Anda di halaman 1dari 2

Siklus Hidup

Telur
Telur Musca domestica berwarna putih krem, berbentuk pisang berukuran panjang 0,8 1,00
mm dan lebar 0,26 mm dengan bagian anterior lebih meruncing. Bagian posterior dilengkapi
dengan 2 buah dorsal ridge, tempat keluarnya larva. Telur tersebut diletakkan secara
berkelompok (Arroyo dan Capinera, 2007).
Setiap kali bertelur menghasilkan 75-150 telur. Telur biasanya diletakkan dalam retak-retak dari
medium pembiakan pada bagian-bagian yang tidak terkena sinar matahari. Produksi telur
maksimum terjadi pada suhu 25-30C. Pada suhu panas telur-telur ini menetas dalam waktu
12-24 jam. (Shancez, 2008).

Larva atau tempayak
Larva berwarna putih kekuningan, panjang 12-13 mm. Larva akan mati pada suhu yang terlalu
panas, suhu yang disukai 30-35C. Terdapat tiga stadium larva, dengan mempelajari ujung
posterior larva lalat dapat ditentukan stadium dan spesiesnya. Pada ujung posterior terdapat
bentukan posterior spiracle, bila padanya terdapat satu slit (lubang memanjang), maka larva
terdapat di stadium 1, bila dua buah slit larva stadium 2, dan bila tiga buah slit larva stadium 3.
Bentuk slit menunjukkan jenis lalat, pada Musca domestica bentuk slitnya berkelok-kelok (Staf
Pengajar Laboratorium Parasitologi FKUB, 2005).
Stadium larva :
Tingkat I : Telur yang baru menetas disebut instar I berukuran panjang 2 mm, berwarna putih,
tidak bermata dan berkaki, amat aktif dan ganas terhadap makanan, setelah 1-4 hari melepas
kulit keluar instar II.
Tingkat II : Ukuran besarnya 2 kali instar I, sesudah satu sampai beberapa hari, kulit
mengelupas keluar instar III.
Tingkat III : Larva berukuran 12 mm atau lebih, tingkat ini memakan waktu sampai 3 sampai 9
hari. Larva diletakkan pada tempat yang disukai dengan temperatur 30-35C dan akan berubah
menjadi pupa dalam waktu 4-7 hari.

3. Pupa
Pupa berbentuk lonjong 8 mm panjang, dan berwarna merah coklat tua. Biasanya pupa
terdapat pada pinggir medium yang kering atau di dalam tanah. Stadium pupa berlangsung 2-6
hari pada suhu 32-37C, dan berlangsung selama 17-27 hari pada suhu 14C (Shancez, 2008).

4. Lalat dewasa
Proses pematangan menjadi lalat dewasa kurang lebih 15 jam dan setelah itu siap mengadakan
perkawinan. Umur lalat dewasa dapat mencapai 2-4 minggu. Lalat dewasa terdiri atas tiga
bagian yaitu kepala, thorax, dan abdomen yang tampak terbagi dengan jelas :
a. Kepala
Berbentuk oval, antennae type Cyclopharcous dengan arista yang dilengkapi dengan bulu
rambut pada bagian dorsal dan ventral. Bagian mulut yang dikenal dengan proboscis dapat
ditarik dan ditonjolkan dan bertype sponging.
b. Thorax
Pada bagian dorsal terdapat 4 garis longitudinal berwarna hitam. Terdapat 3 pasang kaki yang
masing-masing dilengkapi dengan satu pasang cakar dan satu pasang pulvili dan satu pasang
sayap dengan wing venasi yang spesifik, win vein ke 4 membelok tajam ke arah costa
mendekati wing venasi ke 3 pada tepi sayapnya.
c. Abdomen
Biasanya berwarna abu-abu dengan garis-garis atau bercak-bercak orange, yang tampak
hanya 4 segmen, sisanya tertarik ke dalam, pada yang betina segmen yang tertarik ke dalam ini
dimodifikasi menjadi bentukan seperti tabung yang dapat ditonjolkan keluar pada waktu bertelur
(Staf Pengajar Laboratorium Parasitologi FKUB, 2005).

Anda mungkin juga menyukai