4.1 Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010 sampai 2012. Berdasarkan data yang didapat dari Indonesia Stock Change (IDX), terdapat 31 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama periode 2010-2012. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Adapun kriteria purposive sampling adalah 1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode 2010-2012. 2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk periode yang berakhir 31 Desember tahun 2010-2012. Kriteria pemilihan laporan keuangan yang telah diaudit dikarenakan laporan keuangan tersebut bisa dipertanggungjawabkan. 3. Perusahaan perbankan tersebut tidak di delisting selama periode pengamatan. 4. Data yang tersedia lengkap (data secara keseluruhan tersedia pada publikasi periode 31 Desember 2010, 2011 dan 2012), termasuk data mengenai kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite audit, proporsi komisaris independen, dan eksternal auditor (KAP Big 4). Berdasarkan kriteria purposive sampling tersebut, maka dalam periode 2010 2012 hanya diteliti 26 perusahaan dari 31 peusahaan yang listing di BEI. Hal tersebut terjadi karena 5 perusahaan tidak memenuhi point ke-4 dalam metode purposive sampling. Sehingga jumlah perusahaan yang digunakan sebagai data sampel observasi penelitian selama periode 2010 - 2012 adalah 78. Rangkuman data sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Pengambilan Sampel Sumber: Data Sekunder yang diolah tahun 2013 4.2 Analisis Deskriptif Statistik Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi variabel nilai perusahaan, kepemilikan manajerial, kepemilikan No. Keterangan Jumlah 1 Populasi perusahaan perbankan yang listing di BEI periode 2010-2012 31 2 Perusahaan dengan data tidak lengkap (point ke-4 purposive sampling) (5) 3 Sampel penelitian 26 4 Sampel penelitian selama 3 periode (26 perusahaan x 3 periode) 78 institusional, komite audit, proporsi komisaris independen, eksternal auditor dan ukuran perusahaan. Dalam statistik deskriptif ini digunakan alat deskripsi nilai rata-rata (mean), nilai terendah (minimum), nilai tertinggi (maximum), dan simpangan baku (standard deviation). Deskripsi masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian disajikan pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PBV KM KI KA 78 78 78 78 .560 .000 37.550 3.00 4.690 16.100 99.996 8.00 1.92795 .68756 74.57523 4.1410 1.051377 2.774648 18.760643 1.15909 INKOM 78 33.333 80.000 55.93559 9.316474 EAUD 78 .00 1.00 .7179 .45291 SIZE 78 28.08230 34.08560 31.2841641 1.61078595 Valid N (listwise) 78
Sumber : Data Sekunder yang Diolah tahun 2014 Pada variabel nilai perusahaan (PBV) mempunyai nilai minimum 0,56, nilai maximum 4,69 dengan nilai mean 1,92795 dan nilai standar deviation 1,051377. Hal ini memberikan pengertian bahwa selama periode 2010-2012, perusahaan perbankan mempunyai kemampuan dalam menilai pasar saham atas nilai buku saham yang beredar. Dengan demikian semakin tinggi nilai perusahaan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik, karena nilai perusahaan mencerminkan kinerja yang dihasilkan sehingga dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Pada variabel kepemilikan manajerial (KM) mempunyai nilai antara 0% sampai 16,1% dengan rata-rata 0,68756% dan standar deviasi sebesar 2,774648. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata saham perusahaan yang dimiliki oleh pihak menajemen adalah sebesar 0,68756%. Sedangkan variabel kepemilikan institusional (KI) memmpunyai nilai minimum 37,55%, nilai minimum 99,996%, nilai rata-rata 74,57523% dan standar deviasi sebesar 18,760843. Disini tampak bahwa rata-rata perusahaan perbankan menginvestasikan sahamnya pada pihak institusi sebesar 74,57523%. Variabel komite audit (KA) mempunyai nilai antara 3 sampai 8 dengan nilai rata- rata 4,141 dan standar deviasi sebesar 1,51909. Dengan rata-rata 4,141 menunjukkan bahwa secara keseluruhan perusaahaan sampel penelitian rata-rata mempunyai 4 anggota komite audit. Hal tersebut sesuai dengan Surat Edaran dari Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. SE- 008/BEJ/12-2001 tanggal 7 Desember 2001 serta Pedoman Pembentukan Komite Audit menurut BAPEPAM perihal keanggotaan komite audit, yang menyebutkan bahwa jumlah anggota komite audit sekurang kurangnya 3 (tiga) orang, termasuk ketua komite audit. Variabel proporsi komisaris independen (INKOM) yang diukur dengan membagi jumlah komisaris independen dengan total dewan