Anda di halaman 1dari 20

Aditia yuliasari

Nur ratna sari


Pengertian
sanitasi pangan adalah upaya untuk
mengendalikan faktor risiko terjadinya
kontaminasi terhadap makanan, baik yang
berasal dari bahan makanan, orang, tempat
dan peralatan agar aman dikonsumsi.
Sarana dan prasarana sanitasi pangan
Lokasi
Lokasi tidak berdekatan dengan sumber
pencemaran seperti tempat sampah umum,
WC umum, pabrik cat dan sumber
pencemaran lainnya.
Pencahayaan
Intensitas pencahayaan harus cukup untuk
dapat melakukan pemeriksaan dan
pembersihan serta melakukan pekerjaan-
pekerjaan secara efektif.
Ventilasi/penghawaan/lubang angin
Bangunan atau ruangan tempat pengolahan
makanan harus dilengkapi dengan ventilasi
sehingga terjadi sirkulasi/peredaran udara.
Ruang pengolahan makanan
Luas tempat pengolahan makanan harus
sesuai dengan jumlah karyawan yang bekerja
dan peralatan yang ada di ruang pengolahan.
Tempat cuci tangan
Tersedia tempat cuci tangan yang terpisah dari
tempat cuci peralatan maupun bahan
makanan dilengkapi dengan air mengalir dan
sabun, saluran pembuangan tertutup, bak
penampungan air dan alat pengering.
PERALATAN
Tersedia tempat pencucian peralatan, jika
memungkinkan terpisah dari tempat
pencucian bahan pangan. Pencucian peralatan
harus menggunakan bahan
pembersih/deterjen.
Siapa pelaku sanitasi?
Tenaga/karyawan pengolah makanan
Syaratnya ...
1. Memiliki sertifikat kursus higiene sanitasi makanan.
2. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat
keterangan dokter.
3. Tidak mengidap penyakit menular seperti tipus, kolera,
TBC, hepatitis dan lain-lain atau pembawa kuman
(carrier).
4. Setiap karyawan harus memiliki buku pemeriksaan
kesehatan yang berlaku.
5. Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan
dengan cara terlindung dari kontak langsung dengan
tubuh.

6. Perlindungan kontak langsung dengan makanan
dilakukan dengan menggunakan alat :
a. Sarung tangan plastik sekali pakai (disposal)
b. Penjepit makanan
c. Sendok garpu
7. Untuk melindungi pencemaran terhadap
makanan menggunakan :
a. Celemek/apron
b. Tutup rambut
c. Sepatu kedap air
6. Perilaku selama bekerja/mengelola makanan:
a. Tidak merokok
b. Tidak makan atau mengunyah
c. Tidak memakai perhiasan, kecuali cincin kawin yang tidak berhias
(polos)
d. Tidak menggunakan peralatan dan fasilitas yang bukan untuk
skeperluannya
e. Selalu mencuci tangan sebelum bekerja, setelah bekerja dan setelah
keluar dari toilet/jamban
f. Selalu memakai pakaian kerja dan pakaian pelindung dengan benar
g. Selalu memakai pakaian kerja yang bersih yang tidak dipakai di luar
tempat jasaboga
h. Tidak banyak berbicara dan selalu menutup mulut pada saat batuk
atau bersin dengan menjauhi makanan atau keluar dari ruangan
i. Tidak menyisir rambut di dekat makanan yang akan dan telah diolah
Bagaimana cara melakukan sanitasi
makanan?
Sumber bahan
makanan Apakah diperoleh dari pertanian, per
ternakan, perikanan,atau lainnya. Sumber
bahan makanan harus memenuhi persyaratan
sanitasi untuk mencegah terjadinya
kontaminasi atau pencemaran.
Misalnya, hasil pertanian tercemar dengan
pupuk kotoran manusia atau dengan
insektisida.


Pengangkutan Bahan Makanan
Cara mengangkut makanan harus memenuhi
persyaratan sanitasi. Apakah sarana
pengangkutan memiliki alat pendingin dan
penutup. Pengangkutan tersebut dilakukan dari
sumber ke pasar atau dari sumber ke tempat
penyimpanan agar tidak tercemar oleh
kontaminan dan tidak rusak.
Misalnya mengangkut daging dan ikan dengan
menggunakan alat pendingin.

Penyimpanan Bahan Makanan
Tidak semua makanan langsung dikonsumsi tetapi mungkin
sebagian disimpan dalam skala kecil dirumah maupun skala
besar di gudang. Suhu udara dalam gudang tidak lembab
untuk mencegah tumbuhnya jamur. Memiliki sirkulasi udara
yang cukup. Memiliki pencahayaan yang cukup


Pengolahan makanan
Proses pengolahan makanan harus memenuhi
persyaratan sanitasi, terutama berkaitan
dengan kebersihan dapur dan alat-alat
perlengkapan masak.



Penyajian makanan
Penyajian makanan harus memenuhi persyaratan
sanitasi,yaitu bebas dari kontaminasi, bersih dan
tertutup, serta dapat memenuhi selera makan
pembeli.
Referensi
Kemenkes, R. (2011). HIGIENE SANITASI
JASABOGA. PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR
1096/MENKES/PER/VI/2011 , 3-9.

Anda mungkin juga menyukai