Anda di halaman 1dari 11

Macam-macam kontrasepsi hormonal pada

wanita:
- Kontrasepsi hormone kombinasi
1. PIL KOMBINASI
Efektif dan reversibel
Harus diminum setiap hari
Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan
perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan
hilang
Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang
sudah mempunyai anak maupun belum
Tidak dianjurkan pada ibu yang menyusui
Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat

Cara Kerja:
Menekan ovulasi
Mencegah implantasi
Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma
Pergerakkan tuba terganggu sehingga transportasi telur
dengan sendirinya akan terganggu pula

Manfaat :
Memiliki efektivitas yang tinggi, bila digunakkan setiap hari
Tidak mengganggu hubungan seksual
Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang
(mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid
Dapat digunakkan jangka panjang selama perempuan masih
ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan
Dapat digunakan sejak usia remaja hinga menopause
Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil
dihentikan
Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium,
kanker endometrium, kista ovarium,dll.
Keterbatasan:
Mual, terutama pada 3 bulan pertama
Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan
pertama
Pusing
Nyeri payudara
Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui
(mengurangi ASI)
Yang dapat menggunakan Pil Kombinasi:
Usia reproduksi
Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi
Setelah melahirkan dan tidak menyusui
Yang tidak boleh menggunakan Pil Kombinasi:
Hamil atau dicurigai hamil
Menyusui eksklusif
Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
Waktu mulai menggunakan Pil Kombinasi:
Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan
tersebut tidak hamil
Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
Setelah melahirkan:
a. Setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif
b. Setelah 3 bulan dan tidak menyusui
c. Pascakeguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)


2. SUNTIKAN KOMBINASI
Cara kerja:
Menekan ovulasi
Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi
sperma terganggu
Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga impantasi
terganggu
Menghambat transportasi gamet oleh tuba
Efektivitas:
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan)
selama tahun pertama penggunaan
Keuntungan:
Risiko terhadap kesehatan kecil
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
Jangka panjang
Efek samping sangat kecil
Kerugian:
Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur,
perdarahan bercak/spotting, atau perdaraha sela sampai 10
hari
Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan
seperti ini akan hilang sampai suntikan kedua atau ketiga
Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan
jantung, stroke, dan kemungkinan timbulnya tumor hati
Penambahan berat badan
Waktu mulai menggunakan Suntikan Kombinasi:
Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus
haid. Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan
Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid,
pasien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7
hari atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari






- Kontrasepsi Progestin
1. SUNTIKAN PROGESTIN
Sangat efektif
Aman
Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi
Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan
Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi
ASI
Jenis:
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung
progestin, yaitu:
Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depo Provera),
mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan
dengan cara disuntik intramuskuler
Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), yang
mengandung 200 mg Noretindron Enantat, diberikan setiap
2 bulan dengan cara disuntik intramuskuler
Cara kerja:
Mencegah ovulasi
Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma
Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
Menghambat transportasi gamet oleh tuba


Efektivitas:
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas yang
tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan per tahun,
asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal
yang telah ditentukan
Keuntungan:
Sangat efektif
Pencegahan kehamilan jangka panjang
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak
serius terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan
darah
Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
Keterbatasan:
Sering ditemukan gangguan haid seperti:
a. Siklus haid yang memendek atau memanjang
b. Perdarahan yang banyak atau sedikit
c. Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak
(spotting)
d. Tidak haid sama sekali
Tidak dapat dihentika sewaktu-waktu sebelum suntikan
berikut
Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian
Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan
kepadatan tulang

Waktu mulai menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin:
Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil
Mulai hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid

2. KONTRASEPSI PIL PROGESTIN (MINIPIL)
Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil
KB
Sangat efektif pada masa laktasi
Dosis rendah
Tidak menurunkan produksi ASI
Cara Kerja Minipil:
Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di
ovarium
Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga
implantasi lebih sulit
Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat
penetrasi sperma
Mengubah motalitas tuba sehingga transportasi sperma
terganggu
Efektivitas:
Sangat efektif (98,5%). Pada penggunaan minipil jangan sampai
terlupa satu-dua tablet atau jangan sampai terjadi gangguan
gastrointestinal (diare,muntah), karena akibatnya terjadi
kehamilan sangat besar. Agar didapatkan kehandalan yang
tinggi, maka:
Jangan sampai ada tablet yang lupa
Tablet digunakan pada jam yang sama (malam hari)
Sanggama sebaknya dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan
minipil
Keuntungan:
Sangat efektif bila digunakan sangat benar
Tidak mengganggu hubungan seksual
Tidak mempengaruhi ASI
Kesuburan cepat kembali
Nyaman dan mudah digunakan
Dapat dihentikan setiap saat
Tidak mengandung estrogen
Keterbatasan:
Hamper 30 60% mengalami gangguan haid
Peningkatan/penurunan berat badan
Harus digunakan setiap hari pada waktu yang sama
Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
Waktu mulai menggunakan Minipil:
Mulai hari pertama sampai hari ke-5 siklus haid
Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak terjadi
kehamilan. Bila menggunakannya setelah hari ke-5 siklus
haid, jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari
atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari
saja

3. KONTRASEPSI IMPLAN
Mekanisme kerja:
Seperti kontrasepsi progestin pada umumnya, mekanisme
utamanya adalah menebalkan mucus serviks sehingga tidak
dapat dilewati oleh sperma. Walaupun pada kontrasepsi yang
rendah, progestin akan menimbulkan pengentalan mucus
serviks. Perubahan terjadi segera setelah pemasangan implant.

Efek samping:
Perubahan perdarahan haid:
a. Perdarahan yang lama selama beberapa bulan pertama
pemakaian
b. Perdarahan atau bercak perdarahan di antara siklus haid
c. Lamanya perdarahan atau bercak perdarahan berkurang
d. Tidak mengalami perdarahan atau bercak perdarahan
sama sekali selama beberapa bulan (amenorea)
Sakit kepala
Perubahan berat badan (biasanya meningkat)
Perubahan suasana hati (gugup atau cemas)
Depresi








4. AKDR DENGAN PROGESTIN
Cara kerja:
Endometrium mengalami transformasi yang ireguler, epitel
atrofi sehingga menggangu implantasi
Mencegah terjadinya pembuahan dengan mengeblok
bersatunya ovum dengan sperma
Mengurangi jumlah sperma yang mencapi tuba fallopii
Menginaktifkan sperma
Efektivitas:
Sangat efektif, yaitu 0,5-1 kehamilan per 100 perempuan
selama satu tahun pertama penggunaan
Keuntungan:
Efektif dengan proteksi jangka panjang (satu tahun)
Tidak mengganggu hubungan suami istri
Tidak berpengaruh terhadap ASI
Kesuburan segera kembali sesudah AKDR diangkat
Efek sampingnya sangat kecil
Memiliki efek sistemik yang sangat kecil
Keterbatasan:
Diperlukan pemeriksaan dalam dan penyaringan infeksi
genitalia sebelum pemasangan AKDR
Pada penggunaan jangka panjang dapat terjadi amenorea
Dapat terjadi perforasi uterus pada saat insersi
Kejadian kehamilan ektopik relatif tinggi
Bertambahnya resiko mendapat penyakit radang panggul
sehingga dapat menyebabkan infertilitas
Mahal
Progestin dapat memicu pertumbuhan miom uterus
Waktu AKDR dengan progestin dipasang:
Setiap waktu selama siklus haid, jika ibu tersebut dapat
dipastikan tidak hamil
Sesudah melahirkan, dalam waktu 48 jam pertama
pascapersalinan, 6-8 minggu, ataupun lebih sesudah
melahirkan
Segera sesudah induksi haid, pasca keguguran spontan, atau
keguguran buatan, dengan syarat tidak terdapat bukti-bukti
adanya infeksi.

Sumber : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, edisi
3, Jakarta, 2013.

Anda mungkin juga menyukai