Anda di halaman 1dari 13

Page 1

TUGAS KE-8

MAKALAH
TUJUAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
UNTUK MEMENUHI TUGAS KEWARGANEGARAAN














DISUSUN OLEH : SONY HARTONO
NPM : 270110130040



FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014

Page 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia
dan berkat yang telah diberikan-Nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Tujuan
Berbangsa dan Bernegara
Makalah ini disusun untuk mengembangkan pengetahuan terhadap Tujuan Berbangsa
dan Bernegara tersebut dapat dipahami melalui pendahuluan , pembahasan masalah , serta
penarikkan garis kesimpulan dalam makalah ini .
Makalah Tujuan Berbangsa dan Bernegara ini disajikan dengan pemahaman dari
penulis dan berbagai fakta keilmuwan yang umum.Sehingga terdapat opini atau pemikiran
khas dari penulis yang mungkin berbeda persepsi dengan pembaca.Namun dengan makalah
ini , diharapkan pembaca dapat lebih memahami morfografidalam keseharian.
Penulis mendapat bimbingan dari berbagai pihak dalam pengerjaan makalah ini. Oleh
karena itu, penulis berterimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Nana Sulaksana MSP sebagai dosen Pendidikan Kewarganegaraan yang
memberikan pengetahuan sehingga makalah ini dapat selesai.
2. Akang Radit S,T yang telah memberikan banyak masukan terhadap perkembangan
makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan pemahaman yang baik bagi bagi pembaca.
Saran dan kritik sangat diharapkan penulis demi kemajuan dari makalah yang disajikan.




Jatinangor, 23 April 2014


Penulis








Page 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB 1

1.1 PENDAHULUAN
1.1.1LATAR BELAKANG...................................................................4
1.1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................5
1.1.3 TUJUAN PENULISAN................................................................5
BAB 2
2.1 PEMBAHASAN
2.1.1 ISI.................................................................................................6
A.KESADARAN AKAN TUJUAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA.........................................................................6
BAB 3
3.1. PENUTUP
3.1.1 KESIMPULAN..........................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................13













Page 4

BAB I
1.1 PENDAHULUAN

1.1.1 LATAR BELAKANG

Di era globalisasi ini banyak tantangan memang bagi negeri kita, namun kesadaran
akan tujuan berbangsa dan bernegara sudah selayaknya rakyat dan pemerintah untuk bersama
sama memberikan pemahaman bagi rakyatnya, khususnya kaum muda. Pemerintah ikut
bertanggung jawab mengemban amanat untuk memberikan kesadaran akan tujuan berbangsa
dan bernegara bagi warganya, bila rakyat bangsa Indonesia sudah tidak memiliki kesadaran
akan tujuan berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara, yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang
sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan
diri dari gangguan bangsa lain.

Mengingat kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu indikator bahwa
warga bangsa Indonesia di negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran akan tujuan
berbangsa dan bernegara. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai daerah sering bergejolak
diantaranya tawuran antar warga, perkelaian pelajar, ketidakpuasan terhadap hasil pilkada,
perebutan lahan pertanian maupun tambang, dan lain-lain.
Kesadaran akan tujuan berbangsa dan bernegara mempunyai makna bahwa
individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di bawah Negara Kesatuan RI
harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi
keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan untuk memenuhi tujuan Bangsa dan Negara
Indonesia.












Page 5

1.1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Bagaimana kesadaran masyarakat akan tujuan berbangsa dan bernegara?
2. Bagaimana cara menumbuhkan kesadaran akan tujuan berbangsa dan bernegara?


1.1.3 TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini :
1. Memahami kondisi masyarakat akan kesadaran merekat terhadap tujuan berbangsa dan
bernegara.
2. Mengetahui cara menumbuhkan kesadaran akan tujuan berbangsa dan bernegara.
























Page 6

BAB II
2.1 PEMBAHASAN

2.1.1 ISI
A.Kesadaran akan Tujuan Berbangsa dan Bernegara
Indonesia adalah wilayah kepulauan yang terintergrasi secara nasional dari daerah
daratan dan lautan kedalam organisasi berbentuk negara kesatuan untuk melaksanakan
pembangunan ekonomi dalam mewujudkan masyarakat sejahtera sebagai realisasi impian
yang di amanatkan oleh UUD 1945. Berdasarkan pendekatan yang diuraikan diatas,
diharapkan dapat dipergunakan untuk menyusun suatu konsepsi yang dapat dipergunakan
untuk menyatukan sudut pandang dalam kita merumuskan, apa yang telah tertuang dalam
pasa 32 UUD 45 sebelum diadakan perubahan. Dengan sudut pandang itu, diharapkan kita
dapat menyatukan pola berpikir dalam merumuskan visi, misi, tujuan, strategi dalam
mengaktualisasikan berbangsa, bernegara, indonesia sebagai pedoman dalam kita bersikap
dan berperilaku dalam menjalankan fungsi, pekerjaan, kerja, jabatan, peran dan tanggung
jawab dalam berbangsan dan bernegara.
Hampir semua tujuan negara didunia mempunyai aspek filosofis yang sama yaitu
memajukan kesejahteraan rakyatnya, yang membuatnya berbeda adalah pengaplikasian dan
sistemnya. Sebuah sistem dapat berjalan dengan baik jika pelaku dalam hal ini pemerintah
bekerja dengan baik sesuai yang diamanatkan dalam tujuan negara, tapi justru itu yang
menjadi kendala selama ini, peran yang mereka mainkan jauh melenceng dari skenario yang
telah tertulis di tujuan negara Indonesia. Sistem yang seharusnya bekerja dengan baik secara
sengaja dirusak hingga tak dapat bekerja dan memenuhi aspek- aspek filosofis yang tertuang
dalam tujuan bernegara.
Ribuan atau bahkan jutaan tahun lalu nenek moyang kita hidup tanpa tatanan
dunia modern saat ini, tak ada negara dengan segala sistem dan pemerintahannya, tak ada
KUHP yang membatasi, mereka hidup melalui norma, mereka melakukan kegiatan ekonomi
dengan sistem barter yang saling menguntungkan satu sama lain tanpa profit yang merupakan
tatanan anarki paling klasik yang pernah ditulis dalam sejarah.
Pancasila adalah sebuah ideologi dasar dari negara Indonesia yang merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tapi apakah isi dari Pancasila itu sudah mewakili seluruh rakyat Indonesia? Jika sudah benar-
benar mewakili apakah ada yang salah dalam pengaplikasiannya sehingga sila- sila tersebut
tidak dapat diamalkan dengan baik oleh aparatur negara?.
Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat,
bahasa, sejarah serta berpemerintahan sendiri. Sedangkan berbangsa adalah manusia yang
mempunyai landasan etika, bermoral , dan ber-aqlak mulia dalam bersikap mewujudkan
makna sosial dan adil.
Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia
yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan
Page 7

yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia
tersebut. Sedangkan bernegara adalah manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan
menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah nusantara atau
Indonesia dan mempunyai cita-cita yang berlandaskan niat untuk bersatu secara emosional
dan rasional dalam membangun rasa nasionalisme secara eklektis kedalam sikap dan perilaku
antar yang berbeda ras, agama, asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah.
Membangun Kesadaran akan Tujuan Berbangsa dan Bernegara kepada pemuda
merupakan hal penting yang tidak dapat dilupakan oleh bangsa ini, karena pemuda
merupakan penerus bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini.
Akan tetapi kesadaran berbangsa dan bernegara ini jangan ditafsir hanya berlaku pada
pemerintah saja, tetapi harus lebih luas memandangnya, sehingga dalam implementasinya,
pemuda lebih kreatif menerapkan arti sadar berbangsa dan bernegara ini dalam kehidupannya
tanpa menghilangkan hakekat kesadaran berbangsa dan bernegara itu sendiri.
Kesadaran berbangsa dan bernegara sesuai dengan perkembangan bangsa mempengaruhi
kehidupan berbangsa dan bernegara yang tidak akan selalu positif. Bisa saja pada suatu masa
kesadaran tersebut tidak seutuh dengan masa sebelumnya.
Bermacam-macam hal yang dapat berpengaruh terhadap kesadaran berbangsa dan
bernegara. Berbagai faktor dalam negeri seperti dinamika kehidupan warga negara, telah ikut
memberi warna terhadap kesadaran berbangsa dan bernegara tersebut. Demikian pula
perkembangan dan dinamika kehidupan bangsa-bangsa lain di berbagai belahan dunia, tentu
berpengaruh pula terhadap kesadaran itu.
Menjadi sebuah keharusan bagi pemuda untuk ikut bertanggung jawab mengemban amanat
penting ini, bila pemuda sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini
merupakan bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mengakibatkan
bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-
bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain.
Kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu indikator bahwa sebagian
pemuda di negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara.Hal ini
bias kita lihat dari segelintir persoalan ini,saya ambil contoh di perkotaan, karena bagian yang
sangat cepat dengan informasi walaupun desa juga tidak bisa dilepakan dari konteks ini, hal
ini bisa kita lihat semakin minimnya pemuda di perkotaan yang menghormati nilai-nilai
budaya bangsa sendiri dan lebih bangga dengan budaya atau simbol-simbol bangsa lain,
semakin banyaknya pemuda yang melakukan perilaku menyimpang dan penggunaan
narkoba, dan kondisi ini diperparah dengan minimnya kesadaran sosial dan perhatian kepada
sesama yang ditunjukkan dengan semakin individualisnya pemuda itu sendiri di tengah-
tengah masyarakat, penguasaan IPTEK yang terbatas.
Budaya yang mereka tiru di perkotaan merupakan salah satu indikasi betapa kuatnya
budaya asing merubah budaya kita dalam kehidupan pemuda lewat arus besar globalisasi.
Pemuda kita tidak lagi bangga dengan kekayaan budaya yang dimilikinya, seolah-olah, segala
sesuatu yang datangnya dari luar merupakan sesuatu yang paling baik, berupa bahasa,
bertutur dan berpikir,tanpa melakukan penyaringan lebih dahulu. Kecenderungan pemuda
menyebutnya dengan trend saat ini, padahal tidak kita disadari, ini merupakan bahaya laten
yang akan merusak generasi kita (pemuda).
Page 8

Hal ini menandakan lemahnya kesadaran pemuda kita mempertahankan kekayaan
nilai bangsa yang kita miliki.
Perilaku menyimpang lainnya, seperti free sex dan penggunaan narkoba,minum-minuman
yang memabukan ini juga merupakan salah satu lemahnya pemuda dalam menyadari apa
yang dilakukan dan apa dampaknya. Setiap hari kita mendengar, membaca dan melihat di
media cetak dan elektronik bahwa selalu saja ada pemuda yang diringkus oleh aparat
keamanan akibat perilaku diatas, bila hal ini terus menerus berlanjut dan tidak diantisipasi
maka ketahanan negara ini ke depan sudah pasti terganggu.
Hal lain yang dapat mengganggu kesadaran berbangsa dan bernegara di tingkat
pemuda yang perlu di cermati secara seksama adalah semakin tipisnya kesadaran dan
kepekaan sosial di tingkat pemuda, padahal banyak persoalan-persoalan masyarakat yang
membutuhkan peranan pemuda untuk membantu memediasi masyarakat agar keluar dari
himpitan masalah, baik itu masalah sosial, ekonomi dan politik, karena dengan terbantunya
masyarakat dari semua lapisan keluar dari himpitan persoalan, maka bangsa ini tentunya
menjadi bangsa yang kuat dan tidak dapat di intervensi oleh negara apapun, karena
masyarakat itu sendiri yng harus disejahterakan dan jangan sampai mengalami penderitaan.
disitu pemuda telah melakukan langkah konkrit dalam melakukan bela negara.
Akan tetapi, kondisi itu nampaknya masih jauh dari apa yang diharapkan dari
pemuda itu sesungguhnya, kebanyakan pemuda saat ini lebih cenderung untuk bersikap
individualis atau mementingkan diri sendiri tanpa mau tahu akan persoalan di sekitarnya.
Penguasan IPTEK yang tidak merata bagi pemuda juga merupakan salah satu tantangan bagi
kita, mau tidak mau segala sesuatu dalam hal penguasan informasi, jika pemuda kita tidak
memiliki kompetensi dibidang ini, maka kita akan terus tertinggal dan digilas zaman
sehingga dominasi negara luar semakin kuat menguasai negara kita.
Pemuda tidak dapat dilupakan dan dihilangkan dari perjalanan panjang bangsa
ini. Sumpah pemuda sebagaimana telah diikrarkan oleh pendahulu kita pada tanggal 28
oktober 1928, merupakan salah satu bukti betapa peranan pemuda itu sangat vital dalam
mempersatukan pemuda dan bangsa ini dan yang lahir dari pikiran-pikiran kaum muda adalah
juga suatu peristiwa sejarah, peristiwa yang merupakan klimaks dari pencarian identitas baru
yang telah bermula sejak awal abad ini dan manifestasi dari puncak peranan pemuda sebagai
aktor sejarah yang sadar.
Fenomena-fenomena yang disinggung diatas merupakan tantangan bagi kita dan
akan cenderung menjadi pemecah bila tidak segera diatasi, dicari jalan keluarnya. Kondisi
pemuda yang seperti itu juga akan menjadikan pemuda kita menjadi pemuda yang kehilangan
identitas dan krakter yang berdampak pada hilangnya perekat di masyarakat yaitu pemuda itu
sendiri.
Pemuda harus mengambil posisi terdepan dalam mengatasi persoalan-persoalan
yang terjadi di tengah masyarakat, dan terdepan pula menyuarakan kritik yang membangun,
kepada pemerintah dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), karena ini merupakan harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar, untuk menahan
laju pengaruh asing yang mau menjajah atau membelenggu kita sehingga berdampak pada
perpecahan ditengah masyarakat.
Persoalan yang sedang dialami oleh pemuda saat ini, tidak ada kata lain bahwa
pemuda harus mempersiapkan diri dalam segala hal yang serta merta juga harus membangun
Page 9

kesadaran bahwa dengan mampu menjaga citra pemuda sudah merupakan bagian dari
menjaga negara ini dari keterpurukanan tentunya memperkuat identitas kita.
Hal penting yang tidak bisa dlupakan oleh pemuda adalah bahwa Pancasila telah
merumuskan semua pengalaman, pandangan hidup dan harapan bangsa. Tugas pemuda
adalah untuk tetap menjaga Pancasila dan menjalankan amanat yang terkandung didalamnya.
Tentunya,bagaimana menjalankan yang diamanatkan oleh Pancasila tersebut tidaklah hanya
mengetahui saja dan menghafalnya, akan tetapi mengimplementasikannya dalam kehidupan
kita sehinga menjadi Pancasila yang hidup. Tidak ada lagi kata lain, bahwa untuk
menghidupkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini, maka pemuda harus
turun ke tengah masyarakat membantu menyelesaikan persolan-persoalan yang ada karena
disana banyak persolan yang membutuhkan perhatian para pemuda. Pemuda harus terdepan
menyatakan penghormatan terhadap kemajemukan di negeri ini, terdepan dalam
menghormati toleransi, dan banyak hal lagi yang dilakukan pemuda dalam
mengimplementasikan Pancasila, satu hal penting yang harus disadari pemuda adalah bahwa
pemuda tidak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab atas problematika bangsa yang
dihadapi saat ini.
Pemuda harus berperan serta dan berada dalam garis terdepan, dalam melakukan
perubahan, hanya dengan demikianlah pemuda menjaga keutuhan bangsa ini, mempersiapkan
diri dalam menghadapi tantangan yang lebih besar, untuk mengantisipasi terjadinya
penjajahan gaya baru disegala aspek, atas derasnya arus globalisasi yang tak terbendung juga
merupakan salah satu menjaga negara ini.
Hal lain yang tak kalah pentingnya, pemuda harus memiliki kepekaan sosial dan
memiliki tanggung jawab atas kondisi masyarakat saat ini, maka harus turut serta mencari
solusinya.
Apabila kita membangun kesadaran berbangsa, bernegara, memahami hukum
yang berlaku, dan pancasila sebagai pedoman hidup, tentu tidak akan ada generasi yang bisa
dimanfaatkan oleh orang-orang untuk memecahkan bangsa dan negaranya sendiri serta tidak
ada generasi muda yang memiliki perlakuan yang menyimpang dari norma-norma umum
dimasyarakat. Dengan membangun kesadaran berbangsa dan bernegara itulah, maka pemuda
telah melakukan salah satu dari sekian banyak aspek untuk menjaga keutuhan Negara ini
yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kesadaran bela negara adalah dimana kita berupaya untuk mempertahankan
negara kita dari ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat yang
berdasarkan atas cinta tanah air. Kesadaran bela negara juga dapat menumbuhkan rasa
patriotisme dan nasionalisme di dalam diri masyarakat.
Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan
bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab
dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Keikutsertaan kita dalam
bela negara merupakan bentuk cinta terhadap tanah air kita.



Page 10


Nilai-nilai bela negara yang harus lebih dipahami penerapannya dalam kehidupan masyarakat
berbangsa dan bernegara antara lain:

1. Cinta Tanah Air
Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kita cintai. Kesadaran bela negara
yang ada pada setiap masyarakat didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air kita. Kita
dapat mewujudkan itu semua dengan cara kita mengetahui sejarah negara kita sendiri,
melestarikan budaya-budaya yang ada, menjaga lingkungan kita dan pastinya menjaga nama
baik negara kita.

2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai dengan
kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya. Kita
dapat mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian antar perorangan atau antar
kelompok dan menjadi anak bangsa yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun
internasional

3. Pancasila
Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan sungguh luar biasa, pancasila
bukan hanya sekedar teoritis dan normatif saja tapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-
hari. Kita tahu bahwa Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman yang ada di Indonesia
yang memiliki beragam budaya, agama, etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang
dapat mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan hambatan.


4. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara
Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk bangsa dan negara.
Contoh nyatanya seperti sekarang ini yaitu perhelatan seagames. Para atlet bekerja keras
untuk bisa mengharumkan nama negaranya walaupun mereka harus merelakan untuk
mengorbankan waktunya untuk bekerja sebagaimana kita ketahui bahwa para atlet bukan
hanya menjadi seorang atlet saja, mereka juga memiliki pekerjaan lain. Begitupun supporter
yang rela berlama-lama menghabiskan waktunya antri hanya untuk mendapatkan tiket demi
mendukung langsung para atlet yang berlaga demi mengharumkan nama bangsa.

5. Memiliki Kemampuan Bela Negara
Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan tetap menjaga kedisiplinan,
ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi masing-masing.
Kesadaran bela negara dapat diwujudkan dengan cara ikut dalam mengamankan lingkungan
sekitar seperti menjadi bagian dari siskamling, membantu korban bencana sebagaimana kita
ketahui bahwa Indonesia sering sekali mengalami bencana alam, menjaga kebersihan
minimal kebersihan tempat tinggal kita sendiri, mencegah bahaya narkoba yang merupakan
musuh besar bagi generasi penerus bangsa, mencegah perkelahian antar perorangan atau antar
Page 11

kelompok karena di Indonesia sering sekali terjadi perkelahian yang justru dilakukan oleh
para pemuda, cinta produksi dalam negeri agar Indonesia tidak terus menerus mengimpor
barang dari luar negeri, melestarikan budaya Indonesia dan tampil sebagai anak bangsa yang
berprestasi baik pada tingkat nasional maupun internasional.

Faktor-Faktor Pendukung Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Beberapa faktor pendukung untuk terciptanya kesadaran berbangsa dan bernegara :
1.Tingkat ke-amanahan seorang pejabat.
2.Pemerataan kesejahteraan setiap daerah.
3.Keadilan dalm memberikan hak dan kewajiban semua rakyat
4.Kepercayaan kepada wakil rakyat atau pemerintahan
5.Tegasnya hukum dan aturan pemerintahan.
6.Rasa memiliki dan bangga berbangsa Indonesia.
7.Menyadari bahwa berbangsa dan bernegara yang satu.
8.Mengetahui lebih banyak nilai positif dan kekayaan bangsa.
































Page 12

BAB III
3.1 PENUTUP


3.1.1 KESIMPULAN

Kesadaran akan tujuan berbangsa dan bernegara harus ditanamkan sedini mungkin
pada setiap warga negara. Pada pendidikan kewarganegaraan ditanamkan prinsip etik
multikulturalisme, yaitu kesadaran perbedaan satu dengan yang lain menuju sikap toleran
yaitu menghargai dan mengormati perbedaan yang ada. Perbedaan yang ada pada etnis dan
religi sudah harusnya menjadi bahan perekat kebangsaan apabila antar warganegara memiliki
sikap toleran.
Di era globalisasi ini memang telah terjadi perasukan kebudayaan modern, suka
tidak suka tidak bisa dihindari, jika diambil negatifnya kita akan menjadi berpikiran negatif,
akan lebih bijaksana jika kita mengambil segi positifnya agar kita bisa mengikuti kemajuan
jaman, dengan tidak mengesampingkan budaya lokal,dalam rangka kecintaan kita pada tanah
airm dengan harapan NKRI tetap terpelihara.


















Page 13

DAFTAR PUSTAKA

Sumodiningrat Gunawan dan Ary Ginanjar Agustian. 2008. Mencintai Bangsa dan Negara.
PT. Sarana Komunikasi Utama: Bogor

Dr Ali masykur musa,2012.Nasionalisme di persimpangan, erlangga, Jakarta
Kusumoprojo Wahyono Suroto .2009. Indonesia Negara maritime. Teraju:Jakarta

Dr. Jazim Hamidi, S.H.,M.H dan Mustafa lutfi.,S.H.,m.h,2010, civic education antara realitas
politik dan implementasi hukumnya ,Gramedia pustaka utama Jakarta

Mahesa Desmond.J.2012. presiden offside, kita diam atau memakzulkan. Tansmedia
pustaka:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai