Anda di halaman 1dari 34

PERTEMUAN II

SEJARAH PERKEMBANGAN
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
PENDAHULUAN
Awal mula Surveilans diartikan sebagai
suatu observasi dari orang-orang yang
menderita penyakit menular yang
mengancam jiwa manusia sampai
menyebabkan kematian (Kolera, Pes
Cacar, Syphilis, dll)
Pengawasan medik dilakukan tanpa
mengganggu aktivitas penderita
Konsep surveilans pertama muncul di
Eropah dan berkembang ke Amerika
ABAD 14 & 15

Tahun 1348 terjadi wabah penyakit
Pes (Black Death) di Eropa

Deteksi terhadap penyakit
dianggap
sebagai suatu kegiatan Surveilans
pertama kali di Eropah


ABAD KE 16
Pencatatan kematian mulai dilakukan
dikota-kota besar di Eropah

Tahun 1532, mengeluarkan Undang-
Undang tentang kematian di London
dikenal dengan London Bills of Mortality

Manfaat dapat dirasakan pada abad
berikutnya yang diperkenalkan oleh
Jhon Graunt

ABAD KE 17
- Pencatatan kematian dilakukan secara sporadis

- Dilakukan apabila ada wabah Pes

- Di Kota Inggris mulai melaporkan kematian dan
penyebabnya kepada The Hall of Parish Clearks
Company

- Hasil dilaporkan secara mingguan yang disebut
Bill mortality

- Laporan disusun oleh Jhon Graunt (1662),
melaporkan data kematian berdasarkan penyebab
tertentu per minggu (mengenal konsep frekuensi
dan pola penyakit secara epidemiologi)
ABAD KE 18
- Johann Peter Frank (1776)
Kegiatan surveilans dengan mengangkat
polisi kesehatan di Jerman.

- Pengawasan dilakukan terhadap :
kesehatan anak sekolah, ibu dan anak,
pencegahan kecelakaan, pemeliharaan air
dan limbah

- Tahun 1741, Amerika melaksanakan Surveilans.
Rhode Island mengeluarkan peraturan bahwa
pegawai restoran wajib melaporkan penyakit
menular yang diderita

Dua tahun berikut di wajibkan untuk lapor tentang
penyakit Kolera, Demam kuning, Cacar
ABAD KE 19
William Farr dikenal :
the founder of modern epidemiology

- Penemu konsep Surveilans secara modern
- Mengembangkan sistem pengumpulan data rutin
- Melakukan pengolahan, analisis dan interpretasi
data tentang jumlah dan penyebab kematian
dibandingkan pola kematian antara orangorang
yang menikah dan tidak, pekerja yang berbeda
jenis pekerjaannya
- bertugas tahun 1839-1879
Upaya yang telah dilakukan :

- mengembangkan sistem pengamatan penyakit secara
terus menerus

- peneyebarluasan informasi dalam laporan mingguan,
bulanan, tahunan dan juga disampaikan melalui
media massa, jurnal kedokteran, dll.

- Penggunaan informasi bagi pengambil keputusan atau
yang berkepentingan untuk perencanaan dan evaluasi
program
Tahun 1836 :
- diberlakukan pencatatan dan pemberian
sertifikat kematian
- penyusunan nomenklatur Internasional tentang
nama-nama penyakit dan penyebab kematian
mencakup umur, jenis kelamin, kondisi daerah
dan faktor demografi lainnya

Tahun 1893, daftar internasional tentang nama-
nama penyakit dan penyebab kematian baru
diperkenalkan
ABAD KE 20
- Pemakaian konsep surveilans sudah mulai
dikenal untuk pemantauan epidemi dan
pencegahan penyakit

- Tahun 1889, Inggris Raya mengeluarkan
peraturan tentang wajib lapor terhadap
penyakit menular

- Tahun 1925, semua negara wajib
melaporkan penyakit Cacar, Demam Kuning
dan Pes pada setiap minggu

- Tahun 1965, didirikan suatu Unit Surveilans
Epidemiologi pada Divisi penyakit menular
/CDC (WHO) di Genewa

- Tahun 1968, Indonesia mulai melaksanakan
kegiatan Surveilans (berdasarkan hasil Diskusi
Teknis World Health Assembly)

- Tahun 1969, Pelaksanaan Surveilans di semua
tingkat administratif (Kecamatan, Kabupaten
Kota dan Propinsi) berdasarkan rekomendasi
dari hasil seminar dan Lokakarya di Ciloto

- Penyakit penyakit yang dianjurkan untuk
dilakukan pengamatan epidemiologi ini ialah
Cacar, Kolera, Malaria, Frambusia, Tbc, Kusta
(Lepra) dan penyakit kelamin (Syphilis,
Gonorrhoe).
ABAD KE 21
SITUASI SEKARANG
Indonesia,
hingga saat ini kegiatan surveilans
masih dilakukan, meskipun hasilnya
jauh dari yang diharapkan

Tahun 2003 terbit SK Menteri yang
memperkuat pelaksanaan kegiatan
Surveilans di Indonesia
PERKEMBANGAN SURVEILANS
100 TAHUN TERAKHIR
Tahun 1888 Wajib lapor penderita dan meninggal
karena penyakit menular di Italia
Tahun 1893 Publikasi Internasional penyebab
penyakit oleh Internasional Statistical
Institution (di London 1885)
Tahun 1911

Penggunaan data Surveilans dan Sistim
Asuransi Nasional di Inggris
Tahun 1935 Survei Kesehatan Nasional di USA
Lanjutan
Tahun 1943


Pencatatan pertama penyakit kanker
(The Danish Cancer Registry) dan
Surveilans morbiditas di Inggris
Tahun
1951-1962
Pengamatan cacat bawaan secara
intensif akibat obat Talidomida
Tahun 1965 Didirikan Unit Surveilans Epidemiologi
pada divisi penyakit menular (WHO) di
Genewa

Tahun 1966 Pengembangan Sistem sentinel di
inggris dan Belanda
SASARAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
1. Individu
- Pengamatan dilakukan pada individu yang
terinfeksi dan mempunyai potensi untuk
menularkan penyakit

- Pengamatan dilakukan sampai individu
tersebut tidak membahayakan dirinya dan
lingkungannya seperti : penderita, karier dan
orang dengan risiko tinggi

- Pengamatan dilakukan untuk mengetahui :
kontak penderita dengan orang yang rentan




2. Populasi lokal
- Kelompok penduduk yang terbatas (orang dengan
risiko terkena penyakit (population at risk)

- Pengamatan pada individu yang kontak dengan
penderita atau karier (penyakit morbili pada anak-anak)

- Pengamatan pada pejamu yang rentan (bayi, anak yang
belum imunisasi terhadap penyakit tetanus, pertusis,
morbili, varisela)

- Pengamatan terhadap orang yang menderita penyakit
yang mudah kambuh (TBC)

- Pengamatan terhadap kelompok individu yang
mempunyai peluang kontak dengan penderita (dokter,
perawat, analis/petugas labratorium
3. Populasi nasional

Pengamatan yang dilakukan terhadap
semua penduduk secara Nasional.
Hal ini dilakukan setelah program
pemberantasan dilaksanakan
(penyakit malaria setelah dilakukan
pemberantasan penyakit secara
Nasional)

4. Populasi internasional

- Pengamatan terhadap penyakit yang
dilakukan oleh berbagai negara secara
bersama-sama

- Pengamatan yang dilakukan terhadap
penyakit yang mudah menimbulkan epidemi,
pandemi (pes, cacar, kolera dan influenza)

- Dilakukan tindakan karantina untuk
mengadakan pengawaan terhadap segala
sesuatu yang datang dari negara yang
terkena wabah
PENYELENGGARAAN DAN
PERAN SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI

JENIS PENYELENGGARAAN
Surveilans
1. BERDASARKAN METODE PELAKSANAAN
2. BERDASARKAN AKTIFITAS
PENGUMPULAN DATA
3. BERDASARKAN KUALITAS
PEMERIKSAAN
4. BERDASARKAN TEMPAT
1. BERDASARKAN METODA
PELAKSANAAN
1. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI RUTIN TERPADU
2. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KHUSUS
3. SURVEILANS SENTINEL
4. STUDI EPIDEMIOLOGI
2. BERDASARKAN AKTIFITAS PENGUMPULAN DATA
1. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PASIF. pengumpulan data
yang diperoleh dari laporan bulanan sarana pelayanan
kesehatan didaerah, diperoleh data tentang geografis ,
kecenderungan kasus penyakit, perubahan-perubahan yang
terjadi

1. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI AKTIF, pengumpulan data
yang dilakukan secara langsung untuk mempelajari penyakit
tertentu dalam waktu yang relatif singkat dan dilakukan
oleh petugas
SURVEILAN EPIDEMIOLOGI AKTIF DILAKUKAN APABILA :
1. Ditemukan penyakit baru
2. Penelitian tentang cara penyebaran yang baru
suatu kau
3. Faktor Risiko tinggi tentang terjadinya penyakit
musiman
4. Penyakit tertentu yang timbul daerah baru,
sehingga dapat menimbulkan pengaruh pada
kelompok penduduk tertentu atau penyakit
dengan insidens yang rendah mendadak
terjadi peningkatan
3. BERDASARKAN KUALITAS PEMERIKSAAN
1. BUKTI KLINIS ATAU TANPA PERALATAN
PEMERIKSAAN

1. BUKTI LABORATORIUM ATAU DENGAN
PERALATAN KHUSUS
4. BERDASARKAN TEMPAT
1. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI RUMAH SAKIT
Penderita yang dirawat cukup banyak, sehingga faktor
lingkungan sangat berperan, dapat diketahui penyakit yang
ditularkan di RS mis, Infeksi Nosokomial.

2. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DALAM MASYARAKAT (LAPANGAN)
Analisis secara teratur dan berkesinambungan terhadap data
yang dikumpulkan tentang kesakitan dan kematian.
Memberikan kesempatan lebih mengenal kecenderungan
penyakit menurut variabel yang ingin diketahui (geografis,
musim, periode waktu, kelompok risiko tinggi
PERAN SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI
I. PERAN UNIT SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KESEHATAN PUSAT
1. PENGATURAN PENYELENGGARAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
NASIONAL
2. MENYUSUN PEDOMAN PELAKSANAAN SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI NASIONAL
3. MENYELENGGARAKAN MANAJEMEN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
NASIONAL
4. MELAKUKAN KEGIATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI NASIONAL,
TERMASUK SKD-KLB.
5. PEMBINAAN DAN ASISTENSI TEKNIS
6. MONITORING & EVALUASI
7. MELAKUKAN PENYELIDIKAN KLB SESUAI KEBUTUHAN NASIONAL
8. PENGEMBANGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI SURVEILANS
9. PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM SURVEILANS EPID NASIONAL
10. MENJALIN KERJASAMA NASIONAL DAN INTERNASIONAL
PERAN

UPT PUSAT
1. MENJADI PUSAT RUJUKAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI REGIONAL
& NASIONAL
2. PENGEMBANGAN DAN PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
REGIONAL DAN NASIONAL
3. KERJASAMA SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DENGAN PROPINSI,
NASIONAL DAN INTERNASIONAL
PUSAT DATA DAN INFORMASI
1. KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DATA DAN INFORMASI
KESEHATAN NASIONAL
2. KOORDINASI KAJIAN STRATEGIS DAN PENYAJIAN INFORMASI
KESEHATAN
3. ASISTENSI TEKNOLOGI INFORMASI
PERAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
1. MELAKUKAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI DAN METODE SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
2. MELAKUKAN PENELITIAN LEBIH LANJUT TERHADAP TEMUAN DAN
ATAU REKOMENDASI SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
MITRA
1. SEBAGAI SUMBER DATA DAN INFORMASI SERTA REFERENSI YG
BERKAITAN DENGAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT DAN MASALAH
KESEHATAN LAINNYA.
2. KERJASAMA DALAM KAJIAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DAN
MASALAH KESEHATAN
3. KERJASAMA DALAM PEMBANGUNAN TEKNOLOGI DAN METODE
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
4. KEMITRAAN DALAM MENGUPAYAKAN DANA DAN SARANA
PENYELENGGARAAN SURVEILAN EPIDEMIOLOGI
II. PERAN UNIT SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KESEHATAN PROPINSI
1. MELAKSANAKAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI NASIONAL DI
WILAYAH PROPINSI, TERMASUK SKD-KLB
2. MENYELENGGARAKAN MANAJEMEN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
3. MELAKUKAN PENYELIDIKAN KLB SESUAI KEBUTUHAN PROPINSI
4. MEMBUAT PEDOMAN TEKNIS OPERASIONAL SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI SESUAI DENGAN PEDOMAN YG BERLAKU.
5. PEMBINAAN DAN ASISTENSI TEKNIS KE KABUPATEN/KOTA
6. MONITORING & EVALUASI
7. MENGEMBANGKAN DAN MELAKSANAKAN SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DAN MASALAH KESEHATAN SPESIFIK
LOKAL
PERAN

UPT PROPINSI
1. PUSAT RUJUKANSURVEILANS EPIDEMIOLOGI PROPINSI
2. PENGEMBANGAN DAN PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
PROPINSI
3. KERJASAMA SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DENGAN PUSAT DAN
KABUPATEN/KOTA
RUMAH SAKIT PROPINSI
1. MELAKSANAKAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI RUMAH SAKIT DAN
INFEKSI NOSOKOMIAL RUMAH SAKIT
2. IDENTIFIKASI DAN RUJUKAN KASUS SEBAGAI SUMBER DATA
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KABUPATEN/KOTA, PROPINSI DAN
PUSAT.
3. MELAKUKAN KAJIAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN
TIDAK MENULAR SERTA MASALAH KESEHATAN LAINNYA DI RUMAH
SAKIT
PERAN
1. MELAKSANAKAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
2. MELAKUKAN IDENTIFIKASI DAN RUJUKAN SPESIMEN SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI
LABORATORIUM KESEHATAN PROPINSI
III. PERAN UNIT SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KESEHATAN KABUPATEN
1. PELAKSANA SURVEILANS EPIDEMIOLOGI NASIONAL DI WILAYAH
KABUPATEN/KOTA
2. MENYELENGGARAKAN MANAJEMEN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
3. MELAKUKAN PENYELIDIKAN DAN PENANGGULANGAN KLB DI
WILAYAH KABUPATEN/KOTA YG BERSANGKUTAN
4. SUPERVISI DAN ASISTENSI TEKNIS KE PUSKESMAS DAN RUMAH
SAKIT DAN KOMPONEN SURVEILANS DI WILAYAHNYA
5. MELAKSANAKAN PELATIHAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
6. MONITORING & EVALUASI
7. MELAKSANAKAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT SPESIFIK
LOKAL


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai