1. Laminar Air Flow (LAF) beserta komponen dan fungsinya.
Laminar Air Flow bekerja dengan meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat kerja sehingga tempat kerja bebas dari debu dan spora-spora yang mungkin jatuh ke dalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus yang disebut HEPA (High Efficiency Particulate Air Filter), dengan menggunakan blower (Ansel, 2005). Prinsip kerja LAF yaitu mensterilkan alat dengan bekerja secara aseptis karna BSC (Biological safety Cabinet) mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan (Djide, 2002). Komponen yang terdapat pada LAF (lihat Gambar 1. Komponen LAF) meliputi (1) kontrol panel (saklar switch ON/OFF , saklar lampu UV, saklar lampu penerangan (Fluorescent), indikator blower, filter, dan blower); (2) Cartridge Filter; (3) Pengunci Pintu; (4) Lubang Udara; dan (5) Lubang Utilitas. Selain itu pada LAF juga terdapat blower yang berfungsi untuk membuat tekanan udara sehingga terjadi aliran udara. Kontrol panel berfungsi untuk melihat status LAF serta mengoperasikan LAF.Fungsi lampu UV untuk membunuh adanya mikroba, sedangkan fungsi lampu fluorescent hanyalah sebagai lampu untuk penerangan karena panas yang timbulkan tidak terlalu tinggi. Filter pada LAF berfungsi sebagai penyaring udara ada dua jenis filter yang digunakan yaitu pre filter (filter udara dari ruangan) dan filter halus. Laminar Air flow (LAF) mempunyai sistem penyaringan ganda yang memiliki efisiensi tingkat tinggi, sehingga dapat berfungsi sebagai : Penyaring bakteri dan bahan-bahan eksogen di udara. Menjaga aliran udara yang konstan diluar lingkungan. Mencegah masuknya kontaminan ke dalam LAF (Depkes RI, 2009).
Gambar 1. Komponen LAF Prasetyo Handy Kurniawan 118114108 B1 - 3 2014
Tugas Pratikum Pharcare Page 2
Terdapat dua tipe LAF yang digunakan dalam pencampuran sediaan steril: a. Laminar Air Flow Horizontal Aliran udara langsung menuju ke depan, sehingga petugas tidak terlindungi dari partikel ataupun uap yang berasal dari ampul atau vial. Alat ini digunakan untuk pencampuran obat steril non sitostatika (Depkes RI, 2009). b. Laminar Air Flow Vertikal Aliran udara langsung mengalir kebawah dan jauh dari petugas sehingga memberikan lingkungan kerja yang lebih aman. Untuk penanganan sediaan sitostatika menggunakan LAF vertikal Biological Safety Cabinet (BSC) kelas II dengan syarat tekanan udara di dalam BSC harus lebih negatif dari pada tekanan udara di ruangan (Depkes RI, 2009).
Gambar 2. LAF Vertikal dan Horisontal
Prasetyo Handy Kurniawan 118114108 B1 - 3 2014
Tugas Pratikum Pharcare Page 3
2. Langkah kerja Laminar Air Flow (LAF) a. Nyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit, sebelum laminar air flow digunakan. b. Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan ke dalam laminar air flow cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70% atau spiritus. c. Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau dengan spiritus untuk mensterilkan LAF. d. Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow. e. Nyalakan lampu penerangan (fluoroscent) dalam LAF. f. LAF sudah siap untuk digunakan. (Depkes, 2009).
DAFTAR PUSTAKA Ananthanarayanan, 2006, Basic Refrigeration and Air Conditioning, third edition, McGraw- Hill Publishing Company Limited, New Delhi, pp, 365-366. Ansel, 2005, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, UI Press, Jakarta,p, 213. Depkes RI, 2009, Pedoman Dasar Dispensing Sediaan Steril, Direktorat Bina Farmasi dan Klinis, Jakarta, pp, 12-15. Djide, N., 2002. Sediaan Farmasi Steril, LabHas, Makassar, p, 53.