Anda di halaman 1dari 6

Peristiwa Yesus

Yesus Bukan Mitos


Pengaruh Illuminismo yang mengagungakan usaha-usaha akali.
Membawa manusia modren untuk bertanya tentang storicitas Yesus,
dan menunutn banyak dari manusia modren yang berpandangan
bahwa Yesus adalah Mitos, sebuah sebuah elaborasi kemudian dari
sekelompok orang tertentu (orang Kristen) yang mepunyai pengalaman
dan keyakianan terterntu (orang Kristen).
Yesus Kristus adalah Persona storis yang pernah hidup, bergerak,
berjalan dan mengajar, menyembuhkan dari Galilea sampai Yeruslem
Seluruh Perjanjian Baru adalah sebagai bukti, meski bukan laporan
storis, tentang kesejarahan Yesus Kristus.
Di samping Kitab Suci Perjanjian Baru, kita juga punya laporan dari para
Ahli sejarah, yang mengatakan bahwa Yesus itu pernah hidup, pernah
ada, di Palestina
Yosep Flavius, seorang penulis Yahudi dari abad pertama. Dalam
Buku Yudaisme Antik menulis Pada suatu waktu, hiduplah
seseorang yang bernama Yesus, seorang bijak, seandainya pun
bisa disebut manusia biasa, karena mempunyai kuasa dan
pekerjaana-pekerjaan yang luar biasa, guru dari sekelompok
orang yang menyambutnya dengan begitu sukacita karna
kebenaran, dan menarik banyak minat orang baik yahudi maupun
yunani unutk mengikutinya. Dia adalah sang Kristus, dan ketika
Pilatus atas pengaduan diantara orang-orang terhormat dari
kami, di hukum di salib, tetapi tidak menyusutkan semanagt
orang-orang yang dari awal mencintainya. Pada hari yang ke tiga
menunjukkan dirinya kepda mereka dalam bentuk yang sama
sekali baru, dan sampai sekarang tidak berkurang lah orang
orang-orang yang dari suku tersebut yang berasal dari namanya,
disebut kristiani
Giustinus dari Nablus (100-162)
Lahirlah sebuah gereka bidaah tanpa Allah dan tanpa Hukum
dari seseorang yang disebut Yesus, pengacau dari Galilea, dan
para muridnya merampas tubuhnya dari kuburan pada malam
hari, setelah ditturunkan dari kayu salib.
Siapakah Yesus Itu?
Keragu-raguan dari para ahli sejarah, secara positp mendorong para
ahli sejarah Kristen dan kitab suci unutk merenungkan dan membuat
studi tentang storicitas Yesus Kristus.
Upaya Rekonstruksi Kesejarahan Yesus
Berasal dari Palestina, di daerah Galilea dari kampung kecil
bernama Nazaret. (Kis 10:37; Mrk 1-9)
Bekerja sebagai Tukang Kayu (Mrk 6:3) keluarga sederhana,
bukan keluarga kaya
Kemungkinan besar tau dan bisa membaca dan menulis sesuai
dengan tuntutan jamanya
Pada umur ke 30 (luk 3.23) Yesus tampil di muka umum,
meninggalkan Nazaret dan mata pencahariannya mengajar
penuh Kuasa, menyembuhkan mengampuni dosa, memicu
pergesekan dan konflik dengan para pemimpin agama yang
memuncak pada kematian di salib sebagai pengacau dan
pemberontak. (C. Groonen, 18-19)
Apakah Yesus Menikah?
Sulit untuk menjawabnya, Perjanjian Baru tidak mengatakan apa-
apa. Ada yang mengatakan bahwa Yesus mengikuti Selibat kaum
biarwan Esseni, tapi Yesus tampkanya punya pandangan berbeda
atas Kerajaan Allah (terangkan). Kemungkinan lain adalah
pengaruh selibat kaum Budha dan Hindu, namun dualisme
mereka untuk mencapai yang transenden tidak nampak dalam
diri Yesus. Yang jelas kalau Yesus pernah beristri maka sang istri
akan sangat menderita. (Kosmas Tumanggor, 8)
Tampang Fisik Yesus..
Ada tradisi yang beranggapan bahwa Yesus itu secara fisik kurang
elok, bahkan Jelek. Tradisi ini berdasar pada Yes 52-14 []
banyak orang akan tertegun melihat dia, begitu buruk rupanya,
bukan seperti manusia lagi; dan lagi Yes 33,52 ia tidak tampan
dan tidak semarak untuk di pandang, ia tidak rupawan sehingga
bisa memikat
Origenes: Yesus adalah seorang yang berperawakan kecil,
penyakitan dan tidak berarti sama sekali
Cyrilus dari Alessadria, Yang paling jelek dari anak manusia
Sementara itu ada tradisi lain yang mengatakan bahwa Yesus
berperawakan elok didasarakna pada Mzm 45:3 Engkau yang
terelok di antara anak-anak manusia. Kutipan ini memberikan
banyak insprasi bagi para palukis-pelukis unutk menggamabrakn
Yesus yang elok. pirang, mata biru, dll.

