KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2014 adalah suatu studi mengenai bagaimana individu- individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan dimasa yang akan datang kepada individu dan golongan masyarakat. PENGERTIAN ILMU EKONOMI Individu/masyarakat membuat pilihan Penggunaan sumber daya yang terbatas Berbagai cara Menghasilkan barang dan jasa Mendistribusikan untuk kebutuhan konsumsi Sekarang dan dimasa datang Definisi tersebut berkaitan dengan: suatu cabang ilmu ekonomi yang bertujuan untuk menganalisa masalah-masalah yang dihadapi negara-negara berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah itu supaya negara-negara tersebut dapat membangun ekonominya lebih cepat lagi. Ekonomi Pembangunan Dari definisi tsb mengandung tiga sifat penting : - Proses, yang berarti merupakan perubahan yang terjadi terus menerus - Berusaha menaikkan tingkat pendapatan perkapita masyarakat - Kenaikan tingkat pendapatan perkapita harus terus berlangsung dalam jangka panjang suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Pembangunan Ekonomi Kenaikan pendapatan perkapita merupakan cermin dari timbulnya perbaikan dalam kesejahteraan ekonomi masyarakat. Pembangunan ekonomi menyebabkan kenaikan pendapatan perkapita Laju pembangunan ekonomi suatu negara ditunjukkan dengan menggunakan tingkat pertambahan Produk Domestik Bruto ( Gross Domestic Product atau dikenal dengan GDP) Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross-domestic-product (GDP) diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut. Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara, yang diperoleh dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Produk Nasional Bruto (PNB)/Gross National Product (GNP) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara baik yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri, tetapi tidak termasuk warga negera asing yang tinggal di negara tersebut Timbul Persoalan
Apabila tingkat pertambahan GDP sama atau lebih rendah dari tingkat pertambahan penduduk, maka pendapatan perkapita akan tetap sama atau bahkan menurun. Ini berarti pertambahan GDP tidak memperbaiki tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Karena terdapat kemungkinan timbul keadaan seperti ini maka beberapa ahli ekonomi membedakan pengertian Pembangunan Ekonomi (economic development) dengan Pertumbuhan Ekonomi (economic growth) Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan dalam Gross Domestic Product atau GDP Suatu perekonomian dapat dikatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita menunjukkan kecenderungan (trend) naik dalam jangka panjang. Menghitung pertumbuhan ekonomi
G = {(PN1-PN0)/PN0} x 100%
G = tingkat pertumbuhan ekonomi PN1 = Pendapatan Nasional tahun perhitungan PN0 = Pendapatan Nasional tahun sebelumnya
Contoh soal : Pendapatan Nasional tahun 2011 = 846.450 US$ Billion sedangkan Pendapatan Nasional tahun 2012 = 894.854 US$. Hitunglah berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi Menghitung Pendapatan perkapita (Income Per Capita)
Pp = PN/JP
Pp = Pendapatan perkapita PN = Pendapatan Nasional JP = Jumlah Penduduk
Contoh Soal Diketahui National Income 995.754 US$ Billion dan jumlah penduduk 255 Juta. Hitunglah Income Per Capita
PENGGOLONGAN TERHADAP BERBAGAI NEGARA Negara-negara maju (Eropa, Amerika Utara, Australia, New Zealand, Jepang) Negara-negara berkembang. (Asia, Afrika dan Amerika Latin) Sebagian besar dari negara berkembang terdiri dari negara-negara yang mempunyai taraf pembangunan yang masih sangat rendah, dengan pendapatan per kapita tidak melebihi US $ 400.
Nilai ini sangat rendah jika dibandingkan dengan Negara-negara maju yang saat ini kebanyakan pendapatan per kapita lebih dari US $ 4.000.
Ada beberapa negara berkembang mempunyai pendapatan per kapita tinggi bahkan melebihi Negara-negara maju misalnya Saudi Arabia US $ 10,530, Kuwait US $ 16,720 dan Uni Emirat Arab US $ 21,920.
Namun demikian Negara-negara tersebut belum dianggap sebagai Negara maju karena struktur ekonomi dan masyarakat mereka tidak berbeda dengan Negara yang sedang berkembang lainnya. Satu-satunya Negara Asia yang pada mulanya dianggap sebagai Negara sedang berkembang tetapi sekarang dianggap sebagai Negara maju adalah Jepang.
Akhir-akhir ini terdapat beberapa Negara lagi yang mempunyai taraf pembangunan yang hampir mencapai taraf pembangunan Negara maju seperti Korea Selatan, Taiwan, Hongkong dan China.
Mereka ini sering disebut sebagai New Industrial Countries (NIC). Manfaat dan Kerugian Pembangunan Ekonomi
Manfaat dari pembangunan ekonomi
1. Output atau kekayaan suatu masyarakat atau perekonomian akan bertambah, 2. Kebahagiaan penduduk bertambah, 3. Menambah kesempatan untuk mengadakan pilihan yang lebih luas, 4. Memberikan manusia kesempatan yang lebih besar untuk memanfaatkan alam sekitar, 5. Memberikan kebebasan untuk memilih kesenangan yang lebih luas, 6. Mengurangi jurang perbedaan antara negara-negara yang sedang berkembang dengan negara-negara yang sudah maju.` Kerugian
1. Mendorong seseorang untuk berpikir maupun bertindak lebih mementingkan diri sendiri,
2. Mendorong seseorang lebih bersifat materialistis,
3. Sifat hidup gotong royong yang pada umumnya terdapat di negara-negara sedang berkembang semakin berkurang,
4. Sifat kekeluargaan dan hubungan keluarga semakin berkurang. Permasalahan Dasar Pembangunan Ekonomi Negara Sedang Berkembang
1. Ketidakmeratanya pendapatan 2. Kemiskinan 3. Gap atau jurang perbedaan yang semakin lebar antara negara maju dengan negara sedang berkembang. Kemiskinan ditimbulkan oleh dua hal:
1. Kemiskinan yang bersifat alamiah atau kultural,
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh miskinnya strategi dan kebijakan pembangunan yang ada, yang biasa disebut dengan kemiskinan struktural. Sifat-sifat Umum Negara Sedang Berkembang
Istilah negara yang sedang berkembang merupakan sebutan bagi negara-negara yang belum maju atau negara yang masih terbelakang.
Dikatakan negara yang sedang berkembang (developing countries) karena negara ini sedang berusaha keras untuk mengembangkan diri dengan melakukan pembangunan ekonomi guna meningkatkan kemakmurannya. Ciri NSB Secara umum Keadaannya miskin Tingkat hidup penduduk masih rendah Rumah-rumah penduduk masih sederhana Di kota-kota masih banyak pengemis Belum banyak pabrik atau industri Jalan, komunikasi dan transportasi masih kurang, Pertambangan dan industri besar dilakukan oleh asing. Sebagian besar penduduk Pendidikan masih rendah, Upaya mengatasi menurut P Todaro Menambah persediaan dan memperluas distribusi barang Menaikan taraf hidup, pendapatan, lapangan kerja, pendidikan Memperluas lingkup pilihan ekonomi dan sosial bagi perseroan dan negara Kelompok Negara Sedang Berkembang NSB Berpendapatan Rendah: Pendapatan per kapita < US $ 400 NSB Berpendapatan Menengah: Pendapatan per kapita US $ 400 sd 1700 NSB Berpendapatan Tinggi: Pendapatan per kapita > US $ 1700 Sistem Pengaturan Kegiatan Ekonomi Sistem Ekomomi Pasar Sistem Ekonomi Campuran Sistem Ekonomi Perencanaan Pusat Sistem ekonomi dikehendaki sepenuhnya oleh interaksi antara penjual dan pembeli Sistem ekonomi pasar yang disertai campur tangan Pemerintah Sistem ekonomi yang kegiatannya diatur sepenuhnya oleh Pemerintah MEKANISME PASAR
Kebaikan Meknisme Pasar Memberikan informasi yang tepat tentang harga dan tingkat permintaan Memberikan perangsang kepada para pengusaha untuk mengembangkan usahanya. Memberikan perangsang untuk memperoleh keahlian modern Menggalakkan penggunaan barang dan faktor produksi secara efisien Memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi. Keburukan Mekanisme Pasar Kebebasan yang tak terbatas menindas golongan-golongan tertentu Kegiatan ekonomi menjadi tidak stabil Akan timbul kekuatan monopoli yang merugikan Sulit menyediakan fasilitas untuk kepentingan masyarakat umum
TUJUAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
Menjamin agar persamaan hak setiap individu dan menghindarkan penindasan Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh secara teratur dan stabil Mengawasi perusahaan besar agar mereka tidak menjalankan praktek monopoli Menyediakan fasilitas umum BENTUK CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
Membuat peraturan-peraturan Menjalankan kebijaksanaan fiskal dan moneter Secara langsung menjalankan kegiatan ekonomi (mendirikan BUMN) PELAKU KEGIATAN EKONOMI Rumah Tangga Perusahaan
Pemerintah SIRKULASI ALIRAN PENDAPATAN Gaji, upah, bunga, sewa, untung
Faktor-faktor Produksi
Perusahaan Rumah Tangga
Barang dan Jasa
Pengeluaran Pembelanjaan
Rumah Tangga
Rumah tangga adalah pemilik berbagai factor produksi yang tersedia didalam perekonomian.
Sektor ini menyediakan tenaga kerja & tenaga usahawan, menyediakan factor-faktor produksi seperti barang-barang modal, kekayaan alam, harta tetap seperti tanah & bangunan. Mereka akan menawarkan faktor-faktor produksi tersebut kepada sektor perusahaan.
Sebagai balas jasa atas penggunaan berbagai jenis faktor produksi ini maka sektor perusahaan akan memberikan berbagai jenis pendapatan kepada sektor tumah tangga. Tenaga kerja menerima gaji dan upah, pemilik modal menerima bunga, pemilik tanah dan harta tetap lain menerima sewa dan pemilik keahlian keusahawanan menerima keuntungan.
Berbagai jenis pendapatan tersebut oleh sektor rumah tangga akan digunakan untuk dua tujuan yaitu:
1. Sebagian pendapatan akan digunakan untuk membeli barang dan jasa yang diperlukan.
2. Sebagian pendapatan lainnya akan ditabung untuk cadangan dalam menghadapi berbagai kemungkinan kesusahan di masa mendatang yang tidak terduga. Perusahan (berdasarkan lapangan usaha) Industri Primer, Industri Sekunder
Industri Tertier Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Berdasarkan pada lapangan usaha yang dijalankan perusahan dapat dibedakan menjadi:
- Industri Primer, yaitu perusahaan yang mengelola kekayaan alam dan mengeksploitir faktor-faktor produksi yang disediakan oleh alam.
- Industri Sekunder, adalah perusahaan yang menghasilkan barang industri
- Industri Tertier, adalah industri yang menghasilkan jasa yaitu perusahaan yang menyediakan pengangkutan, perdagangan, perbankan, telekomunikasi Pemerintah
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Badan tersebut adalah berbagai departemen pemerintah, yang mengatur penanaman modal, bank sentral, parlemen, pemerintah daerah, angkatan bersenjata dsb.
Selain mengatur kegiatan ekonomi pemerintah juga melakukan kegiatan lain seperti:
1. Kegiatan mengembangkan prasarana ekonomi seperti jalan, jembatan, pelabuhan, lapangan terbang dsb
2. Kegiatan mengembangkan prasaran sosial seperti lembaga pendidikan, menjaga keamanan, menyediakan jasa angkutan dsb. Pengeluaran Rumah Tangga
Pengeluaran konsumsi aggregat (aggregate consumpsion expenditure) adalah jumlah dari nilai pengeluaran rumah tangga yang dilakukan oleh semua rumah tangga yang ada dalam perekonomian.
Pengeluaran konsumsi individu (personal consumpsion expenditure) adalah jumlah dari nilai pengeluaran rumah tangga yang dilakukan oleh rumah tangga secara individu.
Terdapat beberapa faktor yang menentukan besarnya pengeluaran rumah tangga, salah satunya yang terpenting adalah pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposable income). Disposible Income, Consumpsion dan Saving
Disposible Income adalah pendapatan yang dapat dibelanjakan
Consumpsion (Konsumsi) adalah pengeluaran rumah tangga untuk membeli barang/jasa, baik barang-barang tahan lama (durable goods) maupun barang-barang tidak tahan lama (nondurable/ perishable goods), dan jasa.
Saving (Tabungan) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi. Orang menabung untuk keberlangsungan konsumsi sepanjang waktu dengan tujuan agar memiliki pendapatan yang cukup selama masa pensiun. Diantara disposable income, pengeluaran konsumsi dan tabungan terdapat hubungan yang secara matematis dinyatakan sbb:
Yd = C + S atau
S = Yd C
Yd adalah disposable income, C adalah konsumsi rumah tangga, S adalah tabungan. Daftar Disposable income, Consumpsion dan Saving (dalam ribuan) Disposable income Konsumsi Tabungan (1) (2) (3) 0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 10.000 1.250 2.000 2.750 3.500 4.250 5.000 5.750 6.500 7.250 8.000 8.750 - 1.250 - 1.000 - 750 - 500 - 250 0 250 500 750 1.000 1.250
Yd = C + S
C, S
C 5 jt A
Yd 0 5 jt 10 jt S Hasrat Mengkonsumsi
Angka-angka dalam kolom 1 dan kolom 2 menunjukkan bahwa apabila disposable income bertambah Rp. 1.000.000 maka konsumsi mengalami kenaikan Rp. 750.000.
Dengan demikian perbandingan diantara jumlah tambahan konsumsi yang dilakukan dengan tambahan disposable income adalah 750.000: 1.000.000 = 0,75.
Perbandingan tersebut dinamakan Hasrat Mengkonsumsi Marginal atau Marginal Propensity to Consume (MPC).
C MPC = ----------- Yd C
MPC = -----------
Yd Hasrat Menabung Hasrat Menabung
Angka-angka dalam kolom 1 dan kolom 3 menunjukkan bahwa apabila disposable income bertambah Rp. 1.000.000 maka tabungan mengalami kenaikan Rp. 250.000.
Dengan demikian perbandingan diantara jumlah tambahan tabungan yang dilakukan dengan tambahan disposable income adalah 250.000: 1.000.000 = 0,25.
Perbandingan tersebut dinamakan Hasrat Menabung Marginal atau Marginal Propensity to Save (MPS).
S MPS = ----------- Yd
Hasrat Mengkonsumsi Rata-rata (Average Propensity to Consume = APC) Merupakan rasio antara pengeluaran konsumsi terhadap pendapatan atau disebut juga sebagai tingkat konsumsi APC = C/Y
Hasrat Menabung rata-rata (Average Propensity to Save = APS) Merupakan rasio antara pengeluaran tabungan terhadap pendapatan atau disebut juga sebagai tingkat tabungan. APS = S/Y Pada saat pendapatan rumah Rp, 2.500.000,- jumlah konsumsi Rp. 2.250.000,- Pada saat ada kenaikan pendapatan menjadi Rp. 3.750.000,- Jumlah konsumsi menjadi Rp. 3.000.000,- Hitunglah MPC dan MPS
Jawab :
MPC =
MPS =
Fungsi Konsumsi: C = Co + bY dimana: Co adalah autonomous cosumption (besarnya pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan nol) dan b adalah MPC
Fungsi Tabungan S = Y (Co + bY) S = Co + (Y bY) S = Co + (1 b)Y dimana: (1-b) adalah MPS
Break Even Point (BEP)
Kondisi break even terjadi jika pendapatan hanya cukup untuk menutup pengeluaran konsumsi (Y=C, atau S= 0)
CONTOH Diketahui Fungsi Kosumsi: C = 50.000 + 0,75Y Pada tingkat pendapatan berapa BEP terjadi? Jawab: BEP : Y = C Y = 50.000 + 0,75Y Y 0,75 Y = 50.000 Y (1 0,75) = 50.000 Y = 50.000/0,25 = 200.000
Contoh: Diketahui Fungsi Kosumsi: C = $ 2,000 + 0,90Y Pada tingkat pendapatan berapa BEP terjadi?
Pada pendapatan rumah tangga sebesar Rp 3.000.000,00 pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar Rp 3.600.000,00. Pada saat pendapatannya meningkat menjadi Rp 6.000.000,00 pengeluaran konsumsinya juga meningkat menjadi Rp 5.850.000,00.
a. Hitung berapa MPC b. Buatlah Fungsi Konsumsi c. Hitunglah Fungsi Tabungan d. Jika pendapatan Rp. 8.000.000 hitunglah berapa konsumsi dan berapa tabungan Jawab: a. Mencari MPC (5.850.000-3.600.000) : (6.000.000-3.000.000) = 2.250.000 : 3.000.000 = 0,75
b. Mencari Fungsi Konsumsi C = Co + bY 3.600.000 = Co + 0,75 (3.000.000) Co = 3.600.000 2.250.000 =1.350.000 C = 1.350.000 + 0,75 Y
c. Mencari Fungsi Tabungan S = Co + (1 b)Y S = - 1.350.000 + (1-0,75)Y S = -1.350.000 + 0,25 Y
d. Mencari Konsumsi dan Tabungan jika pendapatan Rp. 8.000.000
C = Co + bY C = 1.350.000 + 0,75 (8.000.000) = Rp. 7.350.000 S = Co + (1 b)Y S = -1.350.000 + 0,25(8.000.000) = Rp. 650.000
Pada saat pendapatan sebesar Rp 4.000.000,- pengeluaran konsumsi rumah sebesar Rp 4.250.000,- Pada saat pendapatannya meningkat menjadi Rp 5.000.000,- pengeluaran konsumsinya juga meningkat menjadi Rp 4.850.000,-.
a. Hitung MPC b. Hitung Fungsi Konsumsi c. Hitunglah Fungsi Tabungan d. Jika pendapatan Rp. 6.000.000 hitunglah berapa konsumsi dan berapa tabungan Contoh Pada pendapatan rumah tangga sebesar Rp 1.000.000,00 pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar Rp 1.150.000,00. Pada saat pendapatannya meningkat menjadi Rp 2.000.000,00 pengeluaran konsumsinya juga meningkat menjadi Rp 1.950.000,00.
1) BEP terjadi pada pendapatan sebesar berapa ? 2) Pada pendapatan Rp 875.000,00, berapa APS ? 3) Pada tingkat pendapatan berapakah tabungan rumah tangga sebesar 4% dari pendapatan dicapai ? Jawab:
1. Mencari BEP a. Mencari MPC (1.950.000-1.150.000) : (2.000.000-1.000.000) = 0,8
b. Mencari Fungsi Konsumsi C = Co + bY 1.150.000 = Co + 0,8 (1.000.000) Co = 1.150.000 800.000 = 350 C = 350 + 0,8 Y
c. Mencari BEP dimana Y = C Y = 350 + 0,8 Y BEP = Rp. 1.750.000
2. Mencari APS pada pendapatan Rp. 875.000
APS = S/Y S = Co + (1 b)Y S = -350.000 + (0,2 x 875.000) = - 175.000 APS = -175.000 : 875.000 = - 0,2
3. Mencari tingkat pendapatan agar tabungan rumah tangga sebesar 4% dari pendapatan dicapai
S = 0,04 Y
- Co + (0,2 x Y) = 0,04Y - 350 + 0,2Y = 0,04Y 0,16Y = 350 Y = Rp. 2.187.500
Pada saat pendapatan sebesar Rp 4.000.000,- pengeluaran konsumsi rumah sebesar Rp 4.250.000,- Pada saat pendapatannya meningkat menjadi Rp 5.000.000,- pengeluaran konsumsinya juga meningkat menjadi Rp 4.850.000,-.
1)BEP terjadi pada pendapatan sebesar berapa ? 2) Pada pendapatan Rp 3.000.000,00, berapa APS ? 3) Pada tingkat pendapatan berapakah tabungan rumah tangga sebesar 5% dari pendapatan dicapai ? Perubahan Struktur Ekonomi
Terjadinya pembangunan ekonomi, struktur ekonomi akan mengalami perubahan dari sektor pertanian ke sektor industri.
Berpengaruh pada: - Pendapatan nasional - Kesempatan kerja.
Untuk mengetahui bagaimana mekanisme perubahan struktural dapat dipelajari dalam teori perubahan struktural. PERUBAHAN STRUKTURAL
TEORI MIGRASI (Arthur Lewis) TEORI TRANSFORMASI STRUKTURAL (Hollis Chenery) - Perbedaan pembangunan antara desa dan kota - Terjadi proses urbanisasi dari desa ke kota
-Transformasi dari pertanian tradisional ke industri TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI Klasik & Neo Klasik (Adam Smith) Schumpeter
Post Keynesian (Harrod-Domar) -Mekanisme pasar -Faktor produksi & Teknologi -Entrepreneur (wirausaha) -Berkembangnya produksi nasional -Penanaman modal Investasi -Full Employment Sumbangan Teori Pertumbuhan Ekonomi dalam hubungannya dengan masalah pembangunan di negara sedang berkembang.
1. Pertumbuhan ekonomi di NSB tidak dapat berjalan lancar karena dihambat jumlah penduduk dan perkembangannya yang sangat cepat. 2. Salah satu cara mempercepat pertumbuhan ekonomi adalah dengan perbaikan dalam kecakapan dan pengetahuan penduduk serta pemupukan modal 3. Pengembangan dalam faktor produksi tanah dan kekayaan alam dengan memperhatikan aspek lingkungan 4. Kehadiran para pengusaha yang inovatif atau wirausaha (entreprenour) Tahap-tahap Pembangunan Ekonomi Masyarakat tradisional, Prasyarat lepas landas, Lepas landas,
Menuju kematangan Menurut Rostow tahap-tahap perkembangan ekonomi ada 5 tahap:
Menuju kematangan
Konsumsi berlebih Pengenalan teknologi bidang tertentu Saving,Investasi, Perekonomian mulai tumbuh Teknologi semua bidang, Ekspansi Pertanian Income Perkapita tinggi Peranan Penduduk dalam Pembangunan Ekonomi
Dalam analisis masalah ketenagakerjaan, penduduk dibedakan menjadi 2 golongan
1. Tenaga kerja (umur 15 64 th) 2. Bukan tenaga kerja. (umur 0-14 th dan umur diatas 65 th)
Dilihat dari peranannya terhadap pembangunan ekonomi, penduduk memiliki 2 peranan
1. Sisi permintaan ( sebagai konsumen) 2. Sisi penawaran. (sebagai produsen)
Klasifikasi Komposisi Penduduk: Menurut biologis: umur dan jenis kelamin Menurut sosial: tingkat pendidikan, literacy rate, status perkawinan, agama, etnisitas, dsb. Menurut ekonomi: penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, kegiatan ekonomi, dll. Geografis: berdasarkan tempat tinggal seperti daerah perkotaan/perdesaan, propinsi, kabupaten, pulau dsb.
RASIO KETERGANTUNGAN Penduduk muda dibawah 15 th umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena masih tergantung orang tua, demikian pula penduduk usia 65 th keatas dianggap sudah tidak produktif.
Penduduk usia 15- 64 th adalah penduduk usia kerja atau usia produktif.
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio): adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang tidak produktif (di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) terhadap banyaknya orang yang termasuk usia produktif (15-64). Rasio Ketergantungan dilihat menurut umur dibagi dua yaitu:
Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang tidak produktif (di bawah 15 th) dengan jumlah penduduk produktif (15-64 th).
Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang tidak produktif (di atas 65 th) dengan jumlah penduduk produktif (15-64 th).
Kegunaan Rasio Ketergantungan (dependency rario) dapat digunakan sebagai indikator yang dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara sedang berkembang.
Semakin tinggi dependency rario menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum/tidak produktif. Demikian sebaliknya.
Dependency rario negara maju berkisar 30 - 50
Cara Menghitung P(0-14) + P(65+) RK Total = ---------------- x 100 P(15-65)
P(0-14) RK Muda = ---------------- x 100 P(15-65)
P(65+) RK Tua = ---------------- x 100 P(15-65)
RK Total = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua RK Muda = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda d RK Tua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua P(0-14) = Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 th) P(65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua ( diatas 65 th) P(15-65) = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64 th)
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Muda, Umur Produktif dan Umur Tua Tahun 2000
Hitunglah Rasio Ketergantungan Total, Muda dan Tua dan jelaskan hasil rasio tersebut.
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Muda, Umur Produktif dan Umur Tua Tahun 2009
Kelompok Umur Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan 0 14 th 34.337.341 33.162.207 15 64 th 79.549.569 78.918.321 Diatas 65 th 6.335.208 7.968.876
1. Hitunglah jumlah penduduk th 2009 2. Hitunglah Persentase Komposisi Umur penduduk th 2009 3. Hitunglah Rasio Ketergantungan Total, Muda dan Tua dan jelaskan hasil rasio tersebut.
PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2012
Kel Umur Jumlah Penduduk Presentase 0-14 68.603.263 28,90% 15-64 157.053.112 66,10% 65+ 11.984.951 5,00% TOTAL 237.641.326 100% 1. Hitunglah jumlah penduduk th 2012 2. Hitunglah Persentase Komposisi Umur penduduk th 2012 3. Hitunglah Rasio Ketergantungan Total, Muda dan Tua dan jelaskan hasil rasio tersebut. Perkembangan penduduk yang cepat tidaklah selalu merupakan penghambat bagi jalannya pembangunan ekonomi jika penduduk ini mempunyai kapasitas yang tinggi untuk menghasilkan dan menyerap hasil produksi.
Berarti bahwa pertambahan penduduk yang tinggi harus disertai dengan tingkat penghasilan yang tinggi pula.
Pertambahan penduduk dengan tingkat penghasilan yang rendah tidak ada artinya bagi pembangunan ekonomi. Bagi negara-negara maju, pertambahan penduduk yang pesat justru menyumbang terhadap kenaikan penghasilan riil per kapita.
Karena di negara-negara yang maju pada umumnya mempunyai tabungan yang siap untuk melayani kebutuhan investasi, sehingga tambahan penduduk justru akan menambah potensi masyarakat sebagai sumber permintaan yang baru
Bagi negara-negara sedang berkembang perkembangan penduduk yang cepat justru akan menghambat perkembangan ekonomi.
Cara-cara yang dilakukan untuk menekan tingkat pertumbuhan penduduk adalah
1. Pengendalian kelahiran (birth control), yaitu dengan program Keluarga Berencana.
2. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk mengatasi pengangguran di Indonesia yang kian bertambah, ada beberapa kebijakan yang bisa ditempuh.
1) Membuka lapangan kerja baru, 2) Pemerintah perlu menetapkan kebijakan pembangunan ekonomii yang mandiri dengan menggunakan sumber dana pembangunan dalam negeri. 3) Pemerintah harus melarang para investor Indonesia melakukan investasi ke luar negeri. Kebijakan ini sebagai upaya menangkal pelarian modal (capital flight) dari Indonesia. 4) Sektor pertanian menjadi sektor primadona pembangunan ekonomi. 5) Pemerintah perlu membersihkan berbagai inefisiensi ekonomi yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi (high cost economy) dan inefisiensi ekonomi. Peranan Modal dalam Pembangunan Ekonomi
Pembangunan diartikan sebagai usaha untuk memajukan kehidupan warga masyarakat.
Kata pembangunan sering dipahami sebagai kemajuan yang dicapai sebuah masyarakat di bidang ekonomi.
Untuk mencapai kemajuan di bidang ekonomi faktor modal/kapital merupakan salah satu faktor yang penting. Kapital merupakan semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan baik langsung maupun tidak langsung dalam produksi untuk menambah output.
Kapital mempunyai dua fungsi pokok yaitu:
1. Sebagai alat pendorong perkembangan ekonomi, 2. Sebagai sumber-sumber untuk menaikkan tenaga produksi. Sumber-sumber kapital untuk pembangunan dapat dikelompokkan menjadi 3 sumber yaitu:
1. Tabungan sukarela (Voluntary Saving) Adalah bagian pendapatan yang diterima masyarakat yang secara sukarela tidak digunakan untuk konsumsi. Macam-macam penggunaan Voluntary Saving - Disimpan saja, - Ditabung di Lembaga Keuangan - Dipinjamkan ke masyarakat lain - Untuk penanaman modal yang produktif - Untuk penanaman modal yang tidak produktif
2. Pajak (Forced Saving) Salah satu sumber penting pendapatan pemerintah adalah pajak.
Tujuan penarikan pajak di negara sedang berkembang - Mengumpulkan dana dari dalam negeri untuk membiayai penyelenggaraan negara - Membantu penggalangan investasi dan mengurangi ketergantuan bantuan luar negeri.
3. Pinjaman luar negeri (Foreign Loans). Pemberian hibah(grant) merupakan Bantuan Luar Negeri, sedangkan Pinjaman Luar Negeri adalah bentuk pinjaman dari luar negeri yang harus mengembalikan pokok beserta bunganya.
Tujuan: - Meningkatkan investasi - Mendorong terlaksananya proyek-proyek pembangunan
Pinjaman Luar Negeri ada 2 golongan - Soft Loan - Hard Loan Selain ketiga sumber di atas, kapital untuk pembangunan dapat diperoleh dari:
1. Menggeser kelebihan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor lain, 2. Menekan konsumsi, 3. Meningkatkan ekspor, 4. Memindahkan faktor-faktor produksi dari penggunaan yang kurang produktif ke penggunaan yang lebih produktif. Dalam penggunaan kapital untuk investasi dalam pembangunan ada beberapa macam kriteria yang dapat digunakan
1. Kriteria neraca pembayaran (Balance of Payments Creteria) Berupaya meningkatkan ekspor dan mengurangi impor 2. Kriteria produktivitas sosial marginal (Social Marginal Productivity Criteria). Kapital harus digunakan pada proyek- proyek yang paling menguntungkan masyarakat. 3. Kriteria intensitas faktor-faktor produksi (Production intensity Factor Criteria). Dengan kapital yang terbatas diupayakan hasil atau manfaat yang sebesar-besarnya 4. Kriteria bagian investasi kembali (Re-Investment Quotion Criteria). Dengan bertambahnya investasi maka akan menaikkan tingkat investasi secara terus menerus. 5. Kriteria operasional (Operational Criteria). Hasil/manfaat harus lebih besar dari biaya operasional yang dikeluarkan. Dalam hubungannya dengan penggunaan kapital untuk keperluan investasi ada dua teori yaitu:
1. Teori usaha perlahan-lahan 2. Teori dorongan besar.
Teori usaha perlahan-lahan berpendapat bahwa suatu usaha sebaiknya tidak dilaksanakan secara besar-besaran.
Teori dorongan besar berpendapat bahwa suatu usaha harus dilaksanakan secara besar-besaran, karena kalau suatu usaha untuk menaikkan pendapatan hanya dilakukan secara kecil-kecilan maka keuntungan yang diperoleh relatif kecil, hal ini justru hanya akan mendorong pertumbuhan penduduk.
Kedua teori diatas mengilhami dua model pembangunan yaitu pembangunan seimbang dan pembangunan tidak seimbang.
Pembangunan Seimbang 1. Dikaitkan dengan pembangunan daerah adalah pembangunan yang dilakukan secara merata di berbagai daerah, sehingga setiap daerah mencapai tingkat kemajuan pembangunan yang sama.
2. Dikaitkan dengan pembangunan industri adalah pembangunan berbagai jenis industri secara berbarengan (simultaneous) sehingga industri tersebut saling menciptakan pasar bagi yang lain.
Pembangunan Tidak Seimbang
Pembangunan Tidak Seimbang merupakan keadaan yang berlawanan dengan keadaan pada Pembangunan seimbang.
Pembangunan Tidak Seimbang lebih sesuai untuk dilaksanakan di negara negara sedang berkembang karena di negara-negara tersebut menghadapi masalah kekurangan sumber daya atau faktor produksi.
Pendapatan Nasional dan Pendapatan Per Kapita
Pendapatan nasional adalah merupakan nilai produksi barang-barang dan jasa yang diciptakan dalam suatu perekonomian di dalam masa satu tahun.
Cara menghitung Pendapatan Nasional:
1. Cara produksi 2. Cara pengeluaran
Menurut Cara Produksi,
Pendapatan nasional dihitung dengan menentukan nilai produksi dan selanjutnya menjumlahkan nilai produksi yang diciptakan oleh tiap-tiap sektor produktif yang ada dalam perekonomian.
Pertanian 246.298,2 Pertambangan 191.762,4 Perusahaan Industri 362.301,2 Listrik, Gas, Air 21.183,9 Konstruksi 85.263,2 Perdagangan 234.262,6 Transportasi & Komunikasi 75.795,9 Perbankan & Lembaga Keuangan 91.438,4 Jasa lain 141.362,2 Gross Domestik Product 1.449.398,1 Untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara ini adalah dengan menentukan nilai produksi dari tiap- tiap sektor diatas, selanjutnya menjumlahkan nilai produksi yang tercipta dalam sektor-sktor tersebut. Nilai yang diperoleh dinamakan Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP).
Dalam cara produksi ini yang dijumlahkan hanyalah nilai produksi tambahan (value added) yang diciptakan. Hal ini untuk menghindari berlakunya penghitungan dua kali (double accounting) Menurut Cara Pengeluaran
adalah cara menentukan pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai golongan pembeli dalam masyarakat. Dalam cara ini yang dihitung bukanlah nilai dari setiap transaksi diantara penjual dan pembeli, namun yang dihitung hanya meliputi nilai transaksi barang jadi (final goods) saja. Hal ini untuk menghindari berlakunya penghitungan dua kali (double accounting), yaitu menghitung nilai sesuatu barang yang diciptakan ke dalam pendapatan nasional sebanyak dua kali atau lebih. Dalam menghitung pendapatan nasional dengan cara ini, pengeluaran sektor-sektor ekonomi dibedakan menurut sifat-sifat para pembeli di masyarakat, yang dibedakan dalam empat golongan yaitu:
1. Rumah tangga, 2. Pengusaha, 3. Pemerintah 4. Sektor Luar negeri (eksport dan import). Pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai pengeluaran rumah tangga, pengeluaran pengusaha, pengeluaran pemerintah dan pendapatan eksport dikurangi dengan pengeluaran barang impoirt. Nilai yang diperoleh dinamakan Produk Nasional Bruto atau Gross National Product (GNP). MENGHITUNG PRODUK NASIONAL BRUTO
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (C) 999.266,3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (G) 110.836,7 Pembentukan Modal Domestik Bruto (I) 310.908,7 Eksport barang dan jasa (X) 555.662,2 Dikurangi Import barang dan jasa (M) (527.275,8) Gross Domestik Bruto 1.449.398,1 Ditambah pendapatan neto faktor produksi yang diterima dari luar negeri (IR- IP) 18.079,0 Gross National Product 1.467.477,1
PDB atau Y = C + G + I
PDB atau Y= C + G + I + (X-M)
Diketahui: Fungsi konsumsi (C) = 200 + 0,50 Y Pengeluaran Pemerintah = 100 Pengeluaran Investasi = 40 Hitunglah Pendapatan Domestik Bruto Keseimbangan. Jawab Y = 200 + 0,50 Y + 100 + 40 Y = 680
Diketahui: Fungsi konsumsi (C) = 200 + 0,50 Y Pengeluaran Pemerintah = 100 Pengeluaran Investasi = 40 Eksport = 15 Import = 12,50
Hitunglah PDB Keseimbangan Jawab Y = 200 + 0,50 Y + 100 + 40 + (15-12,50) Y = 685
Menghitung nilai GNP atau PNB berdasarkan metode pengeluaran adalah penjumlahan PDB ditambah IR dikurangi IP PNB = PDB + (IR-IP) atau PNB = C + G + I + (X-M) + (IR-IP)
Diketahui: Fungsi konsumsi (C) = 200 + 0,50 Y Pengeluaran Pemerintah = 100 Pengeluaran Investasi = 40 Eksport = 15 Import = 12,50 IR = 8 IP = 10 Hitunglah PNB Keseimbangan Jawab Y = 200 + 0,50 Y + 100 + 40 + (15-12,50) + (8-10) Y = 683 Latihan 1. Diketahui: Fungsi konsumsi = $ 950.000 + 0,60 Y Pengeluaran Pemerintah = $ 600.000 Pengeluaran Investasi = $ 450.000 Hitunglah Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Keseimbangan.
Latihan 2. Diketahui: Fungsi konsumsi = $ 950.000 + 0,60 Y Pengeluaran Pemerintah = $ 600.000 Pengeluaran Investasi = $ 450.000 Eksport = $ 350.000 Import = $ 275.000
Hitunglah PDB Keseimbangan
Latihan 3 Diketahui: Fungsi konsumsi = $ 800.000 + 0,75 Y Pengeluaran Pemerintah = $ 500.000 Pengeluaran Investasi = $ 550.000 Eksport = $ 250.000 Import = $ 285.000 IR = $ 85.000 IP = $ 75.000
Hitunglah Pendapatan Nasional Bruto (PNB) Keseimbangan
Hubungan Gross National Product (Gnp) Dan Gross Domestic Product (Gdp) GNP = GDP + (IR IP)
IR = pendapatan faktor produksi yang diterima dari luar negeri (factor income received form abroad) IP = pembayaran faktor produksi ke luar negeri (factor income paid to abroad)
(IR IP) = pendapatan faktor produksi neto yang diterima dari luar negeri (net factor income received forabroad) Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
1. Mengetahui dan menelaah kondisi atau struktur perekonomian 2. Membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu 3. Membandingkan perekonomian antar bangsa atau antar daerah 4. Merumuskan kebijaksanaan pemerintah
Pendapatan Per kapita
Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata untuk masing-masing penduduk dalam suatu negara selama satu periode tertentu.
Pendapatan Per Kapita=(Pendapatan nasional)/(Jumlah penduduk)
Pendapatan per kapita dihitung secara berkala, biasanya per satu tahun, dan digunakan: - Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu negara dengan negara lain - Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu negara dengan negara lain - Sebagai data untuk kebijakan atau sebagai bahan baku pertimbangan mengambil kebijakan atau sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah ekonomi Pertumbuhan Ekonomi
Selama dua dasa warsa yang lalu titik perhatian utama ekonomi dunia ditujukan pada upaya-upaya untuk meningkatkan pertumbuhan nasional riil.
Para ekonom beranggapan bahwa pertumbuhan pendapatan nasional riil bisa digunakan sebagai ukuran kinerja (performance) perekonomian suatu Negara.
Pada bagian ini dibahas tentang konsep dasar teori pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan kerangka kemungkinan produksi sederhana (simple production possibility) untuk melihat tingkat, komposisi dan pertumbuhan output nasional. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
1. Akumulasi Modal Akumulasi modal akan terjadi jika ada proporsi tertentu dari pendapatan sekarang yang ditabung dan kemudian diinvestasikan untuk memperbesar output pada masa yang akan datang. Investasi dibagi dua: - Investasi produktif secara langsung (pabrik, mesin, peralatan) - Investasi tak lansung (jalan, listrik, komunikasi, SDM)
2. Pertumbuhan Populasi Pertumbuhan populasi dan hal-hal lain yang berhubungan dengan angkatan kerja (labour force) secara tradisional telah dianggap sebagai factor yang positif dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. Semakin banyak angkatan kerja berarti semakin produktif tenaga verja, sedangkan semakin banyak populasi akan meningkatkan potensi pasar domestik. Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi Modern
Simon Kuznets mendefinisikan Pertumbuhan Ekonomi Modern suatu negara sebagai kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan kepada kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya.
Definisi tersebut diatas mengandung komponen pokok:
Kenaikan output nasional yang secara terus menerus, Kemajuan teknologi, merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan seperti inovasi teknologi. Penyesuaian kelembagaan. Transformasi sikap, ideologi dan kelembagaan sangat diperlukan bagi perubahan struktur ekonomi setiap negara.
Menurut Kuznets karakteristik yang terjadi dalam proses pertumbuhan pada negara-negara maju antara lain:
Tingginya tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita Tingginya tingkat produktivitas faktor produksi secara keseluruhan, terutama produktivitas tenaga kerja Tingginya tingkat transformasi struktur ekonomi Tingginya tingkat transformasi sosial dan ideologi Kecenderungan secara ekonomis untuk menjangkau seluruh dunia dalam mendapatkan pasar dan bahan baku
Distribusi Pendapatan
Pertumbuhan GNP per kapita yang cepat tidak secara otomatis meningkatkan tingkat hidup rakyat banyak.
Distribusi pendapatan antara kaya dan miskin semakin tidak merata demikian pula tingkat kemiskinan masih tetap tinggi.
Penghapusan kemiskinan dan berkembangnya ketidak merataan pembagian pendapatan merupakan inti permasalahan pembangunan.
Irma Adelman dan Cynthia T. Morris mengemukakan sebab-sebab ketidak merataan distribusi pendapatan antara lain:
Pertambahan penduduk yang tinggi mengakibatkan menurunnya pendapatan per kapita Tingginya tingkat inflasi dimana pendapatan uang bertambah namun tidak diikuti secara proporsional dengan pertambahan produksi barang. Ketidak merataan pembangunan daerah Investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal Rendahnya mobilitas sosial Memburuknya nilai tukar bagi negara-negara sedang berkembang Hancurnya industri-industri kerajinan rakyat seperti industri rumah tangga, pertukangan dll. Masalah Pengangguran
Pengangguran tidak hanya menimpa/dialami Negara berkembang, namun di Negara maju pun belum ada rumusan yang pasti bagaimana menanggulangi pengangguran secara tepat, yang bisa hanyalah mengurangi jumlah pengangguran yang ada.
MACAM-MACAM PENGANGGURAN
Voluntary unemployment adalah pengangguran yang terjadi karena adanya orang yang sebenarnya masih dapat bekerja, tetapi dengan sukarela tidak bekerja. Disguised unemployment adalah pengagguran yang terjadi karena pekerja yang bekerja menekan produktivitas pekerja yang lainnya (tidak sesuai kompetensi) Deflationary unemployment, yaitu pengangguran yang terjadi karena jumlah buruh yang ingin bekerja lebih banyak ketimbang pekerjaan yang tersedia. Frictional unemployment, yaitu pengangguran yang terjadi karena adanya gap antara skill dengan kebutuhan yang diinginkan atau karena adanya kesalahan penempatan orang yang salah di tempat yang salah. Technological unemployment, adalah pengangguran yang terjadi bilamana ratio modal dengan tenaga kerja dalam bidang produksi menunjukkan tendensi yang bertambah (kemajuan teknologi menggeser peran manusia dalam mengerjakan pekerjaan). Padat modal Seasonal unemployment, yaitu pengagguran yang terjadi karena pengaruh musim. Cyclical unemployment, pengangguran yang terjadi karena perubahan-perubahan dalam konjungtur. Selain macam-macam pengangguran tersebut, ada lagi jenis pengangguran sebagaimana berikut :
1. Pengangguran Terbuka (open unemployment) adalah jumlah tenaga kerja yang sedang mencari pekerjaan, baik yang pertama kali mencari pekerjaan maupun yang pernah bekerja sebelumnya.
2. Setengah Pengangguran (underemployment) adalah pekerja yang masih mencari pekerjaan penuh atau sambilan dan mereka yang bekerja dengan jam kerja rendah (di bawah sepertiga jam kerja normal, atau berarti bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu) namun masih mau menerima pekerjaan, serta mereka yang sudah mempunyai pekerjaan namun masih mau menerima pekerjaan.
3. Pengangguran Parah (severe underemployment) , adalah pengangguran yang setengah menganggur dengan jam kerja kurang dari 25 jam seminggu. Pengangguran terbuka merupakan fenomena yang dominan di daerah perkotaan, dengan komposisi 3 kali lipat ketimbang di daerah perdesaan.
Bila ditelisik lebih mendalam lagi maka komposisi pengangguran ini didominasi oleh :
1. Pengangguran didominasi oleh kaum muda dengan usia antara 15 24 tahun, kelompok usia ini mendominasi hampir 70% dari pengangguran total. 2. Tingkat pengangguran tertinggi menurut jenis pendidikan dialami oleh lulusan SMA dan Perguruan Tinggi yang masing-masing sebesar 16,9 % dan 14,8%. 3. 45% pekerja perdesaan berada dalam kondisi menganggur yang berarti lebih tinggi ketimbang pekerja perkotaan.
Untuk mengurangi tingkat pengangguran yang ada maka bisa dilakukan dengan kebijakan moneter ekspansioner, dimana kebijakan ini dimaksudkan untuk menstimulir investasi swasta. SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sumber Dana Dari Dalam Negeri Sumber Dana Dari Luar Negeri 1. Tabungan Domestik - Pemerintah - Rumah tangga - Perusahaan 2. Tabungan Asing - Pemerintah - Swasta - Bantuan LN - Kiriman LN - Pinjaman Bank Swata asing - Investasi dari LN
SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
I. Sumber Dana Dari Dalam Negeri Sumber dana dari dalam negeri terdiri antara lain dari tabungan. Yang dimaksud dengan tabungan disini adalah semua sumber pembiayaan investasi. Dalam suatu Negara, tabungan merupakan gabungan dari tabungan domestic dan tabungan asing.
1. Tabungan Domestik a. Tabungan Pemerintah Tabungan pemerintah berasal dari kelebihan total peneriman pemerintah (terutama pajak) terhadap belanja konsumsi public b. Tabungan Domestik Swasta Tabungan domestik swasta berasal dari: - Tabungan rumah tangga - Tabungan perusahaan.
2. Tabungan Asing - Pemerintah - Swasta
II. Sumber Dana Luar Negeri Dana-dana LN bisa berupa:
Bantuan LN, berasal dari pemerintah asing, bisa juga dari lembaga-lembaga internasional, bisa bilateral maupun multilateral.
Kiriman uang dari LN, berasal dari warga negara yang bekerja di Negara lain (remittances) dan juga kredit ekspor.
Pinjaman bank-bank swasta asing, berupa pinjaman dari bank- bank komersial dengan tingkat bunga yang tinggi dan jangka waktu peminjaman yang pendek.
Investasi dari LN, berupa investasi portofolio, bisa juga berupa investasi langsung.
Corak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Setiap daerah mempunyai corak pertumbuhan ekonomi yang berbeda dengan daerah lain.
Perencanaan pembangunan ekonomi suatu daerah pertama- tama perlu mengenali karakter ekonomi, sosial dan fisik daerah itu sendiri, termasuk interaksinya dengan daerah lain.
Strategi pembangunan ekonomi daerah yang satu belum tentu dapat berlaku untuk semua daerah.
Prinsip Dasar Pengembangan Ekonomi Daerah Mengenali Ekonomi wilayah Merumuskan Manajemen Pembangunan yang pro-bisnis Mengenali Ekonomi Wilayah Sektor Pariwisata Kualitas Lingkunga n Sektor Pertanian Pertamban gan Penduduk dan Urbanisasi Aglomerasi 1. Mengenali ekonomi wilayah
a. Perkembangan Penduduk dan Urbanisasi
Petumbuhan alami penduduk menjadi faktor utama yang berpengaruh pada ekonomi wilayah karena menciptakan kebutuhan akan berbagai barang dan jasa.
- Penduduk yang bertambah membutuhkan pangan. - Rumah tangga baru juga membutuhkan rumah baru atau renovasi rumah lama berikut perabotan, alat-alat rumah tangga dan berbagai produk lain.
Urbanisasi dilakukan oleh orang-orang muda usia yang pergi mencari pekerjaan di industri atau perusahaan yang jauh dari tempat dimana mereka berasal.
Semakin tinggi tingkat pendidikan maka tingkat perpindahan pun semakin tinggi.
b. Sektor Pertanian
Upaya pengembangan sektor agribisnis dapat menolong mengembangkan dan mempromosikan agroindustri di wilayah tertinggal.
Lahan yang tidak dibangun atau lahan tidur dapat digunakan sebagai lahan pertanian dan perlu dikembangkan, sehingga dapat tercipta pendapatan dan lapangan kerja bagi penganggur di pedesaan.
Program kerjasama mengatasi keterbatasan modal, mengurangi resiko produksi, memungkinkan petani memakai bahan baku impor dan produk yang dihasilkan dapat mampu bersaing dengan barang impor yang sejenis serta mencarikan dan membuka pasaran yang baru. Untuk tetap dapat bersaing dalam menghadapi produk import, target pemasaran yang baru harus segera ditentukan untuk menyalurkan kelebihan hasil produksi pertanian dari petani lokal.
Salah satu strategi adalah bagaimana caranya agar petani setempat dapat mengikuti dan melaksanakan proses produksi sampai ke tingkat penyaluran.
Daripada bersaing dengan produk impor yang masuk dengan harga murah, akan lebih baik jika petani setempat mengolah komoditi yang spesifik wilayah tersebut dan menjadikannya produk yang bernilai jual tinggi untuk kemudian disebarluaskan di pasaran setempat maupun untuk diekspor.
BAGAIMANA LAHAN PERTANIAN DI PULAU JAWA?
BAGAIMANA LAHAN PERTANIAN DI DAERAH SAUDARA?
c. Sektor Pariwisata
Pariwisata memberikan dukungan ekonomi yang kuat terhadap suatu wilayah. Industri ini dapat menghasilkan pendapatan besar bagi ekonomi lokal, misalnya: - Kawasan sepanjang pantai yang bersih dapat menjadi daya tarik wilayah, dan menjadi daya tarik turis dan penduduk ke wilayah tersebut. - Wisata ekologi memfokuskan pada pemanfaatan lingkungan. Dengan membangun tempat ini dengan berbagai aktivitas seperti berkuda, surfing, berkemah, memancing dll. akan dapat membantu perluasan pariwisata serta mengurangi pengganguran. - Wisata budaya merupakan segmen yang berkembang cepat dari industri pariwisata seperti angunan candi dan kesenian perlu dikembangkan.
Ekonomi yang beragam lebih mampu bertahan terhadap konjungtur ekonomi. d. Pertambangan
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas) . Sektor pertambangan, khususnya pertambangan umum, menjadi isu yang menarik setelah Orde Baru mulai mengusahakan sektor ini secara gencar. Pada awal Orde Baru, pemerintahan saat itu memerlukan dana yang besar untuk kegiatan pembangunan, di satu sisi tabungan pemerintah relatif kecil, sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah mengundang investor-investor asing untuk membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya di Indonesia. Ada beberapa macam risiko di bidang pertambangan yaitu:
- Resiko eksplorasi yang berhubungan dengan ketidakpastian penemuan cadangan (produksi), - Risiko teknologi yang berhubungan dengan ketidakpastian biaya, - Risiko pasar yang berhubungan dengan perubahan harga, - Risiko kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan perubahan pajak dan harga domestik.
Risiko-risiko tersebut berhubungan dengan besaran-besaran yang mempengaruhi keuntungan usaha yaitu produksi, harga, biaya dan pajak. Usaha yang mempunyai risiko lebih tinggi menuntut pengembalian keuntungan (Rate of Return) yang lebih tinggi. Dalam era desentralisasi saat ini maka kegiatan pertambangan tidak terpisahkan lagi dengan pengambilan kebijakan di tingkat daerah sehingga:
Pertama. Pemerintah pusat hendaknya memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk mengelola kegiatan pertambangan yang melibatkan sebanyak mungkin peran serta masyarakat local.
Kedua. Apabila risikonya tidak besar serta teknologinya dikuasai dan permasalahannya hanya modal, maka dana dapat dikumpulkan melalui beberapa cara, yaitu: 1. Sebagian pendapatan pemerintah dari sektor pertambangan umum yang sudah memberikan keuntungan banyak (misal: batu bara). Pendapatan tersebut dapat digunakan untuk eksplorasi dan investasi pada sektor-sektor pertambangan lainnya. 2. Membentuk Badan Usaha Milik Daerah yang bertugas mengelola kekayaan mineral di daerah tersebut seoptimal mungkin dengan memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Ketiga, Aspek lingkungan baik fisik maupun sosial harus dipertimbangkan dalam setiap kontrak pertambangan dan pengusaha pertambangan harus menyediakan biaya untuk mengatasi permasalahan lingkungan tersebut.
Keempat, Menurut ahli ekonomi Kaldor dan Hicks suatu tindakan dikatakan bermanfaat apabila golongan yang memperoleh manfaat dari usahanya dapat memberi kompensasi bagi golongan yang menderita kerugian akibat usaha tersebut sehingga posisi golongan kedua tersebut paling jelek sama seperti sebelum adanya usaha tersebut dan golongan pertama masih untung.
Kelima, Sumberdaya alam sebagai sumber untuk kegiatan pertambangan dan energi dimanfaatkan dari sistem ekologi oleh karena itu syarat mendasar yang harus dipatuhi adalah tidak melanggar daya dukung ekosistem.
e. Kualitas Lingkungan
Persepsi atas suatu wilayah, apakah memiliki kualitas hidup yang baik, merupakan hal penting bagi dunia usaha untuk melakukan investasi.
Jika masyarakat ingin menarik modal dan investasi, maka haruslah siap untuk memberi perhatian terhadap: keanekaragaman, identitas dan sikap bersahabat.
Pelestarian kawasan bersejarah memberikan perlindungan kepada warisan budaya dan membuat masyarakat memiliki tempat yang menyenangkan untuk hidup, hal ini akan menarik Investor dan developer.
Sarana umum merupakan kerangka utama dari pembangunan ekonomi dan sarana umum ini sangat penting bagi aktivitas masyarakat, seperti jalan, pelabuhan, listrik, pengairan dsb. f. Keterkaitan Wilayah dan Aglomerasi
Suatu wilayah perlu memiliki akses transportasi menuju pasar secara lancar, jalur jalan yang menghubungkan suatu wilayah dengan kota-kota lebih besar merupakan prasarana utama bagi pengembangan ekonomi wilayah.
Umumnya usaha yang sama cenderung beraglomerasi dan membentuk kelompok usaha dengan karakter yang sama serta tipe tenaga kerja yang sama. Produk dan jasa yang dihasilkan juga satu tipe. Pengelompokan akan menciptakan potensi untuk menciptakan jaringan kerjasama yang dapat membangun kegiatan pemasaran bersama dan untuk menarik kegiatan lainnya yang berkaitan ke depan atau ke belakang.
Manajemen Pembangunan yang pro-bisnis Mendorong Sektor Jasa dan Perdagangan Meningkatka n Daya Saing Pengusaha Daerah Kepastian dan an Kejelasan Kebijakan Membentuk Ruang Kegiatan Ekonomi Informasi kepada Pengusaha 2. Manajemen Pembangunan yang Pro-Bisnis
a. Menyediakan Informasi kepada Pengusaha
Pemerintah daerah dapat memberikan informasi kepada para pelaku ekonomi di daerahnya ataupun di luar daerahnya kapan, dimana, dan apa saja jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan yang akan datang.
Dengan cara ini maka pihak pengusaha dapat mengetahui arah kebijakan pembangunan daerah yang diinginkan pemerintah daerah, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan dalam kegiatan apa usahanya akan perlu dikembangkan.
Pemerintah daerah perlu terbuka mengenai kebijakan pembangunannya, dan informasi yang diterima publik perlu diupayakan sesuai dengan yang diinginkan. b. Memberikan Kepastian dan Kejelasan Kebijakan
Salah satu kendala berusaha adalah pola serta arah kebijakan publik yang berubah-ubah sedangkan pihak investor memerlukan ada kepastian mengenai arah serta tujuan kebijakan pemerintah. Strategi pembangunan ekonomi daerah yang baik dapat membuat pengusaha yakin bahwa investasinya akan menghasilkan keuntungan di kemudian hari.
Pengusaha daerah umumnya sangat jeli dengan perilaku pengambil kebijakan di daerahnya. Kerjasama yang saling menguntungkan mensyaratkan adanya kepercayaan terhadap mitra usaha.
Membangun kepercayaan perlu dilakukan secara terencana dan merupakan bagian dari upaya pembangunan daerah. c. Mendorong Sektor Jasa dan Perdagangan
Sektor ekonomi yang umumnya bekembang cepat di kota-kota adalah sektor perdagangan kecil dan jasa. Seharusnya pedagang kecil mendapat tempat yang mudah untuk berusaha, karena telah membantu pemerintah daerah mengurangi pengangguran.
Pada waktunya pengusaha kecil akan membayar pajak kepada pemerintah daerah.
Dengan menstimulir usaha jasa dan perdagangan eceran, pertukaran ekonomi yang lebih cepat dapat terjadi sehingga menghasilkan investasi yang lebih besar.
d. Meningkatkan Daya Saing Pengusaha Daerah
Kualitas strategi pembangunan ekonomi daerah dapat dilihat dari apa yang akan dilakukan pemerintah daerah dalam menyiapkan pengusaha- pengusaha di daerahnya menghadapi persaingan global.
Meningkatkan daya saing adalah dengan meninggalkan perlakuan- perlakukan khusus dan proteksi segera ataupun bertahap.
Pengembangan produk yang sukses adalah yang berorientasi pasar, ini berarti pemerintah daerah perlu mendorong pengusaha untuk selalu meningkatkan efisiensi teknis dan ekonomis.
Peraturan perdagangan internasional harus diperkenalkan dan diterapkan. Setiap pejabat pemerinah daerah mengerti peraturan- peraturan perdagangan internasional untuk mendorong pengusaha- pengusaha daerah menjadi pemain-pemain yang tangguh dalam perdagangan bebas, baik pada lingkup daerah, nasional maupun internasional. e. Membentuk Ruang yang Mendorong Kegiatan Ekonomi
Pemerintah daerah perlu mengantisipasi kawasan-kawasan mana yang dapat ditumbuhkan menjadi ruang khusus atau pusat2 perekonomian wilayah yang akan mendorong kegiatan ekonomi , berupa kawasan yang sudah menunjukkan tanda-tanda aglomerasi, seperti sentra produksi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan; klaster industri, dsb.
Kawasan cepat tumbuh juga dapat berupa kawasan yang sengaja dibangun untuk memanfaatkan potensi SDA yang belum diolah, seperti yang dulu dikembangkan dengan sistim permukiman transmigrasi.
Kawasan-kawasan ini perlu dikenali dan selanjutnya ditumbuhkan dengan berbagai upaya pengembangan kegiatan ekonomi, seperti pengadaan terminal agribisnis, pengerasan jalan, pelatihan bisnis, promosi dsb.