Anda di halaman 1dari 1

Gender melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan,

dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Misalnya perempuan


itu dikenal lemah lembut, cantik, emosional dan keibuan.
Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan perkasa. Ciri
dari sifat itu merupakan sifat-sifat yang dimiliki oleh kedua belah
fihak. Artinya ada laki-laki yang emosional, lemah lembut, dan
keibuan. Sementara itu juga, ada perempuan yang kuat, rasional
dan perkasa. Perubahan ciri dari sifat-sifat itu dapat terjadi dari
aktu ke aktu dan dari tempat ke tempat yang lain.
!
"ari sini
melahirkan istilah identitas gender. Perbedaan gender (gender
differences) antara manusia laki-laki dan perempuan terjadi
melalui proses yang panjang. Pembentukan gender ditentukan oleh
sejumlah faktor yang ikut membentuk, kemudian disosialisasikan,
diperkuat, bahkan di konstruk melalui sosial atau kultural,
dilanggengkan oleh interpretasi agama dan mitos-mitos, seolah-
olah telah menjadi keyakinan. Proses selanjutnya perbedaan gender
dianggap suatu ketentuan #uhan yang tidak dapat diubah sehingga
perbedaan tersebut dianggap kodrati. Membangun kesetaraan dan
keadilan gender sulit dilakukan secara cepat, karena masih
mengalami kendala-kendala yang bersumber dari legitimasi
konstruksi budaya, interpretasi agama, dan kebijakan politik. Maka
dari itu, perubahan gender susah untuk dirubah

Anda mungkin juga menyukai