Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Dasar
Pengertian strain

Strain adalah jumlah deformasi dari suatu bagian dalam kaitannya dengan
gaya. Secara rinci strain (e) digambarakn sebagai perubahan panjang, seperti yang
terlihat pada gambar dibawah ini.


Elastisitas strain gauge erupakan perbandingan perubahan panjang terhadap
panjang mula mula :

Parameter dasar dari strain gauge sensitivitas terhdap starin (tegangan), yan
dinyatakan besaranya sebagai faktor gauge. Faktor gauge merupakan
perbandingan fraksi perubahan resistansi (R) terhadap fraksi perubahan panjang
(strain), secara matematis di tyulis sebagai berikut :

Nilai faktor gauge bahan berbeda beda contohnya

metal incompressible Gf = 2

piezoresistif Gf =30

Idealnya resistansi ari strain gauge akan berubah hanya merespon adanyan
berubahan strain. Akan tetapi material strain gauge, seperti halnya jenis material
yang dipilih sebagai pembentuknya akan dapat merspon perbuhan temperatur.
Perushan pembuat starin gauge berusaha meminimalis sensitivitas terhadap suhu
(temperatur).

Contoh : untuk memperkirakan kompensasi suhu terhadap resistansi, misal
alumunium yang mempunyai koefisens temperatur 23 ppm/oC dengan nilai
resistansi 1000 ; dan faktor gauge 2 . mempunyai ralat terhadap suhu sebesar 11,5
/oC. Oleh karena itu pengaruh suhu sangat penting terhadap strain gauge.

Pengukurann strain (ketegangan)

Pengukuran ketegangan menggunakan strain gauge dilakukan dengan
menempatkan strain gauge pada rangkaian jembatan.

Dalam prakteknya, orde pengukuran strain tidak lebih dari milistrain (e x
10-3), oleh karena itu pengukuran ketegangan memerlukan pengukuran yang
sangat akurat dari perubahan yang sangat kecil dari resistansinya.sebagai contoh :
suatu bahan mengalami stran sebesar 500 , dengan faktor gauge 2 akan
memperlihatkan resistansi hanya 2 (500 x 10-6) = 0,1 % . maka untuk 120
gauge dari bahan tersebut hanya mengalami perubahan resistansi 0,12


http://hereourblog.wordpress.com/sistem-sensor/sensor-strain-gauge/

Anda mungkin juga menyukai