Anda di halaman 1dari 10

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

2012
PIEZOELEKTRIK :
INTRODUKSI DAN
APLIKASI
MAKALAH INDIVIDU
Mohamad Teguh Gumelar/1106000741

1 | I n t r o d u k s i d a n A p l i k a s i P i e z o e l e k t r i k

Kata Pengantar

Syukur alhamdulillah saya panjatka kehadirat Allah SWT, sebab berkat dan rahmat-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah individu mengenai Piezoelektrik : Pengenalan dan
Aplikasinya. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menjelaskan beberapa konsep dasar
berkenaan dengan piezoelectricity dan aplikasinya. Diharapkan pembaca dapat memahami
piezoelectricity dengan lebih baik setelah mendalami makalah ini.
Rintangan dan hambatan yang dilalui dalam penyusunan makalah ini tidaklah sedikit.
Akan tetapi, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak telah membantu saya dalam
merampungkan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih kepada :
Kedua orang tua dan keluarga saya, yang selalu memberi semangat meski jarak
memisahkan,
Bapak Sutarto, sebagai dosen Fisika Dasar yang telah memberikan arahan, ilmu serta
bimbingan, dan
Rekan-rekan mahasiswa FTUI yang selalu siap mendukung dan membantu saya.
Saya telah menyusun makalah ini sebaik mungkin, akan tetapi tiada gading yang tak
retak. Saya menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga saya
berharap pembaca dapat memaklumi dan memberi saran/masukan yang membangun
melalui kontak saya di mohamad.teguh@ui.ac.id.

Depok, 20 Desember 2012



Penyusun






2 | I n t r o d u k s i d a n A p l i k a s i P i e z o e l e k t r i k

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 2
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... 2
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... 2
BAB I PIEZOELEKTRIK .............................................................................................................. 3
Introduksi Piezoelektrik ........................................................................................... 3
Bahan-Bahan Piezoelektrik ...................................................................................... 5

BAB II APLIKASI PIEZOELEKTRIK ............................................................................................. 5
Piezoelektrik dalam cat ............................................................................................ 5
Piezoelektrik dalam bio-sensor................................................................................ 8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Ilustrasi Piezoelektrik ........................................................................................... 3
Gambar 2. Ilustrasi Sebaran Muatan di Material Piezoelektrik ............................................. 4
Gambar 3. Ilustrasi Sebaran Muatan Materi Piezoelektrik ................................................... 4
Gambar 4. Ilustrasi Penggunaan Cat Piezoelektrik ................................................................ 5
Gambar 5. Skematik Berlincourt ............................................................................................ 6
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Contoh bahan Piezoelektrik ..................................................................................... 5
Tabel 2. d
33
Beberapa Material .............................................................................................. 6


3 | I n t r o d u k s i d a n A p l i k a s i P i e z o e l e k t r i k

BAB I
PIEZOELEKTRIK
1.a. Introduksi Piezoelectric
Piezoelectric dapat didefinisikan sebagai sifat material yang mampu memperoleh
muatan ketika dikompres, dibengkokkan ataupun didistorsi. Dalam kata lain, sifat
piezoelektrik berarti sifat yang mampu mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi
lain, dalam hal ini energi mekanis menjadi energi listrik. Sifat tersebut digunakan juga untuk
beragam materi dengan sebutan tranducers effect. Transducer digunakan untuk semua
materi yang dapat mengkonversi energi. Fenomena piezoelektrik dapat diilustrasikan seperti
yang ditunjukkan gambar 1.















Gambar 1. Ilustrasi Piezoelektrik (sumber :
http://www.physics.montana.edu/research/photostriction/images/photovoltaic-piezoelectric.jpg)

Gambar 1 memberikan perbandingan antara photovoltaic effect dengan piezoelectric
effect. Tampak di bagian atas gambar, peristiwa penyinaran materi menghasilkan arus listrik
dalam keadaan tunak atau tegangan besar disebut sebagai photovoltaic effect. Sementara
itu, di bagian bawah ditampilkan peristiwa pemberian tegangan tinggi menyebabkan materi
mengkerut yang disebut sebagai piezoelectric effect. Jadi, piezoelectric effect dapat tejadi
akibat adanya perubahan fisis materi (misal dimampatkan) atau sebaliknya menghasilkan
perubahan fisis.
Materi dengan sifat piezoelektrik mampu menghasilkan arus ketika ditekan, ataupun
dibengkokkan karena adanya sebaran muatan yang unik di dalamnya. Umumya materi
dengan sifat ini berupa kristal. Sebaran muatan antar muka berlawanan terjadi ketika materi
ditekan atau direnggangkan. Hal tersebut terjadi karena struktur atomik dari kristal itu
sendiri. Gambar 2 dan 3 mengilustrasikann penjelasan ini.
4 | I n t r o d u k s i d a n A p l i k a s i P i e z o e l e k t r i k


Gambar 2. Ilustrasi Sebaran Muatan di Material Piezoelektrik (sumber :
http://www.consumerinstinct.com/social-media-technology/piezoelectricity-walk-jump-dance-and-generate-
electricity/)














Gambar 3. Ilustrasi Sebaran Muatan materi Piezoelektrik (sumber :
http://www.ifa.hawaii.edu/ao/pages/definitions.php)

Kata Piezoelectric sendiri berarti listrik yang berasal dari tekanan. Aplikasi
piezoelektik dalam optik dapat sangat bermanfaat. Ketika materi piezoelektrik diberi arus,
maka akan terjadi deformasi sehingga terjadi perubahan polarisasi, yang berarti ia dapat
digunakan sebagai polarimeter. Peristiwa deformasi akibat pemberian arus disebut
piezoelektrik tidak langsung. Sementara itu, pemberian tekanan pada materi piezoelektrik
sehingga dihasilkan arus listrik disebut piezoelektrik langsung.
5 | I n t r o d u k s i d a n A p l i k a s i P i e z o e l e k t r i k

Jadi, piezoelektrisitas berdasar pada konsep dari kutub elektrik di mana secara
strukutrnya, material piezoelektrik merupakan kristal dengan ikatan ionik. Pada keadaan
tidak aktif, dipol yang dihasilkan ion positif sama dan ion negatif saling mengimbangi akibat
struktur kristal yang simetris, sehingga tidak ada medan listrik yang dihasilkan. Akan tetapi,
saat tekanan diberikan kristal berdeformasi dan kehilangan kesimetrisannya sehingga
momen dipol net diperoleh dan mneyebabkan medan listrik terbentuk melalui kristal,
begitupun sebaliknya.

1.b. Bahan-Bahan Piezoelectric
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, materi piezoelektrik berupa kristal yang
dapat ditemui di alam. Beberapa contoh materi piezoelektrik disebutkan dan dijelaskan
pada tabel 1.
tabel 1. Contoh bahan piezoelektrik (dikutip dari berbagai sumber)
No Bahan Piezoelektrik
1 Quartz (SiO
2
)
2 Tourmaline
3 Topaz
4 Cane Sugar

BAB II
APLIKASI PIEZOELECTRIC
2.a. Piezoelectric dalam Cat
Material piezoelektrik dapat digunakan dalam produksi cat, yakni paint thick-film
vibration sensors. Nama cat berbahan piezoelektrik ini pertamakali diperkenalkan sebagai
piezoelectric paint oleh grup yang dipimin R.E. Newnham di Penn State University, United
States. Istilah tersebut digunakan untuk keramik piezoelektrik yang telah diserbukkan
(powdered) dengan baik dan terdispersi dalam matriks dari resin epoksi. Campuran tersebut
digunakan dengan mengoleskannya di atas substrat menggunakan pisau. Komposit serupa
diproduksi oleh Egusa dan Isawasa di jepang, untuk memproduksi sensor vibrasi dan
ultrasonik. Berikut ini adalah ilustrasi penggunaan cat piezoelektrik sebagai sensor vibrasi :


Gambar 4. Ilustrasi Penggunaan Cat Piezoelektrik (sumber : J.M. Hale, et.al. Development of piezoelectric paint
thick-film vibration sensors)
6 | I n t r o d u k s i d a n A p l i k a s i P i e z o e l e k t r i k

Cat piezoelektrik terbagi menjadi tiga alternatif yakni solid piezoelectric ceramic,
piezoelectric polymer film, dan resistance strain gauges. Yang paing baik adalah solid
piezoelectric ceramic atau disebut juga PZT patches yang memiliki sensitivitas tinggi. Bahan
piezoelektrik yang digunakan dalam produksi cat mempengaruhi sensitivitas cat (sensor
vibrasi) yang dihasilkan. Ukuran sensitivitas dari cat piezoelektrik yang paling umum
digunakan adalah d
33
yang mengkuantifikasi muatan spesifik (jumlah muatan tiap luas) yang
dihasilkan untuk tiap unit tekanan yang diberikan. d
33
untuk beberapa jenis cat piezoelektrik
dapat dilihat pada tabel 2.

tabel 2. d
33
beberapa

material (sumber : J.M. Hale, et.al. Development of piezoelectric paint thick-film vibration
sensors)
No Material d
33
1 Pure PZT 5A 370
2 Pure PZT 5H 590
3 PZT/Glass thick film 60
4 PVDF 30
5 Piezoelectri paint 34
Nilai d
33
yang ada pada tabel 2 diukur dengan menggunakan alat Berlincourt yang
ditunjukkan pada gambar 5. Akan tetapi, pengukuran menggunakan alat tidak memberikan
nilai d
33
sebenarnya karena nilai d
33
dapat dikur bila cat sudah digunakan pada permukaan
substrat. Tekanan kompresif pada arah 3 (menembus film) menyebabkan tekanan radial
kompresif (arah 1 atau 2) karena substrat yang ditempeli cat relatif kaku dan mencegah film
meregang secara radial. Hal ini akan menyebabkan munculnya muatan searah d
31
yang
berlawanan dengan d
33
sehingga nilai yang diperoleh lebih kecil dari d
33
sebenarnya.















