Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
MENGKAJI DAN MEMPRAKTIKKAN 5 KOMPETENSI INTI PADA KOMPETENSI PROFESIONAL DAN 32 UNSURNYA Pengertian dasar kompetensi (competency) adalah kemampuan atau kecakapan. Padanan kata yang berasal dari bahasa Inggris ini cukup banyak dan lebih relevan dengan pembahasan ini ialah kata proficiency dan ability yang mempunyai arti kurang lebih sama yaitu kemampuan.
Pengertian Kompetensi Profesionalisme Guru
Kompetensi profesional adalah kemampuan guru untuk menguasai masalah akademik yang sangat berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar sehingga kompetensi ini dimiliki guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar.
Lebih lanjut, dalam menjalankan kewenangan profeionalnya, guru dituntut memiliki keanekaragaman kecakapan (competencies) yang bersifat psokologis,yang meliputi:
Sebelum merencanakan belajar mengajar, guru terlebih dahulu mengetahui arti dan tujuan perencanaan tersebut dan menguasai secara teoritis dan praktis unsur-unsur yang terkandung di dalamnya, adapun makna dari perencanaan program belajar mengajar adalah suatu proyeksi atau perkiraan guru mengenai kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa selama pengajaran itu berlangsung.
Kemampuan merencanakan program belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar ini kegiatan yang harus dilaksanakan adalah menumbuhkan dan menciptakan kegiatan siswa-siswa dengan rencana yang telah disusun.
Adapun yang termasuk dalam pengetahuan proses belajar mengajar meliputi prinsip-prinsip mengajar keterampilan hasil belajar siswa, penggunaan alat bantu dan keterampilan-keterampilan memilih dan menggunakan strategi atau pendekatan mengajar. Dan kemampuan ini dapat diperoleh melalui pengalaman langsung.
Melaksanakan kegiatan belajar mengajar
Dalam menilai kemampuan dan kemajuan proses belajar mengajar guru harus dapat menilai kemajuan yang dicapai oleh siswa yang meliputi bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan penilaian ini dapat dikatakan dalam dua bentuk yang dilakukan melalui pengamatan terus menerus tentang perubahan kemajuan yang dicapai siswa. Sedangkan penilaian dengan cara pemberian skor, angka atau nilai-nilai yang bisa dilakukan dalam rangka penilaian hasil belajar siswa.
Memiliki kemampuan proses belajar mengajar.
Kompetensi profesional Kompetensi personal Kompetensi sosial
Sebagaimana dijabarkan oleh Suharsimi Arikunto mengenai tiga kompetensi tersebut antara lain:
Kompetensi ranah afektif guru bersifat tertutup dan abstrak, sehingga amatsukar untuk diidentifikasi. Kompetensi ranah ini sebenarnya meliputi seluruhfenomena perasaan dan emosi
Kompetensi Afektif Guru
Pengetahuan diri Pengharapan diri (diri ideal) Penilaian diri
Menurut Calhoun dan Acocella Konsep Diri memiliki tiga dimensi yaitu :
yakin akan kemampuannya dalam mengatasi masalah yang dihadapinya. merasa setara dengan orang lain menerima pujian tanpa rasa malu menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetuju secara umum. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek pribadi yang tidak disenangi dan berusaha mengubahnya
Menurut Jalaludin Rahmat bahwa orang memiliki konsep diri positip ditandai dengan lima hal yaitu:
Sikap penerimaan diri sendiri adalah gejala ranah rasa seorang guru dalamkecenderungan positif atau negatif terhadap dirinya sendiri berdasarkan penilaian yang lugas atau bakat dan kemampuannya
Sikap terhadap penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain