0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan2 halaman
kjhdkfhdsfjdsfjsdfjdsfhjdshfdsfusdufsubeurebywrewuyrgkewurktewurewuirgewuryuewyryuewrgeywgrweygrewyrgewurgewuyrgew re rbewgr7ewrt7e8rtew7 rewre7rt78ewrtewrew re7ryew7ryewr e
kjhdkfhdsfjdsfjsdfjdsfhjdshfdsfusdufsubeurebywrewuyrgkewurktewurewuirgewuryuewyryuewrgeywgrweygrewyrgewurgewuyrgew re rbewgr7ewrt7e8rtew7 rewre7rt78ewrtewrew re7ryew7ryewr e
kjhdkfhdsfjdsfjsdfjdsfhjdshfdsfusdufsubeurebywrewuyrgkewurktewurewuirgewuryuewyryuewrgeywgrweygrewyrgewurgewuyrgew re rbewgr7ewrt7e8rtew7 rewre7rt78ewrtewrew re7ryew7ryewr e
A. TUJUAN: Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui penyesuaian hewan poikilotermik terhadap: 1. Oksigen yang terkandung di dalam air karena pengaruh suhu air 2. Oksigen yang terkandung dalam air karena pengaruh kadar garam dalam air
B. DASAR TEORI: Oksigen berperan pada proses respirasi maupun metabolisme.Respirasi meliputi 2 hal: respirasi eskternal dan respirasi internal. Respirasi eksternal bersangkutan dengan pemasukan oksigen ke dalam tubuh organisme dan pelepasan karbondioksida dari dalam tubuh organisme. Respirasi internal atau metabolisme intemedier, bersangkutan dengan keseluruhan reaksi enzimatis, yaitu reaksi oksidatif dan reaksi non oksidatif yang dapat menghasilkan energi aktivitas biologis. Metabolisme bersangkutan dengan konsumsi oksigen produksi panas dan pembebasan karbondioksida. Respirasi eksternal sangat dipengaruhi oleh kadar oksigen didalam lingkungan organisme yang bersangkutan. Untuk lingkungan air, kadar oksigen dipengaruhi oleh kelarutan oksigen dalam air. Kelarutan oksigen dalam cairan secara umum dipengaruhi oleh: 1. tekanan parsial oksigen (O 2 ) di atas permukaan cairan. Makin tinggi tekanan O 2 di atas permukaan cairan, makin tinggi pada kelarutan oksigen di dalam cairan 2. suhu cairan/medium. Makin tinggi suhu cairan/medium, makin rendah kelarutan oksigen dalam cairan/medium 3. kadar garam di dalam cairan. Makin tinggi kadaa oksigen cairan, makin rendah kelarutan oksigen di dalam cairan Dengan mengubah-ubah suhu cairan, maka kadar oksigen dalam cairan akan berubah- ubah. Demikian pula dengan mengubah-ubah kadar garam, cairan, maka kelarutan oksigen dalam cairan juga berubah.
C. ALAT DAN BAHAN Bal plastik, Termometer, Timbangan, Kompor, Panci, Gelas Piala, Gelas Ukur, Pengaduk, Stopwatch, Boardmaker, Es Batu. Hewan percobaan: Ikan Tombro dan Ikan Mas
D. CARA KERJA: 1) Pengaruh kenaikan suhu medium 1. Jerang air dalam panci 2. Isi bak plastik dengan air kran, beri tanda tingginya air dengan boardmaker, dan catat suhu air 3. Timbangan berat ikan yang akan dipakai, kemudian masukkan ke dalam bak plastik yang telah berisi air tadi. Tunggu sampai ikan nampak tenang, kemudian hitung gerak operculum selama satu menit. Ulangi sampai tiga kali hitungan, kemudian ambil rata- ratanya 4. Naikkan suhu medium dengan interval 3 0 C, dengan cara menuangkan air panas ke dalam bak sampai tercapai suhu yang kita kehendaki, namun jaga volume air tidak berubah, yaitu dengan mengurangi air bak sebanyak air panas yang ditambahkan. Pada saat air panas, jangan sampai mengenai ikannya. Setelah ikan tenang, hitung gerak opekulum per menit. Lakukan ulangan sebanyak tiga kali 5. Kenaikan suhu diteruskan sampai mencapai suhu kritis tertinggi. Hentikan perlakuan pada saat ikan nampak kolaps 2) Pengaruh penurunan suhu medium 1. cara kerja seperti 1) 2. penurunan suhu dikerjakan dengan memasukkan es kedalam bak sampai tercapai suhu yang dikehendaki yang dikehendaki (interval suhu 3 0 C) 3. penurunan suhu diteruskan, sampai tercapai suhu kritis terendah (ikan nampak kolaps) E. DISKUSI 1. Mengapa volume air bak harus dijaga tetap sama? 2. Bagaimanakah mekanisme pengaruh suhu air terhadap aktivitas respirasi? 3. Untuk apa ikan ditimbang beratnya?