Mahaffy Ivanaji Farham

11/319606/TK/38732
Tugas Pancasila

1. Politik Bebas Aktif
Sikap politik luar negeri Indonesia yang tidak terikat oleh suatu ideologi, tidak masuk
blok negara asing tertentu dan dengan aktif ikut mengambil prakarsa dalam mengembangkan
persahabatan dan kerja sama internasional. Bebas artinya, Indonesia memiliki identitas sendiri
yang tidak menganut ideologi Barat maupun komunis, memiliki kebebasan untuk menentukan
dan menyatakan pendapat sendiri terhadap setiap isu-isu internasional tanpa adanya
keberpihakan karena inisiatif maupun intervensi dari arah manapun. Sedangkan aktif berarti
giat memberikan sumbangsih terhadap permasalahan-permasalahan yang muncul di dunia
internasional dengan menghormati kedaulatan negara lain, seperti tertulis pada Pembukaan
UUD 1945, ikut melaksanakan ketertiban dunia .

2. Dampak Politik Bebas Aktif
Politik Bebas Aktif menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki
kedaulatan. Kedaulatan yang tidak hanya sebatas memiliki wilayah, warga negara, dan
peraturan-peraturan mengenai hal itu, tetapi juga kedaulatan tentang bagaimana Indonesia
bisa berpartisipasi dalam isu-isu terkait dunia internasional, baik yang memiliki dampak
langsung bagi Indonesia maupun tidak. Misal terkait kebijakan harga BBM di Indonesia yang
(katanya) termasuk paling murah di dunia, atau mengenai keadaan yang ricuh di negara
Suriah dan Mesir, dan konflik Palestina dan Israel.
Secara teoritis, dampak politik Bebas Aktif di era globalisasi ini adalah Indonesia
memiliki kedaulatan penuh untuk menunjukkan identitas aslinya mengenai permasalahan di
dunia. Contoh, menyuarakan aspirasi tentang banyaknya perusahaan-perusahaan asing yang
menjamur di Indonesia. Adanya perusahaan asing yang mengeksploitasi kekayaan alam
Indonesia berdampak pada pendapatan negara yang minim karena aset-aset alam berpindah
tangan ke luar. Bahkan ada perusahaan asing yang memiliki kontrak jangka panjang (kalau
tidak dibilang seumur hidup), yang tentunya semakin memiskinkan negara yang memiliki
sumber daya alam yang melimpah. Politik Bebas Aktif ini perlu pelaku (dalam hal ini
pemerintah) yang benar-benar menjalankannya secara utuh sehingga Indonesia memiliki
identitas yang jelas dan dihargai oleh negara-negara lain, bukan malah dipandang sebelah
mata seperti sekarang ini.