BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 1 Tahun 2008
52 ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM DIPLOMA III FE UNUD
I Gusti Ayu Ketut Giantari, I Gusti Ngurah Jaya Agung Widagda, I Gusti Agung Ketut Sri Ardhani, dan Gede Bayu Rahanatha Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar
ABSTRAK
Perkembangan dunia pendidikan yang begitu kompetitif, menuntut perguruan tinggi mampu menyelenggarakan pendidikan secara profesional sehingga sesuai dengan kebutuhan pasar kerja begitu juga Program Diploma III FE Unud. Data menunjukkan dari tahun 2000 s/d 2007 jumlah mahasiswa yang diterima cendrung berfluktuasi, hal ini disebabkan meningkatnya persaingan dari lembaga pendidikan non gelar yang banyak terdapat di Kota Denpasar. Disamping itu ada beberapa keluhan dari para mahasiswa tentang dosen mengajar, ruangan yang kurang nyaman, serta nilai UTS dan UAS yang terlambat diumumkan. Oleh sebab itu dilakukan penelitian yang berjudul Analisis Kepuasan Mahasiswa Terhadap Proses Belajar Mengajar di Program Diploma III FE UNUD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar di Program Diploma III FE Unud. Disamping itu untuk mengetahui variabel- variabel mana yang memberikan kepuasan kepada mahasiswa serta implikasi strategis hasil penelitian guna peningkatan kepuasan mahasiswa di masa datang. Pada penelitian ini diambil responden sebanyak 250 orang mahasiswa Diploma III FE Unud berdasarkan metode stratified random sampling yang terdistribusi secara proporsional di ke empat jurusan yaitu Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, Perpajakan serta pemasaran. Sedangkan penentuan respondennya menggunakan undian (random). Adapun teknik analisis yang digunakan untuk memecahkan masalah adalah teknik Analisis kepentingan-kinerja (Importance-Performance Analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan mahasiswa Program Diploma III FE Unud secara keseluruhan termasuk klasifikasi cukup puas. Hal ini tercermin dari hasil analisis kesesuaian antara kinerja dengan tingkat kepentingan mahasiswa yang memberikan hasil sebesar 83,32%. Dari 25 variabel yang dianalisis maka ada 8 (delapan) variabel yang belum memberikan kepuasan dan 14 (empat belas) variabel yang sudah menunjukkan kepuasan. Implikasi strategis hasil penelitian guna meningkatkan kepuasan mahasiswa adalah dengan memberikan prioritas kepada variabel-variabel yang menurut mahasiswa memiliki tingkat kepentingan tinggi seperti kemampuan dosen dalam memberikan perkuliahan, kerapihan dan kenyamanan fasilitas perkuliahan, kesigapan karyawan dalam melayani keluhan mahasiswa, memberikan jaminan nilai tepat waktu, penjadualan ujian her yang tepat waktu dan lebih mengontrol masa studi mahasiswa.
Kata kunci: proses belajar mengajar, kepuasan mahasiswa
ISSN 1410-4628 BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 1 Tahun 2008 53 THE ANALYSIS OF STUDENTS SATISFACTION TOWARD THE TEACHING LEARNING PROCESS in THIRD-YEAR DIPLOMA STUDENTS of ECONOMIC FACULTY of UDAYANA UNIVERSITY
ABSTRACT
The development of education is very competitive and it forces the university to be able to conduct the education process professionally so that it is match with the demand of the labor market, and it is also done by the third year Diploma of Economic Faculty of Udayana University. The data recorded from 2000 until 2007 shows that the students are accepted tend to be fluctuated, it is because by the increase of the competition of non-degree education institution which available in Denpasar. In addition, there are some complaints from the students about the lecturers, in-appropriate studying room, as well as the result score of middle test and final test are late to be announced. That is why the research about The Analysis of Students Satisfaction toward Teaching Learning Process in Third year Diploma Students of Economic Faculty of Udayana University is conducted. This research is aimed to know the students satisfaction level in the teaching learning process in third-year Diploma of Economic Faculty of Udayana University. Besides that, this is also aimed to know the variables which give the satisfaction the students and the strategic implication is used to improve the students satisfaction to the students in the future. In this research, the respondents are 250 students of third-year Diploma of Economic Faculty of Udayana University based on stratified random sampling method which are distributed proportionally in all the forth concentration, those are accounting, finance and banking, taxation and marketing concentration. Then, the respondents chosen used the method of random. In addition, the analysis technique used to solve the problems is Importance- Performance Analysis. The result of this research shows that the students satisfaction level of third-year Diploma of Economic Faculty of Udayana University in general belong to wide classification. It is determined from balances analysis result between performance and students necessity level gives the result of 83.32%. From the 25 of variables analyzed shows that there are 8 variables which do not yet give satisfaction and 14 variables has shown satisfaction. The strategic implications of this research for improving students satisfaction is by giving priority to the variables which are thought by the students have high importance such as lecturers knowledge and ability in giving the lecture, appropriate and representative studying facilities, capability of administration staff in handling the students complaints, give the guaranty to announcement of the test result on time, the on time remedial scheduling and give more control to the students studying time.