Gambar 5. Skematik Berlincourt. Spesimen diapin antar anvilsdan diberi gaya sentrifugal. Muatan yang
dihasilkan dikumpulkan anvils dan dilanjutkan ke amplifier, kemudian nilai d
33
diperoleh melalui penghitungan
terhadap sinyal yang dihasilkan. (sumber : J.M. Hale, et.al. Development of piezoelectric paint thick-film
vibration sensors)
7 | I n t r o d u k s i d a n A p l i k a s i P i e z o e l e k t r i k

Nilai d
33
yang sebenarnya diperoleh melalui penurunan hubungan d
33
yang kurang
dari sebenarnya (disebut d
33A
) dan d
33
. Dimulai dari persamaan umum regangan
1
,
2
dan
3

di medan tekanan tiga dimensi
1
,
2
dan
3
sebagai

berikut :

)


Kemudian dapat ditunjukkan pula bahwa persamaan umum untk tekanan
1
,
2
dan

3
adalah sebagai berikut :

( )

)
( )( )


Pada kasus ini film terikat pada permukaan kaku dari substrat, sehingga
1
=
2
nol,
sehingga tekanan radial dan normal menjadi :

( )( )

( )

( )( )


Sehingga diperoleh nilai
3
sebagai berikut :

( )( )
( )



Melalui substitusi persamaan
3
ke persamaan
1
dan
2
diperoleh :



Dengan asumsi v=0.3 (v=rasio Poisson) maka tekanan radial (
1
) sekitar 0.43 tekanan
melalui film (
3
). Muatan yang dihasilkan per unit luas diberikan oleh persamaan :

Q = d
33

3
+ d
31

1
+ d
31

2
=

d
33

3
+ 2d
31

1
(karena
1
2
)

Sehingga, d
31
sekitar setengah dari d
33
maka, d
33A
yang terukur dari instrumen
Berlincourt memiliki hubungan dengan nilai d
33
sebenarnya sebagai berikut :



8 | I n t r o d u k s i d a n A p l i k a s i P i e z o e l e k t r i k



Berdasarkan penurunan tersebut, diperoleh bahwa d
33A
= 0.57 d
33
dan d
33
= 1.7 d
33A
.

2.b. Piezoelectric dalam Bio-Sensor
Prospek pemanfaatan material piezoelektrik sebagai sensor untuk mengukur dan
menganalisa beragam parameter fisiologis manusia telah diteliti oleh Dipali Bansal dari
Manav Racna International University, India. Ketidaksensitifan material piezoelektrik
terhadap gelombang elektromagnetik menjadi nilai tambah. Sifat utama yang menjadi
pertimbangan pemanfaatan piezoelektrik sebagai bio-sensor adalah tidak invasif, ekonomis
dan serbaguna. Pemanfaatan piezoelektrik dalam sektor biomedis akan dibhas, yakni dalam
penerimaan sensor biologis.
Pemanfaatan piezoelektrik dalam penerimaan sensor biologis telah dilakukan untuk
berbagai keperluan. Beberapa di antaranya adalah pengukuran tekanan darah dan detak
jantung, kecepatan aliran darah, aliran udara dan laju pernapasan, pengukuran bruxism
nirkabel, pengukuran Ballistocardiography and Carotid Pulse Signal, dan kekakuan
pembuluh darah arteri (Bansal, Dipali 2012).

BAB III PENUTUP

3.a. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan pada bab-bab
sebelumnya adalah sebagai berikut :
Material piezoelektrik berupa kristal berstruktur simetris dan dapat menghasilkan
arus apabila terdeformasi, begitupun sebaliknya.
Piezoelektrik dapat digunakan sebagai sensor, di antaranya sensor vibrasi berupa cat
dan sensor penerimaan sinyal biologis dalam bidang biomedis.







9 | I n t r o d u k s i d a n A p l i k a s i P i e z o e l e k t r i k

DAFTAR PUSTAKA

Bansal, Dipali. 2012. Potential of Piezoelectric Sensors in Bio-signal Acquisition. Manav
Rachna International University : India.
Honolulu. Piezoelectric. http://www.ifa.hawaii.edu/ao/pages/definitions.php (diakses 20
Desember 2012).
J.M.,Hale, et.al. 2005. Development of Piezoelectric Paint Thick-Film Vibration Sensors.
Institutions of Mechanical Engineers : Proquest Science Journals.
Redaksi Montana State University. Just What is Photostriction?. http://www.physics
.montana.edu/research/photostriction/photostriction.htm (diakses 20 Desembar
2012).

Anda mungkin juga menyukai