Anda di halaman 1dari 21

OMERS-CoV adalah novel

coronavirus, pertama kali di


identifikasi pada 2012 oleh
virologis mesir
OCoronavirus jenis baru ini
ditemukan dari paru-paru
pasien berusia 60 tahun
yang menderita pneumonia
dan gagal ginjal.
MERS-CoV
O Dinamakan coronavirus
karena permukaannya
yang memiliki tanduk
menyerupai makhkota
O Merupakan virus yang
umum didapatkan
seseorang dalam
hidupnya
O Virus ini biasanya
menyebabkan gangguan
sistem pernafasan atas
ringan hingga sedang
MERS-CoV/SARS-CoV
O MERS-CoV merupakan
jenis yang berbeda dari
coronavirus yang
pernah ditemukan pada
manusia.
O MERS-CoV juga
berbeda dengan
coronavirus yang
menyebabkan SARS
(Severe Acure
Respiratory Syndrome)
SARS-CoV/MERS-CoV
O Corona virus SARS bisa menginfeksi
manusia, dan binatang (monyet, kucing,
anjing dan unggas)
O Analisa genetik menunjukkan corona
virus MERS sangat identik dengan
corona virus yang ditemukan pada
kelelawar
O Corona virus MERS juga dapat
menginfeksi binatang, salah satu
penelitian menurut WHO, unta menjadi
tersangka utama penularan virus pada
manusia

Menurut WHO, penelitian menunjukkan unta sebagai
sumber utama infeksi MERS-Cov pada manusia, sedangkan
kelelawar merupakan reservoir pertama dari virus ini
Jalur Transmisi
O MERS-CoV dilaporkan pertama kali
di Arab Saudi dan menyebar ke
Eropa, termasuk Inggris, Perancis,
Jerman dan Italy.
O Sumber awal MERS-CoV, jalur
transmisi ke manusia dan transmisi
antar manusia belum dapat
dipastikan
O Hingga saat ini belum ada laporan
mengenai komunitas yang terinfeksi
secara bersamaan di negara
manapun
Jalur Transmisi
O Semua kasus yang dilaporkan
memiliki hubungan baik langsung
maupun tidak dengan negara-negara
ini: Arab Saudi, Qatar, Jordania, Uni
Emirat Arab.
O Beberapa kasus diantaranya terjadi
karena adanya kontak langsung atau
pada sentra pelayanan kesehatan,
yang menunjukkan kemungkinan
adanya jalur penularan antar
manusia dengan cara droplet dan
udara.
Patofisiologi
O Gen Dipeptyl peptidase 4 (DPP4/CD24)
merupakan reseptor seluler dari MERS-
CoV. Berbeda dengan reseptor
coronavirus lain yang membutuhkan
aktivitas enzym untuk menyebabkan
infeksi, DPP4 bisa langsung
menyebabkan infeksi. Oleh karena itu pola
DPP4 dapat berkembang dengan cepat
dan diekspresikan pada epitel bronkial
dan ginjal manusia.

Tanda & Gejala
O Gejala yang umumnya ditemukan:
O Demam > 38C
O Batuk
O Sesak
O Pneumonia
O Diare
O Gagal nafas
O Gagal organ (gagal ginjal)
O Gejala semakin berat pada pasien dengan
tingkat imunitas rendah

Pengawasan MERS-CoV
O Menurut penelitian masa inkubasi
MERS-CoV bisa lebih dari 10 hari.
O Waktu yang digunakan untuk
mencurigai MERS pada seseorang
yang menderita gangguan
respiratori akut yang baru saja
melakukan perjalanan ke daerah
timur tengah dalam jangka waktu
10-14 hari.
Pasien Dalam Pengawasan
Seseorang yang menunjukan gejala ini harus
dilaporkan dan dievaluasi untuk infeksi MERS-
CoV:
O Seseorang dengan infeksi respiratori akut,
seperti demam 38C dan batuk
O Kecurigaan adanya penyakit parenkim paru
seperti pneumonia atau Acute Respiratory
Distress Syndrome (ARDS) seperti
dypsneu, tachypneu, hypoxemia

O Riwayat bepergian ke Timur
tengah dalam 14 hari sebelumnya
O Gejala tidak dapat dijelaskan oleh
infeksi dan etiologi lain
O Riwayat kontak dengan pasien
yang positif terinfeksi MERS-CoV

Konfirmasi MERS-CoV
O Seseorang yang mendapatkan
konfirmasi dari laboratorium
teriinfeksi MERS-CoV.
O Hingga saat ini golden standard
untuk konfirmasi MERS-CoV
dengan menggunakan
diagnostik molekuler PCR
(Polymerase Chain Reaction)
Pemeriksaan Lab
O Novel Coronavirus
2012 Real-time RT-
PCR Assay (NCV-2-12
rRT-PCR Assay)
digunakan untuk
menegakkan MERS-
CoV pada saluran
nafas, darah dan feses
O Beberapa spesimen
lain bisa diambil dari
swab nasofaring, swab
trachea, cairan pada
paru, biopsi jaringan
paru dan sputum

Tata Laksana
O Belum ada
pengobatan spesifik
maupun vaksin
untuk MERS-CoV
O Pelayanan
kesehatan yang
bisa diberikan
bersifat suportif dan
simtomatis


Prognosa
O Prognosa pasien MERS
tergantung dari seberapa cepat
pasien terdiagnosa dan mendapat
perawatan. Karena belum ada
vaksin dan obat spesifik, diagnosis
awal dan pertolongan pertama
dapat memberikan hasil yang lebih
baik terhadap pasien
Pencegahan
O Mencuci tangan dengan sabun dan air, dan
bila tidak ada bisa menggunakan sanitiser
alkohol
O Menutup mulut dan hidung saat bersin ataupun
batuk menggunakan tissu, atau pada lipatan
siku.
O Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
sebelum mencuci tangan
O Hindari kontak langsung dengan penderita
O Menggunakan masker di tempat umum

Anjuran
O Menghindari bepergian ke daerah
Timur Tengah
O Hindari kontak dengan unta
O Hindari mengkonsumsi produk unta
yang masih mentah
O Menjaga higienitas diri



TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai