150 2013 0109 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Larutan adalah campuran yang homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih yaitu pelarut (solven) dan zat terlarut (solute). Larutan bermacam-macam diantaranya (Sukarjo, 1997) Suatu zat dapat larut dalam pelarut tertentu, tetapi jumlahnya selalu terbatas. Batas itu disebut kelarutan. Kelarutan adalah jumlah zat terlarut yang dapat larut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu sampai membentuk larutan jenuh. (Yazid, 2005). Kelarutan didefinisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperature tertentu, dan secara kualitatif didefinisikan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih zat untuk membentuk disperse molekular homogen. Kelarutan suatu senyawa bargantung pada sifat fisika, dan kimia zat terlarut dan pelarut, juga bergantung pada faktor temperatur, tekanan, pH larutan dan untuk jumlah yang kecil, bergantung pada hal terbaginya zat terlarut (Martin,1993). Mengetahui kelarutan penting untuk ahli farmasi, sebab dapat membantunya memilih medium pelarut yang baik untuk obat atau kombinasi obat, membantu mengatasi kesulitan kesulitan tertentu yang timbul pada waktu pembuatan larutan farmasetis ( dibidang farmasi) dan lebih jauh lagi, dapat bertindak sebagai standar atau uji kemurniaan. Pengetahuan yang lebih mendetail KELARUTAN
Dewi Andriani Munir Afra Atalanta 150 2013 0109 mengenai kelarutan dan sifat-sifat yang berhubungan dengan kelarutan juga memberikan informasi mengenai struktur obat dan gaya antarmolekul obat (Martin, 1993). B. Maksud Praktikum Adapun maksud dari praktikum ini adalah menentukan kelarutan zat secara kuantitatif berdasarkan faktor-faktro yang mempengaruhi kelarutan suatu zat. C. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini adalah menentukan kelarutan suatu zat secara kuantitatif, menerapkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat dan menjelaskan usaha-usaha yang digunakan untuk meningkatkan kelarutan suatu zat aktif dalam pembuatan sediaan cair. D. Prinsip Praktikum Penentuan kadar asam salisilat berdasarkan pengaruh pelarut campur, penambahan tween 80 sebagai surfaktan dengan konstrasi yang berbeda-beda dan pengaruh ph terhadap kelarutan suatu zat dgn nilai pH 6 dan 7