Key words: teaching learning process, students satisfaction
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cukup berarti. Pendirian tempat pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan industri juga berkembang. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari pendirian lembaga pendidikan profesional seperti halnya Program Diploma III FE Unud. Adanya globalisasi dengan salah satu ciri semakin tipisnya batas waktu, diikuti perkembangan informasi yang begitu cepat. Begitu pula di dunia pendidikan. Ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan dunia pendidikan sebagai penyedia jasa, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor internal yang dapat dikontrol oleh penyedia jasa sedangkan faktor eksternal tidak dapat dikontrol. Untuk itu lembaga pendidikan harus mampu mendiferensiasi jasa yang ISSN 1410-4628 BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 1 Tahun 2008 54 ditawarkan, sehingga selalu ada didalam benak konsumen dan dapat dijadikan referensi utama dalam pemilihan jasa pendidikan. Penawaran berupa barang atau jasa oleh perusahaan yang dapat serta mampu membangkitkan emosional konsumen akan lebih tepat dilakukan jika dibandingkan dengan yang hanya menawarkan produk berwujud saja. Ternyata konsumen saat ini tampaknya lebih senang pendekatan pemasaran yang lebih menekankan sisi emosional ketimbang yang menawarkan kecanggihan teknologi. Program Diploma III FE Unud merupakan program jasa pendidikan yang menawarkan 4 (empat) jurusan yaitu Pemasaran, Keuangan dan Perbankan, Akuntansi serta Perpajakan. Salah satu strategi untuk dapat digunakan agar tetap eksis adalah bukan hanya karena brand yang kuat tetapi bagaimana jasa pelayanan dikemas sedemikian rupa sehingga memuaskan mahasiswa yang kuliah di program ini. Program Diploma III FE Unud didukung oleh tenaga pengajar yang kompeten di bidangnya dan sarana ruangan yang memadai dengan ruang praktek yang lengkap dan nyaman, ruangan kelas yang bersih serta lokasi yang strategis mudah dijangkau oleh mahasiswa. Bila dilihat keunggulan dari Program Diploma III FE Unud dibandingkan dengan yang lainnya bukan hanya dilihat dari status sebagai Perguruan Tinggi Negeri, merupakan jalur pendidikan professional, dapat melanjutkan ke S1, biaya pendidikan yang relatif murah tetapi juga pelayanan karyawan adminstrasi yang cepat dan ramah. Sedangkan peluang dari lingkungan eksternal berasal dari tingkat pendapatan penduduk Bali serta sikap masyarakat terhadap image Program Diploma III FE Unud sebagai Perguruan Tinggi Negeri. Ada beberapa jasa pendidikan/program Diploma yang menawarkan jasa yang sama salah satunya adalah Politeknik Negeri Bali (PNB) yang mempuyai keunggulan maupun kelemahan dibandingkan yang lain. Persaingan dalam pemberian jasa pendidikan bagi institusi seperti Program Diploma FE Unud maupun PNB akan semakin dirasakan saat ini dan masa yang akan datang. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka Program Diploma (DIII) FE Unud dituntut tidak hanya menawarkan jasa dalam bentuk fisik saja, tetapi juga melayani mahasiswa lebih profesional sehingga mereka merasa puas dan menyampaikan kepada rekannya untuk kuliah di lembaga ini. Strategi yang dapat dipergunakan adalah dengan merancang produk/layanan jasa prima yaitu didukung oleh tenaga pengajar yang kompeten di bidangnya, layanan administrasi yang cepat dan ramah serta didukung oleh fasilitas fisik yang memadai. Selain PNB, pesaing yang lain adalah lembaga pendidikan swasta seperti, LP3I, Mapindo, Dyanapura dan STP (Sekolah Tinggi Pariwisata). Bila dilihat dari perolehan jumlah mahasiswa yang diterima di masing- masing lembaga pendidikan yang manawarkan jasa yang sama yaitu Program Diploma (DIII) FE Unud, PNB dan STP maka dapat dilihat pada Tabel 1. Dari data yang ada pada Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah mahasiwa yang mampu diraih oleh ke tiga lembaga tersebut dari tahun 2000 s/d 2007 cendrung menurun yang rata-rata penurunannya sebesar 3,23 %/tahun. Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya program Diploma di Bali, dimana hingga saat ini tercatat ada 10 Program Diploma sehingga mahasiswa memiliki peluang untuk memilih program yang dianggap paling tepat. Selain Program Diploma Tiga ada beberapa Program DI dan DII yang ditawarkan lembaga-lembaga professional di Kota Denpasar yang lebih Technologi oriented seperti LP3I dan Wearness Education Centre. Program-program tersebut dapat dengan mudah membuka cabang di Denpasar karena pengurusan izinnya cukup di Departemen Tenaga Kerja bukan ke Dikti. Ke dua program tersebut yaitu LP3I dan Wearness Education Centre tidak termasuk pesaing langsung karena tidak menawarkan program Diploma Tiga dan jurusan yang ditawarkan juga berbeda dengan Program DIII FE Unud. Sedangkan yang dianggap sebagai pesaing langsung adalah Politeknik Negeri Bali karena PNB menawarkan jasa yang sama memiliki ISSN 1410-4628 BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 1 Tahun 2008 55 jurusan Manajemen dan Akuntansi serta merupakan Perguruan Tinggi Negeri. Pelayanan jasa pendidikan di Program Diploma III FE Unud tidak luput dari keluhan mahasiswa terutama tentang dosen mengajar, ruangan yang kurang nyaman serta nilai UTS dan UAS yang terlambat diumumkan. Untuk itu maka penting dilakukan penelitian tentang kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar sehingga dapat dijadikan dasar untuk evaluasi diri dan mampu meningkatkan kinerja program Dpiloma yang ada di Bali. Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat antar program Diploma yang ada di daerah ini maka Program DIII FE Unud perlu memberikan pelayanan yang baik kepada mahasiswa terkait dengan proses belajar mengajar sehingga mahasiswa menjadi puas dan dapat merekomendasikan kepada rekan-rekannya yang lain untuk kuliah di Program Diploma III FE Unud.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Bagaimana tingkat kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar di Program Diploma III FE Unud ? b. Variabel variabel apa yang memberikan kepuasan kepada mahasiswa dalam proses belajar mengajar di Program Diploma III FE Unud ? c. Bagaimana implikasi stategis hasil penelitian terhadap peningkatan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar di Program Diploma III FE Unud ?
