Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sepeda motor merupakan alat transportasi massal murah yang banyak
digunakan di negara berkembang seperti Indonesia. Berdasarkan data Asosiasi
Industri Sepeda Motor (AISI), penjualan sepeda motor sepanjang J anuari hingga
September 2012 sudah mencapai 5.33 juta unit (Koran Sindo, 2012). Hal ini
menunjukkan bahwa sepeda motor merupakan alat transportasi yang penting dan
diminati oleh siapa saja, baik untuk orang tua maupun muda. Dengan fungsi yang
sama sebagai alat transportasi, harga satu buah sepeda motor jauh lebih murah
dibandingkan dengan harga satu buah mobil. Harga satu buah sepeda motor dapat
mencapai 1/15 nya harga satu buah mobil. Alat transportasi ini memiliki ukuran
yang lebih kecil, sehingga lebih lincah untuk digunakan di jalanan perkotaan yang
semakin lama semakin padat oleh kendaraan-kendaraan bermotor lainnya. Dengan
jarak tempuh yang sama, konsumsi bahan bakar sepeda motor lebih irit
dibandingkan dengan mobil. Selain itu, untuk perawatan kendaraan secara berkala
tentu saja biaya yang dikeluaran untuk sepeda motor lebih ringan dibandingkan
dengan biaya perawatan mobil.
Namun, walaupun memiliki keuntungan seperti yang telah disebutkan di
atas, sepeda motor juga lebih rentan dalam melindungi pengendaranya. Yang
sering terjadi adalah pengendara sepeda motor secara langsung terkena teriknya
sinar matahari, air hujan, dan hembusan angin malam yang tentu saja dapat
mengganggu kesehatan.
Di Indonesia, penelitian mengenai bodi pelindung pengendara sepeda
motor sudah banyak dilakukan. Namun, rata-rata pembuatan bodi pelindung
pengendara sepeda motor yang telah dilakukan hanya sebatas bodi tambahan yang
masih menggunakan rangka baja untuk menopang bodi tersebut. Rangka baja jika
diterapkan sebagai pelindung pengendara sepeda motor tentu dapat menambah
1

bobot sepeda motor semakin lebih berat sehingga dapat mempengaruhi efisiensi
dari sepeda motor.

Gambar 1.1 Bodi pelindung pengendara sepeda motor konvensional
(http://jimmykurniaindradjaya.com/wp-content/uploads/2009/03/atap-motor.jpg)

Seiring dengan perkembangan penelitian yang telah ada, material
komposit hadir sebagai alternatif dari penggunaan baja maupun bahan logam
lainnya. Material komposit memiliki sifat yang dapat menyesuaikan dengan
kebutuhannya. Selain itu massa jenis dari material komposit sangat kecil sehingga
beratnya menjadi jauh lebih ringan di bandingkan dengan material logam, tetapi
sifat mekanis dari komposit mampu menyamai kekuatan dari bahan logam.
Komposit adalah gabungan 2 material atau lebih secara makroskopis
untuk memperoleh sifat material yang diinginkan. Komposit terdiri dari 2
komponen yaitu matriks dan penguat. Matriks berfungsi sebagai pengikat,
pelindung terhadap pengaruh lingkungan. Salah satu jenis komposit yang paling
mudah untuk diatur sifat mekanisnya adalah komposit hibrid. Komposit hibrid
terdiri dari 2 jenis atau lebih penguat. Sehingga dengan merubah susunan dan
komposisinya akan sangat mudah untuk mendapatkan sifat mekanis yang berbeda.
Dengan menggunakan material komposit, bodi pelindung pengendara
sepeda motor dapat dirancang dengan bobot yang lebih ringan dibandingkan
dengan penggunaan material logam. Bodi pelindung pengendara sepeda motor
2

yang dirancang diharapkan dapat mengikuti alur bodi standar dari sepeda motor
yang digunakan sehingga pelindung dapat melekat kuat saat digunakan.
Salah satu metode dalam penelitian bodi pelindung pengendara sepeda
motor adalah dengan simulasi numerik interaksi fluida struktur (fluid structure
interaction). Interaksi fluida struktur (fluid structure interaction) adalah pokok
utama dalam banyak bidang teknik seperti teknik mesin (mechanical engineering)
(misalnya baling-baling dan airfoil), proses teknik (process engineering)
(misalnya tabung fleksibel dan pengaduk), teknik kedokteran (medicine
technique) (misalnya katup jantung buatan dan penggantian lipatan pita suara),
dan teknik sipil (civil engineering) (misalnya atap stadion dan suspensi jembatan).
Untuk menyelesaikan masalah interaksi fluida struktur digunakan sebuah
pendekatan dengan pembagian, yaitu dua kode yang khusus untuk bagian fluida
dan bagian struktur yang digabungkan dengan menggabungkan antarmuka fluida
dan struktur.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
dapat diambil dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana rancangan bodi pelindung pengendara sepeda motor yang kuat
dengan bahan komposit untuk pengganti bahan logam yang berat,
sehingga massa bodi pelindung pengendara sepeda motor memiliki massa
yang lebih ringan.
2. Bagaimana pengaruh kecepatan udara terhadap kekuatan bodi pelindung
pengendara sepeda motor.

1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Sepeda motor yang digunakan adalah Merk Honda Tipe Vario CW.
2. Desain dilakukan dengan menggunakan software Autodesk Inventor
Professional 2013 dan analisis menggunakan metode elemen hingga
3

dengan software Abaqus 6.13-1.
3. Material yang digunakan dalam simulasi adalah komposit dengan
komposisi serat E-glass/ rami/ E-glass.
4. Variasi kecepatan yang digunakan dalam simulasi adalah 16,67 m/s (60
km/jam), 22,22 m/s (80 km/jam), 27,78 m/s (100 km/jam), dan 33,33 m/s
(120 km/jam).
5. Validasi dalam penelitian ini tidak dilakukan karena desain bodi pelindung
pengendara sepeda motor cukup rumit.

1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk tujuan :
1. Merancang bodi pelindung pengendara sepeda motor yang ringan dan
kuat.
2. Mengetahui pengaruh kecepatan udara terhadap perubahan yang terjadi
pada struktur bodi pelindung pengendara sepeda motor.

1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Mendapatkan rancangan bodi pelindung pengendara sepeda motor yang
aman untuk digunakan.
2. Memberikan kontribusi pengetahuan dalam bidang material komposit.
3. Memberikan kontribusi pengetahuan dalam simulasi numerik interaksi
fluida struktur (fluid structure interaction).


4

Anda mungkin juga menyukai