Anda di halaman 1dari 133

PERGURUAN TINGGI KEDINASAN

BEKERJA SAMBI L BELAJAR


KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
2014
adalah suatu studi mengenai bagaimana individu-
individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan
atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan
sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat
digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan
berbagai jenis barang dan jasa dan
mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi,
sekarang dan dimasa yang akan datang kepada
individu dan golongan masyarakat.
PENGERTIAN ILMU
EKONOMI
Individu/masyarakat membuat pilihan
Penggunaan sumber daya yang terbatas
Berbagai cara
Menghasilkan barang dan jasa
Mendistribusikan untuk kebutuhan
konsumsi
Sekarang dan dimasa datang
Definisi tersebut berkaitan dengan:
suatu cabang ilmu ekonomi yang bertujuan
untuk menganalisa masalah-masalah yang
dihadapi negara-negara berkembang dan
mendapatkan cara-cara untuk mengatasi
masalah-masalah itu supaya negara-negara
tersebut dapat membangun ekonominya
lebih cepat lagi.
Ekonomi Pembangunan
Dari definisi tsb mengandung tiga sifat penting :
- Proses, yang berarti merupakan perubahan yang
terjadi terus menerus
- Berusaha menaikkan tingkat pendapatan
perkapita
masyarakat
- Kenaikan tingkat pendapatan perkapita harus
terus
berlangsung dalam jangka panjang
suatu proses yang menyebabkan
pendapatan perkapita penduduk suatu
masyarakat meningkat dalam jangka
panjang.
Pembangunan
Ekonomi
Kenaikan pendapatan perkapita merupakan
cermin dari timbulnya perbaikan dalam
kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Pembangunan ekonomi menyebabkan
kenaikan pendapatan perkapita
Laju pembangunan ekonomi suatu negara
ditunjukkan dengan menggunakan tingkat
pertambahan Produk Domestik Bruto ( Gross
Domestic Product atau dikenal dengan GDP)
Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross-domestic-product (GDP)
diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang
diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu
tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk
nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor
produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut.
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata
penduduk di suatu negara, yang diperoleh dari hasil pembagian
pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk
negara tersebut.
Produk Nasional Bruto (PNB)/Gross National Product (GNP)
adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor
produksi milik warga negara baik yang tinggal di dalam negeri
maupun di luar negeri, tetapi tidak termasuk warga negera asing
yang tinggal di negara tersebut
Timbul Persoalan

Apabila tingkat pertambahan GDP sama atau lebih
rendah dari tingkat pertambahan penduduk, maka
pendapatan perkapita akan tetap sama atau bahkan
menurun. Ini berarti pertambahan GDP tidak
memperbaiki tingkat kesejahteraan ekonomi
masyarakat.

Karena terdapat kemungkinan timbul keadaan seperti
ini maka beberapa ahli ekonomi membedakan
pengertian Pembangunan Ekonomi (economic
development) dengan Pertumbuhan Ekonomi
(economic growth)
Pertumbuhan
ekonomi
diartikan sebagai kenaikan dalam
Gross Domestic Product atau GDP
Suatu perekonomian dapat dikatakan dalam
keadaan berkembang apabila pendapatan
perkapita menunjukkan kecenderungan (trend)
naik dalam jangka panjang.
Menghitung pertumbuhan ekonomi

G = {(PN1-PN0)/PN0} x 100%

G = tingkat pertumbuhan ekonomi
PN1 = Pendapatan Nasional tahun perhitungan
PN0 = Pendapatan Nasional tahun sebelumnya

Contoh soal :
Pendapatan Nasional tahun 2011 = 846.450 US$
Billion sedangkan Pendapatan Nasional tahun
2012 = 894.854 US$.
Hitunglah berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi
Menghitung Pendapatan perkapita
(Income Per Capita)

Pp = PN/JP

Pp = Pendapatan perkapita
PN = Pendapatan Nasional
JP = Jumlah Penduduk

Contoh Soal
Diketahui National Income 995.754 US$ Billion dan
jumlah penduduk 255 Juta.
Hitunglah Income Per Capita


PENGGOLONGAN
TERHADAP
BERBAGAI NEGARA
Negara-negara
maju
(Eropa, Amerika
Utara, Australia,
New Zealand,
Jepang)
Negara-negara
berkembang.
(Asia, Afrika dan
Amerika Latin)
Sebagian besar dari negara berkembang terdiri dari negara-negara
yang mempunyai taraf pembangunan yang masih sangat rendah,
dengan pendapatan per kapita tidak melebihi US $ 400.

Nilai ini sangat rendah jika dibandingkan dengan Negara-negara maju
yang saat ini kebanyakan pendapatan per kapita lebih dari US $ 4.000.

Ada beberapa negara berkembang mempunyai pendapatan per kapita
tinggi bahkan melebihi Negara-negara maju misalnya Saudi Arabia US
$ 10,530, Kuwait US $ 16,720 dan Uni Emirat Arab US $ 21,920.

Namun demikian Negara-negara tersebut belum dianggap sebagai
Negara maju karena struktur ekonomi dan masyarakat mereka tidak
berbeda dengan Negara yang sedang berkembang lainnya.
Satu-satunya Negara Asia yang pada mulanya dianggap
sebagai Negara sedang berkembang tetapi sekarang
dianggap sebagai Negara maju adalah Jepang.

Akhir-akhir ini terdapat beberapa Negara lagi yang
mempunyai taraf pembangunan yang hampir mencapai
taraf pembangunan Negara maju seperti Korea Selatan,
Taiwan, Hongkong dan China.

Mereka ini sering disebut sebagai New Industrial
Countries (NIC).
Manfaat dan Kerugian Pembangunan
Ekonomi

Manfaat dari pembangunan ekonomi

1. Output atau kekayaan suatu masyarakat atau
perekonomian akan bertambah,
2. Kebahagiaan penduduk bertambah,
3. Menambah kesempatan untuk mengadakan pilihan
yang lebih luas,
4. Memberikan manusia kesempatan yang lebih besar
untuk memanfaatkan alam sekitar,
5. Memberikan kebebasan untuk memilih kesenangan
yang lebih luas,
6. Mengurangi jurang perbedaan antara negara-negara
yang sedang berkembang dengan negara-negara yang
sudah maju.`
Kerugian

1. Mendorong seseorang untuk berpikir maupun
bertindak lebih mementingkan diri sendiri,

2. Mendorong seseorang lebih bersifat materialistis,

3. Sifat hidup gotong royong yang pada umumnya
terdapat di negara-negara sedang berkembang
semakin berkurang,

4. Sifat kekeluargaan dan hubungan keluarga semakin
berkurang.
Permasalahan Dasar Pembangunan
Ekonomi Negara Sedang Berkembang

1. Ketidakmeratanya pendapatan
2. Kemiskinan
3. Gap atau jurang perbedaan yang semakin lebar
antara negara maju dengan negara sedang
berkembang.
Kemiskinan ditimbulkan oleh dua hal:

1. Kemiskinan yang bersifat alamiah atau
kultural,

2. Kemiskinan yang disebabkan oleh
miskinnya strategi dan kebijakan
pembangunan yang ada, yang biasa
disebut dengan kemiskinan struktural.
Sifat-sifat Umum Negara Sedang
Berkembang

Istilah negara yang sedang berkembang merupakan
sebutan bagi negara-negara yang belum maju atau
negara yang masih terbelakang.

Dikatakan negara yang sedang berkembang
(developing countries) karena negara ini sedang
berusaha keras untuk mengembangkan diri dengan
melakukan pembangunan ekonomi guna meningkatkan
kemakmurannya.
Ciri NSB
Secara umum
Keadaannya miskin
Tingkat hidup penduduk masih
rendah
Rumah-rumah penduduk
masih sederhana
Di kota-kota masih banyak
pengemis
Belum banyak pabrik atau
industri
Jalan, komunikasi dan
transportasi masih kurang,
Pertambangan dan industri
besar dilakukan oleh asing.
Sebagian besar penduduk
Pendidikan masih rendah,
Upaya mengatasi
menurut P Todaro
Menambah
persediaan dan
memperluas
distribusi barang
Menaikan taraf
hidup,
pendapatan,
lapangan kerja,
pendidikan
Memperluas
lingkup pilihan
ekonomi dan sosial
bagi perseroan dan
negara
Kelompok
Negara Sedang
Berkembang
NSB
Berpendapatan
Rendah:
Pendapatan per
kapita < US $ 400
NSB
Berpendapatan
Menengah:
Pendapatan per
kapita US $ 400 sd
1700
NSB Berpendapatan
Tinggi: Pendapatan
per kapita > US $
1700
Sistem
Pengaturan
Kegiatan
Ekonomi
Sistem
Ekomomi
Pasar
Sistem
Ekonomi
Campuran
Sistem
Ekonomi
Perencanaan
Pusat
Sistem ekonomi dikehendaki
sepenuhnya oleh interaksi
antara penjual dan pembeli
Sistem ekonomi pasar
yang disertai campur tangan
Pemerintah
Sistem ekonomi yang
kegiatannya diatur
sepenuhnya oleh
Pemerintah
MEKANISME PASAR

Kebaikan Meknisme Pasar
Memberikan informasi yang tepat tentang harga
dan tingkat permintaan
Memberikan perangsang kepada para pengusaha
untuk mengembangkan usahanya.
Memberikan perangsang untuk memperoleh
keahlian modern
Menggalakkan penggunaan barang dan faktor
produksi secara efisien
Memberikan kebebasan yang tinggi kepada
masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi.
Keburukan Mekanisme Pasar
Kebebasan yang tak terbatas menindas
golongan-golongan tertentu
Kegiatan ekonomi menjadi tidak stabil
Akan timbul kekuatan monopoli yang
merugikan
Sulit menyediakan fasilitas untuk
kepentingan masyarakat umum

TUJUAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH

Menjamin agar persamaan hak setiap
individu dan menghindarkan penindasan
Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh
secara teratur dan stabil
Mengawasi perusahaan besar agar mereka
tidak menjalankan praktek monopoli
Menyediakan fasilitas umum
BENTUK CAMPUR TANGAN PEMERINTAH

Membuat peraturan-peraturan
Menjalankan kebijaksanaan fiskal dan moneter
Secara langsung menjalankan kegiatan ekonomi
(mendirikan BUMN)
PELAKU
KEGIATAN
EKONOMI
Rumah Tangga
Perusahaan

Pemerintah
SIRKULASI ALIRAN PENDAPATAN
Gaji, upah, bunga, sewa, untung

Faktor-faktor Produksi


Perusahaan Rumah Tangga


Barang dan Jasa


Pengeluaran Pembelanjaan

Rumah Tangga

Rumah tangga adalah pemilik berbagai factor
produksi yang tersedia didalam perekonomian.

Sektor ini menyediakan tenaga kerja & tenaga usahawan,
menyediakan factor-faktor produksi seperti barang-barang modal,
kekayaan alam, harta tetap seperti tanah & bangunan.
Mereka akan menawarkan faktor-faktor produksi tersebut kepada
sektor perusahaan.

Sebagai balas jasa atas penggunaan berbagai jenis faktor
produksi ini maka sektor perusahaan akan memberikan berbagai
jenis pendapatan kepada sektor tumah tangga.
Tenaga kerja menerima gaji dan upah, pemilik modal menerima
bunga, pemilik tanah dan harta tetap lain menerima sewa dan
pemilik keahlian keusahawanan menerima keuntungan.

Berbagai jenis pendapatan tersebut oleh sektor rumah tangga
akan digunakan untuk dua tujuan yaitu:

1. Sebagian pendapatan akan digunakan untuk membeli barang
dan jasa yang diperlukan.

2. Sebagian pendapatan lainnya akan ditabung untuk cadangan
dalam menghadapi berbagai kemungkinan kesusahan di masa
mendatang yang tidak terduga.
Perusahan
(berdasarkan
lapangan usaha)
Industri
Primer,
Industri
Sekunder

Industri
Tertier
Perusahaan

Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seorang atau
sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis
barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.

Berdasarkan pada lapangan usaha yang dijalankan perusahan dapat
dibedakan menjadi:

- Industri Primer, yaitu perusahaan yang mengelola kekayaan alam
dan mengeksploitir faktor-faktor produksi yang disediakan oleh alam.

- Industri Sekunder, adalah perusahaan yang menghasilkan barang
industri

- Industri Tertier, adalah industri yang menghasilkan jasa yaitu
perusahaan yang menyediakan pengangkutan, perdagangan,
perbankan, telekomunikasi
Pemerintah

Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur
kegiatan ekonomi. Badan tersebut adalah berbagai departemen
pemerintah, yang mengatur penanaman modal, bank sentral, parlemen,
pemerintah daerah, angkatan bersenjata dsb.

Selain mengatur kegiatan ekonomi pemerintah juga melakukan kegiatan lain
seperti:

1. Kegiatan mengembangkan prasarana ekonomi seperti jalan, jembatan,
pelabuhan, lapangan terbang dsb

2. Kegiatan mengembangkan prasaran sosial seperti lembaga pendidikan,
menjaga keamanan, menyediakan jasa angkutan dsb.
Pengeluaran Rumah Tangga

Pengeluaran konsumsi aggregat (aggregate consumpsion
expenditure) adalah jumlah dari nilai pengeluaran rumah tangga
yang dilakukan oleh semua rumah tangga yang ada dalam
perekonomian.

Pengeluaran konsumsi individu (personal consumpsion
expenditure) adalah jumlah dari nilai pengeluaran rumah tangga
yang dilakukan oleh rumah tangga secara individu.

Terdapat beberapa faktor yang menentukan besarnya
pengeluaran rumah tangga, salah satunya yang terpenting adalah
pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposable income).
Disposible Income, Consumpsion dan
Saving

Disposible Income adalah pendapatan yang dapat dibelanjakan

Consumpsion (Konsumsi) adalah pengeluaran rumah tangga
untuk membeli barang/jasa, baik barang-barang tahan lama
(durable goods) maupun barang-barang tidak tahan lama
(nondurable/ perishable goods), dan jasa.

Saving (Tabungan) adalah bagian dari pendapatan yang tidak
dikonsumsi. Orang menabung untuk keberlangsungan konsumsi
sepanjang waktu dengan tujuan agar memiliki pendapatan yang
cukup selama masa pensiun.
Diantara disposable income, pengeluaran
konsumsi dan tabungan terdapat hubungan
yang secara matematis dinyatakan sbb:


Yd = C + S atau

S = Yd C

Yd adalah disposable income,
C adalah konsumsi rumah tangga,
S adalah tabungan.
Daftar Disposable income, Consumpsion dan Saving
(dalam ribuan)
Disposable income Konsumsi Tabungan
(1) (2) (3)
0
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
8.000
9.000
10.000
1.250
2.000
2.750
3.500
4.250
5.000
5.750
6.500
7.250
8.000
8.750
- 1.250
- 1.000
- 750
- 500
- 250
0
250
500
750
1.000
1.250

Yd = C + S

C, S

C
5 jt A




Yd
0 5 jt 10 jt
S
Hasrat Mengkonsumsi

Angka-angka dalam kolom 1 dan kolom 2 menunjukkan bahwa
apabila disposable income bertambah Rp. 1.000.000 maka
konsumsi mengalami kenaikan Rp. 750.000.

Dengan demikian perbandingan diantara jumlah tambahan
konsumsi yang dilakukan dengan tambahan disposable income
adalah 750.000: 1.000.000 = 0,75.

Perbandingan tersebut dinamakan Hasrat Mengkonsumsi
Marginal atau Marginal Propensity to Consume (MPC).

C
MPC = -----------
Yd
C

MPC = -----------

Yd
Hasrat Menabung
Hasrat Menabung

Angka-angka dalam kolom 1 dan kolom 3 menunjukkan bahwa
apabila disposable income bertambah Rp. 1.000.000 maka
tabungan mengalami kenaikan Rp. 250.000.

Dengan demikian perbandingan diantara jumlah tambahan
tabungan yang dilakukan dengan tambahan disposable
income adalah 250.000: 1.000.000 = 0,25.

Perbandingan tersebut dinamakan Hasrat Menabung
Marginal atau Marginal Propensity to Save (MPS).

S
MPS = -----------
Yd

Hasrat Mengkonsumsi Rata-rata (Average
Propensity to Consume = APC)
Merupakan rasio antara pengeluaran konsumsi
terhadap pendapatan atau disebut juga sebagai
tingkat konsumsi
APC = C/Y

Hasrat Menabung rata-rata (Average
Propensity to Save = APS)
Merupakan rasio antara pengeluaran tabungan
terhadap pendapatan atau disebut juga sebagai
tingkat tabungan.
APS = S/Y
Pada saat pendapatan rumah Rp, 2.500.000,- jumlah konsumsi
Rp. 2.250.000,- Pada saat ada kenaikan pendapatan menjadi Rp. 3.750.000,-
Jumlah konsumsi menjadi Rp. 3.000.000,-
Hitunglah MPC dan MPS

Jawab :

MPC =


MPS =

Fungsi Konsumsi: C = Co + bY
dimana:
Co adalah autonomous cosumption (besarnya
pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan
nol) dan b adalah MPC

Fungsi Tabungan
S = Y (Co + bY)
S = Co + (Y bY)
S = Co + (1 b)Y
dimana: (1-b) adalah MPS

Break Even Point (BEP)

Kondisi break even terjadi jika pendapatan hanya cukup untuk menutup
pengeluaran konsumsi (Y=C, atau S= 0)

CONTOH
Diketahui Fungsi Kosumsi: C = 50.000 + 0,75Y
Pada tingkat pendapatan berapa BEP terjadi?
Jawab:
BEP : Y = C
Y = 50.000 + 0,75Y
Y 0,75 Y = 50.000
Y (1 0,75) = 50.000
Y = 50.000/0,25 = 200.000

Contoh:
Diketahui Fungsi Kosumsi: C = $ 2,000 + 0,90Y
Pada tingkat pendapatan berapa BEP terjadi?



Pada pendapatan rumah tangga sebesar Rp
3.000.000,00 pengeluaran konsumsi rumah tangga
sebesar Rp 3.600.000,00. Pada saat
pendapatannya meningkat menjadi Rp
6.000.000,00 pengeluaran konsumsinya juga
meningkat menjadi Rp 5.850.000,00.

a. Hitung berapa MPC
b. Buatlah Fungsi Konsumsi
c. Hitunglah Fungsi Tabungan
d. Jika pendapatan Rp. 8.000.000 hitunglah berapa
konsumsi dan berapa tabungan
Jawab:
a. Mencari MPC
(5.850.000-3.600.000) : (6.000.000-3.000.000) =
2.250.000 : 3.000.000 = 0,75

b. Mencari Fungsi Konsumsi
C = Co + bY 3.600.000 = Co + 0,75 (3.000.000)
Co = 3.600.000 2.250.000 =1.350.000 C = 1.350.000 + 0,75 Y

c. Mencari Fungsi Tabungan
S = Co + (1 b)Y
S = - 1.350.000 + (1-0,75)Y S = -1.350.000 + 0,25 Y

d. Mencari Konsumsi dan Tabungan jika pendapatan Rp. 8.000.000

C = Co + bY C = 1.350.000 + 0,75 (8.000.000) = Rp. 7.350.000
S = Co + (1 b)Y S = -1.350.000 + 0,25(8.000.000) = Rp. 650.000








Pada saat pendapatan sebesar Rp 4.000.000,-
pengeluaran konsumsi rumah sebesar Rp 4.250.000,-
Pada saat pendapatannya meningkat menjadi Rp
5.000.000,- pengeluaran konsumsinya juga meningkat
menjadi Rp 4.850.000,-.

a. Hitung MPC
b. Hitung Fungsi Konsumsi
c. Hitunglah Fungsi Tabungan
d. Jika pendapatan Rp. 6.000.000 hitunglah berapa
konsumsi dan berapa tabungan
Contoh
Pada pendapatan rumah tangga sebesar Rp
1.000.000,00 pengeluaran konsumsi rumah tangga
sebesar Rp 1.150.000,00. Pada saat pendapatannya
meningkat menjadi Rp 2.000.000,00 pengeluaran
konsumsinya juga meningkat menjadi Rp
1.950.000,00.

1) BEP terjadi pada pendapatan sebesar berapa ?
2) Pada pendapatan Rp 875.000,00, berapa APS ?
3) Pada tingkat pendapatan berapakah tabungan
rumah tangga sebesar 4% dari pendapatan
dicapai ?
Jawab:

1. Mencari BEP
a. Mencari MPC
(1.950.000-1.150.000) : (2.000.000-1.000.000) = 0,8

b. Mencari Fungsi Konsumsi
C = Co + bY 1.150.000 = Co + 0,8 (1.000.000)
Co = 1.150.000 800.000 = 350 C = 350 + 0,8 Y

c. Mencari BEP dimana Y = C
Y = 350 + 0,8 Y BEP = Rp. 1.750.000

2. Mencari APS pada pendapatan Rp. 875.000

APS = S/Y
S = Co + (1 b)Y S = -350.000 + (0,2 x 875.000) = - 175.000
APS = -175.000 : 875.000 = - 0,2

3. Mencari tingkat pendapatan agar tabungan rumah tangga sebesar 4% dari pendapatan
dicapai

S = 0,04 Y

- Co + (0,2 x Y) = 0,04Y
- 350 + 0,2Y = 0,04Y
0,16Y = 350
Y = Rp. 2.187.500











Pada saat pendapatan sebesar Rp 4.000.000,-
pengeluaran konsumsi rumah sebesar Rp 4.250.000,-
Pada saat pendapatannya meningkat menjadi Rp
5.000.000,- pengeluaran konsumsinya juga meningkat
menjadi Rp 4.850.000,-.

1)BEP terjadi pada pendapatan sebesar berapa ?
2) Pada pendapatan Rp 3.000.000,00, berapa APS ?
3) Pada tingkat pendapatan berapakah tabungan
rumah tangga sebesar 5% dari pendapatan
dicapai ?
Perubahan Struktur Ekonomi

Terjadinya pembangunan ekonomi, struktur ekonomi akan
mengalami perubahan dari sektor pertanian ke sektor
industri.

Berpengaruh pada:
- Pendapatan nasional
- Kesempatan kerja.

Untuk mengetahui bagaimana mekanisme perubahan
struktural dapat dipelajari dalam teori perubahan struktural.
PERUBAHAN
STRUKTURAL

TEORI
MIGRASI
(Arthur Lewis)
TEORI
TRANSFORMASI
STRUKTURAL
(Hollis Chenery)
- Perbedaan
pembangunan
antara desa dan kota
- Terjadi proses
urbanisasi dari desa
ke kota


-Transformasi dari
pertanian tradisional
ke industri
TEORI
PERTUMBUHAN
EKONOMI
Klasik &
Neo Klasik
(Adam Smith)
Schumpeter

Post Keynesian
(Harrod-Domar)
-Mekanisme pasar
-Faktor produksi &
Teknologi
-Entrepreneur
(wirausaha)
-Berkembangnya
produksi nasional
-Penanaman modal
Investasi
-Full Employment
Sumbangan Teori Pertumbuhan Ekonomi dalam hubungannya
dengan masalah pembangunan di negara sedang berkembang.

1. Pertumbuhan ekonomi di NSB tidak dapat berjalan lancar karena
dihambat jumlah penduduk dan perkembangannya yang sangat
cepat.
2. Salah satu cara mempercepat pertumbuhan ekonomi adalah
dengan perbaikan dalam kecakapan dan pengetahuan penduduk
serta pemupukan modal
3. Pengembangan dalam faktor produksi tanah dan kekayaan alam
dengan memperhatikan aspek lingkungan
4. Kehadiran para pengusaha yang inovatif atau wirausaha
(entreprenour)
Tahap-tahap
Pembangunan
Ekonomi
Masyarakat
tradisional,
Prasyarat
lepas landas,
Lepas landas,

Menuju
kematangan
Menurut Rostow tahap-tahap
perkembangan ekonomi ada 5
tahap:

Menuju
kematangan

Konsumsi
berlebih
Pengenalan
teknologi
bidang tertentu
Saving,Investasi,
Perekonomian
mulai tumbuh
Teknologi
semua bidang,
Ekspansi
Pertanian
Income
Perkapita
tinggi
Peranan Penduduk dalam Pembangunan
Ekonomi

Dalam analisis masalah ketenagakerjaan, penduduk
dibedakan menjadi 2 golongan

1. Tenaga kerja (umur 15 64 th)
2. Bukan tenaga kerja. (umur 0-14 th dan umur diatas
65 th)

Dilihat dari peranannya terhadap pembangunan ekonomi,
penduduk memiliki 2 peranan

1. Sisi permintaan ( sebagai konsumen)
2. Sisi penawaran. (sebagai produsen)

Klasifikasi Komposisi Penduduk:
Menurut biologis: umur dan jenis kelamin
Menurut sosial: tingkat pendidikan, literacy rate, status
perkawinan, agama, etnisitas, dsb.
Menurut ekonomi: penduduk yang aktif secara
ekonomi, lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, tingkat
pendapatan, kegiatan ekonomi, dll.
Geografis: berdasarkan tempat tinggal seperti daerah
perkotaan/perdesaan, propinsi, kabupaten, pulau dsb.

RASIO KETERGANTUNGAN
Penduduk muda dibawah 15 th umumnya dianggap sebagai
penduduk yang belum produktif karena masih tergantung
orang tua, demikian pula penduduk usia 65 th keatas
dianggap sudah tidak produktif.

Penduduk usia 15- 64 th adalah penduduk usia kerja atau
usia produktif.

Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio): adalah
perbandingan antara jumlah penduduk yang tidak produktif
(di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) terhadap
banyaknya orang yang termasuk usia produktif (15-64).
Rasio Ketergantungan dilihat menurut umur
dibagi dua yaitu:

Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan
antara jumlah penduduk yang tidak produktif (di
bawah 15 th) dengan jumlah penduduk produktif
(15-64 th).

Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan
antara jumlah penduduk yang tidak produktif (di
atas 65 th) dengan jumlah penduduk produktif
(15-64 th).

Kegunaan
Rasio Ketergantungan (dependency rario) dapat digunakan
sebagai indikator yang dapat menunjukkan keadaan
ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau
negara sedang berkembang.

Semakin tinggi dependency rario menunjukkan semakin
tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang
produktif untuk membiayai hidup penduduk yang
belum/tidak produktif. Demikian sebaliknya.

Dependency rario negara maju berkisar 30 - 50

Cara Menghitung
P(0-14) + P(65+)
RK Total = ---------------- x 100
P(15-65)


P(0-14)
RK Muda = ---------------- x 100
P(15-65)


P(65+)
RK Tua = ---------------- x 100
P(15-65)






RK Total = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua
RK Muda = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda d
RK Tua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua
P(0-14) = Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 th)
P(65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua ( diatas 65 th)
P(15-65) = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64 th)

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok
Umur Muda, Umur Produktif dan Umur Tua
Tahun 2000

Kelompok Umur Jumlah Penduduk

0 14 th 63.206.000
15 64 th 133.057.000
Diatas 65 th 9.580.000

Hitunglah Rasio Ketergantungan Total, Muda dan Tua
dan jelaskan hasil rasio tersebut.

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok
Umur Muda, Umur Produktif dan Umur Tua
Tahun 2009

Kelompok Umur Jumlah Penduduk
Laki-laki
Perempuan
0 14 th 34.337.341 33.162.207
15 64 th 79.549.569 78.918.321
Diatas 65 th 6.335.208 7.968.876

1. Hitunglah jumlah penduduk th 2009
2. Hitunglah Persentase Komposisi Umur penduduk th 2009
3. Hitunglah Rasio Ketergantungan Total, Muda dan Tua
dan jelaskan hasil rasio tersebut.



PENDUDUK INDONESIA
TAHUN 2012



Kel Umur
Jumlah Penduduk Presentase
0-14
68.603.263 28,90%
15-64
157.053.112 66,10%
65+
11.984.951 5,00%
TOTAL
237.641.326 100%
1. Hitunglah jumlah penduduk th 2012
2. Hitunglah Persentase Komposisi Umur penduduk th 2012
3. Hitunglah Rasio Ketergantungan Total, Muda dan Tua
dan jelaskan hasil rasio tersebut.
Perkembangan penduduk yang cepat tidaklah
selalu merupakan penghambat bagi jalannya
pembangunan ekonomi jika penduduk ini
mempunyai kapasitas yang tinggi untuk
menghasilkan dan menyerap hasil produksi.

Berarti bahwa pertambahan penduduk yang
tinggi harus disertai dengan tingkat penghasilan
yang tinggi pula.

Pertambahan penduduk dengan tingkat
penghasilan yang rendah tidak ada artinya bagi
pembangunan ekonomi.
Bagi negara-negara maju, pertambahan penduduk
yang pesat justru menyumbang terhadap kenaikan
penghasilan riil per kapita.

Karena di negara-negara yang maju pada
umumnya mempunyai tabungan yang siap untuk
melayani kebutuhan investasi, sehingga tambahan
penduduk justru akan menambah potensi
masyarakat sebagai sumber permintaan yang baru

Bagi negara-negara sedang berkembang
perkembangan penduduk yang cepat justru akan
menghambat perkembangan ekonomi.

Cara-cara yang dilakukan untuk menekan tingkat
pertumbuhan penduduk adalah

1. Pengendalian kelahiran (birth control), yaitu
dengan program Keluarga Berencana.

2. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Untuk mengatasi pengangguran di Indonesia yang kian
bertambah, ada beberapa kebijakan yang bisa ditempuh.

1) Membuka lapangan kerja baru,
2) Pemerintah perlu menetapkan kebijakan pembangunan ekonomii
yang mandiri dengan menggunakan sumber dana pembangunan
dalam negeri.
3) Pemerintah harus melarang para investor Indonesia melakukan
investasi ke luar negeri. Kebijakan ini sebagai upaya menangkal
pelarian modal (capital flight) dari Indonesia.
4) Sektor pertanian menjadi sektor primadona pembangunan ekonomi.
5) Pemerintah perlu membersihkan berbagai inefisiensi ekonomi yang
menyebabkan ekonomi biaya tinggi (high cost economy) dan
inefisiensi ekonomi.
Peranan Modal dalam Pembangunan
Ekonomi

Pembangunan diartikan sebagai usaha untuk
memajukan kehidupan warga masyarakat.

Kata pembangunan sering dipahami sebagai kemajuan
yang dicapai sebuah masyarakat di bidang ekonomi.

Untuk mencapai kemajuan di bidang ekonomi faktor
modal/kapital merupakan salah satu faktor yang penting.
Kapital merupakan semua bentuk kekayaan
yang dapat digunakan baik langsung maupun
tidak langsung dalam produksi untuk
menambah output.

Kapital mempunyai dua fungsi pokok yaitu:

1. Sebagai alat pendorong perkembangan
ekonomi,
2. Sebagai sumber-sumber untuk menaikkan
tenaga produksi.
Sumber-sumber kapital untuk pembangunan
dapat dikelompokkan menjadi 3 sumber
yaitu:

1. Tabungan sukarela (Voluntary Saving)
Adalah bagian pendapatan yang diterima
masyarakat yang secara sukarela tidak digunakan
untuk konsumsi.
Macam-macam penggunaan Voluntary Saving
- Disimpan saja,
- Ditabung di Lembaga Keuangan
- Dipinjamkan ke masyarakat lain
- Untuk penanaman modal yang produktif
- Untuk penanaman modal yang tidak produktif

2. Pajak (Forced Saving)
Salah satu sumber penting pendapatan pemerintah
adalah pajak.

Tujuan penarikan pajak di negara sedang
berkembang
- Mengumpulkan dana dari dalam negeri untuk
membiayai penyelenggaraan negara
- Membantu penggalangan investasi dan
mengurangi ketergantuan bantuan luar negeri.


3. Pinjaman luar negeri (Foreign Loans).
Pemberian hibah(grant) merupakan Bantuan Luar
Negeri, sedangkan Pinjaman Luar Negeri adalah
bentuk pinjaman dari luar negeri yang harus
mengembalikan pokok beserta bunganya.

Tujuan:
- Meningkatkan investasi
- Mendorong terlaksananya proyek-proyek
pembangunan

Pinjaman Luar Negeri ada 2 golongan
- Soft Loan
- Hard Loan
Selain ketiga sumber di atas, kapital untuk
pembangunan dapat diperoleh dari:

1. Menggeser kelebihan tenaga kerja dari sektor
pertanian ke sektor lain,
2. Menekan konsumsi,
3. Meningkatkan ekspor,
4. Memindahkan faktor-faktor produksi dari
penggunaan yang kurang produktif ke
penggunaan yang lebih produktif.
Dalam penggunaan kapital untuk investasi dalam
pembangunan ada beberapa macam kriteria yang
dapat digunakan

1. Kriteria neraca pembayaran (Balance of Payments Creteria)
Berupaya meningkatkan ekspor dan mengurangi impor
2. Kriteria produktivitas sosial marginal (Social Marginal
Productivity Criteria). Kapital harus digunakan pada proyek-
proyek yang paling menguntungkan masyarakat.
3. Kriteria intensitas faktor-faktor produksi (Production intensity
Factor Criteria). Dengan kapital yang terbatas diupayakan
hasil atau manfaat yang sebesar-besarnya
4. Kriteria bagian investasi kembali (Re-Investment Quotion
Criteria). Dengan bertambahnya investasi maka akan
menaikkan tingkat investasi secara terus menerus.
5. Kriteria operasional (Operational Criteria). Hasil/manfaat
harus lebih besar dari biaya operasional yang dikeluarkan.
Dalam hubungannya dengan penggunaan
kapital untuk keperluan investasi ada dua
teori yaitu:

1. Teori usaha perlahan-lahan
2. Teori dorongan besar.

Teori usaha perlahan-lahan berpendapat bahwa suatu usaha
sebaiknya tidak dilaksanakan secara besar-besaran.

Teori dorongan besar berpendapat bahwa suatu usaha harus
dilaksanakan secara besar-besaran, karena kalau suatu usaha
untuk menaikkan pendapatan hanya dilakukan secara kecil-kecilan
maka keuntungan yang diperoleh relatif kecil, hal ini justru hanya
akan mendorong pertumbuhan penduduk.

Kedua teori diatas mengilhami dua model
pembangunan yaitu pembangunan seimbang
dan pembangunan tidak seimbang.

Pembangunan Seimbang
1. Dikaitkan dengan pembangunan daerah adalah
pembangunan yang dilakukan secara merata di
berbagai daerah, sehingga setiap daerah mencapai
tingkat kemajuan pembangunan yang sama.

2. Dikaitkan dengan pembangunan industri adalah
pembangunan berbagai jenis industri secara
berbarengan (simultaneous) sehingga industri
tersebut saling menciptakan pasar bagi yang lain.


Pembangunan Tidak Seimbang

Pembangunan Tidak Seimbang merupakan keadaan
yang berlawanan dengan keadaan pada Pembangunan
seimbang.

Pembangunan Tidak Seimbang lebih sesuai untuk
dilaksanakan di negara negara sedang berkembang
karena di negara-negara tersebut menghadapi masalah
kekurangan sumber daya atau faktor produksi.

Pendapatan Nasional dan
Pendapatan Per Kapita

Pendapatan nasional adalah merupakan nilai
produksi barang-barang dan jasa yang
diciptakan dalam suatu perekonomian di dalam
masa satu tahun.

Cara menghitung Pendapatan Nasional:

1. Cara produksi
2. Cara pengeluaran

Menurut Cara Produksi,

Pendapatan nasional dihitung dengan menentukan nilai produksi dan
selanjutnya menjumlahkan nilai produksi yang diciptakan oleh tiap-tiap
sektor produktif yang ada dalam perekonomian.

Pertanian 246.298,2
Pertambangan 191.762,4
Perusahaan Industri 362.301,2
Listrik, Gas, Air 21.183,9
Konstruksi 85.263,2
Perdagangan 234.262,6
Transportasi & Komunikasi 75.795,9
Perbankan & Lembaga Keuangan 91.438,4
Jasa lain 141.362,2
Gross Domestik Product 1.449.398,1
Untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara
ini adalah dengan menentukan nilai produksi dari tiap-
tiap sektor diatas, selanjutnya menjumlahkan nilai
produksi yang tercipta dalam sektor-sktor tersebut.
Nilai yang diperoleh dinamakan Produk Domestik Bruto
atau Gross Domestic Product (GDP).

Dalam cara produksi ini yang dijumlahkan hanyalah
nilai produksi tambahan (value added) yang diciptakan.
Hal ini untuk menghindari berlakunya penghitungan
dua kali (double accounting)
Menurut Cara Pengeluaran

adalah cara menentukan pendapatan nasional dengan
menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai golongan
pembeli dalam masyarakat.
Dalam cara ini yang dihitung bukanlah nilai dari setiap
transaksi diantara penjual dan pembeli, namun yang
dihitung hanya meliputi nilai transaksi barang jadi (final
goods) saja.
Hal ini untuk menghindari berlakunya penghitungan dua
kali (double accounting), yaitu menghitung nilai sesuatu
barang yang diciptakan ke dalam pendapatan nasional
sebanyak dua kali atau lebih.
Dalam menghitung pendapatan nasional dengan cara
ini, pengeluaran sektor-sektor ekonomi dibedakan
menurut sifat-sifat para pembeli di masyarakat, yang
dibedakan dalam empat golongan yaitu:

1. Rumah tangga,
2. Pengusaha,
3. Pemerintah
4. Sektor Luar negeri (eksport dan import).
Pendapatan nasional diperoleh dengan cara
menjumlahkan nilai pengeluaran rumah
tangga, pengeluaran pengusaha, pengeluaran
pemerintah dan pendapatan eksport dikurangi
dengan pengeluaran barang impoirt. Nilai yang
diperoleh dinamakan Produk Nasional Bruto
atau Gross National Product (GNP).
MENGHITUNG PRODUK NASIONAL BRUTO

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (C) 999.266,3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (G) 110.836,7
Pembentukan Modal Domestik Bruto (I) 310.908,7
Eksport barang dan jasa (X) 555.662,2
Dikurangi Import barang dan jasa (M) (527.275,8)
Gross Domestik Bruto 1.449.398,1
Ditambah pendapatan neto faktor produksi yang
diterima dari luar negeri (IR- IP) 18.079,0
Gross National Product 1.467.477,1


PDB atau Y = C + G + I

PDB atau Y= C + G + I + (X-M)


Diketahui: Fungsi konsumsi (C) = 200 + 0,50 Y
Pengeluaran Pemerintah = 100
Pengeluaran Investasi = 40
Hitunglah Pendapatan Domestik Bruto Keseimbangan.
Jawab
Y = 200 + 0,50 Y + 100 + 40
Y = 680


Diketahui: Fungsi konsumsi (C) = 200 + 0,50 Y
Pengeluaran Pemerintah = 100
Pengeluaran Investasi = 40
Eksport = 15
Import = 12,50

Hitunglah PDB Keseimbangan
Jawab
Y = 200 + 0,50 Y + 100 + 40 + (15-12,50)
Y = 685

Menghitung nilai GNP atau PNB berdasarkan metode pengeluaran
adalah penjumlahan PDB ditambah IR dikurangi IP
PNB = PDB + (IR-IP) atau
PNB = C + G + I + (X-M) + (IR-IP)

Diketahui: Fungsi konsumsi (C) = 200 + 0,50 Y
Pengeluaran Pemerintah = 100
Pengeluaran Investasi = 40
Eksport = 15
Import = 12,50
IR = 8
IP = 10
Hitunglah PNB Keseimbangan
Jawab
Y = 200 + 0,50 Y + 100 + 40 + (15-12,50) + (8-10)
Y = 683
Latihan 1.
Diketahui: Fungsi konsumsi = $ 950.000 + 0,60 Y
Pengeluaran Pemerintah = $ 600.000
Pengeluaran Investasi = $ 450.000
Hitunglah Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Keseimbangan.


Latihan 2.
Diketahui: Fungsi konsumsi = $ 950.000 + 0,60 Y
Pengeluaran Pemerintah = $ 600.000
Pengeluaran Investasi = $ 450.000
Eksport = $ 350.000
Import = $ 275.000

Hitunglah PDB Keseimbangan



Latihan 3
Diketahui: Fungsi konsumsi = $ 800.000 + 0,75 Y
Pengeluaran Pemerintah = $ 500.000
Pengeluaran Investasi = $ 550.000
Eksport = $ 250.000
Import = $ 285.000
IR = $ 85.000
IP = $ 75.000


Hitunglah Pendapatan Nasional Bruto (PNB) Keseimbangan

Hubungan Gross National Product (Gnp) Dan
Gross Domestic Product (Gdp)
GNP = GDP + (IR IP)

IR = pendapatan faktor produksi yang diterima
dari luar negeri (factor income received
form abroad)
IP = pembayaran faktor produksi ke luar negeri
(factor income paid to abroad)

(IR IP) = pendapatan faktor produksi neto yang
diterima dari luar negeri (net factor
income received forabroad)
Manfaat Penghitungan
Pendapatan Nasional

1. Mengetahui dan menelaah kondisi
atau struktur perekonomian
2. Membandingkan kemajuan
perekonomian dari waktu ke waktu
3. Membandingkan perekonomian
antar bangsa atau antar daerah
4. Merumuskan kebijaksanaan
pemerintah


Pendapatan Per kapita

Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata untuk
masing-masing penduduk dalam suatu negara selama satu
periode tertentu.

Pendapatan Per Kapita=(Pendapatan nasional)/(Jumlah
penduduk)

Pendapatan per kapita dihitung secara berkala, biasanya per satu
tahun, dan digunakan:
- Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu
negara dengan negara lain
- Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu negara
dengan negara lain
- Sebagai data untuk kebijakan atau sebagai bahan baku
pertimbangan mengambil kebijakan atau sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil langkah ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi

Selama dua dasa warsa yang lalu titik perhatian utama ekonomi
dunia ditujukan pada upaya-upaya untuk meningkatkan pertumbuhan
nasional riil.

Para ekonom beranggapan bahwa pertumbuhan pendapatan
nasional riil bisa digunakan sebagai ukuran kinerja (performance)
perekonomian suatu Negara.

Pada bagian ini dibahas tentang konsep dasar teori pertumbuhan
ekonomi dengan menggunakan kerangka kemungkinan produksi
sederhana (simple production possibility) untuk melihat tingkat,
komposisi dan pertumbuhan output nasional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi.

1. Akumulasi Modal
Akumulasi modal akan terjadi jika ada proporsi tertentu dari pendapatan
sekarang yang ditabung dan kemudian diinvestasikan untuk
memperbesar output pada masa yang akan datang.
Investasi dibagi dua:
- Investasi produktif secara langsung (pabrik, mesin, peralatan)
- Investasi tak lansung (jalan, listrik, komunikasi, SDM)

2. Pertumbuhan Populasi
Pertumbuhan populasi dan hal-hal lain yang berhubungan dengan
angkatan kerja (labour force) secara tradisional telah dianggap sebagai
factor yang positif dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. Semakin
banyak angkatan kerja berarti semakin produktif tenaga verja,
sedangkan semakin banyak populasi akan meningkatkan potensi pasar
domestik.
Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi Modern

Simon Kuznets mendefinisikan Pertumbuhan Ekonomi Modern suatu negara
sebagai kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi
yang terus meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini
berdasarkan kepada kemajuan teknologi dan kelembagaan serta
penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya.

Definisi tersebut diatas mengandung komponen pokok:

Kenaikan output nasional yang secara terus menerus,
Kemajuan teknologi, merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi
yang berkesinambungan seperti inovasi teknologi.
Penyesuaian kelembagaan. Transformasi sikap, ideologi dan kelembagaan
sangat diperlukan bagi perubahan struktur ekonomi setiap negara.

Menurut Kuznets karakteristik yang terjadi dalam proses
pertumbuhan pada negara-negara maju antara lain:

Tingginya tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita
Tingginya tingkat produktivitas faktor produksi secara keseluruhan,
terutama produktivitas tenaga kerja
Tingginya tingkat transformasi struktur ekonomi
Tingginya tingkat transformasi sosial dan ideologi
Kecenderungan secara ekonomis untuk menjangkau seluruh dunia
dalam mendapatkan pasar dan bahan baku

Distribusi Pendapatan

Pertumbuhan GNP per kapita yang cepat tidak secara otomatis
meningkatkan tingkat hidup rakyat banyak.

Distribusi pendapatan antara kaya dan miskin semakin tidak
merata demikian pula tingkat kemiskinan masih tetap tinggi.

Penghapusan kemiskinan dan berkembangnya ketidak merataan
pembagian pendapatan merupakan inti permasalahan
pembangunan.

Irma Adelman dan Cynthia T. Morris mengemukakan sebab-sebab
ketidak merataan distribusi pendapatan antara lain:

Pertambahan penduduk yang tinggi mengakibatkan menurunnya
pendapatan per kapita
Tingginya tingkat inflasi dimana pendapatan uang bertambah namun
tidak diikuti secara proporsional dengan pertambahan produksi barang.
Ketidak merataan pembangunan daerah
Investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal
Rendahnya mobilitas sosial
Memburuknya nilai tukar bagi negara-negara sedang berkembang
Hancurnya industri-industri kerajinan rakyat seperti industri rumah
tangga, pertukangan dll.
Masalah Pengangguran

Pengangguran tidak hanya menimpa/dialami
Negara berkembang, namun di Negara maju pun
belum ada rumusan yang pasti bagaimana
menanggulangi pengangguran secara tepat,
yang bisa hanyalah mengurangi jumlah
pengangguran yang ada.

MACAM-MACAM PENGANGGURAN

Voluntary unemployment adalah pengangguran yang terjadi karena adanya orang
yang sebenarnya masih dapat bekerja, tetapi dengan sukarela tidak bekerja.
Disguised unemployment adalah pengagguran yang terjadi karena pekerja yang
bekerja menekan produktivitas pekerja yang lainnya (tidak sesuai kompetensi)
Deflationary unemployment, yaitu pengangguran yang terjadi karena jumlah buruh
yang ingin bekerja lebih banyak ketimbang pekerjaan yang tersedia.
Frictional unemployment, yaitu pengangguran yang terjadi karena adanya gap antara
skill dengan kebutuhan yang diinginkan atau karena adanya kesalahan penempatan
orang yang salah di tempat yang salah.
Technological unemployment, adalah pengangguran yang terjadi bilamana ratio
modal dengan tenaga kerja dalam bidang produksi menunjukkan tendensi yang
bertambah (kemajuan teknologi menggeser peran manusia dalam mengerjakan
pekerjaan). Padat modal
Seasonal unemployment, yaitu pengagguran yang terjadi karena pengaruh musim.
Cyclical unemployment, pengangguran yang terjadi karena perubahan-perubahan
dalam konjungtur.
Selain macam-macam pengangguran tersebut, ada lagi jenis
pengangguran sebagaimana berikut :

1. Pengangguran Terbuka (open unemployment) adalah jumlah tenaga kerja
yang sedang mencari pekerjaan, baik yang pertama kali mencari pekerjaan
maupun yang pernah bekerja sebelumnya.

2. Setengah Pengangguran (underemployment) adalah pekerja yang masih
mencari pekerjaan penuh atau sambilan dan mereka yang bekerja dengan
jam kerja rendah (di bawah sepertiga jam kerja normal, atau berarti bekerja
kurang dari 35 jam dalam seminggu) namun masih mau menerima
pekerjaan, serta mereka yang sudah mempunyai pekerjaan namun masih
mau menerima pekerjaan.

3. Pengangguran Parah (severe underemployment) , adalah pengangguran
yang setengah menganggur dengan jam kerja kurang dari 25 jam seminggu.
Pengangguran terbuka merupakan fenomena yang dominan di daerah
perkotaan, dengan komposisi 3 kali lipat ketimbang di daerah perdesaan.

Bila ditelisik lebih mendalam lagi maka komposisi pengangguran ini
didominasi oleh :

1. Pengangguran didominasi oleh kaum muda dengan usia antara 15 24
tahun, kelompok usia ini mendominasi hampir 70% dari pengangguran
total.
2. Tingkat pengangguran tertinggi menurut jenis pendidikan dialami oleh
lulusan SMA dan Perguruan Tinggi yang masing-masing sebesar 16,9 %
dan 14,8%.
3. 45% pekerja perdesaan berada dalam kondisi menganggur yang berarti
lebih tinggi ketimbang pekerja perkotaan.

Untuk mengurangi tingkat pengangguran yang ada maka bisa dilakukan
dengan kebijakan moneter ekspansioner, dimana kebijakan ini dimaksudkan
untuk menstimulir investasi swasta.
SUMBER
PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN
Sumber Dana
Dari Dalam
Negeri
Sumber Dana
Dari Luar
Negeri
1. Tabungan Domestik
- Pemerintah
- Rumah tangga
- Perusahaan
2. Tabungan Asing
- Pemerintah
- Swasta
- Bantuan LN
- Kiriman LN
- Pinjaman Bank Swata
asing
- Investasi dari LN

SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

I. Sumber Dana Dari Dalam Negeri
Sumber dana dari dalam negeri terdiri antara lain dari tabungan.
Yang dimaksud dengan tabungan disini adalah semua sumber
pembiayaan investasi.
Dalam suatu Negara, tabungan merupakan gabungan dari tabungan
domestic dan tabungan asing.

1. Tabungan Domestik
a. Tabungan Pemerintah
Tabungan pemerintah berasal dari kelebihan total peneriman
pemerintah (terutama pajak) terhadap belanja konsumsi public
b. Tabungan Domestik Swasta
Tabungan domestik swasta berasal dari:
- Tabungan rumah tangga
- Tabungan perusahaan.

2. Tabungan Asing
- Pemerintah
- Swasta

II. Sumber Dana Luar Negeri
Dana-dana LN bisa berupa:

Bantuan LN, berasal dari pemerintah asing, bisa juga dari
lembaga-lembaga internasional, bisa bilateral maupun
multilateral.

Kiriman uang dari LN, berasal dari warga negara yang bekerja di
Negara lain (remittances) dan juga kredit ekspor.

Pinjaman bank-bank swasta asing, berupa pinjaman dari bank-
bank komersial dengan tingkat bunga yang tinggi dan jangka
waktu peminjaman yang pendek.

Investasi dari LN, berupa investasi portofolio, bisa juga berupa
investasi langsung.


Corak Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Setiap daerah mempunyai corak pertumbuhan ekonomi yang
berbeda dengan daerah lain.

Perencanaan pembangunan ekonomi suatu daerah pertama-
tama perlu mengenali karakter ekonomi, sosial dan fisik
daerah itu sendiri, termasuk interaksinya dengan daerah lain.

Strategi pembangunan ekonomi daerah yang satu belum
tentu dapat berlaku untuk semua daerah.

Prinsip Dasar
Pengembangan
Ekonomi
Daerah
Mengenali
Ekonomi
wilayah
Merumuskan
Manajemen
Pembangunan
yang pro-bisnis
Mengenali
Ekonomi
Wilayah
Sektor
Pariwisata
Kualitas
Lingkunga
n
Sektor
Pertanian
Pertamban
gan
Penduduk
dan
Urbanisasi
Aglomerasi
1. Mengenali ekonomi wilayah

a. Perkembangan Penduduk dan Urbanisasi

Petumbuhan alami penduduk menjadi faktor utama yang berpengaruh
pada ekonomi wilayah karena menciptakan kebutuhan akan berbagai
barang dan jasa.

- Penduduk yang bertambah membutuhkan pangan.
- Rumah tangga baru juga membutuhkan rumah baru atau renovasi
rumah lama berikut perabotan, alat-alat rumah tangga dan berbagai
produk lain.

Urbanisasi dilakukan oleh orang-orang muda usia yang pergi mencari
pekerjaan di industri atau perusahaan yang jauh dari tempat dimana
mereka berasal.

Semakin tinggi tingkat pendidikan maka tingkat perpindahan pun semakin
tinggi.

b. Sektor Pertanian

Upaya pengembangan sektor agribisnis dapat menolong mengembangkan
dan mempromosikan agroindustri di wilayah tertinggal.

Lahan yang tidak dibangun atau lahan tidur dapat digunakan sebagai lahan
pertanian dan perlu dikembangkan, sehingga dapat tercipta pendapatan dan
lapangan kerja bagi penganggur di pedesaan.

Program kerjasama mengatasi keterbatasan modal, mengurangi resiko
produksi, memungkinkan petani memakai bahan baku impor dan produk
yang dihasilkan dapat mampu bersaing dengan barang impor yang sejenis
serta mencarikan dan membuka pasaran yang baru.
Untuk tetap dapat bersaing dalam menghadapi produk import, target
pemasaran yang baru harus segera ditentukan untuk menyalurkan
kelebihan hasil produksi pertanian dari petani lokal.

Salah satu strategi adalah bagaimana caranya agar petani setempat
dapat mengikuti dan melaksanakan proses produksi sampai ke tingkat
penyaluran.

Daripada bersaing dengan produk impor yang masuk dengan harga
murah, akan lebih baik jika petani setempat mengolah komoditi yang
spesifik wilayah tersebut dan menjadikannya produk yang bernilai jual
tinggi untuk kemudian disebarluaskan di pasaran setempat maupun untuk
diekspor.

BAGAIMANA LAHAN PERTANIAN DI PULAU JAWA?

BAGAIMANA LAHAN PERTANIAN DI DAERAH SAUDARA?

c. Sektor Pariwisata

Pariwisata memberikan dukungan ekonomi yang kuat terhadap suatu
wilayah. Industri ini dapat menghasilkan pendapatan besar bagi
ekonomi lokal, misalnya:
- Kawasan sepanjang pantai yang bersih dapat menjadi daya tarik
wilayah, dan menjadi daya tarik turis dan penduduk ke wilayah
tersebut.
- Wisata ekologi memfokuskan pada pemanfaatan lingkungan.
Dengan membangun tempat ini dengan berbagai aktivitas seperti
berkuda, surfing, berkemah, memancing dll. akan dapat membantu
perluasan pariwisata serta mengurangi pengganguran.
- Wisata budaya merupakan segmen yang berkembang cepat dari
industri pariwisata seperti angunan candi dan kesenian
perlu dikembangkan.

Ekonomi yang beragam lebih mampu bertahan terhadap konjungtur
ekonomi.
d. Pertambangan

Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya
pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan,
pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara,
panas bumi, migas) . Sektor pertambangan, khususnya
pertambangan umum, menjadi isu yang menarik setelah Orde
Baru mulai mengusahakan sektor ini secara gencar. Pada awal
Orde Baru, pemerintahan saat itu memerlukan dana yang besar
untuk kegiatan pembangunan, di satu sisi tabungan pemerintah
relatif kecil, sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut
pemerintah mengundang investor-investor asing untuk
membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya di Indonesia.
Ada beberapa macam risiko di bidang pertambangan yaitu:

- Resiko eksplorasi yang berhubungan dengan ketidakpastian
penemuan cadangan (produksi),
- Risiko teknologi yang berhubungan dengan ketidakpastian biaya,
- Risiko pasar yang berhubungan dengan perubahan harga,
- Risiko kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan perubahan
pajak dan harga domestik.

Risiko-risiko tersebut berhubungan dengan besaran-besaran yang
mempengaruhi keuntungan usaha yaitu produksi, harga, biaya dan
pajak. Usaha yang mempunyai risiko lebih tinggi menuntut
pengembalian keuntungan (Rate of Return) yang lebih tinggi.
Dalam era desentralisasi saat ini maka kegiatan pertambangan tidak
terpisahkan lagi dengan pengambilan kebijakan di tingkat daerah
sehingga:

Pertama.
Pemerintah pusat hendaknya memberikan kewenangan yang lebih
besar kepada daerah untuk mengelola kegiatan pertambangan yang
melibatkan sebanyak mungkin peran serta masyarakat local.

Kedua.
Apabila risikonya tidak besar serta teknologinya dikuasai dan
permasalahannya hanya modal, maka dana dapat dikumpulkan melalui
beberapa cara, yaitu:
1. Sebagian pendapatan pemerintah dari sektor pertambangan umum
yang sudah memberikan keuntungan banyak (misal: batu bara).
Pendapatan tersebut dapat digunakan untuk eksplorasi dan
investasi pada sektor-sektor pertambangan lainnya.
2. Membentuk Badan Usaha Milik Daerah yang bertugas mengelola
kekayaan mineral di daerah tersebut seoptimal mungkin dengan
memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan.


Ketiga,
Aspek lingkungan baik fisik maupun sosial harus dipertimbangkan
dalam setiap kontrak pertambangan dan pengusaha pertambangan
harus menyediakan biaya untuk mengatasi permasalahan lingkungan
tersebut.

Keempat,
Menurut ahli ekonomi Kaldor dan Hicks suatu tindakan dikatakan
bermanfaat apabila golongan yang memperoleh manfaat dari usahanya
dapat memberi kompensasi bagi golongan yang menderita kerugian
akibat usaha tersebut sehingga posisi golongan kedua tersebut paling
jelek sama seperti sebelum adanya usaha tersebut dan golongan
pertama masih untung.

Kelima,
Sumberdaya alam sebagai sumber untuk kegiatan pertambangan dan
energi dimanfaatkan dari sistem ekologi oleh karena itu syarat
mendasar yang harus dipatuhi adalah tidak melanggar daya dukung
ekosistem.

e. Kualitas Lingkungan

Persepsi atas suatu wilayah, apakah memiliki kualitas hidup yang
baik, merupakan hal penting bagi dunia usaha untuk melakukan
investasi.

Jika masyarakat ingin menarik modal dan investasi, maka haruslah
siap untuk memberi perhatian terhadap: keanekaragaman, identitas
dan sikap bersahabat.

Pelestarian kawasan bersejarah memberikan perlindungan kepada
warisan budaya dan membuat masyarakat memiliki tempat yang
menyenangkan untuk hidup, hal ini akan menarik Investor dan
developer.

Sarana umum merupakan kerangka utama dari pembangunan
ekonomi dan sarana umum ini sangat penting bagi aktivitas
masyarakat, seperti jalan, pelabuhan, listrik, pengairan dsb.
f. Keterkaitan Wilayah dan Aglomerasi

Suatu wilayah perlu memiliki akses transportasi menuju pasar secara lancar,
jalur jalan yang menghubungkan suatu wilayah dengan kota-kota lebih besar
merupakan prasarana utama bagi pengembangan ekonomi wilayah.

Umumnya usaha yang sama cenderung beraglomerasi dan membentuk
kelompok usaha dengan karakter yang sama serta tipe tenaga kerja yang
sama. Produk dan jasa yang dihasilkan juga satu tipe. Pengelompokan akan
menciptakan potensi untuk menciptakan jaringan kerjasama yang dapat
membangun kegiatan pemasaran bersama dan untuk menarik kegiatan lainnya
yang berkaitan ke depan atau ke belakang.

Manajemen
Pembangunan
yang pro-bisnis
Mendorong
Sektor Jasa
dan
Perdagangan
Meningkatka
n
Daya Saing
Pengusaha
Daerah
Kepastian
dan an
Kejelasan
Kebijakan
Membentuk
Ruang
Kegiatan
Ekonomi
Informasi
kepada
Pengusaha
2. Manajemen Pembangunan yang Pro-Bisnis

a. Menyediakan Informasi kepada Pengusaha

Pemerintah daerah dapat memberikan informasi kepada para
pelaku ekonomi di daerahnya ataupun di luar daerahnya kapan,
dimana, dan apa saja jenis investasi yang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan yang akan datang.

Dengan cara ini maka pihak pengusaha dapat mengetahui arah
kebijakan pembangunan daerah yang diinginkan pemerintah
daerah, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan
dalam menentukan dalam kegiatan apa usahanya akan perlu
dikembangkan.

Pemerintah daerah perlu terbuka mengenai kebijakan
pembangunannya, dan informasi yang diterima publik perlu
diupayakan sesuai dengan yang diinginkan.
b. Memberikan Kepastian dan Kejelasan Kebijakan

Salah satu kendala berusaha adalah pola serta arah kebijakan publik yang
berubah-ubah sedangkan pihak investor memerlukan ada kepastian mengenai
arah serta tujuan kebijakan pemerintah.
Strategi pembangunan ekonomi daerah yang baik dapat membuat pengusaha
yakin bahwa investasinya akan menghasilkan keuntungan di kemudian hari.

Pengusaha daerah umumnya sangat jeli dengan perilaku pengambil kebijakan
di daerahnya. Kerjasama yang saling menguntungkan mensyaratkan adanya
kepercayaan terhadap mitra usaha.

Membangun kepercayaan perlu dilakukan secara terencana dan merupakan
bagian dari upaya pembangunan daerah.
c. Mendorong Sektor Jasa dan Perdagangan

Sektor ekonomi yang umumnya bekembang cepat di kota-kota adalah
sektor perdagangan kecil dan jasa. Seharusnya pedagang kecil mendapat
tempat yang mudah untuk berusaha, karena telah membantu pemerintah
daerah mengurangi pengangguran.

Pada waktunya pengusaha kecil akan membayar pajak kepada
pemerintah daerah.

Dengan menstimulir usaha jasa dan perdagangan eceran, pertukaran
ekonomi yang lebih cepat dapat terjadi sehingga menghasilkan investasi
yang lebih besar.



d. Meningkatkan Daya Saing Pengusaha Daerah

Kualitas strategi pembangunan ekonomi daerah dapat dilihat dari apa
yang akan dilakukan pemerintah daerah dalam menyiapkan pengusaha-
pengusaha di daerahnya menghadapi persaingan global.

Meningkatkan daya saing adalah dengan meninggalkan perlakuan-
perlakukan khusus dan proteksi segera ataupun bertahap.

Pengembangan produk yang sukses adalah yang berorientasi pasar, ini
berarti pemerintah daerah perlu mendorong pengusaha untuk selalu
meningkatkan efisiensi teknis dan ekonomis.

Peraturan perdagangan internasional harus diperkenalkan dan
diterapkan. Setiap pejabat pemerinah daerah mengerti peraturan-
peraturan perdagangan internasional untuk mendorong pengusaha-
pengusaha daerah menjadi pemain-pemain yang tangguh dalam
perdagangan bebas, baik pada lingkup daerah, nasional maupun
internasional.
e. Membentuk Ruang yang Mendorong Kegiatan
Ekonomi

Pemerintah daerah perlu mengantisipasi kawasan-kawasan mana yang
dapat ditumbuhkan menjadi ruang khusus atau pusat2 perekonomian
wilayah yang akan mendorong kegiatan ekonomi , berupa kawasan yang
sudah menunjukkan tanda-tanda aglomerasi, seperti sentra produksi
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan; klaster industri, dsb.

Kawasan cepat tumbuh juga dapat berupa kawasan yang sengaja
dibangun untuk memanfaatkan potensi SDA yang belum diolah, seperti
yang dulu dikembangkan dengan sistim permukiman transmigrasi.

Kawasan-kawasan ini perlu dikenali dan selanjutnya ditumbuhkan
dengan berbagai upaya pengembangan kegiatan ekonomi, seperti
pengadaan terminal agribisnis, pengerasan jalan, pelatihan bisnis,
promosi dsb.

Anda mungkin juga menyukai