Is an independent professional service that improve the quality of information for decision makers.
Auditing and Accounting? Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi untuk menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria - kriteria yang dimaksud yang dilakukan oleh seorang yang kompeten dan independen . Akuntansi berfungsi menyajikan informasi kuantitatif untuk pengambilan keputusan. Sementara dalam auditing, aturan-aturan akuntansi menjadi kriteria untuk membandingkan kesesuaian informasi. Dengan demikian, akuntansi dan auditing berbeda dalam esensinya.
Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person.
Accounting is recording, classifying, and summarizing of economic events in a logical manner for the purpose of providing financial information for decision making
Why financial statement must be audited? Is conducted to determine whether the financial statements are stated in accordance with specified criteria.
Dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
Chapter 2 Audit Standar STANDAR UMUM 1. Pemeriksaan harus dilaksanakan oleh seorang atau beberapa orang akuntan public yang memiliki keahlian dalam bidangnya dan telah menjalani teknis yang cukup 2. Dalam segala hal yang berhubungan dengan penugasan yang diberikan kepadanya, akuntan public harus senatiasa memperhatikan sikap mental independen 3. Dalam pelaksanaan pemeriksaan dan penyusunan laporanya, akuntan public wajib mempergunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama STANDAR PELAKSANAAN PELAPORAN 1. Pemeriksaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus dipimpin dan diawasi dengan semestinya 2. System pengendalian intern yang ada harus dipelajari dan dinilai secukupnya untuk menentukan dapat atau tidaknya system tersebut yang diandalkan sebagai dasar untuk mentapkan luasnya pengujia yang harus dilakukan serta prosedur pemeriksaan yang akan digunakan 3. Bukti kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, Tanya jawab dan konfirmasi sebagai dasar yang layak untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diperiksa
STANDAR PELAPORAN 1. Laporan akuntan harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia 2. Laporan keuangan harus menyatakan apakah prinsip akuntansi tersebut dalam periode berjalan telah dilaksanakan secara konsisten dibandingkan dengan periode sebekumnya 3. Pengungkapan informative dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyataka lain dalam laporan akuntan 4. Laporan akuntan harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara kesleuruhan atau membuat suatu penegasan bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan maka alasanya harus dikemukakan. Dalam hal nama akuntan public dihubungkan dengan laporan keuangan, maka laporan akuntan harus membuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pemeriksaan yang dilakukan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab akuntan yang bersangkutan.
[Eng Version: Page 55, Table 2-3]
Chapter 3 Audit Report Laporan audit standar tanpa kualifikasi digunakan bila kondisi berikut terpenuhi 1. Semua laporan neraca, perhitungan laba rugi, Laba ditahan, dan laporan arus kas sudah tercakup di dalam laporan keuangan 2. Ketiga norma umum telah diikuti sepenuhnya dalam penugasan 3. Bukti yang cukup telah dikumpulkan dan auditor bersangkutan telah melaksanakan penugasan dengan cara yang memungkinkan baginya untuk menyimpulkan bahwa ketiga norma pelaksanaan kerja lapangan telah terpenuhi 4. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. lni berarti bahwa pengungkapan yang memadai telah disertakan dalam catatan kaki, dan bagian-bagian lain laporan keuangan. 5. Tidak terdapat situasi yang memerlukan penambahan paragraf penjelasan atau modifikasi kata-kata dalam laporan
Empat kategori laporan audit 1. Standar Unqualified (Pendapat Wajar Tanpa Kualifikasi) : Seluruh 5 standar tanpa kulaifikasi terpenuhi 2. Unqualified with emphasis-of matter explanatory paragraph or modified wording (Laporan audit tanpa kualifikasi dengan paragraph penjelasan atau modifikasi perkataan) : Seluruh standar terpenuhi dan laporan keuangan disajikan dengan benar. Tapi akuntan public berkeyakinan bahwa terdapat informasi yang penting atau yang diperlukan untuk ditambahkan 3. Qualified (Pendapat wajar dengan kualifikasi): Auditor berkesimpulan bahwa secara keseluruhan laporan keuangan telah disajikan secara wajar, tapi ruang lingkup secara material dari pelaksanaan audit telah dibatasi atau standar akuntansi yang digunakan tidak dipatuhi dalam menyiapkan laporan keuangan 4. Adverse or Disclaimer ( Pernyataan tidak wajar atau Menolak) : Auditor berkesimpulan bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara wajar, auditor tidak dapat mengeluarkan form mengenai opini apakah laporan keuangan tidak disajikan secara wajar (Disclaimer, atau auditor yang bersangkutan bukan independen
Bagian dari laporan audit standar, yaitu: 1. Judul laporan. Standar auditing mengharuskan pemberian judul pada laporan dan judul itu harus memuat kata`independen.`Misalnya, judul yang tepat adalah laporan`auditor independen atau kata independen dimaksudkan untuk meyakinkan pemakai bahwa dalam semua aspek penugasan auditing tersebut tidak menyimpang. 2. Alamat yang dituju laporan auditing. Laporan ini biasanya ditujukan kepada perusahaan bersangkutan, pemegantg saham, atau dewan direksinya. Dalam beberapa tahun belakangan, makin sering laporan ini ditujukan kepada para pemegang saham untuk menunjukkan bahwa auditor independen terhadap perusahaan dan dewan direksi, dan komisarisnya. 3. Paragraf pendahuluan. Paragraf pertama dari laporan ini ditujukan untuk tiga hal: pertama, paragraf ini merupakan pernyataan sederhana bahwa kantor akuntan publik bersangkutan telah melaksanakan suatu audit. Hal ini dimaksudkan untuk membedakan laporan tersebut dari laporan kompilasi atau penelaahan. Kedua, paragraf itu mencantumkan laporan keuangan yang diperiksa, termasuk tanggal neraca dan periode-periode akuntansi untuk laporan rugi-laba dan laporan arus kas. Kata-kata dalam laporan tersebut harus sama dengan laporan yang digunakan manajemen untuk laporan keuangan itu. Ketiga, paragraf pendahuluan yang menyatakan bahwa laporan keuangan tersebut merupakan tanggung jawab manajemen dan bahwa tanggung jawab auditor adalah sebatas pada pendapat atas laporan yang diperiksa. 4. Paragraf ruang lingkup. Paragraf ruang lingkup adalah pernyataan faktual mengenai apa yang dilakukan auditor di dalam auditing. Paragraf ini terlebih dahulu menyatakan bahwa auditor bersangkutan mengikuti standar auditing yang berlaku umum. Bagian selanjutnya menerangkan secara singkat mengenai aspek-aspek penting dari suatu auditing. Paragraf ruang lingkup menyatakan bahwa auditing dirancang untuk dapat memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Pernyataan kata material menerangkan bahwa auditor hanya bertanggung jawab untuk mencari kekeliruan yang signifikan, bukan kekeliruan kecil yang tidak berpengaruh pada keputusan pemakai laporan. Penggunaan istilah keyakinan memadai menunjukkan bahwa suatu auditing tidak dapat diharapkan untuk menghilangkan sepenuhnya kemungkinan adanya kekeliruan atau ketidakberesan yang material di dalam laporan keuangan. Dengan kata lain, auditing memberikan suatu tingkat keyakinan yang tinggi, tetapi bukan merupakan jaminan. Bagian lain dari paragraf ruang lingkup membahas mengenai bahan bukti auditing yang dikumpulkan dan menyatakan bahwa auditor bersangkutan yakin bahwa bahan bukti yang dikumpulkan mencukupi untuk situasi tersebut guna menyatakan pendapat yang disajikan. Kata-kata atas dasar pengujian menunjukkan bahwa yang dilakukan adalah uji petik dan bukan setiap transaksi dan setiap jumlah dalam laporan keuangan tersebut. 5. Paragraf pendapat. Paragraf terakhir dalam laporan standar memuat kesimpulan auditor berdasarkan hasil auditing. Bagian ini sangat penting sehingga seringkali keseluruhan laporan auditing hanya disebut sebagai pendapat auditor. Paragraf pendapat dengan tegas menyatakan bahwa yang diberikan adalah suatu pendapat dan bukan suatu pernyataan mutlak atau jaminan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa kesimpulan tersebut didasarkan atas pertimbangan profesional. 6. Tandatangan nama nomor register akuntan publik. Nama ini menunjukkan partner akuntan publik atau auditor yang bertanggung jawab atas auditing yang dilakukan. Auditor membubuhkan tanda tangannya berikut nomor register negara yang bersangkutan. Partner itulah yang akan bertanggung jawab secara hukum dan jabatan atas mutu auditnya menurut standar professional. 7. Tanggal laporan audit. Tanggal yang dipakai di dalam laporan ini adalah tanggal saat auditor telah menyelesaikan bagian terpenting dari prosedur auditing di lapangan. Tanggal ini sangat penting karena menunjukkan sampai tanggal berapa setelah tanggal laporan keuangan, auditor bertanggung jawab atas peninjauan terhadap peristiwa yang terjadi.
Chapter 6 Audit objective (Tujuan Audit) Tujuan pemeriksaan umum terhadap laporan keuangan oleh auditor independen adalah menayatakan pendapat/opini mengenai kewajaran dalam penyajian posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan posisi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya