Anda di halaman 1dari 3

Pada praktikum ini yang dilakukan adalah proses pengecilan produk atau bahan

pertanian. Bahan pertanian yang digunakan adalah jagung dan kedelai. Proses pengecilan
dilakukan dengan menggunakan disk mill. Setelah bahan pertanian tersebut hancur dan
memiliki ukuran yang lebih halus, maka dilakukan proses pemisahan dengan menggunakan
mesh yang diayak oleh alat vibrator screen (Ro-Tap). Setelah dilakukan proses pemisahan
maka bahan pertanian tersebut akan terkumpul sesuai dengan ukurannya.
Proses pengayakan sangat berguna dalam proses penanganan bahan pangan. Dimana
dengan dilakukan pengayakan, maka bahan pangan yang di ayak akan disterilkan dari bahan-
bahan yang merugikan (seperti batu, dan kerikil). Dengan kata lain, dengan adanya proses
pengayakan maka kita akan mendapatkan pati dari suatu bahan pangan atau hasil bersih dari
suatu bahan pangan (sterilized food).
Percobaan tersebut dilakukan untuk mengetahui modulus kehalusan dan juga kadar air setelah dan
sebelum penggilingan. Dari hasil pengamatan diperoleh data-data mengenai fineness modulus (FM),
diameter rata-rata, dan rendemen hasil giling untuk jagung dan kedelai. Rendemen giling untuk
jagung 99.9!, sedangkan untukrendemen giling untuk kedelai adalah 99."9!, hasil #ang didapat
cukup besar ini dikarenakan pada saat penggilingan dihasilkan cukup halus dan sisa bentuk kasar itu
sangat sedikit. $adar air #ang dihasilkan setelah penggilingan akan lebih kecil bila dibandingkan
sebelum penggilingan #ang dikarenakan adan#a perubahan %isik dari bahan tersebut dan kehilangan
kadar air pada saat dilakukan#a penggilingan. $adar air jagung setelah penggilingan didapat sebsar
&'.(!, sedangkan untuk kedelai didapat sebesar 9.9!.
Modulus kehalusan (M) dari penggilingan jagung lebih kecil dibanding modulus
kehalusan penggilingan kedelai, karena M jagung yang didapat lebih kecil dibandingkan
nilai M kedelai, maka diameter yang didapt akan semakin kecil pula. !ilai M penggilingan
"agung memiliki nilai M sebesar #.$% sehingga dapat diketahui bah&a diameter hasil
penggilingan jagung adalah '.'%( mm, sedangkan kedelai mempunyai nilai M sebesar
).*+ dengan nilai diameter hasil penggilingan adalah '.'+ mm.
Penggilingan silinder hampir sama dengan penghancuran silinder, akan tetapi penggilingan
silinder berpermukaan #ang halus atau silinder #ang berpermukaan sedikit bergelombang dan
berputar pada kecepatan #ang berbeda. )lat ini sangat umum dipergunakan untuk menggiling tepung.
*leh karena bentukn#a #ang sederhana, ukuran maksimum partikel #ang dapat lolos dari silinder
dapat diatur. )pabilia koe%isien gesekan antara silinder dan bahan umpan diketahui, partikel terbesar
#ang dapat dihancurkan antara silinder dapat dihitung ()pri#antono, &9+9).
,ahan mentah sering berukuran lebih besar daripada kebutuhan, sehingga ukuran bahan ini
harus diperkecil. *perasi pengecilan ukuran ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama, tergantung
kepada apakah bahan tersebut bahan cair attau bahan padat. )pabila bahan padat, operasi
pengecilan disebut penghancuran dan pemotongan, dan apabila bahan cair disebut emulsi%ikasi atau
atomisasi (-tumbo, &9(9).
Penghancuran dan pemotongan mengurangi ukuran bahan padat dengan kerja mekanis, #aitu
membagin#a menjadi partikel-partikel lebih kecil. Penggunaan proses penghancuran #ang paling luas
di dalam bidang industri pangan barabgkali adalah penggilingan butir-butir gandum menjadi tepung,
akan tetapi penghancuran ini dipergunakan juga untuk berbagai tujuan, seperti penggilingan jagung
untuk menghasilkan tepung jagung, penggilingan gula dan penggilingan bahan kering seperti
sa#uran. Pemotongan dipergunakan untuk memecahkan potongan besar bahan pangan menjadi
potongan-potongan kecil #ang sesuai untuk pengolahan lebih lanjut, seperti dalam pen#iapan daging
olahan (.arle, &9/9).
)pabila suatu partikel #ang seragam dihancurkan, setelah penghancuran pertama, ukuran
partikel #ang dihasilkan akan sangat ber0ariasi dari #ang relati% sangat kasar sampai #ang paling
halus bahkan sampai abu $etika penghancuran dilanjutkan, partikel #ang besar akan dihancurkan
lebih lanjut akan tetapi partikel #ang kecil akan mengalami perubahan relati% sedikit. Penga1asan
#ang teliti memperlihatkan bah1a ada kecenderungan bah1a beberapa ukuran tertentu akan
meningkat dalam proporsin#a pada campuran #ang kelak akan menjadi ukuran %raksi #ang
dominan (-uharto, &99&).
Dari hasil analisa data di atas, nilai persentase rendemen bahan (beras putih) hasil penggilingan
untuk tiap mesh #ang digunakan adalah berbeda. Dimana pada penga#akan dengan
menggunakan mesh (" di dapat persentase rendemen sebesar (9,/2 !. -edangkan pada
penga#akan menggunakan mesh 3" di dapat presentase rendemen /3," !. 4ika diperhatikan, nilai
persentase rendemen #ang di dapat adalah semakin besar ukuran mesh #ang digunakan maka akan
semakin tinggi nilai persentase rendemen #ang di dapat, karena semakin tinggi ukuran mesh maka
bahan #ang di a#ak akan semakin ban#ak tersaring di mesh. Dan juga sebalikn#a jika semakin kecil
ukuran mesh #ang digunakan makan semakin rendah nila persentase rendemen #ang didapat.
Proses penga#akan sangat berguna dalam proses penanganan bahan pangan. Dimana
dengan dilakukan penga#akan, maka bahan pangan #ang di a#ak akan disterilkan dari bahan-bahan
#ang merugikan (seperti batu, dan kerikil). Dengan kata lain, dengan adan#a proses penga#akan
maka kita akan mendapatkan pati dari suatu bahan pangan atau hasil bersih dari suatu bahan
pangan (sterilized food).
Pada proses pengirisan, nilai persentase rendemen bahan (kentang) untuk masing-masing
pengirisan dengan menggunakan pisau dan menggunakan slicer adalah berbeda. Dimana pada
pengirisan dengan menggunakan pisau di dapat persentase rendemen sebesar &" !. -edangkan
pada pengirisan dengan menggunakan slicer di dapat nilai persentase rendemen sebesar 3 !. 4ika
diperhatikan, berat a1al dan berat akhir pada kedua metode pengirisan adalah berbeda, dimana pada
pengirisan dengan menggunakan pisau di dapat berat a1al (+ gr dan berat akhir ( gr. -edangkan
dengan menggunakanslicer di dapat berat a1al '2 gr dan berat akhir (+ gr. 5al ini terjadi karena
pada bahan #ang telah teriris kadar airn#a berkurang sehingga bobot dari bahan sebelum diiris dan
sesudah diiris berkurang. Pada pengirisan dengan menggunakan pisau, bentuk hasil irisan adalah
tidak sama besar (berbeda ukuran), sedangkan pada pengirisan dengan menggunakan slicer hasil
irisann#a tipis dan ukurann#a sama.
6ilai persentase rendemen dipengaruhi oleh 1aktu, dimana semakin lama proses (1aktu)
maka nilai persentase rendemen bahan akan semakin kecil. -ebagaai contohn#a, pada proses
penga#akan, jika semakin lama suatu bahan di a#ak, maka bahan #ang tertinggal di mesh akan
semakin sedikit, karena seiring 1aktu berjalan maka bahan #ang di a#ak akan semakin sedikit #ang
tersaring.
A. Kesimpulan
Dari hasil analisa data dan pembahasan, maka dalam praktikum ini dapat disimpulkan sebagai
berikut7
&. -emakin besar ukuran mesh #ang digunakan maka akan semakin tinggi nilai persentase rendemen
#ang di dapat.
2. Proses penga#akan sangat berguna dalam proses penanganan bahan pangan, #aitu untuk meng-
sterilkan bahan pangan dari bahan-bahan #ang merugikan (seperti batu, dan kerikil).
. Proses pengirisan dengan metode berbeda akan menghasilkan rendemen bahan #ang berbeda dan
bentuk irisan bahan #ang berbeda.
(. -emakin lama proses (1aktu) maka nilai persentase rendemen bahan akan semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai