Anda di halaman 1dari 17

KARYA TULIS ILMIAH

KROMATOGRAFI









OLEH:
REVANANDA DICKI SOFIANTOPIK
RIFKi SAFRINA ZAKTI
WINDY ANTARI NURHUDA
YOSEP MARIANUS KOPONG KIA

AKADEMI FARMASI DAN AKADEMI ANALIS FARMASI DAN
MAKAKAN
PUTRA INDONESIA MALANG
JURUSAN AKADEMI FARMASI
Oktober 2013

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga Karya Tulis Ilmiah tentang kromatografi dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Karya Tulis Ilmiah ini ditulis untuk menambah wawasan pembaca tentang
perkembangan teknologi yang salah satunya adalah kromatografi.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan atas dukungan dari
berbagai pihak sehingga kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak selaku pembimbing penulisan Karya Tulis Ilmiah
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik materi dan motivasi.
3. Teman-Teman AKFAR 1E tahun pelajaran 2013-2014 Akademi Farmasi
Putra Indonesia Malang.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum sempurna.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakannya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat.


Malang, Oktober 2013


Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan .............................................................................................. 2

BAB II: PEMBAHASAN
A. Definisi Kromatografi ....................................................................... 3
B. Jenis-jenis Kromatografi ................................................................... 4
1. Kromatografi Jenis Gas............................................................... 4
a. Kekurangan............................................................................ 4
b. Kelebihan............................................................................... 4
2. Kromatografi jenis Kertas............................................................ 4
3. Kromatografi Jenis Cair Kinerja Tinggi...................................... 4
a. Kekurangan............................................................................ 4
b. Kelebihan................................................................................ 4
4. Kromatografi jenis Lapis Tipis....................................................... 4
a. Kegunaan.................................................................................. 4
C. Cara Kerja Kromatografi Berdasarkan Jenisnya .............................. 5
1. Kromatografi Gas.......................................................................... 5
a. cara kerja.................................................................................. 5
2. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi................................................. 5
a. alat kromatografi cair............................................................... 5
b. cara kerja.................................................................................. 5
3. Kromatografi Kertas...................................................................... 5
a. Alat.......................................................................................... 5
b. Bahan....................................................................................... 5
c. cara kerja.................................................................................. 5
4. Kromatografi Lapis Tipis................................................................ 5
a. Alat............................................................................................ 5
b. cara kerja.................................................................................... 5
D. Manfaat Kromatografi Dalam Berbagai Bidang ............................... 6
1. Pada Bidang Tekhnologi............................................................. 6
2. Pada Bidang Klinik..................................................................... 6
3. Aplikasi Pada Bidang yang Lain................................................. 5
BAB III: KESIMPULAN....................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 8















BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada era saat ini, teknologi semakin berkembang dengan pesatnya. Banyak
sekali industri yang menciptakan inovasi dan karya-karya terbaru sehingga
membutuhkan berbagai alat penunjang produksi.
Di awal abad ke-20, kimiawan Rusia Mikhail Semenovich Tsvet (1872-1919)
menyiapkan kolom yang diisi dengan serbuk kalsium karbonat, dan kedalamnya
dituangkan campuran pigmen tanaman yang dilarutkan dalam eter. Secara
mengejutkan, pigmen memisah dan membentuk lapisan berwarna di sepanjang
kolom. Ia menamakan kromatografi pada teknik pemisahan baru ini (1906).
Kemudian kimiawan dari Swiss Richard Martin Willstatter (1872-1942)
menerapkan teknik ini untuk risetnya yakni khlorofil untuk menunjukkan manfaat
teknik ini, dan sejak itu banyak perhatian diberikan pada kromatografi.
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran yang didasarkan atas
perbedaan distribusi dan komponen-komponen campuran tersebut diantara dua
fase, yaitu fase diam (padat atau cair) dan fase gerak (cair atau gas). Fase diam
dapat berupa bahan padat (berpori) berbentuk molekul kecil atau cairan yang
umumnya dilapiskan pada padatan pendukung. Sedangkan fase gerak merupakan
pembawa analit yangdapat bersifat inert maupun berinteraksi dengan analit
tersebut.
Banyak sekali jenis-jenis dari kromatografi, diantarannya adalah kromatografi
gas, kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, dan kromatografi cair kinerja
tinggi.
Kromatografi mempunyai manfaat yang besar pada bidang-bidang tertentu.
Contohnya pada bidang bioteknologi, bidang klinik, bidang forensik, bidang
lingkungan dan aplikasi pada bidang-bidang yang lain.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kromatografi ?
2. Sebutkan jenis-jenis dari kromatografi !
3. Bagaimana cara kerja dari masing-masing jenis kromatografi?
4. Manfaat apa yang didapatkan dari pengaplikasian kromatografi dalam
berbagai bidang?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi tentang kromatografi.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis kromatografi.
3. Untuk mengetahui cara kerja masing-masing jenis kromatografi.
4. Untuk mengetahui manfaat dan pengaplikasian kromatografi dalam
berbagai bidang.













BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI KROMATOGRAFI
Kromatografi berasal dari bahasa yunani kromatos yang berarti warna
dan Graphos yang berarti menulis. Penemu Kromatografi adalah Tswett yang
pada tahun 1903, mencoba memisahkan pigmen-pigmen dari daun dengan
menggunakan suatu kolom yang berisi kapur (CaSO4). lstilah kromatografi
diciptakan oleh Tswett untuk melukiskan daerah-daerah yang berwarna yang
bergerak kebawah kolom. Pada waktu yang hampir bersamaan, D.T. Day juga
menggunakan kromatografi untuk memisahkan fraksi-fraksi petroleum, namun
Tswett lah yang pertama diakui sebagai penemu dan yang menjelaskan tentang
proses kromatografi.
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran yang didasarkan atas
perbedaan distribusi dan komponen-komponen campuran tersebut diantara dua
fase, yaitu fase diam (padat atau cair) dan fase gerak (cair atau gas). Fase diam
dapat berupa bahan padat (berpori) berbentuk molekul kecil atau cairan yang
umumnya dilapiskan pada padatan pendukung. Sedangkan fase gerak merupakan
pembawa analit yangdapat bersifat inert maupun berinteraksi dengan analit
tersebut.
B. JENIS-JENIS KROMATOGRAFI
1. Kromatografi jenis gas
Kromatografi Gas adalah proses pemisahan campuran menjadi
komponen-komponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak
yang melewati suatu lapisan serapan (sorben) yang diam.
a. Kelebihan :
Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang
tinggi.
Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan
efisiensi pemisahan yang tinggi.
Gas mempunyai vikositas yang rendah.
Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat
sehingga analisis relatif cepat dan sensitifitasnya tinggi.
Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah
fase diam yang sangat beragam yang akan memisahkan hampir
segala macam campuran.
b. Kekurangan :
Teknik Kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap.
Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan
campuran dalam jumlah besar. Pemisahan pada tingkat mg mudah
dilakukan, pemisahan pada tingkat gram mungkin dilakukan,
tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan
kecuali jika ada metode lain.
Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat
reaktif terhadap fase diam dan zat terlarut.

2. Kromatografi J enis Kertas
Kromatografi Kertas adalah teknik metode analisis untuk memisahkan
dan mengidentifikasi campuran yang bisa berwarna (terutama pigmen)
yang terdiri daridua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak.

3. Kromatografi J enis Cair Kinerja Tinggi
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi merupakan salah satu metode kimia
dan fisikokimia. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi termasuk metode
analisis terbaru yaitu suatu teknik kromatografi dengan fasa gerak cairan
dan fasa diam cairan atau padat.
a. Kelebihan
Cepat
Kolom dapat digunakan kembali
deal untuk zat bermolekul besar dan berionik
Mudah recovery sampel



b. Kekurangan
Memerlukan biaya yang banyak untuk proses pemisahannya
Memerlukan orang yang trampil dalam pemisahannya

4. Kromatografi jenis Lapis Tipis
Kromatografi Lapis Tipis adalah suatu teknik pemisahan yang
sederhana dan banyak digunakan. Metode ini menggunakan lempeng kaca
atau lembaran plastik yang ditutupi penyerap untuk lapisan tipis dan
kering bentuk silika gel, alomina, selulosa dan polianida.
a. Kegunaan
Untuk penentuan jumlah komponen dalam campuran
Untuk penentuan identitas antara dua campuran.
Untuk memonitor perkembangan reaksi.
Untuk penentuan keefektifan pemurnian.
Untuk penentuan kondisi yang sesuai untuk pemisahan pada
kromatografi kolom.
Untuk memonitor kromatografi kolom .

C. CARA KERJA MASING-MASING JENIS KROMATOGRAFI
1. KROMATOGRAFI GAS
A. Alat Kromatografi Gas
1. Fase Mobil (Gas Pembawa)
2. Sistem Injeksi Sampel
3. Kolom
4. Detektor
5. Pencatat (Recorder)
B. Cara Kerja
1. Gas di dalam silinder baja gialirkan melalui kolom yang berisi fasa
diam.
2. Cuplikan disuntikan pada aliran gas.
3. Cuplikan dibawa oleh gas pembawa menuju kolom di sana terjadi
proses pemisahan.
4. Komponen yang sudah terpisah meninggakan kolom.
5. Suatu detektor yang sudah dileyakkan di ujung kolom digunakan untuk
mendeteksi jenismaupun jumlah tiap komponen.
6. Hasil pendeteksi direkam oleh detektor yang disebut kromatogram,
yang terdiri dari beberapa peak.

2. KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
A. Alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
1. Tempat Pelarut
2. Pompa
3. Tempat Injeksi Sampel
4. Kolom
5. Detektor
6. Rekorder
B. Cara Kerja
1. Mula-mula solven diambil melalui pompa.
2. Solven ini dikemudian masuk ke dalam katup injeksi berbutar,
yang dipasang tepat pada sampel loop.
3. Sampel dimasukan ke dalam sampel loop yang kemudian
bersama-sama dengan solven masuk kedalam kolom.
4. Hasil pemisahan dideteksi oleh detektor, yang penampakannya
ditunjukan oleh perekam (pencatat = recorder).

3. KROMATOGRAFI KERTAS
A. Alat :
1. Bejana dan penutupnya
2. Penggaris
3. Pipa Kapiler
4. Pensil atau Ballpoint
5. Gunting
6. Penjepit Kertas
B. Bahan :
1. Kertas Saring
2. Noda (bisa berupa spidol, stabilo, dan zat warna lainnya)
3. Pelarut yang cocok dengan noda
C. Cara Kerja :
1. Potong kertas saring menjadi berbentuk persegi panjang (ukuran
terserah kalian yang penting bisa masuk ke dalam bejana, jangan
terlalu besar dan jangan terlalu kecil).
2. Garis ujung kertas bagian bawah (minimal jarak dari ujung kertas 1
cm untuk mencegah kontak langsung dengan pelarut).
3. Tetesi noda pada garis pembatas pada kertas.
4. Masukkan kertas yang sudah ditetesi noda tadi kedalam bejana yang
sebelumnya sudah diberi pelarut.
5. Tunggu hingga beberapa menit sampai proses penyerapan selesai.
6. Setelah itu kertas dikeringkan.
7. Ukur jarak yang ditempuh pelarut dan komponen noda yang
dipisahkan dan hitung nilai Rf noda tersebut.

4. KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
A. Alat :
1. Silika Gel (fase diam) dan Pewarna (fase gerak)
2. Gelas kimia atau bejana
3. Lempengan
4. Pensil
B. Cara Kerja :
1. Kita siapkan alat.
2. Gambar sebuah garis menggunakan pensil pada bagian bawah
lempengan (jarak garis dari ujung lempengan berkisar antara 1-2cm).
3. Teteskan pelarut dari campuran pewarna pada garis lempengan.
4. Masukkan lempengan pada gelas kimia (jangan sampai terkena pelarut).
5. Komponen yang berbeda dari campuran pewarna akan bergerak pada
kecepatan yang berbeda dan akan tampak sebagai perbedaan bercak
warna.

D. MANFAAT KROMATOGRAFI DALAM BERBAGAI BIDANG
Kromatografi telah digunakan dalam berbagai bidang. Berikut beberapa
manfaat kromatografi dalam berbagai bidang:

1. Pada Bidang Bioteknologi
Dalam bidang bioteknologi, kromatografi mempunyai peranan
yang sangat besar. Misalnya dalam penentuan, baik kualitatif maupun
kuantitatif, senyawa dalam protein. Protein sering dipilih karena ia sering
menjadi obyek molekul yang harus di-purified (dimurnikan) terutama
untuk keperluan dalam bio-farmasi. Kromatografi juga bisa diaplikasikan
dalam pemisahan molekul-molekul penting seperti asam nukleat,
karbohidrat, lemak, vitamin dan molekul penting lainnya. Dengan data-
data yang didapatkan dengan menggunakan kromatografi ini, selanjutnya
sebuah produk obat-obatan dapat ditingkatkan mutunya, dapat dipakai
sebagai data awal untuk menghasilkan jenis obat baru, atau dapat pula
dipakai untuk mengontrol kondisi obat tersebut sehingga bisa bertahan
lama.

2. Pada Bidang Klinik
Dalam bidang clinical (klinik), teknik ini sangat bermanfaat
terutama dalam menginvestigasi fluida badan seperti air liur. Dari air liur
seorang pasien, dokter dapat mengetahui jenis penyakit yang sedang
diderita pasien tersebut. Seorang perokok dapat diketahui apakah dia
termasuk perokok berat atau ringan hanya dengan mengetahui konsentrasi
CN- (sianida) dari sampel air liurnya. Demikian halnya air kencing, darah
dan fluida badan lainnya bisa memberikan data yang akurat dan cepat
sehingga keberadaan suatu penyakit dalam tubuh manusia dapat dideteksi
secara dini dan cepat. Sekarang ini, deteksi senyawa oksalat dalam air
kencing menjadi sangat penting terutama bagi pasien kidney stones (batu
ginjal). Banyak metode analisis seperti spektrofotometri, manganometri,
atau lainnya, akan tetapi semuanya membutuhkan kerja ekstra dan waktu
yang cukup lama untuk mendapatkan hasil analisis dibandingkan dengan
teknik kromatografi. Dengan alasan-alasan inilah, kromatografi kemudian
menjadi pilihan utama dalam membantu mengatasi permasalahan dalam
dunia bioteknologi, farmasi, klinik dan kehidupan manusia secara umum.

3. Aplikasi pada bidang yang lain
Sebenarnya masih sangat banyak aplikasi kromatografi dalam
bidang-bidang keilmuan lainnya. Beberapa aplikasi tersebut misalnya
dalam industri kertas, pertambangan, proses logam, petrokimia, pertanian,
kedokteran dan lain-lain.















BAB III
KESIMPULAN


Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran yang didasarkan atas
perbedaan distribusi dan komponen-komponen campuran tersebut diantara dua
fase, yaitu fase diam (padat atau cair) dan fase gerak (cair atau gas). Fase diam
dapat berupa bahan padat (berpori) berbentuk molekul kecil atau cairan yang
umumnya dilapiskan pada padatan pendukung. Sedangkan fase gerak merupakan
pembawa analit yangdapat bersifat inert maupun berinteraksi dengan analit
tersebut.
Ada beberapa Jenis Kromatografi diantaranya adalah kromatogafi gas,
kromatografi lapis tipis, kromatografi kertas, kromatografi cair tekanan tinggi.
Keguanaan kromatografi adalah untuk penentuan jumlah komponen dalam
campuran, untuk penentuan identitas antara dua campuran, untuk memonitor
perkembangan reaksi, untuk penentuan keefektifan pemurnian.








DAFTAR PUSTAKA

Priambodo, Anton. Kromatografi. http://antonchemical.blogspot.com (Akses 4
Oktober 2013)
Oktari, Depi. Makalah kromatografi. http://depisatir.blogspot.com (Akses 28
September 2013 )
Sahar. Makalah Kromatografi. http://instrumendua.blogspot.com (Akses 4
Oktober 2013 )

















LAMPIRAN

Pertanyaan saat tanya jawab presentasi:
1. Bagaimana cara kerja Kromatografi cair kinerja tinggi?
Jawaban :
- Mula-mula solven diambil melalui pompa.
- Solven ini dikemudian masuk ke dalam katup injeksi berbutar, yang
dipasang tepat pada sampel loop.
- Sampel dimasukan ke dalam sampel loop yang kemudian bersama-
sama dengan solven masuk kedalam kolom.
- Hasil pemisahan dideteksi oleh detektor, yang penampakannya
ditunjukan oleh perekam (pencatat = recorder).

2. Secara umum apakah keunggulan dari kromatogafi gas dan kromatografi
cair kinerja tinggi?
Jawaban :
A. Kelebihan Kromatografi jenis gas adalah
Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi.
Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan
efisiensi pemisahan yang tinggi.
Gas mempunyai vikositas yang rendah.
Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat
sehingga analisis relatif cepat dan sensitifitasnya tinggi.
Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah
fase diam yang sangat beragam yang akan memisahkan hampir
segala macam campuran.
B. Kelebihan Kromatografi Jenis Cair Kinerja Tinggi adalah
Cepat
Kolom dapat digunakan kembali
deal untuk zat bermolekul besar dan berionik
Mudah recovery sampel


3. Bagaimana Aplikasi kromatografi Cair Kinerja Tinggi dalam bidang
Farmasi?
Jawaban :
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Saat ini banyak digunakan dalam
berbagai bidang analisis dan farmasi, contohnya :
Pemisahan berbagai senyawa organik maupun anorganik, ataupun
spesimen biologis
Analisis ketidakmurnian (impurities)
Analisis senyawa-senyawa yang tak mudah menguap (non-volatil)
Penentuan molekul-molekul netral, ionik maupun zwitter ion
Isolasi dan pemurnian senyawa
Pemisahan senyawa-senyawa dengan struktur kimia yang mirip
Pemisahan senyawa-senyawa dalam jumlah kecil (trace elements)
Penetapan Kadar obat / Bahan obat baik dalam bentuk murni
maupun dalam bentuk sediaannya ditetapkan dengan KCKT
Penetapan kadar Obat / Bahan Obat dalam bentuk murni dilakukan
dengan metoda lain seperti Titrasi Bebas Air, Nitrimetri, lodometri
dan lain-lain, sedangkan Penetapan Kadar sediaannya
menggunakan KCKT.
Khusus untuk beberapa Antibiotik dalam bentuk murninya
dilakukan Penetapan Potensinya, namun dalam bentuk sediaannya
dilakukan Penetapan kadar dengan KCKT. Namun ada juga
Antibiotik baik bentuk murninya dan sediaannya ditetapkan
kadarnya dengan KCKT
Beberapa senyawa Sulfonamida dalam bentuk murninya ditetapkan
kadarnya dengan nitrimetri tetapi dalam bentuk sediaannya dengan
KCKT.
Beberapa contoh Daftar Obat-obat yang Penetapan Kadamya dengan KCKT
tercantum dalam Farmakope Indonesia Edisi IV Tahun 1995.

Anda mungkin juga menyukai