yang menunjukkan ciri atau label sebagai pembeda. misalnya Jenis Kelamin (1=Pria 2=Wanita). Tidak ada operasi matematik terhadap data ini. 2. Data Ordinal yaitu data yang menunjukkan urutan dalam atribut tertentu, misalnya ranking kelas. Tidak ada indikasi berapa banyak & berapa jarak beda atribut tsb pada subjek. 3. Data Interval yaitu data yang mempunyai jarak sama tapi tidak mempunyai nilai nol mutlak. Data ini diperoleh dari hasil pengukuran, misalnya skor IQ, kecerdasan emosional, dsb. 4. Data Rasio yaitu data yang mempunyai jarak sama dan memiliki nilai nol mutlak. Hampir sama dengan data interval tapi banyak dipakai dalam ilmu alam, psikologi tidak menggunakan data ini. Jenis data
3. Data Interval yaitu data yang mempunyai jarak sama tapi tidak mempunyai nilai nol mutlak. 1. Data Nominal yaitu data yang menunjukkan ciri atau label sebagai pembeda. misalnya Jenis Kelamin (1=Pria 2=Wanita). Tidak ada operasi matematik terhadap data ini. 2. Data Ordinal yaitu data yang menunjukkan urutan dalam atribut tertentu, misalnya ranking kelas. Tidak ada indikasi berapa banyak & berapa jarak beda atribut tsb pada subjek. 4. Data Rasio yaitu data yang mempunyai jarak sama dan memiliki nilai nol mutlak. Hampir sama dengan data interval tapi banyak dipakai dalam ilmu alam, psikologi tidak menggunakan data ini. 5. Data Rasio yaitu data yang mempunyai jarak sama dan memiliki nilai nol mutlak. Hampir sama dengan data interval tapi banyak dipakai dalam ilmu alam, psikologi tidak menggunakan data ini. JENIS DATA KUALITATIF KUANTITATIF DISKRIT KONTINUM Ordinal Interval Rasio Nominal JENIS PENELITIAN KUALITATIF KUANTITATIF Deskriptif: bertujuan untuk menggam- barkan suatu fenomena apa adanya. Korelatif: bertujuan untuk menguji hubungan antara 2 atau lebih variabel. Komparatif: bertujuan untuk menguji beda satu variabel terhadap yang lain. Studi kasus: Etnografi: : VAR. BEBAS Metode Kooperatif Metode Kompetitif VAR. MODERATOR Jenis Kelamin Urutan Kelahiran Jumlah Keluarga VAR. KONTROL Kemampuan awal Materi Pelatihan
VAR. INTERVENING
VAR. TERIKAT Kreativitas Identifikasi Variabel Penelitian Bagaimana efektivitas pelatihan pemecahan masalah secara kreatif dengan metode kooperatif dan kompetitif dalam meningkatkan kreativitas? EFEKTIVITAS PELATIHAN PEMECAHAN MASALAH SECARA KREATIF DENGAN METODE KOOPERATIF DAN KOMPETITIF DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS Oleh: Rahmat Aziz, M.Si 1. Jenis Kelamin adalah karakteristik anatomis yang membedakan antara laki-laki dan perempuan yang disebabkan karena perbedaan jumlah kromosom X dan Y yang telah dibawa sejak lahir.
2. Urutan kelahiran adalah urutan anak dilahirkan dalam keluarga. Pada penelitian ini didefinisikan sebagai urutan anak dilahirkan, apakah sebagai anak pertama atau anakyang dilahirkan selain anak pertama.
3. Jumlah keluarga adalah banyaknya jumlah saudara kandung di dalam keluarga. Jumlah ini dikategorikan pada dua kelompok yaitu keluarga besar dan keluarga kecil. Keluarga besar didefinisikan jika jumlahnya lebih dari dua bersaudara, sedangkan keluarga kecil didefinisikan jika jumlahnya tidak lebih dari dua bersaudara. Variabel Moderator Yaitu variabel bebas bukan utama yang juga diamati oleh peneliti untuk menentukan sejauhmana efeknya ikut berpengaruh terhadap hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. 1. Ada perbedaan tingkat kreativitas pada subjek yang diberi pelatihan dengan metode kooperatif dan metode kompetitif.
2. Ada perbedaan tingkat kreativitas antara subjek laki-laki dan subjek perempuan.
3. Ada perbedaan tingkat kreativitas antara subjek yang lahir pada urutan pertama dengan subjek yang lahir bukan urutan pertama.
4. Ada perbedaan tingkat kreativitas antara subjek yang berasal dari jumlah keluarga besar dengan subjek yang berasal dari jumlah keluarga kecil.
5. Ada interaksi antara metode pelatihan, jenis kelamin, urutan kelahiran, jumlah keluarga, dengan kreativitas. HIPOTESIS Pemecahan masalah secara kreatif adalah materi pelatihan tentang strategi pemacahan masalah yang dicirikan dengan memunculkan banyaknya alternatif jawaban.
Dalam penelitian ini strategi pemecahan masalah yang digunakan adalah teknik pemecahan masalah secara kreatif yang dikembangkan oleh Alex Osborn & Sidney Parnes yang menyatakan bahwa pemecahan masalah secara kreatif terdiri dari tiga komponen, yaitu:
1. Memahami masalah, pada komponen ini terdiri dari tiga tahap yaitu menemukan kekacauan, menemukan data, dan mengidentifikasi masalah.
2. Menghasilkan gagasan, pada komponen ini hanya terdiri satu tahap yaitu menemukan gagasan.
3. Merencanakan tindakan, pada komponen ini terdiri dari dua tahap yaitu menemukan solusi dan menemukan penerimaan. Definisi Operasional