Anda di halaman 1dari 13

TENAGA KERJA: PENGENDALIAN DAN

AKUNTANSI BIAYA

Ringkasan ini dibuat untuk memenuhi tugas pada

mata kuliah Akuntansi Biaya

mutmainnah

108082000189

Akuntansi 3E

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2009
Tenaga Kerja : Pengendalian dan Akuntansi Biaya

Biaya tenaga kerja mewakili kontribusi manusia ke prouksi.Dalam banyak organisasi


hal ini merupakan biaya penting yang membutuhkan pengukuran,pengendalian ,dan
analisis yang sistematis.Biaya tenaga kerja terdiri atas gaji pokok dan tunjangan.Gaji
pokok untuk perkerjaan yang dilakukan disebut tarif dasar atau tarif kerja.Tarif
dasar sebaiknya ditetapkan untuk setiap operasi dalam suatu perusahaan,dan tarif
sebaiknyadikelompokkan berdasarkan tipe operasi.

Tunjangan juga membentuk elemen substantial dari biaya tenaga kerja.Biaya


tunjangan seperti bagianperusahaan atas pajak FICA dan pajak
pengangguran,tunjangan hari raya,tunjangan cuti serta premi lembur harus
ditambahkan ke tarif dasar untuk memperoleh total biaya tenaga kerja secara
penuh.Meskipun biaya tunjangan ini umumnya dimasukkan dalam overhead,biaya ini
sebaiknya tidak diabaikan dalam tanggung jawab manajemen atas perencanaan dan
pengendalian.

Sebaliknya gaji pokok dan tunjangan hanya merupakan salah satu elemen dalam
hubungan dengan karyawan.Catan yang lengkap,mudah dimengerti dan siap bila
dibutuhkan juga merupakan hal yang penting bagi hubungan yang harmonis antara
manajemen,karyawan,serikat pekerja,badan pemerintah,dan masyarakat umum.

Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja

Produktivitas tenaga kerja dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran kinerja produksi
menggunakan pengeluaran atas usaha manusia sebagai tolak ukurnya.Hal ini
merupakan jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh seorang pekerja.Dalam
pengertian yang lebih luas,produktivitas dapat dijelaskan sebagai efisiensi dari
konversi sumber daya menjadi komoditas dan atau jasa.Produktivitas yang lebih
besar dapat dicapai dengan membuat proses produks lebih efisien melalui eliminasi
aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah; dengan memperbaiki, memodernisasi,
atau mengganti peralatan; atau dengan pendekatan lain yang memperbaiki
pemanfaatan sumber daya.
Merencanakan Produktivitas

Suatu rencana memperbaiki produktivitas sebaiknya membeikan tanggung jawab


kepada manaje dalam penerapannya.Selain itu rencana tersebut sebaiknya dijalankan
secara konsisten denga rencana-rencana lain yang ada,sepperti anggaan operasi dan
rencana untuk investasi modal,riset,tekhnologi,dan pengembangan karyawan.

Mengukur Produktivitas

Setelah rencana di formulasikan,produktivitas sebaiknya di ukur,dianalisis


diinterpretasi kan,dan dipahami..Tujuan dari pengukuran produktivitas adalah untuk
memberikan indeks yang padat dan akurat untuk membandingkan hasil aktual dengan
suatu target atau kinerja standar.Pengukuran produktivitas harus mengakui kontibusi
individual atas faktor faktor seperti karyawan,pabik dan pealatan,produk dan jasa
yang digunakan,modal yang diinvestasikan,serta pelayanan pemerintah yang
digunakan.

Menetapkan stanr atas kinerja tenaga kerja tidaklah mudah,sebab hal tersebut sering
kali melibatkan perselisihan antara manajemen dan serikat kerja.Kecepatan
denganmana seseorang yang diamati bekerja,dicatat,dan dianggap sebagai rating
kinerja.Beberapa rating untuk suatu tugas yang dipilih digabungkan guna
memperoleh waktu normal yaitu waktu yang diperlukan oleh seseorang untuk
melakukan suatu pekerjaan ketika bekerja dengan kecepatan normal.Tambahan
waktu diberikan untuk waktu pribadi,istirahat,kelelahan,serta penundaan karena
kerusakan mesin dan kekurangan bahan baku.Hasilnya adalah waktu standar untuk
suatu pekerjaan,dinyatakan dalam jumlah menit per unit atau total unit yang dapat
dihasilkan perjam.

Rasio efisiensi produksi mengukur output dari suatu individu relatif terhadap standar
kinerja.Rasio ini juga dapat digunakan untuk mengukur pencapaian operasional dari
suatu mesin,suatu operasi,suatu departemen atau suatu organisasi secara
keseluruhan.Contoh jika 4000 jam merupakan standar dari suatu departemen tetapi
ternyata aktualnya 4400 jam,maka rasio yang tidak menguntungkan sebesar 90,9
persen (4000 : 4400)
Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen yang Lebih Baik atas Sumber
Daya Manusia

Pengelolaan yang lebih baik atas sumber daya manusia menawarkan prospek
peningkatan produktivitas dan kualitas produk dengan cara memberdayakan pekerja
untuk berpartisipasi secara langsung dalam manajemen atas perkerjaan
mereka.Empat asumsi dasar yang merupakan karakteristik dari manajemen sumber
daya manusia yang lebih baik :

1. Orang yang melakukan pekerjaan tersebut adalah orang yang paling memiliki
kualifikasi untuk memperbaikinya.

2.Pengambilan keputusan sebaiknya terjadi ditingkat paling bawah yang


memungkinkan.

3.Partisipasi pekerja meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen atas tujuan


peusahaan.

4.Ada sejumlah besar ide yang dimiliki oleh pekerja yang menunggu untuk disentuh

Rencana Pemberian Insentif

Pelaksanaan pemberian insentif memerlukan tidak hanya usaha gabungan dari


departemen personalia,serikat pekerja,insinyur pabrik,dan akuntan tetapi juga kerja
sama dengan pekerja.Agar dapat berhasil,rencana pemberian insentif harus :

1. Dapat diterapkan dalam situasi dimana pekerja dapat meningkatkan output

2. Menyediakan lebih banyak upah yang besarnya proporsional terhadap output


yang melebihi standar

3. Menetapkan standar yang adil sehingga usaha tambahan akan menghasilkan


pembayaran bonus.

Tujuan Rencana Pemberian Insentif


Tujuan utamanya adalah untuk merangsang ppekerja agar memproduksi lebih banyak
sehingga mereka lebih banyak memperoleh upah,tetapi pada saat yang bersamaan
tambahan output tersebut mengurangi biaya per unit.

Faktor Biaya Sistem Sebelumnya $ 6 (10 Sistem Baru $ 6,60 (10 pekerja)
pekerja)

Tenaga Kerja Jumlah Unit per Biaya Jumlah Unit per Biaya per
per Jam Jam per Unit per Jam Jam Unit

Sewa $ 60 50 $1,20 $66 60 $ 1,1000

Penyusutan,asuransi 10 50 0,20 10 60 0,1667

dan pajak properti 8 50 0,16 8 60 0,133

TOTAL $ 78 50 $ 1,56 84 60 $ 1,4000

Dalam ilustrasi diatas Meskipun biaya perjam tenaga kerja meningkat dari $ 60
menjadi $ 66,biaya dari unit produk yang selesai berkurang dari $ 1,56 menjadi $
1,40.Penurunan biaya perunit disebabkan oleh dua faktor 1)Jumlah unit output dari
setiap pekerja meningkat sebesar 20 % dan 2) jumlah yang sama dari overhead
pabrik tetap dibebankan ke 60 unit dan bukannya 50 unit per jamnya.

Tipe Rencana Pemberian Insentif

• Rencana Kerja Unit Langsung

Merupakan salah satu rencana pemberian insentif yang paling sederhana,yaitu


membayar upah di atas tarif dasar untuk produksi diatas standar.Standar produksi
dihitung dalam jumlah menit per unit dan kemudian diterjemahkan menjadi jumlah
dollar yang dibayarkan perunit.

• Rencana Bonus Seratus Persen ( One-Hundred-Percent Bonus Plan)

Merupakan suatu variasi dari rencana unit kerja langsung.Rencana ini berbeda dalam
hal dimana standar tidak dinyatakan dalam uang,tetapi dalam waktu perunit
output.Bukannya menggunakan suatu harga perunit melainkan menggunakan waktu
standar yang diperbolehkan untuk menyelesaikan satu unit,dan pekerja dibayarkan
berdasarkan waktu standar dikalikan tarif perjam jika unit diselesaikna sesuai dengan
standar atau lebih sedikit

• Rencana Bonus Kelompok

Menggunakan sejumlah besar variasi dari rencana pemberian insentif dimana


beberapa diantaranya bergantung pada kinerja produktif yang lebih superior dari
suatu departemen atau suatu pabrik secara keseluruhan dan dapat memasukkan
tenaga kerja pendukung atau tenaga kerja tidak langsung selain tenaga kerja
langsung.

• Rencana Insentif Organisasi

Rencana pembagian keuntungan organisasi mengharuskan manajemen mencari


partisipasi pekerja dan berkomitmen untuk menyukseskan rencana pemberian
insentif tersebut.Sara karyawan adalah inti dari rencana pembagian keuntungan
organisasi.Estimasi atas penghematan atau keuntungan yang di hasilkan oleh saran
karyawan dibagi di antara pemilik dan karyawan di seluruh organisasi.

Standar Waktu dan Teori Kurva Belajar ( Learning Curve Theory)

Menyatakan bahwa setiap kali kuantitas output kumulatif menjadi dua kali
lipat,maka rata rata waktu kumulatif per unit berkurang sebesar presentase
tertentu.Misalnya presentase kritis adalah sebesar 20 % maka kurva belajar
memprediksi bahwa rata rata waktu per unit yang diperlukan untuk memproduksi
dua unit pertama hanyalah sebesar 80 % dari waktu rata rata kumulatif yang
diperlukan oleh dua unit pertama,dan seterusnya.
Pengaturan Akuntansi untuk Biaya Tenaga Kerja dan Pengendalian

Akuntansi biaya tenaga kerja termasuk berikut ini :

1. Sejarah kerja dari setiap pekerja,seperti tanggal diperkerjakan,tingkat


upah,penugasan awal,promosi,kenaikan gaji,dan waktu cuti untuk liburan atau
karena sakit.

2. Informasi yang diperlukan untuk memenuhi kontrak serikat kerja,hukum jaminan


sosial,peraturan upah dan jam,pajak penghasilan ditahan,dan persyaratan
pemerintah federal,negar bagian,atau lokal lainnya.

3. Waktu kerja dan biaya standar

4. Jam kerja setiap karyawan,tingkat upah,dan total pendapatan untuk setiap periode
penggajian

5. perhitungan potongan dari upah kotor untuk setiap karyawan

6. Output atau pencapaian dari setiap karyawan

7. Jumlah biaya dan jam dari tenaga kerja tidak langsung maupun tenaga kerja
langsung yang akan dibebankan ke setiap pesanan,lot,proses,atau departemen
untuk setiap periode.Biaya atau jam tenaga langsung sering kali digunakan
sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya overhead.

8. Total biaya tenaga kerja disetiap departemen untuk setiap periode

9. Data kumulatif atad potongan pendapatan dan gaji untuk setiap karyawan
Langkah-langkah dalam akuntansi untuk biaya tenaga kerja digambarkan sebagai
berikut:

Akuntansi Keuangan Akuntansi Biaya

Catatan total waktu pekerja dan total Catatan waktu kerja untuk setiap pesanan,
jumlah yang diperoleh oleh setiap pekerja proses, atau departemen dari setiap pekerja
disimpan. serta biaya yang terkait disimpan.

Jumlah pendapatan harian atau mingguan Jumlah jam dan biaya tenaga kerja langsung
yang diperoleh setiap pekerja dimasuk dimasukkan dalam kartu biaya pesanan atau
kan dalam catatan gaji. laporan biaya produksi; biaya tenaga kerja
tidak langsung dimasukkan dalam kertas
kerja analisis beban departemental.

Setiap periode penggajian, total jumlah Jurnal mingguan atau bulanan untuk
upah yang terutang ke pekerja distribusi biaya tenaga kerja adalah sebagai
menghasilkan ayat jurnal berikut: berikut:

Debet Kredit Buku

Beban gaji xxx Pembantu Debet Kredit

Utang PPh karyawan xxx Barang dalam proses xxx


Utang pajak FICA xxx
Pengendali overhead pabrik xxx
Gaji yang masih harus dibayar xxx
Tenaga kerja tidak langsung xxx

Beban gaji xxx

Pengendalian biaya tenaga kerja dimulai dengan desain produk dan terus berlanjut
sampai waktu penjualan dan pelayanan purna jual.Departemen yang terlibat dalam per
hitungan biaya tenaga kerja termasuk departemen personalia, departemen perencana
an produksi, departemen pencatat waktu, dan departemen biaya.
Departemen Personalia

Fungsi utama dari departemen personalia adalah untuk menyediakan tenaga kerja
yang efisien dan memastikan bahwa seluruh organisasi mengikuti kebijakan
personalia yang sesuai. Fungsi departemen personalia meliputi perekrutan, pelatihan,
penilaian, konseling pensiun, pemutusan hubungan kerja, dan penempatan ke luar.

Departemen Perencanaan Produksi

Departemen perencanaan produksi bertanggung jawab untuk menjadwalkan


pekerjaan dan membrikan perintah kerja ke departemen produksi. Pemberian perintah
kerja umumnya disertai dengan permintaan bahan baku dan kartu jam kerja tenaga
kerja yang mengindikasikan operasi yang akan dilakukan atas produk tersebut. Daftar
yang spesifik dan terinci dari urutan operasi tenaga kerja dan mesin, yang disebut
rute (routing), merupakan hal yang penting jika pekerjaan ingin dilakukan dalam
waktu yang diperbolehkan, tanpa menunda pekerjaan lain yang memerlukan
beberapa mesin dan tenaga kerja yang sama.

Departemen Pencatatan Waktu

Pencatatan yang akurat biasanya dicapai dengan:

1. Kartu absen yang menyediakan bukti yang dapat diandalkan atas kehadiran
karyawan di pabrik dari waktu masuk sampai waktu pulang.
2. Kartu jam kerja atau kartu pesanan untuk memastikan informasi atas jenis dan
lama pekerjaan yang dilakukan.
Mesin Absensi. Mesin absensi atau pencatat waktu adalah suatu instrumen yang
mencatat waktu masuk ke dan pulang dari kantor atau pabrik. Setiap karyawan
diberikan suatu nomor absen tetentu yang mengidentifikasikan departemen dan
karyawan tersebut dan digunakan untuk membebankan waktu tenaga kerja ke
departemen dan pesanan produksi.
Kartu atau Laporan Jam Kerja.

Kartu jam kerja (time ticket) menunjukkan penggunaan spesifik dari waktu yang
dibeli, dan dapat disetarakan dengan suatu permintaan bahan baku. Ketika kartu jam
kerja individual digunakan, kartu baru harus dibuat untuk setiap pesanan yang
dikerjakan selama hari tersebut. Oleh karena hal ini mengakibatkan diperlukannya
banyak kartu jam kerja per karyawan, beberapa perusahaan menggunakan laporan
waktu harian (daily time report) di mana pekerja membuat daftar dari pekerjaan
yang dikerjakan selama hari itu. Penggunaan terminal komputer dan bar coding
semakin meningkat untuk melaporkan distribusi waktu harian dengan memasukkan
data secara langsung ke komputer, sehingga menghilangkan kebutuhan akan kartu
dan laporan jam kerja dalam bentuk kertas.

Teknologi Bar-Coding. Pemasukkan data terkomputerisasi di tempat baik untuk kartu


absen dan kartu jam kerja dapat dicapai menggunakan bar coding. Bar code adalah
simbol yang diproses secara elektronik untuk mengidentifikasi nomor, huruf, atau
karakter lain. Teknologi ini membantu sistem akuntansi internal untuk menyediakan
informasi tepat waktu, akurat, dan relevan.

Untuk mencatat kehadiran dan waktu, karyawan diberikan kartu pengenal dengan
bar code dan formulir elektronik untuk mengidentifikasi tugas yang dipindai
menggunakan pena. Informasi yang dikumpulkan ditransmisikan ke mainframe
komputer perusahaan, untuk diproses.

Departemen Penggajian

Data penggajian diproses dalam dua tahap:

1. Menghitung dan menyiapkan gaji


2. Mendistribusikan biaya gaji ke pesanan departemen
Langkah-langkah ini dilakukan oleh departemen penggajian yang bertanggung jawab
untuk mencatat klasifikasi pekerjaan, departemen, dan tingkat upah untuk setiap
karyawan. Departemen penggajian juga mempersiapkan cek atau menyediakan data
yang diperlukan oleh kasir atau bendahara untuk melakukan pembayaran gaji.

Perhitungan dan Persiapan Penggajian. Penggajian disiapkan dari kartu absen.


Beban gaji final hasil final perhitungan dicatat dalam jurnal atau catatan gaji. Catatan
tersebut menunjukkan total upah, potongan, dan gaji bersih. Catatan kumulatif atas
pendapatan dan potongan dari masing-masing karyawan juga harus disimpan.

Distribusi Beban Gaji. Kartu jam kerja atau laporan waktu kerja harian individual
menunjukkan atas waktu yang dibeli dari setiap karyawan. Kartu jam kerja untuk
setiap karyawan harus sama dengan total pendapatan karyawan untuk minggu
tersebut. Kartu jam kerja yang diurutkan berdasarkan pesanan, departemen, dan jenis
tenaga kerja tidak langsung memungkinkan distribusi total beban gaji ke akun
Barang dalam Proses dan ke catatan rinci departemental yang mendukung akun
Pengendali Overhead Pabrik. Distribusi beban gaji dipercepat dengan otomatisasi.
Baik departemen penggajian maupun departemen biaya dapat menyiapkan distribusi
beban gaji. Biaya tenaga kerja yang didistribusikan ke pesanan dan separtemen harus
sama dengan total beban gaji yang dicatat.

Departemen Biaya

Berdasarkan ikhtisar distribusi tenaga kerja atau kartu jam kerja, departemen biaya
mencatat biaya tenaga kerja langsung pada kartu biaya pesanan atau laporan produksi
departemental, serta mencatat biaya tenagakerja tidak langsung pada catatan
overhead departemental yang terperinci.
Hubungan Antardepartemen dan Pengendalian Biaya Tenaga Kerja serta
Akuntansi

Bagan organisasi yang ditampilkan di atas mengikhtisarkan hubungan


antardepartemen yang diperlukan untuk pengendalian dan akuntansi biaya yang
efektif. Perhitungan biaya tenaga kerja untuk area-area nonmanufaktur, seperti
pemasaran dan administrasi, memerlukan rincian individual dan departemental yang
sama dalam hal akumulasi dan distribusi biaya.

Pertimbangan-pertimbangan Etika

Perilaku etis adalah penting di semua aspek aktivitas organisasi. Akuntansi biaya dan
pengendalian tenaga kerja adalah salah satu area yang dicakup oleh Standard of
Ethical Conduct. Standar ini berkaitan dengan hubungan kerja, pemutusan hubungan
kerja, dan kompensasi; dengan pembuatan anggaran dan analisis waktu dan biaya
tenaga kerja; dengan program produktivitas dan rencana pemberian insentif; dan
dengan persamaan dalam tunjangan karyawan.

Anda mungkin juga menyukai