1.3 Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar di Program Diploma III FE Unud b. Untuk mengetahui mengetahui variabel variabel yang memberikan kepuasan kepada mahasiswa dalam proses belajar mengajar di Program Diploma III FE Unud ? c. Untuk mengetahui implikasi strategis hasil penelitian terhadap peningkatan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar di Program Diploma III FE Unud.
2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kepuasan Konsumen Sebenarnya konsep kepuasan pelanggan masih bersifat abstrak. Pencapaian kepuasan dapat merupakan proses yang sederhana, komplek ataupun rumit. Dalam hal ini peranan setiap individu dalam service encounter sangatlah penting dan berpengaruh terhadap kepuasan yang dibentuk. Untuk dapat memahami tingkat kepuasan pelanggan secara baik, maka perlu dipahami pula sebab-sebab kepuasan. Banyak pakar yang memberikan definisi terhadap konsep kepuasan pelanggan. Pakar Day (Tjiptono, 2004:146) menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian/ diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Sementara itu Kotler (2002 : 38) mendefinisikan bahwa nilai yang diterima pelanggan adalah selisih antara jumlah nilai yang diterima dan biaya total pelanggan. J umlah nilai bagi pelanggan adalah kumpulan manfaat yang diharapkan diperoleh dari produk atau jasa tertentu. Biaya total pelanggan adalah kumpulan pengorbanan yang diperkirakan akan terjadi dalam mengevaluasi, memperoleh, dan menggunakan produk atau jasa tersebut. Itu berarti konsumen akan membeli jasa dari perusahaan yang dianggap menawarkan nilai tertinggi yang diterima pelanggan (customer delivered value). Kepuasan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu kepuasan fungsional dan kepuasan psikologikal. Kepuasan fungsional merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi suatu produk yang dimanfaatkan, sedangkan kepuasan psikologikal merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud dari produk. Faktor-faktor yang ISSN 1410-4628 BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 1 Tahun 2008 56 mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah mutu produk dan pelayanannya, kegiatan penjualan, pelayanan setalah penjualan, dan nilai-nilai perusahaan. Kegiatan penjualan terdiri atas variabel-variabel pesan (sebagai penghasil serangkaian sikap kepuasan tertentu mengenai perusahaan, produk, dan tingkat kepuasan yang dapat diharapkan oleh pelanggan), sikap (sebagai penilaian pelanggan atas pelayanan perusahaan), serta perantara (sebagai penilaian pelanggan atas perantara perusahaan seperti diler dan grosir). Pelayanan setelah penjualan terdiri atas variabel-variabel pelayanan pendukung tertentu seperti garansi, serta yang berkaitan dengan umpan balik seperti penanganan keluhan dan pengembalian uang. Selanjutnya variabel-variabel nilai perusahaan dapat dibagi atas dua macam yaitu nilai resmi yang dinyatakan oleh perusahaan sendiri dan nilai tidak resmi yang tersirat dalam segala tindakannya sehari-hari. Berbagai cara dapat dilakukan perusahaan untuk membentuk harapan pelanggan. Pertama, melalui promosi yang tidak mengecewakan konsumennya agar terjadi komunikasi yang terkendali antara perusahaan dan konsumen. Kedua, melalui sikap yang baik dari para petugas penjualan, dan ketiga, melalui unjuk kerja penjualan yang lebih profesional. Harapan pelanggan diyakini mempunyai peranan yang besar dalam menentukan kualitas produk (barang atau jasa) dan kepuasan pelanggan. Pada dasarnya ada hubungan yang erat antara penentuan kualitas dan kepuasan pelanggan. Dalam mengevaluasi hal ini, pelanggan akan menggunakan harapannya sebagai standar atau acuan. Umumnya dalam konteks kepuasan pelanggan harapan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang hal yang diterima. Harapan pelanggan berkembang dari waktu ke waktu seiring dengan semakin banyaknya informasi yang diterima serta makin bertambahnya pengalamannya.
3. METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel a. Dimensi Bukti Nyata (Tangibles) meliputi variabel: 1) Kenyamanan ruang kuliah 2) Fasilitas ruang kuliah. 3) Kebersihan ruang kuliah. 4) Kerapihan ruang kuliah. 5) Kebersihan kamar mandi 6) Kerapihan karyawan. 7) Areal parkir b. Dimensi Kehandalan (Reliability) meliputi variabel: 1) Prosedur pelayanan yang cepat 2) Penanganan urusan administrasi dengan cermat c. Dimensi Kesigapan (Responsiveness) meliputi variabel: 1) Kesigapan karyawan (Satpam) dalam mengatur parkir 2) Karyawan cepat tanggap melayani mahasiswa 3) Karyawan cepat tanggap menyelesaikan keluhan mahasiswa 4) Kesigapan dosen dalam menjawab pertanyaan mahasiswa 5) Kesigapan PA dalam melayani mahasiswa d. Dimensi J aminan (Assurance) meliputi variabel: 1) Kemampuan para dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan 2) Keterampilan pegawai administrasi dalam bekerja 3) Keramahan para karyawan dalam memberikan pelayanan 4) Sikap para karyawan dalam memberikan pelayanan 5) J aminan nilai UTS tepat waktu 6) J aminan nilai UAS tepat waktu 7) Pemberian ujian her yang tepat waktu 8) Ketepatan dosen mengajar di kelas 9) Ketepatan dalam disiplin perkuliahan e. Dimensi Empati (Empathy) meliputi variabel: 1) Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap mahasiswa. 2) Masa pendidikan terkontrol
3.2 Prosedur Penentuan Sampel 3.2.1 Populasi Penelitian ISSN 1410-4628 BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 1 Tahun 2008 57 Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Diploma III FE Unud yang dimaksud disini adalah mahasiswa Program Diploma FE Unud angkatan 2005/2006 s/d 2007/2008. Adapun jumlah mahasiswa keseluruhan adalah 990 orang.
