Anda di halaman 1dari 6

PPH PASAL 21 Pegawai Tidak Tetap dan Bukan Pegawai.

1. Pengertian.
a. Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas adalah pegawai yang hanya
menerima penghasilan apabila pegawai yang bersangkutan bekerja,
berdasarkan jumlah hari bekerja, jumlah unit hasil pekerjaan yang dihasilkan
atau penyelesaian suatu jenis pekerjaan yang diminta oleh pemberi kerja.
b. Penerima penghasilan Bukan Pegawai adalah orang pribadi selain Pegawai
Tetap dan Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas yang memperoleh
penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun dari Pemotong PPh Pasal
21 dan/atau PPh Pasal 2 sebagai imbalan jasa yang dilakukan
berdasarkan perintah atau permintaan dari pemberi penghasilan.
2. Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 2 adalah!
a. penghasilan Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga Kerja Lepas, berupa upah
harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan atau upah yang
dibayarkan se"ara bulanan#
b. imbalan kepada Bukan Pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi, $ee,
dan imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai
imbalan sehubungan jasa yang dilakukan#
%. &asar pengenaan dan pemotongan PPh Pasal 21 adalah sebagai berikut!
. a. Penghasilan Kena Pajak, yang berlaku bagi!
a. Pegawai Tidak Tetap yang penghasilannya dibayar se"ara bulanan atau
jumlah kumulati$ penghasilan yang diterima dalam 1 'satu( bulan kalender
telah melebihi )p 2.*2+.***,** 'dua juta dua puluh lima ribu rupiah(#
b. Bukan Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal % huru$ " yang menerima
imbalan yang bersi$at berkesinambungan.
b. ,umlah penghasilan yang melebihi )p2**.***,** 'dua ratus ribu rupiah( sehari,
yang berlaku bagi Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga Kerja Lepas yang menerima
upah harian, upah mingguan, upah satuan atau upah borongan, sepanjang
penghasilan kumulati$ yang diterima dalam 1 'satu( bulan kalender belum
melebihi )p2.*2+.***,** 'dua juta dua puluh lima ribu rupiah(#
". +*- 'lima puluh persen( dari jumlah penghasilan bruto, yang berlaku bagi Bukan
Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal % huru$ " yang menerima imbalan
yang tidak bersi$at berkesinambungan#
Penghasilan Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal . ayat '1( huru$ a adalah
sebagai berikut!
a. bagi Pegawai Tidak Tetap, sebesar penghasilan bruto dikurangi PTKP#
b. bagi Bukan Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal % huru$ ", sebesar +*-
'lima puluh persen( dari jumlah penghasilan bruto dikurangi PTKP per bulan.
/. PTKP.
Besarnya PTKP per tahun adalah sebagai berikut!
a. )p2/.%**.***,** 'dua puluh empat juta tiga ratus ribu rupiah( untuk diri 0ajib Pajak
orang pribadi#
b. )p2.*2+.***,** 'dua juta dua puluh lima ribu rupiah( tambahan untuk 0ajib Pajak
yang kawin#
". )p2.*2+.***,** 'dua juta dua puluh lima ribu rupiah( tambahan untuk setiap anggota
keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak
angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak % 'tiga( orang untuk
setiap keluarga.
PTKP per bulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf c adalah
PTKP per tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibagi 12 (dua belas),
sebesar:
a. p2.02!.000,00 (dua "uta dua puluh lima ribu rupiah) untuk diri #a"ib Pa"ak
$rang pribadi%
b. p1&'.(!0,00 (seratus enam puluh delapan ribu tu"uh ratus lima puluh
rupiah) tambahan untuk #a"ib Pa"ak yang ka)in%
c. p1&'.(!0,00 (seratus enam puluh delapan ribu tu"uh ratus lima puluh
rupiah) tambahan untuk setiap angg$ta keluarga sedarah dan keluarga
semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang men"adi
tanggungan sepenuhnya, paling banyak * (tiga) $rang untuk setiap keluarga.
(1) +tas penghasilan bagi Pega)ai Tidak Tetap atau Tenaga Ker"a ,epas yang tidak
dibayar secara bulanan atau "umlah kumulatifnya dalam 1 (satu) bulan kalender
belum melebihi p 2.02!.000,00 (dua "uta dua puluh lima ribu rupiah), berlaku
ketentuan sebagai berikut:
a. tidak dilakukan pem$t$ngan PPh Pasal 21, dalam hal penghasilan sehari
atau rata-rata penghasilan sehari belum melebihi p200.000,00 (dua
ratus ribu rupiah)%
b. dilakukan pem$t$ngan PPh Pasal 21, dalam hal penghasilan sehari atau
rata-rata penghasilan sehari melebihi p200.000,00 (dua ratus ribu
rupiah), dan "umlah sebesar p200.000,00 (dua ratus ribu rupiah)
tersebut merupakan "umlah yang dapat dikurangkan dari penghasilan
brut$.
(2) ata-rata penghasilan sehari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah rata-
rata upah mingguan, upah satuan, atau upah b$r$ngan untuk setiap hari ker"a
yang digunakan.
(*) .alam hal Pega)ai Tidak Tetap telah memper$leh penghasilan kumulatif dalam
1 (satu) bulan kalender melebihi p2.02!.000,00 (dua "uta dua puluh lima ribu
rupiah) maka "umlah yang dapat dikurangkan dari penghasilan brut$ adalah
sebesar PTKP yang sebenarnya.
(/) PTKP yang sebenarnya sebagaimana dimaksud pada ayat (*) adalah sebesar
PTKP untuk "umlah hari ker"a yang sebenarnya.
(!) PTKP sehari sebagai dasar untuk menetapkan PTKP yang sebenarnya adalah
sebesar PTKP per tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dibagi
*&0 (tiga ratus enam puluh) hari.
(&) .alam hal berdasarkan ketentuan di bidang ketenagaker"aan diatur ke)a"iban
untuk mengikutsertakan Pega)ai Tidak Tetap atau Tenaga Ker"a ,epas dalam
pr$gram "aminan hari tua atau tun"angan hari tua, maka iuran "aminan hari tua
atau iuran tun"angan hari tua yang dibayar sendiri $leh Pega)ai Tidak Tetap
kepada badan penyelenggara "aminan s$sial tenaga ker"a atau badan
penyelenggara tun"angan hari tua, dapat dikurangkan dari penghasilan brut$.

Pasal 1*
(1) Penerima penghasilan 0ukan Pega)ai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
ayat (1) huruf a angka / dapat memper$leh pengurangan berupa PTKP
sepan"ang yang bersangkutan telah mempunyai 2$m$r P$k$k #a"ib Pa"ak dan
hanya memper$leh penghasilan dari hubungan ker"a dengan satu
Pem$t$ng PPh Pasal 21 dan3atau PPh Pasal 2& serta tidak memper$leh
penghasilan lainnya.
(2) 4ntuk dapat memper$leh pengurangan berupa PTKP sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), penerima penghasilan 0ukan Pega)ai harus menyerahkan
f$t$k$pi kartu 2$m$r P$k$k #a"ib Pa"ak, dan bagi )anita ka)in harus
menyerahkan f$t$k$pi kartu 2$m$r P$k$k #a"ib Pa"ak suami serta f$t$k$pi
surat nikah dan kartu keluarga.
(1) +tas penghasilan yang diterima atau diper$leh Pega)ai Tidak Tetap atau Tenaga
Ker"a ,epas berupa upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah b$r$ngan,
dan uang saku harian, sepan"ang penghasilan tidak dibayarkan secara bulanan,
tarif lapisan pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1( ayat (1) huruf a
4ndang-4ndang Pa"ak Penghasilan diterapkan atas:
a. "umlah penghasilan brut$ sehari yang melebihi p200.000,00 (dua ratus
ribu rupiah)% atau
b. "umlah penghasilan brut$ dikurangi PTKP yang sebenarnya, dalam hal
"umlah penghasilan kumulatif dalam 1 (satu) bulan kalender telah
melebihi p2.02!.000,00 (dua "uta dua puluh lima ribu rupiah).
(2) .alam hal "umlah penghasilan kumulatif dalam satu bulan kalender telah
melebihi p(.000.000,00 (tu"uh "uta rupiah), PPh Pasal 21 dihitung dengan
menerapkan tarif Pasal 1( ayat (1) huruf a 4ndang-4ndang Pa"ak Penghasilan
atas "umlah Penghasilan Kena Pa"ak yang disetahunkan.