komisaris perusahaan sampel, menunjukkan proporsi antara 33,333% sampai dengan 80%, dengan rata-rata sebesar 55,93559% lalu standar deviasi sebesar 9,316474. Tampak bahwa rata-rata perusahaan mempunyai komisaris independen sebanyak 55,93559% dari jumlah komisaris seluruhnya. Hal ini menunjukan bahwa rata rata perusahaan sampel mempunyai komposisi proporsi komisaris independen diatas ketentuan BAPEPAM yaitu 0,3%. Pada variabel eksternal auditor (EAUD) memiliki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1. Dalam variabel ini nilai 0 diartikan bahwa perusahaan perbankan tidak menggunakan jasa KAP Big Four, sedangkan nilai 1 berarti bank tersebut menggunakan KAP Big Four dalam mengaudit laporan keuangannya. Berikut hasil pengolahan statistik deskriptif frekuensi dari sampel penelitian: Tabel 4.3 Hasil Statistik Deskriptif Frekuensi EAUD
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2014 Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa 56 data perusahaan atau 71,8% dari 78 data perusahaan sampel menunjukkan telah menggunakan jasa eksternal auditor dengan kualitas dan reputasi yang baik (KAP Big Four). Sedangkan 22 data perusahaan (28,2%) menunjukkan tidak menggunakan jasa KAP Big Four (non Big Four). 4.3 Uji Asumsi Klasik Model regresi yang dipakai dalam penelitian ini merupakan regresi linear klasik dengan menggunakan model OLS (Ordinary Least Square). Untuk itu, terlebih dahulu harus memenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini ada 4 yaitu uji normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan multikolinearitas. 4.3.1 Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik mempunyai distribusi data normal. Untuk menguji data ini, digunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Residual dinyatakan terdistribusi normal jika nilai signifikansi Kolmogorov-Sminov (K-S) > 0,05. Berikut adalah hasil Uji Normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) yang terlihat dalam tabel 4.4:
Tabel 4.4 Uji Statistik Non-Parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandard ized Residual N 78 Normal Parameters a,b
Mean .0000000 Std. Deviation .41246672 Most Extreme Differences Absolute .074 Positive .065 Negative -.074 Kolmogorov-Smirnov Z .652 Asymp. Sig. (2-tailed) .788 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data Sekunder yang Diolah tahun 2014 Berdasarkan hasil pengujian normalitas data seperti pada tabel 4.4 tersebut menunjukkan bahwa untuk masing masing variabel nilai perusahaan (PBV), kepemilikan manajerial (KM), kepemilikan institusional (KI), komite audit (KA), proporsi komisaris independen (INKOM), eksternal auditor (EAUD), dan ukuran perusahaan (SIZE) nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,652 dan signifikannya sebesar 0,788, sehingga telah melebihi dari batas ketentuan normalitas data sebesar 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal. 4.3.2 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedetisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedetisitas. Untuk mengujinya, maka digunakan Uji Glejser. Apabila koefisien dari persamaan regresi uji Glejser menunjukkan signifikansi di atas 0,05 untuk setiap variabel bebasnya, maka H0 heterokedastisitas ditolak dan H1 diterima, yang berarti tidak terjadi heterokedastisitas dalam model regresi. Uji glejser dapat dilihat pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.922 2.135
-.432 .667 KM -.010 . .027 -.050 -.361 .719 KI -.002 .004 -.069 -.481 .632 KA INKOM EAUD -.080 -.007 .042 .068 .008 .188 -.168 -.121 .035 -1.169 -.901 .225 .246 .371 .822 SIZE .079 .065 .230 1.212 .230 a. Dependent Variable: AbsRES Sumber: Data Sekunder yang Diolah tahun 2014 Dari hasil regresi uji Glejser yang terdapat pada tabel 4.5 dapat dilihat nilai koefisen parameter untuk variabel independen tidak ada yang menunjukkan signifikansi di bawah 0,05. Dengan adanya hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa H0 heterokedastisitas ditolak, sehingga tidak terjadi heterokedastisitas. 4.3.3 Uji Autokolerasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu cara untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW test). Berikut adalah uji autokorelasi dalam penelitian ini Tabel 4.6 Uji Autokorelasi Model Summary b
Model R R Square Adjuste d R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .645 a .416 .367 .429541 1.967 a. Predictors: (Constant), SIZE, INKOM, KI, KM, KA, EAUD b. Dependent Variable: PBV Sumber: Data Sekunder yang Diolah tahun 2014 Pada tabel 4.6 terlihat nilai DW sebesar 1,967 nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan tingkat kepercayaan 5%, jumlah sampel 78, jumlah variabel bebas 6, maka di tabel DW akan didapatkan nilai sebagai berikut:
Tabel 4.7 Durbin-Watson Test Bound K=6 N dl du 70 1.433 1.802 78 1.458 1.801 80 1480 1801
Dari tabel 4.7 terlihat bahwa N= 78 mempunyai nilai dl= 1,458 dan du= 1,801 maka dapat diperoleh kriteria uji Durbin-Watson sebagai berikut: du < d < 4-du 1,801 < 1,967 < 4 1,801 1,801 < 1,967 < 2,199 Berdasarkan kriteria tersebut menunjukkan bahwa nilai Durbin Waston (d) lebih besar dari nilai batas atas (du) sebesar 1,801, sedangkan nilai DW sebesar 1,967 juga menunjukkan lebih kecil dari 4-du sebesar 2,199, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian tersebut tidak terjadi problem autokorelasi. 4.3.4 Uji Moltikolonieritas Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi diantara variabel independen. Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi diantara variabel independen. Nilai korelasi yang umumnya diatas 90% menandakan indikasi multikolinearitas. Multikolinearitas dapat diukur dengan melihat nilai Tolerance dan Variane Inflation Factor (VIF). Apabila nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF lebih dari 10 maka terjadi multikolonieriatas pada model regresi. Uji moltikolonieritas dapat dilihat pada tabel 4.8 Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas
Coefficients a
Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 KM KI KA INKOM EAUD .775 .688 .627 .817 .620 1.290 1.453 1.595 1.224 1.612 SIZE .318 3.150
a. Dependent Variable: PBV Sumber: Data Sekunder yang diolah tahun 2014 Hasil pengujian multikolonieritas pada tabel 4.8 menunjukan tidak ada tolerance pada variabel bebas yang bernilai kurang dari 0,10 dan VIF yang tidal lebih dari 10. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel independan dalam model regresi berganda.
4.4 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan dua variabel atau lebih, dan juga menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan independen (Ghozali, 2006). Dasar hasil analisis regresi menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5%. Hasil Uji t dapat dilihat dalam tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Uji t Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -13.239 5.708
-2.319 .023 KM KI .775 .004 .385 .003 .208 .148 2.015 1.355 .048 .180 KA .016 .053 .034 .293 .770 INKOM .269 .132 .204 2.036 .046 EAUD .188 .137 .158 1.372 .174 SIZE 5.247 1.678 .503 3.127 .003 a. Dependent Variable: PBV Sumber: Data Sekunder yang diolah tahun 2014 Atas dasar hasil analisis regresi diatas dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% diperoleh persamaan sebagai berikut : PBV = -13,239 + 0,775 KM + 0,04 KI + 0,016 KA + 0,269 INKOM + 0.188 EAUD + 5.347 SIZE + e Hasil persamaan menunjukan bahwa variabel kepemilikan manajerial (KM), kepemilikan institusional (KI), komite audit (KA), proporsi komisaris independen (INKOM), eksternal auditor (EAUD), dan ukuran perusahaan (SIZE) ukuran Dewan akan meningkatkan nilai perusahaan (PBV). 4.5 Uji Simultan (Uji F) Pengujian statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghazali, 2009). Hasil pengujian, nilai F dapat dilihat dalam tabel 4.10. 4.6 Koefisien Determinasi Nilai koefisien determinasi yang menunjukan besarnya indeks pengungkapan lingkungan yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen. Nilai koefisien determinasi diukur dengan nilai adjusted R-Square dari model regresi. Hasil dari pengujian dapat dilihat pada tabel 4.11. Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .645 a .416 .367 .429541 a. Predictors: (Constant), SIZE, INKOM, KI, KM, KA, EAUD b. Dependent Variable: PBV Sumber: Data Sekunder yang Diolah tahun 2014 Pada tabel 4.10 menunjukan bahwa koefisien determinasi menunjukan nilai adjusted R 2 sebesar 0,416. Hal ini berarti 41,6% variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite audit, proporsi komisaris independen, eksternal auditor dan ukuran perusahaan sedangkan 58,4% variabel nilai perusahaan dijelaskan oleh variabel lain. 4.7 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Uji t merupakan suatu alat statistic yang digunkam untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dapat menjelaskan variasi variabel terikat. Hasil uji t ditunjukkan pada tabel 4.12 berikut ini: Tabel 4.12 Hasil Uji t Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -13.239 5.708
-2.319 .023 KM KI .775 .004 .385 .003 .208 .148 2.015 1.355 .048 .180 KA .016 .053 .034 .293 .770 INKOM .269 .132 .204 2.036 .046 EAUD .188 .137 .158 1.372 .174 SIZE 5.247 1.678 .503 3.127 .003 a. Dependent Variable: PBV Sumber: Data Sekunder yang Diolah 2014 Berdasarkan tabel 4.12 variabel kepemilikan manajerial (KM) memiliki nilai t sebesar 2,015 menunjukkan kepemilikan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Nilai sig sebesar 0,048 < 0,05 maka variabel kepemilikan manajerial berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu H1: kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan diterima. Variabel kepemilikan institusional (KI) mempunyai nilai t sebesar 1,355 yang artinya variabel kepemilikan institusi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Nilai sig sebesar 0,180 > 0,05 maka variabel kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu H2: kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan ditolak. Variabel komite audit (KA) mempunyai nilai t sebesar 0.293 sehingga variabel komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Nilai sig sebesar 0,770 > 0,05 maka variabel komite audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu H3: komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan ditolak. Variabel proporsi komisaris independen (INKOM) memiliki nilai t sebesar 2,036 yang artinya variabel proporsi komisaris independen positif terhadap nilai perusahaan. Nilai sig 0,046 < 0,05 maka variabel proporsi komisaris independen berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu H4: proporsi komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan diterima. Variabel ekternal auditor (EAUD) mempunyai nilai t sebesar 1,372 sehingga eksternal auditor berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Nilai sig sebesar 0,174 > 0,05 maka variabel eksternal auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu H5: eksternal auditor berpengaruh secara positif terhadap nilai perusahaan ditolak. Untuk variabel kontrol ukuran perusahaan (SIZE) memiliki nilai t sebesar 3,127 sehingga variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Nilai sig sebesar 0,03 < 0,05 sehingga variabel ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu dapat simpulkan bahwa dengan semakin besar dan meningkatnya ukuran perusahaan yang dinilai menggunakan asset maka akan mempengaruhi pula meningkatnya nilai perusahaan. Berdasarkan penjelasan tabel 4.12 uji t diatas maka dapat pula diambil kesimpulan untuk hasil uji hipotesis dan variabel kontrol. Berikut ringkasan uji hipotesis pada tabel 4.13.
Tabel 4.13 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Keterangan Nilai t Nilai sig Keputusan H1:Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 2,015 0,048 Diterima H2: Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 1,355 0,180 Ditolak H3: Komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 0.293 0,770 Ditolak H4: Proporsi komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai 2,036 0,046 Diterima perusahaan H5: Ekternal auditor berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 1,372 0,174 Ditolak Variabel kontrol berpengaruh terhadap nilai perusahaan 3,127 0,03 Diterima Sumber: Data Sekunder yang Diolah tahun 2014
Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate d i m e n s i o n 0 1
.645 a .416 .367 .429541 a. Predictors: (Constant), LnSIZE, INKOM1, KI, KM1, KA, EAUD b. Dependent Variable: LnPBV
Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -13.239 5.708
Unstandard ized Residual N 78 Normal Parameters a,b
Mean .0000000 Std. Deviation .41246672 Most Extreme Differences Absolute .074 Positive .065 Negative -.074 Kolmogorov-Smirnov Z .652 Asymp. Sig. (2-tailed) .788 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Coefficients a
Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 INKOM1 .817 1.224 KA .627 1.595 EAUD .620 1.612 KM1 .775 1.290 KI .688 1.453 LnSIZE .318 3.150 a. Dependent Variable: LnPBV
Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson d i m e n s i o n 0 1 .645 a .416 .367 .429541 1.967 a. Predictors: (Constant), LnSIZE, INKOM1, KI, KM1, KA, EAUD b. Dependent Variable: LnPBV
Runs Test
Unstandardized Residual Test Value a -.05174 Cases < Test Value 39 Cases >= Test Value 39 Total Cases 78 Number of Runs 38 Z -.456 Asymp. Sig. (2-tailed) .648 a. Median
Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.922 2.135