Anda di halaman 1dari 13

50 KATA MAKNA KONOTASI DAN DENOTASI

No KATA KONOTASI DENOTASI


1 Ringan tangan Suka memukul Tangan yang ringan
2 Lintah darat rentenier Lintah yang ada didarat
3 Bunga desa Gadis desa tercantik Tumbuhan yang indah
4 Peti es diam Peti yang berisi es
5 Gantung sepatu Pemain bolah yang sudah pensiun
6 Panjang tangan Suka pencuri Tanan yang panjang
7 Buah tangan Oleh-oleh
8 Tangan kanan Orang kepercayaan Tangan yang ada
disebelah kanan
9 Kabing hitam Orang yang di persalahkan Kambing yang berwarna
hitam
10 murah hati Orang yang baik
11 makan Memasukkan sesuatu ke
dalam mulut
12 panas ketegangan Cuaca yang terik
13 Makan garam Banyak pengalaman Garam yang dimakan
14 Kabar angin Kabar yang belum tentu
kejelasannya
15 Akal bulus Tipu muslihat
16 Anak emas Anak kesayangan
17 Bintang kelas Juara Kelas yang berhiaskan
bintang
18 Angkat kaki Kabar yang tentu kebenaran Kaki yang diangkat
19 Gigit jari kecewa Gigi yang sedang digigit
20 Gulung tikar rugi Tikar yang digulung
21 Kepala dingin Tenang atau penyabar
22 Kutu buku Orng suka yang membaca Kutu yang ada didalam
buku
23 Naik darah Orang yang suka membaca Tekanan darah yang naik
24 Kuli tinta wartawan
25 Banting tulang Bekerja keras
26 Lapang dada Menerima dengan tabah
27 Meja hijau pengadilan Meja yang berwarna hijau
28 Berhenti saja Berpendirian teguh
29 Tinggi hati Sombong Kepala yang besar
30 Sebatang kara Orang yang tidak punya saudara
31 Buah bibir Bahan pembicaraan
32 Berat hati Tidak tega
33 Tunas bangsa Generasi muda
34 Jeruji besi Penjara
35 Si jago merah Api Ayam jago yang berwarna
merah
36 Tikus kantor Koruptor Tikus yang ada didalam
kantor
37 Berat hati Tidak tega
38 Adu domba Memecah belah persatuan Domba yang sedang
berkelahi
39 Lupa diri Tidak sadar
40 gugur mati berjatuhan
41 Kupu-kupu malam Wanita pekerja seks komersial Kupu-kupu yang terbang
di malam hari
42 Bermain api Mempermainkan perasaan orang
43 Buaya darat Buaya yang hidup didarat playboy
44 Sembunyi tangan Tidak tanggung jawab Sembunyi yang
disembunyikan
45 Air mata buaya Air mata yang palsu
46 Tunas bangsa Generasi muda
47 Kepala tiga Berusia 30an
48 Darah biru Keturunan bangsawan
49 Lapang dada tabah
50 Campr tangan Ikut campur



















PUISI 5 KARYA SASTRAWAN INDONESIA

HUJAN BULAN JUNI
Oleh : Sapardi Djoko Damono

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu(1989)

















DALAM DIRIKU
Oleh : Sapardi Djoko Damono


Dalam diriku mengalir sungai panjang,
Darah namanya;
Dalam diriku menggenang telaga darah,
Sukma namanya;
Dalam diriku meriak gelombang sukma,
Hidup namanya!
Dan karena hidup itu indah,
Aku menangis sepuas-puasnya(1980)

















KELELAWAR
Pengarang: W.S Rendra

Kategori: W.S Rendra
Silau oleh sinar lampu lalulintas
Aku menunduk memandang sepatuku.
Aku gentayangan bagai kelelawar.
Tidak gembira, tidak sedih.
Terapung dalam waktu.
Ma, aku melihatmu di setiap ujung jalan.
Sungguh tidak menyangka
Begitu penuh kamu mengisi buku alamat batinku.

Sekarang aku kembali berjalan.

Apakah aku akan menelefon teman?
Apakah aku akan makan udang gapit di restoran?
Aku sebel terhadap cendikiawan yang menolak menjadi saksi.
Masalah sosial dipoles gincu menjadi fizika.
Sikap jiwa dianggap maya dibanding mobil berlapis baja.
Hanya kamu yang enak diajak bicara.

Kakiku melangkah melewati sampah-sampah.

Akan menulis sajak-sajak lagi.
Rasa berdaya tidak bisa mati begitu saja.
Ke sini, Ma, masuklah ke dalam saku bajuku.
Daya hidup menjadi kamu, menjadi harapan.



KITA ADALAH PEMILIK SAH REPUBLIK INI
Karya
Taufik Ismail

Tidak ada pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur

Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
Duli Tuanku ?
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus

Berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka
Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus.
1966



DOA
Karya
Taufiq Ismail


Tuhan kami
Telah nista kami dalam dosa bersama
Bertahun-tahun membangun kultus ini
Dalam pikiran yang ganda
Dan menutupi hati nurani

Ampunilah kami
Ampunilah
Amin

Tuhan kami
Telah terlalu mudah kami
Menggunakan AsmaMu
Bertahun di negeri ini
Semoga Kau rela menerima kembali
Kami dalam barisanMu

Ampunilah kami
Ampunilah
Amin








GRAFIK

DIAGRAM






















DIAGRAM

















TANJUK KENCANA
KRITIK ATAS KEBOHONGAN PUBLIK
Keresahan sejumlah tokoh agama mengawali tahun 2011 bukan tanpa alasan. Mereka
menyuarakan keresahan umat. Pamrihnya kepentingan publik.
Oleh karena itu, pertemuan para tokoh agama yang digagas Maarif Institute, Senin (10/1), itu
bermakna profetis. Di antaranya jauh dari muatan kepentingan politik praktis, kecuali sesuai
dengan fungsi kenabian agama-agama menyuarakan apa yang dirasakan umat. Dan, justru
dalam konteks fungsi itu, seruan mereka sah secara etis dan moral, sepantasnya mendapatkan
perhatian.
Seruan profetisnya jelas. Pemerintah melakukan kebohongan-kebohongan publik, menyitir
istilah Ahmad Syafii Maarif. Kekuasaan atas nama rakyat dikelola tidak terutama untuk
kebaikan bersama. Seruan itu terdengar sarkastis yang menggambarkan gentingnya keadaan.
Kebohongan tidak saja dilakukan eksekutif, tetapi juga yudikatif dan legislatiftiga lembaga
negara demokratis.
Peristiwa aktual-heboh pelantikan terdakwa kasus korupsi Wali Kota Tomohon Jefferson
Rumajar dan penanganan terdakwa kasus mafia pajak Gayus Tambunan sekadar dua contoh.
Legalitas pelantikan berbenturan dengan rasa keadilan publik. Kasus pelesir Gayus ke Bali,
Makau, dan entah ke mana lagi mungkin hanya aberration (penyimpangan) kasus raksasa
masalah mafia pajak.
Dua contoh di atas merupakan puncak gunung es sikap dasar (optio fundamentalis) tidak
jujur, tertutup praksis politis yang menafikan kebaikan bersama sebagai acuan berpolitik.
Media massa sudah nyinyir menyampaikan praksis kebohongan yang seolah-olah majal
berhadapan dengan kerasnya batu karang nafsu berkuasa.
Begitu liat-rakusnya kekuasaan sampai kebenaran yang menyangkut data pun dinafikan.
Kebohongan demi kebohongan dilakukan tanpa sadar sebagai bagian dari praksis kekuasaan
tidak prorakyat. Jati diri sosiologi praktis para tokoh agama adalah menyuarakan seruan
profetis, representasi keresahan dan keprihatinan umat. Kita tangkap dalam ranah itulah kritik
atas kebohongan publik para tokoh agama. Hendaknya disikapi sebagai seruan profetis,
seruan mengingatkan rakusnya kekuasaan, dan ajakan elite politik kembali kepada jati diri
sebagai pelayan masyarakat.
Kritik atas kebohongan niscaya disampaikan semata- mata karena rasa memiliki atas masa
depan negeri bangsa ini. Seruan mereka tidak dengan maksud mengajak berevolusi, tetapi
menyuarakan nurani etis-moralistis. Mereka pun tidak bermaksud membakar semangat
revolusioner, tetapi penyadaran bersama tentang gawatnya keadaan. Suara kenabian
mengajak laku otokritik, bersama-sama melakukan evaluasi dan refleksi. Bahwa kekuasaan
atas mandat rakyat perlu dikelola untuk bersama-sama maju.
Pluralitas Indonesia sebagai realitas yang sudah niscaya perlu terus dikembangkan,
dimanfaatkan sebagai sarana memajukan rakyat. Sekaligus menghentikan patgulipat
apologetis atas nama rakyat. Rakyat seharusnya menjadi titik pusat dan batu penjuru atas
praksis kekuasaan.
WACANA OPINI
OPINI DAN FAKTA DALAM WACANA BERITA
Pasuruan-HARIAN BANGSA

Kereta api Mutiara Timur jurusan Banyuwangi-Surabaya terguling di km 69 desa Kedung
Bako Rejoso kab Pasuruan pukul 04.04 pagi hari kemarin. Akibatnya, 5 penumpang dirawat
di RSUD DR. R. Soedarsono kota Pasuruan. Kecelakaan terjadi diduga karena ada rel KA
yang terputus.KA Mutiara Timur yang berangkat dari stasiun KA Banyuwangi pada pukul
22.30 Senin malam, membawa 8 gerbong. Yakni, 2 gerbong eksekutif, 5 gerbong bisnis dan 1
kereta makan. Dari 8 gerbong, sebanyak 5 gerbong keluar dari rel, dan terguling ke areal
persawahan. Bahkan, satu gerbong, yakni gerbong 8 terputus dari gerbong lainnya.
Tidak ada korban meninggal akibat kecelakaan kereta api yang membawa 286 penumpang
ini. Belasan penumpang sempat mendapat perawatan akibat luka-luka ringan, akibat terjepit
dan terinjak-injak.

Berdasarkan penuturan Ibnu, penumpang asal Jember, sebelum terguling, kereta api Mutiara
Timur memang sudah terasa banyak goyang. Goncangan makin tinggi ketika kereta mulai
masuk di desa Kedung Bako Rejoso.Bukan hanya bupati, Kapolwil Malang dengan
didampingi Kapolres Pasuruan, AKBP A. Yani, juga berada di lokasi kejadian pukul 07.00
pagi kemarin. sayangnya, Kapolwil enggan berkomentar terkait dengan kecelakaan tersebut.
Sedangkan, Kapolres Pasuruan mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui sebab
tergulingnya kereta api jurusan Banyuwangi-Surabaya tersebut. Hanya saja, kecelakaan
tersebut diduga akibat adanya rel kereta yang patah.

Menurut pengamatan kita di lapangan ada dugaan karena ada sambungan rel yang putus, dan
itu belum disambung secara sempurna. Akibatnya, gerbong 5 dan seterusnya, keluar dari rel
dan terguling. Bahkan, yang terakhir itu terpelanting putus 200 m dari rel, jelas Kapolres.
Untuk kepastian penyebabnya, lanjut Kapolres, pihak kepolisian akan melakukan koordinasi
dengan PT KAI untuk meneliti lebih jauh penyebab tergulingnya kereta api di Rejoso
tersebut.
Akibat kecelakaan tersebut, puluhan penumpang yang terluka dibawa ke Puskesmas Rejoso.
Untuk yang memerlukan perawatan lanjutan, dilarikan ke RSUD DR. R. Soedarsono. Hingga
kemarin siang, ada 10 penumpang yang tercatat di RSUD DR R. Soedarsono kota Pasuruan
yang dirawat. Namun 5 diantaranya sudah diperbolehkan pulang.Masih ada 5 orang yang
masih dirawat. Mereka adalah Suryatna, 53, Bandung, Muslimah, 38, Banyuwangi, Nanang,
Jember, Riswanto, 31, Jember dan Kadis Hariyono, 50, Jember.

Contoh-contoh opini:
Berdasarkan penuturan Ibnu, penumpang asal Jember, sebelum terguling, kereta api Mutiara
Timur memang sudah terasa banyak goyang. Goncangan makin tinggi ketika kereta mulai
masuk di desa Kedung Bako Rejoso.
Menurut pengamatan kita di lapangan ada dugaan karena ada sambungan
rel yang putus, dan itu belum disambung secara sempurna.



ARTIKEL ILMIAH

Dampak jika tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah
Masih banyak siswa SMP Negeri 9 Berau yang belum peduli terhadap kebersihan
lingkungan sekolah. Mereka masih saja membuang sampah sembarangan, padahal sudah
disediakan tong sampah. Kebanyakan mereka berfikir, jika membuang sampah sembarangan
di sekolah tidak dapat menimbulkan dampak yang begitu besar. Hal itu sangat salah.
Banyak sekali dampak yang ditimbulkan jika suatu lingkungan tidak terjaga kebersihannya.
Adapun dampak negatifnya antara lain :

Menimbulkan bencana banjir, seperti yang sering kita lihat di kota-kota besar. Hal ini
bisa saja terjadi di sekolah kita jika murid selalu membuang sampah sembarangan.
Sampah yang bertumpuk di selokan dapat menyumbat jalannya air di selokan tersebut
sehingga, saat hujan pun tiba, mungkin saja SMP kita menjadi banjir dan akhirnya
proses belajar-mengajar terhenti
Debu lantai yang jarang dibersihkan dapat menyebabkan murid batuk hingga sesak
nafas. Laci meja yang penuh dengan sampahpun dapat dijadikan nyamuk sebagai
tempat bersarangnnya. Apalagi jika nyamuk tersebut adalah nyamuk Aedes Aegypty
yang dapat menyebabkan seseorang mengidap penyakit demam berdarah
Sampah yang bertumpuk dapat menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga
mengganggu konsentrasi para murid hingga guru dalam proses belajar-mengajar.

Anda mungkin juga menyukai