3.2.2 Penentuan Ukuran Sampel Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini mengacu kepada alat analisis yang dipergunakan. Alat analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis Performance Imfortance Analysis, dimana menurut Malhotra (1996:46) ukuran sampel/responden dapat ditentukan paling sedikit 5 - 10 kali jumlah variabel. Jumlah variabel penelitian ini sebanyak 25 variabel, dan ukuran sampel ditetapkan adalah sebanyak 250 mahasiswa ( 25 x variabel), penetapan ukuran sampel sebesar 250 dan mahasiswa akan diambil secara proporsional di masing-masing angkatan dan jurusan. Teknik sampling yang dipergunakan pada penelitian ini adalah stratified random sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan atas jumlah mahasiswa di masing-masing angkatan dan jurusan. Selanjutnya penentuan responden berdasarkan atas random dengan undian. Cara ini ditempuh mengingat waktu serta biaya penelitian yang terbatas, disisi lain jumlah populasi sangat besar. Secara lebih rinci mengenai proporsi jumlah responden yang diambil dapat dilihat pada Tabel 3.
3.2.3 Pengukuran Data Untuk pengukuran jawaban responden digunakan skala Likert, dimana jawaban untuk pertanyaan positif maupun negatif dibedakan atas lima skala. Untuk pertanyaan positif contoh skor jawaban sebagai berikut : a. Sangat setuju dengan skor : 5 b. Setuju dengan skor : 4 c. Netral dengan skor : 3 d. Kurang setuju dengan skor : 2 e. Sangat tidak setuju dengan skor : 1
3.2.4 Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Importance Performance Analysis (Gambar 1). 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penilaian Konsumen Terhadap Tingkat Kepentingan dan Kinerja Data hasil survey keseluruhan atribut dimensi kualitas jasa yaitu kepentingan atau harapan mahasiswa dengan kinerja, dengan menggunakan 5 kategori skala likert nampak seperti terlihat pada Tabel 4.
4.2 Analisis Matriks Kepentingan Tabel 4 menunjukkan hasil dari skor penilaian mahasiswa terhadap tingkat kepentingan dan kinerja serta skor rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja. Misalnya skor penilaian mahasiswa terhadap atribut fasilitas fisik berupa kebersihan kamar mandi dengan total skor kepentingan sebesar 1174 dan total skor kinerja sebesar 756. Total skor ini kemudian akan dimasukkan ke dalam rumus rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja. Adapun rumus untuk menghitung skor rata-rata tingkat kepentingan (Y ) dan skor rata-rata kinerja ( X ) digunakan rumus sebagai berikut: n i Y Y
= n i X X
=
Dari perhitungan menggunakan ke dua rumus di atas, maka akan didapatkan nilai skor rata-rata tingkat kepentingan sebesar 4,70 dan nilai skor rata-rata kinerja sebesar 3,02 untuk atribut kebersihan kamar mandi. Sehingga untu kebersihan kamar mandi dapat diartikan bahwa antara kinerja dan harapan masih terdapat ketimpangan yakni kinerja program Diploma III masih rendah dibandingkan dengan harapan mahasiswa. Tabel 4 juga memperlihatkan skor rata-rata tingkat kepentingan dan skor rata-rata kinerja untuk masing-masing atribut lainnya. Untuk mengetahui rata-rata Harapan dan rata-rata Kinerja, maka nilai total masing-masing variabel Harapan dan Kinerja pada Tabel 4 akan dibagi dengan jumlah responden. Kemudian hasil tersebut akan dipetakan pada Diagram Analisis Kepentingan-Kinerja (Importance- Performance Analysis Diagram). Nilai rata- ISSN 1410-4628 BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 1 Tahun 2008 58 rata Harapan dan Kinerja tersebut akan dibandingkan dan untuk membandingkan keduanya hanya akan dilihat melalui angka depannya saja (angka dibelakang koma diabaikan). Pertimbangan ini dilakukan mengingat Kotler (2006) dalam penelitiannya terhadap Kepuasan Pelanggan Bengkel Mobil juga memberlakukan hal yang sama, hanya melihat angka depan saja dengan mengabaikan dua angka dibelakang koma. Kinerja / Performance dalam penelitian ini dilambangkan dengan X sedangkan Harapan (kepentingan)/ Importance dilambangkan dengan Y. Konsumen akan merasa sangat puas apabila skor kinerja lebih tinggi daripada skor harapan, sedangkan sebaliknya konsumen akan merasa tidak puas apabila skor kinerja lebih rendah dari skor harapan. Hasil analisis kepuasan pada Tabel 4, akan dipetakan lebih lanjut dengan menggunakan Diagram Analisis Kepentingan Kinerja. Diagram ini membagi satu bidang menjadi empat kuadran di mana masing-masing kuadran akan memberikan suatu indikator tentang hal-hal apa saja yang seharusnya dilakukan pihak program Diploma III untuk dapat meningkatkan serta mempertahankan kepuasan pelanggan. Mahasiswa yang merasa puas atas layanan yang diberikan selama ini merupakan aset perusahaan yang harus tetap dijaga karena dari para mahasiswalah program memperoleh pendapatan. Meski demikian bukan berarti mahasiswa yang merasa tidak puas selanjutnya luput dari perhatian. J ustru disitulah kemampuan manajemen diuji agar program Diploma III mampu mengubah rasa tidak puas mahasiswa menjadi rasa puas dengan cara meningkatkan kinerja agar mampu melebihi harapan mahasiswanya. Gambar 2 menunjukkan bahwa dari 25 variabel kepuasan mahasiswa Diploma III FE Unud terhadap proses belajar mengajar tersebar pada tiga kuadran, yaitu kuadran A terdapat 8 variabel, kuadran B ada 14 variabel dan pada kuadran C terdapat 3 variabel, sedangkan pada kuadran D tidak ada satu variabelpun terlihat. Adapun selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut: 1) Kuadran A : merupakan kuadran yang memuat atribut-atribut yang dianggap penting oleh mahasiswa, tetapi pada kenyataannya kinerja Program Diploma III terhadap atribut ini belum sesuai dengan harapan mahasiswanya. (tingkat kepuasan masih rendah) Atribut-atribut dimensi kualitas jasa yang termasuk dalam kuadran ini adalah: a) kerapihan ruang kuliah (variabel X4), b) kebersihan kamar mandi (variabel X5), c) Areal parkir (variabel X7), d) karyawan cepat tanggap menyelesaikan keluhan mahasiswa (variabel X12), e) keramahan para karyawan dalam memberikan pelayanan (variabel X17), f) jaminan nilai UTS tepat waktu (variabel X19), g) ketepatan dalam disiplin perkuliahan (variabel X23), dan h) memberikan perhatian secara khusus kepada setiap mahasiswa (variabel X24). Variabel yang terdapat pada kuadran A ini membutuhkan penanganan yang harus diprioritaskan oleh manajemen karena keberadaan variabel tersebut dinilai sangat penting, sedangkan tingkat pelaksanaannya masih belum memuaskan. Pada kenyataannya, memang saat ini kebersihan kamar mandi (toilet) masih belum sesuai dengan harapan para mahasiswa. Bagaimana tidak, dengan jumlah mahasiswa yang berjumlah ribuan, sedangkan jumlah kamar mandi yang ada sangat terbatas, maka akan selalu terjadi ketidak puasan terhadap kenyamanan menggunakan kamar mandi (toilet). Yang terpenting adalah mengusahakan agar air di kamar mandi selalu tersedia sehingga mengurangi bau tidak sedap dan sebaiknya cleaning service dapat siaga membersihkan setiap 2 jam sekali. 2) Pada kuadran B terdapat 14 (empat belas) variabel yang menunjukkan kepuasan mahasiswa. Variabel-variabel tersebut merupakan penjabaran atas variabel kenyamanan ruang kuliah, fasilitas ruang kuliah, kebersihan ruang kuliah, prosedur pelayanan yang cepat, penanganan urusan administrasi dengan cermat, karyawan cepat tanggap melayani mahasiswa, kesigapan dosen ISSN 1410-4628 BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 1 Tahun 2008 59 dalam menjawab pertanyaan mahasiswa, kesigapan PA dalam melayani mahasiswa, kemampuan para dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan, ketrampilan pegawai administrasi dalam bekerja, jaminan nilai UAS tepat waktu, pemberian ujian her yang tepat waktu, ketepatan dosen mengajar di kelas. Sebagai contoh: dari sisi kenyamanan dan fasilitas ruang kuliah, mahasiswa merasa puas atas variabel ini karena memang ruang kuliah telah dilengkapi dengan AC dan fasilitas mengajar yang lengkap hingga komputer dan LCD, sehingga tidak ada alasan untuk tidak setuju. Seandainyapun ada itu dikarenakan satu kasus saja AC tidak berfungsi dengan baik/ tidak dingin ataupun LCD tiba- tiba rusak. Tetapi pada dasarnya sebagian besar mahasiswa mengatakan puas atas kenyamanan dan fasilitas ruang kuliah. Demikian pula dilihat dari sisi dosennya seperti kesigapan dalam menjawab pertanyaan mahasiswa, PA, ketepatan mengajar dan kemampuan dosen mengajar mendapat penilaian yang puas dari mahasiswa. Kualifikasi dosen cukup baik menjadikan penilaian terhadap variabel ini tinggi. Untuk itu kepada pihak program untuk selalu memacu para dosen untuk meningkatkan standar kompetensinya selalu dengan cara mengadakan pelatihan berkesinambungan, kursus- kursus singkat di masing-masing konsentrasi, sehingga tidak ketinggalan dalam materi ajarnya. Prosedur pelayanan yang cepat, penanganan administrasi dengan cermat, karyawan cepat tanggap melayani mahasiswa, keterampilan karyawan administrasi merupakan hal yang harus dipertahankan karena telah sesuai dengan harapan mahasiswa, walaupun tidak tertutup kemungkinan dapat terjadi tidak puas terhadap variabel-variabel ini. Karena ada beberapa orang yang tidak puas artinya hal ini dapat menjadi masalah dikemudian hari jika tidak dilakukan pembenahan dan introspeksi internal Program Diploma III FE Unud. Variabel-variabel tersebut harus dipertahankan pihak Program Diploma III FE Unud karena pada umumnya tingkat pelaksanaannya telah sesuai dengan kepentingan dan harapan mahasiswa sehingga mampu memuaskan mahasiswa. 3) Pada kuadran C terdapat tiga (3) variabel yakni kerapihan karyawan (X6), kesigapan karyawan (satpam) dalam mengatur parkir (X10) dan Sikap para karyawan dalam memberikan pelayanan (X18). Menurut mahasiswa, variabel-variabel tersebut dinilai kurang penting dan pelaksanaannya dilakukan sesuai harapan mahasiswa, sehingga manajemen diharapkan tidak terlalu memprioritaskan variabel tersebut. Meski demikian, bukan berarti manajemen mengabaikan atau menurunkan standar pelaksanaan variabel tersebut, karena bukan tidak mungkin pada beberapa waktu mendatang, variabel tersebut akan menjadi variabel yang berpengaruh penting. 4) Sedangkan pada kuadran D tidak ada satupun variabel.
Berdasarkan analisis atas variabel- variabel yang dinilai mampu memuaskan mahasiswa atau tidak, terlihat bahwa variabel-variabel yang berada pada kuadran A baik secara kuantitatif dan kualitatif memang belum memberikan kepuasan terhadap para mahasiswa. Pada dimensi bukti nyata terlihat bahwa kerapihan ruang kuliah dan kebersihan kamar mandi perlu mendapat prioritas penanganan. Dengan cara memantau kursi-kursi apakah masih berantakan ketika kuliah berakhir. Sedangkan kamar mandi harus dipantau setiap 2 jam sekali oleh petugas, jika perlu dibersihkan. Areal parkir perlu diperluas jika dana memungkinkan. Sedangkan dimensi daya tanggap keluhan para mahasiswa harus direspon dengan cepat oleh karyawan. Sudah tentu harus dikomunikasikan dengan staf pejabat untuk dicarikan alternatif pemecahan terbaik dan harus dilakukan dengan sikap ramah tanpa ISSN 1410-4628 BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 1 Tahun 2008 60 pandang status sosial mahasiswa. Keramahan tersebut harus tetap dapat terjaga walau kondisi tidak memungkinkan. Caranya:harus selalu terlihat tersenyum dan melatih secara berkesinambungan pada diris sendiri bagaimana bersikap ramah dalam kondisi apapun, misalnya melalui pelatihan dan pemberian reward dan punishment yang cukup.
4.3 Analisis Tingkat kesesuaian dan Prioritas Perhitungan tingkat kesesuaian dilakukan untuk mengetahui urutan prioritas atribut-atribut dari dimensi kualitas yang menjadi prioritas perbaikan yang dinilai berdasarkan persentase perbandingan nilai kinerja dengan tingkat kepentingan atribut menurut penilaian dari responden. Perhitungan tingkat kesesuaian menggunakan rumus sebagai berikut: 100% x i Y i X Tki =
Dari perhitungan menggunakan rumus tersebut di atas akan diperoleh urutan prosentase nilai masing-masing atribut. Prioritas perbaikan dilakukan pada tiap-tiap atribut, mulai dengan nilai terkecil sampai dengan yang terbesar. Tabel 5 memperlihatkan urutan prioritas perbaikan atribut-atribut dimensi kualitas jasa yang dapat mempengaruhi kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar di program Diploma III FE Unud. Kebersihan kamar mandi dan areal parkir perlu mendapat penanganan sesegera mungkin, karena memiliki tingkat kesesuaian yang paling rendah yaitu sebesar 64,4%, kemudian diikuti oleh areal parkir 65%, demikian seterusnya diikuti oleh jaminan nilai UTS dan kerapihan ruang kuliah masing-masing sebesar 70%, cepat tanggap (72%) dan keramahan karyawan (75%) urutan berikutnya seharusnya diperbaiki, jika ingin kepuasan mahasiswa meningkat. Tetapi secara keseluruhan tingkat kepuasan mahasiswa cukup baik hal ini dilihat dari rata-rata tingkat kesesuaian sebesar 83,32%.
4.4 Implikasi Strategis Hasil Penelitian Berdasarkan pembahasan mengenai analisis tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar di Program Diploma III FE Unud, maka selajutnya dibahas mengenai implikasi strategis hasil penelitian terhadap peningkatan kepuasan mahasiswa Program Diploma III FE Unud di masa yang akan datang. Dari Diagram Kartesius, Pengelola Program sudah selayaknya lebih memusatkan perhatian pada atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran A, dan B sebagai berikut : a. Kemampuan dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan sudah cukup baik hanya saja mahasiswa perlu diberikan lebih banyak praktik dibandingkan hanya teori saja. b. Fasilitas ruang kuliah sebaiknya mendapat perhatian yang lebih dari pengelola tertutama kebersihan dan kerapihannya. c. Perlu memberikan perhatian yang lebih terhadap fasilitas fisik pendukung proses belajar mengajar menyangkut kebersihan kamar mandi dan kenyamanan parkir. d. Karyawan sebaiknya lebih bersikap ramah dan memperhatikan keluhan mahasiswa terkait dengan kelancaran proses belajar mengajar. e. Memberikan jaminan nilai baik UTS maupun UAS yang tepat waktu kepada mahasiswa. f. Menjadualkan ujian her secara berkala sehingga ada jaminan bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri ketika mereka tidak lulus pada saat UAS. g. Memberikan perhatian khusus kepada mahasiswa terutama mahasiswa yang bermasalah dalam artian sering tidak kuliah atau banyak tidak lulus dalam setiap semesternya. Bila perlu menyurati orang tua/wali untuk diajak berdiskusi tentang masalah yang dihadapi oleh mahasiswa tersebut sehingga diperoleh solusi terbai untuk kelanjutan studinya. h. Melakukan kontrol terhadap masa studi mahasiswa terutama belum memiliki SKS sesuai dengan ketentuan yang ada ISSN 1410-4628 BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 1 Tahun 2008 61 sehingga mahasiswa merasa puas dan masa pendidikan dapat dikontrol secara lebih baik.
5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Tingkat kepuasan mahasiswa Program Diploma III FE Unud secara keseluruhan termasuk klasifikasi cukup puas. Hal ini tercermin dari hasil analisis kesesuaian antara kinerja dengan tingkat kepentingan mahasiswa yang memberikan hasil sebesar 83,32%. Dari 25 variabel penentu kepuasan, maka ada 14 variabel yang menyebabkan puas tetapi ada 8 variabel yang nampaknya belum memuaskan seperti kerapihan ruang kuliah, kebersihan kamar mandi, Areal parkir, karyawan cepat tanggap menyelesaikan keluhan mahasiswa,keramahan para karyawan dalam memberikan pelayanan, jaminan nilai UTS tepat waktu, ketepatan dalam disiplin perkuliahan, dan memberikan perhatian secara khusus kepada setiap mahasiswa. b. Variabel yang memberikan kepuasan kepada mahasiswa ada 14 variabel seperti: kenyamanan ruang kuliah, fasilitas ruang kuliah, kebersihan ruang kuliah, prosedur pelayanan yang cepat, penanganan urusan administrasi dengan cermat, karyawan cepat tanggap melayani mahasiswa, kesigapan dosen dalam menjawab pertanyaan mahasiswa, kesigapan PA dalam melayani mahasiswa, kemampuan para dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan, keterampilan pegawai administrasi dalam bekerja, jaminan nilai UAS tepat waktu, pemberian ujian her yang tepat waktu dan ketepatan dosen mengajar di kelas. c. Implikasi strategis hasil penelitian guna meningkatkan kepuasan mahasiswa dengan memberikan prioritas kepada variabel-variabel yang menurut mahasiswa memiliki tingkat kepentingan tinggi seperti kemampuan dosen dalam memberikan perkuliahan, kerapihan dan kenyamanan fasilitas perkuliahan, kesigapan karyawan dalam melayani keluhan mahasiswa, memberikan jaminan nilai tepat waktu, penjadualan ujian her yang tepat waktu dan lebih mengontrol masa studi mahasiswa.
5.2 Saran-saran Dari hasil penelitian maka dapat diberikan saran untuk perbaikan pelayanan Program Diploma III FE Unud terutama difokuskan pada variabel-variabel yang dinilai penting oleh mahasiswa tetapi kinerjanya belum memuaskan seperti : a. Pengelola Program Diploma III FE Unud seharusnya peka terhadap kebersihan fasilitas penunjang kelancaran proses pembelajaran. Baik menyangkut kerapihan ruang kuliah, toilet maupun kenyamanan tempat parkir kendaraan untuk mahasiswa. b. Karyawan sebaiknya lebih bersikap ramah dan memperhatikan keluhan mahasiswa terkait dengan kelancaran proses pembelajaran. c. Memberikan jaminan nilai baik UTS maupun UAS yang tepat waktu kepada mahasiswa. d. Memberikan perhatian khusus kepada mahasiswa sehingga mahasiswa merasa puas dan kelancaran pendidikan dapat dikontrol secara lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Boyd, Harper W, Walker Orville C. , Harper W Boyd J r., J ean Claude Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran. J ilid I dan II. J akarta : PT Glora Aksara Pertama. Keegen, Warren J . 1996 Manajemen Pemasaran Global. Edisi Indonesia. J akarta: Prehalindo. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Millennium (Terjemahan). J akarta: Prenhallindo. Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing Management. Twelfth Edition. New J ersey : Upper Saddle River ISSN 1410-4628 BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 1 Tahun 2008 62 Palilati, Alida. 2004. Pengaruh Tingkat Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Perbankan di Wilayah Etnik Bugis. Jurnal Analisis. Volume 2 Maret 2004. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis, Bandung : CV. Alfabeta. Tjiptono, Fandi. 1998. Strategi Pemasaran. J akarta : Gramedia Tim Peneliti Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. 2004. Perumusan Strategi Pemasaran PT Bank Pembangunan Daerah Bali. (Persero). Hasil Penelitian Kerjasama BPD dengan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Denpasar. Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. J akarta: Gramedia.
ISSN 1410-4628 BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 1 Tahun 2008 63 Tabel 1 Perkembangan J umlah Mahasiswa Yang diterima di Program Diploma III FE Unud, PNB dan STP Bali Pada Periode 2000 s/d 2007 Tahun DIII FE Unud PNB STP Bali Total Perubahan (%) 2000 384 448 244 1.076 - 2001 392 471 261 1.124 - 4,46 2002 448 440 267 1.155 - 2,76 2003 360 488 240 1.088 - 5,80 2004 339 435 186 960 - 11,76 2005 329 444 185 958 - 0,21 2006 329 450 190 972 1,46 2007 332 454 195 981 0,92 Rata-Rata - 3,23 Sumber : Program D III FE Unud, PNB dan STP Bali, 2007
Tabel 2 J umlah mahasiswa Program Diploma III per jurusan Tahun 2007
Tabel 3 Penentuan Ukuran Sampel J urusan Angk 2005/2006
Angk 2006/2007
Angk 2007/2008