Yesus, siapakah Dia? Pengenalan lebih lanjut (asal usul kultural, social,
religious, politik, dll)
Palestina Dunia Yesus
Palestina, sejak runtuhnya kejayaan negri itu di bawah raja Daud dan
Salomo, selalu menjadi bulan-bulanan bangsa-bangsa besar di
sekitarnya, dari jaman penindasan Nebukadnezar dan pembuangan
Babilon (587), penjajahan Persia (Darius, raja terkenal, Menunjuk pada
Iran modern; bdk cerita Ratu Ester), Penjajahan Yunani di bawah
Alexander Agung (kitab Makabe) dan pada jaman Yesus pendudukan
imperium Roma, oleh Pompius sekitar tahun 65 SM
1

Penjahan dan pendudukan ini berdampak:
1. Situasi penderitaan memicu luapan kerohanian, dimana Allah
kita? Pada saat seperti ini orang lebih terbuka pada yang
transenden. Itu sebabnya gerakan-gerakan kerohanian sangat
laku pada saat itu.
2. Secara ekonomi rakyat hidup melarat. Roma menuntuk 25 persen
dari hasil bumi sebagai upeti. Para pemungut pajak sering
berkuropsi dan menunut lebih (bdk Luk 19:1-10). Masih terdapat

1
conosciuto anche come Alessandro il Grande, Alessandro il Conquistatore o Alessandro il Macedone. Il termine
"magno" deriva dal latino magnus che significa per l'appunto "grande", che in greco antico si traduce con il termine
mgas. considerato uno dei pi celebri conquistatori e strateghi della storia.
In soli dodici anni conquist l'intero Impero Persiano, dall'Asia Minore all'Egitto fino agli attuali Pakistan, Afghanistan e
India settentrionale.
Le sue vittorie sul campo di battaglia, accompagnate da una diffusione universale della cultura greca e dalla sua
integrazione con elementi culturali dei popoli conquistati, diedero l'avvio al periodo ellenistico della storia greca.


berbagai macam pajak: pajak unutk orang dewasa, paja untuk
bait Allah, jadi adalaj sebuah pemerasan yang luar biasa
3. Kekerasan
Yang kaya akan semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Di
Galilea banyak tanah-tanah di kerjakan oleh bos-bos besar yang
tinggal di tempat lain. Itu sebabnya Galilae adalah daerah
Palesitna selalu siap meledak untuk memberentok, dan memang
terkenal sebagai sarang pemberontak, penyamun dan perusuh.
Secara politik, sangat tidak stabil dan selalu merisaukan para
penguasa. Itu sebabnya setiap usaha dan gerakan untuk
memperbaiki keadaan di anggap sebagai pemberontakan, musuh
yang harus di basmi. Semuanya punya kepentingan, dan
semuanya berjuang menghalalkan macam cara untuk
mewujudkan kepentingan tersebut.

Aliran-aliran dan kelompok yang ada pada jaman Yesus
Partai Zelot, sebuah kelompok revolusioner dan sering unutk
tujuan yang mereka inginkan, mengakat senjata dan berujung
pada kekerasan. Adapun tujuan mereka mengembalikan identitas
lama: Allah yang memrintah (teokrasi). Bentuk paling ekstrm dari
kelompok ini adalah sikarii, pembunuh upahan. Simon salah
seorang murid Yesus adalah eks dari kelompok ini (Kis 1:13).
Sekarang mereka ini dikenang sebagai pahlawan Nasional yang
mengusir penjajah Roma, selama revolusi yahudi 65-70M. Tahun
70 Roma menghancurkan Yerusalem, bait Suci dan tembok kota,
dan menyisakan apa yang disebut tembok ratapan. Resistensi
Zelot terus berlanjut sampai thn 73 yang diakhiri dengan tragedi
Masada.
Golongan Saduki
Kelompok elit yang mempertahankan aristokrasia yahudi (dal
greco , "Migliore" e , "Potere"). Sangat konservatif
demi mempertahanakan status, collaboratif dengan Roma.
Mernolak ide tentang kebangkitan. Hanya Percaya pada wahyu
tertulis, Taurat Musa.
Appokaliptic
Kelompok yang melihat dunia dan segalanya serba buruk. Dunia
yang tak terselmatkan terancam malapetaka sehingga
mengasingkan diri semabil berharap akan masa depa yang lebih
baik karna campur tangan Illahi
Farisi
Dalam Perjajnia Baru si tampilkan sebgai figure antagonis: lawan
debat, diskusi dan konflik dengan Yesus. Mengakui Tradisi Lisan.
Bertentangan dengan kaum saduki tentang centaralitas Bait Allah
dan segala macam peraturan ibadat. RUmah-rumah, pertemuan-
pertemuan adalah saran pertemuan dengan Allah.


