Anda di halaman 1dari 57

Beranda

ABOUT ME
ABSTRACT
CONTACT
DOWNLOAD
GALLERY
LAGU
NOVEL
OCCUPATION
SCHOLARSHIP
TECHNOLOGY
TOURISM


*..WELCOME TO HARNAS WORLD..*
RSS Entri | Komentar RSS

BLOG AUTHOR
o harnawatiaj


LANGGANAN BLOG
Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan
tulisan-tulisan baru melalui email.
Bergabunglah dengan 36 pengikut lainnya.

PAGES
o ABOUT ME
o ABSTRACT
o CONTACT
o DOWNLOAD
o GALLERY
o LAGU
o NOVEL
o OCCUPATION
o SCHOLARSHIP
o TECHNOLOGY
o TOURISM
READER
o 2,380,651 peoples
MY CREATION
PHOTOS










More Photos

LAST COMMENT

zriiy on ASKEP DHF

http://diabetesguru. on ASKEP DIABETES MELLITUS

Ari Moeth Wahyudi on MANAJEMEN DALAM KEPERAWAT

Edi Muslim on GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGAN

Husnul Khotimah on HALUSINASI

noviey on FORMAT DOKUMENTASI KEPERA

Husnul Khotimah on HALUSINASI

dani on GAGAL GINJAL KRONIK

Ecklesiia Putrii Sil on FISIOLOGI PROSES PERSALINAN

citra on PERHITUNGAN BB,TB DAN KEBUTUHA

Fatah on HIV AIDS

rohana on ULKUS PEPTIKUM
MY QREASY
1. ASKEP ZONE 1. ATLAS ZONE 1. PEDIATRIK ZONE 2. PARASITOLOGY ZONE 3. OBGYN
ZONE 4. GERONTOLOGY ZONE 4. REPRODUKSI ZONE 5. RESPIRATORY ZONE 6. MUSKULOSKELETAL ZONE 7. KDM ZONE 8.
KB ZONE 9. DERMATOLOGY ZONE 9. DIGESTIVE ZONE 9. HAEMATOLOGY ZONE 9. IMUNOLOGY ZONE 9. INFEKSION ZONE
9. INTERNIS ZONE 9. KARDIOVASKULER ZONE 9. KDK ZONE 9. MANAJEMEN KEP ZONE 9. MATA & THT ZONE 9.
PANCASILA ZONE 9. PRECAUTION ZONE 9. PSIKIATRI ZONE 9. SOSIOLOGI ZONE 9. SYARAF ZONE 9. UROLOGY ZONE A.
DIAGNOSTIK ZONE B. DRAMA TERAPEUTIK C. PENGKAJIAN FISIK D. HD ZONE KOMPUTER ZONE ONKOLOGY ZONE PENYIMPANGAN KDM
R. IDEOLOGI T. RELIGI U. NOSOKOMIAL Uncategorized V. SHARING ZONE X. EXTRA ZONE Y. QREASY ZONE Z.
KEPMI BONE Z HIMA POLTEKKES
TOP POST
o ALAT REPRODUKSI DAN FUNGSINYA
o KOMUNIKASI TERAPEUTIK
o ASKEP INFEKSI SALURAN KEMIH
o KB SUNTIK
o KONTRASEPSI HORMONAL
o FISIOLOGI PROSES PERSALINAN NORMAL
o HIPERGLIKEMIA
o ASKEP MOLA HIDATIDOSA
o FORMAT DOKUMENTASI KEPERAWATAN
o PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI WANITA HAMIL
o TEHNIK MEMBALUT LUKA
o ASKEP STRUMA
TOP CLICK
o v0uz.wordpress.com
o harnawatiaj.files.wordpre
o argostar.wordpress.com/20
o wordpress.com/signup/?ref
o harnawatiaj.files.wordpre
o depkes.go.id

RECENT POST
o 600
o 547
o DOWNLOAD NOVEL KCB
o ALLAHUGHAYATUNA
o RASULULLAH TELADAN KAMI
o HR. TURMUDZI
o URINARIA PICT.
o ENDOCRINE N MUSCULO PICT.
o RESPIRATORY PICT.
o BRAIN PICT.
o TUMOR MANDIBULA
o MENINGO-ENCEFALOCEL
o BAYI PREMATUR
o LUKA BAKAR
o HIDROSEPHALUS
o TRAUMA KAPITIS
o Diproteksi: KUMPULAN MATERI DAN ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM
GENITOURINARIA (ANATOMI & FISIOLOGI, INFEKSI SALURAN
KEMIH,INKONTINENSIA URIN, HIPERTROPI PROSTAT, GAGAL GINJAL
AKUT, GAGAL GINJAL KRONIS, KANKER GINJAL DAN
SINDROM NEFROTIK)
o MY PET
o HUKUM PERSAHABATAN
o HATI&CINTA
ASKEP INFEKSI SALURAN KEMIH
Posted on April 28, 2008 by harnawatiaj
Pengertian
Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi
mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001)
Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik laki-laki maupun perempuan dari semua umur baik
pada anak-anak remaja, dewasa maupun pada umur lanjut. Akan tetapi, dari dua jenis kelamin
ternyata wanita lebih sering dari pria dengan angka populasi umu, kurang lebih 5 15 %.
Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihan yang disebabkan oleh bakteri
terutama scherichia coli ; resiko dan beratnya meningkat dengan kondisi seperti refluks
vesikouretral, obstruksi saluran perkemihan, statis perkemiha, pemakaian instrumen uretral baru,
septikemia. (Susan Martin Tucker, dkk, 1998)
Infeksi traktus urinarius pada pria merupakan akibat dari menyebarnya infeksi yang berasal dari
uretra seperti juga pada wanita. Namun demikian, panjang uretra dan jauhnya jarak antara uretra
dari rektum pada pria dan adanya bakterisidal dalam cairan prostatik melindungi pria dari infeksi
traktus urinarius. Akibatnya UTI paa pria jarang terjadi, namun ketika gangguan ini terjadi kali
ini menunjukkan adanya abnormalitas fungsi dan struktur dari traktus urinarius.
Etiologi
Bakteri (Eschericia coli)
Jamur dan virus
Infeksi ginjal
Prostat hipertropi (urine sisa)
Anatomi Fisiologi
Sistem perkemihan atau sistem urinaria terdiri atas, dua ginjal yang fungsinya membuang limbah
dan substansi berlebihan dari darah, dan membentuk kemih dan dua ureter, yang mengangkut
kemih dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria) yang berfungsi sebagai reservoir bagi
kemih dan urethra. Saluran yang menghantar kemih dari kandung kemih keluar tubuh sewaktu
berkemih.
Setiap hari ginjal menyaring 1700 L darah, setiap ginjal mengandung lebih dari 1 juta nefron,
yaitu suatu fungsional ginjal. Ini lebih dari cukup untuk tubuh, bahkan satu ginjal pun sudah
mencukupi. Darah yang mengalir ke kedua ginjal normalnya 21 % dari curah jantung atau sekitar
1200 ml/menit.
Masing-masing ginjal mempunyai panjang kira-kira 12 cm dan lebar 2,5 cm pada bagian paling
tebal. Berat satu ginjal pada orang dewasa kira-kira 150 gram dan kira-kira sebesar kepalang
tangan. Ginjal terletak retroperitoneal dibagian belakang abdomen. Ginjal kanan terletak lebih
rendah dari ginjal kiri karena ada hepar disisi kanan. Ginjal berbentuk kacang, dan permukaan
medialnya yang cekung disebut hilus renalis, yaitu tempat masuk dan keluarnya sejumlah
saluran, seperti pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan ureter.
Panjang ureter sekitar 25 cm yang menghantar kemih. Ia turun ke bawah pada dinding posterior
abdomen di belakang peritoneum. Di pelvis menurun ke arah luar dan dalam dan menembus
dinding posterior kandung kemih secara serong (oblik). Cara masuk ke dalam kandung kemih ini
penting karena bila kandung kemih sedang terisi kemih akan menekan dan menutup ujung distal
ureter itu dan mencegah kembalinya kemih ke dalam ureter.
Kandung kemih bila sedang kosong atau terisi sebagian, kandung kemih ini terletak di dalam
pelvis, bila terisi lebih dari setengahnya maka kandung kemih ini mungkin teraba di atas pubis.
Peritenium menutupi permukaan atas kandung kemih. Periteneum ini membentuk beberapa
kantong antara kandung kemih dengan organ-organ di dekatnya, seperti kantong rektovesikal
pada pria, atau kantong vesiko-uterina pada wanita. Diantara uterus dan rektum terdapat kavum
douglasi.
Uretra pria panjang 18-20 cm dan bertindak sebagai saluran untuk sistem reproduksi maupun
perkemihan. Pada wanita panjang uretra kira-kira 4 cm dan bertindak hanya sebagai system
Perkemihan. Uretra mulai pada orifisium uretra internal dari kandung kemih dan berjalan turun
dibelakang simpisis pubis melekat ke dinding anterior vagina. Terdapat sfinter internal dan
external pada uretra, sfingter internal adalah involunter dan external dibawah kontrol volunter
kecuali pada bayi dan pada cedera atau penyakit saraf.
Patofisiologi
Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui :
a.Penyebaran endogen yaitu kontak langsung daro tempat terdekat.
b.Hematogen.
c.Limfogen.
d.Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau sistoskopi.
Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya infeksi saluran kemih yaitu :
Bendungan aliran urine.
1)Anatomi konginetal.
2)Batu saluran kemih.
3)Oklusi ureter (sebagian atau total).
Refluks vesi ke ureter.
Urine sisa dalam buli-buli karena :
4)Neurogenik bladder.
5)Striktur uretra.
6)Hipertropi prostat.
Gangguan metabolik.
7)Hiperkalsemia.
8)Hipokalemia
9)Agamaglobulinemia.
Instrumentasi
10)Dilatasi uretra sistoskopi.
Kehamilan
11)Faktor statis dan bendungan.
12)PH urine yang tinggi sehingga mempermudah pertumbuhan kuman.
Infeksi tractus urinarius terutama berasal dari mikroorganisme pada faeces yang naik dari
perineum ke uretra dan kandung kemih serta menempel pada permukaan mukosa. Agar infeksi
dapat terjadi, bakteri harus mencapai kandung kemih, melekat pada dan mengkolonisasi
epitelium traktus urinarius untuk menghindari pembilasan melalui berkemih, mekanisme
pertahan penjamu dan cetusan inflamasi.
Inflamasi, abrasi mukosa uretral, pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap, gangguan
status metabolisme (diabetes, kehamilan, gout) dan imunosupresi meningkatkan resiko infeksi
saluran kemih dengan cara mengganggu mekanisme normal.
Infeksi saluran kemih dapat dibagi menjadi sistisis dan pielonefritis.
Pielonefritis akut biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens. Pielonefritis akut juga
dapat terjadi melalui infeksi hematogen. Infeksi dapat terjadi di satu atau di kedua ginjal.
Pielonefritis kronik dapat terjadi akibat infeksi berulang, dan biasanya dijumpai pada individu
yang mengidap batu, obstruksi lain, atau refluks vesikoureter.
Sistitis (inflamasi kandung kemih) yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya infeksi dari
uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik urine dari uretra ke dalam kandung kemih
(refluks urtrovesikal), kontaminasi fekal, pemakaian kateter atau sistoskop.
Uretritis suatu inflamasi biasanya adalah suatu infeksi yang menyebar naik yang digolongkan
sebagai general atau mongonoreal. Uretritis gnoreal disebabkan oleh niesseria gonorhoeae dan
ditularkan melalui kontak seksual. Uretritis nongonoreal ; uretritis yang tidak berhubungan
dengan niesseria gonorhoeae biasanya disebabkan oleh klamidia frakomatik atau urea plasma
urelytikum.
Pielonefritis (infeksi traktus urinarius atas) merupakan infeksi bakteri piala ginjal, tobulus dan
jaringan intertisial dari salah satu atau kedua ginjal. Bakteri mencapai kandung kmih melalui
uretra dan naik ke ginjal meskipun ginjal 20 % sampai 25 % curah jantung; bakteri jarang
mencapai ginjal melalui aliran darah ; kasus penyebaran secara hematogen kurang dari 3 %.
Macam-macam ISK :
1)Uretritis (uretra)
2)Sistisis (kandung kemih)
3)Pielonefritis (ginjal)
Gambaran Klinis :
Uretritis biasanya memperlihatkan gejala :
1)Mukosa memerah dan oedema
2)Terdapat cairan eksudat yang purulent
3)Ada ulserasi pada urethra
4)Adanya rasa gatal yang menggelitik
5)Good morning sign
6)Adanya nanah awal miksi
7)Nyeri pada saat miksi
8)Kesulitan untuk memulai miksi
9)Nyeri pada abdomen bagian bawah.
Sistitis biasanya memperlihatkan gejala :
10)Disuria (nyeri waktu berkemih)
11)Peningkatan frekuensi berkemih
12)Perasaan ingin berkemih
13)Adanya sel-sel darah putih dalam urin
14)Nyeri punggung bawah atau suprapubic
15)Demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah.
Pielonefritis akut biasanya memperihatkan gejala :
16)Demam
17)Menggigil
18)Nyeri pinggang
19)Disuria
Pielonefritis kronik mungkin memperlihatkan gambaran mirip dengan pielonefritis akut, tetapi
dapat juga menimbulkan hipertensi dan akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal.
Komplikasi :
4)Pembentukan Abses ginjal atau perirenal
5)Gagal ginjal
Pemeriksaan diagnostik
Urinalisis
1)Leukosuria atau piuria terdapat > 5 /lpb sedimen air kemih
2)Hematuria 5 10 eritrosit/lpb sedimen air kemih.
Bakteriologis
1)Mikroskopis ; satu bakteri lapangan pandang minyak emersi.
102 103 organisme koliform/mL urin plus piuria.2)Biakan bakteri
3)Tes kimiawi; tes reduksi griess nitrate berupa perubahan warna pada uji carik.
Pengobatan penyakit ISK
a.Terapi antibiotik untuk membunuh bakteri gram positif maupun gram negatif.
b.Apabila pielonefritis kroniknya disebabkan oleh obstruksi atau refluks, maka diperlukan
penatalaksanaan spesifik untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
c.Dianjurkan untuk sering minum dan BAK sesuai kebutuhan untuk membilas microorganisme
yang mungkin naik ke uretra, untuk wanita harus membilas dari depan ke belakang untuk
menghindari kontaminasi lubang urethra oleh bakteri faeces.
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian pada klien ISK menggunakan pendekatan bersifat menyeluruh
yaitu :
Data biologis meliputi :
1)Identitas klien
2)Identitas penanggung
Riwayat kesehatan :
1)Riwayat infeksi saluran kemih
2)Riwayat pernah menderita batu ginjal
3)Riwayat penyakit DM, jantung.
Pengkajian fisik :
1)Palpasi kandung kemih
2)Inspeksi daerah meatus
a)Pengkajian warna, jumlah, bau dan kejernihan urine
b)Pengkajian pada costovertebralis
Riwayat psikososial
Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan
Persepsi terhadap kondisi penyakit
Mekanisme kopin dan system pendukung
Pengkajian pengetahuan klien dan keluarga
1)Pemahaman tentang penyebab/perjalanan penyakit
2)Pemahaman tentang pencegahan, perawatan dan terapi medis
Diagnosa Keperawatan
a.Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada saluran kemih.
b.Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan, frekuensi, dan atau nokturia) yang
berhubungan dengan ISK.
c.Nyeri yang berhubungan dengan ISK.
d.Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit,
metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.
Perencanaan
Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada saluran kemih
Tujuan : Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien memperlihatkan
tidak adanya tanda-tanda infeksi.
Kriteria Hasil :
1)Tanda vital dalam batas normal
2)Nilai kultur urine negatif
3)Urine berwarna bening dan tidak bau
Intervensi :
1)Kaji suhu tubuh pasien setiap 4 jam dan lapor jika suhu diatas 38,50 C
Rasional :
Tanda vital menandakan adanya perubahan di dalam tubuh
2)Catat karakteristik urine
Rasional :
Untuk mengetahui/mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang
diharapkan.
3)Anjurkan pasien untuk minum 2 3 liter jika tidak ada kontra indikasi
Rasional :
Untuk mencegah stasis urine
4)Monitor pemeriksaan ulang urine kultur dan sensivitas untuk menentukan respon terapi.
Rasional :
Mengetahui seberapa jauh efek pengobatan terhadap keadaan penderita.
5)Anjurkan pasien untuk mengosongkan kandung kemih secara komplit setiap kali kemih.
Rasional :
Untuk mencegah adanya distensi kandung kemih
6)Berikan perawatan perineal, pertahankan agar tetap bersih dan kering.
Rasional :
Untuk menjaga kebersihan dan menghindari bakteri yang membuat infeksi uretra
Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan frekuensi dan atau nokturia) yang
berhubunganm dengan ISK.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien dapat
mempertahankan pola eliminasi secara adekuat.
Kriteria :
1)Klien dapat berkemih setiap 3 jam
2)Klien tidak kesulitan pada saat berkemih
3)Klien dapat bak dengan berkemih
Intervensi :
1)Ukur dan catat urine setiap kali berkemih
Rasional :
Untuk mengetahui adanya perubahan warna dan untuk mengetahui input/out put
2)Anjurkan untuk berkemih setiap 2 3 jam
Rasional :
Untuk mencegah terjadinya penumpukan urine dalam vesika urinaria.
3)Palpasi kandung kemih tiap 4 jam
Rasional :
Untuk mengetahui adanya distensi kandung kemih.
4)Bantu klien ke kamar kecil, memakai pispot/urinal
Rasional :
Untuk memudahkan klien di dalam berkemih.
5)Bantu klien mendapatkan posisi berkemih yang nyaman
Rasional :
Supaya klien tidak sukar untuk berkemih.
Nyeri yang berhubungan dengan ISK
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam pasien merasa nyaman dan
nyerinya berkurang.
Kriteria Hasil :
1)Pasien mengatakan / tidak ada keluhan nyeri pada saat berkemih.
2)Kandung kemih tidak tegang
3)Pasien nampak tenang
4)Ekspresi wajah tenang
Intervensi :
1)Kaji intensitas, lokasi, dan factor yang memperberat atau meringankan nyeri.
Rasional :
Rasa sakit yang hebat menandakan adanya infeksi
2)Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat di toleran.
Rasional :
Klien dapat istirahat dengan tenang dan dapat merilekskan otot-otot
3)Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika tidak ada kontra indikasi
Rasional :
Untuk membantu klien dalam berkemih
4)Berikan obat analgetik sesuai dengan program terapi.
Rasional :
Analgetik memblok lintasan nyeri
Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit,
metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien tidak memperlihatkan tanda-tanda
gelisah.
Kriteria hasil :
1)Klien tidak gelisah
2)Klien tenang
Intervensi :
1)Kaji tingkat kecemasan
Rasional :
Untuk mengetahui berat ringannya kecemasan klien
2)Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Rasional :
Agar klien mempunyai semangat dan mau empati terhadap perawatan dan pengobatan
3)Beri support pada klien
Rasional :
4)Beri dorongan spiritual
Rasional :
Agar klien kembali menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan YME.Beri support pada klien
5)Beri penjelasan tentang penyakitnya
Rasional :
Agar klien mengerti sepenuhnya tentang penyakit yang dialaminya.

Pelaksanaan

Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas-aktivitas yang telah dicatat dalam
rencana perawatan pasien. Agar implementasi/ pelaksanaan perencanaan ini dapat tepat waktu
dan efektif maka perlu mengidentifikasi prioritas perawatan, memantau dan mencatat respon
pasien terhadap setiap intervensi yang dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksanaan
perawatan (Doenges E Marilyn, dkk, 2000)
Evaluasi
Pada tahap yang perlu dievaluasi pada klien dengan ISK adalah, mengacu pada tujuan yang
hendak dicapai yakni apakah terdapat :
1.Nyeri yang menetap atau bertambah
2.Perubahan warna urine
3.Pola berkemih berubah, berkemih sering dan sedikit-sedikit, perasaan ingin kencing, menetes
setelah berkemih.
About these ads
Filed under: 1. ASKEP ZONE
DOKUMENTASI KEPERAWATAN ASKEP PREEKLAMSI
70 Tanggapan
1.
Intan, on April 11, 2008 at 12:07 pm said:
Mbak, makasih ya
Membantu banget.
Terus upload berita tentang Asuhan Keperawatan ya..
Insya Allah manfaat.
Balas
2.
arif, on April 28, 2008 at 2:14 pm said:
askep appendiktomy
Balas
3.
kalvein, on Mei 6, 2008 at 2:48 pm said:
send to me
Balas
4.
HERO, on Mei 9, 2008 at 4:30 am said:
OKE
Balas
5.
HERO, on Mei 9, 2008 at 4:31 am said:
thanks
dkhsvoisejthesajlk gwjlg
gklgiowrjlkwrgiwrg
nrovhwroigkrwgrw
mvipoSgrw rslkg;wrmngif efjoejfgdmnfiem
f,oipejfnfio
,fowerng rkjgirwejngwrmngowgwe
gmnweopigjqwngk;wergrw
wrgmorwjgwrnnr kwrjfgwrenmfgwkhfoiwnfmen fi
mrkjgpwrmngkrwg
Balas
6.
yua, on September 26, 2008 at 2:24 am said:
mdak saya mau tanya, apa ada diagnosa keperawatan INFEKSI berhubungan
dengan.
Balas
7.
budis, on Oktober 20, 2008 at 12:02 pm said:
tq yg dah buat ni materi,cma saya tu mu tanya bagaimana masalah infeksi saluran kemih
tu pa sama dngan infeksi ureterocytitis???saya bingung nih???
Balas
8.
arifin, on November 7, 2008 at 12:40 am said:
makasih askepnya, bisa nich untuk pembelajaran
Balas
9.
Filia, on Desember 4, 2008 at 4:44 pm said:
Adh mbak makasi byk yah atas ASKEP nya.
Sangat membantu lho dlm proses pembelajaran
Sx lg thankz.^_^
Balas
10.
Bea Nur Malitasari, on Januari 2, 2009 at 8:29 am said:
terima kasih atas bantuannya.
by: Bea
Keperawatan POLTEKKES DEPKES Bandung
Balas
11.
CACA, on Januari 15, 2009 at 4:09 am said:
thankz iach mb,,,,,,,,azkepx ngebantu nget.
Balas
12.
GHEVA, on Februari 25, 2009 at 8:03 am said:
askep untuk batu saluran kemihnya nama buk?
thanks ya askep ISK nya!!!!!!!!!!!!!!!
Balas
13.
agung, on Maret 18, 2009 at 1:58 pm said:
Hai Mbak ku mu tanya apa ada askep Urtrocysitis, mbk punya ga materi yang
itu..? Help
Balas
14.
gun, on April 14, 2009 at 11:46 am said:
trimsssssss bangat.ini saqngat membantu sekali bwat tugas akhirku sekarang
Balas
15.
Gun Akper Nani Hasanuddin Makassar, on April 14, 2009 at 11:51 am said:
thanks yeah buat LP askepnya..yang menurut Z ini sudah sangat perfekkkkk.. Z
senang bangat karena ini sangat membantu Z ntuk menyusun askep sbagai tgas PKK Z
skarg di UROLOGI salah satu RS ternama di Makassar.
Balas
16. pre eklamsia My Blog, on Juni 8, 2009 at 1:46 pm said:
[...] di bawah: 1. ASKEP ZONE ASKEP INFEKSI SALURAN KEMIH DAERAH [...]
Balas
17.
hdp, on Juni 30, 2009 at 7:51 am said:
Makasih banget ya mba, soalnya saat ini istriku sedang kena ISK, dan kebetualan
askepnya saya temukan disini. sangat membantu sekali.
Balas
18.
Bapake Adhe's Blog, on Agustus 18, 2009 at 12:05 pm said:
Wahartikelnya bagus-bagus..
Di blog saya juga ada Blog Tutorial, Trik dan Tips SEO, Seputar Facebook
Balas
19.
winda, on September 4, 2009 at 3:58 am said:
myihdsg
jsgdbhhg
Balas
20.
pusva, on September 9, 2009 at 2:14 am said:
terimakasih,
saya kopi untuk tugas ya
kalo boleh minta daftar pustakanya ya..
Balas
21.
mumul, on Oktober 1, 2009 at 8:26 am said:
thaks buangat atas infonya.. mumul kpengen dech bisa kaya kk bisa inspirasikan
ilmu apa yg andaa miliki lain kalli bikin lagi yeh
Balas
22.
SISTITIS KOPISUSU -za'a_Ners'05 UIN Jakarta-, on Oktober 8, 2009 at 1:06 pm
said:
[...] http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/28/askep-infeksi-saluran-kemih/ [...]
Balas
23. infeksi saluran kemih Blog Pendidikan FK UII, on November 11, 2009 at 1:31 pm
said:
[...] artikel dari ASKEP, kalo mau liat klik disini [...]
Balas
24. Pencarian Melalui Mesin Pencari Umum Blog Pendidikan FK UII, on November
13, 2009 at 4:12 am said:
[...] silahkan lihat disini [...]
Balas
25. Tugas Praktikum IT II Blog Pendidikan FK UII, on November 13, 2009 at 7:23 am
said:
[...] Artikel Infeksi Saluarn Kemih saya dapatkan di sini [...]
Balas
26. Tugas Praktikum IT II Blog Pendidikan FK UII, on November 13, 2009 at 7:41 am
said:
[...] Artikel infeksi saluran kemih saya dapatkan di sini [...]
Balas
27. Pencarian Melalui Mesin Pencari Umum Blog Pendidikan FK UII, on November
14, 2009 at 5:44 am said:
[...] Artikel yang saya pilih berasal dari Info Penyakit. Silahkan lihat disini [...]
Balas
28. Pencarian Melalui Mesin Pencari Umum Blog Pendidikan FK UII, on November
14, 2009 at 11:55 am said:
[...] untuk melihat artikel yang saya pilih silahkan lihat disini [...]
Balas
29. Tugas Praktikum IT 2 Pencarian Melalui Mesin Pencarian Umum Blog
Pendidikan FK UII, on November 26, 2009 at 12:57 am said:
[...] dalam bahasa indonesia dengan kata kunci infeksi saluran kemih didapat sebanyak
96.700artikel. contoh artikel dapat klik sini dan dengan kata kunci infeksi saluran
kemih didapat sebanyak 42.100 artikel. contoh artikel dapat tekan tulisan ini. [...]
Balas
30.
BELLA, on Desember 28, 2009 at 9:52 am said:
ko ga ada patoflownya sie..????
Balas
31.
martinus ndona, on Januari 20, 2010 at 4:34 pm said:
tks atas askep askepnya.. sangat sangat membantu dalam penyelesaian tugas tugas kuliah
n profesi saya
boleh minta di muat Penyimpangan KDM Pielonefritis terima ksih..
Balas
32.
ASUHAN KEPERAWATAN PYLONEPHRITIS
PASTA, on Januari 21, 2010 at 5:08 pm said:
[...] http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/28/askep-infeksi-saluran-kemih/ [...]
Balas
33.
rico, on April 10, 2010 at 2:13 am said:
pemeriksaan diaknostik pada pasien dgn gangguan infeksi pada saluran permeihan itu ap
ya????
Balas
34.
rico, on April 10, 2010 at 2:16 am said:
maaf bukan pemeriksaan diagnostik tp pemeriksaan lab,,,??
Balas
35.
kobra, on Juli 6, 2010 at 1:26 pm said:
bgus neeh ..
mkasih ya
saya copy buat bkin makalah
heE
g pa kan .
Balas
36.
Diana Tandi, on Juli 7, 2010 at 6:44 am said:
Askep dah bguzzzzzz..!!!!!
Bisa gakn dibikin kan bagan KDMx?????
Thx sblmX
Balas
37.
Vira_ STIKES Eka Harap Palangka Raya, on Juli 13, 2010 at 3:40 am said:
Materi yg djelaskan udh bgus ka. cman lbih bgus lgi lo dkasih referensi x!
Balas
38.
hayyunnurgupita@gmail.com, on Januari 25, 2011 at 10:38 am said:
minta daftar pustaka tentang askep ISK nya dunk?
tolong dibales ya
Balas
39.
nining, on Januari 27, 2011 at 9:30 pm said:
terima kasih ya, sangat membantu sekali.
Balas
40.
arief, on Februari 11, 2011 at 1:31 am said:
trimakasih. sangat bermanfaat
Balas
41.
ddy, on Februari 17, 2011 at 7:59 am said:
Mbak..sayai sedang terkena isk, tanpa gejala dan datang secara tiba tiba..luar biasa
sakitnya seperti yang diuraikan diatas, sudah dikasih obat UROTRACTIN PIPEMIDIC
ACID 400mg dan LEVOFLOXACIN 500 MG, sudah baikan tapi saat mulai aktivitas
yang agak berat kembali nyeri pinggang yang sangat sakit..gimana solusinya mbak,
mohon segera replay email saya
Balas
42.
WR dhania, on Maret 23, 2011 at 1:39 pm said:
makasih yah mba
kebetulan ada tugas akku nih.
syukron
Balas
43.
mastertedjo, on Mei 16, 2011 at 12:48 pm said:
thanks kawan mampir ke blogku jg ya masih blajar juga bikin blog. mhon
bimbingannya
Balas
44. OBAT INFEKSI SALURAN KEMIH | Xamthone Plus, on Juni 19, 2011 at 12:41 am
said:
[...] Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihan yang disebabkan
oleh bakteri terutama scherichia coli ; resiko dan beratnya meningkat dengan kondisi
seperti refluks vesikouretral, obstruksi saluran perkemihan, statis perkemiha, pemakaian
instrumen uretral baru, septikemia. (Susan Martin Tucker, dkk, 1998) sumber :
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/28/askep-infeksi-saluran-kemih/ [...]
Balas
45. Obat infeksi saluran kemih | Obat Tradisional infeksi saluran kemih | Xamthone
Plus, on Oktober 6, 2011 at 12:22 am said:
[...] sumber [...]
Balas
46.
wenny lestari, on Oktober 27, 2011 at 11:25 am said:
alhamdulillah lengkap gak perlu cape bikin askep deh
makasi ya
Balas
47.
Pipit Trisnajanuarti, on Oktober 31, 2011 at 3:11 pm said:
mqasi,,,,,
sangadd membantu,,,
Balas
48. Cara mengobati infeksi saluran kemih - VIVAforum, on November 22, 2011 at 7:23
am said:
[...] [...]
Balas
49. OBAT TRADISIONAL INFEKSI SALURAN KEMIH/ SAKIT KENCING l
XAMTHONE - VIVAforum, on Desember 17, 2011 at 11:04 am said:
[...] [...]
Balas
50. obat tradisional infeksi saluran kemih - VIVAforum, on Desember 19, 2011 at 3:26
am said:
[...] [...]
Balas
51. obat tradisional infeksi saluran kemih/ kencing l xamthone - VIVAforum, on
Desember 27, 2011 at 9:01 am said:
[...] [...]
Balas
52. obat herbal infeksi saluran kemih - VIVAforum, on Januari 10, 2012 at 3:40 am said:
[...] [...]
Balas
53. [JUAL] Obat tradisional Infeksi saluran kencing, on Februari 8, 2012 at 6:13 am said:
[...] [...]
Balas
54. obat infeksi saluran kemih - VIVAforum, on Februari 20, 2012 at 5:00 am said:
[...] [...]
Balas
55. OBAT INFEKSI SALURAN KEMIH | Intisariherbal.net, on Maret 13, 2012 at 12:46
am said:
[...] Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihan yang disebabkan
oleh bakteri terutama scherichia coli ; resiko dan beratnya meningkat dengan kondisi
seperti refluks vesikouretral, obstruksi saluran perkemihan, statis perkemiha, pemakaian
instrumen uretral baru, septikemia. (Susan Martin Tucker, dkk, 1998) sumber :
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/28/askep-infeksi-saluran-kemih/ [...]
Balas
56. pengobatan infeksi kemih | 081323366924 OBAT TRADISIONAL, on Maret 14,
2012 at 4:07 am said:
[...] [...]
Balas
57. [JUAL] pengobatan infeksi kemih | 081323366924 OBAT TRADISIONAL, on Maret
14, 2012 at 4:15 am said:
[...] [...]
Balas
58. [JUAL] Obat Herbal Infeksi Saluran Kemih top, on Maret 20, 2012 at 4:41 pm said:
[...] [...]
Balas
59. Cara Mengobati Infeksi saluran Kemih | Pengobatan Infeksi saluran Kemih, on
Maret 24, 2012 at 1:47 pm said:
[...] [...]
Balas
60. [JUAL] # obat infksi saluran kencing, on April 10, 2012 at 8:48 am said:
[...] [...]
Balas
61. # obat infksi saluran kencing | Jual Beli Barang Bekas, on April 17, 2012 at 1:02 am
said:
[...] Infeksi saluran kencing adalah suatu istilah secara umum yang dipakai untuk
mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kencing. (Agus Tessy, Ardaya,
Suwanto, 2001) Infeksi saluran kencing dapat mengenai baik laki-laki maupun
perempuan dari semua umur baik pada anak-anak remaja, dewasa maupun pada umur
lanjut. Akan tetapi, dari dua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering dari pria dengan
angka populasi umum, kurang lebih 5 15 %. Infeksi saluran kencing pada bagian
tertentu dari saluran kencing yang disebabkan oleh bakteri terutama scherichia coli ;
resiko dan beratnya meningkat dengan kondisi seperti refluks vesikouretral, obstruksi
saluran kencing, statis kencing, pemakaian instrumen uretral baru, septikemia. (Susan
Martin Tucker, dkk, 1998) sumber : http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04ran-
kemih/ [...]
Balas
62. bersih dari virus, on April 21, 2012 at 6:22 am said:
[...] [...]
Balas
63. Obat tradisional Infeksi saluran kencing - VIVAforum, on April 28, 2012 at 5:12 am
said:
[...] [...]
Balas
64. cara mengobati infeksi saluran kemih/ Manjur aman multikhasiat, on Juni 10, 2012
at 2:05 pm said:
[...] perkemiha, pemakaian instrumen uretral baru, septikemia. (Susan Martin Tucker,
dkk, 1998) sumber : ASKEP INFEKSI SALURAN KEMIH *..WELCOME TO
HARNAS WORLD..* TESTIMONI CARA MENGOBATI INFEKSI SALURAN
KEMIH DENGAN OBAT TRADISIONAL HERBAL XAMTHONE PLUS YANG [...]
Balas
65. JUAL cara mengobati infeksi saluran kemih/ Manjur aman multikhasiat - Ceriwis -
Indonesian Community, on Juni 10, 2012 at 2:05 pm said:
[...] [...]
Balas
66. Obat tradisional Infeksi saluran kencing, on Juni 12, 2012 at 7:21 am said:
[...] [...]
Balas
67. JUAL Obat tradisional Infeksi saluran kencing - Ceriwis - Indonesian Community,
on Juli 7, 2012 at 3:16 am said:
[...] [...]
Balas
68. Obat tradisional Infeksi saluran kencing, on Juli 7, 2012 at 3:21 am said:
[...] kencing, pemakaian instrumen uretral baru, septikemia. (Susan Martin Tucker, dkk,
1998) sumber : ASKEP INFEKSI SALURAN KEMIH *..WELCOME TO HARNAS
WORLD..* Salah satu obat tradisional infeksi saluran kencing adalah jus manggis
xamthone plus alasan [...]
Balas
69. JUAL Obat tradisional Infeksi saluran kencing, on Juli 7, 2012 at 3:21 am said:
[...] [...]
Balas
70. RESEP OBAT HERBAL INFEKSI SALURAN KEMIH Xamthone Plus, on
Desember 26, 2012 at 5:44 pm said:
[...] Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan
adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, Ardaya, Suwanto,
2001) Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik laki-laki maupun perempuan dari
semua umur baik pada anak-anak remaja, dewasa maupun pada umur lanjut. Akan tetapi,
dari dua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering dari pria dengan angka populasi umu,
kurang lebih 5 15 %. Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran
perkemihan yang disebabkan oleh bakteri terutama scherichia coli ; resiko dan beratnya
meningkat dengan kondisi seperti refluks vesikouretral, obstruksi saluran perkemihan,
statis perkemiha, pemakaian instrumen uretral baru, septikemia. (Susan Martin Tucker,
dkk, 1998)sumber : http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/28/askep-infeksi-saluran-
kemih/ [...]
Balas
Tinggalkan Balasan

MY TWEET
o Alhamdulillah 2 months ago
o Ramadhan akan berakhirLebaran semakin dekat. SELAMAT IDUL FITRI
1432 H, mohon maaf lahir dan bathin..^ - ^ 1 year ago
CALENDER
April 2008
S S R K J S M
Mar Mei
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30
ASUHAN KEPERAWATAN
o KUMPULAN ASKEP
o MASTER ASKEP
o
BEAUTY WORLD
o KOSMETIK
Blogroll
o hadija.wordpress.com
o harnawatiaj.wordpress.com
o mailmkes.multiply.com
o MUTIARAKATANGKA
o WordPress.com
o WordPress.org
o www.cybermq.com/
o www.harunyahya.com/
o www.islamway.com/
o www.islamworld.com/
o ymessengerblog.com
BULETIN
o BINUS
o BKN
o HIZBUT TAHRIR
o ISLAMUDA
o LITBANG DEPKES
o MELSA
o STUDIA
DIGITAL PRAYER
o QUANTUM IKHLAS
DISKUSI
o KICK ANDY
DUNIA HUKUM
o LINTAS KRIMINAL
DUNIA SASTRA
o ANDREA HIRATA (LASKAR PELANGI)
o DOWNLOAD NOVEL KCB
o KANG ABIK (PII MESIR)
HEPI-HEPI
o KETAWA
o KOMIK
o NGAKAK
o SMILE
INFO KESEHATAN
o AKUPUNTUR
o ASH
o BLOGDOKTER
o DOKTER KITA
o HALOHALO
o INDON
o INFEKSION
o KESEHATAN GIGI
o KESEHATAN IBU
o LITBANG DEPKES
o MEDICASTROE
o NOVA
o PUSDIKNAKES
o SOLUSI SEHAT
INFORTAINMENT
o FILM
o IDOLA CILIK
o SELEB
o SELEBRITIS
o SINEMA
JURNALISTIK
o JONRUNET
o LINGKAR PENA
o RUMAHDUNIA
KAMUS ONLINE
o
o KAMUS ELEKTRONIK
KOLEGA
o A ABLOGGER
o A BLOGGER
o B BLOGGER
o C BLOGGER
o D BLOGGER
o E BLOGGER
o F BLOGGER
o G BLOGGER
o H BLOGGER
o H BLOGGER
o I BLOGGER
o J BLOGGER
o K BLOGGER
o K BLOGGER
o K BLOGGER
o L BLOGGER
o M BLOGGER
o M BLOGGER
o N BLOGGER
o O BLOGGER
o P BLOGGER
o R BLOGGER
o S BLOGGER
o T BLOGGER
o U BLOGGER
o V BLOGGER
o W BLOGGER
o Z BLOGGER
o Z BLOGGER
MOBILE
o CIA
o EVENT
o TELKOMSEL
MY WORLD
o SALIMAH
NEWS
o BREAKING NEWS
o DETIKCOM
o KABAR INDON
o KOMPAS
o LIPUTAN 6
o SEKALIGUSCOM
o UJUNG PANDANG EKSPRESS
NURSE
o ALL ABOUT NURSING
o ANA
o DEPKES
o PERAWAT GAWAT DARURAT
o PPNI
o PPNI AS
PARPOL
o PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
PENGOBATAN ALTERNATIF
o METODE PENNASIA
PERGURUAN TINGGI
o AL-AZHAR
o BUNG HATTA
o HARVARD
o ITB
o MEDAN
o OXFORD
o PARAMADINA
o POLTEKKES MAKASSAR
o TRISAKTI
o UGM
o UI
o UIA
o UKM
o UNHAS
o UNM
o UNPAD
PUBLIK
o FRIENSTER
o GOOGLE
o YAHOO
REFERENSI
o BOOKSTORE
o BUKU ISLAMI
o BUKU KITA
o DARUL NUMAN
o ELEXEMEDIA
o GRAMEDIA
o PELAJARAN UMUM
RUMAH SAKIT
o DHARMAIS
o JANTUNG HARAPAN KITA
o RSPP : STROKE CENTRE
META
o Daftar
o Masuk
o RSS Entri
o RSS Komentar
Blog pada WordPress.com.
TAG
Add new tag BUDAYA PENYIMPANGAN KDM
Blog pada WordPress.com. Tema: Digg 3 Column oleh WP Designer.
Ikuti
Follow *..WELCOME TO HARNA'S WORLD..*
Get every new post delivered to your Inbox.
Bergabunglah dengan 36 pengikut lainnya.
Powered by WordPress.com


Browse Home Asuhan Keperawatan Asuhan Keperawatan Pasien dengan Infeksi Saluran Kemih
(ISK)
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Infeksi
Saluran Kemih (ISK)
Diposting Oleh Dwi Yoedhas Putra on Thursday, April 01, 2010 | | 1 comments
Labels: Asuhan Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

Pengkajian

1. Biodata Pasien : Nama, umur, jenis kelamin, agama, status, pekerjaan, alamat

2. Biodata Penanggung Jawab : Nama, umur, jenis kelamin, agama, status, pekerjaan, alamat

3. Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Sekarang
Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat Kesehatan Keluarga
4. Kebiasaan Sehari-hari
Makan / Minum
Eliminasi
Personal Hygiene
Aktivitas
5. Pemerikasaan fisik / Head To Toe

Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan inflamasi dan infeksi uretra, kandung kemih
dan sruktur traktus urinarius lain.
2. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan obstruksi mekanik pada kandung kemih ataupun
struktur traktus urinarius lain.
3. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan berhubungan
dengan kurangnya sumber informasi.
Intervensi Keperawatan

Diagnosa 1 : Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan inflamasi dan infeksi uretra, kandung
kemih dan struktur traktus urinarius lain.

