Prinsip dalam melakukan pengkajian termoregulasi pada lansia adalah: 1. Dokumentasi suhu tubuh normal individu dan variasi perubahannya 2. Asumsikan bahwa setiap elevasi maupun deviasi diatas/dibawah batas suhu tubuh normal merupakan sebuah petunjuk adanya proses patologis yang terjadi di dalam tubuh 3. Ikuti seluruh standar prosedural pengukuran suhu tubuh yang akurat. Gunakan thermometer yang memiliki batas bawah dibawah 95o F atau 35o C 4. Perhatikan riwayat pengobatan yang sedang dijalani oleh individu yang mungkin berpengaruh pada perubuhan suhu tubuh normalnya, misal obat-obatan yang membuat demam dan lainnya. 5. Jangan mengasumsikan bahwa setiap proses infeksi akan diikuti dengan terjadinya peningkatan suhu tubuh 6. Ingat bahwa penurunan fungsi atau perubahan status mental pasien merupakan indikator yang akan pertama kali muncul dan paling akurat untuk menduga terjadinya proses infeksi dibandingkan dengan perubahan suhu tubuh 7. Jangan asumsikan bahwa lansia akan memiliki perilaku penyesuaian (kompensasi) yang baik terhadap perubahan suhu tubuh maupun mengeluhkan ketidaknyamanan jika terjadi perubahan tersebut.
PENGKAJIAN FAKTOR RESIKO UNTUK HIPOTERMIA DAN HIPERTERMIA Anamnesis Observasi Apakah memiliki masalah kesehatan khusus yang muncul pada cuaca panas atau dingin? Apakah lansia tinggal di rumah yang temperaturnya selalu berada dibawah 70o C atau 21.1o C ketika musim panas? Apakah mampu untuk menjaga suhu nyaman rumah atau ruangan ketika musim dingin atau panas? Apakah lansia minum minuman beralkohol atau sedang mengonsumsi obat? Apa yang biasanya dilakukan untuk menyesuaikan diri ketika cuaca panas dan cuaca dingin? Apakah lansia hidup sendiri? Jika iya, seberapa sering ia kontak dengan dunia luar? Apakah pernah menjalani perawatan medis untuk kasus hipotermi atau hipetermia? Apakah lansia memiliki kondisi patologis yang menjadi penyebab dirinya mengalami hipotermia (misal gangguan endokrin, neurologis, atau kardivaskular)? Apakah lansia memiliki hipotensi postural? Apakah lansia mengalami imobilisasi atau penurunan kemampuan untuk menilai seperti demensia, depresi atau gangguan psikososial lainnya? Apakah lansia tinggal di rumah yang ventilasinya kurang tanpa pendingin ruangan di dalamnya? Bagaimana kondisi lingkungannya? Apakah sangat panas, lembab, berpolusi? Apakah lansia memiliki kebiasaan rutin berolahraga pada cuaca panas? Apakah lansia memiliki penyakit kronik seperti diabetes atau gangguan kardiovaskular yang menjadi faktor predisposisi mengalami hipertermia? Apakah lansia berada dalam faktor resiko hipotermia maupun hipertermia karena pengobatan atau penyakit kronik?