Anda di halaman 1dari 2

PERCOBAAN V

PENYESUAIAN HEWAN POIKILOTERMIK


TERHADAP OKSIGEN TERLARUT

A. TUJUAN:
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui penyesuaian hewan poikilotermik terhadap:
1. Oksigen yang terkandung di dalam air karena pengaruh suhu air
2. Oksigen yang terkandung dalam air karena pengaruh kadar garam dalam air

B. DASAR TEORI:
Oksigen berperan pada proses respirasi maupun metabolisme.Respirasi meliputi 2 hal:
respirasi eskternal dan respirasi internal. Respirasi eksternal bersangkutan dengan pemasukan
oksigen ke dalam tubuh organisme dan pelepasan karbondioksida dari dalam tubuh organisme.
Respirasi internal atau metabolisme intemedier, bersangkutan dengan keseluruhan reaksi
enzimatis, yaitu reaksi oksidatif dan reaksi non oksidatif yang dapat menghasilkan energi
aktivitas biologis. Metabolisme bersangkutan dengan konsumsi oksigen produksi panas dan
pembebasan karbondioksida.
Respirasi eksternal sangat dipengaruhi oleh kadar oksigen didalam lingkungan organisme
yang bersangkutan. Untuk lingkungan air, kadar oksigen dipengaruhi oleh kelarutan oksigen
dalam air. Kelarutan oksigen dalam cairan secara umum dipengaruhi oleh:
1. tekanan parsial oksigen (O
2
) di atas permukaan cairan. Makin tinggi tekanan O
2
di atas
permukaan cairan, makin tinggi pada kelarutan oksigen di dalam cairan
2. suhu cairan/medium. Makin tinggi suhu cairan/medium, makin rendah kelarutan oksigen
dalam cairan/medium
3. kadar garam di dalam cairan. Makin tinggi kadaa oksigen cairan, makin rendah kelarutan
oksigen di dalam cairan
Dengan mengubah-ubah suhu cairan, maka kadar oksigen dalam cairan akan berubah-
ubah. Demikian pula dengan mengubah-ubah kadar garam, cairan, maka kelarutan oksigen
dalam cairan juga berubah.

C. ALAT DAN BAHAN
Bal plastik, Termometer, Timbangan, Kompor, Panci, Gelas Piala, Gelas Ukur, Pengaduk,
Stopwatch, Boardmaker, Es Batu.
Hewan percobaan: Ikan Tombro dan Ikan Mas

D. CARA KERJA:
1) Pengaruh kenaikan suhu medium
1. Jerang air dalam panci
2. Isi bak plastik dengan air kran, beri tanda tingginya air dengan boardmaker, dan catat
suhu air
3. Timbangan berat ikan yang akan dipakai, kemudian masukkan ke dalam bak plastik yang
telah berisi air tadi. Tunggu sampai ikan nampak tenang, kemudian hitung gerak
operculum selama satu menit. Ulangi sampai tiga kali hitungan, kemudian ambil rata-
ratanya
4. Naikkan suhu medium dengan interval 3
0
C, dengan cara menuangkan air panas ke dalam
bak sampai tercapai suhu yang kita kehendaki, namun jaga volume air tidak berubah,
yaitu dengan mengurangi air bak sebanyak air panas yang ditambahkan. Pada saat air
panas, jangan sampai mengenai ikannya. Setelah ikan tenang, hitung gerak opekulum per
menit. Lakukan ulangan sebanyak tiga kali
5. Kenaikan suhu diteruskan sampai mencapai suhu kritis tertinggi. Hentikan perlakuan
pada saat ikan nampak kolaps
2) Pengaruh penurunan suhu medium
1. cara kerja seperti 1)
2. penurunan suhu dikerjakan dengan memasukkan es kedalam bak sampai tercapai suhu
yang dikehendaki yang dikehendaki (interval suhu 3
0
C)
3. penurunan suhu diteruskan, sampai tercapai suhu kritis terendah (ikan nampak kolaps)
E. DISKUSI
1. Mengapa volume air bak harus dijaga tetap sama?
2. Bagaimanakah mekanisme pengaruh suhu air terhadap aktivitas respirasi?
3. Untuk apa ikan ditimbang beratnya?

Anda mungkin juga menyukai