Anda di halaman 1dari 20

Mencari Kembali Makna

Arsitektur
definisi ARSITEKTUR
ARSITEKTUR berasal dari bahasa Yunani
Arch dan tektoon
Arch= yang asli, yang utama yang awal
Tektoon= sesuatu yang berdiri kokoh, tidak
roboh, stabil
Architectoon: pembangun utama, ahli
bangunan utama
Menurut Y. B. Mangunwijaya kata Arsiektur
masih belum mewakili makna yang
sebenarnya karena dari akar katanya, kata
arsitektur hanya punya sudut teknis
bangunan saja.

Sebutan untuk ARSITEK
Di Eropa (pada abad pertengahan):
magister operis (guru/ ahli karya)
magister lapidum (guru/ ahli batu)
Di India: Sthapati (chief-architect), Achariya
(General-director), Sutradhara (arsitek,
seniman, pemahat)
Di jaman Firaun Mesir, Kaisar Roma dan
Zaman Kerajaan, arsitek menduduki posisi
tinggi
Hausmann Effect
VASTHU
Kata Vasthu lebih luas : hakikat, hal,
perkara, kenyataan, norma, tolak ukur dari
hidup susila, hidup normatif semesta, dan
juga normayang sudah mengambil wujud
bentuk
Vasthu juga termasuk dalam pengertian: tata
bumi (dhara), tata gedung (harsya),
bahkan sampai pada perkara kecil seperti
tata perabot rumah
Menciptakan arsitektur adalah memanfaatkan dan mengangkat martabat alam
Belajar dari alam: perpaduan antara logika dan citarasa yang sehat, wajar= indah
Kata architectonikos hanya dapat dimengerti
dalam kaitannya dengan tingkat
kesadaran ontologis
(Yunani yang sudah melepaskan diri dari
mitos)

Penghayatan estetik yang otonom dan tidak
mengikat pada penghayatan kosmis.
(Yunani-Renaissance-Sains)

Konsep Vasthu masih lebih komprehensif
dari pada pengagum kebudayaan Yunani
Pengertian Vasthu dalam pemikiran India:
seluruh seni melekat pada segi spiritual
tidak hanya materi

Perhatian utamanya tidak pernah ditujukan
demi informasi, melainkan trans-formasi,
pengubahan radikal keadaan manusia.

Dengan demikian memperhatikan 2 aspek:
dunia luar dan diri-nya sendiri
1. Penilaian Tujuan Arsitektural dan
Manfaat Sosial
Tujuan arsitektur untuk manfaat sosialnya dalam
meningkatkan kehidupan dan tujuan sosial sebagai suatu
pembangunan kelompok yang berbudaya

Arsitektur didasarkan pada tujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Sehingga keberhasilan pencapaian
tujuan arsitektur itu dinilai dari apakah kebutuhan tersebut
terpenuhi atau tidak.
Penilaian Tujuan Arsitektural dan
Manfaat Sosial
Hal yang harus dilakukan Arsitek dalam kontribusi sosial:
Identifikasi projek = Mengklasifikasikan lingkungan
Pemetaan arsitektural untuk kontribusi sosial: mengembangkan
arsitektur sebagai bagiandari seni, sampai pada insitusi aspirasi komunal
(seperti: sekolah, tempat penitipan tempat ibadah), pelayanan dan
perawatan (rumahh sakit, perumahan untuk orang miskin, tempat
tinggal untuk tuna wisma), institusi sipil, tempat untuk komersil dan
pekerja, sampai pada tempat untuk mengendalikan seperti penjara,
pusat pengembangan mesin perang.
Kita dapat menggolongkan metode merancang dan pengambilan
keputusan mulai dari swadaya, persamaan kerjasama dan model
partisipasi sampai otokrasi pihak tertentu yang mempunyai kekuasaan
untuk mengambil keputusan.
Masalah arsitektur bukan hanya soal statika
bangunan agar kokoh, ventilasi,
penyusunan ruang, ekonomis dll
Namun menyentuh dimensi yang dibentuk
juga oleh alam raya sesuatu yang
mrngatasi fungsi dan materi belaka,
namun lebih pada pernyataan yang
disebut CITRA.
Citra yang memberi makna, melihat di balik
yang terlihat
Citra bukan sesuatu yang kebetulan,
economic calculable, semerawut, namun
lebih kepada makna sejati, nalar ekologis
karena mendabakan sesuatu yang laras.
Kosmos yang tidak retak, tidak acuh tak
acuh bukan hukum rimba, tetapi homo
sapiens (manusia bijak), tepo seliro

Anda mungkin juga menyukai