Pasal 1&

(1) Tarif berdasarkan Pasal 1( ayat (1) huruf a 4ndang-4ndang Pa"ak Penghasilan
diterapkan atas "umlah kumulatif dari:
a. Penghasilan Kena Pa"ak, sebesar !05 (lima puluh persen) dari "umlah
penghasilan brut$ dikurangi PTKP per bulan, yang diterima atau diper$leh
0ukan Pega)ai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf a
angka / yang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1* ayat (1)%
b. !05 (lima puluh persen) dari "umlah penghasilan brut$ untuk setiap
pembayaran imbalan kepada 0ukan Pega)ai sebagaimana dimaksud
dalam Pasal * huruf c yang bersifat berkesinambungan yang tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1* ayat (1)%
c. "umlah penghasilan brut$ berupa h$n$rarium atau imbalan yang bersifat
tidak teratur yang diterima atau diper$leh angg$ta de)an k$misaris atau
de)an penga)as yang tidak merangkap sebagai Pega)ai Tetap pada
perusahaan yang sama%
d. "umlah penghasilan brut$ berupa "asa pr$duksi, tantiem, gratifikasi, b$nus
atau imbalan lain yang bersifat tidak teratur yang diterima atau diper$leh
mantan pega)ai% atau
e. "umlah penghasilan brut$ berupa penarikan dana pensiun $leh peserta
pr$gram pensiun yang masih berstatus sebagai pega)ai, dari dana
pensiun yang pendiriannya telah disahkan $leh 6enteri Keuangan.
(2) Tarif berdasarkan Pasal 1( ayat (1) huruf a 4ndang-4ndang Pa"ak Penghasilan
diterapkan atas:
a. !05 (lima puluh persen) dari "umlah penghasilan brut$ untuk setiap
pembayaran imbalan kepada 0ukan Pega)ai yang tidak bersifat
berkesinambungan%
b. "umlah penghasilan brut$ untuk setiap kali pembayaran yang bersifat utuh
dan tidak dipecah, yang diterima $leh peserta kegiatan.
A. PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 UNTUK PEGAWAI TIDAK TETAP ATAU
TENAGA KERJA LEPAS.
Pega)ai Tidak Tetap atau Tenaga Ker"a ,epas, Pemagang dan 7al$n Pega)ai yang
6enerima 4pah 8arian, 4pah 6ingguan, 4pah 9atuan, 4pah 0$r$ngan, 4ang 9aku
8arian atau 6ingguan:
1. Tentukan "umlah upah3uang saku harian, atau rata-rata upah3uang saku yang
diterima atau diper$leh dalam sehari:
a. upah3uang saku mingguan dibagi banyaknya hari beker"a dalam
seminggu%
b. upah satuan dikalikan dengan "umlah rata-rata satuan yang dihasilkan
dalam sehari%
c. upah b$r$ngan dibagi dengan "umlah hari yang digunakan untuk
menyelesaikan peker"aan b$r$ngan.
2. .alam hal upah3uang saku harian atau rata-rata upah3uang saku harian
belum melebihi p200.000,00, dan "umlah kumulatif yang diterima atau
diper$leh dalam bulan kalender yang bersangkutan belum melebihi
p2.02!.000,00, maka tidak ada PPh Pasal 21 yang harus dip$t$ng.
*. .alam hal upah3uang saku harian atau rata-rata upah3uang saku harian telah
melebihi p200.000,00, dan sepan"ang "umlah kumulatif yang diterima atau
diper$leh dalam bulan kalender yang bersangkutan belum melebihi
p2.02!.000,00, maka PPh Pasal 21 yang harus dip$t$ng adalah sebesar
upah3uang saku harian atau rata-rata upah3uang saku harian setelah
dikurangi p200.000,00, dikalikan !5.
/. .alam hal "umlah upah kumulatif yang diterima atau diper$leh dalam bulan
kalender yang bersangkutan telah melebihi p2.02!.000,00 dan kurang dari
p(.000.000,00, maka PPh Pasal 21 yang harus dip$t$ng adalah sebesar
upah3uang saku harian atau rata-rata upah3uang saku harian setelah
dikurangi PTKP sehari, dikalikan !5.