Yesus dan Yohanes Pembabtis.
Sosok Yohanes kita kenal dalam Perjanjian baru; pembuka jalan bagi
Mesias, suara yang berseru-seru di padang gurun; (Mrk 1:1-8; Luk 3:3-9;
Yoh 1:19-28; bdk Yes 40:3).
Program Yohanes Pembabtis sangat jelas, datang Kerajaan Allah. Untuk
program ini Yohanes tidak main-main, kapak telah tersedia bi bawah
pohon ini, dan setiap pohon yang tak berbuah akan di tebang dan di
bakar (Mat 3:10; Luk 3; 9) tak seorang pun lari dari murka Tuhan (Luk
3,8). Jadi Yohanes dengan sangat tegas mengumandangkan malpetaka,
Tuhan yang murka.
Injil Sinoptik menceritakan bahwa Yesus pun adalah pewarta sekaligus
penghadir Kerajaan Allah: Kerajaan Allah sudah tiba (Mrk 1:15; Mat);
Saya harus mewartakan berita baik tentang Kerajaan Allah (Luk 4:43).
Ditemuka 150 kali, frase Kerajaan Allah dalam injil sinoptik (Bdk.
Kosmas Tumanggor, 12)
Antara Yohanes dan Yesus ada perbedaan yang mencolok
1. Bagi Yesus Kerajaan Allah bukan sekedar dekat, tapi
sedang terjadi, sudah mulai menyatakan diri, menembus
kedalam siuasi tanpa harapan (Mat 12:28; Mat 13:16-17;
Luk 11:20; 10,21; Luk 10:23-34) (Bdk. Groonen, 21)
2. Bagi Yesus Allah tidak menuggu manusia untuk bertobat,
tapi sudah merangkul orang berdosa, manusia dengan
semua nasib buruknya. Bagi Yohanes penghakiman
mendahului Kerajaan bagi Yesus Kerajaan Allah
mendahului penghakiman. Yesuspun mengatakan tentang
penghakiman (Mat 11.22-24; 12;41-42; 10;15) namun
Pembertiaan Kerajaan Allah mendahului pengkamiman.
Secara Konkret pendekatan Yohanes: Jaman serba buruk-
Allah segera melakukan penghakimanNya-Kerajaan Allah
menjadi nyata. Perspektif Yesus adalah: Dalam dunia yang
buruk Allah menegakan KerajaaNya (Luk 19:42; Mrk 2:18-
22; Mat 16:3) karena itu orang dapat dan harus bertobat
supaa dapat tetap menjadi warga dari Kerajaan itu dan
mengalami keselamatannya dan apa yang sedang dimulai
kini di dunia yang buruk ini akan diselesaikan (Mat 24,32-
35; Luk 21:29-32) - penyelesaian ini akan di dahului oleh
penghakiman terakhir (Parusia, eskaton) (Mt 7:24-27).
Singkatnya untuk Yohanes Allah dilihat terlebih-lebih
sebagai Hakim dan melalui penghakiman Allah
menyelamtkan orang yang bertobat. Untuk Yesus Allah
adalah Bapa (Mat 7:11; 6.8; 26;32; Luk12:32) yang
merangkul dan menyelamatkan siapa saja tanpa syarat.
Allah akan menjadi hakim bagi mereka, yang akan menolak
mereka yang menolakNya. (Mrk 12-1-9; Mat 22;1-7). Jadi,
bagi Yesus Allah adalah Hakim bagi mereka yang tidak
bertobat

Anda mungkin juga menyukai