Anda di halaman 1dari 31

7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah penampilan hasil karya personal baik kualitas maupun
kuantitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat berupa penampilan individu
dan kelompok. Jadi kinerja merupakan hasil karya individu atau kelompok
dan tidak terbatas hanya kepada keseluruhan jajaran yang ada dalam suatu
organisasi (Ilyas, 1999).
eskripsi kinerja menyangkut tiga komponen penting, yaitu tujuan,
ukuran dan penilaian. !ujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi
bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap
setiap personil. "ntuk itu kualitati# dan kuantitati# standar kinerja untuk setiap
tugas dan jabatan personil memegang peranan penting.
$spek ketiga dari de#inisi kinerja adalah penilaian. %enilaian kinerja
se&ara umum yang dikaitkan dengan proses pen&apaian tujuan kinerja setiap
personil. !indakan ini akan membuat personil senantiasa berorientasi terhadap
tujuan ukuran operasional dan penilaian regular mempunyai peranan penting
dalam mera'at dan meningkatkan motivasi personil (Ilyas, 1999).
%enilaian kinerja merupakan alat yang paling dapat diper&aya oleh
manajer pera'at dalam mengontrol sumber daya manusia dan produktivitas
(('ansburg, 19)7, dikutip dalam *ursalam, +,,7). %roses penilaian kinerja
)
dapat digunakan se&ara e#ekti# dalam mengarahkan perilaku pega'ai, dalam
rangka menghasilkan jasa kepera'atan dalam kualitas dan volume tinggi.
alam suatu organisasi-tim kerja, apabila hasil yang di&apai lebih besar dari
target yang ditetapkan, maka aktivitas tersebut menunjukkan peningkatan
kinerja.
2. Komponen Kinerja
%enilaian terhadap kinerja pera'at dapat dilakukan dengan menilai
berbagai komponen yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan pera'at
men&akup ke&epatan dalam bekerja, tingkat kemandirian, perilaku sesama
bekerja, kehadiran-peman#aatan 'aktu, hubungan dengan sta# lain,
keterampilan dalam bekerja, pengetahuan yang dimiliki, keabsahan pekerjaan
yang dilakukan serta potensi kerja yang dapat dikembangkan.
3. Prinsip-Prinsip Penilaian Kinerja
.al penting dalam proses penilaian kinerja adalah adanya data atau
in#ormasi sebagai titik tolak untuk melihat ke&enderungan peningkatan kinerja
(Ilyas, +,,/). 0erikut adalah prinsip1prinsip penilaian kinerja pera'at dalam
pelaksanaan asuhan kepera'atan 2
a. 3akukan pengukuran kinerja ketika tim (pera'at) perlu mengambil
tindakan koreksi dalam pelaksanaan asuhan kepera'atan
b. 3akukan pengukuran pada saat pelaksanaan asuhan kepera'atan untuk
menilai prestasi regular (pera'at)
9
&. 3akukan pengukuran terhadap #aktor1#aktor yang sedang berlangsung,
seperti asuhan kepera'atan, penyuluhan kesehatan, motivasi kerja, dan
penyelesaian kon#lik
d. 4valuasi dan e#isienkan 'aktu dan hindari pengulangan pengukuran
dengan menggunakan data yang tersedia, seperti survei persepsi pasien
terhadap pelayanan rumah sakit, in#ormasi layanan asuhan kepera'atan,
atau data respons konsumen tentang perilaku pera'at
4. an!aat "ang #apat #i$apai #alam Penilaian Kerja
5an#aat penilaian kerja dalam pelaksanaan asuhan kepera'atan
dapat dijabarkan menjadi 6, yaitu2
a. 5eningkatkan prestasi kerja sta#, baik se&ara individu atau kelompok,
dengan memberikan kesempatan pada mereka untuk memenuhi kebutuhan
aktualisasi diri dalam kerangka pen&apaian tujuan pelayanan asuhan
kepera'atan di rumah sakit.
b. %eningkatan yang terjadi pada prestasi sta# se&ara perorangan pada
gilirannya akan mempengaruhi atau mendorong (5 se&ara
keseluruhannya.
&. 5erangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan
meningkatkan hasil karya dan prestasi, dengan &ara memberikan umpan
balik kepada mereka tentang prestasinya.
d. 5embantu rumah sakit untuk dapat menyusun program pengembangan
dan pelatihan sta# yang lebih tepat guna. (ehingga rumah sakit akan
1,
mempunyai tenaga yang &akap dan terampil untuk pengembangan
pelayanan asuhan kepera'atan dimasa depan.
e. 5enyediakan alat dan sarana untuk membandingkan prestasi kerja dengan
meningkatkan gaji atau sistem imbalan yang baik.
#. 5emberikan kesempatan kepada pega'ai atau sta# untuk mengeluarkan
perasaannya tentang pekerjaannya, atau hal lain yang ada kaitannya
melalui jalur komunikasi dan dialog, sehingga dapat mempererat
hubungan antara atasan dan ba'ahan.
%. Proses Kegiatan Penilaian Kerja
%enilaian prestasi kerja merupakan suatu pemikiran sistematis atas
individu karya'an mengenai prestasinya dalam pekerjaan dan potensinya
untuk pengembangan (ale (, 0ea&h, 197,, p +77 alih bahasa $&hmad (,
+,,1).
%roses kegiatan penilaian kinerja pera'at dalam pelaksanaan asuhan
kepera'atan meliputi 2
a. 5erumuskan tanggung ja'ab dan tugas yang harus di&apai oleh sta#
kepera'atan yang telah disepakati oleh atasannya, sehingga langkah
perumusan tersebut dapat memberikan kontribusi berupa hasil.
b. 5enyepakati sasaran kerja dalam bentuk hasil yang harus di&apai oleh
pera'at untuk kurun 'aktu tertentu, dengan penempatan standar prestasi
dan tolak ukur yang telah ditetapkan.
&. 5elakukan monitoring, koreksi, dan memberikan kesempatan serta
bantuan yang diperlukan oleh sta#- pera'atnya.
11
d. 5enilai prestasi kerja sta#- pera'at, dengan &ara membandingkan prestasi
yang di&apai dengan standar atau tolak ukur yang telah ditetapkan.
e. 5emberikan umpan balik kepada sta#-pera'at yang dinilai.
B. Tinjauan Umum Tentang &a'tor-&a'tor "ang Ber(u)ungan #engan Kinerja
Pera*at Pela'sana
1. Ting'at Pen+i+i'an
%endidikan tidak lepas dari proses belajar, kadang bahan pengajaran
disamakan dengan pendidikan. Kedua pengertian tersebut memang identik,
karena proses belajar berada dalam rangka men&apai tujuan pendidikan.
engan kata lain, pendidikan dilihat se&ara makro sedangkan pengajaran
(proses belajar) dilihat se&ara mikro.
0elajar adalah suatu usaha untuk menguasai segala sesuatu yang
berguna untuk hidup (*otoatmodjo, +,,7). (edangkan pengertian pendidikan
menurut (ulistiyono (+,,/) adalah usaha sadar dan teren&ana untuk
me'ujudkan suasana belajar agar peserta didik se&ara akti# mengembangkan
prestasi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, ke&erdasan, akhlak dan budi mulia serta keterampilan yang
diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
%engertian pendidikan juga merupakan serangkaian upaya yang
ditujukan untuk mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok,
keluarga dan masyarakat ((etia'ati 8 erma'an, +,,)).
1+
ari uraian beberapa de#inisi di atas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bah'a seseorang diharapkan mempunyai pendidikan-
keterampilan yang &ukup, khususnya dalam hal pendidikan kepera'atan agar
men&iptakan sumber daya manusia ((5) yang pro#esional dalam kaitannya
dengan pelaksanaan asuhan kepera'atan..
0ertolak dari pendidikan kepera'atan sebagai pro#esi dan mengingat
tuntutan masyarakat dan bagian dari pembangunan kesehatan, maka
kepera'atan se&ara terus 9menerus mengembangkan keilmuannya melalui
proses pendidikan #ormal yang dikembangkan untuk meyakinkan konsistensi
dari tingkat pendidikan dalam institusi.
$dapun tingkat1tingkat pendidikan #ormal dalam kepera'atan yang
dimaksud 2
a. (%K
(esuai pengertian kepera'atan sebagai pro#esi, lulusan sekolah ini
diklasi#ikasikan sebagai pera'at vokasional. %era'at vokasional adalah
seorang yang berija:ah pera'at dengan jenjang pendidikan menengah
yang diakui oleh pemerintah dan diberi tugas oleh pejabat yang
ber'enang.
b. III kepera'atan atau $K%4; yang sudah melembaga yang
menghasilkan pera'at pro#esional pemula dan landasan kepro#esionalan
yang kokoh. 3ulusan ini diharapkan mampu melaksanakan asuhan
kepera'atan pro#esional dengan berpedoman pada standar asuhan
kepera'atan dan dengan etika kepera'atan sebagai tuntunan.
1/
&. ( 1 kepera'atan yang dilanjutkan dengan program *ers sebagai program
pro#esi akan menghasilkan pera'at pro#esional penuh. 3ulusan ini mampu
melakukan analisis #enomena klinik kepera'atan se&ara lebih mendalam
dengan landasan keilmuan yang kokoh. 3ulusan ini juga mempunyai
kemampuan dasar melakukan riset kepera'atan sederhana terutama riset
yang berorientasi kepada klien dalam upaya meningkatkan mutu asuhan
kepera'atan.
d. ( + kepera'atan (5aster o# $rts(5$) dibidang kepera'atan, 5aster in
*ursing(5*), atau 5aster (&ien&e in *ursing (5(*)) (%otter8%erry,
+,,7). !ingkat pendidikan ini memberikan kesempatan untuk 2
1). 5endapatkan pengetahuan tingkat lanjut tentang ilmu dan
kemanusiaan untuk mendukung peran dan praktik kepera'atan
lanjutan
+). 5emperluas pengetahuan tentang teori kepera'atan sebagai dasar
praktik kepera'atan lanjutan
/). 5engembangkan keahlian dalam bidang spesialis tertentu dari praktik
kepera'atan klinik
<). 5endapatkan pengetahuan dan keterampilan sehubungan dengan peran
#ungsi yang spesi#ik dari kepera'atan
7). 5endapatkan kemampuan dasar dalam melaksanakan penelitian
6). 5eren&anakan dan men&iptakan perubahan dalam sistem asuhan
kesehatan dan dalam praktik dan pemberian asuhan kesehatan
1<
7). 5engembangkan dan mengimplementasikan lebih lanjut strategi
kepemimpinan untuk men&apai peningkatan manajemen pera'atan
kesehatan
)). $kti# terlibat dalam hubungan kolaborasi dengan sta# lainnya untuk
meningkatkan pera'atan kesehatan
3atar belakang pendidikan seseorang sangat berpengaruh pada
kinerjanya dalam pelaksanaan asuhan kepera'atan, karena semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula tuntutan kinerjanya
dalam pelaksanaan asuhan kepera'atan di rumah sakit.

2. asa Kerja
5asa kerja adalah jangka 'aktu dimana seseorang sudah bekerja di
suatu instansi, kantor atau organisasi yang dihitung sejak pertama kali ia
bekerja. 5asa kerja seseorang perlu diketahui karena masa kerja merupakan
salah satu indikator tentang ke&enderungan para pekerja dikaitkan dengan
produkti#itas kerja. (emakin lama seseorang bekerja, semakin tinggi pula
produkti#itas yang diharapkan darinya karena ia semakin berpengalaman dan
mempunyai keterampilan yang baik dalam menyelesaikan tugas yang
diper&ayakan kepadanya ((iagian, +,,+).
3ama masa kerja biasanya berkorelasi dengan pengalaman, masa kerja
yang lama otomatis membuat pengalaman semakin bertambah. (eseorang
harus belajar banyak dari pengalaman, tanpa proses ini, seseorang harus
17
mempelajari kembali prosedur setiap kali akan melakukan sesuatu hal.
%engalaman adalah praktek yang mengarah pada perkembangan rutinitas yang
membantu membangun kemampuan (%otter 8 %erry, +,,7). 5eskipun
pengalaman adalah &ara yang penting untuk mendapatkan pengetahuan, tetapi
juga memiliki batas. Jika pengalaman menyebabkan seseorang mempelajari
sesuatu dengan benar, maka orang tersebut dapat menggunakan pengetahuan
yang tepat.
3. Be)an Kerja
Ketenagaan merupakan salah satu sumber daya yang membutuhkan
masa persiapan yang terpanjang dibandingkan dengan sumber daya yang lain
dan tergantung yang menyalurkan mobilisasi atau usaha1usaha untuk
pemerataan pelayanan (www.WordPress.com). alam meren&anakan
kebutuhan suatu tenaga, yang perlu diperhatikan adalah beban kerja seseorang
yang dapat dilihat berdasarkan tugas dan #ungsinya.
0eban kerja adalah #rekuensi kegiatan rata1rata dari masing1masing
pekerjaan dalam jangka 'aktu tertentu. 0eban kerja itu sendiri erat kaitannya
dengan produkti#itas kerja dari seseorang (Ilyas, +,,,), dimana dapat dilihat
dari aspek1aspek seperti tugas1tugas yang dijalankan berdasarkan
kemampuannya. 0egitupun tugas tambahan yang dikerjakan, kapasitas kerja
yang sesuai dengan tingkat pendidikan yang dapat diperoleh, 'aktu kerja
yang digunakan untuk mengerjakan tugas sesuai dengan jam kerja yang
berlangsung setiap hari, serta kelengkapan #asilitas yang dapat membantu
dalam menyelesaikan kerjanya dengan baik.
16
(elain itu, beban kerja yang berlebihan dapat juga mengganggu
penampilan kerja dari seorang pera'at yang akhirnya berdampak negati# pada
kinerja pera'at tersebut serta se&ara otomatis juga sangat mempengaruhi
kualitas dan kuantitasnya. (ebagai &ontoh, pemberian tugas tambahan yang
tidak sesuai dengan kemampuan pera'at seperti 2 jumlah pasien yang harus
dira'at, 'aktu kerja (Double Shift), dan lain1lain.
0eban kerja yang dimiliki oleh seseorang dapat memberi pengaruh
terhadap kemampuan kerja yang dilaksanakan, dimana hal ini berhubungan
dengan maksimalisasi hasil kerja demi memberikan kepuasan dan kualitas
dari pekerjaan tersebut.
4. Pelati(an
%elatihan adalah memberikan pelajaran untuk membiasakan suatu
ke&akapan (%ur'adianta, 1976). %elatihan adalah salah satu &ara untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bekerja. %elatihan dalam
pelayanan adalah suatu instruksi yang diberikan oleh lembaga pera'atan
kesehatan atau institusi. %rogram pelatihan yang telah diberikan dan disusun
untuk peningkatan pengetahuan, keterampilan, kemampuan pera'at dan
pemberi pera'atan kesehatan pro#esional lainnya yang bekerja dalam instansi
tersebut.
alam kaitanya dengan kinerja seorang pera'at, pelatihan memegang
peranan penting dalam pelaksanaan asuhan kepera'atan di rumah sakit
(('anburg, +,,,). 0erikut ini, hal1hal yang berkaitan dengan pelatihan yang
mempengaruhi kinerja dari seorang pera'at adalah 2
17
a. 5engidenti#ikasi kebutuhan pelatihan tertentu dari anggota tim individual
melalui observasi setiap hari terhadap kinerja dan 'a'an&ara
b. 5engevaluasi kinerja melalui penggunaan standar kinerja
&. 5eren&anakan konseling dan bimbingan terhadap setiap anggota tim
se&ara individu
d. 5eren&anakan dan melaksanakan program pendidikan dalam pelayanan
unit sedikitnya setiap bulan
e. 5erekomendasikan anggota1anggota tim untuk seminar, kursus singkat,
program perguruan tinggi, dan kursus korespondensi.
%. &asilitas
=asilitas adalah segala hal yang memudahkan seseorang dalam
melaksanakan tugasnya. =asilitas sangat diperlukan dalam melaksanakan
suatu kegiatan dan kelengkapan #asilitas sangat mempengaruhi beban kerja
seseorang dalam melaksanakan tugas dan tanggung ja'abnya.
alam pelaksanaan asuhan kepera'atan di rumah sakit, #asilitas
sangat penting dan menunjang dalam penerapan pelayanan kepera'atan.
$dapun tujuan utama pera'at dalam memanajemen peralatan dan bahan yaitu
terutama mengenali kebutuhan1kebutuhan yang diperlukan di rumah sakit,
serta meren&anakan dan mengajukan permintaan untuk peralatan dan bahan
baru (('anburg, +,,,).
$dapun tugas1tugas yang harus diperhatikan oleh pera'at dalam
pelaksanaan asuhan kepera'atan adalah 2
1)
a. sementara bekerja dengan anggota tim, mengidenti#ikasi mal#ungsi
peralatan dan kekurangan barang1barang serta melaporkannya pada
manajer pera'atan klinis dan bagian keuangan setiap harinya
b. mengajukan permintaan untuk peralatan1peralatan dan barang1barang baru
pada manajer pera'at klinis.
,. Kerjasama - Partisipasi Tim Kese(atan
%artisipasi (participation) yang artinya mengikutsertakan pihak lain.
alam kerja tim perlu adanya kerjasama antar anggota tim (*itisemoto, 1996)
Kerjasama merupakan mental seorang personel untuk dapat
bekerjasama dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas yang telah
ditentukan dengan &iri1&iri 2
a. apat menyesuaikan pendapat sendiri dengan pendapat orang lain se&ara
tepat karena dilandasi keyakinan bah'a pendapat orang lain benar.
b. (elalu menghargai pendapat orang lain dan tidak mau memaksakan
pendapatnya sendiri.
&. 0ersedia mempertimbangkan dan menerima pendapat orang lain.
d. 5ampu bekerjasama dengan orang lain sesuai 'aktu dan bidang tugas
yang ditetapkan.
e. 0erusaha mengetahui bidang tugas orang lain berkaitan erat dengan
tugasnya.
#. 5engevaluasi dan memonitoring proses kepera'atan dengan &ara
menjalankan audit terhadap asuhan kepera'atan
19
.. Tinjauan Umum Tentang Asu(an Kepera*atan
Ilmu kepera'atan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. %roses
kepera'atan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
kepera'atan. .al ini bisa disebut sebagai suatu pendekatan problem-solving yang
memerlukan ilmu, teknik, dan keterampilan interpersonal, dan ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan klien- keluarga (*ursalam, +,,1).
%roses kepera'atan adalah satu pendekatan untuk peme&ahan masalah
yang memampukan pera'at untuk mengatur dan memberikan asuhan
kepera'atan (%otter8%erry, +,,7).
engan berkembangnya 'aktu, proses kepera'atan telah dianggap
sebagai suatu dasar hukum praktik kepera'atan. e#inisi dan tahapan pada proses
kepera'atan telah digunakan sebagai dasar pengembangan standar praktik
kepera'atan, sebagai kriteria dalam program serti#ikasi, sebagai de#inisi dan
standar legal praktik kepera'atan. (e&ara nasional semua kurikulum pendidikan
kepera'atan di Indonesia ($K%4; 8 (1 Kepera'atan) menggunakan proses
kepera'atan sebagai kerangka kerja penjabaran kurikulum.
1. Peng'ajian
%engkajian adalah tahap a'al dari proses kepera'atan dan merupakan
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber
data untuk mengevaluasi dan mengidenti#ikasi status kesehatan klien (3yer et
al,. 1996). !ahap pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan
asuhan kepera'atan sesuai dengan kebutuhan individu. >leh karena itu,
+,
pengkajian yang akurat, lengkap, sesuai dengan kenyataan, kebenaran data
sangat penting dalam merumuskan suatu diagnosa kepera'atan dan
memberikan pelayanan kepera'atan sesuai dengan respon individu,
sebagaimana yang telah ditentukan dalam standar praktik kepera'atan dari
$*$ ($meri&an *ursing $sso&iation).
a/. Pengumpulan #ata
$da dua tipe dalam pengkajian yaitu data subyekti# dan data obyekti#
(%otter8%erry, +,,7), yaitu 2
1). ata subyekti# adalah persepsi klien tentang masalah kesehatan mereka
dan hanya klien yang dapat memberikan in#ormasi seperti ini, sebagai
&ontoh 2 adanya nyeri hanya klien yang dapat memberikan in#ormasi
tentang #rekuensi,durasi, lokasi, dan intensitas nyerinya.
+). ata obyekti# adalah pengamatan atau pengukuran yang dibuat oleh
pengumpul data (pera'at). (ebagai &ontoh 2 pengkajian tekanan darah
klien dan identi#ikasi ukuran ruam tubuh setempat adalah &ontoh data
obyekti# yang teramati.
$dapun #okus pengumpulan data (*ursalam, +,,1) adalah 2
a). (tatus kesehatan sebelumnya dan sekarang
b). %ola koping sebelumnya dan sekarang
&). =ungsi status sebelumnya dan sekarang
d). ;espon terhadap terapi medis dan tindakan kepera'atan
e). ;esiko untuk masalah potensial
#). .al1 hal yang menjadi dorongan atau kekuatan klien
+1
)/. Sum)er #ata
1). Klien
Klien adalah sumber utama data (primer) dan pera'at dapat menggali
in#ormasi yang sebenarnya mengenai masalah kesehatan klien. "ntuk
kelan&aran dalam mendapatkan data yang benar, pera'at harus mampu
mengidenti#ikasi masalah ataupun kesulitan1kesulitan klien.
+). >rang terdekat
In#ormasi dapat diperoleh dari orang tua, suami atau istri, anak atau
teman klien, jika klien mengalami gangguan keterbatasan dalam
berkomunikasi ataupun kesadaran yang menurun. .al ini dapat terjadi
pada klien anak1anak, dimana in#ormasi diperoleh dari ibu atau yang
menjaga anak selama dirumah sakit.
/). ?atatan klien
?atatan klien ditulis oleh anggota tim kesehatan dapat dipergunakan
sebagai sumber in#ormasi di dalam ri'ayat kepera'atan
<). ;i'ayat penyakit
%emeriksaan #isik (Physical eamination) dan &atatan perkembangan
merupakan ri'ayat penyakit yang diperoleh dari terapis. In#ormasi yang
diperoleh adalah hal1hal yang di#okuskan pada identi#ikasi patologi dan
untuk menentukan ren&ana tindakan medis.
++
7). Konsultasi
Kadang1kadang terapis memerlukan konsultasi dengan anggota tim
kesehatan spesialis, khususnya dalam menentukan diagnosa medis atau
dalam meren&anakan dan melakukan tindakan medis.
6). .asil pemeriksaan diagnostik
.asil1hasil pemeriksaan laboratorium dan tes diagnostik, dapat
digunakan pera'at sebagai data obyekti# yang dapat disesuaikan dengan
masalah kesehatan klien. .al ini dapat membantu pera'at mengevaluasi
keberhasilan dari tindakan kepera'atan.
7). ?atatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya
$nggota tim kesehatan lain, adalah para personil yang berhubungan
dengan klien, dan memberikan tindakan, mengevaluasi, dan men&atat
hasil pada status klien. ?atatan kesehatan terdahulu dapat dipergunakan
sebagai sumber in#ormasi yang dapat mendukung ren&ana tindakan
pera'atan.
)). %era'at lain
Jika klien adalah rujukan dari pelayanan kesehatan lain, maka pera'at
harus meminta in#ormasi kepada pera'at yang telah mera'at klien
sebelumnya. .al ini dimaksudkan untuk kesinambungan dari tindakan
kepera'atan yang telah diberikan.
9). Kepustakaan
"ntuk memperoleh data dasar klien yang komprehensi#, pera'at dapat
memba&a literatur yang berhubungan dengan masalah klien, sehingga
+/
membantu dalam memberikan asuhan kepera'atan yang benar dan
tepat.
$/. eto+e Pengumpulan #ata
$da tiga metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada
tahap pengkajian, yaitu 2 komunikasi, observasi, dan pemeriksaan #isik.
1). Komunikasi
(emua interaksi pera'at dengan klien adalah berdasarkan
komunikasi terapeutik yaitu suatu teknik dimana usaha mengajak
klien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan perasaan. "nsur1unsur
yang penting dalam komunikasi meliputi 2
5emperhatikan pesan yang disampaikan dan
menghubungkannya dengan yang sedang dipikirkan.
5engurangi hambatan1hambatan
%osisi duduk yang sesuai (berhadapan, jarak yang sesuai, &ara
duduk,dll).
5enghindarkan terjadinya interupsi
5endengarkan penuh dengan perasaan terhadap setiap yang
dikatakan klien
5emberikan kesempatan untuk istirahat kepada klien.
+<
@a'an&ara adalah menanyakan atau tanya ja'ab yang
berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu
komunikasi yang diren&anakan. @a'an&ara dalam pengkajian
kepera'atan adalah untuk mendapatkan in#ormasi yang diperlukan
dalam mengidenti#ikasi dan meren&anakan tindakan kepera'atan,
meningkatkan hubungan pera'at1klien dalam komunikasi, membantu
klien untuk memperoleh in#ormasi dan berpartisipasi dalam
mengidenti#ikasi masalah dan tujuan, serta membantu pera'at untuk
menentukan investigasi lebih lanjut selama tahap pengkajian (*ursalam,
+,,1
$da empat tahap dalam 'a'an&ara (*ursalam, +,,1), yaitu 2
a. %ersiapan
(ebelum melakukan komunikasi kepada klien, pera'at harus
melakukan persiapan dengan memba&a status klien. (eorang
pera'at pro#esional harus belajar dan peka terhadap kebutuhan1
kebutuhan klien dan mampu men&iptakan lingkungan yang
terapeutik. %engaturan posisi duduk dan teknik yang akan
digunakan dalam 'a'an&ara harus disusun sedemikian rupa guna
memperlan&ar selama komunikasi.
b. %embukaan atau perkenalan
%ada tahap ini, pera'at dan klien memulai mengembangkan
hubungan yang terapeutik. 3angkah pertama pera'at dalam
menga'ali 'a'an&ara adalah dengan memperkenalkan diri 2
+7
nama, status, tujuan 'a'an&ara, 'aktu yang diperlukan, dan
#aktor1#aktor yang menjadi pokok pembi&araan.
&. Isi - tahap kerja
(elama tahap kerja dalam 'a'an&ara, pera'at mem#okuskan arah
pembi&araan pada masalah khusus yang ingin diketahui. .al1hal
yang perlu diperhatikan dalam komunikasi 2
=okus 'a'an&ara adalah klien.
5endengarkan klien dengan penuh perhatian, menggunakan
re#leksi dan penjelasan, agar klien dapat mengerti dan
memahami.
5enanyakan masalah yang dirasakan klien paling utama dan
menggunakan kata1kata yang mudah dimengerti oleh klien.
Aunakan pertanyaan tertutup (closed ended !uestion) untuk
memperoleh in#ormasi yang spesi#ik.
iam, jika diperlukan akan memberikan kesempatan kepada
klien untuk mengungkapkan perasaannya.
(entuhan, memberikan dorongan spiritual, merasa
diperhatikan, dan mempunyai teman.
d. !ahap terminasi
%ada tahap ini pera'at mempersiapkan 'a'an&ara untuk
penutupan, untuk itu klien harus mengetahui kapan 'a'an&ara
berakhir dan tujuan dari 'a'an&ara pada a'al perkenalan,
+6
sehingga diharapkan pada akhir 'a'an&ara pera'at dan klien
mampu menilai keberhasilan dan dapat mengambil kesimpulan
bersama.
+). >bservasi
!ahap kedua pada pengumpulan data adalah dengan observasi yaitu
mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang
masalah kesehatan dan kepera'atan klien. Kegiatan observasi meliputi 2 +(
.=! (Sight, Smell, "earing, #eeling, dan $aste). Kegiatan tersebut
men&akup aspek #isik, mental, sosial, dan spiritual. Sight meliputi kelainan
#isik, perdarahan, terbakar, menangis dan sebagainya. Smell meliputi
alkohol, darah, #e&es, medi&ine, urine, dsb. "earing meliputi tekanan darah,
batuk, menangis, ekspresi nyeri, heart rate dan ritme, sedangkan $aste
meliputi sentuhan.
/). %emeriksaan #isik
%emeriksaan atau pengkajian #isik dalam kepera'atan dipergunakan untuk
memperoleh data obyekti# dari ri'ayat kepera'atan klien yang
dilaksanakan bersamaan dengan 'a'an&ara. !ujuan dari pengkajian #isik di
dalam kepera'atan adalah untuk menentukan status kesehatan klien,
mengidenti#ikasi masalah kesehatan dan mengambil data dasar untuk
menentukan ren&ana tindakan kepera'atan.
+7
$da < teknik dalam pemeriksaan #isik (0ates, 1991 dalam *ursalam,
+,,1), yaitu 2
a). Inspeksi
(uatu proses observasi yang dilaksanakan se&ara sistematik pada saat
berinteraksi dengan klien, yang #okusnya meliputi 2 ukuran tubuh,
'arna, bentuk, posisi, dan simetris.
b). %alpasi
(uatu teknik yang menggunakan indera peraba untuk mengumpulkan
data tentang temperatur, turgor, bentuk, kelembaban, dan vibrasi serta
ukuran.
&). %erkusi
0entuk pemeriksaan dengan jalan mengetuk untuk membandingkan kiri
dan kanan pada setiap daerah permukaan tubuh dengan tujuan
menghasilkan suara serta mengidenti#ikasi lokasi, ukuran, bentuk dan
konsistensi jaringan. (uara1suara yang yang dijumpai pada perkusi
adalah sonor, redup, pekak, dan hipersonor atau timpani.
d). $uskultasi
0entuk pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suara yang dihasilkan
oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop. $dapun &iri1&iri dari suara
yang dikaji dengan auskultasi yaitu 2 pit&h (dari suara yang tinggi ke
rendah), keras (dari suara yang halus ke keras), kualitas (meningkat
sampai melemah), dan lama (pendek 9 menengah 9 panjang).
+)
$da tiga aspek dalam pendekatan pengkajian #isik, yaitu 2
a). .4$1!>1!>4 (Kepala ke Kaki)
%endekatan ini dilakukan mulai dari kepala dan se&ara berurutan sampai
ke kaki, meliputi keadaan umum, tanda1tanda vital, kepala, 'ajah, mata,
telinga, hidung, mulut dan tenggorokan, leher, dada, paru, jantung,
abdomen, ginjal, genitalia,re&tum, ekstremitas, dan punggung (3yer et
al.,19)6, p.<9 dalam *ursalam, +,,1).
b). ;>( (;evie' o# (ystem) 9 sistem tubuh
%era'at melakukan tindakan pengkajian sisitem tubuh se&ara
keseluruhan, yang melingkupi mayor body system yaitu 2 keadaan
umum, tanda1tanda vital, sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler,
sistem persara#an, sistem perkemihan, sistem pen&ernaan, sistem
muskuloskeletal dan integumen, dan sistem reproduksi.
&). %ola =ungsi Kesehatan
%endekatan ini memungkinkan pera'at untuk mengumpulkan data
se&ara sistematis dengan &ara mengevaluasi pola #ungsi kesehatan dan
mem#okuskan pengkajian #isik pada masalah khusus, meliputi persepsi
kesehatan, pola tidur1istirahat, kogniti#1pola perseptual, peran1pola
perhubungan, akti#itas1pola latihan, seksualitas1pola reprodukti#,
koping1pola toleransi stress, dan nilai1pola keyakinan.
+9
2. #iagnosa Kepera*atan
a/. Pengertian
iagnosa kepera'atan adalah suatu pernyataan yang
menjelaskan respons manusia (status kesehatan atau resiko perubahan
pola) dari individu atau kelompok dimana pera'at se&ara akontabilitass
dapat mengidenti#ikasi dan memberikan intervensi se&ara pasti untuk
menjaga status kesehatan, menurunkan, membatasi, men&egah, dan
merubah (?arpenito, +,,,).
*$*$ (dalam *ursalam, +,,1) menyatakan bah'a diagnosa
kepera'atan adalah keputusan klinik tentang respon individu, keluarga
dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual dan potensial, sebagai
dasar seleksi intervensi kepera'atan untuk men&apai tujuan asuhan
kepera'atan sesuai dengan ke'enangan pera'at. (emua diagnosa
kepera'atan harus didukung oleh tanda dan gejala, dimana tanda adalah
sesuatu yang dapat diobservasi dan gejala adalah sesuatu yang dirasakan
oleh klien.
)/. Tujuan +iagnosa 'epera*atan
!ujuan diagnosa kepera'atan untuk mengidenti#ikasi 2
1). 5asalah dimana adanya respon klien terhadap status kesehatan atau
penyakit.
+). =aktor1#aktor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah
(etiologies).
/). Kemampuan klien untuk men&egah atau menyelesaikan masalah.
/,
$/. 0ang'a(-lang'a( +alam menentu'an +iagnosa 'epera*atan
3angkah1langkah dalam diagnosa kepera'atan dapat dibedakan
menjadi 2
1). Klasi#ikasi dan $nalisa data, yaitu di mana data klien di
kelompokkan berdasarkan kriteria permasalahannya, kemudian
diidenti#ikasi dan akhirnya dirumuskan.
+). Interpretasi data, yaitu jika klien memenuhi standar kriteria
kesehatan, pera'at kemudian menyimpulkan bah'a klien
memiliki kelebihan dalam Bhal tertentuC, dan kelebihan tersebut
bisa digunakan untuk meningkatkan atau membantu meme&ahkan
masalah klien yang dihadapi. alam mengidenti#ikasi da#tar
kebutuhan dan masalah klien dengan adanya suatu sebab1akibat
yang biasa dikenal dengan istilah B%ohon 5asalahC (Problem
$ree), yaitu 2
a). !entukan masalah utama (core problem) berdasarkan
identi#ikasi data subyekti# (keluhan utama) dan obyekti#
(data1data mayor).
b). Identi#ikasi penyebab dari masalah utama.
&). Identi#ikasi penyebab dari penyebab masalah utama (akar
dari masalah)
d). Identi#ikasi penyebab dari penyebab masalah
/1
/). Dalidasi data, yaitu begitu diagnosa kepera'atan disusun, maka
harus dilakukan validasi dengan beberapa indikasi sebagai
berikutE
a). $pakah data dasar men&ukupi, akurat, dan berasal dari
beberapa konsep kepera'atanF
b). $pakah data yang signi#ikan menunjukkan gangguan polaF
&). $pakah ada data1data subyekti# dan obyekti# mendukung
terjadinya gangguan pola pada klienF
d). $pakah diagnosa kepera'atan yang ada berdasarkan
pemahaman ilmu kepera'atan dan keahlian klinikF
e). $pakah diagnosa kepera'atan yang ada dapat di&egah,
dikurangi dan diselesaikan dengan melakukan tindakan
kepera'atan yang independentF
<). %erumusan iagnosa Kepera'atan
iagnosa kepera'atan menurut ?arpenito (+,,,), yaitu 2
a). $ktual, menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data
klinik yang ditemukan. 5enegakkan diagnosa kepera'atan
aktual harus ada unsur %4( (%roblem, 4tiologi, dan (ymptom).
b). ;esiko, menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan
terjadi jika tidak dilakukan intervensi (Keliat, 199,, dalam
*ursalam +,,1). 5enegakkan diagnosa kepera'atan resiko
harus ada unsur %4 (%roblem dan 4tiologi).
/+
&). Kemungkinan,menjelaskan bah'a perlu adanya data tambahan
untuk memastikan masalah kepera'atan kemungkinan.
5enegakkan kemungkinan diagnosa kepera'atan adanya
unsur % (%roblem).
3. Peren$anaan
(alah satu langkah penting yang harus diperhatikan oleh seorang
pera'at sebelum memberikan tindakan kepera'atan adalah proses
peren&anaan. %eren&anaan meliputi pengembangan strategi desain untuk
men&egah, mengurangi atau mengoreksi masalah1masalah yang di identi#ikasi
pada diagnosa kepera'atan (3yer et al., 1996 dalam *ursalam, +,,1).
;en&ana tindakan dilaksanakan berdasarkan komponen penyebab dari
diagnosa kepera'atan. >leh karena itu, ren&ana mende#inisikan suatu akti#itas
yang diperlukan untuk membatasi #aktor1#aktor pendukung terhadap suatu
permasalahan.
$da beberapa komponen1komponen dari ren&ana tindakan kepera'atan,
yaitu2
a). @aktu, dimana semua ren&ana kepera'atan harus diberi 'aktu untuk
mengidenti#ikasi tanggal dilaksanakan.
b). 5enggunakan kata kerja, semua ren&ana tindakan harus se&ara jelas
menjabarkan setiap kegiatan.
&). =okus pada pertanyaan, spesi#ik hal ini sangat penting untuk membuat
ren&ana tindakan menjadi bermakna.
//
d). 5odi#ikasi pengobatan, tujuannya adalah untuk membatasi penulisan
tindakan yang berulang1ulang.
e). !anda tangan, hal ini merupakan aspek hukum yang bisa di pertanggung
ja'abkan.
4. Pela'sanaan
!ahap pelaksanaan dimulai setelah ren&ana tindakan telah tersusun
berdasarkan prioritasnya. !ujuan pelaksanaan adalah membantu klien dalam
men&apai tujuan yang telah ditetapkan, yang men&akup peningkatan
kesehatan, pen&egahan penyakit, pemulihan kesehatan, dan mem#asilitasi
koping. (elama tahap pelaksanaan, pera'at terus melakukan pengumpulan
data dan memilih tindakan kepera'atan yang sesuai dengan kebutuhan klien.
(emua tindakan kepera'atan di&atat dalam #ormat yang telah ditetapkan oleh
institusi.
!ujuan dari pelaksanaan tindakan kepera'atan adalah mengatasi
masalah yang terjadi pada pasien, tindakan pelaksanaan ini termasuk tindakan
kolaborati# yang dilakukan oleh pera'at pelaksana bekerjasama dengan
anggota tim lainnya untuk mengatasi masalah pasien. !indakan ini men&akup
peren&anaan pasien pulang, membahas respon pasien, merujuk ke terapi
okupolasi, memberi obat1obat sesuai dengan pesanan dokter.
/<
%. 12aluasi
4valuasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses
kepera'atan yang menandakan seberapa jauh diagnosa kepera'atan, ren&ana
tindakan, dan pelaksanaannya sudah berhasil di&apai. engan mengukur
perkembangan klien dalam men&apai suatu tujuan, maka pera'at bisa
menentukan e#ekti#itas tidakan kepera'atan.
!ujuan evaluasi untuk melihat kemampuan klien dalam men&apai
tujuan, hal ini dapat membuat pera'at mengambil keputusan dengan
mengakhiri ren&ana tindakan kepera'atan (klien telah men&apai tujuan yang
telah ditetapkan), pera'at dapat memodi#ikasi ren&ana tindakan kepera'atan
(klien mengalami kesulitan untuk men&apai tujuan), atau meneruskan ren&ana
tindakan kepera'atan (klien memerlukan 'aktu yang lebih lama untuk
men&apai tujuan).
$dapun #aktor1#aktor yang perlu dievaluasi dari kinerja pera'at dalam
pelaksanaan asuhan kepera'atan adalah mengenai pengisian status klien,
dimana masih seringnya ditemukan lembar status yang kosong. %adahal
pasiennya sudah pulang, ini disebabkan oleh karena beban kerja pera'at di
ruangan tidak seimbang - sebanding dengan kinerja pera'at itu sendiri, oleh
karena jumlah pasien tidak sebanding dengan jumlah pera'at itu sendiri.
,. #o'umentasi Proses Kepera*atan
okumentasi dide#inisikan sebagai segala sesuatu yang tertulis atau
ter&etak yang dapat diandalkan sebagai &atatan tentang bukti bagi individu
yang ber'enang (%otter 8 %erry, +,,7). %era'at dalam hal ini memerlukan
/7
keterampilan khusus dalam men&atat proses kepera'atan. %en&atatan proses
kepera'atan merupakan sesuatu hal yang kadang terabaikan oleh pera'at,
padahal sangat terkait dengan sikap yang tepat untuk pengambilan keputusan
yang sistematis, problem-solving, dan riset lebih lanjut.
(ebagai dokumen rahasia yang men&atat semua pelayanan
kepera'atan klien, &atatan tersebut dapat diartikan sebagai suatu &atatan
bisnis dan hukum yang mempunyai banyak man#aat dan penggunaan
(*ursalam, +,,1).
!ujuan utama dari pendokumentasian dari proses kepera'atan adalah untuk 2
a. 5engidenti#ikasi status kesehatan klien dalam rangka men&atat kebutuhan
klien, meren&anakan, melaksanakan tindakan kepera'atan, dan
mengevaluasi tindakan
b. okumentasi untuk penelitian, keuangan, hukum, dan etika juga
menyediakan 2
0ukti kualitas asuhan kepera'atan
0ukti legal dokumentasi sebagai pertanggungja'aban kepada klien
In#ormasi terhadap perlindungan individu
0ukti aplikasi standar praktik kepera'atan
(umber in#ormasi statistik untuk standar dan riset kepera'atan
%engurangan biaya in#ormasi
(umber in#ormasi untuk data yang harus dimasukkan
Komunikasi konsep resiko tindakan kepera'atan
/6
%ersepsi hak klien
okumentasi untuk tenaga pro#esional dan tanggungja'ab etik dan
mempertahankan kerahasiaan in#ormasi klien
(uatu data keuangan yang sesuai
ata peren&anaan pelayanan kesehatan dimasa akan datang

.




/7

Anda mungkin juga menyukai