Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN
Retina merupakan merupakan membran tipis yang terdiri atas saraf
sensorik pengi!atan dan serat saraf optik. Retina atau seaput "aa merupakan
bagian mata yang mengandung reseptor yang menerima rangsangan #a!aya.
Retina merupakan suatu struktur yang sangat terorganisir$ yang terdiri dari
apisan%apisan badan se dan prosesus sinaptik. Retina membentang ke anterior
!ampir se"au! korpus siiaris dan berak!ir pada ora serata dengan tepi yang tidak
rata. Pengoa!an &isua retina diuraikan oe! otak dan persepsi 'arna$ kontras$
kedaaman dan bentuk berangsung di korteks.
(1$)$*+
Retina merupakan "aringan neurosensoris yang terbentuk dari
perpan"angan sistem syaraf pusat se"ak embriogenesis. Retina berfungsi untuk
menguba! energi #a!aya men"adi impus istrik yang kompeks yang kemudian
ditransmisikan meaui saraf optik$ optik k!iasma dan traktus &isua menu"u
korteks oksipita se!ingga meng!asikan persepsi &isua.
(*+
Istia! ,abasio retina- (retina deta#!ment+ menandakan pemisa!an retina
sensorik dari epite pigmen retina yaitu fotoreseptor dan apisan "aringan bagian
daam$ dari epite pigmen retina di ba'a!nya. Lepasnya retina dapat ter"adi
akibat eksudasi$ tarikan dan terdapatnya robekan pada retina. .oe! karena itu
abasio retina dikasifikasikan men"adi * "enis yaitu abasio regmatogenosa$ yaitu
abasio retina regmatogenosa$ epite retina traksi (tarikan+ dan abasio retina
eksudatif.
()+
Apabia karena suatu sebab ter"adi gerakan pada badan ka#a maka akan
ter"adi tarikan yang menyebabkan robekan retina. /ering abasio retina
di!ubungkan dengan trauma dan miopia. Abasio pada kedua mata biasanya
terdapat kira%kira *01 penderita abasio retina. Lepasnya retina atau se keru#ut
dan batang dari koroid atau se pigmen epite akan mengakibatkan gangguan
1
nutrisi dari pembuu! dara! koroid yang bia berangsung ama akan
mengakibatkan gangguan pengei!atan yang menetap.
(*$2+
). EPIDE3I4L45I
Istia! ,abasio retina- (retina deta#!ment+ menandakan pemisa!an retina
sensorik dari epite pigmen retina yaitu fotoreseptor dan apisan "aringan bagian
daam$ dari epite pigmen retina di ba'a!nya. 6erdapat tiga "enis utama7 abasio
regmatogenosa$ yaitu abasio retina regmatogenosa$ epite retina traksi (tarikan+
dan abasio retina eksudatif.
()+
Insiden abasio retina di Amerika /erikat adaa! 1718.000 popuasi dengan
pre&aensi 0$*1. /umber ain menyatakan ba!'a insiden abasio retina di
Amerika /erikat adaa! 1)$87 100.000 kasus perta!un atau sekitar )9.000 kasus
perta!un. /e#ara internasiona$ faktor penyebab abasio retina terbanyak adaa!
miopia yang tinggi (ebi! besar dari 8 atau : dioptri+ meningkatkan risiko dari
suatu abasio retina 20%801$ operasi katarak (afakia$ pseudofakia+ *0%201 dan
trauma okuer 10%)01. Abasio retina ebi! banyak ter"adi pada usia 20%;0 ta!un$
tetapi bisa ter"adi pada anak%anak dan rema"a ebi! banyak karena trauma.
(*+
2
BAB II
6IN<AUAN PU/6A=A
).1 ANA643I
Retina merupakan membran tipis$ !aus$ tidak ber'arna dan tembus
pandang yang terdiri atas saraf sensorik pengi!atan dan serat saraf optik. Retina
adaa! suatu apisan daam yang tembus #a!aya dari boa mata dan meapisi )>*
dinding poterior boa mata. Retina merupakan "aringan saraf mata yang dibagian
uarnya ber!ubungan erat dengan koroid. ?ang teri!at mera! pada fundus adaa!
'arna koroid. =oroid memberi nutrisi pada retina uar atau se keru#ut dan se
batang. Bagian koroid yang memegang peranan penting daam metaboisme
retina adaa! membran bru#! dan se epite pigmen. Bagian depan apisan retina
ini meekat erat dengan koroids yang disebut ora serata. Bagian beakang retina
terdapat ner&us optikus.
(1$*+
5ambar 1
Anatomi Retina
3
Pada ke!idupam embrio$ dari optic vesicle terbentuk optic cup$ dimana
apisan uar membentuk apisan epite pigmen dan apisan daam membentuk
apisan daam ainnya. Diantara kedua apisan ini terdapat #ea! potensia. Bia
ter"adi robekan di retina$ maka #airan badan ka#a akan meaui robekan ini$
masuk ke daam #ea! potensia dan meepaskan episan batang dan keru#ut dari
apisan epite pigmen$ maka ter"adia! abasio retina. .
(*+

@askuarisasi dari koroid kapiaris untuk 1>* apisan sebea! uar$
sedangkan )>* apisan daam dari a.retina #entrais. Ao&ea #entrais !anya
mendapat &askuarisasi dari koroid kapiaris$ se!ingga daera! ini muda! rusak
"ika ter"adi abasio retina. Retina terbagi atas * apis utama yang membuat sinap
saraf sensibe retina$ yaitu se keru#ut dan batang$ se bipoar dan se gangion.
(1+
Retina men"aar ke depan dan makin ke depan$ apisannya beruba! makin
tipis dan berak!ir di ora serata$ dimana !anya didapatkan satu apisan nukear.
3akin ke perifer makin banyak se batang daripada keru#ut. Pada aksis mata
yang memotong retina terdapat makua utea. Ditenga!%tenga!nya terdapat
ekukan dari fo&ea sentrais seoa!%oa! ada #a!aya yang disebut refeks fo&ea.
Besar makua utea 1%) mm. Daera! ini daya pengi!atannya paing ta"am$
terutama di fo&ea sentrais. /truktur makua utea
(*+
7
1. 6idak ada serat saraf
). /e%se gangion sangat banyak di pinggir%pinggirnya$ tetapi di makua
sendiri tidak ada
*. Lebi! banyak se keru#ut daripada se batang dan tea! bermodifikasi
men"adi tipis%tipis. Di fo&ea sentrais !anya terdapat se keru#ut
Nasa dari makua utea$ kira%kira pada "arak ) diameter papi terdapat
papia ner&i optisi$ yaitu tempat dimana N II menembus skera. Papi ini !anya
terdiri dari serabut saraf tidak mengandung se batang dan se keru#ut. Bentuk
papi on"ong$ berbatas tegas dan pinggirnya ebi! tinggi dari retina di sekitarnya.
Bagian tenga!nya terdapat ekukan yang agak pu#at$ besarnya 1>* diameter papi
yang disebut eBka&asi fisioogis. Dari tempat inia! keuar arteri dan &ena sentra
4
yang kemudian ber#abang%#abang ke tempora dan ke nasa "uga ke atas dan ke
ba'a!. Arteri diameternya ebi! ke#i$ dengan perbandingan a7& C )7* dan
'arnanya ebi! mera!$ bentuknya ebi! urus$ ditenga!nya terdapat refeks
#a!aya. @ena ebi! besar$ 'arana ebi! tua$ bentuk ebi! berkeok%keok.
(*+
Retina terdiri dari ma#am%ma#am "aringan$ "aringan saraf dan "aringan
pengoko! yang terdiri dari serat%serat 3uer$ membran imitan interna dan
eksterna serta se%se gia. Retina merupakan "aringan saraf dengan 10 apisan
yang terdiri atas ) keompok yaitu apisan sensorik (membran imitan interna$
apisan serabut se saraf$ apisan se gangion$ peksiform daam$ apisan nukeus
daam$ peksiform uar$ apisan nukeus uara$ membran imitan uar$ apisan
batang dan keru#ut+ dan apisan epite pigmen. 6erdapat 10 apisan yang dapat
teri!at se#ara !istoogik$ yaitu dari uar ke daam
(*$8+
7
1. Pigmen epite retina (RPE+ 7 terbentuk atas satu apis se yang meekat
onggar pada retina ke#uai di perifer (oraserata+
). Aotoreseptor 7 merupakan apis se teruar retina yang terdiri atas se
keru#ut dan batang yang berbentuk ramping
*. 3embran imitan eksterna 7 merupakan membran iusi
2. Lapis nukeus uar 7 merupakan susunan apis nukeus se keru#ut dan
batang. =etiga apis diatas a&askuar dan mendapat metaboisme dari
kapier koroid
8. Lapis peksiform uar 7 merupakan apis aseuer dan merupakan tempat
sinapsis se fotoreseptor dengan se bipoar dan se !oriDonta
:. Lapis nukeus daam 7 merupakan tubu! se bipoar$ se !oriDonta dan
se muer. Lapis ini mendapat metaboisme dari arteri retina sentra.
;. Lapis peksiform daam 7 merupakan apisan aseuer dan merupakan
tempat sinaps se bipoar$ se amakrin dengan se gangion
9. Lapis se gangion 7 merupakan apis badan se daripada neuron kedua
5
E. Lapis serat saraf 7 merupakan apis akson se gangion menu"u saraf
optik. Di daam apisan%apisan ini teretak sebagian besar pembuu!
dara!
10. 3embran imitan interna 7 merupakan membran !iain antara retina dan
badan ka#a.
5ambar )
Histoogi Retina
6
5ambar *
3ikroskopik Retina
5ambar 2
Penampang Retina
Pada bagian sumbu aksia posterior ini retina tidak terdiri atas 10 apisan.
Ha ini memuda!kan sinar dari uar men#apai se keru#ut dan batang. Bagian ini
disebut makua utea. Da era! ini merupakan saraf pengi!atan sentra dimana
keta"aman pengi!atan maksima. 3akua utea pada pemeriksaan funduskopi
koroid teri!at ebi! "eas karena tipisnya dan adanya refeks fo&ea merupakan
sinar yang dipantukannya kembai. Ao&ea sentra merupakan bagian retina yang
7
sangat sensitif dan yang akan meng!asikan keta"aman pengi!atan maksima
atau :>:. Bia ter"adi kerusakan pada fo&ea sentra ini maka keta"aman
pengi!atan sangat menurun karena pasien akan mei!at dengan bagian perifer
makua utea. /usunan se keru#ut dan batang retina7

6erdapat 1)0 "uta se batang pada setiap mata

6erdapat : "uta se keru#ut pada setiap mata

6erdapat 1 "uta serabut saraf pada setiap saraf optik

<arak pusat ensa dengan fo&ea sentra adaa! 1; mm

/e keru#ut 800 kai ebi! sensitif ter!adap sinar dibandingkan se batang.


(1+
5ambar 8
5ambaran @askuarisasi Retina
5ambar :
Aundus Refeks Norma
8
).) AI/I4L45I
Retina adaa! "aringan paing kompeks di mata. Untuk mei!at$ mata !arus
berfungsi sebagai suatu aat optis$ sebagai suatu reseptor kompeks$ dan sebagai
suatu transduser yang efektif. /e%se batang dan keru#ut di apisan fotoreseptor
mampu menguba! rangsangan #a!aya men"adi suatu impus saraf yang
di!antarkan oe! apisan serat saraf retina meaui saraf optikus dan ak!irnya ke
korteks pengi!atan.
()+

3akua bertanggung "a'ab untuk keta"aman pengi!atan yang terbaik dan
untuk pengi!atan 'arna dan sebagian besar senya adaa! se keru#ut. Di fo&ea
sentrais terdapat !ubungan !ampir 171 antara fotoreseptor keru#ut$ se
gangionnya dan se saraf yang keuar dan !a ini men"amin pengi!atan yang
paing ta"am. Di retina perifer banyak fotoreseptor di!ubungkan ke se gangion
yang sama dan diperukan sistem peman#ar yang ebi! kompeks. Akibat dari
susunan seperti itu adaa! ba!'a makua terutama digunakan untuk pengi!atan
sentra dan 'arna (pengi!atan fotopik+ sedangkan bagian retina ainnya$ yang
sebagian besar terdiri dari fotoreseptor batang$ digunakan terutama untuk
pengi!atan perifer dan maam (skotopik+.
()+
Aotoreseptor keru#ut dan batang teretak di apisan teruar yang a&askuar
pada retina sensorik dan merupakan tempat beangsungnya reaksi kimia yang
men#etuskan proses pengi!atan. /etiap se fotoreseptor keru#ut mengandung
rodopsin$ yang merupakan suatu pigmen pengi!atan fotosensitif yang terbentuk
se'aktu moeku protein opsin bergabung dengan 11%sis%retina. /e'aktu foton
#a!aya diserap oe! rodopsin$ 11%sis%retina segera mengaami isomerisasi
men"adi bentuk a%trans. Rodopsin adaa! suatu gikoipid membran yang
separu! terbenam di empeng membran apis ganda pada segmen paing uar
fotoreseptor. Penyerapan #a!aya pun#ak oe! 800 nm$ yang teretak di daera!
biru !i"au pada spekstrum #a!aya. Peneitian%peneitian sensiti&itas spektrum
fotopigmen keru#ut memperi!atkan pun#ak penyerapan pan"ang geombang di
2*0$ 820 dan 8;8 nm masing%masing untuk se keru#ut peka biru$ !i"au dan
9
mera!. Aotopigmen se keru#ut terdiri dari 11%sis%retina yang terikat ke berbagai
protein opsin.
()+
Pengi!atan skotopik seuru!nya diperantarai oe! fotoreseptor se batang.
Pada bentuk pengi!atan adaptasi geap ini$ teri!at berma#am%ma#am nuansa
abu%abu$ tetapi 'aran tidak dapat dibedakan. /e'aktu retina tea! beradaptasi
penu! ter!adap #a!aya$ sensiti&itas spektra bergeser dari pun#ak dominasi
rodopsin 800 nm ke skitar 8:0 nm$ dan mun#u sensasi 'arna. /uatu benda akan
ber'arna apabia benda tersebut mengandung fotopigmen yang menyerap
pan"ang geombang tertentu dan se#ara seektif memantukan atau menyaurkan
pan"ang geombang tertentu di daam spektrum sinar tampak (200%;00 nm+.
Pengi!atan siang !ari terutama diperantarai se keru#ut dan batang dan
pengi!atan maam oe! fotoreseptor batang.
