Anda di halaman 1dari 27

ENSEFALITIS PADA ANAK

AYU KRISTINA
0861050026
DEFINISI
Ensefalitis adalah suatu peradangan pada jaringan parenkim otak yang
disebabkan oleh infeksi dari berbagai macam mikroorganisme dengan
gejala-gejala umum dan manifestasi neurologis

Angka kematian untuk ensefalitis cukup tinggi yaitu 35-100%.
Gejala sisa yang terdapat pada 20-40% penderita yang hidup
adalah :
Gangguan kecerdasan
Gangguan motorik, pendengaran, pengelihatan



ETIOLOGI
Berbagai macam mikroorganisme dapat menimbulkan ensefalitis, misalnya
bakteria, protozoa, cacing, jamur, spirokaeta dan virus. Penyebab yang
terpenting dan tersering ialah virus.
Klasifikasi yang diajukan oleh Robin
ialah :
1. Infeksi virus yang bersifat epidemik
Golongan enterovirus : Poliomyelitis, virus Coxsackie, virus ECHO.
Golongan virus ARBO : Western equine encephalitis, St. Louis
encephalitis, Eastern equine encephalitis, Japanese B encephalitis,
Russian spring summer encephalitis, Murray valley encephalitis.
2. Infeksi virus yang bersifat sporadik : Rabies,
Herpes simplex, Herpes zoster, Limfogranuloma, Mumps, Lymphocytic
choriomeningitis dan jenis lain yang dianggap disebabkan oleh virus
tetapi belum jelas.
3. Ensefalitis pasca infeksi : pasca morbili, pasca varisela,
pasca rubela, pasca vaksinia, pasca mononukleosis infeksious dan jenis-
jenis yang mengikuti infeksi traktus respiratorius yang tidak spesifik.

Patofisiologi
Virus tubuh pasien melalui kulit, saluran napas dan saluran cerna
seluruh tubuh
Dengan beberapa cara :
Setempat
Penyebaran Hematogen Primer
Penyebaran Hematogen Sekunder
Penyebaran melalui saraf



Setempat : virus hanya terbatas menginfeksi selaput lendir
permukaan atau organ tertentu.
Penyebaran hematogen primer : virus masuk
ke dalam darah kemudian menyebar ke organ dan berkembang biak di
organ tersebut.
Penyebaran hematogen sekunder : virus
berkembang biak di daerah pertamakali masuk (permukaan selaput lendir)
kemudian menyebar ke organ lain.
Penyebaran melalui saraf : virus berkembang biak di
permukaan selaput lendir dan menyebar melalui sistem saraf.
Virus
Manusia
Melewati sawar
darah otak
Memasuki sel-sel
neuron
Substansia grisea
Kerusakan batang
otak
Melaluigigitan
hewan/rabies
Tungau arbovirus
Kongesti perivaskuler
Perdarahan
Respon inflamasi difus
Gejala klinis pada:
Letargi
Kesadaran menurun
Halusinasi
Disorientasi
Kejang fokal
Hemiplegia
Papil edema
Sakit kepala
Reggangan duramater
dan pembuluh darah
Nistagmus
Diplopia
Perubahan pola
pernafasan
Meluas ke
substansia alba
Kelainan Neurologis pada Ensefalitis
disebabkan oleh :
Invasi dan pengerusakan langsung pada jaringan otak oleh virus yang
sedang berkembang
Reaksi jaringan saraf terhadap antigen virus terjadi demielinisasi,
kerusakan vaskular dan paravaskular
Reaksi aktivitas neurotropik yang bersifat laten
Manifestasi Klinis
Trias Ensefalitis yang Khas : Demam,Kejang,Kesadaran menurun
Manifestasi tergantung pada :
- Berat dan anatomi susunan saraf
yang terlibat
- Patogenesis Agen yang menyerang
- Kekebalan dan mekanisme reaktif
dari penderita
Kejang-kejang dapat bersifat umum atau fokal atau hanya twitching saja.
Kejang dapat berlangsung berjam-jam

Gejala umum : Diawali dengan suhu yang mendadak naik, seringkali
ditemukan hiperpireksia. Kesadaran dengan cepat menurun,. Anak
besar, sebelum kesadaran menurun, sering mengeluh nyeri kepala.
Muntah sering ditemukan. Pada bayi, terdapat jeritan dan perasaan
tak enak pada perut.

Gejala serebrum yang beraneka ragam dapat timbul sendiri-sendiri
atau bersama-sama, misalnya paresis atau paralisis, afasia dan
sebagainya.

Gejala batang otak meliputi perubahan refleks pupil, defisit saraf
kranial dan perubahan pola pernafasan.

Tanda rangsang meningeal dapat terjadi bila peradangan mencapai
meningen.

Pada kelompok pasca infeksi, gejala penyakit primer sendiri dapat
membantu diagnosis.

Diagnosis
Anamnesis
- Adanya kontak dalam 2-3 minggu
terakhir terhadap penyakit tertentu
- Pemaparan dengan binatang
(kutu,nyamuk)
- Perjalanan meninggalkan wilayah tempat
tinggal
- terpapar logam berat/pestisida/bahan
mencurigakan lain
- Penyakit yang baru diderita
- Suntikan yang baru didapat
Keluhan yang sering timbul :
- Perubahan tingkah laku dan
kepribadian serta penurunan
kesadaran
- Leher kaku, fotofobia dan letargi
- kejang umum atau fokal
- Status amnetikus/kebingungan
akut
- Paralisis flasid
Pemeriksaan Fisik
Suhu yang mendadak naik, kesadaran yang cepat menurun, nyeri kepala,
muntah, kejang umum/fokal dapat berlangsung selama berjam-
jam,adanya defisit neurologis misalnya paresis/paralisis
Perubahan status mental atau kepribadian, Gangguan pergerakan, ataxia,
disfungsi sensorimotor unilateral
Pemeriksaan Laboratorium
LCS umumnya jernih, sering dalam batas normal kadang-kadang sedikit
terdapat peninggian jumlah sel , kadar protein, namun glukosa masih
dalam batas normal.
Pemeriksaan darah lengkap
Biakan Darah sukar
Pemeriksaan Serologis
Feses (+) untuk enterovirus
Polymerase Chain Reaction ( PCR )
Pemeriksaan biokimiawi
- ELISA : dapat mendeteksi IgM
juga dapat mendeteksi
imunoglobulin anti arboviral
Pemeriksaan Penunjang
MRI
Merupakan pemeriksaan penunjang yang paling dianjurkan
Lebih sensitif dan mampu menampilkan detil yang lebih, ketimbang CT-
scan
Computed Tomography
Elektroensefalografi (EEG)
Diagnosis Banding
Abses Otak
Meningitis
PENATALAKSANAAN
Penanganan pertama:
- Memeriksa ABC dan tanda vital
- Bila kejang diberikan :
* Diazepam 0,2 0,5 mg/kgBB IV
- Bila kejang berhenti diberikan:
* Fenobarbital 10 20 mg/kgBB IM
* Fenobarbital dosis rumat 4 5 mg/kgBB/hari
- Bila kejang tidak berhenti diberikan :
* Fenitoin 10 20 mg/kgBB IV
* Fenitoin 5 mg/kgBB/hari
PENATALAKSANAAN
Therapi kausal :
- Pemberian antibiotik
- Pemberian adenosin arabinosa(drug of choice)
15 mg/kgBB/hari & Acyclovir 10 mg/kgBB/8jam IV
- Preparat sulfa (sulfadiasin)
- Vaksin anti rabies
Therapi simtomatik:
- Pemberantasan kejang demam:
* Diazepam 0,1 0,2 mg/kgBB IV
* Fenobarbital 5 8 mg/kgBB/hari
- Pengobatan demam/hiperpireksia
* Surface cooling atau pemberian hibernasi
chlorpromazin 2 mg/kgBB/hari
* Prometazin 4 mg/kgBB/hari IV atau IM
Komplikasi
Gangguan motorik, penglihatan, pendengaran
Abses Otak
Kejang otot pernapasan
Gagal jantung kongestif
Retardasi mental
Epilepsi
Gangguan tingkah laku
TIK meninggi
Koma
Prognosis
Prognosis tergantung dari :
- Virulensi kuman
- Variabel-variabel yang berkaitan
dengan status kesehatan pasien,
status imun dan kondisi neurologis
sebelumnya
Pencegahan
Pemberian vaksinasi morbili, mumps dan rubela
Memberantas vektor serangga
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai