2011-2-00616-mn Bab 2
2011-2-00616-mn Bab 2
2011-2-00616-mn Bab 2
"eadaa
n
ek!n!m
i
Naya hidup
#sik!l!gis
M!ti$asi
#ersepsi
Bearning
"eperayaan
sikap
#embeli
.umber : .imam!ra (2002,
#.-)
Ta$e% 2.1 (a'tor )ang mempengar"*i peri%a'"
'ons"men
2.1.&.1 Proses Kep"t"san Pem$e%ian
Menurut k!tler 2003,p.206-20=) yaitu, k!nsumen mele%ati lima tahap
dalam pr!ses keputusan pembelian. .ebenarnya, pr!ses keputusan pembelian
telah dimulai jauh sebelum pembelian aktual terjadi dan memiliki k!nsekuensi
jauh setelah pembelian terjadi. Masing- masing tahap tersebut adalah sebagai
berikut.
#engenalan
masalah
#enarian
En0!rmasi
F$aluasi
)lternati0
"eputusan
#embelian
#rilaku #asa
#embelian
.umber : #hilip "!tler, 2003, #.
203
Gam$ar 2.1 Mode% # ta*ap proses
pem$e%ian
1. #engenalan "ebutuhan
#r!ses pembelian dimulai saat k!nsumen mengenali sebuah
kebutuhan atau masalah. "!nsumen merasakan perbedaan antara
keadaan yang nyata dengan
keadaan yang diinginkan. "ebutuhan dapat dipiu !leh rangsangan
internal ketika salah satu n!rmal sese!rang, misal rasa lapar dan harus
munul pada tingkat yang ukup tinggi untuk menjadi d!r!ngan.
2. #enarian En0!rmasi
"!nsumen yang tergugah kebutuhannya akan terd!r!ng untuk
menari in0!rmasi yg lebih banyak. /erdapat empat kel!mp!k yang
menjadi sumber in0!rmasi k!nsumen, yaitu :
.umber pribadi : keluarga, teman, tetangga ataupun
kenalan lainnya.
.umber k!mersial: iklan, %iraniaga, penjual, kemasan dan
pajangan.
.umber publik: media masa, !rganisasi k!nsumen.
.umber pengalaman: menangani, memeriksa dan
menggunakan pr!duk.
3. F$aluasi altenati0
<eberapa k!nsep dasar yang akan membantu kita dalam memahami
pr!ses e$aluasi k!nsumen, diantranya, yaitu:
"!nsumen akan selalu berusaha memenuhi suatu
kebutuhan.
"!nsumen akan menari man0aat tertentu dari s!lusi
pr!duk
"!nsumen memandang masing-masing pr!duk sebgai
sekumpulan atribut dengan kemampuan berbeda-beda
dalam memberikan man0at yang digunakan untuk
memuaskan kebutuhan itu.
6. "eputusan pembelian
Memutuskan alternati0 yang akan dipilih dan mungkin penggantinya
jika diperlukan. #embelian meliputi keputusan k!nsemen mengenai apa
yang akan dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan dibeli, dimana
membeli dan bagaimana membayarnya. &alam tahap e$aluasi
sebelumnya k!nsumen membentuk
pre0erensi atas merk-merk dalam kumpulan pilihan. "!nsumen juga
mungkin membentuk niat membeli pr!duk yang disukai namun
terdapat dua 0akt!r yang berada diantara niat pembelian dan
keputusan pembelian, yaitu:
2akt!r pertama adalah sikap !rang lain, sejauh mana sikap
!rang lain mengurangi alternati0 yang disukai sese!rang
bergantung pada dua hal yaitu, intesitas sikap negati0 !rang lain
terhadap alternati0 yang disukai k!nsumen, dan m!ti$asi
k!nsumen untuk menuruti keinginan !rang lain. .emakin genar
sikap negati0 !rang lain dan semakin dekat !rang tersebut
dengan k!nsumen, semakin besar k!nsumen akan mengubah
niat pembelianya, demikian juga sebaliknya.
2akt!r kedua adalah 0akt!r situasi yang tidak terinspirasi
yang dapat munul dan dapat mengubah niat pembelian,
k!nsumen mungkin membentuk niat membeli berdasarkan
0akt!r ; 0akt!r seperti pendapatan yang diperkirakan, harga
yang diharapkan, dan man0aat pr!duk yang diharapkan. (amun
kejadian ; kejadian yang tidak terantisipasi mungkin mengubah
0akt!r tersebut.
5. #erilaku pasa pembelian
.elain membeli pr!duk, k!nsumen akan mengalami le$el kepuasan
atau ketidak puasan tertentu. #emasar harus memantau
kepuasan pasa pembelian. "epuasan pembeli merupakan 0ungsi
seberapa dekat harapan pembeli atau suatu pr!duk dengan kinerja
yang dirasakan pembeli atas pr!duk tersebut. Dika kinerja pr!duk lebih
rendah dari pada harapan, pelanggan akan kee%a. Dika ternyata
sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas dan jika melebihi
harapan, pembeli akan sangat puas. #erasaan ini akan
membedakan apakah pembeli akan membeli kembali pr!duk tersebut
dan membiarakan hal ; hal yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan pr!duk tersebut kepada !rang lain.
"epuasan atau ketdak puasan k!nsumen akan mempengaruhi
prilaku selanjutnya. Dika k!nsumen puas, ia akan menunjukan
kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali pr!duk
tersebut. #ara k!nsumen yang tidak puas berlaku sebaliknya.
.hi@mam dan "anuk (2003, p.6-1-503) menggambarkan m!del
sederhana
dalam pengambilan keputusan k!nsumen menjadi tiga
k!mp!nen utama:
1.
Enput
"!mp!nen input terdiri dari berbagai pengaruh luar yang berlaku
sebagai sumber in0!rmasi mengenai pr!duk tertentu dan
mempengaruhi nilai ; nilai, sikap dan prilaku yang berkaitan dengan
pr!duk yang paling utama dalam k!mp!nen input ini adalah berbagai
kegiatan bauran pemasaran dan pengaruh s!sial budaya.
Enput pemasaran
"egiatan pemasaran perusahaan yang merupakan usaha
langsung untuk menapai, memberikan in0!rmasi dan
membujuk k!nsumen untuk membeli dan menggunakan
pr!duknya. Hsaha ; usaha tersebut meliputi berbagai strategi
bauran pemasaran yaitu, pr!duk, harga, tempat, pr!m!si,
pr!ses, !rang (.&M), bukti 0isik.
Enput s!sial budaya
Enput s!sial budaya ini terdiri dari berbagai maam pengaruh
k!mersial seperti pengaruh dari keluarga, sumber in0!rmasi,
n!n k!mersial, kelas s!sial, budaya dan sub-sub budaya.
2.
#r!ses
"!mp!nen pr!ses berhubungan dengan ara k!nsumen mengambil
keputusan untuk memahami pr!ses ini, maka harus dipertimbangkan
pengaruh berbagai k!nsep psik!l!gis yang merupakan pengaruh
dari dalam diri. #engaruh ;
pengaruh tersebut adalah m!ti$asi, persepsi, pembelajaran,
kepribadian, dan sikap.
#r!ses pengambilan keputusan k!nsumen terdiri dari tiga tahap, yaitu
pengenalan kebutuhan terjadi ketika k!nsumen dihadapkan pada suatu
masalah. &ikalangan k!nsumen, tampaknya ada dua gaya pengenalan
kebutuhan atau masalah yang berbeda. #ertama, merupakan tipe
keadaan yang sebenarnya yang merasa bah%a mereka mempunyai
masalah ketika sebuah pr!duk tidak dapat ber0ungsi seara
memuaskan.
"edua, tipe keadaan yang di inginkan dimana bagi k!nsumen
terhadap sesuatu
yang baru dapat menggerakan pr!ses
keputusan.
#enelitian sebelum
pembelian
#enelitian ini dimulai ketika k!nsumen merasakan adanya
kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan membeli dan mengk!sumi,
suatu pr!duk. Engatan pada pengalaman yang lalu dapat
memberikan in0!rmasi yang memadai kepada k!nsumen untuk
melakukan pilihan sekarang ini. Dika tidak memiliki pengalaman
sebelumnya, mungkin k!nsumen harus melakukan penelitian lebih
dalam mengenai keadaan diluar dirinya untuk memper!leh
in0!rmasi yang berguna sebagai dasar pemilihan.
<anyak keputusan k!nsumen yang didasarkan pada gabungan
pengalaman yang lalu (sumber internal) dan in0!rmasi pemasaran
dan n!n k!mersial (sumber eksternal). /inggkat risik! yang
dirasakan juga dapat mempengaruhi tahap pr!ses pengambilan
keputusan.