()+
5ambar ;
/truktur 3akua Lutea
).* DEAINI/I
Istia! ,abasio retina- (retinal detachment+ menandakan pemisa!an
retina sensorik dari epite pigmen retina yaitu fotoreseptor dan apisan "aringan
bagian daam$ dari epite pigmen retina di ba'a!nya. 6erdapat tiga "enis utama7
abasio retina$ yaitu abasio retina regmatogenosa$ epite retina traksi (tarikan+
dan abasio retina eksudatif.
()+
10
5ambar 9
Abasio Retina
2.4 Patofisiologi
(2$;$9$E+
Abasio retina menga#u pada pemisa!an apisan daam retina dari epite
pigmen retina yang mendasari (RPE$ koroid+. =oroid adaa! membran &askuer yang
mengandung se pigmen besar ber#abang ter"epit di antara retina dan skera. Ruangan
potensia antara neuroretina dan epite pigmennya sesuai dengan rongga &esike optik
embriogenik. =edua "aringan ini meekat onggar$ pada mata yang matur dapat
berpisa!. Pemisa!an retina sensoris dari RPE ter"adi oe! * mekanisme dasar berikut7
<ika ter"adi suatu robekan pada retina$ se!ingga &itreus yang mengaami
ikuifikasi dapat memasuki ruangan subretina dan menyebabkan abasio progresif
(abasio regmatogenosa+.
<ika retina tertarik oe! serabut "aringan kontrakti pada permukaan retina
(infamasi atau fibrous membran pembuu! dara!+ misanya seperti pada
retinopati proiferatif pada diabetes meitus (abasio retina traksiona+.
11
Faaupun "arang ter"adi$ bia #airan berakumuasi daam ruangan subretina akibat
proses eksudasi$ yang dapat ter"adi seama toksemia pada ke!amian$ !ipertensi$
okusi &ena sentra retina$ &askuitis$ atau papiedema (abasio retina eksudatif+.
Abasio retina mungkin ber!ubungan dengan maformasi kongenita$ keainan
metaboik$ trauma (termasuk operasi mata sebeumnya+$ penyakit pembuu! dara!$
tumor koroid$ miopia tinggi atau penyakit &itreous$ atau degenerasi. Dari * "enis
abasio retina$ Retinal Detachment Rhegmatogenosa adaa! yang paing umum$ yang
berasa dari r!egma namanya$ yang berarti robek atau putus. ter"adinya seau karena
adanya robekan retina atau ubang retina$ akibatnya #airan &itreous memasuki r!egma
dan memisa!kan retina sensorik dari RPE$ se!ingga epas. /ering ter"adi pada miopia$
pada usia an"ut$ dan pada mata afakia. Peruba!an yang merupakan faktor prediposisi
adaa! degenerasi retina perifer (degenerasi kisi%kisi>lattice degeneration+$ pen#airan
sebagian badan ka#a yang tetap meekat pada daera! retina tertentu$ #edera$ dan
sebagainya. Peruba!an degeneratif retina pada miopia dan usia an"ut "uga ter"adi di
koroid. /kerosis dan sumbatan pembuu! dara! koroid seni akan menyebabkan
berkurangnya perdara!an ke retina. Ha sema#am ini "uga bisa ter"adi pada miopia
karena teregangnya dan menipisnya pembuu! dara! retina. Peruba!an ini terutama
ter"adi di daera! ekuator$ yaitu tempat ter"adinya E01 robekan retina. 6er"adinya
degenerasi retina pada mata miopia 10 sampai 18 ta!un ebi! a'a dari pada mata
emetropia. Abasio retina deapan kai ebi! sering ter"adi pada mata miopia daripada
mata emetropia atau !ipermetropia. Abasio retina ter"adi sampai 21 dari semua mata
afakia$ yang berarti 100 kai ebi! sering daripada mata fakia.
6er"adinya sineresis dan pen#airan badan ka#a pada mata miopia satu dasa'arsa
ebi! a'a daripada mata norma. Depoimerisasi menyebabkan penurunan daya ikat
air dari asam !iauronik se!ingga kerangka badan ka#a mengaami disintegrasi. Akan
ter"adi pen#airan sebagian dan abasio badan ka#a posterior. 4e! karenanya badan
ka#a ke!iangan konsistensi dan struktur yang mirip agar%agar$ se!ingga badan ka#a
tidak menekan retina pada epite pigmen agi. Dengan gerakan mata yang #epat$
badan ka#a menarik perekatan &itreo%retina. Perekatan badan ka#a yang kuat
biasanya terdapat di daera! sekeiing radang atau daera! skerosis degeneratif.
12
/esuda! ekstraksi katarak intrakapsuar$ gerakan badan ka#a pada gerakan mata
ba!kan akan ebi! kuat agi. /ekai ter"adi robekan retina$ #airan akan menyusup di
ba'a! retina se!ingga neuroepite akan terepas dari epite pigmen dan koroid.
Retinal Detachment eksudatif atau serosa ter"adi ketika #airan menumpuk dan
menyebabkan peepasan subretina tanpa putusnya bagian di retina. Aaktor etioogi
sering pertumbu!an tumor atau peradangan.
Retinal Detachment Tractional ter"adi sebagai akibat dari ad!esi antara ge
&itreous dan retina. @itreus terdiri dari serabut koagen dan asam !iauronik daam ge
berair. @oumenya menurun dengan peningkatan usia$ disertai mun#unya akuna atau
kantung%kantung #airan daam ge. Bia saa! satu kantong #airan ber!ubungan
dengan ruangan preretina$ akibat dari ketika ge &itreus terpisa! dari retina$ traksi
yang di!asikan (traksi &itreus+ men"adi ebi! terokaisir dan ebi! besar. =adang
#ukup untuk menyebabkan robekan pada retina se!ingga dapat ter"adi peepasan
&itreus posterior (P@D+$ yaitu ter"adi sekitar dua pertiga pada orang tua ebi! dari ;0
ta!un. =ekuatan mekanik sentripeta menyebabkan pemisa!an retina dari RPE tanpa
putusnya retina. Lan"utan ad!esi dapat mengakibatkan pengembangan robekan atau
putus. Robekan retina dapat ter"adi akibat traksi &itreo%retina saat peepasan &itreus.
Robekan umumnya teretak di okasi ad!esi &itreo%retina terkuat$ yang merupakan
dasar dari &itreus dan daera! abnorma ikatan &itreo%retina$ seperti pada degenerasi
atis. Penyebab paing umum dari abasio retina traksiona adaa! diabetes retinopati
proiferatif$ sickle cell disease$ retinopati prematuritas$ dan penetrating trauma.
@itreoretina traksi meningkat dengan usia$ karena &itreous ge menyusut dan koaps
dari 'aktu ke 'aktu.
2.5 Klasifikasi
=asifikasi abasio retina berdasarkan etiooginya$ terdiri atas 7
1.
Ablasio retina regmatogenosa
1
Pada abasio retina regmatogenosa dimana abasio ter"adi akibat
adanya robekan pada retina se!ingga #airan masuk ke beakang antara se
pigmen epite dengan retina. 6er"adi pendorongan retina oe! badan ka#a #air
13
(fluid vitreous) yang masuk meaui robekan atau ubang pada retina ke rongga
subretina se!ingga mengapungkan retina dan terepas dari apis epite pigmen
koroid.
Abasio retina akan memberikan ge"aa terdapatnya gangguan
pengi!atan yang kadang%kadang teri!at sebagai tabir yang menutup.
6erdapatnya ri'ayat adanya pi"aran api (fotopsia+ pada apangan pengi!atan.
Abasio retina yang berokaisasi di daera! supratempora sangat
berba!aya karena dapat mengangkat makua. Pengi!atan akan turun se#ara
akut pada abasio retina bia diepasnya retina mengenai makua utea.
Pada pemeriksaan funduskopi akan teri!at retina yang terangkat
ber'arna pu#at dengan pembuu! dara! di atasnya dan teri!at adanya
robekan retina ber'arna mera!.
Bia boa mata bergerak akan teri!at retina yang epas (abasio+
bergoyang. =adang%kadang terdapat pigmen di daam badan ka#a. Pada pupi
teri!at adanya defek aferen pupi akibat pengi!atan menurun. 6ekanan boa
mata renda! dan dapat meninggi bia tea! ter"adi neo&askuar gaukoma pada
abasio yang tea! ama.
2. Ablasio retina tarikan atau traksi
1$)
Pada abasio ini epasnya "aringan retina ter"adi akibat tarikan "aringan
parut pada badan ka#a yang akan mengakibatkan abasio retina dan
pengi!atan turun tanpa rasa sakit.
Pada badan ka#a terdapat "aringan fibrosis yang dapat disebabkan
diabetes meitus proiferatif$ retinopati prematuritas$ trauma dan perdara!an
badan ka#a akibat beda! atau infeksi. Dibandingkan dengan abasio retina
regmatogenesa$ abasio retina akibat tarikan memiiki permukaan yang ebi!
konkaf dan #enderung ebi! terokaisir$ biasanya tidak meuas ke ora serata.
5aya%gaya traksi menarik retina sensorik men"au!i epite pigmen di ba'a!nya
se#ara aktif$ menu"u basis &itreus. 6raksi ini disebabkan oe! pembentukan
membran &itreosa$ epiretina$ atau subretina yang terdiri atas fibrobas dan se
gia atau se epite pigmen retina. Pada muanya$ peepasan mungkin
14
terokaisir di sepan"ang arkade%arkade &askuar$ tetapi dapat meuas !ingga
meibatkan retina midperifer dan makua. 6raksi foka dari membran%
membran seuar dapat menyebabkan robekan retina dan menimbukan
kombinasi abasio retina regmatogenosa%traksiona.
