Anda di halaman 1dari 23

Interaksi Sosial

Yurinda Mustika
Renawati
Analeesa Dwi Mardasari
Raras Hanindita
Putri Larasayu Kartini
Dita Kurniawati
Bayluhu Tuasikal
Nastria Cahyani
Definisi INTERAKSI SOSIAL
Maryati dan Suryawati (2003) menyatakan
bahwa, Interaksi sosial adalah kontak atau
hubungan timbal balik atau interstimulasi dan
respons antar individu, antar kelompok atau
antar individu dan kelompok
Murdiyatmoko dan Handayani (2004), Interaksi
sosial adalah hubungan antar manusia yang
menghasilkan suatu proses pengaruh
mempengaruhi yang menghasilkan hubungan
tetap dan pada akhirnya memungkinkan
pembentukan struktur sosial
INTERAKSI SOSIAL DALAM PERUSAHAAN
Manusia adalah makhluk sosial yang tergantung dengan
orang lain
Selain kemampuan akademis serta kekayaan teknis
interaksi sosial turut menentukan keberhasilan suatu
perusahaan
Hubungan terhadap sesama karyawan dan karyawan
dengan manajer puncak perlu adanya harmonisasi
sehingga produktifitas perusahaan meningkat

INTERAKSI SOSIAL DALAM MANUSIA
Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan
yang berupa tindakan yang
berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan
diterapkan di dalam masyarakat.
Di dalam kehidupan sehari hari tentunya manusia tidak
dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang
lainnya,ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun
kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar
pikiran.
ATURAN INTERAKSI SOSIAL
Dimensi Ruang
a. Jarak Intim
b. Jarak Pribadi
c. Jarak Sosial
d. Jarak Publik
Dimensi Waktu
Batasan toleransi waktu mempengaruhi interaksi sosial
Dimensi Situasi
Penafsiran seseorang sebelum memberikan reaksi yang dibuat individu
maupun masyarakat
SYARAT-SYARAT INTERAKSI SOSIAL
Berdasarkan pendapat menurut Soerjono Sukanto, interaksi sosial
dapat berlangsung jika memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu:
Kontak sosial
Adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan
awal terjadinya interaksi sosial, dan masing-masing pihak saling
bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan
secara fisik.

Komunikasi
Komunikasi adalah adanya tanggapan atau reaksi seseorang terhadap
suatu tindakan tertentu dari orang lain. Dalam hal ini komunikasi terjadi
setelah adanya kontak social
ADANYA KONTAK SOSIAL
Berdasarkan proses berlangsungnya, kontak sosial dapat
dibedakan menjadi dua yakni :
Kontak primer, terjadi secara langsung bertatapan muka,
baik melalui persentuhan fisik maupun tidak, misalnya
berjabat tangan, berbicara, bahasa isyarat, tersenyum.

Kontak sekunder, terjadi secara tidak langsung
menggunakan media tertentu, misalnya melalui TV,
telepon, danlain-lain.

ADANYA KONTAK SOSIAL (LANJUTAN)
Berdasarkan jumlah individu yang terlibat di dalamnya,
kontak sosial dapat dibedakan:
Kontak antar individu. Contohnya: kontak antara guru
dengan guru, antara penjual dengan pembeli, dan lain-lain.
Kontak antar kelompok. Contohnya pertandingan sepak
bola yang mempertemukan dua tim sepak bola,
pertandingan voli, perlombaan cerdas cermat, dan lain-lain.
Kontak antara individu dengan kelompok. Contohnya guru
sedang mengajar murid-muridnya, penceramah dengan
peserta seminar, dan lain-lain.

KONTAK SOSIAL POSITIF DAN NEGATIF
Kontak sosial dapat bersifat positif atau
negatif.
Kontak sosial positif mengarah pada suatu
kerja sama, sedangkan kontak sosial negatif
mengarah pada suatu pertentangan atau
konflik.

BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial
dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu :
1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada
bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti :
Kerja sama
Akomodasi
Asimilasi
Akulturasi
2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada
bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti :
Persaingan
Kontravensi
Konflik
KERJA SAMA
Merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok dan proses utama.
Pelaksanaan kerja sama, ada lima bentuk kerja sama, yaitu:
1) Kerukunan
2) Bargaining
3) Ko-optasi (Co-optation)
4) Koalisi (Coalition)
5) Joint-Venture
AKOMODASI
Istilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti yaitu untuk menunjuk pada
suatu keadaan dan untuk menunjuk pada suatu proses. Akomodasi
yang menunjuk pada suatu keadaan, berarti adanya suatu keseimbangan
(equilibrium) dalam interaksi antara orang-peorangan atau kelompok-
kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma- norma sosial dan nilai-
nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat.

TUJUAN, BENTUK DAN HASIL
AKOMODASI
Tujuan :
a) Untuk mengurangi pertentangan
b) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu
c) Memungkinkan terjadinya kerja sama
d) Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang
terpisah
TUJUAN, BENTUK DAN HASIL
AKOMODASI
Bentuk :
a) Coercion
b) Compromise
c) Arbitration
d) Mediation hampir menyerupai arbitration
e) Conciliation
f) Toleration
g) Stalemate
h) Adjudication
Hasil Akomodasi :
a) Akomodasi, dan integrasi masyarakat, telah berbuat banyak untuk
menghindari masyarakat dari benih-benih perentangan latent yang akan
melahirkan pertentangan baru.
b) Menekan oposisi. Seringkali suatu persaingan dilaksanakan demi
keuntungan suatu kelompok tertentu demi kerugian pihak lain.
c) Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda.

d) Perubahan lembaga-lembaga kemasyarakatan agar sesuai
dengan keadaan baru atau keadaan yang berubah.
e) Perubahan-perubahan dalam kedudukan.

f) Akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi.

TUJUAN, BENTUK DAN HASIL
AKOMODASI
ASIMILASI
Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai
dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang
terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan
juga meliputi usaha- usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan
proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan
dan tujuan-tujuan bersama. Terjadinya asimilasi dapat mudah dapat pula
sukar.
Proses asimilasi timbul bila ada:
1) Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya.
2) Orang perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara
langsung dan intensif untuk waktu yang lama.
3) Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut
masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.
PERSAINGAN
Adalah suatu proses social, di mana individu atau kelompok-kelompok
manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui
bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi
pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia)
dengan cara menarik
perhatian public atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa
mempergunakan ancaman atau kekerasan
KONTRAVENSI
Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses social yang
berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian.
Bentuk-bentuk kontravensi menurut Leopold von Wiese, dan Howard
Becker, ada 5, yaitu :
a) Umum
b) Sederhana
c) Rahasia
d) Intensif
e) Taktis


KONFLIK
Konflik atau pertikaian adalah suatu proses social di mana individu atau kelompok
berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan
ancaman atau kekerasan.
Peyebab terjadinya pertentangan, yaitu :

1) Perbedaan individu-individu

2) Perbedaan kebudayaan

3) Perbedaan kepentingan

4) Perbedaan sosial

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG
INTERAKSI SOSIAL
IMITASI : yaitu suatu proses belajar dengan cara meniru atau
mengikuti perilaku orang lain.
Imitasi dapat bersifat positif, artinya imitasi tersebut mendorong
seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang
berlaku. Misalnya, seorang anak mencontoh perilaku orang dewasa
yang bersikap sopan santun.
Namun imitasi juga dapat berpengaruh negatif, apabila yang
dicontoh adalah perilaku-perilaku yang menyimpang. Misalnya, anak
yang terus-menerus mengikuti dan meniru kehendak orang lain,
sehingga tidak dapat mengembangkan daya kreatifitasnya sendiri.
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG
INTERAKSI SOSIAL
SUGESTI : yaitu cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh
seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang
tersebut mengikuti pandangan / pengaruh orang tersebut tanpa berpikir
panjang.
Sugesti terjadi karena pihak yang menerima anjuran itu tergugah secara
emosional dan biasanya emosi ini menghambat daya pikir rasionalnya.
Beberapa hal yang menyebabkan orang mudah menerima sugesti orang
lain, yaitu :
1. Sugeati karena daya pikir kritisnya dihambat
2. Sugesti karena kemampuan berfikir terpecah belah
3. Sugesti yang memberikan orang yang mempunyai otorita (kesukaan)
4. Sugesti karena mayoritas
5. Sugesti karena adanya pendapat yang searah yang mendahuluinya.
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG
INTERAKSI SOSIAL
IDENTIFIKASI : yaitu suatu dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan
orang lain.
Proses identifikasi tidak hanya melalui serangkaian proses peniruan pola
perilaku saja, akan tetapi juga melalui proses kejiwaan yang sangat dalam.
Identifikasi dilakukan oleh seseorang kepada orang lain yang dianggap ideal
dalam suatu segi. Oleh karena itu dalam proses ini selalu ada tokoh yang
diidolakan.
MOTIVASI : yaitu merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulasi
yang diberikan individu kepada individu lainnya sedemikian rupa, sehingga
orang lain yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa
yang dimotivasikan yaitu secara kritis, rasional dan penuh rasa
bertanggungjawab.
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG
INTERAKSI SOSIAL
SIMPATI : yaitu suatu proses seseorang merasa tertarik terhadap pihak
lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita
orang lain.
Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting.
Simpati akan berlangsung apabila terdapat pengertian pada kedua
belah pihak.
Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan persahabatan, hubungan
bertetangga, atau hubungan pekerjaan.
Seseorang merasa simpati dari pada orang lain karena sikap,
penampilan, wibawa, atau perbuatannya. Misalnya mengucapkan selamat
ulang tahun pada hari ulang tahu merupakan wujud rasa simpati
seseorang.

Anda mungkin juga menyukai