Anda di halaman 1dari 15

1

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa , karena
berkat rahmat beliau kami dapat menyelesaiakn makalah konsep Kebidanan yang
berjudul Teori Ela Joy Lehrman, Teori Ernestine, Teori Jean Ball yang dimana
pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas pada mata kuliah
Konsep Kebidanan.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna namun berkat
bantuan, bimbingan dan arahan dari bapak/Ibu Dosen, makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Kami berharap makalah ini dapat menjadi
inspirasi yang dapat menambah wawasan serta dapat membantu proses pembuatan
makalah bagi generasi selanjutnya.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya penulis mendapat
bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Untuk rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada:
1. Bapak I Dewa Nyoman Wiratmaja, S.E, MM, Ak Selaku Ketua
STIKES
2. Ibu Dewa Ayu Ari Kusumayuni, S.SiT Selaku Kaprodi
Kebidanan
3. Ibu Kadek Sri Ariyanti, S.SiT Selaku Dosen Pengampu
4. Kepada semua angota keluarga yang tidak henti-hentinya
memberikan doa kepada penulis.
5. Kepada semua teman-teman yang telah ikut membantu dalam hal-
hal lainnya.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan Kritik dan Saran yang bersifat
membangun dari para pembaca demi kesempurnan makalah ini


Penulis,
2



27 September 2014

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... 1
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 3
B. Tujuan .................................................................................................... 4
C. Manfaat .................................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Ela Joy Lehrman .......................................................................... 5
B. Teori Ernestine ...................................................................................... 7
C. Teori Jean Ball ...................................................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 14
B. Saran ..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 15






3




BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum teori dan konsep adalah hal yang sangat berkaitan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam pelayanan kebidanan, teori-teori yang
digunakan dalam praktik kebidanan berasal dari konsepsual model kebidanan.
Teori atau konsep sejatinya adalah penjelasan dari suatu kejadian dan
fenomena. Proses penjelasan ini memerlukan pemikiran yang dalam.
Konsep atau teori adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau
objek yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena social
yang menarik perhatiannya.
Konsepsual model merupakan gambaran abstrak suatu ide yang menjadi
dasar suatu disiplin ilmu. Konsepsual model dapat memberikan gambaran
abstrak atau ide yang mendasari disiplin ilmu dan kemudian diterapkan sesuai
dengan bidang masing-masing.
Salah satu konsep atau teori tersebut adalah Teori Ela Joe Lehrman, Teori
Ernestine, dan Teori Jean Ball.
Teori Ela Joe Lehrman ini menginginkan agar bidan dapat melihat semua
aspek praktek kebidanan dalam memberikan asuhan pada wanita hamil dan
memberikan pertolongan pada persalinan, teori ini juga menjelaskan perbedaan
antara pengalaman seorang wanita dengan kemampuan bidan untuk
mengaplikasikan konsep kebidanan dalam praktek.
Ernestine Wiedenbach adalah seorang nurse-midwife yang juga teoris
dibidang keperawatan. Ia berkualifikasi sebagai perawat pada tahun 1925, dan
menjadi nurse-midwife pada tahun 1946. Salah satu karya besarnya adalah
kolaborasi dengan filsuf Dickoff dan James tahun 1960 (Dickoff et al., 1992 a
dan b) Ketika ia menjadi mahasiswa di Yale University School of Nursing.
4

Jean Ball adalah seorang midwife dari british yang telah melakukan
risetnya secara intensif terhadap kebutuhan wanita pada masa post natal, dan
konsekuensinya bagi wanita yang mendapat asuhan dari berbagai unit
pelayanan. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis akan memberikan
penjelasan mengenai teori-teori tersebut. Diharapkan makalah ini memberikan
informasi dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui lebih dalam tentang Teori Ela Joe Lehrman, Teori
Ernestin, dan Teori Jean Ball
2. Untuk memahami konsep-konsep model kebidanan menurut Teori Ela Joe
Lehrman, Teori Ernestin, dan Teori Jean Ball
3. Untuk memahami tahap-tahap mencapai tujuan dari asuhan kebidanan
tersebut

C. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Diharapkan pembacanya, khususnya calon bidan dapat mengetahui tentang
teori dari Ela Joe Lehrman, Ernestine, Jean Ball.
2. Diharapkan pembacanya, khususnya calon bidan dapat mengaplikasikan dan
menerapkan teori dari Ela Joe Lehrman, Ernestine, Jean Ball





5




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Ela Joy Lehrman
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lehrman, Lehrman
melihat semakin luasnya tugas yang dibebankan pada bidan. Dalam teori ini
Lehrman menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktik,
memberikan asuhan pada wanita hamil dan memberikan pertolongan pada
persalinan. Macintyre (1980) dalam observasinya menemukan perbedaan
antara rhetoric resmi antara nilai asuhan antenatal dan corak asuhan yang
impersonal yang dialami seorang ibu di klinik spesialis. Lehrman
mengidentifikasikan konsep yang menggaris bawahi asuhan antenatal yang
akan diberikan.
Lehrman dan koleganya ingin menjelaskan perbedaan antara pengalaman
seorang wanita dengan kemampuan bidan. Lehrman mempelajari pelayanan
yang diberikan oleh bidan di klinik yang dipimpin oleh bidan di amerika.
Lehrman menemukan adanya delapan konsep dari falsafah yang menggaris
bawahi pelayanan antenatal yang diberikan oleh bidan di amerika yaitu :
1. Asuhan yang berkesinambungan (Continuity Care)
2. Asuhan yang berpusat pada keluarga (Family Centered Care)
3. Penyuluhan dan konseling sebagai bagian dari asuhan
4. Asuhan yang bersifat non intervensi
5. Fleksibel / keluwesan dalam memberikan asuhan
6. Asuhan yang partisipatif
7. Pembelaan / advokasi klien
8. Waktu
6

Lehrman memberikan teknik kepada bidan tentang asuhan partisipatif
kepada kliennya yaitu bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian, evaluasi
dan perencanaan. Asuhan yang partisipatif dalam konteks pelayanan kebidanan
di UK dibahaskan sebagai pilihan dan control dari si wanita dan dilayani
(Choise and Control on The Part of The Woman). Hal ini dimaksudkan sebagai
pengkajian dan merencanakan program asuhan yang dilakukan bersama si
penerima dan si pemberi asuhan.
1. Asuhan partisipatif :
a. Bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi
b. Pasien atau klien ikut bertanggung jawab atau ambil bagian dalam
pelayanan antenatal
c. Dalam pemeriksaan fisik, misalnya : klien ikut melakukan palpasi pada
tempat tertentu atau ikut mendengarkan detak jantung.
Morten dkk, (1991) mengidentifikasikan tiga komponen tambahan
disamping kedelapan konsep yang dikemukakan oleh Lehrman. Ketiga
komponen tambahan yang dimaksud yaitu :
1. Teknik Terapeutik
Teknik terapeutik dijelaskan sebagai proses komunikasi yang
menguntungkan atau mendorong pertumbuhan dan penyembuhan, hal ini di
ukur dengan indicator :
a. Mendengarkan secara aktif
b. Menyelidikkan / Mengkaji
c. Klarifikasi
d. Humor
e. Sikap tidak menuduh/menghakimi
f. Mendorong
g. Fasilitas/mempermudah
h. Memberikan permisi/ijin
2. Pemberdayaan (End Powerment)
7

Pemberdayaan adalah suatu proses memberikan power kekuatan dan
penguata. Bidan melalui penampilan dan pendekatannya akan meningkatkan
energy dan sumber dari dalam diri klien. Indikatornya antara lain :
a. Penguatan/penegasan (affirmation)
b. Memvalidasi
c. Meyakinkan kembali
d. Dukungan (support)
3. Hubungan dengan seksama (lateral relationship)
Menjalin hubungan yang baik dengan klien, bersikap terbuka, sejalan
dengan klien sehingga bidan dan kliennya nampak akrab. Misalnya sikap
empati atau berbagi pengalaman.
Teori Ela Joe Lehrman dan Morten merupakan teori yang mengharapkan
bidan dapat melihat semua aspek dalam memberikan asuhan pada ibu hamil
dan bersalin.
B. Teori Ernestine
Sebelum menjadi nurse-midwife, Ernestine Wiedenbach adalah seorang
perawat yang telah bekerja selama 20 tahun. Ia berkualitifikasi sebagai perawat
pada tahun 1925. Kemudian ia menyelesaikan kualifikasi nurse-midwife pada
tahun 1946. Salah satu karya besarnya adalah kolaborasi dengan filsuf Dickoff
dan James tahun 1960 (Dickoff et al., 1992 a and b) pada tahun 1958 Ernestine
menulis buku Family Centered Martenity Nursing. Secara kebetulan pada
saat yang bersamaan Margaret Myles juga menulis dan merefisi bukunya
dengan versi inggris. Walaupun Wiedenbach pernah lama menjadi perawat
tetapi bukunya ini ditulis waktu dia bekerja di bidang kebidanan. Dan teori dari
Wiedenbach menemukan 5 konsep dari realitas keperawatan yaitu:
1. Agent : bidan atau perawat
2. Penerima : wanita, keluarga dan masyarakat
3. Tujuan / Goal : tujuan dari pelayanan
4. Alat : metode untuk mencapai tujuan
5. Kerangka : sosial dan lingkugan organisasi dan professional.

8







Falsafah Tujuan


Bidan
Agent

Seni Praktek


Identitas, Pelayanan
Kebutuhan Validasi, Koordinasi Tujuan
u/ ditolong Memenuhi
Penerima Alat : Bidan kebutuhan
Akan
pertolongan

Model praktek kebidanan/keperawatan dari Weidenbach (1967) yaitu :
1. The Aigents Midwife
Bidan menjadi agent / perantara bagi klien dalam mencapai tujuan.
Model ini menekankan perlunya mempertimbangkan keyakinan / filosofi
individual bidan atau teman sejawat / kolega dalam memberikan asuhan.
Filosofi Wiedenbach tentang asuhan kebidanan ditunjukkan dalam
uraiannya mengenai tujuan pokok maternity-nursing yang tidak hanya
memenuhi kebutuhan ibu dan bayi namun meluas hingga pemenuhan
kebutuhan ibu dan ayah dalam mengembangkan kekuatan dari dalam
9

dengan penuh percaya diri dalam rangka mempersiapkan dan mencapai
peran mereka sebagai orang tua.
4 elemen dalam clinical nursing yaitu : filosofi, tujuan, praktik dan
seni. (Raligh, 1989 dan Wiedenbach, 1964). Selin itu juga dikemukakan 3
point dasar dalam filosofi keperawatan / kebidanan yaitu :
a. Menghargai atas kehidupan yang telah diberikan.
b. Menghargai sebuah kehormatan, suatu yang berharga, otonmi dan
individualisme pada setiap orang.
c. Resolusi dalam menerapkan dinamisasi terhadap orang lain (Raleigh,
1989).
Filosofi yang dikemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi yang
segera, untuk mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan
hidup untuk persiapan menjadi orang tua.
2. The Recipient.
Penerima asuhan adalah wanita dalam masa reproduksi, keluarganya
dan masyarakat yang karena suatu hal tidak dapat memenuhi kebutuhannya.
Kebutuhan muncul karena adanya kondisi tertentu misalnya : kehamilan,
persalinan, nifas dan sebagainya. Recipient menurut Wiedenbach adalah
individu yang mampu menentukan kebutuhannya akan bantuan (a need for
help). Bidan/perawat perlu melakukan tindakan / intervensi hanya bila
terdapat kendala yang menyebabkan mereka tidak dapat memenuhi
kebutuhan secara memuaskan.
3. The Goal / Purpose
Konsep Wiedenbach tujuan akhir dari perawatan sebuah ukuran atau
tindakan yang diperlukan dan di inginkan seseorang dan berpotensi untuk
merubah atau memperpanjang kemampuan seseorang tersebut untuk
mengatasi keterbatasan (Danko et al., 1989 cite Wiedenbachs (1964)).
Disadari bahwa kebutuhan masing-masing individu perlu diketahui
sebelum menemukan Goal. Bila sudah diketahui kebutuhan ini, maka dapat
yang diperkirakan goal yang akan dicapai dengan mempertimbangkan
tingkah laku fisik, emosional atau fisiologis yang berbeda dari kebutuhan
10

yang biasanya diseuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu
dengan memperhatikan tingkah laku fisik, emosional atau fisiologikal.
4. The Means
Untuk mencapai tujuan dari asuhan kebidanan Wiedenbach menentukan
beberapa tahap yaitu :
a. Identifikasi kebutuhan klien
b. Ministrastion yaitu memberikan dukungan dalam pencarian pertolongan
yang dibutuhkan.
c. Validation yaitu bantuan yang diberikan sugguh merupakan bantuan
yang dibutuhkan oleh klien.
d. Co-ordination adalah ketenagaan yang direncanakan untuk memberikan
bantuan.
Dalam pencapaian tujuan ini seorang bidan memerlukan pengetahuan,
keadilan dan keterampilan. Metode untuk mencapai tujuan asuhan
kebidanan ada 4 tahapan :
1) Identifikasi kebutuhan klien, memerlukan keterampilan dan ide.
2) Memberikan dukungan dalam mencapai pertolongan yang dibutuhkan.
3) Memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan.
4) Mengkoordinasi tenaga yang ada untuk memberikan bantuan.

C. Teori Jean Ball
Jean Ball adalah seorang midwife dari British yang telah melakukan
risetnya secara intensif terhadap kebutuhan wanita pada masa post natal, dan
konsekuensinya bagi wanita yang mendapat asuhan dari berbagai unit
pelayanan. Dalam bukunya Reaction to Motherhood (1987) Ia menjelaskan
tujuan asuhan post natal yang sekaligus juga menjadi filosofi Jean Ball tentang
post natal care sebagai berikut : Membantu seorang wanita agar berhasil
menjadi ibu,dan keberhasilan ini tidak hanya melibatkan proses fisiologi saja
tapi juga psikologis dan emosional yang memotivasi keinginan untuk menjadi
orang tua serta pencapaiannya.
Ia menyatakan bahwa dalam praktik diberbagai institusi, jenis pelayanan
yang diberikan mungkin lebih dekat ke model obstetric/medical dimana interst
11

terhadap post natal care minimal, karena kelahiran sudah tercapai. Bila
menggunakan pendekatan midwife, maka kehamilan dan post natal di anggap
sebagai saat adopsi terhadap peran baru yaitu menjadi ibu. Ball
mengungkapkan hipotesisnya Respon emosional terhadap perubahan setelah
melahirkan akan dipengaruhi oleh personality/kepribadian dan dukungan yang
di terima dari system support keluarga dan sosial. Cara asuhan yang diberikan
oleh bidan selama post natal akan mempengaruhi proses emosional wanita
terhadap perubahan setelah kelahiran.
Kesejahteraan wanita setelah melahirkan sangat bergantung pada
personality atau kepribadian wanita itu sendiri, support system dukungan
pribadi dan support yang diberikan oleh pelayanan maternitas. Ball
mengemukakan teori kursi goyang/deck chair dimana :
1. Dasar kursi dibentuk oleh pelayanan kebidanan yang berpijak pada
pandangan masyarakat tentang keluarga.
2. Topangan kanan kiri adalah kepribadian wanita, pengalaman hidup.
3. Topangan tengah (yang menyangga kursi dari belakang kanan-kiri) adalah
keluarga dan support system.
4. Tempat duduk menggambarkan kesejahteraan maternal, yang tergantung
pada efektifitas elemen-elemen sebagai berikut :
a. Jika deck chair tidak ditegakkan dengan benar, maka ia akan kolaps/jatuh
saat diduduki
b. Jika kursi tidak diletakkan pada lantai yang kuat maka kursi akan jatuh
c. Jika bagian-bagiannya tidak cocok satu sama lain mungkin dapat saja
menjaga, namun yang menduduki merasa tidak nyaman dan mengalami
ketegangan.
Keseimbangan emosional seorang wanita sangat penting tergantung pada
ketiga elemen tersebut diatas.




12







Faktor yang mempengaruhi kesejahteraan emosionalmaternal
(JEAN BALL)
Faktor Pendukung/Kontribusi
Nasehat yang
Low self image Kurang tidur selama di RS Menimbulkan
konflik












Tingkat
kecemasan
Persepsi terhadap
support keluarga pada
post partum hr 1-6
Lingkunga
n ruangan
post natal
(7hari
pertama)
Penilaian ibu
terhadap
perkembangan
bayi
Kepercay
aan diri
ibu
Kesejahteraan
emosional ibu
Self image ibu
terhadap menyusui
pada 7 hari pertama
Support pilihan
menyusui
13





Semakin banyak factor yang dinilai baik, semakin tinggi tingkat
kesejahteraan nasional, demikian pula sebaliknya. Namun karena factor-faktor
tersebut saling berinteraksi, maka penilaian yang buruk pada
Gambar : The deck chair theory of Maternal Emotional Well Being (Jean
Ball)





3
2
4



Keterangan :
1. Pelayanan Kebidanan
2. Kepribadian Wanita
3. Support System
Lingkungan
yang fleksibel &
supportif
Perencanaan
asuhan secara
individual
Kala IV
persalinan
1)Peristiwa
kehidupan
2)Perubahan
rutinitas
ruangan post
natal
Kepuasan
menjadi ibu
1
14

4. Kesejahteraan Emosional Wanita



BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teori Ela Joy Lehrman lebih menekankan pada asuhan partisipatif kepada
kliennya yaitu bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian, evaluasi dan
perencanaan.
Teori Ernestine lebih menekankan pada hubungan dari komponen-
komponen asuhan kebidanan dalam pemberian asuhan kebidanan.
Teori Jean Ball lebih menekankan pada teori kursi goyang yaitu
pencapaian peran ibu sangat ditentukan oleh komponen-komponen : seperti
pandangan masyarakat tentang asuhan, pengalaman hidup, keluarga,
kesejahteraan emosional.

B. SARAN
Bagi pembaca khususnya mahasiswi jurusan kebidanan yang baru
mengenal teori ini agar dapat memahami isi dari teori ini karena dapat berguna
kedepannya bagi kita sebagai bidan kedepannya.
Bagi institusi kesehatan khususnya prodi kebidanan supaya lebih
memperhatikan proses perkuliahan agar mahasiswa mampu memahami dan
menerapkan teori-teori kebidanan, sehingga terciptalah lulusan yang
mempunyai intelektual yang tinggi.
Bagi rumah sakit,puskesmas atau lahan praktek lainnya agar lebih
meningkatkan fasilitas dan kualitas dalam memberikan ilmu mengenai praktek-
15

praktek kebidanan yang mengacu pada teori-teori kebidanan yang ada sehingga
terciptanya calon tenaga kerja yang handal.




DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Teori Jean Ball. Diambil dari:
Http://ayysuryazee.blogspot.com/201/11/teori-jean-ball.html.diakses Tanggal 25
September 2014 Pukul 11.30
Armini. 2012. Teori dan Konseptual Asuhan Kebidanan. Diambil dari:
Http://Midwifescience.wordpress.com diakses Tanggal 26 September 2014 Pukul
13.50
Purwandari Atik. Konsep Kebidanan Sejarah dan Profesionalisme.
Purwoastuti Endang, Elisabeth Siwi Walyani. 2014. Konsep Kebidanan.
Yogyakarta: PUSTAKABARUPRESS.
Estiwidani Dwana, Dkk. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Hidayat Asri, Mufdilah. 2009. Catatan Kuliah Konsep Kebidanan Plus Materi
Bidan Delima. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press

Anda mungkin juga menyukai