Anda di halaman 1dari 2

Ali Abdurochman 11620033

Tanaman Sembukan (Paederia scandens)


Sembukan merupakan jenis
tanaman yang tumbuh merambat,
membelit, membentuk semak dan
semusim. Tanaman sembukan
(Paederia scandens) adalah salah
satu tanaman yang belum
dimanfaatkan secara optimal.
Nama tanaman ini mungkin sudah
banyak didengar orang tetapi
masih belum banyak diketahui
manfaatnya. Paederia scandens
yang sering dikenal sebagai sembukan atau daun kentut memiliki berbagai macam
khasiat dan kegunaan. Tanaman ini dapat berfungsi sebagai antirematik,
penghilang rasa sakit atau analgesik, peluruh kentut (karminatif), peluruh kencing,
peluruh dahak (mukolitik), penambah nafsu makan (stomakik), antibiotik,
antiradang, obat batuk, dan pereda kejang. Selain itu juga dapat berperan sebagai
obat radang usus (enteritis), bronkitis, tulang patah, keseleo, perut kembung,
hepatitis, disentri, luka benturan, dan obat cacing, mengatasi demam, masuk angin,
rematik, herpes, disentri (Utami, 2011).
Kandungan yang terdapat dalam tanaman ini cukup banyak antara lain pada
daun dan batangnya mengandung asperulosida, deasetilasperulosida, 6b -O-
sinapoyl scandoside methyl ester, three dimeric iridoid glucosides, paederosida,
metilester asam paederosida, gama-sitosteron, arbutin, asam oleanolik, dan minyak
atsiri. Selain itu, daun sembukan juga mengandung alkaloid, paederin,
metilmerkaptan. Ekstrak etanol dari batang sembukan mengandung iridoid glikosida,
paederosida, asampaederosida, metilpaederosidate, dan saprosmosida. Iridoid
glikosida memiliki fungsi beragam, yaitu sebagai anti hepatotoksik, hipoglikemik,
antispasmodik, anti inflamasi, antitumor, antivirus, imunomodulator, dan aktivitas
purgatif (Utami, 2011).

Ali Abdurochman 11620033

Perbanyakan secara generatif pada tanaman ini terjadi dengan menanam biji
yang dihasilkan dari penyerbukan antara bunga jantan (serbuk sari) dan bunga
betina (kepala putik). Secara alami proses penyerbukan terjadi dengan bantuan
angin atau serangga. Namun, saat ini penyerbukan sering dilakukan manusia,
terutama para pemulia tanaman untuk memperbanyak atau menyilang tanaman dari
beberapa varietas yang berbeda.
Keunggulan tanaman hasil perbanyakan secara generatif adalah sistem
perakarannya yang kuat dan rimbun. Oleh karena itu, sering dijadikan sebagai
batang bawah untuk okulasi atau sambungan. Selain itu, tanaman hasil
perbanyakan generatif juga digunakan untuk program penghijauan di lahan-lahan
kritis yang lebih mementingkan konservasi lahan dibandingkan dengan produksi
buahnya. Bahkan, kegiatan budidaya tanaman sayur dan beberapa jenis buah-
buahan semusim seperti semangka dan melon tetap menggunakan bibit biji yang
berasal dari perbanyakan secara generatif, tetapi bibit yang digunakan merupakan
bibit-bibit unggul atau bibit biji varietas hibrida yang kualitas dan kuantitas buahnya
tidak diragukan lagi. Sementara itu, ada beberapa kelemahan dari perbanyakan
secara generatif, yaitu sifat biji yang dihasilkan sering menyimpang dari sifat pohon
induknya. Jika ditanam, dari ratusan atau ribuan biji yang bersal dari satu pohon
induk yang sama akan menghasilkan banyak tanaman baru dengan sifat yang
beragam. Ada yang sifatnya sama, atau bahkan lebih unggul dibandingkan dengan
sifat pohon induknya. Namun, ada juga yang sama sekali tidak membawa sifat
unggul pohon induk, bahkan lebih buruk sifatnya. Keragaman sifat ini terjadi karena
adanya pengaruh mutasi gen dari pohon induk jantan dan betina. Kelemahan
lainnya, pertumbuhan vegetatif tanaman hasil perbanyakan secara generatif juga
relatif lambat. Karena diawal pertumbuhannya, makanan yang dihasilkan dari proses
fotosintesa lebih banyak digunakan untuk membentuk batang dan tajuk tanaman.
Akibatnya, tanaman memerlukan waktu yang lama untuk berbunga dan berbuah.
Tumbuhan ini banyak tumbuh di pekarangan bahkan dapat tumbuh secara liar
tanpa perawatan yang intensif. Dengan perawakan sebagai tumbuhan herba, maka
tumbuhan ini sangat mudah dibiakkan. Meskipun ada dua cara perbanyakan pada
tumbuhan ini, yaitu secara vegetatif dan juga secara generatif, namun cara yang
paling mudah dan paling sering digunakan oleh masyarakat secara luas adalah
perbanyakan secara vegetatif, yaitu dengan setek batang dari tumbuhan ini.

Anda mungkin juga menyukai