Pendahuluan
Infeksi pada ruang leher dalam (deep space neck) merupakan penyakit yang
memberikan tantangan yang tinggi bagi dokter yang melakukan perawatan,
disebabkan oleh lokasi dari infeksi ini yang dalam serta dari komplektisitas penyakit
ini sendiri.
1
Lokasi yang dalam menyebabkan penyakit ini sulit untuk didiagnosis dan
ditentukan derajat keparahannya, disebabkan oleh karena tersamarnya penyakit ini
oleh jaringan sehat sekitar yang menutup daerah tempat infeksi. Dikatakan
merupakan hal yang sangat sulit untuk menentukan luasnya daerah infeksi
didasarkan oleh inspeksi eksternal semata.
1
Lebih lanjut lagi, walaupun dengan
penemuan berbagai macam antibiotik yang memiliki tingkat efektifitas yang tinggi di
dalam membunuh kuman, namun penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan
yang penting, dikarenakan oleh resiko morbiditas dan mortalitas yang masih tinggi.
1,
II. Tinjauan Pustaka`
!ngina ludo"ici (Ludwig's Angina) adalah penyakit selulitis yang terjadi pada
ruang sublingual, submental, dan submaksila.
#,$
%enyakit ini pertama kali dicatat dan
diamati oleh &ilhelm 'riedrich "on Ludwig pada tahun 1(#), dan diduga telah
banyak dipelajari di dalam ilmu kedokteran kuno oleh *ippocrates, +alen, ,aelius,
dan banyak lagi, dengan berbagai macam nama seperti cyhanache, carbunculus
gangrenosus, morbus strangulatorius, dan angina maligna.
Lebih lanjut lagi, dikatakan bahwa flora mulut pada umumnya mempunyai
patogenitas yang rendah. 1etapi flora mulut tersebut dapat berubah menjadi patogen
pada keadaan0keadaan tertentu seperti perubahan struktur pada mukosa normal
atau terjadinya iskemia jaringan dan tekanan potensial oksidasi0reduksi. 5eadaan ini
dapat memberi kesempatan pada organisme tersebut untuk memperbanyak diri
secara cepat dan mengadakan in"asi ke sekeliling jaringan yang sehat.
#
5arena kontinuitas dasar mulut dengan ruang submandibula dan dalamnya
akar0akar gigi geraham di bawah otot mylohyoid, maka infeksi supuratif pada mulut
dan gigi dapat timbul di ruang submandibula. Infeksi pada ruang ini dimulai dengan
selulitis lokal pada jaringan ikat longgar dasar mulut, kemudian dengan cepat
menyebar. %embengkakan ini menyebabkan sumbatan pada saluran limfa, kelenjar
liur submandibula, dan duktusnya yang lewat pada dasar mulut. Dalam waktu singkat
tejadi ppembengkakan jaringan ikat longgar superfisial dasar mulut. 5emudian terjadi
nekrosis jaringan dan pembengkakan pus.
#
II.". #e$inisi% ejala% dan Tanda &linis
7erdasarkan kepustakaan, yang didefinisikan sebagai penyakit angina
ludo"ici murni (true Ludwig8s !ngina) adalah apabila terdapat penyebaran selulitis
yang progresif (bukan abses), perluasan terjadi sepanjang fasia dengan penyebaran
langsung (tidak melalui rute limfatik), melibatkan otot dan fasia leher namun tidak
melibatkan kelenjar submandibula atau kelenjar getah bening, serta mengenai ruang
sublinual, submental, dan submaksila, yang biasanya bilateral.
,#
.edangkan infeksi
di ruang submandibula jenis lainnya adalah pseudo angina ludo"ici apabila infeksi
tidak mengenai seluruh ruang submandibula, atau terjadi supurasi dan pengumpulan
nanah, abses submandibula bila hanya ruang submandibula di bawah otot mylohyoid
yang terinfeksi dan berisi nanah, abses submenal bila hanya ruang submental yang
terinfeksi dan berisi nanah, serta abses sublingual bila hanya ruang sublingual yang
terinfeksi dan berisi nanah.
,#
#
+ambaran klinis pasien angina ludo"ici adalah penderita usia dewasa muda
dengan keadaan kesehatan gigi yang buruk, yang mengeluhkan adanya rasa sakit
dan pembengkakan di gigi geligi dan leher. 7iasanya keluhan ini akan dirasakan
pada satu sisi, dan kemudian menyebar ke sisi lainnya.
trakeostomi secara umum merupakan tindakan yang paling aman untuk menjamin
terselenggaranya jalan nafas, walaupun kadang0kadang tindakan ini sulit untuk
dilakukan oleh karena adanya edema leher dan kesulitan dari pasien untuk berada
pada posisi supine.