Anda di halaman 1dari 23

PENGEMBANGAN METODE PENGAJARAN CASE-BASED LEARNING (CBL)

MELALUI MEDIA AUDIO-VIDEO UNTUK PENGAJARAN MATAKULIAH


MANAJEMEN KONSTRUKSI GUNA MENINGKATKAN WAWASAN
KONSTRUKSI MAHASISWA PROGRAM STUDY D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Machm! S"a#!$
A%&'(ac') Students taking the Construction Management course are
expected to achieve professional competence in managing a construction
service project, from designing, implementation, up to supervision. Their
low competence in this field makes them unable to comprehend the real
condition of construction services, which in effect causes failure in doing
construction management.
The aim of developing the CB method is thus to improve
students! competence in doing construction management. "s a result the
CB method will make it possible the transfer of knowledge to students,
particularl# about the implementation of construction services case b#
case.
Students! comprehension of the construction management
presented case b# case through the CB method b# means "udio$%ideo
techni&ues is considered satisfactor# if their scores in the pretest and
posttest in the field show significant gain and significant differences as
measured b# T$test at the '.'( degree of significance.
)ualitativel#, their improved comprehension in the field is shown
b# their specific abilities in identif#ing the cases, recogni*ing the nature of
the problems, specif#ing the major themes, categori*ing the t#pes of the
problems, and drawing conclusions from project implementations via
group discussion.
Based on the results of the present experiment, the researcher
suggests that the use of the CB method b# the team of lecturers of
Construction Management +,- should be meant to be a classroom
management characteri*ed as student$centered, project$based, and design$
based, and +.- should be intended as a driving force for instructional
processes which help students make good presentations and also write
group reports as the results of problem$solving of a selected case.
K*+ ,-(!&/ Case Based earning, instruction in construction management
0emajauan dan perkembangan dunia 1lmu 2engetahuan, Teknologi dan Seni
+12T30S- khususn#a dibidang jasa konstruksi sangatlah pesat. 4ntuk dapat selalu
mengikuti perkembangan #ang terjadi tersebut dituntut adan#a peningkatan sumber
da#a manusia #ang professional. 5una memenuhi kebutuhan tenaga kerja #ang terampil
dan professional, diperlukan proses pen#iapan tenaga kerja #ang terencana dan
sistematis. 6leh sebab itu, maka sebagai lembaga pen#elenggara pendidikan tinggi
dalam melaksanakan pendidikan tingi tidak han#a berfokus kepada upa#a
pengembangan kemampuan kognitif saja, melainkan juga men#eimbangkan antara
,
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 4ntuk mencapai keseimbangan tujuan
pengajajaran tersebut, tentun#a diperlukan sarana dan prasarana pengajaran #ang
memadai, agar mengembangkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dapat berjalan
secara sinergi.
Mata kuliah Manajemen 0onstruksi pada program studi 78 Teknik Sipil merupa$
kan matakuliah #ang memberikan pemahaman dan pengertian kepada mahasiswa
tentang dasar$dasar manajemen9pengelolaan pro#ek konstruksi, studi kela#akan,
organisasi, administrasi pengelolaan, perencanaan, scheduling, alokasi sumber da#a,
dan pengendalian pro#ek. 2engelolaan9manajemen pro#ek secara kasat mata tidak dapat
dilihat, namun dapat dirasakan bagaimana melakukan suatu pengelolaan atau
menggunakan strategi apa untuk mengelola suatu pro#ek sesuai dengan tujuan #ang
telah ditetapkan. 4ntuk mencapai hal tersebut tidaklah mudah dilakukan, bilamana
dalam proses belajar mengajar dalam matakuliah tersebut sangat minim bekal
mahasiswa #ang dimiliki tentang pro#ek jasa konstruksi, #ang pada akhirn#a mahasiswa
akan sangat kesulitan untuk memba#angkan realitas pro#ek #ang terjadi di lapangan,
apalagi memilki ba#angan pengelolaan terhadap pro#ek tersebut.
2elaksanaan pengajaran matakuliah manajemen konstruksi selama ini dilakukan
secara konvensional +clasical-, mahasiswa mendengarkan ceramah dari dosen #ang
bersangkutan, kemudian mahasiswa melakukan pemahaman terhadap materi ceramah
tersebut dengan memba#angkan kondisi realitas #ang terjadi dalam suatu pro#ek. Bagi
mahasiswa #ang sangat minim pengetahuan dan wawasann#a terhadap suatu pro#ek
jasa konstruksi, akan sulit memba#angkan kondisi sebenarn#a #ang terjadi, sehingga
proses pemahaman terhadap suatu kasus akan sulit tercapai, pemecahan masalah tidak
akan terselesaikan dengan benar, #ang pada akhirn#a berakibat pada rendahn#a
kemampuan skill +keterampilan- mahasiswa dalam men#elesaaikan permasalahan dalam
bidang teknologi pelaksanaan.
2akar bidang pengajaran men#atakan, bahwa ada hubungan #ang erat antara
penggunaan jenis metode mengajar dengan macam kemampuan #ang akan disampaikan
kepada sasaran belajar. Metode #ang secara clasical ban#ak digunakan dalam proses
belajar mengajar adalah metode ceramah. Metode ini mempun#ai kelemahan dalam
beberapa hal antara lain terhadap besarn#a materi #ang mampu diserap dan diingat oleh
mahasiswa. 7ari hasil penelitian Mc eish dalam Maer +.''.-, diperoleh hasil bahwa
sekitar :'; isi perkuliahan #ang masih diingat sesaat setelah selesain#a ceramah, dan
seminggu kemudian men#usut menjadi sekitar .';. Metode ceramah juga cenderung
.
menghalangi respon mahasiswa, membuat mahasiswa pasif, selain itu minat, semangat,
dan motivasi mahasiswa dalam mengikuti ceramah sangat bergantung pada kemampuan
pribadi dosen dalam membawakan ceramahan#a, padahal tidak ban#ak dosen #ang
memiliki kemapuan akan hal itu. 7i samping adan#a kelemahan tersebut, metode
ceramah memiliki keunggulan dalam hal efisiensi waktu #ang tinggi, bisa diterapkan
pada kelas besar, dan tidak memerlukan ban#ak alat bantu.
2engetahuan dan wawasan mahasiswa tentang jasa konstruksi bangunan gedung
sangatlah diperlukan, mahasiswa tidak han#a memba#angkan bentuk dari suatu pro#ek
jasa konstruksi melalui ceramah saja, tetapi dengan melalui metode pembelajaran Case
Base Learning dan media pembelajaran Audio Visual diharapkan mahasiswa dapat
dengan mudah mengetahui, mengerti, dan memahami berbagai macam kasus pro#ek
pelaksanaan jasa konstruksi khususn#a terkait dengan pengelolaan pro#ek melalui alat
bantu belajar Audio Visual.
"dan#a permasalahan pokok, #akni rendahn#a wawasan mahasiswa tentang
pengetahuan jasa konstruksi bangunan, sedangkan untuk mendapatkan keluaran #ang
baik dibidang pengajaran matakuliah manajemen konstruksi, mahasiswa dituntut untuk
lebih ban#ak mengetahui, mengerti, dan memahami kasus per kasus metode
pelaksanaan jasa konstruksi bangunan di masa lalu untuk dapat melakukan pengelolaan
sutu pro#ek di masa kini maupun #ang akan datang. Terkait dengan hal tersebut, sangat
diperlukan metode pengajaran #ang mampu memberikan kepada mahasiswa untuk
melakukan pemecahan masalah dibidang pengelolaan suatu pro#ek jasa konstruksi
bangunan berdasarkan kasus$kasus dan pemecahan permasalahann#a di masa lalu
melalui visualisasi gambar video tentang tahapan demi tahapan pelaksanaan pro#ek
dibidang jasa konstruksi bangunan. 4ntuk itu perlu dikembangkan melalui penelitian
pengajaran ini dengan melakukan pembelajaran menggunakan metode Case Base
Learning melalui media pembelajaran Audio Visual.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut< ,- Bagaimanakan pengembangan metode CB
melalui media pembelajaran Audio Visual dalam matakuliah Manajemen 0onstruksi
untuk meningkatkan wawasan konstruksi mahasiswa program studi 78 Teknik Sipil =T
4niversitas >egeri Malang dibidang jasa konstruksi bangunan?, dan .- Bagaimanakah
keberhasilan metode CB melalui media pembelajaran Audio Visual dalam
meningkatkan wawasan konstruksi mahasiswa pada pembelajaran matakuliah
Manajemen 0onstruksi?
8
Strategi pendekatan untuk meningkatkan wawasan mahasiswa dibidang jasa
konstruksi bangunan pada matakuliah Manajemen 0onstruksi, akan didekati dengan
melakukan pengembangan metode pengajaran Case Base Learning +CB- dan
memproduksi media pembelajaran Audio Visual #ang didalamn#a berisi materi berbagai
macam kasus pelaksanaan konstruksi dibidang jasa konstruksi bangunan. 2endekatan
pemecahan masalah tersebut didasarkan pada pendapat Camp +,@@A-, dan Suparno
+,@@B- bahwa metode CB sejalan dengan filsafat pendidikan konstruktivisme, #ang
menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi +bentukan- kita sendiri. 6leh
karena itu pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang +dosen-
ke kepala orang lain +mahasiswa-, mahasiswa sendiri #ang harus mengartikan apa #ang
telah diajarkan dengan men#esuaikan terhadap pengala$man9pengetahuan mereka.
Memperka#a pengalaman dan pengetahuan mahasiswa secara instant dalam satu
semester akan sulit ditempuh tanpa menggunakan media, audio visual dipandang
sebagai salah satu media #ang efektif untuk dapat memberikan pengalaman dan
pengetahuan kepada mahasiswa khususn#a dibidang teknologi pelaksanaan jasa
konstruksi. 7engan memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam bentuk kasus per
kasus tersebut, mahasiswa akan mampu melakukan pengelolaan pro#ek di bidang jasa
konstruksi bangunan sesuai dengan tujuan kemampuan #ang diharapkan dalam
mengikuti kuliah Manajemen 0onstruksi.
Tujuan penelitian pengembangan metode pembelajaran ini adalah sebagai berikut/
,- Mengembangkan metode CB melalui media pembelajaran Audio Visual dalam
matakuliah Manajemen 0onstruksi untuk meningkatkan wawasan konstruksi
mahasiswa program studi 78 Teknik Sipil =T 4niversitas >egeri Malang dibidang jasa
konstruksi bangunan, dan Mengetahui keberhasilan metode CB melalui media
pembelajaran Audio Visual dalam meningkatkan wawasan konstruksi mahasiswa pada
pembelajaran matakuliah Manajemen 0onstruksi.
Manfaat penelitian #ang diperoleh dari hasil pengembangan metode pembelajaran
ini adalah sebagai berikuit/ ,- Bagi dosen maupun tim pengajar matakuliah Manajemen
0onstruksi< adan#a strategi pengajaran metode pengajaran CB dengan media
pengajaran Audio Visual #ang diwujudkan dalam bentuk C7 +compact disk- dengan
materi beberapa kasus pelaksanaan jasa konstruksi bangunan, maka akan mempermudah
lembaga maupun dosen #ang akan melakukan kegiatan pengajaran dengan han#a
memutar C7 #ang nantin#a akan menjadi bahan dalam pemecahan kasus per kasuh
:
melalui diskusi kelompok, .- Bagi mahasiswa< dihasilkann#a strategi pengajaran
dengan menggunakan metode pengajaran Case Base Learning melalui media
pengajaran Audio Visual, akan dapat mempermudah pengertian dan pemahaman
terhadap wawasan pelaksanaan pro#ek jasa konstruksi bangunan dalam bentuk kasus
per kasus, dan 8- Bagi 2rogram Studi< hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi
proses belajar mengajar khususn#a matakuliah Manajemen 0onstruksi.
P*#"*m%a#"a# M*'-!* P*#"a.a(a# Case-Based Learning M*/a/$ M*!$a
P*#"a.a(a# A!$- V$&a/
2endekatan metode pengajaran CB berorientasi kepada mahasiswa atau
CStudent centeredC, dimana mahasiswa diposisikan sebagai pusat dari proses belajar.
7alam metode ini akan disampaikan kasus n#ata #ang telah terjadi di masa lalu sebagai
sarana pembelajaran, mahasiswa akan belajar dari kasus$kasus dan pemecahan
permasalahan #ang terjadi #ang kemudian akan digunakan sebagai rujukan untuk
memecahkan kasus #ang memiliki ciri dan karakteristik #ang hampir sama dengan #ang
terjadi pada saat ini atau dimasa mendatang. 2en#ampaian kasus kepada mahasiswa
sebagai pusat proses belajar, khususn#a #ang relevan dengan pelaksanaan konstruksi
suatu pro#ek jasa konstruksi akan sulit disampaikan dalam bentuk tulisan, hal itu terkait
dengan kompleksitas permasalahan #ang terjadi sehinga pen#ampaian pesan tersebut
lebih efektif disampaikan dalam bentuk visualisasi gambar dan audio.
Dancangan pengembangan metode pengajaran CB melalui media pengajaran
audio-visual dalam penelitian ini, menggunakan model pengembangan #ang diajukan
oleh Sadiman +,@EA- sebagai berikut/
(
Ya
T$!a0
5ambar ,. Model 2engembangan Media 2engajaran
Sumber; Sadiman 1!"# 1$%
angkah$langkah pengembangan metode pengajaran Case-Based Learning
melalui media audio visual #ang berpijak pada model pengembangan diatas pada
matakuliah Manajemen 0onstruksi dilakukan sebagai berikut/
a. Melakukan identifikasi kebutuhan media pengajaran #ang sesuai dengan kurikulum
dan metode pengajaran #ang digunakan.
b. Merumuskan tujuan media pembelajaran.
c. Mengembangan materi media pengajaran.
d. Merumuskan alat pengukuran +instrument evaluasi keberhasilan- sesuai dengan
indikator keberhasilan #ang telah ditetapkan.
e. Menulis naskah media pembelajaran.
f. Melakukan uji coba.
g. Melakukan revisi media pengajaran
h. Memproduksi media pengajaran audio visual.
Sm%*( Baha# M*!$a
Sumber rujukan dalam pembuatan media pengajaran audio visual adalah
2okok bahasan dalam Satuan "cara 2erkuliahan +S"2- matakuliah Manajemen
0onstruksi terkait dengan pengelolaan pro#ek #ang meliputi perencanaan, penjadwalan,
dan pengendalian suatu pelaksanaan pekerjaan jasa konstruksi. Melalui kasus #ang
dipelajari dari ta#angan gambar dan suara tentang pelaksanaan pekerjaan jasa konstruksi
khususn#a konstruksi bagian atas suatu pekerjaan bangunan gedung, maka mahasiswa
akan mampu melakukan identifikasi pelaksanaan pekerjaan sebagai bahan untuk
A
2erumusan
Tujuan
1dentifikasi
0ebutuhan
2erumusan Butir$
Butir materi
2enulisan
>askah Media
2erumusan "lat
2engukur
0eberhasilan
Test94ji Coba
Dev
isi
>askah siap
produksi
melakukan perencanaan dan penjadwalan. 2ola pembelajaran tersebut #ang akan
digunakan untuk melakukan pemahaman pada setiap melakukan kegiatan pengelolaan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
P*m%a'a# M*!$a
2embuatan media untuk keperluan penelitian pengembang metode pengajaran
Case-Based Learning pada matakuliah Manajemen 0onstruksi meliputi< ,- perancangan
penggambilan gambar, .- pengambilan gambar dan pengisian suara untuk video, dan 8-
editing gambar maupun suara. 2rogram #ang direkam dalam kaset video direncanakan
seban#ak 8 program, dimana satu program digunakan untuk dua kali pertemuan. 7urasi
untuk masing$masing program adalah :( menit. Sebagaimana sarana dan prasarana
#ang ada untuk pengajaran pada 2rodi 78 Teknik Sipil =T 4M, media pengajaran
disediakan dalam bentuk Compact &isk agar supa#a dapat diakses pada komputer
Multimedia.
2ersiapan pembuatan media pengajaran audio visual dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut/
a. 2en#usunan naskah video.
b. 2embuatan narasi.
c. 2embuatan dan pemilihan musik9sound effect untuk video.
0egiatan rekaman gambar dilakukan setelah tahapan persiapan selesai
dilaksanakan. 7alam pengambilan9rekaman gambar melibatkan tim terdiri dari
sutradara, juru kamera, teknisi, pemeran dan ob#ek matakuliah #ang sesuai dengan
pokok bahasan #ang telah ditetapkan dalam matakuliah Manajemen 0onstruksi.
2engambilan gambar dilakukan sesuai dengan fakta pekerjaan jasa konstruksi #ang ada
di lapangan berdasarkan kasu per kasus.
U.$ C-%a P(-!0
4ji validasi terhadap kualitas media pengajaran #ang telah dibuat, dilakukan
dengan cara uji coba produk. 7alam melakukan uji coba tersebut dilakukan dengan tiga
tahapan sebagaimana #ang din#atakan oleh Sadiman +,@EA-, bahwa uji coba media
pengajaran dapat dilakukan sebagai berikut/ ,- uji satu lawan satu, .- uji kelompok
kecil, dan 8- uji lapangan. 4ji coba #ang dilakukan dipilih dengan metode uji coba pada
kelompok kecil #ang terdiri dari ,( mahasiswa 2rodi 78 Teknik Sipil =akultas Teknik
B
4niversitas >egeri Malang #ang sedang memrogram matakuliah Manajemen
0onstruksi.
7ata #ang diharapkan dalam uji kelompok kecil ini adalah tingkat
kemenarikan metode CB melalui media pengajaran audio visual, mengerti tidakn#a
terhadap pesan dalam bentuk kasus #ang disampaikan, mampu tidakn#a
mengidentifikasi kasus dari hasil ta#angan media pembelajaran, dan konsistensi tujuan
serta materi #ang meliputi cukup tidakn#a atau jelas tidakn#a latihan dan contoh #ang
diberikan. "tas dasar adan#a umpan balik dari mahasiswa #ang digunakan sebagai uji
coba ini, maka akan membawa sempurna metode dan media pengajaran #ang
dihasilkan.
I#&'(m*# P*#"m1/a# Da'a
1nstrument pengumpulan data khususn#a untuk keperluan analisis data dari
hasil uji coba lapangan terkait dengan mengukur pengembangan metode pembelajaran
CB dan produksi "udio %isual diadopsi dari instrument surve# mahasiswa #ang di$
kembangkan oleh Faterman, M. ". and Stanle#, 3. 7. +.''8- 1CB Case Anal'sis
(orksheet. Sedangkan untuk mengetahui keberhasilan penggunaan metode CB dalam
meningkatkan pemahaman wawasan konstruksi bangunan gedung melalui media
pengajaran audio-visual pada matakuliah Manajemen 0onstruksi, dikembangkan
instrumen evaluasi pre-test dan post-test #ang telah diuji reliabilitas dan validitasn#a
oleh tim pengajar.
M*'-!* P*#"*m%a#"a# S$&'*m P*m%*/a.a(a# !a# S'(a'*"$ P*/a0&a#aa#
Sistem pembelajaran pada matakuliah Manajemen 0onstruksi #ang
dilaksanakan selama ini, adalah dengan cara memberikan ceramah secara klasikal
kepada mahasiswa sesuai dengan pokok bahasan$pokok bahasan untuk masing$masing
pertemuan sesuai dengan Satuan "cara 2erkuliahan +S"2- #ang telah disusun oleh tim
pengajar matakuliah tersebut. 7alam pen#ampaian ceramah tersebut, sesekali
menggunakan media pembelajaran )ransparenc' Sheet +6G2- maupun media
pembelajaran lainn#a. Metode pembelajaran dengan sistem tersebut selama ini
dipandang dapat men#ampaikan materi$materi pokok bahasan kepada siswa secara
efektif, namun tanpa disadari bahwa selama ini mahasiswa sulit sekali untuk dapat
memba#angkan secara n#ata bagaimana pekerjaan konstruksi tersebut dilaksanakan.
0esulitan$kesulitan tersebut baru nampak setelah dilakukan evaluasi terhadap materi
E
#ang disampaikan dalam pembelajaran, mahasiswa tidak mampu untuk mendiskripsikan
tahapan pekerjaan konstruksi terkait dengan melakukan perencanaan dan penjadualan
pelaksanaan pekerjaan.
Bertolak dari sistem pembejaran #ang ada, metode pengembangan sistem
pembelajaran dengan menggunakan metode Case Based Learning melalui media
pembelajaran audio visual dapat dikelompokkan menjadi dua, #akni/ ,- metode
pengembangan kasus sebagai materi pembelajaran, dan .- metode pengembangan media
pengajaran #ang digunakan untuk men#ampaikan kasus tersebut kepada mahasiswa.
Metode pengembangan kasus sebagai materi pembelajaran matakuliah
manajemen konstruksi #ang berorientasi kepada tercapain#a pemahaman mahasiswa
dalam melakukan perencanaan dan penjadualan pelaksanaan pembangunan gedung
#ang menggunakan kerangka struktur beton meliputi pekerjaan plat, balok, dan kolom
diawali dengan strategi pengembangan kasus sebagai berikut/ ,- Memperkenalkan
kasus +*ntroduce the Case-, .- Mengenal pokok persoalan ++ecogni,e -otential *ssues-,
8- Mengidentifikasi tema utama +*dentif' .a/or )hemes-, :- Mengajukan pertan#aan$
pertan#aan khusus +-ose Specific 0uestions-, (- Mendapatkan sumber tambahan
+1btain Additional +esources-, A- Menetapkan permasalahan$permasalahan +&efine
-roblems-, B- Merancang dan mengadakan pen#elidikan ilmiah +&esign and Conduct
Scientific *nvestigations-, E- Men#ediakan bahan untuk mendukung kesimpulan
+-roduce .aterials to Support Conclusions-.
6leh karena metode CB adalah metode #ang menjadikan mahasiswa sebagai
pusat belajar, maka kasus #ang telah dikembangan melalui beberapa strategi diatas
adalah terkait dengan kasus pelaksanaan konstruksi plat, balok, dan kolom bangunan
gedung. 0asus$kasus tersebut dipilih oleh karena sebagai bagian struktur atas #ang
menjadi suatu sistem dari struktur rangka beton untuk bangunan gedung. Masing$
masing kasus merupakan suatu rangkaian pekerjaan konstruksi #ang disajikan dalam
bentuk audio visual. Dumusan kasus #ang telah ditetapkan dan dikembangkan,
selanjutn#a menjadi materi pembelajaran dalam kelas.
Strategi pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode CB sangat
tergantung dari bentuk kasus #ang disajikan. 0asus #ang digunakan dalam matakuliah
Manajemen 0onstruksi ini disampaikan dalam format media video-audio, strategi
pelaksanaan dilakukan dalam beberapa tahapan sebagai berikut/ ,- 1dentifikasi kasus,
pelaksanaan identifikasi kasus$kasus #ang disampaikan menggunakan metode CB
@
melalui media pembelajaran audio-video dilakukan berdasarkan elemen struktur bagian
atas +plat, balok, dan kolom-, mahasiswa men#aksikan ta#angan dan mendengarkan
penjelasan serta keterangan$keterangan dalam gambar tersebut selama kurang lebih .'
menit. 7ari hasil men#aksikan dan mendengarkan ta#angan tersebut, mahasiswa
diminta untuk menuliskan dalam daftar pendek kasus$kasus pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan bagian elemen struktur atas #ang dita#angakan. 1dentifikasi kasus$kasus
konstruksi dapat dilakukan dalam kelompok$kelompok kecil #ang beranggotakan
seban#ak ( orang mahasiswa. 0asus$kasus pelaksanaan pekerjaan konstruksi #ang telah
diidentifikasikan, untuk selanjutn#a dideskripsikan dan disampaikan dalam diskusi
kelas oleh masing$masing kelompok kecil secara bergantian dengan dibantu oleh dosen
matakuliah #ang bersangkutan. Melalui presentasi deskripsi kasus$kasus #ang telah
teridentifikasikan dalam masing$masing kelompok kecil, diharapkan akan mampu
melibatkan semua mahasiswa dalam kelas tersebut untuk melakukan pemahaman
terhadap kasus pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan elemen struktur #ang dijadikan
kasus utama< .- Mengenal pokok persoalan, kasus$kasus #ang telah terdeskripsikan
perlu dicari secara bersama tentang pokok persoalan kasus tersebut bisa terjadi. Melalui
diskusi kelompok, mahasiswa mencoba untuk mengenal pokok persoalan kasus$kasus
tersebut. Misaln#a kasus begisting plat pada kasus utama pelaksanaan pekerjaan plat
beton +kasus 1-, dalam kasus tersebut dideskripsikan bahwa terdapat begisting plat beton
#ang menggunakan baja lapis aluminium bergelombang +boundeck-< 8- Mengidentifi$
kasi tema utama, dimaksudkan untuk memikirkan kasus secara keseluruhan. 7alam
pelaksanaan implementasi CB menggunakan media pembelajaran audio-video ini,
tema utama dari kasus sudah disampaikan dalam pesan pertama ta#angan video, namun
secara sepintas mahasiswa belum memahami dari pesan itu. Terkait dengan hal tersebut,
setelah mahasiswa mampu melakukan identifikasi dan deskripsi kasus dari ta#angan
tersebut, diharapkan mahasiswa dapat merangkai semua kasus$kasus #ang terjadi
tersebut sebagai suatu rangkaian kasus sebagai tema utama. Strategi pelaksanaan untuk
menentukan tema utama dari kasus tersebut dapat dilakukan secara bersama$sama
dengan cara menan#akan identifikasi tema utama #ang telah dilakukan dari masing$
masing kelompok, instruktur akan menginventaris jawaban$jawaban, selanjutn#a
bersama$sama akan merumuskan tema utama dari kasus tersebut. 2erumusan tema
utama hasil diskusi kelas akan disampaikan kepada mahasiswa untuk dapat digunakan
memahami secara keseluruhan kasus$kasus dari ta#angan video-audio tersebut< :-
Menetapkan permasalahan, dimaksudkan untuk memahami secara keseluruhan kasus$
,'
kasus dari ta#angan audio-video. 2ermasalahan$permasalahan #ang muncul dari kasus
tersebut harus ditetapkan terlebih dahulu, sehingga masing$masing mahasiswa akan
mampu memahami secara mendalam kasus$kasus #ang terjadi secara n#ata dari
pekerjaan konstruksi plat, balok, dan kolom #ang telah dita#angkan. 2enetapan
permasalahan$permasalahan dari pengembangan tema utama #ang telah terumuskan,
terlebih dahulu perlu ditetapkan seperti apakah pemecahan permasalahan dalam kasus
#ang diinginkan. Sebagaimana dalam tujuan pembelajaran berbasis kasus, bahwa
pembelajaran tersebut dipusatkan pada pembelajaran #ang berasal dari kasus n#ata #ang
terjadi sebelumn#a, dan pembelajaran ini lebih penting dari pada pemecahan
permasalahan. Hadi pemecahan permasalahan #ang dimaksudkan disini adalah bukan
menitik beratkan pada pen#elesaian permasalahann#a, namun #ang dibutuhkan adalah
belajar pengetahuan dari identifikasi kasus sebagai bentuk pen#elesaian permasalahan
#ang telah terjadi secara n#ata sebelumn#a. Tahapan$tahapan dalam menetapkan
permasalahan #ang muncul dari kasus #ang n#ata dapat diuraikan sebagai berikut/ a-
Men#ebutkan permasalahan dengan cara memahami penjelasan singkat instruktur atau
dari terminolog'. b- memberikan contoh permasalahan dengan mempertimbangkan
pada aspek dari permasalahan, hubungan permasalahan, komponen dari permasalahan,
lingkungan permasalahan, dan batasan masalah. dan c- Menghasilkan pen#elesaian
melalui brainstorming. 2enetapan permasalahn #ang relevan dengan kasus #ang
disampaikan dalam ta#angan video-audio sesuai dengan tahapan penetapan permasalaha
tersebut dicontohkan sebagai berikut/ 2ada ta#angan kasus pertama pelaksanaan
pekerjaan konstruksi plat beton, salah satu permasalahan #ang dapat ditetapkan adalah
terkait dengan konstruksi begisting pada pekerjaan plat tersebut. 2ermasalahann#a
adalah/ apakah jenis bahan begisting untuk dasar plat #ang dipilih pada pekerjaan plat
beton tersebut?, dan bagaimanakah pelaksanaan konstruksi begisting pada pekerjaan
plat beton?. Tahapan terakhir dalam pelaksanaan pembelajaran CB melalui media
pembelajaran Audio-Video adalah (- Membuat kesimpulan, akhir dari pembelajaran
menggunakan metode CB melalui media pembelajaran audio-video adalah
men#ampaikan kesimpulan atau laporan akhir hasil pembelajaran #ang dilaksanakan
dengan mempertimbangkan hal$hal sebagai berikut/ a- Mengembangkan analisis atau
laporan dari pendapat mahasiswa, b- Menghasilkan bahan #ang mendukung
pemahaman dari kesimpulan #ang dibuat.
7engan mempertimbangan kedua hal tersebut diatas, kesimpulan dari hasil
pembelajaran dengan metode CB melalui media pembelajaran audi-video akan dapat
,,
terangkum dalam satu pemahaman permasalahan kasus secara keseluruhan #ang
nantin#a akan bermanfaat bagi mahasiswa untuk melakukan perencanaan dan
penjadualan kasus konstruksi.
Im1/*m*#'a&$ !a# E2a/a&$
1mplementasi pembelajaran matakuliah Manajemen 0onstruksi untuk
meningkatkan pemahaman wawasan konstruksi #ang menggunakan metode
pembelajaran CB melalui media pembelajaran audio-video dilaksanakan dalam tiga
tahapan, tahap pertama adalah pembelajaran kasus 1 , #aitu pelaksanaan pekerjaan 2elat
Beton Bertulang. Tahapan kedua adalah pelaksanaan pekerjaan Balok Beton Bertulang,
dan tahapan ketiga adalah pelaksanaan pekerjaan 0olom Beton Bertulang. 2eningkatan
wawasan konstruksi di sampaikan pada awal perkuliahan matakuliah Manajemen
0onstruksi, diharapkan melaui pembelajaran tersebut wawasan mahasiswa terhadap
pelaksanaan pekerjaan konstruksi meningkat khususn#a pekerjaan struktur beton
bertulang bagian atas, dan pada akhirn#a mahasiswa akan mampu melakukan
pengelolaan pelaksanaan konstruksi #ang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian.
2elaksanaan pembelajaran masing$masing tahapan dilaksanakan sesuai dengan
siklus pembelajaran CB, mahasiswa diminta untuk memperhatikan ta#angan gambar
dan suara masing$masing kasus sebagai suatu perkenalan kasus kepada mahasiswa,
selanjutn#a berdiskusi untuk mengenal pokok persoalan, mengidentifikasi tema utama,
menetapkan permasalahan, dan membuat kesimpulan. Siklus tersebut dilalui oleh
mahasiswa sebagai proses pembelajaran kasus$kasus #ang terjadi untuk digunakan
memecahkan problem saai ini. 0asus n#ata #ang terjadi dimasa lalu didokumentasikan
dengan baik sebagai sarana pembelajaran dalam bentuk video-audio. Melalui
implementasi CB #ang dikembangkan dalam pembelajaran pada kelompok$kelompok
kecil #ang merupakan sebuah model untuk menciptakan sistem intelligent, #aitu suatu
sistem #ang berdasarkan oleh referensi kepada pengalaman sebelumn#a. 7alam setiap
kasus masa lalu, selalu terkandung didalamn#a problem sekaligus pemecahan
masalahn#a. Mahasiswa menggali dan menemukan problem serta pemecahann#a di
bawah pengarahan tutor.
0asus #ang digunakan dalam pengajaran dipakai untuk meningkatkan
pembelajaran tentang prinsip dasar +teori- dan praktek. Mahasiswa harus menggali dan
,.
menemukan problem serta pemecahaan dari masing$masing kasus #ang diberikan sesuai
dengan durasi waktu dibawah pengarahan tutor dalam suatu format diskusi. Mahasiswa
belajar ban#ak hal pada saat proses menemukan problem dari kasus masa lalu dan
menemukan bagaimana kasus tersebut telah dipecahkan, penemuan ini akan digunakan
sebagai bahan untuk memecahkan masalah saat ini +current problem and final solution-,
dimana seringkali lebih efisien digunakan untuk memecahkan masalah dengan beranjak
dari pemecahan sebelumn#a pada masalah #ang sejenis, ketimbang mulai dari nol.
Gasil evaluasi terhadap penggunaan metode pembelajaran CB melalui media
pembelajaran audio-video disajikan dalam tabel , sebagai berikut/
Ta%*/ 34 Da'a P*#"ama'a# P*#""#aa# M*'-!* CBL m*/a/$ M*!$a
P*m%*/a.a(a# A!$-5V$!*- Ka&& P*/a0&a#aa# K-#&'(0&$
>o 1tem 2ern#ataan
2endapat Desponden Terhadap
2ern#ataan +;-
T. Setuju >etral Setuju
,
Sa#a lebih ban#ak bekerja dengan bersama$sama
menggunakan studi kasus daripada biasan#a
A.AB ,'.'' E8.88
. 0asus ini menarik bagi sa#a untuk mempelajari A.AB ,8.88 E'.''
8
Sa#a merasa memiliki cukup waktu untuk mencari sumber
belajar +teks book, video clip, jurnal dll- dan mengerjakan
tugas
.A.AB :A.AB .A.AB
: Sa#a bisa menemukan9mendapatkan sumber #ang berbeda ,'.'' 8'.'' A'.''
(
Sa#a merasa telah memiliki pemahaman #ang lebih baik
dari proses pengetahuan setelah menggunakan modul ini
A.AB ,'.'' E8.88
A
Sa#a memiliki pemahaman #ang lebih baik dari dasar
pengetahuan +jasa konstruksi- #ang berhu$bungan dengan
kasus ini sebagai hasil dari penggunaan kasus ini
A.AB .A.AB AA.AB
B 0asus ini mudah untuk digunakan .8.88 (A.AB .'.''
E
Sa#a bisa memberikan dukungan #ang baik untuk
kesimpulan
,8.88 :8.88 :8.88
@ Sa#a merasa mengerti permasalahan utama dari kasus ini ,'.'' 8A.AB (8.88
,'
Sa#a bisa mengidentifikasikan kasus untuk pen#elidikan
lebih lanjut
,A.AB (A.AB .A.AB
,,
Ban#ak mahasiswa +dalam kelompok- #ang bisa
menggunakan argumentasi #ang me#akinkan dengan
kawann#a
,A.AB 88.88 ('.''
,.
Ban#ak mahasiswa +dalam kelompok- #ang bisa mengerti
kasus ini dan mengajukan pertan#aan untuk mengikuti
.A.AB 88.88 :'.''
,8
2engalaman sa#a secara keseluruhan dengan pembelajaran
berbasis kasus adalah memuaskan
,8.88 ,8.88 B8.88
Sebagaimana dalam karakteristik penggunaaan metode CB dalam proses
belajar mengajar #ang salah satu diantaran#a menggunakan rancangan strategi dalam
,8
format diskusi, maka keberhasilan dalam penulisan kasus ditentukan pula oleh
rancangan format diskusi #ang baik. 7ata hasil surve# evaluasi penggunaan metode
CB melalui Audio-Video dalam proses belajar mengajar dalam bentuk format diskusi,
nampak bahwa E8,88; responden men#atakan setuju bahwa penulisan kasus #ang
dilakukan dalam proses belajar mengajar tersebut lebih ban#ak dilakukan secara
bersama$sama atau dalam kelompok diskusi.
2emilihan kasus #ang disampaikan melalui metode CB dengan
menggunakan media pembelajaran Audio Visual tersebut didasarkan dari identifikasi
permasalahan mahasiswa pada periode sebelumn#a. 7ari data hasil surve# evaluasi
pengamatan penggunaan metode CB terkait dengan hal tersebut diperoleh angka E';
responden men#atakan setuju, ,8,88; netral, dan han#a A,AB; #ang men#atakan tidak
setuju. %ariasi prosentase pendapat terhadap pern#ataan tersebut menunjukkan adan#a
variasi tingkat wawasan #ang dimiliki oleh mahasiswa terhadap kasus #ang
dita#angkan. 2endapat #ang men#atakan setuju bahwa kasus tersebut menarik lebih
besar dari lainn#a, hal itu menunjukan bahwa kasus tersebut menarik bagi mahasiswa
untuk diketahui dan dipelajari.
2endapat responden terhadap kecukupan waktu untuk mencari sumber
belajar lain dalam menegerjakan tugas untuk mempelajari kasus #ang diterima, data
evaluasi diperoleh angka .A,AB; men#atakan tidak setuju dan setuju, sedangkan
:A,AB; men#atakan netral terhadap pern#ataan tersebut. 7ari ken#atan #ang ada,
bahwa penggunaan metode CB memerlukan waktu #ang lebih ban#ak dari metode
ceramah +clasical-, mahasiswa merasa bahwa waktu #ang diberikan untuk belajar
dengan menggunakan metode tersebut cukup ban#ak men#ita waktu, sehingga
kesempatan untuk mendapatkan sumber belajar lainn#a sangat kecil sekali.
2engamatan terhadap responden terkait dengan perolehan sumber #ang
berbeda dari #ang biasan#a diperoleh mahasiswa, prosentase pendapat tanggapan
responden #ang men#atakan setuju seban#ak A';, netral 8';, dan #ang tidak setuju
A,AB;. Gal tersebut disebabkan oleh karena sebagian besar mahasiswa berasumsi
bahwa #ang diikuti dalam proses belajar mengajar tersebut mengunakan sumber media
pembelajaran #ang berbeda dari biasan#a, sehingga responden #ang men#atakan setuju
bahwa #ang mereka ikuti merupakan sumber belajar #ang berbeda menempati urutan
#ang terbesar.
2rosentase hasil pengamatan terhadap responden menunjukkan seban#ak
A,AB; men#atakan tidak setuju, ,'; netral, dan E8,88; men#atakan setuju.
,:
2emahaman materi pembelajaran dengan metode CB melalui penggunaan media
pembelajaran Audio-video dalam bentuk format diskusi, sangat membantu mahasiswa
dalam melakukan proses pemahaman materi #ang lebih baik. Melalui tahapan mengenal
kasus, identifikasi kasus, hingga membuat suatu kesimpulan dalam bentuk format
diskusi sangat ban#ak membantu mahasiswa dalam proses pemahaman.
0asus$kasus #ang telah dikenal dan kemudian dikembangkan dalam diskusi
kelompok, mahasiswa akan memiliki pengetahuan dan pemahaman #ang lebih baik dari
kasus #ang dipelajari sebelumn#a. Gasil pengamatan menunjukkan bahwa responden
#ang men#atakan netral seban#ak (A,AB;, .8,88; tidak setuju, dan .',''; setuju.
2rosentase pendapat tersebut dapat diintepretasikan bahwa sebagian besar responden
merasakan tingkat kemudahan dan kesulitan dalam penggunaan pemahaman
pengetahuan #ang telah diterima sama besarn#a. Gal ini juga bermakna, bahwa
pengetahuan #ang baru dipahami melalui metode CB dengan menggunakan media
pembelajaran Audio-Video merupakan pengetahuan #ang dianggap baru, mahasiswa
belum mengetahui akan digunakan sebagai apa pengetahuan tersebut.
Sebagai tujuan akhir dalam tahapan melakukan pembelajaran dengan metode
CB adalah mampu untuk membuat suatu kesimpulan dari hasil diskusi #ang dilakukan
dalam masing$masing kelompok. 0emampuan mahasiswa untuk mampu men#impulkan
dari apa #ang dilihat dan didengar dari ta#angan media pembelajaran audio-video
sangat bervariasi. Mahasiswa #ang mampu melakukan sintesa dari hasil diskusi, maka
akan mampu merumuskan suatu kesimpulan dari materi #ang dipelajari. Sedangkan
#ang kurang memiliki kemampuan tersebut akan men#atakan bahwa tidak setuju
ataupun netral bahwa apa #ang dipelajari melalui pemahaman kasus$kasus tadi akan
dapat dirumuskan dalam suatu kesimpulan. 2rosentase hasil pengamatan pendapat
responden terhadap pern#ataan tersebut menunjukkan, bahwa responden #ang
men#atakan tidak setuju adalah ,8,88;, :8,88; adalah netral dan setuju.
"dan#a pengenalan kasus #ang diberikan oleh dosen diawal proses belajar
mengajar sesuai dengan petunjuk pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
metode CB melalui media pembelajaran audio visual, maka kasus$kasus #ang
dipelajari oleh mahasiswa dapat secara optimal dipahami. Tidak han#a diawal
pelaksanaan proses belajar mengajar saja, dosen juga selalu mendampingi mahasiswa
dalam melakukan identifikasi kasus hingga men#ampaikan kesimpulan hasil diskusi,
sehingga mahasiswa merasa mengerti permasalahan utama dari sajian kasus tersebut.
2rosentase hasil pengamatan terhadap responden #ang men#atakan tidak setuju terhadap
,(
item pern#ataan tersebut sebesar ,','';, 8A,AB; netral, dan seban#ak (8,88;
men#atakan setuju.
Tinggin#a minat mahasiswa dalam mempelajari maupun keingintahuan
mahasiswa terhadap kasus #ang dipelajari, nampak dari upa#a mahasiswa untuk
melakukan identifikasi kasus$kasus #ang dipelajari dalam bentuk identifikasi terhadap
tahapan pelaksanaan pekerjaan #ang terkait dengan kasusn#a. 0etajaman identifikasi
tersebut dipengaruhi oleh ban#ak dan sedikitn#a wawasan terhadap pelaksanaan
konstruksi #ang telah dimilikin#a. Semakin ban#ak wawasan konstruksi seorang
mahasiswa, semakin detail identifikasi tahapan pelaksanaan pekerjaan #ang dapat
dilakukan dan semakin ban#ak tahu terhadap keterkaitan dengan pelaksanaan konstruksi
#ang lainn#a. Gasil pengamatan terhadap responden, #ang setuju terhadap pern#ataan
pengamatan tersebut dan #ang menunjukkan bahwa mahasiswa #ang memiliki
pemahaman pengetahuan wawasan konstruksi dan keterkaitan dengan pelaksanaan
lainn#a han#a sebesar .A,AB;, sedangkan seban#ak (A,AB; men#etakan netral belum
mengetahui kegunaan lebih lanjut dari kasus #ang dipahamin#a.
Strategi penggunaan CB dalam proses belajar mengajar menggunakan
format diskusi, akan memberikan ban#ak kesempatan kepada mahasiswa anggota
kelompok diskusi untuk saling memberikan argumentasi dalam pemahaman kasus,
identifikasi, penentuan tema, hingga pembuatan kesimpulan. Gasil pengamatan
tanggapan responden terhadap pern#ataan tersebut adalah ('; men#atakan setuju,
88,88; netral, dan ,A,AB; tidak setuju. "dan#a variasi tanggapan mahasiswa tersebut
mencerminkan kemampuan verbal mahasiswa #ang rendah, keberanian untuk
men#ampaikan argumen diba#angi oleh kekhawatiran bahwa argumen #ang
disampaikan salah atau tidak relevan, sehingga ban#ak mahasiswa #ang cenderung
sebagai peserta pasif dalam diskusi. Iang memiliki kemampuan verbal tinggi, akan
dengan senang dan sangat setuju bilamana dalam proses belajar mengajar memberi
kesempatan kepada mereka untuk ban#ak berargumentasi dalam men#ampaikan
pendapat khususn#a terkait dengan pemahaman kasus #ang dipelajarin#a.
0etertarikan mahasiswa untuk belajar menggunakan metode CB melalui
media pembelajaran audio-video nampak dari hasil pengamatan sebagai berikut/ :';
mahasiswa berpendapat setuju, 88,88; netral, dan .A,AB; tidak setuju terhadap
pern#ataan bahwa ban#ak mahasiswa #ang bisa mengerti kasus dan mengajukan pertan#aan
untuk mengikuti. 7ari hasil pengamatan #ang men#atakan setuju tersebut, mencerminkan
bahwa mahasiswa tertarik dengan penggunaan metode CB melalui media audio-video,
,A
sedangkan lainn#a menunjukkan kenetralan dan ketidak setujuan mahasiswa karena
ketidak mengertian kasus #ang mereka pelajari dengan menggunakan metode
pemebalajaran tersebut.
2engamatan kepada responden terkait dengan kepuasan mahasiswa dalam
menggunakan metode pembelajaran CB melalui media pembelajaran audio-video
diperoleh hasil sebagai berikut/ B8,88; men#atakan setuju, ,8,88; netral dan tidak
setuju. 2ersentase pern#ataan tersebut dapat diintepretasikan bahwa sebagian besar
mahasiswa merasa puas dengan penggunaan metode pembelajar tersebut, ban#ak hal
#ang bisa digali melalui kasus$kasus #ang dipelajari secara bersama dalam kelompok$
kelompok diskusi, mereka lebih mudah mengeti dan memahami melalui belajar berbasis
kasus tersebut.
7isamping uraian data hasil pengamatan penggunaan metode pembelajaran
CB melalui media pembelajaran Audio-Video untuk masing$masing item pern#ataan
hasil surve# dari pertan#aan tertutup di atas, ada beberapa temuan #ang menarik dari
hasil pengamatan secara langsung dalam proses belajar mengajar matakuliah
Manajemen 0onstruksi pada pokok bahasan perencanaan dan penjadualan adalah
sebagai berikut/
a. Sebagian besar mahasiswa men#atakan keinginann#a untuk menggunakan
pembelajaran berbasis kasus pada matakuliah lainn#a. 7engan menggunakan
pembelajaran CB melalui media pembelajaran Audio-Visual mahasiswa berharap
kasus$kasus #ang telah terjadi dalam pelaksanaan jasa konstruksi dapat langsung
disaksikan sebagai sumber belajar, sehingga mahasiswa lebih ban#ak
menggunakann#a dalam melakukan perencanaan dan penjadwalan pelaksanaan
pekerjaan jasa konstruksi.
b. Ban#ak hal #ang dapat diketahui dan dipelajari dari pembelajaran berbasis kasus
melalui media pembelajaran Audio-Video2 melalui media tersebutmahasiswa sangat
terbantu dalam mempelajari dan memahami sesuatu khususn#a pelaksanaan jasa
konstruksi #ang belum pernah dilihat.
c. "dan#a perasaan #ang sangat senang dari sebagian besar mahasiswa #ang mengikuti
perkuliahan dengan menggunakan metode CB melalui media pembelajaran Audio-
Visual, motivasi mahasiswa meningkat #ang pada akhirn#a akan membawa
peningkatan kualitas pembelajaran terhadap matakuliah #ang diikutin#a.
,B
Meningkatn#a interaktive antara mahasiswa dengan mahasiswa dan antara
dosen dengan mahasiswa dalam proses pembelajaran. 7ari hal$hal #ang baru diketahui
dan dipelajari secara bersama dalam kelompok diskusi, mahasiswa ban#ak
menggunakan kesempatan melakukan diskusi dalam kelompok, antar kelompok, bahkan
dengan dosenn#a.
0eberhasilan pengajaran matakuliah Manajemen 0onstruksi khususn#a
dalam melakukan perencanaan dan penjadualan pelaksanaan pekerjaan bangunan
gedung dapat dilihat dari efektif tidakn#a metode pembelajaran #ang digunakan, hal
tersebut dapat diukur dari adan#a perubahan hasil pengukuran terhadap pemahaman
wawasan konstruksi #ang disampaikan dengan metode CB melalui media
pembelajaran Audio-Video dalam bentuk kasus per kasus. 2emahaman wawasan
konstruksi din#atakan baik bilamana ada gain antara nilai pre-test dan post-test pada
kasus wawasan konstruksi #ang dipelajari dalam matakuliah tersebut. 7isamping itu,
pemahaman terhadap materi dalam kasus #ang disajikan dapat dilihat dari adan#a
perbedaan #ang signifikan hasil pengujian secara statistic +uji$T- pada responden secara
berpasangan antara nilai pre-test dengan nilai post- test dengan taraf signifikansi ','(.
7ari deskripsi data nilai pre-test dan post-test +5ambar .- untuk masing$
masing responden menunjukkan bahwa nilai pre-test lebih rendah dari nilai post-test
pemahaman wawasan konstruksi. Terkait dengan hal tersebut, pengajaran matakuliah
Manajemen 0onstruksi #ang menggunakan metode pembelajaran CB melalui media
pembelajaran audio-video berhasil meningkatkan pemahaman wawasan konstruksi
kepada mahasiswa melalui kasus$kasus #ang dipelajari secara berkelompok. Mahasiswa
dapat memahami kasus$kasus pelaksanaan pekerjaan pelat, balok, dan kolom melalui
identifikasi kasus hingga men#impulkan tahapan$tahapan masing$masing pelaksanaan
pekerjaan. 7engan telah dipelajarin#a pentahapan pelaksanaan pekerjaan melalui kasus$
kasus tersebut, mahasiswa akan mampu pula untuk melakukan perencanaan dan
penjadwalan pelaksanaan pekerjaan #ang terkait dengan kasus #ang dipelajari.
,E
5ambar .. 5rafik 3ain -re-test dan -ost-test
Gasil analisis statistik 4ji$T berdasarkan nilai pre-test dan post-test sampel
berpasangan sebagai berikut/
Paired Samples Statistics)
Mean >
Std.
7eviation
Std. 3rror Mean
2air ,
Skor 2re Test 8,.A''' .( ,,.EBBE( ..8B((B
Skor 2ost Test AB.'''' .( ,,.'EABE ...,B8A
Paired Samples Correlations)
> Correlation Sig.
2air ,
Skor 2re Test J Skor
2ost Test
.( .8BE .'A.
Paired Samples est)
2aired 7ifferences
t df
Sig.
+.$tailed-
Mean
Std.
7eviation
Std.
3rror
Mean
@(; Confidence
1nterval of the
7ifference
ower 4pper
2air
,
Skor 2re
Test $ Skor
2ost Test
$8(.:''' ,..E..(, ..(A:(' $:'.A@.@ $8'.,'B, $,8.E': .: .'''
,@
Gasil perhitungan statistik hubungan sample berpasangan +-aired Samples
Correlations-, diperoleh angka ','A. #ang lebih besar dari tingkat signifikansi #ang
telah ditetapkan sebesar '.'(, hal ini menunjukkan bahwa ada kelemahan data #ang
tidak berkorelasi secara signifikan. Sedangkan uji beda untuk data sample #ang
berpasangan diperoleh nilai signifikansi adalah '.''' #ang jauh lebih kecil dari taraf
signifikansi #ang telah ditetapkan sebesar '.'(, hal ini dapat diintepretasikan bahwa ada
perbedaan #ang signifikan antara nilai pre-test dengan nilai post-test dalam pemahaman
wawasan konstruksi kasus pelaksanaan pekerjaan pelat, balok, dan kolom beton
bertulang. 7engan kata lain dapat dikatakan, perbedaan #ang signifikan tersebut
menggambarkan adan#a tambahan pemahaman mahasiswa dalam proses belajar
mengajar melalui belajar kasus masa lalu dengan menggunakan media pembelajaran
audio-video. Derata nilai post-test +AB.''''- lebih besar dari rerata nilai pre-test
+8,.A'''-.
K*&$m1/a# !a# Sa(a#
Simp!lan/ "dan#a materi #ang disampaikan menggunakan metode CB
melalui media audio -video dalam bentuk kasus$perkasus pelaksanaan pekerjaan jasa
konstruksi bangunan dalam proses belajar mengajar matakuliah Manajemen 0onstruksi,
mahasiswa akan dengan mudah menerima dan memahami wawasan konstruksi.
Meningkatn#a wawasan mahasiswa terhadap pelaksanaan pro#ek jasa konstruksi dapat
dilihat dari adan#a kemampuan mahasiswa dalam melakukan identifikasi kasus,
mengenal pokok permasalahan, identifikasi tema utama, menetapkan permasalahan, dan
membuat suatu kesimpulan dalam diskusi kelompok. Gasil surve# terhadap pendapat
mahasiswa menunjukkan sebagian besar men#atakan setuju terhadap pern#ataan positip
pengamatan terkait dengan pembelajaran berbasis kasus. 7isamping itu, hasil
pengamatan langsung menunjukkan adan#a peningkatan interactive mahasiswa dengan
mahasiswa maupun dengan dosen dalam proses belajar mengajar pada matakuliah
Manajemen 0onstruksi di bidang pelaksanaan konstruksi.
0eberhasilan pemahaman wawasan konstruksi melalui pembelajaran #ang
menggunakan metode CB melalui media pembelajaran Audio-Video pada matakuliah
Manajemen 0onstruksi, ditunjukkan adan#a gain nilai post-test terhadap pre-test.
7isamping itu adan#a perbedaan #ang signifikan antara nilai pre-test dengan post-test2
menunjukkan adan#a peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap wawasan konstruksi
dengan melakukan identifikasi terhadap pentahapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
.'
pelat, balok, dan kolom beton bertulang guna untuk melakukan perencanaan dan
penjadwalan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Saran" 0epada para dosen khususn#a tim pengajar matakuliah Manajemen
0onstruksi, dalam pelaksanaan pembelajaran #ang menggunakan metode CB atau
CBD akan lebih efektif bilamana dilakukan sebagai berikut/ +,- memberi ke#akinan
kepada mahasiswa untuk memiliki kesempatan menerapkan secara langsung tentang apa
#ang mereka pelajari untuk mendapatkan umpan balik #ang n#ata tentang apa #ang
mereka kerjakan, membantu menjelaskan apa #ang terkaji jika itu tidak diharapkan, dan
memiliki suatu kesempatan untuk mencoba dan mecoba lagi sampai mereka berhasil
dan menjadi lebih memahami dari apa #ang mereka pelajari< +.- melakukan tradisi
dalam kelas misaln#a diskusi dan aktivitas$aktivitas lain untuk membuat mahahasiswa
ban#ak bertan#a dan mampu merefleksikan pengalamann#a di bidang tersebut,
menguraikan apa #ang mereka kerjakan dan pelajari, dan mengartikulasikann#a untuk
dirin#a sendiri dan lainn#a, dan +8- me#akinkan kepada mahasiswa untuk mampu
mengantisipasi dari macam situasi ke depan sesuai dengan kasus #ang mereka pelajari,
sehingga mereka akan mampu memba#angkan penerapan pekerjaan dalam perencanaan,
penjadwalan, dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
0epada para dosen #ang menggunakan metode pembelajaran CB atau CBD
sebagai sumber belajar, disarankan melakukan inde4 perpustakaan #ang baik dari kasus
#ang dipelajarin#a untuk digunakan oleh masing$masing individu maupun kelompok
#ang memungkinkan digunakan selama pembelajaran.
2enggunaan metode pembelajaran CB atau CBD oleh dosen dalam proses
belajar mengajar, disarankan sebagai aktivitas #ang dapat mendorong pembelajaran
dalam bentuk pengaturan melakukan presentasi maupun menulis kasus untuk bersam$
sama dengan lainn#a dalam kelompok.
7isarankan kepada dosen #ang menggunakan metode CB atau CBD dalam
proses belajar mengajar, untuk memberikan cara pengelolaan kepada mahasiswa
sebagai pusat pemecahan kasus, pro/ect-based, atau desain-based kelas #ang membantu
mahasiswa lainn#a bergerak melangkah ke depan #ang sama untuk bersama$sama
menerima ban#ak ide tentang langkah #ang sama. 7isamping itu mahasiswa akan
men#impan kasus$kasus secara langsung dalam memori #ang dapat digunakan untuk
dapat melakukan pemikiran ke depan #ang lebih cepat terhadap pengembangan kasus
#ang dipelajari sebelumn#a.
.,
K*%*(/a#.'a#
0eberlanjutan penggunaan metode pembelajaran CB atau CBD melalui media
pembelajaran audi-video dalam pembelajaran matakuliah Manajemen 0onstruksi prodi
78 Teknik Sipil sangat dipengaruhi oleh faktor kesiapan perangkat lunak dan keras
dalam implementasin#a. Secara rinci faktor$faktor tersebut adalah sebagai berikut/
,. 2enguasaan aplikasi soft5are maupun hard5are$n#a oleh dosen ataupun instruktur
#ang akan men#ampaikan materi dengan metode tersebut, minimal dapat
mengoperasikan perangkat multimedia.
.. "dan#a sosialisasi kepada para sejawat dosen khususn#a anggota tim pengajar
0elompok Bidang 0eahlian +0B0- Manajemen 0onstruksi melalui seminar di
tingkat prodi, poster, maupun leaflet terkait dengan keberhasilan penggunaan media
pembelaran CB melalui media pembelajaran audio-video.
8. "dan#a regulasi di tingkat Hurusan #ang mengatur adan#a pemanfaatan hasil$hasil
pengembangan metode dan media pembelajaran pada matakuliah$matakuliah lain
#ang masih relevant dengan matakuliah Manajemen 0onstruksi guna meningkatkan
kuantitas dan kualitas kelulusan.
:. "dan#a fasilitas sarana prasarana ruang pembelajaran Audio Visual Aid +"%"- #ang
dimiliki oleh Hurusan Teknik Sipil, akan mampu menunjang keberlangsungan
penggunaan metode pembelajaran CB melalui media pembelajaran audio-video.
(. "dan#a matakuliah$matakuliah lain #ang masih relevant dan sejenis dalam
pembelajarann#a menggunakan metode CB melalui media pembelajaran audio-
video #ang dikembangkan dalam matakuliah Manajemen 0onstruksi, diantaran#a
adalah matakuliah Teknologi 0onstruksi dan Beton, 2erancangan ,, Metode
2elaksanaan 0onstruksi, dan 3stimasi Bia#a.
7engan memperhatikan faktor$faktor di atas, maka keberlanjutan pengajaran
metode CB khususn#a dalam matakuliah Manajemen 0onstruksi akan dapat terlaksana
dengan baik, hal ini mengingat kemampuan sumber da#a pada tim pengajar matakuliah
tersebut dan telah adan#a perangkat keras untuk melaksanakan pembelajran dengan
metode tersebut dapat berlangsung secra menerus. 7isamping itu metode CB memiliki
kemampuan untuk dikembangkan pada matakuliah$matakuliah lain #ang memiliki
problematik dan karakeristik #ang sejenis dengan matakuliah manajemen konstruksi.
..
Da6'a( P&'a0a
"3CT. ,@BB. )he &efinition of 6ducational )echnolog'. Fashington/ "3CT.
Sadiman, ". ,@EA. Media 2endidikan/ -engertian2 -engembangan2 dan
pemanfaatann'a. Hakarta/ 2T. Dajawali.
Suparno, 2aul. ,@@B. =ilsafat 0onstruktivisme 7alam 2endidikan. Iog#akarta<
0anisius.
Camp, 5wendi, -roblem Based Learning# A -aradigm Shift or -assing 7ad8, The
4niversit# of Texas Medical Branch, ,@@A, http/99www.utmb.edu9meo9
f''''''8.htm.
Maer, B.M., dan Gendra#ani, 3.7, Case-Based dan -roblem-Based Learning &alam
penga/aran Struktur2 &engan 9asus -enga/aran Struktur di :urusan Arsitektur
;niversitas 9risten -etra Suraba'a, 2rosiding 0onferensi >asional =TS2 Hurusan
"rsitektur 4niversitas 0risten 2etra, Hurusan "rsitektur =TS2 4niversitas 0risten
2etra, Suraba#a< ,@$.' Hanuari .''..
Martin, B.. J Brigss, .H. ,@EA. )he Affective and Cognitif &omains# *ntegration for
*nstruction and +esearch. 3nglewood Cliffs, >.H/ 3ducational Technolog# 2ublication.
.8

Anda mungkin juga menyukai