Anda di halaman 1dari 2

Manfaat Puasa bagi Kesehatan

1 09 2009
Menahan lapar dan dahaga serta hawa nafsu selama lebih dari 12 jam selama sebulan penuh
tentu bukan hal yang mudah. Padahal jika dijalankan dengan benar mulai dari sahur hingga
berbuka puasa, banyak sekali loh manfaat positif bagi jiwa dan tentunya kesehatan kita.

Menahan lapar dan dahaga selama seharian penuh, bukan berarti anda dapat makan dan minum
secara berlebihan pada saat sahur dan berbuka puasa. Alih-alih sehat malah penyakit yang
didapat.

Menjalankan puasa disiang hari, otomatis akan membuat pola makan kita berubah. Bila biasanya
3 kali sehari, berubah menjadi 2 kali sehari. Hal inilah yang membuat perlunya pengaturan buka
puasa dan makan sahur yang benar karena berbuka dan makan sahur tidaklah sekedar
memasukkan makanan.

Selama berpuasa, kadar gula asam dalam darah lebih rendah dibanding keadaan tidak berpuasa.
Oleh karena itu, mengawali hidangan berbuka puasa dengan makanan ringan yang manis, seperti
teh manis hangat dan kurma memang sangat dianjurkan karena gula merupakan sumber tenaga
yang dapat segera digunakan. Tetapi jangan berlebihan, sebab akan mengganggu kenikmatan
menyantap menu utama. Setelah kadar gula darah berangsur-angsur normal bisa dilakukan
sembahyang magrib.

Usai sembahyang magrib dan beristirahat sejenak, barulah dilanjutkan dengan makanan yang
lebih berat, nasi dan lauk pauknya beserta sayur mayurnya. Namun tetap dalam jumlah yang
wajar karena berbuka puasa dengan metode balas dendam hanya akan menyiksa perut dan
pencernaan. Nah, usai shalat Tarawih, acara makan dapat dilanjutkan dengan hidangan penutup
yang masih tersisa.

Rasa enggan bangun untuk makan sahur hampir dialami oleh sebagian besar orang. Namun
jangan pernah dituruti. Layaknya sarapan, makan sahur ternyata sangat perlu untuk
mengimbangi zat gizi yang tidak diperoleh tubuh salama sehari berpuasa. Oleh karena itu, makan
sahur tidak boleh sekedar kenyang tetapi tetap harus bergizi tinggi. Kalau perlu, hidangan pada
saat sahur bisa menjadi cadangan kalori dan protein tinggi serta membuat lambung tidak cepat
hampa makanan. Dengan demikian, rasa lapar tidak cepat dirasakan.
Lebih sehat dan bugar
* Walaupun pada hakikatnya puasa ramadhan merupakan sarana untuk melatih diri menahan
hawa nafsu agar terhindar dari perbuatan jahat, ternyata puasa juga dapat dijadikan terapi
terhadap beberapa penyakit degeneratif.
Kegiatan puasa yang dirangkai dengan sembahyang tarawih selama sebulan penuh, tak hanya
bermanfaat sebagai terapi kesehatan namun tanpa disadari juga memberikan kebugaran. Dengan
sembahyang sunat Tarawih dan Witir sebanyak 11 hingga 23 rakaat, tubuh diajak untuk
berolahraga secara rutin selama kurang lebih 1-2 jam setiap selam sebulan. Oleh karena itu, tak
heran bila sebulan kemudian anda bisa tampil lebih fit dan bugar.
Tampil lebih bugar dan fit dengan bobot tubuh yang berkurang, memang sangat mungkin terjadi.
Beberapa penelitian malah menunjukkan bahwa terjadi penerunan berat badan pada individu
normal sebesar 1-4 kg setelah berpuasa penuh pada bulan Ramadhan.
Namun demikian, dari sekian banyak manfaat positif berpuasa bagi kesehatan, detoksifikasi
adalah argumen yang paling banyak dibicarakan dalam kaitan manfaat berpuasa. Puasa
ramadhan yang dilakukan selama 29 atau 30 hari, tanpa kita sadari mempu memurnikan racun
pada tubuh melalui kolon, ginjal, paru-paru, kelenjar limpa, dan kulit.
Mengapa demikian?
Karena ketika makanan tidak lagi memasuki tubuh, maka tubuh akan mengubah simpanan lemak
menjadi energi. Saat simpanan lemak digunakan untuk energi selama berpuasa, proses ini
melepaskan zat kimia yang berasal dari asam lemak ke dalam sistem yang kemudian dikeluarkan
melalui organ-organ pembungan.
Jadi sebetulnya, dengan berpuasa tidak perlu terjadi penurunan kinerja. Orang kantoran tidak
perlu mengeluh tidak bisa berpikir lantaran lapar karena sebetulnya energi sudah disuplai oleh
simpanan lemak.
Yang jelas, dengan melakukan puasa secara benar dalam arti berbuka dan sahur secara sehat,
berbagai gangguan kesehatan bisa dihindari. Malahan, bisa memurnikan racun dalam tubuh.
Tentu saja tidak berarti semua orang yang menderita sakit bolah berpuasa, karena semua itu
tergantung kondisi penyakitnya yang akan ditentukan oleh dokter.
.puasa.puasa sebulan penuh puasa, puasa.puasa sebetulnya menyehatkan.Sepenggal
lagu yang kerap dikumandangkan Bimbo Bersaudara saat bulan Ramadhan ternyata memang
benar adanya.

Anda mungkin juga menyukai