#enilaian
alternati0
"etika menilai berbagai maam alternati0 p!ntesial, k!nsumen
enderung mengunakan dua tipe in0!rmasi yaitu, da0tar merek
yang akan k!nsumen
renanakan untuk dipilih dan kriteria yang akan mereka
gunakan untuk menilai setiap merek.
3.
8utput
"!mp!nen !utput menyangkut kegiatan pasa pembelian yang
berhubungan erat yaitu, perilaku pembelian dan penilain pasa
pembelian. /ujuan dari kegiatan itu adalah untuk meningkatkan
kepuasan k!nsumen terhadap pembelianya.
#erilaku
pembelian
"!nsumen melakukan dua tipe pembelian yang pertama adalah
pembelian per!baan yang bersi0at penjajakan k!nsumen untuk
menilai suatu pr!duk melalui pemakaian langsung. Jang kedua
adalah pembelian ulang, biasanya menandatakan bah%a pr!duk
memenuhi persetujuan k!nsumen dan k!nsumen bersedia
memakainya lagi dalam jumlah yang lebih besar.
#enilain pasa
pembelian
Hnsur terpenting dari e$aluasi pasa pembelian adalah
pengurangan ketidak pastian atau keragu ; keraguan yang
dirasakan !leh k!nsumen terhadap pilihanya. /ingkat analisis
pasa pembelian yang dilakukan para k!nsumen tergantung pada
pentingnya suatu keputusan pr!duk dan pengalaman yang
dipr!leh dalam memakai pr!duk tersebut. Dika kinerja pr!duk sesuai
harapan maka mungkin k!nsumen akan membelinya lagi.
.ebaliknya, jika tidak sesuai harapan maka k!nsumen akan
memakai berbagaialternati0 yang lebih sesuai #engaruh Fksternal
Hsaha
pemasaran
perusahaan
1. #r!duk
2. #r!m!si
3. +arga
6. &istribusi
Bingkungan s!si!budaya
1. "eluarga
2. .umber in0!rmasi
3. .umber
n!n k!mersial
lain
4. "elas s!ial
#engambilan "eputusan "!nsumen
#engenalan
kebutuhan
#enelitian
sebelum
pembelian
Evaluasi altenatif
<idang psik!l!gi
1. M!ti$asi
2. #ersepsi
3. #embelajaran
6. "epribadian
5. .ikap
#engalaman
#erilaku .etelah "eputusan
#embelian
1 .#er!baan
1. #embelian
ulang
F$aluasi
.etelah
#embelia
n
.umber : .hi@man O "anuk (2003)
#erilaku .etelah "eputusan
2.1.&.2 Peran 'ep"t"san pem$e%ian.
#embelian merupakan hal yang terpenting bagi penjual (perusahaan) itu
sendiri bagi perusahaan adalah penting untuk mengetahui 0akt!r-0akt!r yang
mempengaruhi perilaku pembelian, namun terdapat hal lain yang harus
diperhatikan perusahaan yaitu, pemegang peranan pembelian dan keputusan
untuk membeli. /erdapat lima peran yang terjadi dalam keputusan pembelian
yang dijelaskan .imam!ra (2006, p.15) yakni:
1. #emerakasa (initiat!r) yaitu !rang yang pertama kali menyarankan
membeli
suatu
pr!duk.
2. Memberi pengaruh (inCuener), !rang yang pandangan atau
nasehatnya dalam pengambilan keputusan terakhir.
3. Mengambil keputusan (diider) !rang yang sangat menentukan
sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian, apakah pembeli, apa
yang dibeli, kapan hendak membeli, dengan bagaimana ara membeli,
dan dimana membelinya.
6. pembeli (buyer) !rang yang melakukan membelian nyata
5. pemakai (user) !rang yang mengk!sumsi atau yang memakai pr!duk
atau jasa
2.1.&. Tipe pri%a'" 'ep"t"san mem$e%i
Menurut )ssael sebagaimana dikutip !leh k!tler (2000 dalam
simam!ra(2003, p.22-
26), membedakan empat tipe perilaku pembelian k!nsumen berdasarka
pada tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedan diantara merk.
#erilaku membeli yang rumit (!mpe1 buying beha$i!r)
#erilaku membeli yang rumit membutuhkan keterlibatan yang tinggi
dalam pembelian dengan berusaha menyadari perbedaan-
perbedaan yang jelas diantara merek-merek yang ada. #erilaku
membeli ini terjadi pada %aktu membeli pr!duk-pr!duk yang mahal,
tidak sering membeli, berisik! dan dapat menermikan diri
pembelinya. <iasanya k!nsumen tidak tahu terlalu banyak
dalam kateg!ri pr!duk dan harus berusaha harus mengetahui.
.ehingga pemasar harus menyusun strategi untuk memberikan
in0!rmasi kepada k!nsumen tentang atribut pr!duk, kepentinganya,
tentang merek perusahaan dan atribut penting lainya.
#erilaku membeli untuk mengurangi keitdak !!kan (diss!nane
reduing
buying
beha$i!r)
#erikau membeli semaam ini mempunyai keterlibatan yang
tinggi dan k!nsumen menyadari hanya terdapat sedikit perbedaan
di antara berbagai merek. #rilaku membeli terjadi untuk pembelian
pr!duk yang harganya mahal tidak sering dibeli, berisik!, dan membeli
seara relati0 epat karena perbedaan merek tidak terlihat. #embeli
biasanya mempunyai resp!ns terhadap harga atau yang memberikan
kenyamanan. "!nsumen akan memperlihatkan in0!rmasi yang
mempengaruhi keputusan pembelian mereka.
#rilaku membeli berdasarkan kebiasaan (habitual buying beha$i!r)
&alam hal ini, k!nsumen membeli suatu pr!duk berdasarkan
kebiasaan bukan berdasarkan kesetian tethadap merek. "!nsumen
memilih pr!duk seara berulang bukan karena merek pr!duk, tetapi
karena mereka sudah mengenal pr!duk tersebut. .etelah membeli,
mereka tidak menge$aluasi kembali mengapa mereka membeli pr!duk
tersebut karena mereka tidak terlibat dalam pr!duk. #emasar dapat
membuat keterlibatan antara pr!duk dan k!nsumenya, misalnya
dengan meniptakan pr!duk yang melibatkan situasi atau em!si
pers!nal melalui iklan.
#erilaku pembeli yang menari keragaman ($ariaty seeking buying
beha$i!r)
#rilaku ini memiliki keterlibatan yang rendah, namun masih terdapat
perbedaan merek yang jelas. "!nsumen berprilaku dengan tujuan
menari keragaman bukan kepuasaan. Dika merek dalam prilaku ini
bukan merupakan suatu yang
mutlak. .ebagai market leader, pemasaran dapat melakukan
strategi seperti menjaga agar jangan kehabisan st!k atau dengan
pr!m!si-pr!m!si yang dapat mengingatkan k!nsumen akan pr!duknya.
.!alnya, sekali kehabisan st!k, k!nsumen akan beralih ke merek lain.
)palagi para pesaing sudah mena%arkan dengan harga yang lebih
rendah, kup!n, sampel, dan iklan yang mengajak k!nsumen untuk
men!ba sesuatu yang baru. #erilaku demikian biasanya terjadi pada
pr!duk-pr!duk yang sering dibeli, harga murah, dan k!nsumen sering
men!ba merek-merek baru.
2.1.+ Lo)a%itas 'ons"men
2.1.+.1 De(inisi %o)a%itas 'ons"men
B!yalitas dinyatakan sebagai berikut: l!yalitas pelanggan didasarkan
pada %ujud perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan
pembelian seara terus menerus terhadap pr!duk atau jasa suatu perusahaan
yang di pilih. .eperti halnya yang di kemukakan !leh NriMn (2005,p1,).
B!yalitas me%ujudkan k!ndisi dari durasi %aktu tertentu dan mensyaratkan
bah%a tindakan pembelian terjadi tidak kurang dari dua kali. /erakhir unit
pembelian keputusan menunjukan bah%a keputusan untuk membeli dilakukan
lebih dari satu !rang. "eputusan pembelian dapat menunjukan sese!rang dalam
unit. B!yalitas juga dapat menunjukan k!mitmen pelanggan yang bertahan seara
mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang terpilih
seara k!nsisten di masa yang akan datang, meskipun harga yang dita%arkan
lebih tinggi atau pun terkait beberapa 0akt!r lainnya.
8li$er dalam si$adas (2000) yang dikutip !leh 0!ster (200=, p.113)
B!yalitas
pelanggan merupakan suatu k!mitmen yang mendalam untuk melalukan
pembelian kembali dan berlangganan atas suatu pr!duk atau pelayanan seara
k!nsisten untuk masa datang,
serta tidak terpengaruh dengan lingkungan yang ada pemasaran yang
dilakukan, serta hal- hal yang berp!tensi pada kemungkinan berpindahnya si
pelanggan ke perusahaan pesaing. +!%e$er, <!%en and 9hen (2001) said that
ha$ing satis'ed ust!mers is n!t en!ugh, therehas t! be e1tremely satis'ed
ust!mers. /his is beause ust!mer satis0ati!n must lead t!
ust!mer l!yalty. <ansal and Nupta (2001): <uilding ust!mer l!yalty is n!t a
h!ie any
l!nger %ith businesses: it?s the !nly %ay !0 building sustainable !mpetiti$e
ad$antage. <uilding l!yalty %ith key ust!mers has be!me a !re
marketing !bjeti$e shared by
key players in all industries atering t! business ust!mers. /he strategi
imperati$es 0!r building a l!yal ust!mer base are as:
2!us !n key ust!mers
#r!ati$ely generate high le$el !0 ust!mer satis0ati!n %ith e$ery
interati!n
)ntiipate ust!mer needs and resp!nd t! /hem be0!re the !mpetiti!n
d!es
<uild l!ser ties %ith ust!mers
9reate a $alue perepti!n>. (+arkiranpal .ingh, Malaysia, May 200,)
2.1.+.2 Kara'teristi' %o)a%itas 'ons"men
&e'nisi pelanggan memberikan pandangan mendalam yang penting
untuk memahami mengapa perusahaan harus meniptakan dan memelihara
pelanggan dan bukan hanya menarik pembeli. &e'nisi ini berasal dari kata
ust!m, yang dide'nisikan sebagai Membuat sesuatu menjadi kebiasaan atau
biasa> dan mempraktikan kebiasaan> Nri0'n (2005 p31) #elanggan adalah
sese!rang yang menjadi terbiasa membeli dari perusahaan. "ebiasaan itu
terbentuk melalui pembelian dan interaksi yang sering selama peri!de tertentu.
/anpa adanya trak re!rd hubungan yang kuat dan pembelian berulang,
!rang tersebut bukanlah pelanggan tetapi se!rang pembeli. #elanggan yang
sejati tumbuh seiring dengan %aktu.
#elanggan yang l!yal merupakan jaminan pada perusahaan, hal ini dapat
dilihat dari karateristik- karakteristik yang dimilikinya, seprti yang diungkapkan
!leh NriMn (2005, p31) karakteristik pelanggan yang l!yal adalah :
1. Melakukan pembelian berulang seara teratur
Maksudnya pelangan yang telah melakukan pembelian suatu pr!duk
sebanyak dua kali atua lebih. Mereka yang melakukan pembelian atas
pr!duk yang sama sebanyak dua kali atau membeli &ua pr!duk yang
berbeda dalam dua kesempatan. Maksudnya membeli semua barang
atau jasa yang dita%arkan dan mereka butuhkan. Mereka membeli
seara teratur, hubungan dengan jenis pelanggan ini sudah sangat
kuat dan berlangsung lama, yang membuat mereka tidak terpengaruh
dengan pr!duk pesaing.
2. Membeli antar lini pr!duk dan jasa
Maksudnya membeli semua barang dan jasa yang dita%arkan dan
mereka butuhkan. Mereka membeli seara teratur, hubungan dengan
jenis pelanggan ini sangat kuat dan sudah berlangsung lama, yang
membuat mereka tidak terpengaruh pr!duk pesaing.
3. Mere0erensikan kepada !rang lain
Maksudnya membeli semua barang dan jasa yang dita%arkan dan
mereka butuhkan, serta melakukan pembelian seara teratur. .elain
itu, mereka mend!r!ng teman-teman mereka agar membeli barang
dan jasa perusahaan atau merek!mendasikanya perusahaan
tersebut kepada !rang lain, dengan begitu seara langsung mereka
telah melakukan pemasaran untuk perusahaan dan k!nsumen ke
perusahaan.
6. Menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing
Maksudnya tidak mudah terpenagruh !leh tarikan persaingan pr!duk
atau jasa sejenis lainya
2.1.+. Ta*ap,ta*ap %o)a%itas pe%anggan
B!yalitas pelanggan tumbuh dalam tujuh tahap. <erikut adalah
tahap-tahapan menurut NriMn (2005,p35) sebagai berikut :
1. .uspet (tersangka)
)dalah !rang yang mungkin membeli pr!duk atau jasa
perusahaan.
2. #r!spet (pr!spek)
)dalah !rang yang membutuhkan pr!duk atau jasa perusahaan yang
memiliki daya membeli. Meskipun pr!spek belum membeli dari
perusahaan, ia mungkin telah mendengar perusahaan yang dituju, atau
sese!rang yang merek!mendasikan perusahaan yang dituju kepadanya,
tetapi pr!spek masih belum membeli dari perusahaan tersebut.
3. &is4uali'ed pr!spet (pr!spek yang didiskuali'kasi)
)dalah pr!spek yang telah ukup perusahaan pelajari untuk mengetahui
bah%a mereka tidak membutuhkan atau tidak memiliki kemampuan
membeli pr!duk perusahaan.
6. 2irst time ust!mer (pelanggan pertama kali)
)dalah !rang yang telah membeli pr!duk atau jasa perusahaan satu kali.
8rang tersebut bisa jadi merupakan pelanggan perusahaan dan sekaligus
juga pelanggan pesaing perusahaan.
5. Aepeat ust!mer (pelanggan berulang)
)dalah !rang-!rang yang membeli perusahaan dua kali atau lebih. Mereka
mungkin telah membeli pr!duk yang sama dua kali atau membeli dua
pr!dukKjasa yang berbeda pada dua kesempatan atau lebih.
,. 9lient (klien)
"lien membeli apapun yang perusahaan jual dan dapat ia pergunakan.
8rang ini membeli seara teratur. #erusahaan memiliki hubungan yang
kuat dan berlanjut dan menjadikannya kebal terhadap perusahaan
pesaing.
3. )d$!ade (penganjur)
.eperti klien, tetapi pengajur juga mend!r!ng !rang lain untuk membeli
pr!duk perusahaan yang ia gunakan. Ea membiarakan pr!duk perusahaan
kepada !rang lain, melakukan pemasaran bagi perusahaan dan memba%a
pelanggan baru bagi perusahaan tersebut.
2.1.+.! Lo)a%itas dan si'%"s pem$e%ian
Menurut (NriMn, 2005, p.1=) ada lima langkah siklus
pembelian, yaitu:
1. Bangkah pertama: kesadaran
Menuju l!yalitas dimulai dari kesadaran pelanggan akan pr!duk
anda. #ada tahap ini lah anda mulai membentuk pangsa
pikiran> yang dibutuhkan untuk memp!sisikan kedalam, pikiran
al!n pelanggan bah%a pr!duk atau jasa anda lebih unggul dari
pesaing.
2. Bangkah ke dua: pembelian a%al
#embelian pertama kali merupakan langkah penting dalam
memelihara l!yalitas. #embelian pertama kali merupakan
pembelian per!baan, perusahaan dapat menanamkan hal p!siti0
atau negati0 kepada pelanggan kepada pr!duk atau jasa yang
diberikan, mudahnya transaksi pembelian aktual, hubungan dengan
pega%ai dan lain-lain. .etelah pembelian pertama dilakukan, anda
berkesempatan untuk mulai menumbuhkan pelanggan yang l!yal.
3. Bangkah "e tiga: e$aluasi pasa pembelian
.etelah pembelian dilakukan, pelanggan seara sadar atau tidak
sadar akan menge$aluasi transaksi. <ila mereka puas atau ketidak
puasanya tidak terlalu mengee%akan sampai dapat dijadikanlah
dasar pertimbangan beralih ke pesaing.
6. Bangkah ke empat: keputusan membeli kembali
"!mitmen untuk membeli kembali merupakan sikap yang paling
penting bagi l!yalitas. /anpa pembeli berulang, tidak ada
l!yalitas. M!ti$asi untuk membeli kembali berasal dari
tingginya sikap p!siti0 yang ditunjukan terhadap pr!duk atau
jasa tertentu, dibandingkan dengan sikap p!siti0 yang ditunjukan
terhadap pr!duk atau jasa alternati0 yang lebih p!tensial. "eputusan
pembelian ini merupakan langkah selanjutnya yang terjadi seara
alamiah bila pelanggan telah memilih ikatan em!si!nal yang kuat
dengan pr!duk tertentu.
5. Bangkah ke lima: pembelian kembali
Bangkah akhir ini dalam siklus pembelian adalah pembelia kembali
yang aktual. Hntuk dapat dianggap benar-benar l!yal, pelanggan
harus terus membeli kembali dari perusahaan yang sama.
#elanggan yang benar-benar l!yal men!lak pesaing dan membeli
kembali dari perusahaan yang sama itu adalah pelanggan yang
harus didekati, dilayani dan diperhatikan.
2.1.+.# Pras)arat $agi %o)a%itas
Menurut Nri0'n (2005,p.20) .ebagai mana yang yang ditunjukan !leh
siklus pembelian ada lima langkah, namun disamping itu terdapat dua 0akt!r
berikut yang sangat penting bila ingin mengembangkan l!yalitas yaitu:
1. "eterikatan
"eterikatan tinggi terhadap pr!duk dan jasa yang dibandikan terhadap
pr!duk atau jasa pesaing p!ntesial. "eterikatan yang dirasakan
pelanggan terhadap pr!duk atau jasa dibentuk !leh dua dimensi:
tingkat persepsi (seberapa besar keyakinan terhadap pr!duk atau jasa
tertentu) dan tingkat di0erensiasi pr!duk yang dipersepsikan (seberapa
signi'kan pelanggan membedakan pr!duk atau jasa tertentu dari
alternati$e-alternati0 lain)
2. #embeli berulang
.etelah keterikatan, 0akt!r ke dua yang menentukan pelanggan
terhadap jasa atau pr!duknya tentu adalah pembelian ulang.
2.1.+.& -enis,.enis
%o)a%itas
Menurut (Nri0'n, 2005. #22) menyatakan bah%a jenis l!yalitas dapat
dibagi menjadi empat, yaitu:
1. /anpa l!yalitas
<erapa pelanggan tidak mengembangkan l!yalitas terhadap pr!duk
atau jasa tertentu. /anpa l!yalitas ditandai dari keterikatanya yang
rendah dik!mbinasikan dengan tingkat pembelian yang lebih rendah
pula. .eara umum, perusahaan harus menghindari membidik para
pembeli jenis ini karena mereka tidak akan menjadi pelanggan yang
l!yal.
2. B!yalitas yang lemah
&itandai dengan keterikatan yang rendah digabung dengan pembelian
berulang yang tinggi menghasilkan l!yalitas yang lemah. #elanaggan
ini membeli karena kebiasaan. &engan kata lain, 0akt!r n!n sikap
dan 0akt!r situasi merupakan alasan untama membeli. B!yalitas ini
paling umum terjadi pada pr!duk yang sering dibeli.
3. B!yalitas tersembunyi
/ingakat terikatan yang relati0 tinggi digabung dengan tingkat
pembelian berulang yang rendah menunjukan l!yalitas tersembunyi.
<ila pelanggan ini memiliki l!yalitas tersembunyi, pengaruh situasi dan
bukan pengaruh sikap yang mentukan pembelian berulang.
6. B!yalitas premium
B!yalitas premium, jenis l!yalitas ini dapat ditingkatkan, terjadi bila
tingkat keterikatan yang tinggi dan tingkatan pembelian ulang yang
tinggi. Eni merupakan jenis l!yalitas yang lebih disukai untuk semua
pelnggan disetiap perusahaan.
Ta$e%
2.2
Empat .enis
%o)a%itas
#embelian
berulang
/inggi Aendah
/inggi B!yalitas premium B!yalitas tersembunyi
B!yalitas yang lemah /anpa l!yalitas
2.2 Teori /"$"ngan Antar 0aria$e% Berdasar'an -"rna%
1. <erdasarkan jurnal yang berjudul T*e In1"en2e O( Gre)
mar'eting mi3 4"a%it) Per2eption Or Satis(a2tion And Store
Lo)a%t) Be*a5ior6 (Jan Bu, J!!-ky!ung Enternati!nal D!urnal 80 Aetail
O &istributi!n Management, <rad0!rd :
200=. 5!l. 3,, Ess. 11ip-. -01). Aeseahers and Marketers ha$e
Ae!gniLed that
pr!dut Guality and #rie +a$e (!t <een the !nly d!minant element
that a00ets !nsumers purhasing deisi!ns (.%eeney et al. ,1--3).
/he result !0 the study
suggested that ser$ie is be!ming a the deisi$e 0at!r. 2!t !nsumers
in deiding %hether !r n!t they %ant t! sh!p at a partiular retail
st!re. /his hange in !nsumers purhase deisi!n patterns has urged
retailers t! !@er ser$ie that 0ul'll their ust!mers e1petati!n>.
#eneliti dan pemasar telah mengakui bah%a kualitas pr!duk
dan harga belum satu-satunya unsur d!minan yang mempengaruhi
keputusan pembelian k!nsumen (.%eeney et al. ,1--3). +asil penelitian
menunjukkan bah%a bauran pemasaran menjadi 0at!r penentu bagi
k!nsumen dalam memutuskan apakah iya atau tidak mereka ingin
berbelanja dit!k! ritel tertentu. #erubahan ini keputusan pembelian
k!nsumen p!la pengeer mendesak untuk mena%arkan bauran
pemasaran yang memenuhi harapan pelanggan.
2. <erdasarkan 7-o"rna% O( 2ons"mer satis(a2tioon 8 2omp%aining
$a*a5io"r 9 pro5o : 2;;&. 0o%. 1< p<.1=> 6 A $asi2 ass"mtion
"nder%)ing t*is resear2* is t*at 2ons"mers *a5e a goa% to $e
%o)a%. Lo)a%t) ma'es p"r2*ase de2ison more e?2ient.6
)sumsi dasar yang mendasari penelitian ini adalah bah%a
k!nsumen memiliki tujuan untuk menjadi setia. B!yalitas membuat
keputusan pembelian lebih e'sien.
3. <erdasarkan jurnal 6 @reating 2ommitment and %o)a%t)
$e*a5ior among retai%ers A*at are t*e ro%es o( mar'eting mi3
and satis(a2tion B6 ( <eth da$is-sramek , 9!rnelia &r!ge, D!hn /
MentLer, Matthe% < Myers. )ademy !0 Marketing siene D!urnal)
Pthis researh !ntributes t! the literature by empirially
e1amining underpresented b!dy !0 literature in the <2< !nte1t -
retailer l!yalty. .pei'ally, this study 'lls a gap by in$estigating retailer
e$aluati!ns !0 the tehnial and relati!nal dimensi!ns !0 a retail
!rder 0ul'llment marketing mi1 as predit!rs !0 !0 retailers inCuene
satis0ati!n , a@eti$e $ersus alulati$e !mmitment and ultimately
l!yalty beha$i!r. results suggest that b!th tehnial and relati!nal !rder
0ul'llment ser$ie 4uality inCuene satis0ati!n , %hih in turn
p!siti$ely a@ets b!th a@eti$e and alulati$e !mmitment.P
#enelitian ini memberikan k!ntribusi dengan meneliti seara
empiris dalam k!nteks <2<. seara khusus, penelitian ini mengisi elah
!leh pengeer, meyelidiki e$aluasi teknis dan dimensi relasi!nal strategi
bauran pemasaran dengan pemenuhan pemesanan sebagai predikt!r
kepuasan pengeer, kalkulati0 $ersus k!mitmen a0eti0, dan akhirnya
perilaku kesetiaan. +asil menunjukan bah%a baik teknis dan relasi!nal
strategi bauran pemasaran pemenuhan pesanan pengaruh kepuasan,
yang pada gilirannya mempengaruhi kesetiaan k!nsumen.
2. Kerang'a Pemi'iran
<auran pemasaran
Product
Price
Place
Promotion
People
Proses
Physical
evidence
"eputusan
pembelian
Q#engenalan
kebutuhan
Q#enarian
in0!rmasi
QF$aluasi alternati0
Q"eputusan
pembelian
Q#rilaku pasa
pembelian
B!yalitas pelanggan
QMelakukan
pembelian
berulang seara
teratur
QMembeli antar
lini pr!duk K
jasa
Q
Mere0erensika
n kepada
!rang lain
QMenunjukan
kekebalan terhadap
tarikan dari pesaing
/ipotesis I
+a : )da pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian .te$en
meat sh!p O 2!!d st!re
+!: /idak ada pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian .te$en
meat
sh!p O 2!!d .t!re
/ipotesi II
+a : )da pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian yang
berdampak pada l!yalitas pelanggan .te$en meat sh!p O 2!!d st!re
+!: /idak ada pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian yang
berdampak
pada l!yalitas pelanggan .te$en meat sh!p O 2!!d .t!re