontinuitas
sumber dana pembiayaan sehingga dapat menimbulkan resiko
keterlambatan dan biaya overhead.
2.2 Bunga Masa Konstruksi Bunga masa konstruksi adanya ketidakpastian dalam tingkat suku
bunga pinjaman yang harus dibayarkan selama masa konstruksi.
2.3 Obligasi Ketidakpastian terhadap ketersediaan obligasi/bond sebagai
alternatif pembiayaan investasi.
2.4 Pengembalian Pinjaman Adanya kewajiban pengembalian pinjaman jangka pendek selama
masa konstruksi.
Risk Allocation
8
Pada dasarnya resiko-resiko yang diperkirakan terjadi untuk setiap elemen
resiko sebaiknya dialokasikan kepada pihak yang dianggap paling mampu
mengelola resiko tersebut. Sehingga dengan demikian kerugian akibat
terjadinya resiko tersebut dapat dikendalikan dengan optimal
Sumber Risiko
Alokasi
Pemerintah Swasta
1. Pembebasan Lahan

1.1 Ketersediaan Lahan
1.2 Proses Ganti Rugi
1.3 Penolakan Masyarakat
1.4 Banyaknya Calo Tanah
2. Pembiayaan

2.1 Kontuinitas Sumber Dana
2.2 Bunga Masa Konstruksi
2.3 Obligasi
2.4 Pengembalian Pinjaman
Analisis Risiko Kualitatif
9
Semua risiko yang teridentifikasi tersebut akan dinilai untuk mengidentifikasi risiko
mana yang tertinggi berdasarkan prioritas sehingga diketahui mana risiko yang
perlu diperhatikan dan mana risiko yang bisa diabaikan.

Persamaan faktor risiko didefinisikan sebagai perkalian antara besaran dampak
dan probabilitas kejadian risiko, yang dihitung dari persamaan berikut ini, yaitu:

FR = L + I (L x I)

dengan :
FR = Faktor risiko, dengan skala 0-1,
L = Probabilitas kejadian risiko (0-100%),
I = Besaran dampak (impact) risiko

Analisis Risiko Kualitatif
10
Adapun probabilitas risiko sumber risiko tersebut menggunakan Pedoman
Penilaian Risiko Jalan Tol kode Pd. T-01-2005-B seperti tabel berikut ini:
Sumber Risiko
Rata-rata
Probabilitas
Deviasi Standar Besaran Dampak Deviasi Standar
1. Pembebasan Lahan 0.838 0.150 0.471 0.357
1.1 Ketersediaan Lahan
0.637 0.241 0.449 0.283
1.2 Proses Ganti Rugi
0.830 0.134 0.461 0.294
1.3 Penolakan Masyarakat
0.777 0.163 0.444 0.288
1.4 Banyaknya Calo Tanah
0.809 0.190 0.000 0.000
2. Pembiayaan 0.591 0.242 0.134 0.140
2.1 Kontuinitas Sumber Dana
0.640 0.206 0.253 0.169
2.2 Bunga Masa Konstruksi
0.627 0.207 0.262 0.204
2.3 Obligasi
0.558 0.199 0.253 0.205
2.4 Pengembalian Pinjaman
0.631 0.219 0.249 0.176
Analisis Risiko Kualitatif
11
Langkah berikutnya dalam analisis risiko keterlambatan dalam pembangunan jalan
tol adalah membuat kategorisasi risiko-risiko ke dalam beberapa kategori
sebagaimana tercantum pada Tabel 1.4 dan Gambar 1.1, dimana :

> Risiko rendah, adalah risiko yang dapat diterima atau diabaikan.

> Risiko sedang, yaitu risiko yang tingkat kemungkinannya tinggi tapi dampaknya
rendah atau tingkat kemungkinannya rendah tapi dampaknya tinggi.

> Risiko tinggi, adalah risiko yang memiliki tingkat kemungkinan kejadian tinggi dan
dampak yang besar.

Analisis Risiko Kualitatif
12
Nilai FR Kategori Langkah Penanganan
> 0.7 Risiko Tinggi
Harus dilakukan penurunan risiko ke tingkat yang lebih rendah baik dari segi probabilitas
maupun dampaknya
0.4 - 0.7 Risiko Sedang Langkah perbaikan dibutuhkan dalam jangka waktu tertentu
< 0.4 Risiko Rendah Langkah perbaikan bilamana memungkinkan
Kategorisasi Risiko
Analisis Risiko Kualitatif
13
Kategori Risiko dibagi atas 4 kuadran, yaitu; (i) risiko rendah, dimana risiko
biasanya diabaikan karena probabilitas kejadiannya relatif rendah dan kalaupun
terjadi, maka dampaknya relatif kecil, (ii dan iii) risiko sedang, dimana salah satu
dari probabilitas ataupun dampaknya realatif rendah, sehingga perlu dilakukan
langkah-langkah antisipasi untuk mengelolanya, dan (iv) risiko tinggi, dimana
probabilitas kejadiannya dan dampaknya relatif tinggi, sehingga perlu dibuat
rencana pengeloaan dan penurunan risiko yang mungkin terjadi.

maka dapat diketahui kategorisasi ke-8 risiko keterlambatan jalan tol sebagaimana
tersebut diatas melalui hasil pengukuran faktor risiko dalam tabel dan gambar
berikut:
Analisis Risiko Kualitatif
14
Sumber Risiko Probabilitas (L) Dampak (I) Faktor Risiko (FR) Kategori Risiko
1. Pembebasan Lahan 0.838 0.471 0.914 Risiko Tinggi
1.1 Ketersediaan Lahan
0.637 0.449 0.800 Risiko Tinggi
1.2 Proses Ganti Rugi
0.830 0.461 0.908 Risiko Tinggi
1.3 Penolakan Masyarakat
0.777 0.444 0.876 Risiko Tinggi
1.4 Banyaknya Calo Tanah
0.809 0.000 0.809 Risiko Tinggi
2. Pembiayaan 0.591 0.134 0.646 Risiko Sedang
2.1 Kontuinitas Sumber Dana
0.640 0.253 0.731 Risiko Tinggi
2.2 Bunga Masa Konstruksi
0.627 0.262 0.725 Risiko Tinggi
2.3 Obligasi
0.558 0.253 0.670 Risiko Sedang
2.4 Pengembalian Pinjaman
0.631 0.249 0.723 Risiko Tinggi
Analisis Risiko Kualitatif
15
Analisis Risiko Kualitatif
16
Dan dengan hasil perhitungan Faktor Risiko tersebut dapat disortir sumber risiko
berdasarkan prioritas nya seperti pada tabel berikut:


Sumber Risiko Probabilitas (L) Dampak (I)
Faktor Risiko
(FR)
Ranking
Proses Ganti Rugi
0.830 0.461 0.908 1
Penolakan Masyarakat
0.777 0.444 0.876 2
Banyaknya Calo Tanah
0.809 0.000 0.809 3
Ketersediaan Lahan
0.637 0.449 0.800 4
Kontuinitas Sumber Dana
0.640 0.253 0.731 5
Bunga Masa Konstruksi
0.627 0.262 0.725 6
Pengembalian Pinjaman
0.631 0.249 0.723 7
Obligasi
0.558 0.253 0.670 8
Analisis Risiko Kuantitatif
17
Berdasarkan hasil analisis kualitatif diperoleh sumber risiko utama adalah Proses
Ganti Rugi, selanjutnya untuk mengetahui faktor risiko apa saja dan faktor risiko
apa yang paling sensitif terhadap Proses Ganti Rugi, dilakukan Analisis Kuantitatif
menggunakan diagram tornado pada sumber risiko Proses Ganti Rugi adalah
sebagai berikut:




*dalam ratusan ribu rupiah
Uncertainties Factors In Use Low Base High
biaya mencari tanah 5.00 5.00 7.00 10.00
ongkos pindah 2.00 1.00 2.00 3.00
biaya sentimentil 0.50 0.30 0.50 0.70
Analisis Risiko Kuantitatif
18

