Anda di halaman 1dari 13

BIODESEL

KELOMPOK A-6
1. Adhi Susanto
2. Gendis Mike Mayang P
3. Zea Chairunnisa
ABSTRAK
Biodesel adalah bahan bakar yang terdiri dari mono alkil
ester dari rantai panjang asam lemak. Tujuan dari percobaan
ini adalah pembuatan metil ester (biodesel). Aplikasi nya yaitu
bahan bakar untuk mesin diesel. 1 gram NaoH dihaluskan lalu
campur dengan metanol kemudian mengaduk dengan
kecepatan stirer 75 Rpm lalu ditambahkan metoksida,
kemudian didinhginkan di dekanter dan hingg terbentuk dua
larutan, lapisan bawah dibuang. Hitung densitas viskositas
titrasi metil ester dengan NaoH dan ditambahkan PP untuk
menentukan kadar asam lemak bebas. Volume metil ester
didapat 211 ml, densitas 0,89 gr/ml, viskositas 0,1746, kadar
FFA 0,5396.
Pendahuluan
Latar belakang
Sumber energi yang di gunakan diberbagai
negara adalah minyak bumi. Biodesel merupakan
bahan bakar alternatif yang sangat potensial
digunakan sebagai pengganti minyak bumi
karena hal tersebut maka percobaan biodesel ini
di lakukan.
Tujuan percobaan ini adalah mengetahui proses
pembuatan metil ester

Tinjauan Pustaka
Biodesel merupakan suatu nama alkil ester atau
rantai panjang asam lemak yang berasal dari
minyak nabati maupun lemak hewani
Transesterifikasi merupakan tahap konversi dari
trigliserida (minyak nabati) menjadi alkil ester,
melalui reaksi denga alkohol dan menghasilkan
produk samping yaitu gliserol
Esterifikasi adalah reaksi asam lemak bebas dengan
alkohol membentuk ester dan air. Reaksi ini
merupakan reaksi bolak-balik yang berjalan lambat
sehingga untuk waktu reaksi yang relatif pendek
Katalis
Jenis katalis (katalis basa) akan mempercepat
reaksi transesterifikasi bila dibandingkan
dengan katalis asam. Katalis basa yang paling
popular adalah NaOH dan NaOCH3. Katalis
sejati bagi reaksi ini transesterifikasi adalah ion
metilat (metoksida)
Minyak sawit tersusun dari unsur-unsur karbon
(C),mhidrogen (H), dan oksigen (O). Minyak
sawit ini terdiri dari fraksi padat dan fraksi cair
dengan perbandingan yang seimbang, penyusun
fraksi padat terdiri dari asam lemak jenuh,
antara lain asam minitrat (1%), asam palmitat
(45%), asam stearat (4,5%). Sedangkan fraksi
cairnya tersusun atas asam lemak tak jenuh
terdiri atas asam oleat (39%) dan asam linoleat
(11%)
Proseedur Percobaan
Prosedur percobaan biodiesel ini diawali dengan
menimbang NaOH 1 gram dan mealrutkan 41 ml, lalu
memanaskan 200ml sampel diatas hotplate dan
mengaduknya dengan stirer 75-150 rpm hingga
mencapai suhu 45-55C, menambahkan larutan
metoksida secara perlahan selama 45 menit,
mendiamkan hingga terbentuk 2 lapisan di dalam
corong pemisah, membuang lapisan bawah, melakukan
pemurnian dengan pemanasan aquades sebanyak 50%
hingga suhu 60C, menuangkan aquades kedalam corong
pisah mendiamkan hingga terbentuk 2 lapisan,
membuang lapisan bawah dan menghitung volume yield
, selektivitas dan konversi yang didapat
Hasil percobaan
Densitas Viskositas Kadar FFA Volume
NaOH
Minyak
jelantah
0.8980
gram/ml
- 0,8094 0,6 ml
Metil ester 0,8039
gram/ml
0,1746 0,5396 0,4 ml
Pembahasan
Pada percobaan ini minyak yang digunakan
merupakan minyak jelantah, percobaan ini diawali
dengan menentukan densitas dari minyak jelantah.
Karena analisa yang dilakukan adalah perbandingan
minyak jelantah dengan metanol yaitu 1:6 makan
penentuan densitas ini perlu dilakukan, densitaas
yang diperoleh ialah 0,8980 gram/ml. Kemudian
mengukur kadar FFA, bertujuan untuk mengetahui
metode apa yang akan digunakan dalam percobaan
ini. Pertama menampurkan 2 gram minyak dan 30
ml metanol serta 1 ml indikator pp.
Dari pencampuran tersebut menghasilkan warna
putih pada larutan. Setelah itu melakuka titrasi
dengan NaOH hingga laruta nberubah menjadi warna
merah muda. Setelah itu menghitung kadar FFA
minyak jelantah dan diperoleh 0,8094% sehingga
metode yang digunkan ialah transesterifikasi. Dalam
percobaan ini perbandingan mol yang digunakan
adalah 1:6 terhadap metanol.
Proses pembuatan biodiesel, mencampurkan 1 gram
NaOH kedalam 162 ml metanol untuk melepaskan
metoksida. Memanaskan minyak jelantah hingga suhu
55C yang bertujuan untuk mempercepat reaksi,
pencampuran dilakukan perlahan selama 1 jam aga
reaksi transesterifikasi berjalan sempurna
Reaksi ini berjalan secara bertahap :
- Trigliserida + CH3OHDigliserida + R1COOH3
- Digliserida + CCH3OHMonogliserida + R2COOH3
- Monogliserida + CH3OHGliserol + R3COOCH3
Kemuadian pengadukan dilakukan pada 70-75 rpm agar
produk yang dihasilkan kemungkina besar adalah
biodiesel. Memasukan larutan kedalam decanter
diamkam hingga membentuk 2 lapisan, membuang
lapisan bawah yang berupa gliserol. Melakukan
pemurnian menggunakan aquades yang telah
dipanaskan hingga suhu 60C, mendiamkan hingga
terbentuk 2 lapisan, penyaringan kedua ini dilakukan
untuk memisahkan biodiesel dengan air dan
menguapkan metanol yang masih tersisa.
Setelah itu menghitung volume biodiesel yang
diperoleh. Volume biodiesel yang didapat adala
211 ml dan %konversi sebesar 98%. Volume
yang dihasilkan melebihi sampel yang
digunakan, hal ini disebabkan olehmasih
terdapat kandungan air yang digunakan sebagai
pembilas, karen pada penyaringan kedua waktu
yang di butuhkan sangat singkat. Selektivitas
yang diperoleh sebesar 299,9% dan %yield
sebesar 96,83%. Produk yang dihasilkan sudah
sesuai dengan baku mutu di Indonesiakarena
kadar FFA dan viskositas yang diperoleh sudah
sesuai,
Kesimpulan
Metode yang digunakan adalah Transesterifikasi
Densitas minyak jelantah = 0,8980 gr/ml
Densitas metil ester = 0,8039 gr/ml
Viskositas metil ester = 0,7146
Kadar FFA minyak jelantah = 0,8094
Kadar FFA metil ester = 0,5396
Volume titran minyak jelantah = 0,6 ml
Volume titran metil ester = 0,4 ml
Metode yang digunakan adalah transesterifikasi

Anda mungkin juga menyukai