Anda di halaman 1dari 10

Bimbingan dan Konseling Anak Berbakat Kreatif

2.1.1 Definisi Bimbingan


Dalam konteks perkembangan anak, bimbingan yaitu sebagai suatu upaya
mengoptimalkan perkembangan anak (usia 6-13 tahun) melalui penyediaan perlakuan dan
lingkungan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak serta
pengembangan berbagai kemampuan dan keterampilan hidup yang diperlukan anak.
(Suryana & Suryadi, 2012).
Bimbingan sebagai pemberian bantuan kepada seseorang atau kepada sekelompok
orang dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam mengdakan penyesuaian
diri terhadap hidup. (Winkel dalam Hardiyanti, 2012: 42).
Bimbingan ialah proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis
kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, dalam mencapai
tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya. (Surya
dalam Hardiyanti, 2012: 43).
Sehingga dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa bimbingan adalah pemberian bantuan untuk mengoptimalkan
perkembangan anak secara berkesinambungan dan sistematis agar tercapai kemandirian guna
mengarahkan diri terhadap lingkungannya.
2.1.2 Definisi Konseling
Menurut Shetzer & Stone (dalam Susilawati, 2012) mengartikan bahwa konseling
sebagai counseling is an interaction process which facilitates meaningful understanding of
self and environment and result in the establisment and/or clarification of goals and values of
future behavior.
Konseling menurut American School Assosiation (ASCA) (dalam Annisah Jamlah,
2012) merupakan hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh sikap penerimaan dan
pemberian kesempatan dari konselor (guru BK) kepada siswa, dengan menggunakan
pengetahuan dan keterampilan untuk membantu sisa mengatasi masalah-masalahnya.
2.1.3 Definisi Anak
Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2002, Anak adalah seseorang yang berusia 18
(delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Namun anak diartikan
sebagai suatu individu yang terangkum dalam keluarga dan perlu pembinaan dari keluarga
dan linkungan masyarakat sekitar.

2.1.4 Definisi Bakat
Munandar menjelaskan bahwa bakat ialah sebagai kemampuan bawaan sebagai
potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. Bakat (aptitude)
mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potensial ability) yang
masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Maka yang disebut bakat adalah
kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat
umum maupun yang bersifat khusus (Setriani, 2012: 26).
2.1.5 Definisi Kreatif
Kreatif atau sering juga dikenal dengan kretivitas adalah membuat sesuatu baru atau
memodifikasi apa yang sudah ada, disisi lain kreativitas ini sebenarnya bukan harus
menciptakan hal yang baru namun bisa jadi gabungan yang sudah ada sebelumnya. Munandar
(dalam Smith) mengungkapkan bahwa kemampuan yang mencerminkan kelancaran,
keluwesan (fleksibelitas), dan orisinalitas dalm berpikir, serta kemampuan untuk
mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan.
Bimbingan Konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan
sistematik yang dilakukan dalam susasana hubungan tatap muka antara seseorang ahli dalam
bidang bimbingan konseling dengan konseli (siswa) agar tercapai kemandirian dalam
pemahaman diri, pengarahan diri, penerimaan diri dan mengaktualisasikan diri dalam
mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
Namun yang berkembanng saat ini yakni bimbingan dan konseling perkembangan.
Bimbingan dan konseling perkembangan bagi peserta didik adalah upaya pemberian bantuan
kepada peserta yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya mereka dapat memahami
dirinya sehingga sanggup bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan keadaan lingkungan,
keluaga dan masyarakat serta kehidupan pada umumnya.
Menurut Gysbers & handerson (Imaddudin) mengemukakan bahawa program
bimbingan dan konseling perkembangan disajikan secara reguler dan sistematis shingga
memungkinkan siswa memiliki kompetensi yang sesuai dengan tahap pertumbuhan dan
perkembanganannya.
Adapaun bimbingan dan konseling anak berbakat secara sederhana dapat diartikan
sebagai proses bantuan secara reguler dan sistematis yang diperuntukkan khusus kepada
anak-anak berbakat kreaatif guna mengembangkan potensi keterampilan mereka untuk
menciptakan atau menggabungkan hal-hal baru secara optimal.
Ada tiga indikator yang bisa dijadikan dasar untuk menentukan seorang ank berbakat
atau tidak yang diungkapkan oleh (Setriani 2012). yaitu:
1. Terlalu cepat dewasa (precocious). Mereka dapat mengatasi pelajaran lebih dahulu dan lebih
cepat daripada teman-temannya.
2. Maju sesuai dengan iramanya sendri. Mereka dapat melakukan penemuan-penemuan sendiri
dan seringkali dapat mencari penyelesaian suatu masalah secara naluriah tanpa harus melalui
sederatan langkah-langkah linear.
3. Didorong oleh suatu keinginan yang sangat kuat dalam bidang atau domain di mana mereka
mempunyai kemampuan yang tinggi dan mereka dapat dengan mudah memfokuskan diri
secara intens dalam domain tersebut sehingga kehilangan kesadaran terhadap dunia luar.
2.2 Dukungan Lingkungan
Lingkungan sekitarnya harus memberikan dukungan-dukungan guna pengembangan
bakat kreativitasnya, di antara lain
1. Fleksibelitas dalam kesempatan
Karena anak kreatif lebih suka belajar sendiri, dan mungkin belajarnya berbeda dari siswa
yang lain, perlu diupayakan fleksibelitas dalam memberi kesempatan yang menuju
pengarahan diri secara bertanggungjawab.
2. Contoh yang positif
Anak yang berbakat kreatif mencari-cari model yang tepat bagi dirinya sehingga konseor
harus dapat mempertimbangkan seorang mentor sebagai model yang sesuai dengan minat
khusus anak.
3. Bimbingan dan dukungan
Lingkungan harus senantiasa responsif terhadap prestasi-prestasi mereka, namun pujian yang
diberikan jangan sampai berlebihan. Pujian akan karya yang berkualitas dan kritikan
konstruktif mendukung perkembangan kreatifitas dan kepercayaan dirinya.
4. Rasa humor
Rasa humor anak berbakat sering mengakibatkan masalah disiplin dalam lingkungan tanpa
humor, humor sebagai bakat dapat disalurkan dalam bentuk lisan maupun tulisan, drama dan
karya seni.
5. Empati
Bagi konselor sangatlah penting untuk memnerikan perhatian khusus bagi masalah anak
berbakat kreatif. Setiap anak membutuhkan perhatian dari lingkungannya baik dilingkungan
rumah (keluarga), sekolah ataupun masyarakat. Di sekolah siswa membutuhkan dukungan
dalam pengembangan talentanya. Anamun untuk anak kreatif lebih memerlukannya karena
kebutuhan khas yang menuntut keekaan konselor.

2.3 Kebutuhan & Masalah Anak Berbakat Kreatif
Anak berbakat kreatif memiliki imajinasi yang kuat, pemikiran yang orisinial,
kemandirian, dan minat yang luas dapat melibatkan diri dengan lingkungan dan dapat
menjadikan mereka sesuatu yang menarik. Di lain pihak kemampuan mereka bertanya,
bersikap kritis, bosan dengan tugas rutin, dan kemampuan mereka untuk melihat dari sudut
tinjau yang lain, dapat mengakibatkan mereka terlibat ketegangan dan ketidaknyamanan
dalam hubungan dengan orang dewasa, atau teman sebaya, sehingga mereka perlu di bantu
dalam menjaln hubungan sosial yang efektif baik di rumah, di sekolah, serta
mengembangkan, mengungkapkan, dan mewujudkan potensi kreatif mereka yang bermakna.

2.4 Fungsi Umum dari Program Bimbingan dan Konseling
Pada pembahasan sub pokok bahasan ini diadaptasi dari buku Utami Munandar
(2009).
Dalam melakukan konseling yang merupakan bagian penting dari pengalaman
pendidikan semua orang, konselor menggunakan tiga proses dasar: counseling, consulting
dan coordinating
Masalahnya ialah bagaimana konselor dapat melayani kebutuhan anak berbakat
kreatif melalui program konseling yang regular. Bagaimana konselor dapat menananggapi
kebutuhan unik dari individu melalui program komprehensif yang disusun dengan baik.
Pertama-tama yang penting bagi konselor ialah kepekaan terhadap setiap kekuatan ,
baik eksternal maupun internal, yang dapat menghambat atau membatasi perkembagan
potensi individu. Konselor hendaknya peka terhadap perbedaan individual dari pribadi-
pribadi kreatif.
Kedua, karena konselor bertanggung jawab untuk menangapi baik perubah internal
maupun eksternal, perlu ada keragaman pelayanan. Misalnya seorang konselor memberi
konseling kepada siswa yang kreatif untuk menghilangkan kendala internal seperti perasaan
bahwa dirinya berbeda; pada saat yang sama konselor berunding dengan guru bagaimana
menghilangkan atau mengurangi kendala eksternal, seperti perasan lingkungan kelas
yang menghambat kekebasan siswa. Meskipun jenis pelayana beragam, tetapi tidak boleh
bertentengan, karena semua mempunyai dasar falsafah yang sama, yaitu memnbantu
sesorang apakah secara langsung atau tidak langsung.
Ketiga, pemberian konseling hendaknya bersifat mengembangkan dan proaktif dari
pada remedial dan kreatif. Konseling yang bersifat mengembangkan , dirancang untuk
meningkatkan potensi fungsional dan perkembangan dari individu yang sehat. Konselor
perkembagan berpusat pada kebutuhan anak yang berubah dari normal dari pada memberi
intervensi krisis atau penyembuhan. Konselor memprakarasi kegiatan dari pada member
intervensi jabatan yang terjadi .Misalnya konselor dapat memprakarsai pelatihan dalam
jabatan yang membantu meningkatkan kesadaran guru tentang kemungkinggan bahwa
siswa berbakat kreakif menjadi bosan degan kegiatan kelas yang rutin. Dengan demikian
guru dapat mengantisipasi dari pada menunggu timbulnya masalah.
Karena peran konselor pada umumnya meliputi konseling, pemberian konsultasi,
dan koordinasi , masing- masing akan dibahas berikut.
1. Konseling merupakan pelayanan dasar untuk membantu orang dengan kecil, karena
konseling merupakan pendekatan untuk membnatu anak berkembang dan berubah, proses
ini member banyak kesempatan bagi anak kreatif mengenal dan menerima diri sendiri .
tujuan konseling pada umumnya ialah perkembagan konsep diri yang positif ,
memaksimalkan potensi , dan memperoleh pemahaman diri.ketiga tujuan konseling ini
sangat berguna bagi siswa kreatif. Konselor dapat membantu siswa membuat tujuan ini
lebih spesifik, misalnaya, seorang siswa inggin mengungkapkan suatu pandanagan yang
tidak popular tanpa perlu merasa tidak enak. Sebagaimana telah dikemukakan konselor
dapat menghadapi siswa perorangan atau dalam kelompok kecil. Konseling dalam
menghaapi siswa peroranagn atau dalam kelompok kecil.konseling dalam kelompok kecil
bermakna dalam member kesempatan kepada siswa untuk saling berinteraksi dan tumbuh
secara pribadi dan social
2. Consulting atau berunding dan memberi nasihat merupakan cara berkomunikasi dan
bekerja dengan orang-orang yang penting dalam kehidupan siswa.Cara intervensi ini
membantu siswa kreatif. Konselor dapat berunding dengan guru dan orang tua untuk lebih
memhami kebutuhan dan potensi anak berbakat kreakif. Makin muda seorang anak , makin
penting pelayanan ini karena pengaruh lingkungan terhaap anak dank arena ketidak
mampuan anak untuk mengubah lingkungan.
Consulting mendapat prioritas tinggi dalam pelayanan penyeluruhan karena
keeftivitasanyanya secara potensial. Bidang konsultasi yang tidak langsuns tetapi penting
ialah mengenai iklim sekolah . melalui kerja sama dengan personilia sekolah, konselor
dapat mempengaruhi iklim sekolah , konselor yang mempengaruhi yang iklim sekolah
yang menunjang perkembangan kreativitas . mereka dapat membantu mengupayakan
lingkungan yang sesuai untuk gaya belajar unik tingakt prestasi siswa kreatif.Konselor
dapat bekerja dengan banyak kelompok, termasuk masyarakat untuk meningkatakn
kesadaran tentang pentingnya kreativitas dipupuk sejak dini dan memperoleh dukungan
untuk program bagi anak berbakat kreakif; atau konselor dapat berunding dengan guru
tentang penggunaan kegiatan bimbingan yang mendorong hubungan antar-teman sebaya
yang baik, dengan mengajar penerima diri dan penerima orang lain.
3. Koordinasi juga merupakn fungsi penting dari konselor. Fungsi ini sering merupakan
pelayanan tidak langsung tetapi yang dapat meningkatkan ksempata bagi individu untuk
belajar dan tumbuh , dan pasti mempunyai potensi untuk mempengaruhi banyak orang.
Konselor sering diminta untuk mengkoordinasi, antara lain perencanan tujua dan sasaran
program bimbingan menguji program, cacatan prestasi siswa, kegiatan dan matemungkin
melakukan semua kegiatan ini, tetpi ia dapat memperbaiki kondisi dan member pelayanan
yang lebih luas kepada lebih banyak orang.

2.5 Konseling Anak Berbakat Kreatif
Setelah meninjau tiga bidang fungsi umum seorang konselor, yaitu konseling,
konsultasi dan koordinasi, sekarang lebih khusus akan dibahas peranan konseling anak
berbakat. Telah dikemukakan beberapa cirri anak berbakat yang dapat menimbulkan
masalah dalam berbgai bidang. Silverman dalam (Munandar, 2009) mencatat beberapa dari
masalah ini berikut:
1. Ketidakjelaskan mengenai arti keberbakatnan
2. Perasaan dirinya berbeda
3. Perasaan dirinya tidak mampu
4. Kritik terhadap diri sendiri
5. Peningkatan tingkat lonflik dari dalam
6. Kurang pemahaman dari orang lain
7. Harapan yang tidak realistis dari orang lain
8. Rasa permusuhan dari orang lain.
Ciri-ciri afektif ini dan masalah yang berkaitan memerlukan program konseling yang
kuat disekolah. Setiap intervensi bertitik tolak dari karakteristik dan kebutuhan yang
berdiferensiasi, yang meliputi tiga bidang khusus: psikososial, akademis, dan perencanan
karier / hidup.
1. Stategi untuk kebutuhan psikologi anak berbakat
Seperti halnya dalam bidang kognitif, kebutuhan psikososial anak berbakat memerlukan
pengenalan dan pemahaman yang jelas mengenai ciri-ciri afektif yang membedahkan
anak berbakat dari normsa. Beserta stategi menghadapi masing masing dari kebutuhan
tersebut bagi pendidik dan orang tua untuk dipertimbangkan implementasinya dalam
pertemuan konseling .
2. Strategi untuk kebutuhan konseling akademis
Siswa berbakat memerlukan bantuan dalam perencananan akademis mulai kelas enam
SD , dan secara ajeg selama pendidikan menengah . kebutuhan utama dalam bidang ini
stategi berkenaan dengan memehami penerapan subjek akademis dalam kehidupan nyata;
mengembankan stategi metakognitif ;dan memahami dan menilai pilihan dan kesempatan.
a. Memahami informasi pengetasan / Asesmen
Meskipun siswa berbakat pada umumnya mencapai hasil baik pada tes baku, sering
mereka tidak memahami arti dari hasil-hasil tersebut. Program konseiing dapat membantu
siswa memahami bagaimana hasil-hasil tes dapat ditaksir untuk tujuan perencanaan
akdemis.
b. Penerapan Akademis dalam kehidupan Nyata
Kesempatan untuk mengalami perluasan subjek akademis dalam kehidupan nyata
membuat [roses perencanaan akademis lebih bermakna bagi siswa berbakat. Pengelaman
seperti ini juga member pemahaman bagi siswa mengenai kemungkinan karier di masa
depan. Pada tingkat SMP dan awal SMA kesempatan ii juga member pengalaman kaya
bagi siswa untuk mengambil keputusan tenteang mata ajaran pilihan. Dalam layanan
masyarakatan sebagai bagian dari persyaratan untuk mata ajaran tertentu atau sebagai
kerja sukarela sesudah sekolah
c. Program mentor
Program mentor seperti telah dikemukakan pengalaman kepada siswa untuk bekrja
dengan tokoh atau pakar dalam bidang tertentu secara perorangan. Model mentor
bermakna tidak sebagai perencanan akademi s saja, tetapi juga untuk melayani
kebutuhan psikososial, karena mentor dapat menjadi model peranan yang penting bagi
anak berbakat . mentor juga dapat member bimbingan dalam membuat keputusan tentang
pilihan studi dan karier.
Dengan demikian mentor berfungsi sebagai tutor dan konselor , membantu meningkatkan
pengetahuan siswa dalam bidang tertentu; ia juga membnatu dan mendorong siswa dalam
mempertimbangkan berbagia tantngan dan kesempatan.
d. Keterampilan Mengorganisasi dan Mengelola
Gagasan dan saran mengenai bagaimana belajar, mengatur waktu, dan kegiatan lain yang
memerlukan keterampilan organisasi dan menejmen , sangat bermanfat bagi siwa berbakat,
terutama setelah masuk pendidikan menengah . konseling akademis perlu memperhatikan
baidang ini. Berikut beberapa saran untuk belajar secara efektif , yakni:
1.) Buatlah jadwal belajar yang memuat batas waktu jangka panang dan jangka
pendek . siapkan jadwal ini pada tanggalan bulanan , pantau setiap minggu, dan buatlah
daftar belajar harian sehubunggan dengan pekerjaan rumah, proyek jangka panjang, dan
seterusnya.
2.) Sediakan tempat belajar di rumah yang nyaman, dengan b peralatan belajar yang
diperlukan dan penerangan yang sesuai.
3.) Bentuknya kelompok studi atau temukan seorang siswa engan minat yang mana
untuk belajar minimal sekali seminggu. Lakukan Tanya jawab( kuis ) dan tinjau ulang
bidang-bidang utama yang harus dipelajari . peer tutoring membantu membangun
keterampilan belajar.
4.) Mintalah bantuan untuk bidang yang tida dipahami. Sering siswa berbakat
memerlukan bantuan untuk mengupas suatu masalah atau suatu proyek khusus yang
ditugaskan
5.) Usahkan untuk belajar atau bekerja pada suatu proyek setiap hari sedikit, jangan
menunda sampai saat terakhir . tugas-tugas di sekolah menengah sering terlalu luas untuk
apat diselesaikan dalam waktu singkat.Bekerja setiap hari membangun displin diri yang
perlu untuk kebiasaan belajar yang berhasil.
6.) Jika tersedia alternative,pilihlah proyrek di luar yang menarik, dan usahkan kreatif
dalam memilih media untuk menyiapkan proyek tersebut.

e. Memberi informasi mengenai pilihan program dan subjek
Aspek lain yang penting dalam konseling akademis ialah memilih siswa dan keluargaanya
untuk dapat menetukan pilihan yang tepat , jika siswa berbakat akan mengikuti program
pengayaan, hal itu harus dibicarakan dari awal sehingga siswa dan orang tua dapt
membuat rencana yang sesuai.

3. Strategi Untuk Kebutuhan Konseling Karier
Tujuan dari pendidikan dan bimbingan karier ialah member kesempatan kepada
siswa untuk a) menjajaki alternative karier yang beragam , b) mempertimbangkan lebih
mendalam sejumlah alternative yang sesuai denagn minat dan kemampuan pribadi , c)
membuat keputusan tentang karier, dan d) mengembangkan rencana hidup untuk
mewujkan keputusan ini(Munandar, 2009).
Penampakan terhadap model karir yang tidak bias merupakan bidang kebutuhan lain
dari anak berbakat. Beberapa prototip yang bermakna untuk menjadi bahan diskusi di dalam
kelas ialah:
1. Piliha berganda
2. Minat sebagai karir atau kegemaran
3. Mensintesiskan minat dalam berbagai bidang
4. Pengalaman kehidupan nyata untuk penjajakan bidang kariri
5. Mencipta karir baru atau yang tidak rajim
6. Menjajaki teman hidup untuk pemelihan karir
Kebutuhan konseling karir lain bagi anak berbakat adalah dalam bidang perencanaan
hidup. Karena mereka memliki potensi untuk mencapai prestasi dalam berbagai bidang,
mereka perlu memahami bagaimana sebaiknya membuat keputusan pada berbagai tahap
perkembangan. Kebanyakan remaja mengalami kesulitan untuk melihat masa depan
diluar pendidikan di sekolah , oleh karena itu penting bagi mereka untuk mengkaji berbagai
model kehidupan. Anak perempuan berbakat perlu mempertimbangkan aternatif yang ada
seputar kehidupan karier dan keluarga dan dalam urat apa. Beberapa gagasan yang dapat di
implmentasikan di sekolah sehubungan dengan masalah ini ialah :
1. Siswa di minta menulis makalah tentang falsafah hidup . kepercayaan dan nilai apakah
yang mereka anut mengalai kehidupan ? bagaimana hal ini dapat di kaiatan dengan
penentuan tujuan untuk masa dewasa?
2. Siswa di minta mengembangkan lima tujuan untuk empat tahun yang akan, dan menyusun
rencana tindakan untuk implimentasi.
3. Gunakan tehnik pemecahan masalah secara kreatif untuk menangani beberapa dilemma
dalam perencanaan kehidupa, seperti: bagaimana linda dapat memutuskan apakah ia akan
memutuskan apakah ia akan menikah sesudah tamat pendidikan tinggi, atau mengembangkan
karir dulu? Bagaimana iwan dapat memutuskan antara studi kedokteran atau tehnik?
4. Siswa mempelajari kehidupan beberapa tokoh yang unggul dan dengan sengaja membuat
rencana hidup. Factor-faktor apakah yang mempengaruhi mereka dalam berbagai tahap
perkembangan?
5. Siswa mewawancarai beberapa tokoh yang mereka kagumi, dengan yang menentukan.
Kejadian apakah yang menurut mereka yang penting dan mengapa?


BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Bimbingan dan konseling anak berbakat kreatif merupakan suatu program yang tidak
insidental dan tiba-tiba saja dilaksanakan namun perlu perencanaan, rancangan, pelaksanan
program, ecaluasi, dan tindak lajut dalam pelaksanaanya. Dalam mengambangkan bakat
seorang anak dibutuhkan juga faktor lingkungan guna mendukung perkembangannya karena
siswa tidak hanya berinteraksi dengan personel di sekolah saja, namun dengan dunia luar juga
ia melakukan interkasi itu perlu diketahui oleh dunia luar dan bagi dirinya pula. Berbagai
fungsi dalam bimbingan dan konseling sangatlah bermanfaat bagi anak berbakat, terlebih jika
sudah masuk pada tataran tindakan konseling anak berbakat.

Anda mungkin juga menyukai