!. .alam hal "umlah upah kumulatif yang diterima atau diper$leh dalam satu
bulan kalender telah melebihi p(.000.000,00, maka PPh Pasal 21 dihitung
dengan menerapkan Tarif Pasal 1( ayat (1) huruf a 44 PPh atas "umlah upah
brut$ dalam satu bulan yang disetahunkan setelah dikurangi PTKP, dan PPh
Pasal 21 yang harus dip$t$ng adalah sebesar PPh Pasal 21 hasil perhitungan
tersebut dibagi 12.
Pega)ai Tidak Tetap atau Tenaga Ker"a ,epas, Pemagang dan 7al$n Pega)ai yang
6enerima 4pah yang .ibayarkan 9ecara 0ulanan:
PPh Pasal 21 dihitung dengan menerapkan Tarif Pasal 1( ayat (1) huruf a 44 PPh
atas "umlah upah brut$ yang disetahunkan setelah dikurangi PTKP, dan PPh Pasal
21 yang harus dip$t$ng adalah sebesar PPh Pasal 21 hasil perhitungan tersebut
dibagi 12.
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 BAGI ORANG PRIBADI YANG BERSTATUS
SEBAGAI BUKAN PEGAWAI.
1. Pem$t$ngan PPh Pasal 21 bagi $rang pribadi dalam negeri bukan pega)ai,
atas imbalan yang bersifat berkesinambungan.
a. 0agi yang telah memiliki 2P#P dan hanya memper$leh penghasilan dari
hubungan ker"a dengan Pem$t$ng PPh Pasal 21 dan3atau PPh Pasal 2&
serta tidak memper$leh penghasilan lainnya PPh Pasal 21 dihitung
dengan menerapkan tarif Pasal 1( ayat (1) huruf a 44 PPh atas "umlah
kumulatif penghasilan kena pa"ak dalam tahun kalender yang
bersangkutan.
0esarnya penghasilan kena pa"ak adalah sebesar !05 (lima puluh
persen) dari "umlah penghasilan brut$ dikurangi PTKP per bulan.
b. 0agi yang tidak memiliki 2P#P atau memper$leh penghasilan lainnya
selain dari hubungan ker"a dengan Pem$t$ng PPh Pasal 21 dan3atau PPh
Pasal 2& serta memper$leh penghasilan lainnya PPh Pasal 21 dihitung
dengan menerapkan tarif Pasal 1( ayat (1) huruf a 44 PPh atas "umlah
kumulatif !05 (lima puluh persen) dari "umlah penghasilan brut$ dalam
tahun kalender yang bersangkutan.
2. Pem$t$ngan PPh Pasal 21 0agi :rang Pribadi .alam 2egeri 0ukan
Pega)ai, atas ;mbalan yang Tidak 0ersifat 0erkesinambungan.
PPh Pasal 21 dihitung dengan menerapkan tarif Pasal 1( ayat (1) huruf a 44
PPh atas !05 (lima puluh persen) dari "umlah penghasilan brut$.
*. .alam hal bukan pega)ai sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan
angka .2 adalah d$kter yang melakukan praktik di rumah sakit dan3atau klinik
maka besarnya "umlah penghasilan brut$ adalah sebesar "asa d$kter yang
dibayarkan pasien melalui rumah sakit dan3atau klinik sebelum dip$t$ng
biaya-biaya atau bagi hasil $leh rumah sakit dan3atau klinik.
/. .alam hal bukan pega)ai sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan angka
2 memberikan "asa kepada Pem$t$ng PPh Pasal 21 dan3atau PPh Pasal /.
a. mempeker"akan $rang lain sebagai pega)ainya maka besarnya "umlah
penghasilan brut$ adalah sebesar "umlah pembayaran setelah dikurangi
dengan bagian ga"i atau upah dari pega)ai yang dipeker"akan tersebut,
kecuali apabila dalam k$ntrak3per"an"ian tidak dapat dipisahkan bagian
ga"i atau upah dari pega)ai yang dipeker"akan tersebut maka besarnya
penghasilan brut$ tersebut adalah sebesar "umlah yang dibayarkan%
b. melakukan penyerahan material atau barang maka besarnya "umlah
penghasilan brut$ hanya atas pemberian "asanya sa"a, kecuali apabila
dalam k$ntrak3per"an"ian tidak dapat dipisahkan antara pemberian "asa
dengan penyerahan material.

Anda mungkin juga menyukai