Hadits
Hadits
: : : 2003 :
: . : 171
Page | 12
6. Skema para perawi hadits:
( )
Page | 13
7. Para Periwayat Dan Biografinya
1.
Abu Hurairah lahir pada tahun 21 sebelum Hijriyah. pada masa
Jahiliyah, sebelum ia masuk Islam, namanya aslinya abdurahman bin syakr
ada juga yang menyebutnya Abu Syamsi. ia Masuk Islam pada tahun ke-7
Hijriyah, ketika perang Khaibar sedang berkecamuk. Abu hurairah langsung
terjun ke dalam perang tersebut. setelah ia msuk Islam, Nabi SAW
memberinya nama Abdurahman.Abu Hurairah sangat menyenangi seekor
kucing, sehingga sering kucing itu digendong, dirawat, diberi makan dan bagi
kucing itu disediakan tempat khusus. maka beliau digelari pula dengan Abu
Hurairah, yang artinya orang yang menyanyangi kucing. Nama lengkap
Beliau adalah Abu Hurairah bin Shakhkhar. Ibunya adalah Maimunah, yang
sempat masuk Islam sebelum wafatnya.
2.
Nama Lengkap : Abdur Rahman bin Ya'qub
Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
3.
Nama Lengkap : Al 'Alaa' bin 'Abdur Rahman bin Ya'qub dari Kalangan
Tabi'in kalangan biasa Kuniyahnya Abu Syubul berasalNegeri semasa hidup :
Madinah beliau Wafat 132 H
4. ( )
Nama lengkapnya adalah Abul Fida, Imaduddin Ismail bin Umar bin
Katsir al-Qurasyi al-Bushrawi ad-Dimasyqi, lebih dikenal dengan nama Ibnu
Katsir. Beliau lahir pada tahun 701 H di sebuah desa yang menjadi bagian dari
kota Bashra di negeri Syam. Pada usia 4 tahun, ayah beliau meninggal
sehingga kemudian Ibnu Katsir diasuh oleh pamannya. Pada tahun 706 H,
beliau pindah dan menetap di kota Damaskus.
Page | 14
5.
Yahya bin Ayyub, nama lengkapnya adalah Yahya bin Ayyub Al-
Maqabiri Abu Zakaria al-Baghdadi al-Abid.Dilahirkan pada tahun 157 H dan
wafat pada tanggal 2 Rabiul Awwal 234H. Guru-guru beliau adalah Ismail
bin Jafar, Abdullah bin Mubarak, Hasyim, marwan bin Muawiyah, Ibn
Wahab, dan lain-lain.Sedangkan murid-murid beliau adalah Imam Muslimin,
Abu Daud, Imam Bukhari, Imam Nasai, Abdullah BIN Ahmad bin Hanbal
dan lain-lain.Ibnu Syuaib AL-Hirani mengatakan bahwasannya beliau adalah
seorang hamba pilihan Allah SWT.Imam Husain bin Fahmi juga mengatakan
bahwa Ibnu Yahya bin Ayyub adalah orang yang tsiqah (kuat), wara, muslim
yang baik , berkata-kata sesuai dengan sunnah.
6.
Qutaibah bin Said, Nama lengkap beliau adalah Qutaibah bin Said
bin Jamil bin Tharif bin Abdullah Ats-Tsaqafy. Ibnu Adi mengatakan: nama
beliau adalah Yahya, sedangkan Qutaibah adalah gelar. Sedangkan Ibnu
mundah mengatakan : nama beliau adalah Al. Guru-guru beliau adalah :
Malik, Al-Laits, Rasyidin bin Saad, Ismal bin Jafar, Ismal bin Alyah,
ibnu Dhamrah, Ibnu Usamah, Marwan bin Muawiyah, dan lain-lain.Murid-
murid beliau adalah: Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Ab Daud, Imam
Nasi, Imam TarmidziAhmad bin Saad Ad-Darimy, Ab Bakar bin Syaibah,
dan lain-lain. Beliau mempunyai satu murid yaitu an-nasi.Ibnu Muayyan,
Ab Hatim, dan Imam Nasi mengatakan bahwa Qutaibah adalah orang yang
tsiqh (kuat). Imam Nasi menambahkan, beliau juga dalah orang yang
shuduq (dapat dipercaya). Farhiyany mengatakan : Qutaibah adalah orang
yang dapat dipercaya. Al-hakim juga berpendapat: Qutaibah adalah orang
yang tsiqtun mamun (kuat lagi amanah).
Page | 15
7.
Nama Lengkap Ali bin Hajar bin Iyas berasal dari KalanganTabi'ut
Tabi'in kalangan biasa mempunyai Kuniyah Abu Al Hasanberasal dari Negeri
semasa hidup Baghdad dan beliau Wafat 244 H
8. Uji Kethiqahan Para Periwayat
1.
a) Dalam kitab As-shabah Karya Ibnu Hajar asqolani
2
hal 1166 jilid 2-
disebutkan: bahwa abu Hurairah di sebut sahabat yang sudah tidak
diragukan lagi keshitqohannya.
2.
a) Dalam kitab tadzkirah limarifatul kitabu asirah hal 1034- jilid 2-
disebutkan bahwa tidak masalah mengambilnya sebagai perawi.
3
b) Dalam kitab Tadhzibut Tahzib hal 202 jilid 6 disebutkan bahwa,
abi Hatim, ayahnya menilainya:
4
c) Dari kitab dan halaman yang sama Hibban menilainya
3.
a) Dalam kitab tadzkirah limarifatul kitabu asirah hal 1319 jilid 2-
5
disebutkan bahwa imam ahmad menilainya :
b) Dalam kitab Tadhzibut Tahzib hal 300- jilid- 6 disebutkan Abdullah
bin ahmad dari Abiyah menilainya
2
Ibnu Hajar asqolani As-shabah , jus 2, hlm 1166
3
tadzkirah limarifatul kitabu asirah jilid, 2 ,;hal 1034,
4
Tadhzibut Tahzib ; jilid 6,; hal 202
5
tadzkirah limarifatul kitabu asirah; jilid 2; hal 1319
Page | 16
c) Dari kitab dan halaman yang sama Hubaan menilainya
4. ( )
a) Dalam kitab tadzkirah limarifatul kitabu asirah hal 113 jilid 1
disebutkan bahwa Imam ahmad, Abu Zurah annasai, dan para jumhur
ahli hadits menilainya:
b) Dalam kitab Tadhzibut Tahzib hal 301- jilid 6
6
disebutkan Ahmad,
Abu Zurah Nasai dan abu Muin menilainya :
5.
a) Dalam kitab tadzkirah limarifatul kitabu asirah hal 1823- jilid 4 di
sebutkan bahwa, Imam Ahmad menilainya : shaleh, sedangkan ibn
Madini dan ibn Hatim menilainya : shaduq .
b) Dalam kitab Tadhzibut Tahzib hal 207 jilid 9 disebutkan bahwa,
Ahmad menilainya shaleh, sedangkan Dzakarah ibnu Hibban
menilainya .
6.
a) Dalam kitab tadzkirah limarifatul kitabu asirah hal 1486- jilid -3, di
sebutkan bahwa Yahya, abu Hatim, dan Nasai menyebutnya dan
Ahmad memujinya sebagai orang yang terakhir yang mendengar abu
Lahiah.
b) Dalam kitab Tadhzibut Tahzib hal 488 jilid 6- , disebutkan bahwa
ibn Maiin, abu Hatim, Nasai menilainya .
7.
6
Tadhzibut Tahzib -.,jilid 6 ,. hal 301
Page | 17
a) Dalam kitab tadzkirah limarifatul kitabu asirah hal 1190- jilid -2,
desebutkan bahwa ia termasuk hafidz lagi , NasaI menilainya
mamun.
M. Pembahasan Derajat Hadith Secara Kualitas Dan Kuantitas
1. Kualitas
Dari paparan data dan analisa tentang tsiqah al-rawi dan ittisal al-sanad dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a) Dilihat dari kualitas periwayat dapat dinyatakan bahwa seluruh periwayat
dalam sanad termasuk periwayat yang tsiqah.
b) Semua periwayat dalam sanad bersambung sanadnya.
Maka dengan demikian bisa disimpulkan bahwa hadits tentang anjuran menikah
ini adalah shahihul isnad.
2. Kuantitas
Sebagaimana yang terlampir di atas, meski terdapat beberapa
periwayatan hadits, namun hadits ini hanya diriwayatkan oleh satu orang
sahabat yakni sahabat Abu Hurairah, sehingga dapat disimpulkan bahwa
hadits ini termasuk hadits shahih.
Page | 18
Syarh hadits
Hadits di atas menerangkan bahwa betapa pentingnya seorang muslim
mengajak dan menyeru saudara muslimnya untuk kebaikan karena dengan menyeru
mereka kepada kebaikan maka seorang muslim akan mendapatkan keutamaan dari
Alloh SWT. Hal ini sesuai dengan misi rosul diutus di bumi ini yaitu dakwah.
Dakwah menurut bahasa (etimologi) berasal dari kata Ad-Dua yang berarti nenyeru
semua manusia atas urusan dan memberi dorongan kepada manusia agar berbuat
untuk urusan itu, sebagaimana firman Alloh SWT:
< `s., _|| : .l.l _. _. ',!: _|| 1. ,1.`.. __
Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan menunjuki orang yang
dikehendaki-Nya kepada jalan yang Lurus (Islam).
Dakwah adalah adalah tugas diutusnya para nabi ke dunia. Alloh SWT
berfirman
!!., _,.l !.| ,..l. ..: :,`. ,.. __ !,s: _|| < ..:|, l>. ,..
__ :
Hai Nabi, Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk Jadi saksi, dan pembawa
kabar gemgira dan pemberi peringatan, dan untuk Jadi penyeru kepada agama Allah
dengan izin-Nya dan untuk Jadi cahaya yang menerangi. (QS. Al-Ahzab: 45-46)
Karena dakwah merupakan pekerjaan nabi dan rosul, maka sebaik-baik
pekerjaan adalah dakwah. Karena orang yang sanggup berdakwah berarti pewaris
tugas nabi. Firman Alloh SWT:
_. _.> _.. l.: _|| < _.s !>l.. _! _..| _. _,.l`..l __
Page | 19
Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru
kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku
Termasuk orang-orang yang menyerah diri? ( QS. Fushilat: 33)
Beliau sendiri mengajarkan kepada umatnya untuk berdakwah. Ilmu yang
dipunyai tidak hanya untuk diri sendiri , namun ilmu itu di samping disamping
diambil guna manfaat untuk dirinya, juga untuk member guna manfaat pad orang
lain. Rosuluulloh bersabda:
Sampaikan ( sesuatu) yang bersumber dariku meski hanya satu ayat (H.R. Bukhori)
Semoga Alloh menganugerahkan wajah (di hari kiamat) bagi seseorang yang
mendengar sesuatu dari kemudian dia menyampaikan apa yang dia dengar itu.
Karena boleh jadi seorang penerima lebih wai (memahami) daripada pendengar itu
sendiri. (H.R. Turmudzi)
Page | 20
BAB III
KESIMPULAN
Meneliti tentang hadits, seperti telah dikaji oleh para ulama terdahulu sangat
penting untuk diteliti ulang oleh para sarjana masa kini, meskipun kajian-kajian
hadits yang akan dilakukan hanya terbatas pada kajian literatur yang telah ditulis oleh
ulama terdahulu, hal ini menjadi penting karena kajian tentang penelitian hadits ini
kurang banyak digeluti oleh para sarjana .
Penelitian hadits memerlukan sebuah ketelitian, referensi yang banyak dan
kesungguhan karena ini merupakan penelitian yang tidak sederhana dan tidak
gampang, meneliti hadits yang benar-benar berasal dari Rasulullah (baca: shahih)
tidak hanya cukup meneliti dari segi sanadnya saja, namun lebih dari pada itu
meneliti matan juga penting meskipun sebagian ulama sepakat bahwa penelitian
tentang syadz dan illat bukanlah perkara yang mudah.
Page | 21
DAFTAR PUSTAKA
Mudasir, Ilmu Hadis, 2010
: : 2003
Ibnu Hajar asqolani. As-shabah
tadzkirah limarifatul kitabu asirah
Tadhzibut Tahzib
Nuruddin. 2012. itr ulumul hadits.