Anda di halaman 1dari 2

Kondisi Periodontal Populasi Pasien yang Menjalani Dialisis Ginjal di Yordania

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai status kesehatan mulut dan
periodontal serta kesehatan gigi pasien yang menjalani dialisis ginjal di Yordania.
Terdapat 128 pasien dengan rentang usia 16-85 (rata-rata 53,71; standar deviasi
16,25), menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Prince Rashed bin El Hassan di
Yordan Utara. Data medis pasien ditelaah, penyebab dari gagal ginjal dicatat, dan
rongga mulutnya diperiksa dengan penilaian yang sama, meliputi deposit plak,
gingivitis, periodontitis, dan karies gigi menggunakan indeks plak dan gingiva dari
Sillness dan Loe, mengukur kedalaman poket dan gigi berlubang, gigi yang hilang
dan gigi yang ditambal. Resesi gingiva diukur jaraknya dari pertautan sementum
enamel ke tepi gingiva. Kondisi mukosa mulut dan lesi-lesi lainnya juga dicatat.
Kemudian, pasien ditanya apakah pernah mengalami mulut kering (dry-mouth) atau
nafas amoniak.
Pasien dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan riwayat dialisis mereka:
periode dialisis < 1 tahun, 1-3 tahun, 3-6 tahun dan > 6 tahun. Terdapat 80 laki-laki
(63,5%) dan 46 perempuan (36,5%). Semua subjek dalam penelitian ini menunjukkan
gingivitis sedang hingga berat. Hasil dari skor GI berhubungan dengan skor PI semua
grup. Rentang kedalaman poket berkisar antara 2,00-7,33 mm, sementara rentang
resesi gingiva 0-6,00 mm. Analisis varians menunjukkan tidak terdapat perbedaan
siknifikan secara statistik antara empat grup dari ketiga parameter yang diukur.
Perbedaan yang siknifikan secara statistic hanya terlihat pada resesi gingiva dari grup
tersebut. Dapat disimpulkan bahwa, penyakit gigi dan periodontal dapat terjadi pada
pasien yang menjalani dialyiis ginjal.
Kata kunci: Dialisis ginjal, periodontitis

Pendahuluan
Gagal ginjal kronis diartikan sebagai kehilangan kapasitas fungsi nefron yang
progresif dan ireversibel setelah tidak mampu lagi membuang kelebihan cairan dan
sisa-sisa metabolisme tubuh atau menjaga regulasi senyawa ginjal di dalam aliran
darah, yang dapat menyebabkan peningkatan kreatinin serum dan nitrogen urea dalam
darah. Penyebab paling sering dari gagal ginjal kronis adalah hipertensi, dibetes
mellitus, glomerulonefritis kronis, uropati, dan penyakit autoimun. Gagal ginjal kronis
bersifat ireversibel dan pada akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal total atau yang
disebut end-stage renal disease (ESRD). Tanpa perawatan yang tepat untuk
menghilangkan sisa-sisa dan cairan dalam aliran darah, ESRD dapat berakibat fatal.
Penting untuk memulai terapi pengganti ginjal untuk mencegah komplikasi yang
serius yang dapat menyebabkan kematian pasien. Terdapat tiga bentuk terapi
pengganti ginjal: hemodialisis, dialisis peritoneal, dan transplantasi ginjal. Dialisis
bertujuan untuk menghilangkan nitrogen dan produk sisa metabolism yang beracun
dari dalam darah. Dialisis merupakan cara untuk menyelamatkan hidup banyak pasien
dan secara siknifikan mengurangi mortalitas penyakit ini. Karena prevalensi dari
gagal ginjal kronis dan ESRD meningkat di dunia, diiringi dengan peningkatan
kebutuhan terapi pengganti ginjal, maka kebutuhan perawatan gigi pasien tersebut
juga meningkat. Penyakit gagal ginjal dan terapi pengganti ginjal dapat
mempengaruhi jaringan mulut dan mempengaruhi perawatan gigi pasien tersebut,
dimana penelitian sebelumnya menunjukkan periodontitis kronis dewasa dapat
berkontribusi terhadap seluruh inflamasi sistemik dan memiliki konsekuensi pada
perawatan ESRD yang menjalani terapi hemodialisis. Meningkatnya jumlah pasien
gagal ginjal kronis,

Anda mungkin juga menyukai