Populasi Sampel Populasi Sampel Populasi Sampel Akuntansi 190 48 167 42 177 45 Keuangan & perbankan 66 16 73 18 71 18 Perpajakan 42 10 57 14 64 48 Pemasaran 31 8 32 8 20 5 J umlah 329 82 329 83 332 85 Sumber : Program Diploma III FE Unud (Tahun 2007) ISSN 1410-4628 BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 1 Tahun 2008 64 Tabel 4 Total Skor Penilaian Mahasiswa Terhadap Tingkat Kepentingan dan Kinerja Serta Rata-Rata Kepentingan dan Kinerja
N0
(1) Atribut
(2) Total skor kepenting an (3) Skor rata- rata kepenting an (4) Total skor kinerja (5) Skor rata- rata kinerja (5) 1 Kenyamanan ruang kuliah (X1) 1185 4,74 1056 4,22 2 Fasilitas ruang kuliah (X2) 1196 4,78 1064 4,26 3 Kebersihan ruang kuliah (X3) 1153 4,61 1011 4,04 4 Kerapihan ruang kuliah (X4) 1144 4,58 804 3,22 5 Kebersihan kamar mandi (X5) 1174 4,70 756 3,02 6 Kerapihan karyawan (X6) 976 3,90 904 3,62 7 Areal parkir (X7) 1191 4,76 778 3,11 8 Prosedur pelayanan yang cepat (X8) 1158 4,63 1008 4,03 9 Penanganan urusan administrasi yang cermat (X9) 1143 4,57 1014 4,06 10 Kesigapan karyawan (satpam) dalam mengatur parkir (X10) 984 3,94 832 3,33 11 Karyawan cepat tanggap melayani mahasiswa (X11) 1174 4,70 1025 4,10 12 Karyawan cepat tanggap menyelesaikan keluhan mahasiswa (X12) 1170 4,68 850 3,40 13 Kesigapan dosen dalam menjawab pertanyaan mahasiswa (X13) 1206 4,82 963 4,26 14 Kesigapan PA dalam melayani mahasiswa (X14) 1199 4,80 1058 4,23 15 Kemampuan para dosen dalam menyampaikan materi kuliah (X15) 1208 4,83 1143 4,57 16 Keterampilan pegawai administrasi dalam bekerja (X16) 1118 4,47 1024 4,10 17 Keramahan para karyawan dalam memberikan pelayanan (X17) 1165 4,66 882 3,53 18 Sikap para karyawan dalam memberikan pelayanan (X18) 944 3,78 882 3,53 19 J aminan nilai UTS tepat waktu (X19) 1183 4,73 830 3,32 20 J aminan nilai UAS tepat waktu (X20) 1187 4,75 1017 4,07 21 Pemberian ujian Her yang tepat waktu (X21) 1183 4,73 1024 4,10 22 Ketepatan dosen mengajar di kelas (X22) 1144 4,58 1039 4,16 23 Ketepatan dalam disiplin perkuliahan (X23) 1144 4,58 922 3,69 24 Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap mahasiswa (X24) 1116 4,46 870 3,48 25 Masa pendidikan terkontrol (X25) 1159 4,64 1036 4,14 Sumber: Lampiran (data diolah) ISSN 1410-4628 BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 1 Tahun 2008 65 Tabel 5 Tingkat kesesuaian dan Prioritas Atribut Dimensi Kualitas J asa No Atribut atau variabel Tingkat kesesuaian (%) Urutan Prioritas 1 Kebersihan kamar mandi (X5) 64,40 I 2 Areal Parkir (X7) 65,32 II 3 J aminan nilai UTS (X19) 70,16 III 4 Kerapihan ruang kuliah (X4) 70,28 IV 5 Karyawan cepat tanggap menyelesaikan keluhan mahasiswa (X12) 72,65 V 6 Keramahan para karyawan dalam memberikan pelayanan (X17) 75,70 VI 7 Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap mahasiswa (X24) 77,96 VII 8 Kesigapan dosen dalam menjawab pertanyaan mahasiswa (X13) 79,85 VIII 9 Ketepatan dalam disiplin perkuliahan (X23) 80,60 IX 10 Kesigapan karyawan (satpam) dalam mengatur parkir (X10) 84,55 X 11 J aminan nilai UAS tepat waktu (X20) 85,68 XI 12 Pemberian ujian HER yang tepat waktu (X21) 86,56 XII 13 Prosedur pelayanan yang cepat (X8) 87,05 XIII 14 Karyawan cepat tanggap melayani mahasiswa (X11) 87,30 XIV 15 Kebersihan ruang kuliah (X3) 87,68 XV 16 Kesigapan PA dalam melayani mahasiswa (X14) 88,24 XVI 17 Penanganan urusan administrasi dengan cermat (X9) 88,71 XVII 18 Fasilitas ruang kuliah (X2) 88,96 XVIII 19 Kenyamanan ruang kuliah (X1) 89,11 XIX 20 Masa perkuliahan terkontrol (X25) 89,39 XX 21 Ketepatan dosen mengajar di kelas (X22) 90,83 XXI 22 Keterampilan pegawai administrasi dalam bekerja (X16) 91,60 XXII 23 Kerapihan karyawan (X6) 92,62 XXIII 24 Sikap para karyawan dalam memberikan pelayanan (X18) 93,43 XXIV 25 Kemampuan para dosen dalam menyanpaikan materi kuliah (X15) 94,61 XXV Rata-rata 83,32 Sumber: Lampiran (data diolah) ISSN 1410-4628 BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 1 Tahun 2008 66
Gambar 1 Diagram Analisis Kepentingan Kinerja
Y Sangat penting (Harapan / Importance )
Kinerja Kinerja sangat sangat tidak baik baik
Sangat tidak penting X (Kinerja/Performance)
Sumber : Kotler and Keller (2006 : 419)
Gambar 2 Hasil Pemetaan Variabel-variabel dalam Diagram Analisis Kepentingan - Kinerja
Y (Harapan/ Importance) Sangat Penting
A. Konsentrasi di Sini B. Pertahankan Prestasi
X 4, X 5, X 7, X 12 X 1, X 2, X 3, X 17, X 19 X 8, X 9, X 11, X 23, X 24 X 13, X 14, X 15 X 16, X 20. X 21, X22 Kinerja X 25 Kinerja sangat sangat tidak baik baik
X 6, X 10, X 18
C. Prioritas Rendah D. Berlebihan
Sangat Tidak Penting X (Kinerja / Performance ) Sumber : Lampiran (data diolah)