Biaya Kompensasi Proses Ganti Rugi
y = biaya mencari tanah + ongkos pindah + biaya sentimentil
Profits Low Base High Swing Swing^2 Variance
biaya mencari tanah 7.50 9.50 12.50 5.00 25.00 85.73%
ongkos pindah 8.50 9.50 10.50 2.00 4.00 13.72%
biaya sentimentil 9.30 9.50 9.70 0.40 0.16 0.55%
Total 29.16

(Metode One Way) jadi yang berubah hanya 1 variable saja
Swing = jarak min- sampai max.
Dari perhitungan diketahui bahwa yang paling sensitif adalah variable Biaya Mencari Tanah
Analisis Risiko Kuantitatif
19

Sehingga didapat urutan sesuai variance (tingkat sensitifitas) :
Profits Low Base High
biaya mencari tanah 7.50 9.50 12.50
ongkos pindah 8.50 9.50 10.50
biaya sentimentil 9.30 9.50 9.70
Analisis Risiko Kuantitatif
20

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00
biaya mencari tanah
ongkos pindah
biaya sentimentil
Low
Base
High
Diagram Tornado
Pengelolaan Risiko
21
Memperkecil risiko
Dengan cara tidak memperbesar setiap keputusan yang mengandung resiko
tinggi tapi membatasinya bahkan meminimalisasinya agar resiko tersebut
tidak betambah besar diluar dari kontrol pihak manajemen perusahaan

Mengalihkan risiko
Dengan cara resiko yang kita terima tersebut kita alihkan ketempat lain
sebagian, seperti dengan keputusan mengasuransikan bisnis guna
menghindari terjadinya resiko yang sifatnya tidak diketahui kapan waktunya



Pengelolaan Risiko
22
Mengontrol risiko
Dengan cara melakukan kebijakan mengantisipasi terhadap timbulnya resiko
sebelum resiko itu terjadi. Keijakan seperti ini biasanya dilakukan dengan cara
memasang alat pengaman atau pihak penjaga keamanan pada tempat-
tempat yang dianggap vital.

Pendanaan risiko
Dengan menyediakan sejumlah dana sebagai reserve (cadangan) guna
mengantisipasi timbulnya resiko dikemudian hari.



Pengelolaan Risiko
23



Sumber Risiko Probabilitas (L) Dampak (I) Faktor Risiko (FR) Respon
Proses Ganti Rugi
0.830 0.461 0.908 Avoid
Penolakan Masyarakat
0.777 0.444 0.876 Avoid
Banyaknya Calo Tanah
0.809 0.000 0.809 Reduce
Ketersediaan Lahan
0.637 0.449 0.800 Reduce
Kontuinitas Sumber Dana
0.640 0.253 0.731 Share
Bunga Masa Konstruksi
0.627 0.262 0.725 Share
Pengembalian Pinjaman
0.631 0.249 0.723 Share
Obligasi
0.558 0.253 0.670 Share
Risk Respon
Kesimpulan
24
1. Urutan teratas risiko adalah pada Proses Ganti Rugi dalam
pembebasan lahan, seperti ditunjukkan pada tabel dibawah
ini:
2. Penolakan masyarakat juga mempengaruhi Proses Ganti Rugi
dalam pembebasan lahan.
3. Faktor Biaya Mencari Tanah adalah faktor risiko yang paling
sensitif mempengaruhi biaya kompensasi dalam Proses
Ganti Rugi.



Kesimpulan
25
Sumber Risiko Probabilitas (L) Dampak (I) Faktor Risiko (FR) Ranking
Proses Ganti Rugi 0.830 0.461 0.908 1
Penolakan Masyarakat 0.777 0.444 0.876 2
Banyaknya Calo Tanah 0.809 0.000 0.809 3
Ketersediaan Lahan 0.637 0.449 0.800 4
Kontuinitas Sumber Dana 0.640 0.253 0.731 5
Bunga Masa Konstruksi 0.627 0.262 0.725 6
Pengembalian Pinjaman 0.631 0.249 0.723 7
Obligasi 0.558 0.253 0.670 8
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai