Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN DESI GN FOR MANUFAKTUR AND

ASSEMBLY (DFMA)
TEORI PERANCANGAN MESIN

Disusun oleh :
HAFIDZ RAMADHAN PRADANA (1212010062) 5A

JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Alamat : Jl. Siwabessy, Kampus UI Depok. Telepon : 021-
7270036, 021-7270044
2014
Pengertian
Stop kontak adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus
positif, arus negatif dan grounding pada instalasi listrik. Dan yang lebih penting lagi
ELCB bisa memutuskan arus listrik ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh
manusia.
Stop kontak merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagai muara hubungan
antara sumber listrik dan alat listrik.Untuk menghubungkan keduanya diperlukan
sebuah kabel dan steker atau colokan yang nantinya dihubungkan atau ditancapkan
pada stop kontak.

Berdasarkan fungsinya stop kontak dibedakan menjadi dua yaitu:
stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang kecil yang
berfungsi menyalurkan daya listrik bertenaga rendah.
stop kontak besar, merupakan stop kontak dengan dua lubang yang
dilengkapi lempeng logam yang berfungsi sebagai ground,saklar jenis
ini berfungsi menyalurkan listrik untuk dayayang lebih besar.

Berdasarkan pemasanganya stop kontak dibedakan menjadi dua yaitu:
stop kontak in bow:stop kontak ini dipasang dalam tembok yang bersifat
permanen sehingga tidak bisa dipindah.
stop kontak out bow:stop kontak ini dipasang atau diletakan diluar
tembok.
Cara kerja
Umumnya bila peralatan listrik bekerja normal maka total arus yang mengalir
pada kawat plus dan netral adalah sama sehingga tidak ada perbedaan arus. Namun
bila seseorang tersengat listrik, kawat plus akan mengalirkan arus tambahan
melewati tubuh orang yang tersengat ke tanah.

Cara merakit:


1. Kupaslah kedua ujung kabel menggunakan pisau cutter
2. kupaslah kulit pada ujung kedua kabel tersebut sampai terlihat kawat
tembaganya dengan panjang kira-kira 1cm.
3. longgarkan kedua sekrup yang berfungsi mengunci kabel kemudian masukkan
kabel ke lubang pengunci sampai ujung kabel dapat menjangkau tiga buah
sekrup penghubung kabel .
4. Pasangkan ujung kabel lainnya ke terminal stopkontak dengan cara membuka
semua sekrup stopkontak.
5. masukkan ujung kabel tembaga ke tiap-tiap plat penghubung kabel.
6. bila semua kabel telah terpasang pada tempatnya masing masing dengan benar
dan kuat pasanglah kembali badan dan sekrup stopkontak seperti semula.



2
3
4

1
5
6
7
8

1
(lempengan
tembaga 1)
(rumah baut )

(lempengan
tembaga 2)
1
(baut )


A. Lempengan Logam
1. Syarat
Ringan
Tahan karat
Penghantar listrik yang baik
2. Material yang memenuhi syarat
Kuningan
Timah
Tembaga
Seng
3. Material yang ada di pasaran
Tembaga
Bentuk palat yang umum dipasaran adalah bentuk rata yang terdiri dari semua
jenis bahan pelat. Ukuran dan bentuk lembaran pelat ini disesuaikan menurut standar
ukuran dan bentuknya. Bentuk-bentuk lembaran pelat ini umumnya di pasaran terdiri
dari dua jenis yakni pelat rata dan pelat berusuk, pelat bentuk setengah lingkaran dan
pelat bentuk trapesium. Pelat yang banyak beredar di pasaran adalah pelat rata yang
terdiri dari berbagai jenis bahan. Pelat berusuk ini biasanya hanya terdiri dari bahan
pelat baja saja. Gambar pelat rata dan pelat berusuk ini dapat dilihat pada gambar
berikut:
1. Bentuk Rata Pelat yang mempunyai permukaan Datar
2. Bentuk Berusuk Pelat yang mempunyai permukaan berusuk atau tidak licin
3. Bentuk Bergelombang Setengah Lingkaran. Pelat yang
mempunyai permukaanbergelombang membentuk setengah lingkaran
4. Bentuk Gelombang Trapesium Pelat yang mempunyai Permukaan Bergelombang
Trapesium

Plat Tembaga / Copper Sheet Plate tersedia dalam ukuran 365 x 1200 mm
dan 1000 x 2000 mm dengan ketebalan mulai 0,15 s/d 150 mm. Boleh pesan dengan
ukuran sesuai kebutuhan / permintaan
Tembaga atau Copper (Cu) adalah logam berdaya hantar listrik tinggi, sehingga
sangat baik dipakai sebagai kabel listrik. Tembaga tidak larut dalam asam yang bukan
pengoksidasi tetapi tembaga teroksidasi oleh HNO3 sehingga tembaga larut dalam
HNO3.


4. material yang murah
tembaga

5. Material yang mudah di mesin
tembaga
Proses permesinan

Press brake bending adalah suatu pekerjaan bending yang menggunakan
penekan dan sebuah cetakan (die). Proses ini membentuk plat yang diletakkan diatas
die lalu ditekan oleh penekan dari atas sehingga mendapatkan hasil tekukan yang
serupa dengan bentuk die. Umumnya die berbentuk U, W, dan ada juga yang
mempunyai bentuk tertentu.

B. Baut
1. Syarat
Ringan
Tahan karat
Penghantar listrik yang baik
2. Material yang memenuhi syarat
Kuningan
besi
Tembaga
baja hitam

3. Material yang ada di pasaran
Berikut ini jenis jenis baut yang sering digunakan,
Baut Biasa

Baut ini paling banyak ditemukan. Harganya yang murah, mulai Rp 500 hingga Rp 3
ribu menjadikan baut jenis ini paling banyak diaplikasi. Warna kuning materialnya
berasal dari besi biasa yang disepuh, otomatis kurang kuat menahan karat, jelas
Suryanto yang membuka kios Central Baut Sejati di BSD Auto Part Blok C25,
Serpong.
Bentuk kepalanya bermacam-macam. Umum dijumpai berbentuk segi enam biasa,
jenis lain menggunakan topi di kepala baut, ada juga yang menggunakan obeng min
atau kembang untuk aplikasinya. Beragam perbedaan ini tergantung penempatannya.
Karena terbuat dari besi biasa, untuk jangka waktu lama, baut ini harus diperiksa.

Baut Bumper

Bentuknya menyerupai baut pada umumnnya, hanya saja kepalanya bulat polos seperti
jamur. Ukuran diameter juga tidak terlalu besar, mulai 6 mm hingga 14 mm.
Dinamakan begitu karena biasa dipakai pada bagian bumper yang tidak sering
dibongkar pasang, urai Acun, panggilan Suryanto.
Otomatis material harus terbuat dari stainless agar daya tahannya lama. Di bagian leher,
terdapat segi empat yang berfungsi sebagai pengunci. Jadi bagian mur yang berfungsi
untuk mengencangkannya. Harganya mulai Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu. Dibuat seperti
ini karena saat pemasangan hanya 1 sisi yang mampu dijangkau oleh kunci.

Baut Flange


Material baut ini beragam, mulai dari besi biasa hingga baja hitam yang lebih awet.
Terdapat topi di bagian leher yang berfungsi sebagai pengganti ring. Fungsi mirip
dengan baut orisinal yang sudah terdapat ring, hanya saja penggunaannya lebih praktis.
Biasa digunakan untuk mengikat di beragam bagian, mulai dari komponen mesin
hingga bodi agar lebih kuat, namun tetap terlihat rapi. Harga yang ditawarkan mulai
Rp 2 ribu hingga Rp 10 ribu tergantung material pembuatnya dan ukuran.

Baut L

Baut jenis ini jadi favorit karena bentuknya lebih simpel dan rapi. Juga meningkatkan
eksklusivitas tunggangan. Banyak terpakai pada bagian bodi kendaraan dan aksesori,
terutama mobil jip. Biasanya terdapat di over fender, aksesori yang terpasang hingga
engsel pintu.
Menggunakan baja sebagai bahan dasar, daya tahannya menjadi pertimbangan utama
karena lebih tahan serangan karat. Sesuai namanya, menggunakan baut jenis ini harus
menggunakan kunci L. Keuntungan lain memakai kunci L, mencegah tangan jahil yang
berkeliaran. Harganya berkisar Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu.

Mur dan Baut Roda

Khusus untuk bagian roda, umumnya pabrikan mobil mengandalkan mur dengan
grade 8.12. Artinya baut dan mur ini memiliki durabilitas mumpuni, kuat meski suhu
mencapai di atas ambang normal. Kemudian perhatikan ulirnya. Umumnya jarak tiap
ulir 1,25 mm, berfungsi agar lebih kuat menahan beban saat roda berputar.
Harga dipatok sesuai dimensi baut dan mur. Untuk mobil-mobil Jepang, paling murah
dibanderol Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribu. Sementara buat besutan Eropa, harga
termurah untuk baut roda ditawarkan sekitar Rp 30 ribuan. Pemasangannya perlu
memperhatikan jenis mur bawaan pabriknya.

Baut Orisinal

Dinamakan begitu karena sudah terpasang dari masing-masing pabrikan. Materialnya
dari baja putih yang tahan karat. Sudah terdapat 2 buah ring untuk menjaga tingkat
kekencangan. Ukurannya bervariasi menyesuaikan masing-masing pabrikan.
Biasa terdapat di beberapa bagian mesin yang jarang dilepas pasang, contohnya pada
setelan kekencangan alternator atau kompresor AC. Melihat fisiknya, tampak kualitas
buatan dan material lebih halus dari baut biasa. Karena itu harga di pasaran lebih tinggi
dibanding baut biasa. Berkisar Rp 2 ribu hingga Rp 7 ribu.

Mur

Sebagai pasangan baut, mur mutlak tahu betul kapasitas baut. Artinya, berapa diameter
dan jarak ulir baut, mur harus menyesuaikan diri. Mencegah ulir dol, saat
dikencangkan tahap awal dengan tangan, mur harus mudah diputar, jelas Acun yang
berdagang mur dan baut sejak 3 tahun lalu.
Bentuknya berbeda-beda. Banyak tersedia mur biasa berbentuk segi enam, juga jenis
lain dengan topi. Berfungsi agar kekencangan pengikatan lebih kuat. Khusus untuk mur
tie-rod, bentuknya seperti bidak benteng catur. Gunanya untuk tempat spi pengunci.

Baut Mesin

Kondisi suhu tinggi pada komponen blok mesin, mengharuskan pemakaian baut dan
mur sesuai kebutuhan. Sama halnya dengan mur roda, baut dan mur buat mengikat
komponen blok mesin harus mengandalkan grade 8.12. Bahan material minimal
menggunakan baja hitam. Memang ada yang mengaplikasi baut dengan grade lebih
rendah, 8.8, hanya untuk beberapa mobil lawas macam Toyota Kijang Super.
Bentuk ulir juga terlihat beda. Biasanya kepala menggunakan kunci L. Pada beberapa
bagian mesin ada yang membutuhkan jenis baut tertentu. Bodi berbentuk polos di
pangkal, serta ulir berada di bagian tengah sampai ujung baut. Kerapatan antar ulir
biasanya berjarak 1,5 mm.

4. material yang murah
low carbon steel

5. Material yang mudah di mesin
Besi yang di sepuh
Proses permesinan
langkah-langkah pembuatan baut:
gunakan pahat 3/8' x 6" kemudian lakukan pengasahan di mesin gerinda duduk
dengan ketentuan lebar pahat 3 mm. ini diperoleh dari kisar yang digunakan
yaitu 6, sehingga lebar 1/2 x 6 = 3
dalam mengasah pada bagian pahat diberi radius, hal ini untuk mengurangi
konsentrasi tegangan pada pahat sehingga pahat awet
lakukan setting pahat setinggi senter
bahan dia 1" dipotong sepanjang 205 mm
lakukan pembubutan muka, dan salah satu di bor senter 3/4 bagian konis center
drill
lakukan pembubutan untuk teras dengan dia 20 mm sepanjang 70 mm
kemudian lakukan setting benda dan setting mesin dengan posisi penguliran
kisar 6 mm
pahat harus tegak lurus dengan benda
apabila persiapan sudah selesai lakukan pembubutan dengan pemakanan 0,4
mm tiap langkah sampai selasai
lakukan finishing dengan pembubutan atau pengikiran

C. Rumah Baut
1. Syarat
Ringan
Tahan karat
Penghantar listrik yang baik
2. Material yang memenuhi syarat
Kuningan
Timah
Besi
Seng
3. Material yang ada di pasaran
Besi di sepuh
BAUT MUR KUNING K.10 - 1,5 cm BMK (M6 x 15) Rp. 175
BAUT MUR KUNING K.10 - 2,5 cm BMK (M6 x 25) Rp. 200
BAUT MUR KUNING K.10 - 7,5 cm BMK (M6 x 75) Rp. 425
BAUT MUR KUNING K.10 - 10 cm BMK (M6 x 100) Rp. 600
BAUT MUR KUNING K.12 - 2,0 cm BMK (M8 x 20) Rp. 300
BAUT MUR KUNING K.12 - 2,5 cm BMK (M8 x 25) Rp. 325
BAUT MUR KUNING K.12 - 3.0 cm BMK (M8 x 30) Rp. 350
BAUT MUR KUNING K.12 - 3.5 cm BMK (M8 x 35) Rp. 375
BAUT MUR KUNING K.12 - 4.0 cm BMK (M8 x 40) Rp. 400
BAUT MUR KUNING K.14 - 2,0 cm BMK (M10 x 20) Rp. 525
BAUT MUR KUNING K.14 - 2,5 cm BMK (M10 x 25) Rp. 550
BAUT MUR KUNING K.14 - 3.0 cm BMK (M10 x 30) Rp. 575
BAUT MUR KUNING K.14 - 3.5 cm BMK (M10 x 35) Rp. 625
BAUT MUR KUNING K.14 - 4.0 cm BMK (M10 x 40) Rp. 675
BAUT MUR KUNING K.17 - 2,0 cm BMK (M12 x 20) Rp. 850
BAUT MUR KUNING K.17 - 2,5 cm BMK (M12 x 25) Rp. 900
BAUT MUR KUNING K.17 - 3.0 cm BMK (M12 x 30) Rp. 950
BAUT MUR KUNING K.17 - 3.5 cm BMK (M12 x 35) Rp. 1,025
BAUT MUR KUNING K.17 - 4.0 cm BMK (M12 x 40) Rp. 1,075

Material yang murah
Besi

Material yang mudah di mesin
Besi
Proses permesinan
gunakan pahat 1/4' x 6" kemudian lakukan pengasahan di mesin gerinda
duduk dengan ketentuan lebar pahat 3 mm. ini diperoleh dari kisar yang
digunakan yaitu 6, sehingga lebar 1/2 x 6 = 3
dalam mengasah pada bagian pahat diberi radius, hal ini untuk mengurangi
konsentrasi tegangan pada pahat sehingga pahat awet
lakukan pemotongan pahat sepanjang 19 mm, kemudian masukkan ke
pemegang
lakukan setting pahat setinggi senter
bahan dia 1 1/2" dipotong sepanjang 35 mm
lakukan pembubutan muka, dan salah satu di bor senter maks 3/4 bagian
konis center drill
lakukan pembubutan muka, kemudian dibor senter dan pengeboran
bertahap 10, 15 dan 20
lakukan pembubutan dalam sampai dia 21 - 21,5
kemudian lakukan setting benda dan setting mesin dengan posisi penguliran
kisar 6 mm
pahat harus tegak lurus dengan benda
apabila persiapan sudah selesai lakukan pembubutan dengan pemakanan
0,4 mm tiap langkah sampai selesai
lakukan finishing dengan pembubutan atau pengikiran




Modifikasi:
Awalnya lempengan tempat besi steker di tempelkan berupa 2 lempengan yang
berbeda dan di bengkokan. Alangkah lebih efisien dan efektifnya apabila dijadikan 1
lempengan dan di tekuk (bending).
Alasannya:
Apabila kita memasukan besi steker ke terminal kuningan biasanya lempengan
logam di dalam terminal tersebut suka bergeser sehingga menghambar arus listrik yang
mengalir dan bisa terjadi percikan.
Solusi:
Solusi yang di tawarkan adalah menjadikan 2 lempengan logam menjadi satu
lempengan yang di bending. Sehingga penjepitan lebih kuat dan memperkecil
kemungkinan terjadinya percikan api.
Proses Permesinan:
Dengan di gabungkannya lempengan logam menjadi satu, maka proses permesinannya
yaitu dengan mesin bending.

Anda mungkin juga menyukai