Kriteria Hasil :
Nyeri berkurang / hilang saat dan sesudah berkemih
Intervensi:
Pantau perubahan warna urin, pantau pola berkemih, masukan dan keluaran setiap 8 jam dan
pantau hasil urinalisis ulang. Rasional: untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan atau
penyimpangan dari hasil yang diharapkan
Catat lokasi, lamanya intensitas skala (1-10) nyeri. Rasional: membantu mengevaluasi tempat
obstruksi dan penyebab nyeri
Berikan tindakan nyaman, seperti pijatan. Rasional: meningkatkan relaksasi, menurunkan
tegangan otot.
Berikan perawatan perineal. Rasional: untuk mencegah kontaminasi uretra
Jika dipaang kateter, perawatan kateter 2 kali per hari. Rasional: Kateter memberikan jalan
bakteri untuk memasuki kandung kemih dan naik ke saluran perkemihan.
Alihkan perhatian pada hal yang menyenangkan. Rasional : relaksasi, menghindari terlalu
merasakan nyeri.
Diagnosa 2 : Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan obstruksi mekanik pada kandung kemih
ataupun struktur traktus urinarius lain.

Kriteria Hasil :
Pola eliminasi membaik, tidak terjadi tanda-tanda gangguan berkemih (urgensi, oliguri, disuria)
Intervensi:
Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristi urin. Rasional: memberikan informasi tentang
fungsi ginjal dan adanya komplikasi
Dorong meningkatkan pemasukan cairan. Rasional: peningkatan hidrasi membilas bakteri.
Kaji keluhan pada kandung kemih. Rasional: retensi urin dapat terjadi menyebabkan distensi
jaringan (kandung kemih/ginjal)
Observasi perubahan tingkat kesadaran. Rasional: akumulasi sisa uremik dan ketidakseimbangan
elektrolit dapat menjadi toksik pada susunan saraf pusat
Kolaborasi:
Awasi pemeriksaan laboratorium; elektrolit, BUN, kreatinin. Rasional: pengawasan terhadap
disfungsi ginjal
Lakukan tindakan untuk memelihara asam urin: tingkatkan masukan sari buah berri dan berikan
obat-obat untuk meningkatkan aam urin. Rasional: aam urin menghalangi tumbuhnya kuman.
Peningkatan masukan sari buah dapt berpengaruh dalm pengobatan infeksi saluran kemih.
Diagnosa 3 : Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya sumber informasi.

KriteriaHasil :
Menyatakan mengerti tentang kondisi, pemeriksaan diagnostik, rencana pengobatan, dan
tindakan perawatan diri preventif.
Intervensi:
Berikan waktu kepada pasien untuk menanyakan apa yang tidak di ketahui tentang penyakitnya.
Rasional : Mengetahui sejauh mana ketidak tahuan pasien tentang penyakitnya.
Kaji ulang proses penyakit dan harapan yang akan datang. Rasional: memberikan pengetahuan
dasar dimana pasien dapat membuat pilihan beradasarkan informasi.
Berikan informasi tentang: sumber infeksi, tindakan untuk mencegah penyebaran, jelaskan
pemberian antibiotik, pemeriksaan diagnostik: tujuan, gambaran singkat, persiapan ynag
dibutuhkan sebelum pemeriksaan, perawatan sesudah pemeriksaan. Rasional: pengetahuan apa
yang diharapkan dapat mengurangi ansietas dan membantu mengembankan kepatuhan klien
terhadap rencan terapetik.
Anjurkan pasien untuk menggunakan obat yang diberikan, minum sebanyak kurang lebih
delapan gelas per hari. Rasional: Pasien sering menghentikan obat mereka, jika tanda-tanda
penyakit mereda. Cairan menolong membilas ginjal.
Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan dan masalah tentang
rencana pengobatan. Rasional: Untuk mendeteksi isyarat indikatif kemungkinan ketidakpatuhan
dan membantu mengembangkan penerimaan rencana terapeutik.

Baca juga tentang artikel Infeksi Saluran Kemih (ISK)

setelah di baca, jangan lupa di share yah biar semua tau tentang informasinya...terimakasih!!

Related Posts : Asuhan Keperawatan
Asuhan Keperawatan Bayi dengan Sepsis
Asuhan Keperawatan Bayi dengan Asfiksia
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Tetanus
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Ventilasi Mekanik
Asuhan Keperawatan Pasien dengan CHF
Related Post Widget[?]
Berlangganan artikel via email!
Enter your


Follow us!

[Get this widget]
1 comments:
catatan-kuliah said...
artikel yang bermanfaat
27 November, 2010 07:26
:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)]
~x( :-t b-( :-L x( =))
Post a Comment
Blog Ini Dofollow
Dilarang SPAM dan Menyisipkan Link Aktif di dalam komentar
Komentar yang tidak sesuai dengan isi postingan, tidak akan di publish!!
Newer Post Older Post Home


Labels
Artikel Kesehatan (78)
Asuhan Keperawatan (40)
Asuhan Keperawatan Jiwa (12)
Bisnis Online (3)
Karya Tulis Ilmiah (1)
Wacana Kesehatan (45)
Daftar Isi Blog
Kumpulan Wacana Kesehatan
Tambah Berat Badan dengan Fitness
Cara Lain Mengatasi Kegemukan
Cegah Batu Ginjal dengan Jeruk Nipis
Mengatasi Ketagihan Makan
Cara Menghilangkan Lelah Saat Mengemudi
Indahnya Berjalan kaki
Tetap Bugar Meski Puasa
Ngabuburit Sambil Fitnes
Mengatasi Bau Mulut Saat Puasa
Bila Penderita Maag Harus Berpuasa
Istirahatkan Hati dengan Puasa
Berbagai Gangguan Penyakit Saat Berpuasa
Puasa Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Bekam, Pengobatan Ala Nabi
Menikah Membuat Hidup Lebih Sehat
Tertawa Itu Bikin Sehat
Kopi Bisa Cegah Kanker Hati
Gorengan, Enak Tapi Berbahaya
Sekilas Tentang Kolesterol
Orang Pemarah Miliki Kadar Kolesterol Tinggi
Rokok Undang Kanker Masuk ke Tubuh
Hilangkan Lemak dengan Bersepeda atau Berlari
Dapatkan Mata Sehat dengan Konsumsi Buah
Pembunuh Tersembunyi
Hernia, Bisa Mengusik Kejantanan Anda
Telapak Tangan Cermin Kesehatan
Beberapa Langkah Agar Awet Muda
Diet Melawan Kanker Prostat
Manfaat Gerakan Sholat Untuk Tubuh
Teh Herba Kendalikan Diabetes
Pola Makan Mempengaruhi Kesehatan Tubuh
Minyak Zaitun Bendung Sel Kanker
Darah Tinggi Dapat Menyerang Siapa Saja
Keuntungan Memiliki Perut Datar
Keropos Tulang Ternyata Bisa Menyerang Kaum Muda
Rawat Prostat Hidup Nikmat
Manfaat Buah Delima Bagi Penderita HIV/AIDS
Mendengkur Tanda Tidak Sehat
Olahraga Tangkal Stress
Olahraga Ringan Atasi Rematik
Jalan, Meningkatkan Fungsi Otak dan Antidepresi
Terapi Lumba-Lumba Atasi Depresi dan Autis
Manfaat Berolahraga Dalam Air
Mengapa Anak Tidak Boleh Gemuk?
Stress Menyebabkan Otak Mengecil
Kumpulan Artikel Kesehatan
Sirosis Hepatis
Insomnia
Gagal Ginjal
Appendiksitis
Berat Badan Lahir Rendah
Diabetes Militus
Gastroenteritis
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Hipertensi
Typhoid
Stroke
Tubercolosis
Diare
Cidera Kepala
Batu Ginjal
Dehidrasi
Tingkat Kesadaran
Skala G C S
Fraktur
Orgasme
Masturbasi
Ejakulasi Dini
Penyakit Paru Obstruksi Kronik ( PPOK )
Sinusitis
Konsep Kecemasan
Leukimia
Decompensasi Cordis ( Payah Jantung )
Gagal Ginjal Kronis ( GGK )
Mioma Uteri
Atresiaani
Hernia
Katarak
Hisprung
Kanker Serviks
Sirkumsisi
AIDS
Protap Pemasangan NGT
Kateterisasi Urine
Prinsip 6 ( Enam ) Benar Dalam Pemberian Obat
Emfisema
Bronkitis Kronis
Sifilis / Raja Singa
Reumatoid Artritis
Aritmia
Vesikolithiasis
Hepatitis
Angina Pektoris
Benigna Prostat Hipertropi ( BPH )
Cholelotiasis / Batu Empedu
Syndrom Steven Johnson ( SSJ )
Cacar Air
Bilas Lambung
Protap Pemasangan Infus
Keparahan Luka Bakar
Gastritis
Epistaksis
Faktor Penyebab Osteoporosis
Empat Tehnik Dalam Pemeriksaan Fisik
Chikungunya
Tranfusi Darah
Mandul
Atresia Bilier
Impotensi
Vertigo
Malaria
Tetanus
Thalasemia
Demam Berdarah Dangue (DBD)
Asfiksia
Sepsis
Konsep Psikososial
Konsep Personal Hygiene
Congestive Heart Failure (CHF)
Ventilasi Mekanik
Akut Miocard Infark
Prematur
Terapi Aktivitas Kelompok
Syok Anafilaktik
Abses Paru
Gambaran Faktor Faktor Pencetus Penyakit Asma
Kumpulan Asuhan Keperawatan
Asuhan Keperawatan Typhoid
Asuhan Keperawatan Appendiksitis
Asuhan Keperawatan Diare
Asuhan Keperawatan BBLR
Asuhan Keperawatan Pre Eklamsia
Asuhan Keperawatan Infeksi Saluran Kemih
Asuhan Keperawatan Hipertensi
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan DHF
Asuhan Keperawatan Syndroom Nefrotik
Asuhan Keperawatan Cephalgia
Asuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan CKB
Asuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan Chest Pain
Asuhan Keperawatan Decompensasi Cordis
Asuhan Keperawatan Hisprung
Asuhan Keperawatan Katarak
Asuhan Keperawatan Hernia
Asuhan Keperawatan Mioma Uteri
Asuhan Keperawatan Atresiaani
Asuhan Keperawatan GGK
Asuhan Keperawatan Reumatoid Artritis
Asuhan Keperawatan Aritmia
Asuhan Keperawatan Vesikolithiasis
Asuhan Keperawatan Hepatitis
Asuhan Keperawatan Angina Pektoris
Asuhan Keperawatan BPH
Asuhan Keperawatan Cholelotiasis / Batu Empedu
Asuhan Keperawatan Syndrom Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Fraktur
Asuhan Keperawatan Vertigo
Asuhan Keperawatan Malaria
Asuhan Keperawatan DBD
Asuhan Keperawatan Thalasemia
Asuhan Keperawatan Tetanus
Asuhan Keperawatan Asfiksia
Asuhan Keperawatan Sepsis
Asuhan Keperawatan Kehilangan
Asuhan Keperawatan Mania
Asuhan Keperawatan Dapresi
Asuhan Keperawatan Curiga
Asuhan Keperawatan Skizofrenia
Asuhan Keperawatan Gangguan Kognitif
Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah
Asuhan Keperawatan Gangguan Kepribadian
Asuhan Keperawatan Halusinasi
Asuhan Keperawatan Waham
Asuhan Keperawatan Penyimpangan Seksual
Asuhan Keperawatan Prilaku Kekerasan
Asuhan Keperawatan CHF
Asuhan Keperawatan Ventilasi Mekanik
Bisnis Online
Panduan Untuk Menjalankan NeoBux
Langkah-langkah Mendaftar NeoBux
Panduan Klik Iklan dari NeoBux
Ikuti Blog Ini


Copyright 2010. yoedhasflyingdutchman . All rights reserved | yoedhasflyingdutchman is proudly powered by
Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com
GANGGUAN MEDIKAL BEDAH
Gangguan Medikal Bedah, Trauma Thorax, EKG, WSD, Cedera Kepala, Stroke Hemoragik,
Hipertensi, Benigna Prostat Hipertrophy, Peritonitis, Appendiksitis, Diare, Hemoroid,
Alzheimer, ORIF
Monday, February 23, 2009
ASKEP PADA KLIEN DENGAN INFEKSI SALURAN KEMIH
Definisi
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi sepanjang
saluran kemih, terutama masuk ginjal itu sendiri akibat proliferasi
suatu organisme (Corwin, 2001 : 480).


Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu tanda umum yang ditunjukkan
pada manifestasi bakteri pada saluran kemih (Engram, 1998 : 121).
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah berkembangnya mikroorganisme di
dalam saluran kemih yang dalam keadaan normal tidak mengandung
bakteri, virus/mikroorganisme lain.

Etiologi
Organisme penyebab infeksi tractus urinarius yang paling sering
ditemukan adalah Eschericia coli, (80% kasus). E.Coli merupakan
penghuni normal dari kolon. Organisme-organisme lain yang juda dapat
menyebabkan infeksi saluran perkemihan adalah : Golongan Proteus,
Klebsiela, Pseudomonas, Enterokokus dan Staphylokokus.

ISK uncomplicated (simple)
ISK yang sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing
baik anatomi maupun fungsionil normal. ISK sederhana ini pada usia
lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi hanya mengenai
mukosa superfisial kandung kemih. Penyebab kuman tersering (90%)
adalah E.Coli


ISK complicated
Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kuman penyebab sulit
diberantas, kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam
antibiotik, sering terjadi bakteriemia, sepsis, dan syok. Penyebab
kuman pada ISK complicated adalah Pseudomonas, Proteus dan Klebsiela.

ISK complicated terjadi bila terdapat keadaan-keadaan sebagai berikut
:
Kelainan abnormal saluran kemih, misalnya batu (pada usia lanjut
kemungkinan terjadinya batu, lebih besar dari pada usia muda). Refleks
vesiko urethral obstruksi paraplegi, atoni kandung kemih, kateter
kandung kemih menetap, serta prostatitis menahun.
Kelainan faal ginjal, bail gagal ginjal akut (GGA) maunpun gagal
ginjal kronis (GGK).

Bermacam-macam mikroorganisme dapat menyebabkan ISK. Mikroorganisme
yang paling sering adalah bakteri aerob. Saluran kemih normal tidak
dihuni oleh bakteri atau mikroba lain, karena itu urin dalam ginjal
dan buli-buli biasanya steril. Walaupun demikian uretra bagian bawah
terutama pada wnaita dapat dihuni oleh bakteri yang jumlahnya makin
kurang pada organ yang mendekati kandung kemih. Selain bakteri aerob,
ISK juga dapat disebabkan oleg virus, ragi dan jamur.
Penyebab terbanyak adalah Gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya
menghuni usus yang kemudian naik ke sistem saluran kemih. Dari Gram
negatif ternyata E.Coli menduduki tempat teratas, yang kemudian
diikuti oleh Proteus, Klebsiela, Enterobacter, dan Pseudomonas.

Jenis kokus Gram-positif lebih jarang sebagai penyebab ISK sedangkan
Enterococcus dan Staphylococcus aureus sering ditemukan pada pasien
dengan batu saluran kemih, lelaki usia lanjut dengan hipertrofi
prostat atau pada pasien yang menggunakan kateter. Bila ditemukan
Staphylococcus aureus dalam urin harus dicurigai adanya infeksi
hematogen melalui ginjal. Demikian juga Pseudomonas aeroginosa dapat
menginfeksi saluran kemih melalui jalur hematogen dan pada kira-kira
25% pasien demam tifoid dapat diisolasi Salmonella pada urin. Bakteri
lain yang dapat menyebabkan ISK melalui jalur hematogen ialah
Brusella, Nokardia, Actinomyces dan Mycobacterium tuberculosae.

Virus juga sering ditemukan pada urin tanpa ada gejala ISK akut.
Adenovirus tipe 11 dan 12 diduga sebagai penyebab sistitis
hematpragik. Sistitis hemoragik dapat juga disebabkan oleh schistosoma
hematobim yang termasuk golongan cacing pipih. Candida merupakan jamur
yang paling sering menyebabkan ISK terutama pada pasien dengan
kateter, pasien DM atau yang mendapat pengobatan dengan antibiotik
spektrum luas. Candida yang paling sering ialah Candida albicans dan
Candida tropicalis. Semua jamur sistemik dapat menulari saluran kemih
secara hematogen.

Manifestasi Klinis
Infeksi bakteri ke gejala klinis ISK tidak khas dan bahkan pada
sebagian pasien tanpa gejala. Gejala yang sering ditemukan ialah
disuria, polakisuria dan terdesak kencing yang biasanya terjadi
bersamaan. Nyeri suprapubik dan daerah pelvis juga ditemukan.
Polakisuria terjadi akibat kandung kemih tidak dapat menampung urin
lebih dari 500 ml karena mukosa yang meradang sehingga sering kencing.
Stranguria, tenesmus, nokturia, sering juga ditemukan enuresis
nokturnal sekunder, prostatismus, nyeri uretra, kolik ureter dan
ginjal.

Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi
sebagai berikut:
Pada ISK bagian bawah, keluhan pasien biasnaya berupa rasa sakit atau
rasa panas di uretra sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-sedikit
serta rasa tidak enak di daerah suprapubik.
Pada ISK bagian atas dapat ditemukan gejala sakit kepala, malaise,
mual, muntah, demam, menggigil, rasa tidak enak, atau nyeri di
pinggang
ISK yang bergejala, gejala pada masing-masing orang tidak sama.
Gejalanya antara lain:
Sakit di perut bagian bawah, diatas tulang kemaluan
Kencing sakit terutama pada akhir kencing
Anyang-anyangan atau kencing tidak tuntas dan rasa masih ingin kencing
lagi walaupun bila dicoba untuk berkemih tidak ada air kemih yang
keluar.
Sering berkemih
Jika infeksi sudah berlanjut, bisa demam
ISK yang tak bergejala terhitung lebih berbahaya, karena tanpa
disadari, penyakit tersebut akan menggerogoti terus-menerus. Jadi,
orang yang bersnagkutan terinfeksi tetapi dia tidak tahu dan biasanya
malah menjadi kronis.

Patofisiologi
Masuknya mikroorganisme ke dalam slauran kemih dapat melalui :
Penyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat infeksi tersebut.
Hematogen
Linfogen
Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau sistiskopi
Dua jalur utama terjadinya ISK adalah hematogen dan asending, tetapi
dari kedua cara ini asendinglah yang paling sering terjadi. Infeksi
hematogen kebanyakan terjadi pada pasien dengan daya tahan tubuh yang
rendah atau pasien yang sementara mendapat pengobatan imunosupresif.
Infeksi asending dapat terjadi mulai dari kolonisasi uretra dan daerah
introitus vagina, masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih,
multiplikasi bakteri dalam kandung kemih dan pertahanan kandung kemih
kemudian naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal.

Pada kebanyakan kasus organisme penyebab dapat mencapai kandung kemih
melalui uretra.infeksi ini sebagai sistisis, dapat terbatas di kandung
kemih saja/dapat merambat ke atas melalui uretra ke ginjal. Organisme
juga dapat sampai ke ginjal atau melalui darah/getah bening, tetapi
ini jarang terjadi. Tekanan dari kandung kemih menyebabkan saluran
kemih normal dapat mengeluarkan bakteri yang ada sebelum bakteri
tersebut sampai menyerang mukosa.

Obstruksi aliran kemih proksimal terhadap kandung kemih mengakibatkan
penimbunan cairan, bertekanan dalam pelvis ginjal dan ureter. Hal ini
dapat mennyebabkan atrofi hebat pada parenkim ginjal/hidronefrosis. Di
samping itu obstruksi yang terjadi di bawah kandung kemih sering
disertai refluk vesiko ureter dan infeksi pada ginjal. Penyebab umum
obstruksi adalah jaringan parut ginjal dan uretra, batu saluran kemih,
neoplasma, hipertrofi prostat, kelainan kongenital pada leher kandung
kemih dan uretra serta penyempitan uretra.

Penatalaksanaan
Pasien dianjurkan banyak minum agar diuresis meningkat, diberikan obat
yang menyebabkan suasan urin alkali jika terdapat disuria berat dan
diberikan antibiotik yang sesuai. Biasanya ditujukan untuk bakteri
Gram-negatif dan obat tersebut harus tinggi konsentrasinya dalam urin.
Wanita dengan bakteriuria asimtomatik atau gelaja ISK bagian bawah
cukup diobati dengan dosis tunggal atau selama 5 hari. Kemudian
dilakukan pemeriksaan urin porsi tengah seminggu kemudian, jika masih
positif harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.


Pada pria, kemungkinan terdapat kelainan saluran kemih lebih besar,
sehingga sebaiknya diberikan terapi antibiotik selama 5 hari, bukan
dosis tunggal dan diadakan pemeriksaan lebih lanjut. Terdapat 2 jenis
ISK rekuren. Yang paling sering adalah kuman baru pada setiap
serangan, biasanya pada wanita dengan gejala sistitis akut rekuren
atau pasien dengan kelainan anatomi.


Pasien diminta banyak minum agar sering berkemih dan dianjurkan untuk
minum antibiotik segera setelah berhubungan intim. Pada kasus sulit
dapat diberikan profilaksis dosis rendah sebelum tidur setiap malam,
misalnya nitro furantoin, trimetroprim dan sulfametoksazol, biasanya
3-6 bulan.


Jenis kedua adalah dimana infeksi terjadi persisten dengan kuman yang
sama. Di luar kemungkinan resistensi kuman ini biasanya merupakan
tanda terdapat infeksi seperti batu atau kista. Biasanya dibutuhkan
antibiotik jangka panjang.

Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis
Leukosuria
Leukosuria atau piuria merupakan salah satu petunjuk penting terhadap
dugaan adalah ISK dinyatakan positif bila terdapat > 5 leukosit /
lapang pandang besar (LPB) sedimen air kemih. Adanya leukosit silinder
pada sediment air kemih. Adanya leukosit silinder pada sedimen urin
menunjukan ada keterlibatan ginjal. Namun adanya leukosuria tidak
selalu menyatakan adanya ISK karena dapat pula dijumpai pada inflamasi
tanpa infeksi

Hematuria
Dipakai oleh beberapa peneliti sebagai petunjuk adanya ISK, yaitu bila
dijumpai 5-10 eritrosit / LPB sediment urin. Dapat juga disebabkan
oleh berbagai keadaan patologis baik berupa kerusakan gromerulus
ataupun oleh sebab lain misalnya urolitiasis, tumor ginjal atau
nekrosis papilaris.

Tes Plat-Celup (Dip-Slide)
Lempeng plastik bertangkai dimana kedua sisi permukaannya dilapisi
pembenihan padat khusus dicelupkan ke dalam urin pasien atau dengan di
genangi urin. Setelah itu lempeng dimasukkan kembali kedalam tabung
plastik tempat penyimpanan semula, lalu dilakukan pengeraman semalaman
pada suhu 37oC. Penentuan jumlah kuman/ml dilakukan dengan
membandingkan pola pertumbuhan pada lempeng perbenihan dengan
serangkaian gambar yang memperlihatkan keadaan kepadatan koloni yang
sesuai dengan jumlah kuman anatar 1000 dan 10.000.000 dalam tiap ml
urin yang diperiksa. Cara ini mudah dilakukan, murah dan cukup akurat.
Tetapi jenis kuman dna kepekaannya tidak dapat diketahui.

Bakteriologis
Mikroskopis
Dapat digunakan urin segar tanpa dipoutar atau tanpa pewarnaan gram.
Dinyatakan positif apabila dijumpai bakteri/lapang pandang minyak
emersi.
Biakan bakteri
Tes kimiawi
Yang paling sering dipakai ialah tes reduksi griess nitrate. Dasarnya
adalah sebagian besar mikroba kecuali enterokoki, mereduksi nitrat
bila dijumpai lebih dari 100.000 1000.000 bakteri. Konversi ini
dapat dijumpai dengan perubahan warna pada uji tarik. Sensitivitas
90,7 % dan spesifisitas 99,1 % untuk mendeteksi Gram-negatif. Hasil
palsu terjadi bila pasien sebelumnya diet rendah nitrat, diuresis
banyak,infeksi oleh enterokoki dan asinetobakter.
Pemeriksaan radiologis dan pemeriksaan lainnya
Pemeriksaan radiologis dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau
kelainan yang merupakan anatomis yang merupakan faktor predisposisi
ISK. Dapat berupa pielografi intravena (IVP), ultrasonografi dan CT-
scanning.

Komplikasi
Pielonefritis akut
Epttikemia
Infeksi ginjal
Pada umumnya faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan perkembangan
infeksi slauran kemih adalah :
Wanita cenderung mudah tersrang dibandingkan dengan laki-laki
Faktor-faktor postulasi dari tingkat yang tinggi terdiri dari urethra
dekat kepada rektum dan kurang proteksi sekresi prostat dibandingkan
dengan pria
Abnormalitas struktural dan fungsional
Mekanisme yang berhubungan termasuk statis urine yang merupakan medai
untuk kultur bakteri, refluks urine yang infeksi lebih tinggi pada
saluran kemih dan peningkatan tekanan hidrostatik
Contoh : strikur, anomali ketidak sempurnaan hubungan uretero
vesicalis
Obstruksi
Contoh : tumor, hipertrofi prostat, calculus, sebab-sebab latrogenik
Gangguan inervasi kandung kemih
Contoh : Malformasi sum-sum tulang belakang kongenital, multiple
sklerosis
Penyakit kronis
Contoh : Gout, DM, hipertensi, penyakit sickle cell
Instrumesntasi
Contoh : prosedur kateterisasi
Penggunaan fenasetin secara terus menerus dan tidak pada tempatnya

Pencegahan
Ada beberapa upaya yang dapat anda lakukan untuk mencegah infeksi
saluran kemih ini, antara lain :
Munumlah banyak cairan (dianjurkan untuk minum minimal 8 gelas air
putih sehari).
Segera buang air kecil sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual.


Jika membersihkan kotoran, bersihkan dari arah depan ke belakang, agar
kotoran dari dubur tidak masuk ke salam saluran kemih.
Periksa air seni secara rutin selama kehamilan. Dengan pemeriksaan
tersebut akan dpaat segera diketahui apakah anda terinfeksi atau tidak


Jangan terlalu lama menahan keinginan buang air kecil
Perempuan lebih rentan terinfeksi saluran kemih. Kenapa? Penyebabnya
adalah saluran uretra (saluran yang menghubungkan kantong kemih ke
lingkungan luar tubuh) perempuan lebih pendek (sekitar 3-5 cm).
Berbeda dengan uretra pria yang panjang, sepanjang penisnya, sehingga
kuman sulit masuk.

Berikut faktor risiko yang membuat seseorang bisa terkena ISK:
Salah cebok. Kurang menjaga kebersihan dan kesehatan daerah seputar
saluran kencing, bisa memicu ISK. Apalagi dengan cara cebok seperti
iniu sama saja menarik kotoran ke daerah vagina atau saluran kencing.


Kebiasaan menahan kencing. Pada perempuan, jika menahan kencing,
uretra jadi semakin pendek dan memungkinkan kuman masuk ke dalam
saluarn kencing. Sedangkan pada pria , meski dia menahan kencing,
uretranya tetap panjang.


Tidak kencing sebelum melakukan hubungan seks. Hal ini menyebabkan
uretra penuh. Jika uretranya pendek, terkena gesekan saat berhubungan
seks, bisa menyebabkan kuman-kuman gampang terdorong masuk ke saluran
kencing dan mengakibatkan infeksi yang disebut sistitis, jelas Sugi.
Hal ini banyak terjadi pada pasangan yang baru menikah, karena itu
disebut honeymooners cystitis. Keluhannya seperti kencing skait dan
anyang-anyangan


Penyakit kelamin. Yaitu berhubungan seksual dengan orang yang punya
penyakit kelamin seperti penyakit kencing nanah. Hal ini akan
menyebabkan infeksi pada uretra dna menghasilkan nanah. Karena itu
disebut kencing nanah. Kadang-kadang pada perempuan tidak terlihat
gejalanya, tidak seperti pada pria. Pada pria 3-4 hari setelah terkena
penyakit kelamin, gejalanya bisa terasa dan terlihat, seperti sakit
dan mengeluarkan nanah. Karena itu pria yang terkena penyakit kelamin
bisa cepat berobat.


Batu di daerah saluran kencing. Keberadaan batu di saluran kencing
bisa menjadi fokus infeksi dan menyebabkan infeksi berulang. Misalnya
ada infeksi berulang pada slauran kencing, kemungkinan disebabkan
adanya infeksi di batu di saluran kencing. Batu tersebut dan bisa
menjadi sumber infeksi dan sumber kuman.

Keperawatan ISK
Pengkajian
Riwayat atau adanya faktor-faktor risiko :
Riwayat infeksi saluran kemih sebelumnya
Obstruksi pada saluran kemih
Adanya faktor yang menjadi predisposisi pasien terhadap infeksi
nosokomial
Pemasangan kateter foley
Imobilisasi dalam waktu yang lama
Inkontinensia
Kaji manifestasi klinik dari infeksi saluran kemih
Dorongan
Frekuensi
Disuria
Bau urine yang menyengat
Nyeri biasanya pada suprapubik pada ISK bawah dan sakit pada panggul
pada ISK atas (perkusi daerah kostovertebra untuk mengkaji nyeri tekan
panggul)


Pemeriksaan diagnostik
Urinalisa memperlihatkan bakteriuria, sel darah putih, dan endapan sel
darah merah dnegan keterlibatan ginjal
Kultur (biakan) urine mengidentifikasi organisme penyebab
Tes bakteri bersalut antibodi terhadap bakteri bersalut antibodi
diindikasikan pada pielonefritis
Sinar X ginjal, ureter dan kandung kemih mengidentifikasi anomali
struktur nyata
Pielogram intravena (IVP) mengidentifikasi perubahan atau abnormalitas
struktur
Kaji perasaan-perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatan.
Terutama pada wanita sering berfokus pada rasa takut akan kekambuhan,
dimana menyebabkan penolakan terhadap aktivitas seksual.
Nyeri dan kelelahan yang berkenaan dengan infeksi dapat berpengaruh
terhadap penampilan kerja dan aktivitas kehidupan sehari-hari

Diagnosa Keperawatan
Perubahan pola eliminasi BAK : retensi urine berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang teknik pengosongan kandung kemih akibat
penyumbatan sfingter sekunder terhadap struktur
Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan peningkatan
permeabilitas membran, peradangan saluran kemih
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
gangguan gastrointestinal : uremia, anoreksia, mual dan muntah
Resti infeksi berhubungan dengan prosedur invasif pemasangan kateter,
retensi urin.

Intervensi Keperawatan
1.Perubahan pola eliminasi BAK : retensi urine berhubungan dengan
kurang pengetahuan tentang teknik pengosongan kandung kemih akibat
penyumbatan sfingter sekunder terhadap struktur Pola eliminasi kembali
normal
Kriteria:
Pasien tidak BAK sesuai kebiasaannya
Tidak ada keluhan sakit dan panas pada saat BAK
BAK terkontrol Mandiri
Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristik urine
Tntukan pola berkemih normal pasien dan perhatikan variasi
Selidiki keluhan kendung kemih penuh, palpasi untuk palpasi distensi
suprapubik. Perhatikan penurunan keluaran urin, adnaya edema
periorbital
Observasi perubahan status mental, perilaku atau tingkat kesadaran

Kolaborasi :
Ambil urine untuk kultur dan sensitivitas
Berikan obat sesuai indikasi : antibiotik
Memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi
contoh infeksi dan perdarahan. Perdarahan dapat mengindikasikan
peningkatan obstruksi atau iritasi ureter
Catatan: perdarahan sehubungan dengan ulserasi ureter jarang
Kalkulus dapat menyebabkan sensadi kebutuhan berkemih segera. Biasanya
frekuensi dan urgensi meningkat bila kalkulus mendekati pertemuan
uretrovesikal
Retensi urin dapat terjadi menyebabkan distensi jaringan kandung kemih
dan potensial risiko infeksi, gagal ginjal
Akumulasi sisa uremik dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menjadi
toksik pada SSP
Menentukan adanya ISK, yang penyebab/komplikasi
Adanya ISK/alkalin urine potensial pembentukan batu2Gangguan rasa
nyaman : Nyeri berhubungan dengan peningkatan permeabilitas membran,
peradangan saluran kemihTujuan : Melaporkan nyeri hilang dengan spasme
terkontrol


Kriteria hasil : tidak nyeri waktu berkemih, tidak nyeri pada perkusi
daerah panggulMandiri
Catat lokasi, lamanya intensitas (skala 0-10) dan penyebaran.
Perhatikan tanda non-verbal, contoh peninggian TD dan nadi, gelisah,
merintih, dan mengelepar
Pantau haluaran urine terhadap perubahan warna, bau dan pola berkelmih
Jika frekuensi menjadi masalah, jamin akses ke kamar mandi, pispot
tempat tidur. Anjurkan pasien untuk berkemih kapan saja ada keinginan
Berikan tindakan nyaman, contoh pijatan punggung, lingkungan istirahat


Kolaborasi :
Berikan analgetik sesuai kebutuhan dan evaluasi keberhasilannya
Berikan antibiotik, buat bervariasi sediaan minum, termasuk air segar
di samping tempat tidur dan pemberian air sampai 2400 ml/hari
Berikan narkotik sesuai indikasi, contoh: meperidin (Demerol), morfin
Berikan kompres hangat pada punggung
Membantu mengevaluasi tempat obstruksi dan kemajuan gerakan kalkulus.
Nyeri panggul sering menyebar ke punggung, lipat paha, genetalia
sehubungan dengan proksimitas saraf pleksus dan pembuluh darah yang
menyuplai area lain.
Nyeri tiba-tiba dan hebat dapat mencetuskan ketakutan, gelisah,
ansietas berat.
Untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil
yang diharapkan
Berkemih yang sering pada kandung kemih dan mengindari pertumbuhan
bakteri
Meningkatkan relaksasi, menurnkan tegangan otot, dan meningkatkan
koping
Analgetik memblok lintasan nyeri, sehingga mengurangi nyeri
Akibat dari peningkatan haluaran urine memudahkan berkemih seirng dan
membantu membilas saluran perkemihan
Biasanya diberikan selama periode akut untuk menurunkan kolik uretal
dan meningkatkan relaksasi otot/mental
Menghilangkan tegangan otot dan dapat menurunkan reflek spasme3

Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
gangguan gastrointestinal : uremia, anoreksia, mual dan muntah

intervensi

Kaji status nutrisi secara kontinu, selama perawatan setiap hari,
perhatikan tingkat energi, kondisi kulit, kuku, rambut, rongga mulut,
keinginan untuk makan/anoreksia
Timbang BB setiap hari dan bandingkan dengan BB saat penerimaan
Dokumentasikan masukan oral selama 24 jam, riwayat makanan, jumlah
kalori dengan tepat.
Perhatikan adanya mual/muntah
Dorong pasien untuk berpartisipasi dalam perencanaan menu
Berikan makan sedikit dan frekuensi sering
Tingkatkan kunjungan oleh orang terdekat selama makan
Berikan perawatam mulut sering

Kolaborasi :
Rujuk ke ahli gizi
Berikan diet tinggi karbohidrat yang meliputi protein kualitas tinggi
dan asam amino esensial dengan pembatasan natrium/kalium sesuai
indikasi
Berikan antiemetik, contoh: proklopenzin (Compazine)
Masukkan/pertahankan selang masogastrik sesuai indikasi
Memberikan kesempatan untuk mengobservasi penyimpangan dari
normal/dasar pasien dan mempengaruhi pilihan intervensi
Membuat data dasar, membantu dalam memantau keefktifan aturan
terapeutik, dan menyadarkan perawat terhadap ketidaktepatan
kecenderungan dalam penurunan/penambahan BB
Mengidentifikasi ketidakseimbangan antara perkiraan kebutuhan nutrisi
dan masukan aktual
Gejala yang menyertai akumulasi toksin endogen yang dapat
mengubah/menurunkan pemasukan dan memerlukan intervensi
Dapat meningkatkan pemasukan oral dan meningkatkan perasan
kontrol/tanggung jawab
Porsi lebih kecil dapat meningkatkan masukan
Memberikan pengalihan dan meningkatkan aspek sosial makan
Menurunkan ketidaknyamanan stomastitis oral dan rasa tak disukai dalam
mulut yang dapat mempengaruhi masukan makanan
Berguna untuk program diet individu untuk memenuhi kebutuhan
budaya/pola hidup meningkatkan kerjasama pasien
Memberikan nutrien cukup untuk memperbaiki energi, mencegah penggunaan
otot, meningkatkan regenerasi jaringan/penyembuhan, dan keseimbangan
elektrolit
Menurunkan stimulasi pada pusat muntah
Perlu bila terjadi muntah menetap atau bila makan enteral
diinginkan4Resti infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
pemasangan kateter, retensi urinTujuan : tidak mengalami tanda/gejala
infeksi.


Kriteria hasil : berkemih dengan urin jernih tanpa ketidaknyaman,
urinalisis dalam batas normal, kultur urin menunjukkan tak ada
bakteriMandiri :
Berikan perawtaan perineal dengan air sabun setiap shift. Jika pasien
inkontinensia, cuci daerah perineal sesegera mungkin
Jika dipasang kateter berikan perawatan kateter 2 kali/hari (merupakan
bagian dari waktu akan tidur dan setelah buang air besar)
Ikuti kewaspadaan umum : cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
langsung, pemakaian sarung tangan/kontal dengan cairan tubuh atau
darah
Kecuali dikonraindikasikan ubah posisi pasien setiap dua jam dan
anjurkan masukan cairan sekurang-kurangnya 2400 ml/hari. Bantu
melakukan ambulasi sesuai dengan kebutuhan

Kolaborasi
Lakukan tindakan untuk memelihara asam urine :
Tingkatkan masukan sari buah berri
Berikan obat-obat untuk meningkatkan asam urine
Untuk mencegah kontaminasi uretra
kteter memberikan jalan pada bakteri untuk memasuki kandung kemih dan
naik ke saluran perkemihan
Untuk mencegah kontaminasi silang
Untuk mencegah statis urine
Asam urine menghalangi tumbuhnya kuman. Karena jumlah sari buah berri
diperlukan untuk mencapai dan memelihara keasaman urine. Peningkatan
masukan cairan sari buah dapat berpengaruh dalam pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, E, Marylin. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, edisi 3 :
Jakarta : EGC


Price, Wilson. 1994. Patofisiologi, Edisi 4: Jakarta : EGC


Suyono, Slamet. 2001. Ilmu Penyakit Dalam, edisi 3: Jakarta : Balai
Penerbit FKUI.
Posted by Nightingale at 10:56 AM
Reactions:

No comments:
Post a Comment
Links to this post
Create a Link
Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)


Blog Archive
2010 (3)
2009 (17)
o December (1)
o May (2)
o March (6)
o February (8)
Perdarahan Saluran Pencernaan
ASKEP PADA KLIEN DENGAN STRIKTUR URETRA
ASKEP TUBERCULOSIS (TBC )
ASKEP PADA KLIEN PERITONITIS
ASKEP PADA KLIEN DENGAN INFEKSI SALURAN KEMIH
ASKEP PADA KLIEN GAGAL JANTUNG
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ARITMIA
ASKEP ENSEFALITIS ARBOVIRUS
2008 (9)
2007 (1)

Anda mungkin juga menyukai