3. Ablasio retina eksudatif
1$)
Abasio retina eksudatif dapat ter"adi 'aaupun tidak terdapat
pemutusan retina atau traksi &itreo%retina. Abasio ini adaa! abasio yang
ter"adi akibat tertimbunnya eksudat di ba'a! retina dan mengangkat retina.
Penimbunan #airan subretina sebagai akibat keuarnya #airan dari pembuu!
dara! retina dan koroid (ekstra&asasi+. Ha ini disebabkan penyakit koroid.
=eainan ini dapat ter"adi pada skeritis$ koroiditis$ tumor retrobubar$ u&eitis$
idiopati$ toksemia gra&idarum. Pada abasio tipe ini pengi!atan dapat
berkurang dari ringan sampai berat. Abasio ini dapat !iang atau menetap
berta!un%ta!un setea! penyebabnya berkurang atau !iang.
2.6 Diagnosis
1$2$;$9$10$11
Diagnosis abasio retina ditegakkan berdasarkan anamnesis$ pemeriksaan
oftamoogi dan pemeriksaan penun"ang$ sebagai berikut7
1. Anamnesis
5e"aa yang sering dikeu!kan pasien$ adaa!7
o Floaters (teri!at benda meayang%ayang+$ yang ter"adi karena adanya
kondensasi%kondensasi (pembekuan%pembekuan ke#i+ didaam &itreous ge
oe! adanya dara!$ pigmen retina yang epas atau degenerasi &itreus itu
sendiri$ dan kondensasi dari fibri koagen pada pertenga!an &itreus$ yang
menyebabkan kekeru!an pada &itreus. Aoaters seringkai diukiskan oe!
pasien%pasien sebagai noda%noda$ !eai%!eai$ atau aat%aat ke#i. Beberapa
pasien ba!kan ingin menggunakan pemuku aat untuk meenyapkan
floaters yang mengganggu ini. 6idak ada pera'atan yang aman untuk
meng!iangkan floaters. Floaters biasanya tidak di!ubungkan dengan
robekan%robekan retina.
15
o Fotopsia/flashing lights (kiatan #a!aya+ tanpa adanya #a!aya di sekitarnya$
yang umumnya ter"adi se'aktu mata digerakkan daam keremangan #a!aya
atau daam keadaan geap. =iatan #a!aya (flashing lights) disebabkan oe!
&itreous ge yang menarik retina atau suatu keonggaran dari &itreous$ yang
meyebabkan &itreous ge menabrak retina. Ga!aya%#a!aya seringkai
diukiskan sebagai intasan%intasan petir yang singkat pada tepi%tepi uar
(perifer+ dari mata.
=iatan%kiatan #a!aya dan floaters mungkin adaa! ge"aa%ge"aa
a'a dari suatu retinal detachment atau dari suatu robekan retina (retinal
tear) yang menda!uui peepasan (detachment) itu sendiri. /iapa sa"a yang
muai mengaami ge"aa%ge"aa ini !arus pergi ke dokter mata untuk suatu
pemeriksaan retina. Pada pemeriksaan$ tetes mata digunakan untuk
memperebar pupi pasien untuk mempermuda! suatu pemeriksaan yang
ebi! deti. 5e"aa%ge"aa dari kiatan%kiatan #a!aya dan floaters dapat
seringkai di!ubungkan dengan suatu robekan atau peepasan retina dan
dapat berakibat dari suatu suatu pemisa!an dari agar &itreous (&itreous ge+
dari retina. =ondisi ini disebut suatu posterior vitreous detachment (P@D+.
o Penurunan taam pengli!atan. Pasien mengeu! pengi!atannya sebagian
seperti tertutup tirai yang semakin ama semakin uas. <ika makua terepas
dan keadaan yang tea! an"ut dapat ter"adi penurunan ta"am pengi!atan
yang ebi! berat.
2. Pemeriksaan oftalmologi
% Pemeriksaan "isus$ dapat ter"adi penurunan ta"am pengi!atan akibat
teribatnya makua utea ataupun ter"adi kekeru!an media pengi!atan atau
badan ka#a yang meng!ambat sinar masuk. 6a"am pengi!atan akan sangat
menurun bia makua utea ikut terangkat.
% Pemeriksaan lapangan pandang$ akan ter"adi apangan pandang seperti
tertutup tabir dan dapat teri!at skotoma reatif sesuai dengan kedudukan
abasio retina$ pada apangan pandang akan teri!at pi"aran api seperti
!aiintar ke#i dan fotopsia.
16
% Pemeriksaan funduskopi$ yaitu pemeriksaan dengan menggunakan
binokuer direk oftamoskopi ataupun binokuer indirek oftamoskopi. Pada
binokuer direk oftamoogi bayangan yang di!asikan tegak dan !anya
diperiksa bagian posteriornya sa"a$ sedangkan pada binokuer indirek
oftamoskopi bayangan yang di!asikan adaa! bayangan terbaik dan dapat
diperiksa sampai retina bagian perifer$ aat ini "uga dipakai pada 'aktu
operasi abasio retina. /e!ingga saa! satu #ara terbaik untuk mendiagnosis
abasio retina dengan menggunakan binokuer indirek oftamoskopi. Pada
pemeriksaan ini abasio retina dikenai dengan !iangnya refeks fundus dan
pengangkatan retina. Retina tampak keabu%abuan yang menutupi gambaran
&askuer koroid. <ika terdapat akumuasi #airan bermakna pada ruang
subretina$ didapatkan pergerakkan unduasi retina ketika mata bergerak.
/uatu robekan pada retina teri!at agak mera! muda karena terdapat
pembuu! koroid diba'a!nya. 3ungkin didapatkan debris terkait pada
&itreus yang terdiri dari dara! dan pigmen atau ruang retina dapat ditemukan
mengambang bebas.
3. Pemeriksaan Penunang
% Pemeriksaan laboratorium diakukan untuk mengeta!ui adanya penyakit
penyerta antara ain gaukoma$ diabetes meitus$ maupun keainan dara!.
% Pemeriksaan ultrasonografi$ bia retina tidak teri!at karena peruba!an pada
kornea$ katarak$ atau perdara!an$ o#uar A%s#an dan B%/#an utrasonografi
dapat membantu mendiagnosa abasio retina dan diferensianya dari peepasan
&itreus posterior. Utrasonografi dapat membantu membedakan abasio
regmatogenosa dan abasio nonregmatogenosa. Utrasonografi "uga digunakan
untuk mendiagnosis abasio retina dan keadaan patoogis ain yang
menyertainya seperti proiferatif &itreoretinopati$ benda asing intraokuer.
/eain itu utrasonografi "uga digunakan untuk mengeta!ui keainan yang
menyebabkan abasio retina eksudatif misanya tumor dan posterior skeritis.
Pemeriksaan ini sensitif dan spesifik untuk abasio retina tetapi tidak
membantu daam menentukan okasi putusnya retina.
17
2.# Penatalaksanaan
2$:
Prinsip Penataaksanaan pada abasio retina adaa! untuk meekatkan kembai
apisan neurosensorik ke apisan epite pigmen retina. Penanganannya diakukan
dengan pembeda!an. Pembeda!an abasio retina dapat diakukan dengan #ara7
1. $etinopeksi pneumatik
Retinopati pneumatik merupakan #ara yang paing banyak pada abasio retina
regmatogenosa terutama "ika terdapat robekan tungga pada superior retina. 6e!nik
peaksanaan prosedur ini adaa! dengan menyuntikkan geembung gas ke daam
&itreus. 5eembung gas ini akan menutupi robekan retina. <ika robekan dapat ditutupi
oe! geembung gas$ #airan subretina akan meng!iang 1%) !ari. Robekan retina
dapat "uga diekatkan dengan kriopeksi sebeum baon disuntikkan. Pasien !arus
memperta!ankan posisi head precise seama ;%10 !ari untuk meyakinkan geembung
terus menutupi robekan retina.
5ambar ).
Retinopeksi pneumatik
2. Scleral buckle
3etode ini paing banyak digunakan pada abasio retina regmatogenosa
terutama tanpa disertai kompikasi ainnya. Ukuran dan bentuk sabuk yang digunakan
tergantung okasi dan "uma! robekan retina. /abuk ini biasanya terbuat dari spons
siikon atau siikon padat. Pertama%tama diakukan kriopeksi atau aser untuk
memperkuat perengketan antara retina sekitar dan epite pigmen retina. /abuk di"a!it
18
mengeiingi skera se!ingga ter"adi tekanan pada robekan retina se!ingga ter"adi
penutupan pada robekan tersebut. Penutupan retina ini akan menyebabkan #airan
subretina meng!iang se#ara spontan daam 'aktu 1%) !ari.
5ambar ).
Sceleral Buckle
3. %itrektomi
@itrektomi merupakan #ara yang paing banyak digunakan pada abasio akibat
diabetes$ abasio regmatogenosa yang disertai traksi &itreus atau !emoragik &itreus.
Gara peaksanaannya yaitu dengan membuat insisi ke#i pada boa mata kemudian
memasukkan instrumen !ingga ke #a&um meaui pars pana. /etea! itu pemotongan
&itreus dengan pemotong &itreus. 6eknik dan instrumen yang digunakan tergantung
tipe dan penyebab abasio.
19
5ambar ).
@itrektomi
2.& Diagnosis 'anding
)$2$:
% $etinos(!isis degeneratif$ yaitu keainan retina perifer didapat yang sering
ditemukan dan diyakini terbentuk dari gabungan degenerasi kistoid perifer yang
suda! ada. /ering ditemukan pada orang de'asa$ beran"ut dan meninggi )%*
mm posterior ke ora serrata. Ee&asi kistik tersebut paing sering ditemukan di
kuadaran inferotempora$ diikuti dengan superotempora. Daera! yang
degenerasi tampak adanya geembung dan paing muda! diamati adanya
depresi skera. =a&itas kistoid pada apisan peksiform uar mengandung
!iaorinidase%mukopoisakarida sensitif. =ompikasi yang diketa!ui dari
degenerasi kistoid yang tipika adaa! koaesensi dan ekstensi ka&itas dan
peningkatan keara! retinoskisis degenerasi tipika. 5e"aa fotopsia dan floaters
tidak ada karena tidak ada traksi &itreoretina. <arang ada defek apang
pandangan. Perbedaan dengan abasio retina adaa!7
$etinos(!isis degeneratif Ablasio $etina
/kotoma absout daam apang
pandangan
/kotoma reatif daam apang
pandangan
20
Ee&asi kistik bersifat !aus tanpa
disertai se%se pigmen &itreus
Ee&asi kistik bersifat kasar disertai
dengan se%se pigmen di daam
&itreus
Epite pigmen retina baik%baik sa"a
se!ingga tidak ada garis demarkasi
yang terbentuk
Apabia berangsung ama
menyebabkan atrofi epite pigmen
diba'a!nya se!ingga menimbukan
suatu garis demarkasi berpigmen
%
Choroidal detachment$ ge"aa fotopsia dan floaters tidak ada karena tidak ada
traksi &iteroretina. Defek apang pandangan ada pada mata dengan choroidal
detachment yang uas.

2.). Komplikasi
Penurunan keta"aman pengi!atan dan kebutaan merupakan kompikasi
yang paing umum ter"adi pada abasio retina. Penurunan pengi!atan ter!adap
gerakan tangan atau persepsi #a!aya adaa! kompikasi yang sering dari abasio
retina yang meibatkan makua.
;
<ika retina tidak ber!asi diekatkan kembai dan pembeda!an mengaami
kompikasi$ maka dapat timbu peruba!an fibrotik pada &itreous (vitreoretinopati
proliferatif$ P@R+. P@R dapat menyebabkan traksi pada retina dan abasio retina
ebi! an"ut.
)$9
3.* Prognosis
Prognosis tergantung uasnya robekan retina$ "arak 'aktu ter"adinya
abasio$ diagnosisnya dan tindakan beda! yang diakukan.
2
6erapi yang #epat prognosis ebi! baik. Prognosis ebi! buruk bia
mengenai makua atau "ika tea! berangsung ama. <ika makua meekat dan
pembeda!an ber!asi meekatkan kembai retina perifer$ maka !asi pengi!atan
sangat baik. <ika makua epas ebi! dari )2 "am sebeum pembeda!an$ maka
ta"am pengi!atan sebeumnya mungkin tidak dapat pui! sepenu!nya.
)$9
21

DAF+A$ P,-+AKA
22
1. Iyas /idarta. )009. Mata Tenang Penglihatan Menurun. Dalam Penuntun !lmu
Pen"akit Mata# edisi ke$%. <akarta7 Baai Penerbit A=UI. Ha 10)%;.
). @aug!an D5$ Asbury 6$ E&a PR. )00:. &'lasi Retina. Dalam (ftalmologi
)mum# edisi *+. <akarta7 Fidya 3edika. Ha )0;%E.
*. Lubis RR. )009. &'lasio Retina. Diakses tangga 1* /eptember )011
(!ttp7>>infoibnusina.'ordpress.#om>)009>0:>02>abasio%retina>+
2. /idarta Iyas. )000. &'lasio Retina. Dalam ,edaruratan Dalam !lmu Pen"akit
Mata# cetakan ke$-. <akarta7 Baai Penerbit A=UI. Ha 10;%110.
8. Iyas /$ dkk. )00). Retina dan Badan ,aca. Dalam !lmu Pen"akit Mata# edisi
ke$-. <akarta. G@ /agung /eto. Ha 1;;%1E0.
:. 6!e Eye 3D. )008. &ssociation# Retina and .itreus. !n Basic and clinical
science cource -//0$-//1# section *-. Ameri#a A#ademy of 4p!t!amoogy.
;. Larkin$ Luke 5regory. )010. Retinal Detachment. E3edi#ine H4nineI A&aiabe
from 7 !ttp7>>'''.emedi#ine.#om>emerg>byname>Retina%Deta#!ment.!tm.
A##essed7 10>E>)011
9. <ames B.$dkk. )00*. &'lasi Retina. In7 4ftamoogi. E
t!
ed. Erangga7 Gira#as
<akarta. p711;%1)1.
E. 6ayor$ H.R$ et all. )001. Detachment &ssessment. !n (phtalmolog". -
nd
ed.
U/A. p7);1%)90.
10. Da!$ A. Andre'. )011. Retinal Detachment. Emedi#inenet H4nineI A&aiabe
from 7 !ttp7>>'''.medi#inenet.#om>retinaJdeta#!ment> A##essed7 10>E>)011
11. G!ern$ G. =ennet!. )00). Retinal Detachment. !n 2mergenc" (phtalmolog".
Hongkong. p71:)%;.
23

Anda mungkin juga menyukai